(1)(2)(3)(4)(5)iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk :
1. Tuhan Yang Maha Esa dengan segala sifat kesempurnaan-Nya, Allah
SWT.
2. Ibunda tercinta : Qomariyati.
3. Ayahanda tercinta : P. Ismugiyanto.
4. Kakak dan adik tersayang : Novina Primasari dan Tiara Triasari.
5. Dimas Indra Wijaya yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
6. Segenap dosen dan karyawan PBSID Universitas Sanata dharma yang
(6)v
MOTO
• Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(QS Alam Nasyrah:6)
• Tuhan tidak akan pernah membiarkanmu jatuh, jika engkau kuat
berpegangan pada tangan -Nya (Omar khayyam).
• Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup
selamanya, dan beribadalah untuk akhiratmu seakan kamu mati
esok pagi ( Abdullah bin Umar bin Al Khathab) .
• Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong
orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan
hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa
yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang
yang celaka (pepatah)
• Sukses tidak diukur dengan seberapa besar hasil yang kita peroleh
(7)vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 12 September 2011
Peneliti,
(8)vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : ROSARI RAHMAWATI
NIM : 061224067
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL
YANG BERUPA VIDEO KLIP DAN TEKNIK MIND MAP
PADA SISWA KELAS X3 SEMESTER II
SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL TAHUN AJARAN 2010/2011
beserta perangkat lain (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan,
dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk
kepentingan akadimis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti
kepada saya selama tetep mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta, 12 September 2011
Yang menyatakan
(9)viii
ABSTRAK
Rahmawati, Rosari. 2011. Peningkatan Minat dan Kemampuan Menulis Cerpen
dengan Media Audiovisual yang Berupa Video Klip dan Teknik Mind
Map pada Siswa Kelas X3, Semester II, SMA Negeri 1 Imogiri,
Bantul 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta. PBSID, FKIP, USD.
Penelitian ini mengkaji peningkatan kualitas pembelajaran menulis cerpen
dengan media audiovisual yang berupa video klip dan teknik mind map pada
siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul , 2010/2011. Tujuan
dari penelitian ini adalah mendeskripsikan minat dan kemampuan siswa kelas X3,
semester II SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul, tahun ajaran 2010/2011 dalam
menulis cerpen menggunakan media audiovisual yang berupa video klip dengan
teknik mind map. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X3 semester II
SMA Negeri 1 Imogiri, tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 34 siswa.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus. Setiap siklus dalam
pembelajaran dibagi dalam empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dan nontes.
Instrumen tes yang digunakan adalah tes menulis cerpen pada siswa kelas X3
SMA negeri 1 Imogiri semester II tahun ajaran 2010/2011. Instrumen nontes
menggunakan kuesioner, pertanyaan wawancara, pedoman observasi, dan kamera.
Dari hasil penelitian, terdapat dua kesimpulan. Pertama, penggunaan
media audiovisual yang berupa video klip dan teknik mind map dapat
meningkatkan minat menulis cerpen siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1
Imogiri, Bantul tahun ajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil penghitungan
pengisian kuesioner minat siswa dalam menulis cerpen meningkat dari kondisi
awal, siklus I, dan siklus II. Jumlah siswa yang termasuk dalam kategori sangat
berminat dan berminat pada kondisi awal 30% (10 siswa) dan 0% siswa, pada
siklus I jumlah siswa yang termasuk dalam katogori berminat dan sangat berminat
meningkat menjadi 29% (6 siswa) dan 52% (16 siswa) , dan pada siklus II jumlah
semakin meningkat yakni siswa yang termasuk dalam kategori berminat dan
sangat berminat menjadi 32% (11 siswa) dan 68% (23 siswa).
(10)ix
ABSTRACT
Rahmawati, Rosari. 2011. Students’ Interest and Writing Skill Improvement in
Writing Short Strory Using Video and Mind Map Technique of
Grade X3 SMA Negeri 1 Imogiri Bantul Academic Year 2010/2011.
Thesis. Yogyakarta. PBSID, FKIP, USD.
This study examines the quality improvement of writing short story using
video clip and mind maping on Grade X3 students SMA Negeri 1 Imogiri
Bantul in second semester, academic year 2010/2011. This study aims to
describing interests and writing skill improvement using video and mind maping
of grade X3 students SMA 1 Imogiri, Bantul, in second semester, academic year
2010/2011. The subject of this study is 34 grade X3 students of SMA N 1 Imogiri
in second semester, academic year 2010/2011.
There two cycles in this classroom Action Research. Each cycle consists
of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The
instrument used was a test instrument and nontes. Moreever this study uses two
kinds of instrument which are test and non-test. The test applied in this study is
writing short story. Meanwhile, the non-test instrument used in this study are
quesionaire, interview, observation, and camera.
There are two conclusions drawn in this study. First, the use of video and
mind map techniques was able to improve the student interest and writing skill.
The pre-test result showed that, there was 30% of students (10 students) who were
interested in writing short story. On the first cycle, the number of students
included in the category of very interested and interested are 29% (6 students)
and 52% (16 students). On the second cycle, there are 32% (11 students ) included
in category of very interested and 68% ( 23 students) included in category of
interested.
(11)x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang telah diselesaikan berjudul
Peningkatan Minat Dan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Menggunakan
Media Audiovisual yang Berupa Video Klip Dan Teknik Mind Map pada Siswa
Kelas X3 Semester II SMA Negeri 1 Imogiri Bantul Tahun Ajaran 2010/2011
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini berkat dukungan,
nasihat, kerjasama, bimbingan, dan bantuan dari berbegai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. B. Widharyanto, M.Pd. dan Setya Tri Nugraha S. Pd, M.Pd, selaku dosen
pembimbing yang telah memberi bimbingan dan masukan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. Yuliana Setyaningsih selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa, sastra
Indonesia, dan daerah.
4. Para dosen PBSID yang penuh kesabaran mendidik dan mendampingi penulis
selama menempuh ilmu di PBSID.
(12)xi
6. Bapak Drs. Endah Hardjanto, M. Pd, selaku Kepala Sekolah SMA
Negeri 1 Imogiri Bantul yang telah memberikan izin dan kesempatan
bagi penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Ibu Diah Agustin Ari P, S.Pd, selaku guru bidang studi bahasa
Indonesia kelas X3 SMA Negeri 1 Imogiri yang telah memberi
bimbingan dan dukungan kepada penulis saat penelitian.
8. Seluruh siswa SMA Negeri 1 Imogiri Bantul, khususnya kelas X3
yang membantu terlaksananya penelitian ini.
9. Kedua orang tua tercinta P. Ismugiyanto dan Qomariyati yang tidak
pernah berhenti memberi dukungan, semangat, dan doa tulus untuk
penulis.
10.Kakak, adik, dan keponakan tercinta, Novina Primasari, Tiara
Triasari, dan Ghani Alfarizi Hakim yang selalu memberi kecerian dan
dukungan pada penulis.
11.Kekasih penulis, Dimas Indra Wijaya yang selalu ada menemani dan
mendukung penulis agar tetep semangat selama menyelesaikan skripsi.
12.Sahabat penulis, Ratna Hapsari, Maria Sari P, Stefani Sweet, dan
Bekti Susanti yang selalu menjadi tempat berbagi suka dan duka
selama penulis menuntut ilmu di PBSID hingga saat ini.
