• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat dan kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan media audiovisual yang berupa video klip dan teknik mind map pada siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1 Imogiri Bantul tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan minat dan kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan media audiovisual yang berupa video klip dan teknik mind map pada siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1 Imogiri Bantul tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository"

Copied!
211
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

 

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :

1. Tuhan Yang Maha Esa dengan segala sifat kesempurnaan-Nya, Allah SWT.

2. Ibunda tercinta : Qomariyati.

3. Ayahanda tercinta : P. Ismugiyanto.

4. Kakak dan adik tersayang : Novina Primasari dan Tiara Triasari. 5. Dimas Indra Wijaya yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 6. Segenap dosen dan karyawan PBSID Universitas Sanata dharma yang

(6)

v

 

MOTO

• Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(QS Alam Nasyrah:6)

• Tuhan tidak akan pernah membiarkanmu jatuh, jika engkau kuat berpegangan pada tangan -Nya (Omar khayyam).

• Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup

selamanya, dan beribadalah untuk akhiratmu seakan kamu mati

esok pagi ( Abdullah bin Umar bin Al Khathab) .

• Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong

orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan

hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa

yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang

yang celaka (pepatah)

• Sukses tidak diukur dengan seberapa besar hasil yang kita peroleh

(7)

vi

 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 September 2011

Peneliti,

(8)

vii

 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : ROSARI RAHMAWATI

NIM : 061224067

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL YANG BERUPA VIDEO KLIP DAN TEKNIK MIND MAP

PADA SISWA KELAS X3 SEMESTER II

SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL TAHUN AJARAN 2010/2011 beserta perangkat lain (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akadimis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetep mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta, 12 September 2011

Yang menyatakan

(9)

viii

 

ABSTRAK

Rahmawati, Rosari. 2011. Peningkatan Minat dan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Media Audiovisual yang Berupa Video Klip dan Teknik Mind Map pada Siswa Kelas X3, Semester II, SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta. PBSID, FKIP, USD.

Penelitian ini mengkaji peningkatan kualitas pembelajaran menulis cerpen dengan media audiovisual yang berupa video klip dan teknik mind map pada siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul , 2010/2011. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan minat dan kemampuan siswa kelas X3, semester II SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul, tahun ajaran 2010/2011 dalam menulis cerpen menggunakan media audiovisual yang berupa video klip dengan teknik mind map. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1 Imogiri, tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 34 siswa.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus. Setiap siklus dalam pembelajaran dibagi dalam empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes yang digunakan adalah tes menulis cerpen pada siswa kelas X3 SMA negeri 1 Imogiri semester II tahun ajaran 2010/2011. Instrumen nontes menggunakan kuesioner, pertanyaan wawancara, pedoman observasi, dan kamera. Dari hasil penelitian, terdapat dua kesimpulan. Pertama, penggunaan media audiovisual yang berupa video klip dan teknik mind map dapat meningkatkan minat menulis cerpen siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul tahun ajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil penghitungan pengisian kuesioner minat siswa dalam menulis cerpen meningkat dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Jumlah siswa yang termasuk dalam kategori sangat berminat dan berminat pada kondisi awal 30% (10 siswa) dan 0% siswa, pada siklus I jumlah siswa yang termasuk dalam katogori berminat dan sangat berminat meningkat menjadi 29% (6 siswa) dan 52% (16 siswa) , dan pada siklus II jumlah semakin meningkat yakni siswa yang termasuk dalam kategori berminat dan sangat berminat menjadi 32% (11 siswa) dan 68% (23 siswa).

(10)

ix

 

ABSTRACT

Rahmawati, Rosari. 2011. Students’ Interest and Writing Skill Improvement in Writing Short Strory Using Video and Mind Map Technique of Grade X3 SMA Negeri 1 Imogiri Bantul Academic Year 2010/2011. Thesis. Yogyakarta. PBSID, FKIP, USD.

This study examines the quality improvement of writing short story using video clip and mind maping on Grade X3 students SMA Negeri 1 Imogiri Bantul in second semester, academic year 2010/2011. This study aims to describing interests and writing skill improvement using video and mind maping of grade X3 students SMA 1 Imogiri, Bantul, in second semester, academic year 2010/2011. The subject of this study is 34 grade X3 students of SMA N 1 Imogiri in second semester, academic year 2010/2011.

There two cycles in this classroom Action Research. Each cycle consists of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The instrument used was a test instrument and nontes. Moreever this study uses two kinds of instrument which are test and non-test. The test applied in this study is writing short story. Meanwhile, the non-test instrument used in this study are quesionaire, interview, observation, and camera.