(13)xii
14.Teman-Teman PBSID angkatan 2006 yang tak bisa disebut satu per
satu, khususnya kelas B, Terima kasih atas dukungan, motivasi,
semangat, dan kebersamaan yang terjalin selama ini.
15.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima Kasih
atas bimbingan, dukungan, dan bantuannya.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena, itu peneliti dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Peneliti berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 12 Sertember 2011
(14)xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
MOTO... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK... viii
ABSTRACT.... ix
KATA PENGANTAR... .. x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL... xviii
DAFTAR DIAGRAM... xx
DAFTAR GRAFIK... xxi
DAFTAR SKEMA... xxii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 4
1.3Tujuan Penelitian... . 5
(15)xiv
1.5 Batasan Istilah ... 7
1.6 Variabel Penelitian... 8
1.7 Sistematika Penyajian ... 8
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Relevan ... 10
2.2 Kajian Pustaka... 13
1. Menulis... 13
a. Pengertian Menulis... 14
b. Tujuan menulis... 14
c. Ragam Tulisan ... 16
d. Manfaat Menulis... 17
2. Pembelajaran Menulis dalam KTSP... 18
3. Menulis Cerpen... 19
a. Pengertian Cerpen... 19
b. Unsur-Unsur Pembangun Cerpen... 20
4. Media Pembelajaran... 25
a. Pengertian Media Pembelajaran... 25
b. Dasar Pemilihan Media... 26
c. Fungsi Media Pembelajaran... 28
d. Media Audiovisual... 29
e. Video Klip... 31
(16)xv
6. Teknik Mind Map ... 33
2.3 Kerangka Berpikir... 35
2.4 Hipotesis Tindakan... 38
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian... 39
3.2 Subjek dan waktu Penelitian ... 40
3.3 Tempat Penelitian... 40
3.4 Prosedur Penelitian... 40
3.5 Instrumen Penelitian... 45
3.6 Teknik Pengumpulan Data... 50
3.7 Teknik Analisis Data... 51
3.8 Indikator Keberhasilan... 57
BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN
4.1 Siklus I... 58
1. Perencanaan Tindakan... 58
2. Pelaksanaan Tindakan... 59
3. Observasi... 60
4. Refleksi... 62
4.2 Siklus II... 64
1. Perencanaan Tindakan... 64
2. Pelaksanaan Tindakan... 65
(17)xvi
4. Refleksi... 68
BAB V. HASIL PANELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian... 69
1. Siklus I... 69
a. Minat Siswa dalam Menulis Cerpen...69
1) Uji Normalitas Minat Siswa dalam Menuli cerpen... 72
2) Uji T Berpasangan Minat Siswa dalam Menulis Cerpen... 74
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Menulis Cerpen... 76
b. Kemampuan Menulis Cerpen... 77
1) Uji Normalitas kemampuan Menulis Cerpen... 81
2) Uji T Berpasangan kemampuan Menulis Cerpen... 82
3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidak-
tuntasan siswa dalam Menulis Cerpen... 84
2. Siklus II... 85
a.Minat Siswa dalam Menulis Cerpen... 85
1) Uji Normalitas Minat Siswa dalam Menuli cerpen... 88
2) Uji T Berpasangan Minat Siswa dalam Menulis Cerpen... 89
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Menulis Cerpen.... 91
b. Kemampuan Menulis Cerpen... 92
1) Uji Normalitas kemampuan Menulis Cerpen... 94
2) Uji T Berpasangan kemampuan Menulis Cerpen... 95
(18)xvii
5.2 Pembahasan... 98
BAB VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan... 105
6.2 Saran... 106
DAFTAR PUSTAKA... 109
LAMPIRAN... 112
(19)xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Proses Pembelajaran di Kelas... 48
Tabel 3.2 Bentuk Kuesioner Pembelajaran Menulis Cerpen... 49
Tabel 3.3 Skor Kategori skala Likert... 53
Tabel 3.4 Penghitungan Hasil Pengisian Kuesioner ... 53
Tabel 3.5 Tabel Distribusi Frekuensi Minat Siswa dalam Menulis Cerpen
... 55
Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Siklus I dan Siklus II ... 58
Tabel 4.1 Tabel Hasil Observasi Siklus I ... 62
Tabel 4.2 Tabel Hasil Observasi Siklus II ... 68
Tabel 5.1 Perbandingan Frekuensi Perolehan Skor Minat Siswa Antara
Kondisi Awal dan SiklusI... 70
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas Minat pada Kondisi Awal dan Siklus I... 73
Tabel 5.3 Hasil Uji Wilcoxon Kondisi Awal dan Siklus I... 74
Tabel 5.4 Hasil Uji T Minat Menulis Cerpen pada Kondisi Awal dan Siklus I
... 76
Tabel 5.5 Tabel Frekuensi Data awal dan siklus I ... 78
Tabel 5.6Hasil Uji Normalitas kemampuan Siswa dalam Menulis
Cerpen ... 81
(20)xix
Tabel 5.8 Perbandingan Frekuensi Perolehan Skor Minat Siswa Antara
Kondisi Awal dan Siklus I ... 85
Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas Minat Pada Siklus I dan Siklus II... 88
Tabel 5.10 Hasil Uji Wilxocon Data Minat Siswa Pada Siklus I dan
Siklus II... 89
Tabel 5.11 Hasil Uji T berpasangan Minat pada siklus I dan Siklus II... 91
Tabel 5.12 Frekuensi Kemampuan Menulis Cerpen pada Siklus I
dan Siklus II... 92
Tabel 5.13 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menulis Cerpen Siklus I dan
Siklus II ... 95
Tabel 5.14 Hasil Uji T Kemampuan Menulis Cerpen Siklus I dan II... 97
Tabel 5.15 Rangkuman Hasil Analisis Data Minat dan Kemampuan
Menulis Cerpen Kondisi awal,Siklus I, dan Siklus II ... 98
(21)xx
DAFTAR DIAGRAM
5.1 Minat Siswa dalam Menulis Cerpen Siklus I... 71
5.2 Persentase Ketuntasan Kemampuan Menulis Cerpen Siklus I... 79
5.3 Minat Siswa dalam Menulis Cerpen Siklus II... 86
(22)xxi
DAFTAR GRAFIK
5.1 Perbandingan Persentase Minat pada Kondisi Awal dan Siklus I... 72
5.2 Perbandingan Persentase Kemampuan Menulis Cerpen Antara Kondisi
awal dan Siklus I... 80
5.3 Perbandingan Persentase Minat pada Siklus I dan Siklus II... 87
5.4 Perbandingan Persentase Kemampuan Menulis Cerpen Antara Siklus I
dan Siklus II... 93
5.5 Perbandingan Persentase Minat pada Kondisi Awal,Siklus I, dan Siklus
II... 100
5.6 Perbandingan Persentase Kemampuan Menulis Cerpen Antara Kondisi
awal, Siklus I, dan Siklus II... 101
5.7 Perbandingan Rata-Rata Kelas Antara Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus
(23)(24)(25)xxiv
Lampiran 24 : Hasil Pekerjaan Siswa... 154
Lampiran 25 : Foto Kegiatan ... 166
Lampiran 26 : Hasil Uji Normalitas Minat Kondisi Awal dan Siklus I... 168
Lampiran 27 : Hasil Uji Wilcoxon Minat Kondisi Awal dan Siklus I...169
Lampiran 28 : Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menulis Cerpen
Kondisi Awal dan Siklus I... 170
Lampiran 29 : Hasil Uji Normalitas Minat Kondisi Siklus I dan Siklus II... 171
Lampiran 30 : Hasil Uji Wilcoxon Minat Siklus I dan Siklus II... 172
Lampiran 31 : Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menulis Cerpen
Siklus I dan II……….. 173
Lampiran 32 : Hasil Uji T Berpasangan Minat Kondisi Awal dan Siklus I 175
Lampiran 33 : Hasil Uji T Berpasangan Minat Siklus I dan Siklus II... 177
Lampiran 34 : Hasil Uji T Berpasangan Kemampuan Menulis Cerpen
(26)1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
menjadi tujuan dalam setiap pembelajaran bahasa di sekolah. Salah satunya adalah
pembelajaran menulis cerpen ( cerita pendek). Tujuannya adalah agar siswa mampu
mengekspresikan pikiran, ide, gagasan, dan pengalaman, melalui kegiatan menulis
cerita pendek. Dalam hal ini siswa dikatakan mampu mencapai kompetensi bila
siswa dapat menulis cerita pendek dengan kualitas yang baik. Indikasi kualitas
pembelajaran yang baik adalah kualitas hasil karya tulis siswa baik, siswa berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran
tinggi. SMA Negeri I Imogiri, khususnya kelas X3
belum memilki indikasi
pembelajaran menulis cerpen yang baik . Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai yang
diperoleh siswa dalam pembelajaran menulis cerpen. Dari 33 siswa hanya 4 siswa
atau sekitar 12% yang mendapatkan nilai di atas 70. Dengan kata lain, ada 88 %
siswa yang belum mencapai KKM (nilai 70).
Rendahnya pembelajaran menulis cerpen pada kelas X3 SMA Negeri 1
Imogiri disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : siswa, media, dan teknik
(27)
menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran menulis cerpen adalah faktor siswa,
yaitu terbatasnya kemampuan siswa dalam menulis.
`
Menulis adalah kegiatan mengungkapkan gagasan dan
menyampaikannya melalui bahasa tulis (Widyamartaya,1990:9). Menulis juga
merupakan kegiatan kompleks, dan tidak semua orang memiliki keterampilan
tersebut. Demikian pula dengan siswa-siswi kelas X3 SMA Negeri 1 Imogiri yang
belum dapat melaksanakan kegiatan (menulis cerpen) sesuai dengan kompetensi
yang dicapai. Kebanyakan dari siswa merasa kesulitan dalam menemukan,
menuangkan dan mengembangkan ide ke dalam bahsa tulis, memulai cerita, dan
merangkai kalimat menjadi cerita yang menarik.
Media juga mempengaruhi rendahnya kemampuan menulis siswa
dalam menulis cerpen. Media yang digunakan dalam pembelajaran masih sangat
terbatas. Guru hanya memberi media yang berupa contoh cerpen tanpa ada media
lain yang mendukung serta menarik minat dan perhatian siswa. Penggunaan media
seharusnya mampu mempermudah siswa menemukan serta mengembangkan ide,
dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Berdasarkan
pengamatan dan pengisian kuesioner yang diisi siswa diketahui bahwa kondisi awal
siswa, hanya 30% siswa yang berminat dalam pembelajaran menulis cerpen dan
(28)
Masalah–masalah dalam pembelajaran menulis cerpen tersebut dapat
diatasi dengan penggunaan media audiovisual dan teknik
mind map
. Berdasarkan
hal tersebut peneliti memilih media audiovisual yang berupa video klip dan teknik
mind map
. Video klip sebagai salah satu bentuk media audiovisual mempunyai
peranan penting dalam pembelajaran. Video klip akan mempermudah proses
pembelajaran, khususnya dalam memberi gagasan bagi siswa pada tahap pra
menulis sehingga kesulitan-kesulitan siswa dalam menemukan ide, dan memulai
tulisan dapat teratasi. Video klip dapat digunakan sebagai materi pembelajaran
mandiri dan membawa siswa ke dalam situasi belajar dimana
learning with effort
akan dapat digantikan dengan
learning with fun
. Secara umum penggunaan media
video klip yang menyediakan gambar, suara (lagu), dan animasi dalam
pembelajaran menulis cerpen merupakan alternatif bagi pemanfaatan teknologi
sekaligus sebagai media baru yang mampu meningkatkan minat dan kemampuan
menulis cerpen siswa.
Mind map
yang berupa pemetaan pikiran yang diwujudkan
dalam coretan gambar
garis dan kata dapat menghilangkan rasa jenuh pada siswa
karena melibatkan keseimbangan otak kanan dan kiri. Dengan
mind map
siswa akan
lebih mudah mengembangkan cerita khususnya dalam membuat kerangka yang
nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah cerpen.
Dalam hal ini sebagai sekolah yang berpedoman pada KTSP yang
memberikan kemandirian bagi guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran, guru
(29)
inovasi pembelajaran yang bermakna dan bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik. Inovasi-inovasi ini dapat berupa penggunaan video klip.
Penggunaan media video klip dapat menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan . Selain itu pemanfaatan video klip sebagai media yang menarik,
baru, kreatif, modern, dan syarat akan kemajuan teknologi dapat menunjang
implementasi kurikulum, serta membantu upaya meningkatkan minat belajar, dan
menjadi pelengkap sumber belajar. Jadi di dalam pembelajaran guru tidak hanya
memberikan pengetahuan kepada murid, tetapi guru dituntut juga untuk memiliki
kreativitas yang tinggi. Kekreatifan tersebut dapat ditunjukkan dengan penggunaan
media yang inovatif dan teknik yang dapat membantu kesulitan siswa dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti merumuskan judul penelitian “Peningkatan
Minat dan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Audiovisual
yang Berupa Video Klip dan Teknik
Mind Map
pada Siswa Kelas X3 Semester II
SMA 1 Imogiri Bantul Tahun Ajaran 2010/2011.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah untuk
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Apakah dengan media video klip dan teknik
mind map
dalam pembelajaran
menulis cerita pendek dapat meningkatkan minat menulis cerpen siswa kelas
(30)
2.
Apakah dengan penggunaan media video klip dan tekni
k mind map
dalam
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X3,
semester II SMA Negeri 1 Imogiri Bantul tahun ajaran 2010/2011?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1.
Mendeskripsikan minat siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1 Imogiri
Bantul tahun ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran menulis cerpen dengan
menggunakan media audiovisual yang berupa video klip dan teknik
mind map
.
2.
Mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X3 semester II SMA
Negeri 1 Imogiri Bantul tahun ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran menulis
cerpen dengan menggunakan media audiovisual yang berupa video klip dan
teknik
mind map
.
1.4
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis yaitu dapat memberikan sumbanagan pemikiran dan tolok ukur kajian pada
penelitian yang lebih lanjut. yaitu berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan
(31)
mengajar, khususnya dalam pembelajaran menulis cerpen. Selain itu, penelitian
juga mengembangkan teori pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis
cerpen dengan media audiovisual yang berupa video klip melalui teknik mind map.