There are two conclusions drawn in this study. First, the use of video and mind map techniques was able to improve the student interest and writing skill. The pre-test result showed that, there was 30% of students (10 students) who were interested in writing short story. On the first cycle, the number of students included in the category of very interested and interested are 29% (6 students) and 52% (16 students). On the second cycle, there are 32% (11 students ) included in category of very interested and 68% ( 23 students) included in category of interested.

(11)

x

 

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang telah diselesaikan berjudul

Peningkatan Minat Dan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Menggunakan

Media Audiovisual yang Berupa Video Klip Dan Teknik Mind Map pada Siswa

Kelas X3 Semester II SMA Negeri 1 Imogiri Bantul Tahun Ajaran 2010/2011

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini berkat dukungan, nasihat, kerjasama, bimbingan, dan bantuan dari berbegai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. B. Widharyanto, M.Pd. dan Setya Tri Nugraha S. Pd, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. Yuliana Setyaningsih selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa, sastra Indonesia, dan daerah.

4. Para dosen PBSID yang penuh kesabaran mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh ilmu di PBSID.

(12)

xi

 

6. Bapak Drs. Endah Hardjanto, M. Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Imogiri Bantul yang telah memberikan izin dan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian.

7. Ibu Diah Agustin Ari P, S.Pd, selaku guru bidang studi bahasa Indonesia kelas X3 SMA Negeri 1 Imogiri yang telah memberi bimbingan dan dukungan kepada penulis saat penelitian.

8. Seluruh siswa SMA Negeri 1 Imogiri Bantul, khususnya kelas X3 yang membantu terlaksananya penelitian ini.

9. Kedua orang tua tercinta P. Ismugiyanto dan Qomariyati yang tidak pernah berhenti memberi dukungan, semangat, dan doa tulus untuk penulis.

10.Kakak, adik, dan keponakan tercinta, Novina Primasari, Tiara Triasari, dan Ghani Alfarizi Hakim yang selalu memberi kecerian dan dukungan pada penulis.

11.Kekasih penulis, Dimas Indra Wijaya yang selalu ada menemani dan mendukung penulis agar tetep semangat selama menyelesaikan skripsi. 12.Sahabat penulis, Ratna Hapsari, Maria Sari P, Stefani Sweet, dan

Bekti Susanti yang selalu menjadi tempat berbagi suka dan duka selama penulis menuntut ilmu di PBSID hingga saat ini.

(13)

xii

 

14.Teman-Teman PBSID angkatan 2006 yang tak bisa disebut satu per satu, khususnya kelas B, Terima kasih atas dukungan, motivasi, semangat, dan kebersamaan yang terjalin selama ini.

15.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima Kasih atas bimbingan, dukungan, dan bantuannya.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena, itu peneliti dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 12 Sertember 2011

(14)

xiii

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

MOTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRACT.... ix

KATA PENGANTAR... .. x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL... xviii

DAFTAR DIAGRAM... xx

DAFTAR GRAFIK... xxi

DAFTAR SKEMA... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian... . 5

(15)

xiv

 

1.5 Batasan Istilah ... 7

1.6 Variabel Penelitian... 8

1.7 Sistematika Penyajian ... 8

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Relevan ... 10

2.2 Kajian Pustaka... 13

1. Menulis... 13

a. Pengertian Menulis... 14

b. Tujuan menulis... 14

c. Ragam Tulisan ... 16

d. Manfaat Menulis... 17

2. Pembelajaran Menulis dalam KTSP... 18

3. Menulis Cerpen... 19

a. Pengertian Cerpen... 19

b. Unsur-Unsur Pembangun Cerpen... 20

4. Media Pembelajaran... 25

a. Pengertian Media Pembelajaran... 25

b. Dasar Pemilihan Media... 26

c. Fungsi Media Pembelajaran... 28

d. Media Audiovisual... 29

e. Video Klip... 31

(16)

xv

 

6. Teknik Mind Map ... 33

2.3 Kerangka Berpikir... 35

2.4 Hipotesis Tindakan... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 39

3.2 Subjek dan waktu Penelitian ... 40

3.3 Tempat Penelitian... 40

3.4 Prosedur Penelitian... 40

3.5 Instrumen Penelitian... 45

3.6 Teknik Pengumpulan Data... 50

3.7 Teknik Analisis Data... 51

3.8 Indikator Keberhasilan... 57

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN 4.1 Siklus I... 58

1. Perencanaan Tindakan... 58

2. Pelaksanaan Tindakan... 59

3. Observasi... 60

4. Refleksi... 62

4.2 Siklus II... 64

1. Perencanaan Tindakan... 64

2. Pelaksanaan Tindakan... 65

(17)

xvi

 

4. Refleksi... 68

BAB V. HASIL PANELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian... 69

1. Siklus I... 69

a. Minat Siswa dalam Menulis Cerpen...69

1) Uji Normalitas Minat Siswa dalam Menuli cerpen... 72

2) Uji T Berpasangan Minat Siswa dalam Menulis Cerpen... 74

3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Menulis Cerpen... 76

b. Kemampuan Menulis Cerpen... 77

1) Uji Normalitas kemampuan Menulis Cerpen... 81

2) Uji T Berpasangan kemampuan Menulis Cerpen... 82

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidak- tuntasan siswa dalam Menulis Cerpen... 84

2. Siklus II... 85

a.Minat Siswa dalam Menulis Cerpen... 85

1) Uji Normalitas Minat Siswa dalam Menuli cerpen... 88

2) Uji T Berpasangan Minat Siswa dalam Menulis Cerpen... 89

3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Menulis Cerpen.... 91

b. Kemampuan Menulis Cerpen... 92

1) Uji Normalitas kemampuan Menulis Cerpen... 94

2) Uji T Berpasangan kemampuan Menulis Cerpen... 95

(18)

xvii

 

5.2 Pembahasan... 98

BAB VI. PENUTUP 6.1 Kesimpulan... 105

6.2 Saran... 106

DAFTAR PUSTAKA... 109

LAMPIRAN... 112

(19)

xviii

 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Observasi Proses Pembelajaran di Kelas... 48

Tabel 3.2 Bentuk Kuesioner Pembelajaran Menulis Cerpen... 49

Tabel 3.3 Skor Kategori skala Likert... 53

Tabel 3.4 Penghitungan Hasil Pengisian Kuesioner ... 53

Tabel 3.5 Tabel Distribusi Frekuensi Minat Siswa dalam Menulis Cerpen ... 55

Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Siklus I dan Siklus II ... 58

Tabel 4.1 Tabel Hasil Observasi Siklus I ... 62

Tabel 4.2 Tabel Hasil Observasi Siklus II ... 68

Tabel 5.1 Perbandingan Frekuensi Perolehan Skor Minat Siswa Antara Kondisi Awal dan SiklusI... 70

Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas Minat pada Kondisi Awal dan Siklus I... 73

Tabel 5.3 Hasil Uji Wilcoxon Kondisi Awal dan Siklus I... 74

Tabel 5.4 Hasil Uji T Minat Menulis Cerpen pada Kondisi Awal dan Siklus I ... 76

Tabel 5.5 Tabel Frekuensi Data awal dan siklus I ... 78

Tabel 5.6Hasil Uji Normalitas kemampuan Siswa dalam Menulis Cerpen ... 81

(20)

xix

 

Tabel 5.8 Perbandingan Frekuensi Perolehan Skor Minat Siswa Antara Kondisi Awal dan Siklus I ... 85 Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas Minat Pada Siklus I dan Siklus II... 88 Tabel 5.10 Hasil Uji Wilxocon Data Minat Siswa Pada Siklus I dan

Siklus II... 89 Tabel 5.11 Hasil Uji T berpasangan Minat pada siklus I dan Siklus II... 91 Tabel 5.12 Frekuensi Kemampuan Menulis Cerpen pada Siklus I

dan Siklus II... 92 Tabel 5.13 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menulis Cerpen Siklus I dan

Siklus II ... 95 Tabel 5.14 Hasil Uji T Kemampuan Menulis Cerpen Siklus I dan II... 97 Tabel 5.15 Rangkuman Hasil Analisis Data Minat dan Kemampuan

Menulis Cerpen Kondisi awal,Siklus I, dan Siklus II ... 98

 

 

 

 

 

 

 

 

(21)

xx

 

DAFTAR DIAGRAM

5.1 Minat Siswa dalam Menulis Cerpen Siklus I... 71

5.2 Persentase Ketuntasan Kemampuan Menulis Cerpen Siklus I... 79

5.3 Minat Siswa dalam Menulis Cerpen Siklus II... 86

(22)

xxi

 