2.
Manfaat praktis
Manfaat penelitian ini secara praktis dibagi menjadi lima yaitu : bagi
guru, bagi siswa, bagi sekolah, bagi peneleti lain, bagi calon guru. Bagi guru, hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pengetahuan dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia tentang penggunaan media video klip dan teknik
mind
map
dalam pembelajaran menulis cerpen, guru dapat menyusun program yang tepat
dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, dan guru dapat memilih teknik dan media yang lebih baik sehingga
pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan khususnya dalam
pembelajaran menulis cerpen.
Manfaat bagi siswa : mampu meningkatkan kemampuan siswa
menulis cerita dan meningkatkan minat dalam pembelajaran karena dalam
penelitian ini peserta didiklah yang menjadi subjek penelitian. Manfaat bagi
Sekolah adalah penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menyusun strategi pembelajaran untuk meningkatakan kualitas pembelajaran. Bagi
Peneliti lain hasil penelitian dapat menambah referensi penelitian selanjutnya dalam
mengembangkan media pembelajaran, serta sebagai acuan penelitian baru dengan
(32)
calon guru. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam
mempertimbangkan kegiatan belajar di kelas.
1.5
Batasan Istilah
Ada beberapa istilah yang perlu diberi batasan. Istilah tersebut
meliputi minat, kemampuan, menulis, cerpen, media, audiovisual, video klip,
teknik, dan
mind map
.
1.
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1988: 182).
2.
Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan untuk menyelesaikan
tugas ( KBBI, 2007: 707).
3.
Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung ( Tarigan, 1986:3 ).
4.
Cerpen adalah akronim dari certa pendek, yaitu cerita fiksi berbentuk prosa
singkat dan padat, serta unsur ceritanya berpusat pada suatu peristiwa pokok
sehingga jumlah pengembangan pelaku terbatas dan memberikan kesan tunggal
( Jabrohim 1994 : 165 ).
5.
Media audiovisual merupakan perpaduan yang saling mendukung antara gambar
dan suara yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran yang menonton
(33)
6.
Video Klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan
atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada
irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok musik
untuk mengenalkan dan memasarkan produk (lagu)
(jurusankomunikasi.blogspot.com) .
7.
Teknik adalah metode atau sistem mengerjakan sesuatu (KBBI, 2007: 1158).
8.
Mind map
adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan
“memetakan” pikiran-pikiran kita (Buzan, 2007: 4).
1.6
Variabel Penelitian
Variabel penelitian ialah kondisi atau karakteristik yang oleh
pengeksperimen dimanipulasikan, dikontrol atau diobsevasi (Best dalam Faisal dan
Mulyadi, 1982:82). Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu:
1.
Variabel bebas (
independent Variable
) adalah penggunaan media audiovisual
yang berupa video klip dan teknik
mind map.
2.
Variabel tergantung (
dependent variable
) adalah minat menulis cerpen dan
kemampuan menulis cerpen siswa.
1.7
Sistematika Penyajian
Sistematika
penyajian
penelitian
ini terbagi menjadi enam bab. Bab I
menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaaat
(34)
menguraikan penelitian yang relevan, kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis
tindakan. Bab III menguraikan jenis penelitian, subjek dan waktu penelitian,
prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis
data, dan indikator keberhasilan. Bab IV menguraikan pelaksanaan penelitian siklus
I dan siklus II. Bab V menguraikan hasil penelitian, uji statistik yang meliputi uji
normalitas dan uji perbedaan dengan uji t, dan pembahasan hasil penelitian. Bab VI
(35)10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relevan
Berdasarkan studi kepustakaan terdapat tiga penelitian yang relevan
dengan penelitian ini. Penelitian tersebut dilakukan oleh Retno Hermawati (2009),
Widayati (2009), dan Nurul (2007).
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Retno Hermawati (2009)
dengan judul
Penerapan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) UntukMeningkatkan
Keterampilan Menulis Cerita Pendek Pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah
Salatiga
. Penelitian ini menemukan beberapa hal yaitu, 1) penerapan metode
mind
map
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis cerpen. Pada tiap
siklusnya, keaktifan, minat dan motivasi, perhatian dan konsentrasi siswa dalam
proses pembelajaran meningkat, 2) penerapan
mind map
dapat pula meningkatkan
keterampilan menulis cerpen siswa dengan persentase 80% siswa mendapatkan
nilai diatas batas tuntas. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata dan
ketuntasan tiap siklusnya. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas adalah 56,2 dengan
ketuntasan mencapai 19,23%. Pada siklus II, nilai rata-rata mencapai 62 dengan
(36)67,8 dengan ketuntasan mencapai 92,31% dari 80% siswa telah mencapai nilai
ketuntasan.
Widayati (2009) juga melakukan penelitian tindakan kelas yang
berkaitan dengan pembelajaran menulis dengan judul
Peningkatan Kemampuan
Menulis Narasi dengan Menggunakan Media Lagu pada Siswa Kelas VIII B SMP
Negeri I Nguter Sukaharjo.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa 1) media lagu dapat
meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VIIIB SMP Negeri I Nguter,
Sukoharjo. Nilai siswa telah mencapai ketuntasan nilai yang ditentukan yaitu 65, 2)
perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis narasi meningkat dengan
media lagu yang dapat dilihat dari keaktifan siswa di dalam kelas. Pada siklus I
siswa yang aktif hanya berkisar antara 4-10 siswa, sedangkan pada siklus II siswa
aktif menjadi 24 siswa, dan pada siklus III siswa aktif hingga 30 siswa, 3) siswa
terlihat tertarik atau antusias mengikuti pembelajaran menulis narasi.siswa terlihat
memperhatikan pelajaran dengan serius. Siswa menyatakan lebih menyukai
pembelajaran menulis narasi menggunakan media lagu daripada pembelajaran yang
biasa mereka alami.
Penelitian
yang
berikutnya adalah mengenai
Peningkatan
Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Teknik Pengandaian Diri sebagai Tokoh
dalam Cerita dengan Media Audio visual pada Siswa Kelas X4 SMA 2 Tegal (
Nurul,
2007) menyimpulkan bahwa penggunaan media audioivisual (film) dalam
(37)Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 2 Tegal mengalami peningkatan
sebesar 11,63 atau 18,30 %. Hasil rata-rata tes menulis cerpen pra tindakan sebesar
64% dan pada siklus I rata-ratanya menjadi 70 atau meningkat sebesar 10,62 % dari
rata-rata pra tindakan, kemudian pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 75
(pembulatan ke bawah dari 75,19) atau meningkat sebesar 6,94 dari siklus I.
Pemerolehan ini menunjukan bahwa pembelajaran menulis cerpen melalui teknik
pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dengan media audiovisual pada siswa
kelas X4 SMAN 2 Tegal dapat meningkat dan berhasil.