DAFTAR GRAFIK

5.1 Perbandingan Persentase Minat pada Kondisi Awal dan Siklus I... 72 5.2 Perbandingan Persentase Kemampuan Menulis Cerpen Antara Kondisi

awal dan Siklus I... 80 5.3 Perbandingan Persentase Minat pada Siklus I dan Siklus II... 87 5.4 Perbandingan Persentase Kemampuan Menulis Cerpen Antara Siklus I

dan Siklus II... 93 5.5 Perbandingan Persentase Minat pada Kondisi Awal,Siklus I, dan Siklus

II... 100 5.6 Perbandingan Persentase Kemampuan Menulis Cerpen Antara Kondisi

awal, Siklus I, dan Siklus II... 101 5.7 Perbandingan Rata-Rata Kelas Antara Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus

(23)

xxii

 

DAFTAR SKEMA

(24)

xxiii

 

DAFTAR LAMPIRAN

(25)

xxiv

 

Lampiran 24 : Hasil Pekerjaan Siswa... 154 Lampiran 25 : Foto Kegiatan ... 166 Lampiran 26 : Hasil Uji Normalitas Minat Kondisi Awal dan Siklus I... 168 Lampiran 27 : Hasil Uji Wilcoxon Minat Kondisi Awal dan Siklus I...169 Lampiran 28 : Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menulis Cerpen

Kondisi Awal dan Siklus I... 170 Lampiran 29 : Hasil Uji Normalitas Minat Kondisi Siklus I dan Siklus II... 171 Lampiran 30 : Hasil Uji Wilcoxon Minat Siklus I dan Siklus II... 172 Lampiran 31 : Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menulis Cerpen

Siklus I dan II……….. 173

Lampiran 32 : Hasil Uji T Berpasangan Minat Kondisi Awal dan Siklus I 175 Lampiran 33 : Hasil Uji T Berpasangan Minat Siklus I dan Siklus II... 177 Lampiran 34 : Hasil Uji T Berpasangan Kemampuan Menulis Cerpen

(26)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang

menjadi tujuan dalam setiap pembelajaran bahasa di sekolah. Salah satunya adalah

pembelajaran menulis cerpen ( cerita pendek). Tujuannya adalah agar siswa mampu

mengekspresikan pikiran, ide, gagasan, dan pengalaman, melalui kegiatan menulis

cerita pendek. Dalam hal ini siswa dikatakan mampu mencapai kompetensi bila

siswa dapat menulis cerita pendek dengan kualitas yang baik. Indikasi kualitas

pembelajaran yang baik adalah kualitas hasil karya tulis siswa baik, siswa berperan

aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran

tinggi. SMA Negeri I Imogiri, khususnya kelas X3

belum memilki indikasi

pembelajaran menulis cerpen yang baik . Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai yang

diperoleh siswa dalam pembelajaran menulis cerpen. Dari 33 siswa hanya 4 siswa

atau sekitar 12% yang mendapatkan nilai di atas 70. Dengan kata lain, ada 88 %

siswa yang belum mencapai KKM (nilai 70).

Rendahnya pembelajaran menulis cerpen pada kelas X3 SMA Negeri 1

Imogiri disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : siswa, media, dan teknik

(27)

   

menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran menulis cerpen adalah faktor siswa,

yaitu terbatasnya kemampuan siswa dalam menulis.

`

Menulis adalah kegiatan mengungkapkan gagasan dan

menyampaikannya melalui bahasa tulis (Widyamartaya,1990:9). Menulis juga

merupakan kegiatan kompleks, dan tidak semua orang memiliki keterampilan

tersebut. Demikian pula dengan siswa-siswi kelas X3 SMA Negeri 1 Imogiri yang

belum dapat melaksanakan kegiatan (menulis cerpen) sesuai dengan kompetensi

yang dicapai. Kebanyakan dari siswa merasa kesulitan dalam menemukan,

menuangkan dan mengembangkan ide ke dalam bahsa tulis, memulai cerita, dan

merangkai kalimat menjadi cerita yang menarik.