Dari penelitian-penelitian di atas dapat dikatakan bahwa penelitian
tindakan kelas mampu meningkatkan kemampuan siswa, khususnya dalam
keterampilan menulis cerpen. Penelitian tindakan kelas tentang menulis cerpen ini
sudah banyak dilakukan, walapun masih dalam jumlah yang terbatas. Masing –
masing penelitian menggunakan teknik-teknik tertentu dan dengan media yang
berbeda-beda, dan hasil peningkatannya pun berbeda pula. Tetapi upaya
peningkatan kemampuan menulis cerpen masih perlu dikembangkan dengan berbagai
cara yang lebih kreatif dan inovatif. Oleh karena itu penulis memilih salah satu
teknik, yaitu
mind map
dengan media audiovisual yang berupa video klip.
Dari penelitian-penelitian di atas dapat diketahui bahwa penelitian
dengan media yang berupa video klip sebelumnya belum pernah dilakukan.
Penelitian terdahulu juga memanfaatkan media lagu (visual) dan audiovisual yang
berupa film dengan durasi yang lebih lama daripada tayangan video klip. Oleh
(38)video klip ini dapat digunakan sebagai alternatif baru dalam pembelajaran menulis
cerpen yang juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih
menyenangkan.
2. 2 Kajian Pustaka
1
.
Menulis
a. Pengertian Menulis
Menurut Tarigan (1986:3) pengertian menulis adalah suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan
menulis seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan
kosa kata untuk menyampaikan maksud serta tujuan yang ingin diungkapkan.
Menulis adalah keterampilan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik
yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang, sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut jika mereka memahami
bahasa dan gambaran grafik yang dituliskan. Akhadiah (1996:13) memberi
pengertian bahwa menulis adalah suatu aktivitas komunikasi bahasa yang
menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Tulisan itu terdiri atas rangkaian huruf
yang bermakna. Dalam komunikasi tertulis paling tidak terdapat tiga unsur yang
terlibat, yaitu penulis sebagai penyampai pesan atau isi tulisan, saluran atau medium
tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Maka dari itu, tulisan atau karangan
(39)berpikir rasional. Kegiatan menulis sangat mementingkan unsur pikiran, penalaran,
dan data faktual karena itu wujud yang dihasilkan dari kegiatan menulis berupa
tulisan ilmiah atau nonfiksi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
menulis merupakan bentuk komunikasi tidak langsung dengan memanfaatkan
grafologi, struktur bahasa dan kosa kata sehingga menghasilkan tulisan yang runtut,
ekspresif dan mudah dipahami untuk mengungkapkan ide, pikiran atau gagasan
kepada orang lain. Keterampilan menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan,
dan latihan. Melalui latihan dan praktik secara terus menerus serta teratur akan
meningkatkan keterampilan menulis.
b. Tujuan Menulis
Tujuan kegiatan menulis adalah menyampaikan ide, gagasan atau
buah pikiran melalui bahasa tulis. Tujuan lain dari kegiatan menulis adalah untuk
menyampaikan informasi secara tertulis kepada orang lain atau umum.
Hugo Hartig dalam Tarigan (1986:24) menyebutkan bahwa tujuan
kegiatan menulis ada tujuh,
1)
Assigment puspose
(tujuan penugasan)
Kegiatan menulis dengan tujuan penugasan (
assigment purpose
) jika penulis
melakukan kegiatan menulis karena adanya tugas, bukan atas kemauan sendiri.
Contoh kegiatan menulis yang memiliki tujuan penugasan adalah para siswa yang
(40)2)
Altruistic purpose
(tujuan altruistik)
Tujuan altruistik yaitu menulis untuk menyenangkan para pembaca sehingga dapat
menghilangkan kedukaan para pembaca, menolong para pembaca memahami,
menghargai perasaan dan penalarannya. Penulis ingin membuat hidup para pembaca
lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
3)
Persuasive purpose
(tujuan persuasif)
Menulis dengan tujuan persuasif akan menghasilkan tulisan yang mampu
meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
4)
Informational purpose
(tujuan informasional,tujuan penerangan)
Tujuan informasional memberi informasi atau keterangan/ penerangan kepada para
pembaca maka tulisan yang dihasilkan berupa paparan atau deskripsi.
5)
Self
ekspressive purpose
(tujuan pernyataan diri),
Penulis ingin memperkenalkan diri sang pengarang melalui tulisan yang ditulis
sehingga pembaca dapat mengetahui atau mengenalnya dengan jelas.
6)
Creative purpose
(tujuan kreatif),
Tujuan kreatif merupakan tujuaan pernyataan diri akan tetapi keinginan kreatif di sini
melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma
artistik atau seni yang ideal, seni yang menjadi idaman. Hasil dari kegiatan ini
berupa tulisan-tulisan dengan nilai artistik dan mengandung nilai kesenian
7)
Problem solving purpose
(tujuan pemecahan masalah).
Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi dan meneliti secara
(41)diterima oleh pembaca. Kegiatan menulis seperti ini memiliki tujuan memecahkan
masalah (
problem solving
).
Dalam penelitian ini yang menjadi objeknya adalah minat dan
kemampuan menulis cerpen. Tujuan pembelajaran menulis cerpen adalah siswa
dapat menulis cerita pendek, tujuan yang utama adalah siswa mampu menulis cerita
pendek berdasarkan pengalaman orang lain. Penelitian ini memfokuskan pada
penulisan cerpen. Jadi setelah mengikuti pembelajaran diharapkan ada peningkatan
minat kemampuan siswa dalam menulis cerpen.
c. Ragam Tulisan
Banyak ahli yang telah membuat klasifikasi mengenai tulisan, Tarigan
(1986:26) memberikan contoh beberapa klasifikasi yang pernah dibuat oleh para ahli,
yaitu klasifikasi yang dibuat Salisbury dan Chenfeld. Salisbury dalam Tarigan
(1986:26) membedakan ragam t ulisan berdasarkan bentuk tulisan, yaitu, (1)
bentuk-bentuk objektif yang mencakup penjelasan yang terperinci mengenai proses, batasan,
laporan, dokumen, (2) bentuk-bentuk subjektif, yang mencakup otobiografi,
surat-surat, penilaian pribadi, esai informal, potret/ gambaran, satire.
Chenfeld dalam Tarigan (1986:28) membuat klasifikasi atas: (1)
tulisan kreatif yang memberi penekanan pada ekspresi diri secara pribadi, (2) tulisan
ekspositori yang mencakup penulisan surat, laporan, resensi buku, rencana
(42)Berdasarkan uraian tentang ragam tulisan yang telah dikemukakan
di atas, dapat disimpulkan bahwa tulisan itu beragam, dapat dilihat dari bentuknya
maupun sifat tulisan tersebut. Berdasarkan bentuknya dikenal tulisan yang berupa
penjelasan yang terperinci, laporan atau dokumen, surat-surat, otobiografi, esai.