Media juga mempengaruhi rendahnya kemampuan menulis siswa

dalam menulis cerpen. Media yang digunakan dalam pembelajaran masih sangat

terbatas. Guru hanya memberi media yang berupa contoh cerpen tanpa ada media

lain yang mendukung serta menarik minat dan perhatian siswa. Penggunaan media

seharusnya mampu mempermudah siswa menemukan serta mengembangkan ide,

dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Berdasarkan

pengamatan dan pengisian kuesioner yang diisi siswa diketahui bahwa kondisi awal

siswa, hanya 30% siswa yang berminat dalam pembelajaran menulis cerpen dan

(28)

   

Masalah–masalah dalam pembelajaran menulis cerpen tersebut dapat

diatasi dengan penggunaan media audiovisual dan teknik

mind map

. Berdasarkan

hal tersebut peneliti memilih media audiovisual yang berupa video klip dan teknik

mind map

. Video klip sebagai salah satu bentuk media audiovisual mempunyai

peranan penting dalam pembelajaran. Video klip akan mempermudah proses

pembelajaran, khususnya dalam memberi gagasan bagi siswa pada tahap pra

menulis sehingga kesulitan-kesulitan siswa dalam menemukan ide, dan memulai

tulisan dapat teratasi. Video klip dapat digunakan sebagai materi pembelajaran

mandiri dan membawa siswa ke dalam situasi belajar dimana

learning with effort

akan dapat digantikan dengan

learning with fun

. Secara umum penggunaan media

video klip yang menyediakan gambar, suara (lagu), dan animasi dalam

pembelajaran menulis cerpen merupakan alternatif bagi pemanfaatan teknologi

sekaligus sebagai media baru yang mampu meningkatkan minat dan kemampuan

menulis cerpen siswa.

Mind map

yang berupa pemetaan pikiran yang diwujudkan

dalam coretan gambar

garis dan kata dapat menghilangkan rasa jenuh pada siswa

karena melibatkan keseimbangan otak kanan dan kiri. Dengan

mind map

siswa akan

lebih mudah mengembangkan cerita khususnya dalam membuat kerangka yang

nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah cerpen.

Dalam hal ini sebagai sekolah yang berpedoman pada KTSP yang

memberikan kemandirian bagi guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran, guru

(29)

   

inovasi pembelajaran yang bermakna dan bermanfaat bagi pengembangan

kompetensi peserta didik. Inovasi-inovasi ini dapat berupa penggunaan video klip.

Penggunaan media video klip dapat menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan . Selain itu pemanfaatan video klip sebagai media yang menarik,

baru, kreatif, modern, dan syarat akan kemajuan teknologi dapat menunjang

implementasi kurikulum, serta membantu upaya meningkatkan minat belajar, dan

menjadi pelengkap sumber belajar. Jadi di dalam pembelajaran guru tidak hanya

memberikan pengetahuan kepada murid, tetapi guru dituntut juga untuk memiliki

kreativitas yang tinggi. Kekreatifan tersebut dapat ditunjukkan dengan penggunaan

media yang inovatif dan teknik yang dapat membantu kesulitan siswa dalam

pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti merumuskan judul penelitian “Peningkatan

Minat dan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Audiovisual

yang Berupa Video Klip dan Teknik

Mind Map

pada Siswa Kelas X3 Semester II

SMA 1 Imogiri Bantul Tahun Ajaran 2010/2011.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah untuk

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.

Apakah dengan media video klip dan teknik

mind map

dalam pembelajaran

menulis cerita pendek dapat meningkatkan minat menulis cerpen siswa kelas

(30)

   

2.

Apakah dengan penggunaan media video klip dan tekni

k mind map

dalam

pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X3,

semester II SMA Negeri 1 Imogiri Bantul tahun ajaran 2010/2011?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1.

Mendeskripsikan minat siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1 Imogiri

Bantul tahun ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran menulis cerpen dengan

menggunakan media audiovisual yang berupa video klip dan teknik

mind map

.

2.

Mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X3 semester II SMA

Negeri 1 Imogiri Bantul tahun ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran menulis

cerpen dengan menggunakan media audiovisual yang berupa video klip dan

teknik

mind map

.

1.4

Manfaat Penelitian

1.

Manfaat teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis yaitu dapat memberikan sumbanagan pemikiran dan tolok ukur kajian pada

penelitian yang lebih lanjut. yaitu berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan

(31)

   

mengajar, khususnya dalam pembelajaran menulis cerpen. Selain itu, penelitian

juga mengembangkan teori pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis

cerpen dengan media audiovisual yang berupa video klip melalui teknik mind map.

2.

Manfaat praktis

Manfaat penelitian ini secara praktis dibagi menjadi lima yaitu : bagi

guru, bagi siswa, bagi sekolah, bagi peneleti lain, bagi calon guru. Bagi guru, hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pengetahuan dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia tentang penggunaan media video klip dan teknik

mind

map

dalam pembelajaran menulis cerpen, guru dapat menyusun program yang tepat

dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa

Indonesia, dan guru dapat memilih teknik dan media yang lebih baik sehingga

pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan khususnya dalam

pembelajaran menulis cerpen.

Manfaat bagi siswa : mampu meningkatkan kemampuan siswa

menulis cerita dan meningkatkan minat dalam pembelajaran karena dalam

penelitian ini peserta didiklah yang menjadi subjek penelitian. Manfaat bagi

Sekolah adalah penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

menyusun strategi pembelajaran untuk meningkatakan kualitas pembelajaran. Bagi

Peneliti lain hasil penelitian dapat menambah referensi penelitian selanjutnya dalam

mengembangkan media pembelajaran, serta sebagai acuan penelitian baru dengan

(32)

   

calon guru. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam

mempertimbangkan kegiatan belajar di kelas.

1.5

Batasan Istilah

Ada beberapa istilah yang perlu diberi batasan. Istilah tersebut

meliputi minat, kemampuan, menulis, cerpen, media, audiovisual, video klip,

teknik, dan

mind map

.

1.

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas

tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1988: 182).

2.

Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan untuk menyelesaikan

tugas ( KBBI, 2007: 707).

3.

Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung ( Tarigan, 1986:3 ).

4.

Cerpen adalah akronim dari certa pendek, yaitu cerita fiksi berbentuk prosa

singkat dan padat, serta unsur ceritanya berpusat pada suatu peristiwa pokok

sehingga jumlah pengembangan pelaku terbatas dan memberikan kesan tunggal

( Jabrohim 1994 : 165 ).

5.

Media audiovisual merupakan perpaduan yang saling mendukung antara gambar

dan suara yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran yang menonton

(33)

   

6.

Video Klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan

atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada

irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok musik

untuk mengenalkan dan memasarkan produk (lagu)

(jurusankomunikasi.blogspot.com) .

7.

Teknik adalah metode atau sistem mengerjakan sesuatu (KBBI, 2007: 1158).

8.

Mind map

adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan

“memetakan” pikiran-pikiran kita (Buzan, 2007: 4).

1.6

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ialah kondisi atau karakteristik yang oleh

pengeksperimen dimanipulasikan, dikontrol atau diobsevasi (Best dalam Faisal dan

Mulyadi, 1982:82). Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu:

1.

Variabel bebas (

independent Variable

) adalah penggunaan media audiovisual

yang berupa video klip dan teknik

mind map.

2.

Variabel tergantung (

dependent variable

) adalah minat menulis cerpen dan

kemampuan menulis cerpen siswa.

1.7

Sistematika Penyajian

Sistematika

penyajian

penelitian

ini terbagi menjadi enam bab. Bab I

menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaaat

(34)

   

menguraikan penelitian yang relevan, kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis

tindakan. Bab III menguraikan jenis penelitian, subjek dan waktu penelitian,

prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis

data, dan indikator keberhasilan. Bab IV menguraikan pelaksanaan penelitian siklus

I dan siklus II. Bab V menguraikan hasil penelitian, uji statistik yang meliputi uji

normalitas dan uji perbedaan dengan uji t, dan pembahasan hasil penelitian. Bab VI

(35)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Berdasarkan studi kepustakaan terdapat tiga penelitian yang relevan

dengan penelitian ini. Penelitian tersebut dilakukan oleh Retno Hermawati (2009),

Widayati (2009), dan Nurul (2007).

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Retno Hermawati (2009)

dengan judul

Penerapan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) UntukMeningkatkan

Keterampilan Menulis Cerita Pendek Pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah

Salatiga

. Penelitian ini menemukan beberapa hal yaitu, 1) penerapan metode

mind

map

dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis cerpen. Pada tiap

siklusnya, keaktifan, minat dan motivasi, perhatian dan konsentrasi siswa dalam

proses pembelajaran meningkat, 2) penerapan

mind map

dapat pula meningkatkan

keterampilan menulis cerpen siswa dengan persentase 80% siswa mendapatkan

nilai diatas batas tuntas. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata dan

ketuntasan tiap siklusnya. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas adalah 56,2 dengan

ketuntasan mencapai 19,23%. Pada siklus II, nilai rata-rata mencapai 62 dengan

(36)

67,8 dengan ketuntasan mencapai 92,31% dari 80% siswa telah mencapai nilai

ketuntasan.