Berdasarkan sifat tulisannya ada tulisan kreatif misalnya artikel, karya ilmiah,
cerpen, novel dan tulisan ekspositori yang mencakup penulisan surat, laporan,
resensi buku, rencana penelitian. Proposal merupakan salah satu contoh tulisan yang
berdasarkan bentuknya termasuk jenis tulisan objektif. Dilihat dari sifat tulisan,
proposal termasuk tulisan ekspositori.
d. Manfaat Menulis
Banyak sekali manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh dari
kegiatan menulis. Menurut Akhadiah (1996:1) ada delapan manfaat yang dapat
dirasakan dari kegiatan menulis, yaitu, pertama, melalui kegiatan menulis, penulis
dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya. penulis dapat mengetahui sampai di
mana pengetahuannya mengenai suatu topik karena menulis berarti mengembangkan
suatu topik tertentu dan proses pengembangan tersebut membutuhkan keterampilan
berpikir dan menggali pengetahuannya. Kedua, penulis dapat terlatih
mengembangkan berbagai gagasan. Seorang penulis harus bernalar,
menghubungkan serta membanding-bandingkan fakta untuk mengembangkan
(43)Manfaat yang ketiga yaitu, penulis dapat lebih banyak menyerap,
mencari serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Penulis
juga dapat memperluas wawasan penulisan secara teoretis mengenai fakta-fakta
yang berhubungan. Keempat, penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan
gagasan secara sistematis kemudian mengungkapkannya secara tersurat. Dengan
demikian, melalui tulisannya penulis dapat menjelaskan permasalahan yang semula
masih samar menjadi lebih jelas dan dimengerti oleh pembaca. Kelima, penulis
akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif.
Keenam, dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih mudah
memecahkan permasalahan karena dapat menganalisis tulisan tersebut secara tersurat
dalam konteks yang lebih konkret. Manfaat yang ketujuh adalah dengan menulis
akan mendorong kita untuk terus belajar secara aktif. Penulis menjadi penemu
sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyadap informasi dari orang lain.
Manfaat yang terakhir yaitu, menulis akan membiasakan kita berfikir serta berbahasa
secara tertib dan teratur jika kegiatan menulis tersebut dilakukan secara terencana.
2. Pembelajaran Menulis dalam KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
oprasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
KTSP disusun berdasarkan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) dan Standar Isi (SI),
serta berpedoman pada panduan yang telah ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar
(44)SMA, dan SMK. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat mengembangkan sendiri
berdasarkan kebutuhan yang ada di sekolah masing-masing.
Adapun cakupan materi menulis siswa SMA kelas X adalah menulis
paragraf narasi, deskriptif, ekposotif, argumentatif, persuasif, menulis puisi lama
dan puisi baru, menulis hasil wawancara, menyusun pidato, menulis karangan
berdasrakan pengalaman orang lain maupun diri sendiri dalam bentuk cerpen.
3.
Menulis Cerpen
a.
Pengertian cerpen
Cerpen adalah akronim dari cerita pendek. Cerpen sebagai salah satu
karya sastra memiliki banyak pengertian. Berikut pendapat beberapa ahli tentang
pengertian cerita pendek (cerpen). Cerpen adalah cerita fiksi berbentuk prosa singkat
dan padat, serta unsur ceritanya berpusat pada suatu peristiwa pokok sehingga jumlah
pengembangan pelaku terbatas dan memberikan kesan tunggal ( Jabrohim 1994 :
165 ). Menurut Edgar Allan Poe dalam Nurgiyantoro (1995: 10) cerpen adalah
sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara
setengah sampai dua jam suatu hal yang kiranya tak mungkin dilakukan untuk
novel. Selanjutnya menurut Jacob Sumardjo dalam Sukasworo (1990:19) cerpen
merupakan cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam
aspeknya yang terkecil. Yang dimaksud aspek dalam pengertian ini adalah sisi
kehidupan dari seorang tokoh dengan persoalan hidup yang dihadapi. Dalam KBBI
(45)memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh
dalam satu situasi (pada satu ketika).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pengertian cerpen adalah prosa fiksi yang singkat dan padat dan berpusat pada satu
peristiwa sehingga memberikan kesan tunggal dsn dapat selesai dibaca dalam satu
kali duduk.
b.
Unsur-unsur pembangun cerpen
Cerpen tersusun atas unsur-unsur pembangun cerita yang saling
berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya.Unsur-unsur dalam cerpen terdiri
atas: tema, tokoh dan penokohan, alur atau plot, latar (
setting
), sudut pandang
(
point of view
), amanat, dan gaya bahasa.
1)
Tema
Menurut Wiyanto (2005:78) Tema adalah pokok pembicaraan yang
mendasari cerita. Selanjutnya Suharianto (1982:28) mengatakan bahwa tema sering
disebut juga dasar cerita, yakni pokok permasalahan yang mendominasi suatu karya
sastra. Ia terasa dan mewarnai karya sastra tersebut dari halaman pertama hingga
halaman terakhir. Hakikatnya tema adalah permasalahan yang merupakan titik tolak
pengarang dalam menyusun cerita atau karya sastra tersebut, sekaligus merupakan
permasalahan yang ingin dipecahkan dengan karyanya itu. Dari beberapa pendapat
(46)yang mendasari suatu cerita dan merupakan titik tolak pengarang dalam menyusun
cerita
2)
Tokoh dan Penokohan
Menurut Baribin (1985:54) perwatakan dalam suatu fiksi biasanya
dapat dipandang dari dua segi. Pertama mengacu pada orang atau tokoh yang bermain
dalam cerita, yang kedua adalah mengacu kepada pembauran dari minat, keinginan,
emosi, dan moral yang membentuk individu yang bermain dalam suatu cerita. Tokoh
adalah yang melahirkan peristiwa Lukman Ali (1994). Dalam hal ini tokoh
merupakan pelaku dalam sebuah cerita yang memiliki sebuah karakter yang biasanya
dikisahkan oleh penulis melalui penggambaran perilaku. Tokoh-tokoh adalah
pelaku yang mengalami sebuah peristiwa dalam cerita, peristawa yang ada dalam
cerita merupakan sebuah kejadian pada waktu tertentu yang dialami oleh si tokoh.
3)
Alur atau plot
Pengertian alur dalam cerita pendek atau dalam karya fiksi pada
umumnya adalah “rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa
sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu
cerita” (Aminuddin 1987:17). Alur merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi
dalam suatu waktu, namun alur juga merupakan sebuah pola yang agak rumit yang
terkadang merupakan hal yang bersifat kebetulan dan mempunyai hubungan
(47)Menurut Suharianto (1982:28) menyebutkan bahwa alur atau plot
terdiri atas lima bagian, yaitu (1) pemaparan atau pendahuluan, yakni bagian cerita
tempat pengarang mulai melukiskan suatu keadaan yang merupakan awal cerita, (2)
penggawatan, yaitu bagian yang melukiskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita
mulai bergerak. Mulai bagian ini secara bertahap terasakan adanya konflik dalam
cerita tersebut. Konflik itu dapat terjadi antara tokoh dan tokoh, antar tokoh dan
masyarakat sekitar, atau antar tokoh dengan nuraninya sendiri, (3) seperti yang
disebutkan di atas mulai memuncak, (4) puncak atau klimaks yaitu bagian yang
melukiskan peristiwa mencapai puncaknya (5) peleraian yaitu bagian cerita tempat
pengarang memberikan pemecahan dari semua peristiwa yang telah terjadi dalam
cerita atau bagian.
4)
Latar/
setting
Latar atau landasan tumpu (
setting
) cerita adalah lingkungan tempat
peristiwa terjadi termasuk di dalam latar ini adalah tempat atau ruang yang dapat
diamati, seperti di kampus, di sebuah kapal yang berlayar ke Hongkong, di kafetaia,
di sebuah puskesmas, di dalam penjara dan sebagainya. Termasuk di dalam unsur
latar atau landas tumpu ini adalah waktu, hari, tahun, musim atau periode sejarah dan
sebagainya (Baribin 1985 : 63). Latar dibedakan menjadi dua yaitu latar sosial dan
latar fisik (latar material). Latar sosial mencakupi penggambaran keadaan
masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan sikapnya, adat istiadat, cara hidup,
(48)fisik. Latar ialah waktu, tempat, atau lingkungan terjadinya peristiwa. Suminto
(1988:60) mengemukakan bahwa paling tidak ada empat unsur yang membentuk
latar fiksi yaitu, (1) lokasi geografis yang sesungguhnya, termasuk di dalamnya
topografi,
scenery
“Pemandangan” tertentu, dan juga detil-detil interior sebuah kamar
/ ruangan, (2) pekerjaan dan cara-cara hidup tokoh sehari-hari, (3) waktu terjadinya
action
peristiwa (tindakan), termasuk di dalamnya periode historis, musim, tahun dan
sebagainya, dan (4) lingkungan religius, moral, intelektual, sosial dan emosional
tokoh-tokohnya. Latar tidak hanya sebagai
background
saja, tetapi juga dimaksudkan
untuk mendukung unsur cerita lainnya. Penggambaran tempat, waktu dan situasi.
akan membuat cerita tampak lebih hidup logis.
5)
Sudut Pandang
Sudut pandang atau
point of view
adalah cara pengarang memandang
siapa yang bercerita di dalam cerita itu atau sudut pandang yang diambil pengarang
untuk melihat suatu kejadian cerita. Sudut pandang ini berfungsi melebur atau
menggabungkan tema dengan fakta. Untuk menceritakan suatu hal dalam cerita fiksi,
pengarang dapat memilih dari sudut mana ia akan menyajikannya. Suminto (1988:
74) dengan mengkompilasi pendapat Robert Stanson dan William Kenney
mengemukakan bahwa ada empat macam sudut pandang yang dapat dipilih oleh
pengarang, yaitu (1) sudut pandang
firstpersoncentral
atau akuan-sertaan, (2) sudut
pandang
first-person-peripherial a
tau akuan-taksertaan, (3) sudut pandang
third
(49)atau diaan-terbatas. Pengertian yang diungkapkan oleh Suminto data sebenarnya tidak
jauh beda dengan yang di kemukakan oleh Baribin dan Suharianto yang
mengemukakan bahwa, Sudut pandang adalah posisi dan penempatan diri pengarang
dalam ceritanya atau dari mana ia melihat peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam
ceritanya itu. Ada beberapa macam sudut pandang yaitu (1) pengarang sebagai
tokoh cerita, (2) pengarang sebagai tokoh samping, (3) pengarang sebagai orang
ketiga, (4) pengarang sebagai pemain dan narator (Baribin 1985 : 75-76 ).
6)
Gaya Bahasa
Gaya erat hubungannya dengan nada cerita. Gaya merupakan pemakaian
bahasa yang spesifik dari seorang pengarang. Aminudin (1987:72) mengemukakan
bahwa gaya bahasa mengandung pengertian cara pengarang menyampaikan
gagasannya dengan menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis serta
mampu menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual
dan emosi pembaca. Wiyanto (2005:84) mengemukakan bahw gaya bahasa adalah:
cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan. Dengan cara yang khas itu
kalimat-kalimat yang dihasilkannya menjadi hidup. Karena itu, gaya bahasa dapat
menimbulkan perasaan tertentu, dapat menimbulkan reaksi tertentu, dan dapat
menimbulkan tanggapan pikiran pembaca. Semua itu menyebabkan karya sastra
menjadi indah dan bernilai seni. Selanjutnya Sumardjo (1986:92) mengemukakan
gaya bahasa adalah cara khas pengungkapan seseorang. Cara bagaimana seorang
(50)sebuah cerpen, itulah gaya seorang pengarang. Dengan kata lain gaya adalah pribadi
pengarang itu sendiri. Dan sebagai pribadi, ia berada secara khas di dunia ini. Dari
berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gaya adalah keterampilan
pengarang dalam mengolah dan memilih bahasa secara tepat dan sesuai dengan
watak pikiran dan perasaan. Setiap pengarang mempunyai gaya yang berbeda-beda
dalam mengungkapkan hasil karyanya.
7)
Amanat
Menurut Ali (1994 :27) amanat adalah pesan pengarang pada pembaca baik
secara tersirat maupun tersurat yang disampaiakn melaui karyanya. Amanat dapat
diartikan pesan berupa ide, gagasan, ajaran moral dan nilai-nilai kemanusiaan yang
ingin disampaikan pengarang lewat cerita. Amanat pengarang terdapat secara implisit
dan eksplisit di dalam karya sastra Dari tema cerita tergambar amanat yang ingin
sampaikan oleh pengarang.
4. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang untuk belajar dengan segala alat lahir yang dapat menyajikan
(51)media merupakan alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi interaksi antara guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran (Hamalik 1994:12)
Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa media adalah alat fisik,
metode, dan teknik yang dapat digunakan dalam proses pembelaharan yaitu
merangsang siswa untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan guru pada proses
pembelajaran.
b.
Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran yang mudah,
pemilihan itu didasarkan pada beberapa faktor yang saling berhubungan sebagai
berikut (1) situasi dan latar belakang pekerjaan yang sebenarnya perlu ditiru dalam
pengajaran, (2) pengadaan media dapat dipertanggung jawabkan untuk pelajaran
yang bersangkutan, (3) media yang dipilih sesuai dengan kebutuhan siswa (4) nilai
bahan pelajaran (perubahan tingkah laku yang diharapkan terjadi, jumlah siswa yang
dilatih, dan isi mata pelajaran) sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan media tersebut . Penggunaan media memiliki keuntungan yaitu
membangkitkan motivasi dan minat , memperjelas informasi yang disampaikan guru,
dan menambah variasi teknik penyajian pelajaran.
Heinich (2002) dalam bukunya
Instructional Technology and Media
for Learning
mengemukakan ASSURE dalam pengembangan media pembelajaran ,
(52)1)
Analyze Learner
Dalam menentukan media guru harus mengetahui karakter umum dan khusus dari
pembelajar agar memperoleh media yang tepat sesuai dengan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap pembelajar.
2)
State Objectives
Guru dapat mengidentifikasi tujuan-tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan
hadirnya media tertentu. Dalam hal ini guru menyiapkan media untuk mencapai
tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3)
Select Media and Materials
Pemilihan media mengarah pada tiga alternatif yaitu (1) menyeleksi
media, (2) memodifikasi media, (3) mendesain dan memproduksi media. Untuk
memilih dan mempertimbangankan media perlu memperhatikan beberapa prinsip
antara lain ada kesesuaian antara media dan tujuan yang akan dicapai, karakteristik
media dan pelajaran harus sesuai dengan format pembelajaran.media harus konsisten
dengan kamampuan dan tipe belajar pembelajar, media berdasarkan kontriubusi
pada
outcome
pembelajaran (kemudahan memperoleh media), pengajar benar-benar
mengenal media yang digunakan, kondisi fisik media diatur sedemikian rupa agar
penggunaanya optimal, tidak ada media yang paling baik untuk semua tujuan.