Widayati (2009) juga melakukan penelitian tindakan kelas yang

berkaitan dengan pembelajaran menulis dengan judul

Peningkatan Kemampuan

Menulis Narasi dengan Menggunakan Media Lagu pada Siswa Kelas VIII B SMP

Negeri I Nguter Sukaharjo.

Penelitian ini berkesimpulan bahwa 1) media lagu dapat

meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VIIIB SMP Negeri I Nguter,

Sukoharjo. Nilai siswa telah mencapai ketuntasan nilai yang ditentukan yaitu 65, 2)

perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis narasi meningkat dengan

media lagu yang dapat dilihat dari keaktifan siswa di dalam kelas. Pada siklus I

siswa yang aktif hanya berkisar antara 4-10 siswa, sedangkan pada siklus II siswa

aktif menjadi 24 siswa, dan pada siklus III siswa aktif hingga 30 siswa, 3) siswa

terlihat tertarik atau antusias mengikuti pembelajaran menulis narasi.siswa terlihat

memperhatikan pelajaran dengan serius. Siswa menyatakan lebih menyukai

pembelajaran menulis narasi menggunakan media lagu daripada pembelajaran yang

biasa mereka alami.

Penelitian

yang

berikutnya adalah mengenai

Peningkatan

Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Teknik Pengandaian Diri sebagai Tokoh

dalam Cerita dengan Media Audio visual pada Siswa Kelas X4 SMA 2 Tegal (

Nurul,

2007) menyimpulkan bahwa penggunaan media audioivisual (film) dalam

(37)

Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 2 Tegal mengalami peningkatan

sebesar 11,63 atau 18,30 %. Hasil rata-rata tes menulis cerpen pra tindakan sebesar

64% dan pada siklus I rata-ratanya menjadi 70 atau meningkat sebesar 10,62 % dari

rata-rata pra tindakan, kemudian pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 75

(pembulatan ke bawah dari 75,19) atau meningkat sebesar 6,94 dari siklus I.

Pemerolehan ini menunjukan bahwa pembelajaran menulis cerpen melalui teknik

pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dengan media audiovisual pada siswa

kelas X4 SMAN 2 Tegal dapat meningkat dan berhasil.

Dari penelitian-penelitian di atas dapat dikatakan bahwa penelitian

tindakan kelas mampu meningkatkan kemampuan siswa, khususnya dalam

keterampilan menulis cerpen. Penelitian tindakan kelas tentang menulis cerpen ini

sudah banyak dilakukan, walapun masih dalam jumlah yang terbatas. Masing –

masing penelitian menggunakan teknik-teknik tertentu dan dengan media yang

berbeda-beda, dan hasil peningkatannya pun berbeda pula. Tetapi upaya

peningkatan kemampuan menulis cerpen masih perlu dikembangkan dengan berbagai

cara yang lebih kreatif dan inovatif. Oleh karena itu penulis memilih salah satu

teknik, yaitu

mind map

dengan media audiovisual yang berupa video klip.

Dari penelitian-penelitian di atas dapat diketahui bahwa penelitian

dengan media yang berupa video klip sebelumnya belum pernah dilakukan.

Penelitian terdahulu juga memanfaatkan media lagu (visual) dan audiovisual yang

berupa film dengan durasi yang lebih lama daripada tayangan video klip. Oleh

(38)

video klip ini dapat digunakan sebagai alternatif baru dalam pembelajaran menulis

cerpen yang juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih

menyenangkan.

2. 2 Kajian Pustaka

1

.

Menulis

a. Pengertian Menulis

Menurut Tarigan (1986:3) pengertian menulis adalah suatu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

menulis seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan

kosa kata untuk menyampaikan maksud serta tujuan yang ingin diungkapkan.

Menulis adalah keterampilan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik

yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang, sehingga

orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut jika mereka memahami

bahasa dan gambaran grafik yang dituliskan. Akhadiah (1996:13) memberi

pengertian bahwa menulis adalah suatu aktivitas komunikasi bahasa yang

menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Tulisan itu terdiri atas rangkaian huruf

yang bermakna. Dalam komunikasi tertulis paling tidak terdapat tiga unsur yang

terlibat, yaitu penulis sebagai penyampai pesan atau isi tulisan, saluran atau medium

tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Maka dari itu, tulisan atau karangan