4)
Utilize Materials
Ada enam fokus yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan media
yaitu (1) sajikan bahan komersilal yang ada atau bahan yang dirancang sendiri, (2)
(53)pembelajaran memahami : mengapa media itu dihadirkan, bagaiman media tersebut
menghubungkan fakta dengan pengetahuan yang dimilikinya dengan hal –hal baru,
dan bagaiman pembelajaran menginterpretasikan informasi baru tersebut, (4) ikuti
penyajian media dengan latihan yang bermakna, (5)perhatikan
copyright
media yang
digunakan, (6) perhatikan ketersediaan media.
5)
Require learner performance
Performansi pembelajar dibagi menjadi dua yaitu yang teramati dan tidak teramati.
6)
Evaluation/ Review
Evaluasi dimaksudkan pada efektivitas media yang digunakan dalam pembelajaran
yang meliputi kelayakan, kecukupan, kualitas, kesesuaian (Nugraha, 2009)
c.
Fungsi Media dalam Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar, media memiliki fungsi yang sangat
penting. Secara umum fungsi media adalah sebagai penyalur pesan. Media
pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada
gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai (Sudjana dan Rivai 2001:
2). Selain itu, media pembelajaran dapat menambah efektivitas komunikasi dan
interaksi antara pengajar dan siswa. Penggunaan media dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan minat, membangkitkan motivasi
dan rangsangan dalam proses belajar mengajar, serta dapat mempengaruhi psikologi
(54)dan mempermudah proses belajar mengajar. Dengan demikian, hasil pembelajaran
mendapat lebih optimal.
d.
Media Audiovisual
Audiovisual berarti
“adible”
yaitu dapat didengar dan
“visible”
atau
dapat dilihat. Audiovisual di sini adalah penggunaan media yang dapat didengar
sekaligus dilihat. Penggunaan Audiovisual merupakan perpaduan antara media
audio(suara) dengan media visual (gambar) yang sangat memungkinkan terjalinnya
komunikasi dua arah antara guru sebagai tenaga pengajar dan siswa dalam proses
pembelajaran media audiovisual merupakan sinkronisasi antar media audio dan
media visual.
Sudjana (1997:2) mengatakan bahwa penggunaan media mempunyai
manfaat dalam proses pembelajaran. Manfaat penggunaan media pembelajaran antara
lain sebagai berikut: (1) pembelajaran akan semakin menarik perhatian siswa
sehingga menumbuhkan motivasi dan minat belajar, (2) bahan pembelajaran akan
lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan
siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, (3) metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh
guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru mengajar setiap jam pelajaran, (4) siswa
lebih banyak melakukan kegiatan belajar tetapi juga aktivitas seperti mengamati,
(55)Adapun manfaat lain dari media audiovisual adalah :
1)
Dapat menyampaikan pengertian atau informasi secara konkrit atau lebih nyata
daripada kata-kata yang disampaiakan maupun tulisan yang dicetak.
2)
Memberi dorongan, motivasi, dan minat untuk mengetahui dan menyelidiki yang
pada akhirnya akan menjurus pada pengertian yang lebih baik.
3)
Melaui media audiovisual informasi yang diterima dapat lebih lama dan lebih baik
tinggal dalam ingatan (Sulaiman. 1985:17)
Sulaiman (1981) memaparkan ada beberapa tahap yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran agar siswa
aktif dan kreatif dalam pembelajaran :
a.
Persiapan
Sebelum persiapan guru menentukam tujuan yang akan dicapai, setelah ditentukan
guru mempersiapkan dengan cara latihan. Yang perlu diperhatikan dalam tahap ini
adalah apakah ada gangguan terhadap media yang digunakan.
b.
Penyajian
Hal-hal yang dilakukan dalam penyajian adalah menyusun kata, menarik perhatian
siswa, menyatakan tujuan, menggunakan alat, dan mengusahakan penampilan yang
bermutu.
c.
Penerapan
Dalam tahap ini siswa menyusun kata-kata untuk menjawab pertanyaan. Hal ini
dimaksudkan untuk memantapkan fakta-fakta penting dalam ingatan pembelajar.
(56)Pembelajaran tidak hanya dilakukan satu kali dalam satu waktu saja, melainkan ada
kelanjutan. Siswa hendaknya disegarkan kembali akan apa yang pernah mereka lihat
dan dengar pada saat tertentu.
e.
Video Klip
Video adalah adalah sebuah perangkat lunak yang berupa rekaman
suatu proses atau peristiwa (Sufanti, 2010 :90). Dalam
jurusankomunikasi.blogspot.com, video klip sendiri memiliki pengertian: kumpulan
potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan
disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya
dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk
(lagu). Selain itu video klip juga merupakan kumpulan guntingan gambar hidup
(iklan, musik, dsb) untuk ditayangkan lewat pesawat televisi atau layar bioskop;
rekaman pendek adegan video biasa yg diambil dr rekaman video atau film yang
lebih panjang (
www.artikata.com
)
Video klip memiliki unsur-unsur di dalamnya, yaitu bahasa Ritme
(irama), bahasa musikalisasi (instrument musik), bahasa nada, bahsa lirik, dan bahasa
(57)4.
Minat siswa
Minat adalah gejala psikis yang menunjukan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek,( Tijan, 1977: 71). Menurut Crow dan Crow (1989: 303) minat
bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapai
atau berurusan dengan orang lain, benda, atau kegiatan atau bisa sebagai pengalaman
yang efektif yangdirangsang oleh kegiatan itu sendiri. The Liang Gie (1994: 28)
mengemukakan bahwa minat berarti sibuk, tertarik atau sepenuhnya dengan sesuatu
kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu.
Menurut Hilgard dalam Slameto (1988 : 19) memberi rumusan
pengertian tentang minat sebagai berikut: “
Interest is persisting tendency to pay
attention to and enjoy some activity or content”
yang berarti minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan
rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan.
Demikian pula Slameto (1988 : 59 ) yang juga berpendapat bahwa
minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang
disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Secara lebih lanjut dapat dijelaskan
bahwa minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
(58)Dari uraian di atas ada cirri-ciri dari siswa yang berminat dalam
belajar mempunyai ciri-ciri : (1) mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk
memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus, (2)
ada
rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati, (3)
memperoleh suatu kebanggaan
dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas
yang diminati, (4)
Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang
lainnya, dan (5)
dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
6. Teknik
Mind Map
Teknik ini membantu siswa untuk menghilangkan rasa jenuh pada
saat berpikir dan belajar, karena melibatkan keseimbangan kerja otak kiri dan otak
kanan melalui pemetaan pikiran di otak yang diwujudkan dalam bentuk coretan
gambar garis dan kata kunci. Dengan menggunakan teknik
mind map
didapat fakta
bahwa siswa lebih mudah mengembangkan imajinasinya dalam menulis cerita
pendek. Upaya tersebut dapat memberikan pengalaman kepada siswa untuk menulis
cerita pendek lebih kreatif dan menyenangkan,
Peta pikiran yang ditemukan oleh Tony Buzan didasarkan pada cara
kerja otak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak manusia tidak menyimpan
informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan
pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang. Apabila dilihat sekilas sel-sel saraf tersebut