(39)

berpikir rasional. Kegiatan menulis sangat mementingkan unsur pikiran, penalaran,

dan data faktual karena itu wujud yang dihasilkan dari kegiatan menulis berupa

tulisan ilmiah atau nonfiksi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

menulis merupakan bentuk komunikasi tidak langsung dengan memanfaatkan

grafologi, struktur bahasa dan kosa kata sehingga menghasilkan tulisan yang runtut,

ekspresif dan mudah dipahami untuk mengungkapkan ide, pikiran atau gagasan

kepada orang lain. Keterampilan menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan,

dan latihan. Melalui latihan dan praktik secara terus menerus serta teratur akan

meningkatkan keterampilan menulis.

b. Tujuan Menulis

Tujuan kegiatan menulis adalah menyampaikan ide, gagasan atau

buah pikiran melalui bahasa tulis. Tujuan lain dari kegiatan menulis adalah untuk

menyampaikan informasi secara tertulis kepada orang lain atau umum.

Hugo Hartig dalam Tarigan (1986:24) menyebutkan bahwa tujuan

kegiatan menulis ada tujuh,

1)

Assigment puspose

(tujuan penugasan)

Kegiatan menulis dengan tujuan penugasan (

assigment purpose

) jika penulis

melakukan kegiatan menulis karena adanya tugas, bukan atas kemauan sendiri.

Contoh kegiatan menulis yang memiliki tujuan penugasan adalah para siswa yang

(40)

2)

Altruistic purpose

(tujuan altruistik)

Tujuan altruistik yaitu menulis untuk menyenangkan para pembaca sehingga dapat

menghilangkan kedukaan para pembaca, menolong para pembaca memahami,

menghargai perasaan dan penalarannya. Penulis ingin membuat hidup para pembaca

lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3)

Persuasive purpose

(tujuan persuasif)

Menulis dengan tujuan persuasif akan menghasilkan tulisan yang mampu

meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

4)

Informational purpose

(tujuan informasional,tujuan penerangan)

Tujuan informasional memberi informasi atau keterangan/ penerangan kepada para

pembaca maka tulisan yang dihasilkan berupa paparan atau deskripsi.

5)

Self

ekspressive purpose

(tujuan pernyataan diri),

Penulis ingin memperkenalkan diri sang pengarang melalui tulisan yang ditulis

sehingga pembaca dapat mengetahui atau mengenalnya dengan jelas.

6)

Creative purpose

(tujuan kreatif),

Tujuan kreatif merupakan tujuaan pernyataan diri akan tetapi keinginan kreatif di sini

melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma

artistik atau seni yang ideal, seni yang menjadi idaman. Hasil dari kegiatan ini

berupa tulisan-tulisan dengan nilai artistik dan mengandung nilai kesenian

7)

Problem solving purpose

(tujuan pemecahan masalah).

Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi dan meneliti secara

(41)

diterima oleh pembaca. Kegiatan menulis seperti ini memiliki tujuan memecahkan

masalah (

problem solving

).

Dalam penelitian ini yang menjadi objeknya adalah minat dan

kemampuan menulis cerpen. Tujuan pembelajaran menulis cerpen adalah siswa

dapat menulis cerita pendek, tujuan yang utama adalah siswa mampu menulis cerita

pendek berdasarkan pengalaman orang lain. Penelitian ini memfokuskan pada

penulisan cerpen. Jadi setelah mengikuti pembelajaran diharapkan ada peningkatan

minat kemampuan siswa dalam menulis cerpen.

c. Ragam Tulisan

Banyak ahli yang telah membuat klasifikasi mengenai tulisan, Tarigan

(1986:26) memberikan contoh beberapa klasifikasi yang pernah dibuat oleh para ahli,

yaitu klasifikasi yang dibuat Salisbury dan Chenfeld. Salisbury dalam Tarigan

(1986:26) membedakan ragam t ulisan berdasarkan bentuk tulisan, yaitu, (1)

bentuk-bentuk objektif yang mencakup penjelasan yang terperinci mengenai proses, batasan,

laporan, dokumen, (2) bentuk-bentuk subjektif, yang mencakup otobiografi,

surat-surat, penilaian pribadi, esai informal, potret/ gambaran, satire.

Chenfeld dalam Tarigan (1986:28) membuat klasifikasi atas: (1)

tulisan kreatif yang memberi penekanan pada ekspresi diri secara pribadi, (2) tulisan

ekspositori yang mencakup penulisan surat, laporan, resensi buku, rencana

(42)

Berdasarkan uraian tentang ragam tulisan yang telah dikemukakan

di atas, dapat disimpulkan bahwa tulisan itu beragam, dapat dilihat dari bentuknya

maupun sifat tulisan tersebut. Berdasarkan bentuknya dikenal tulisan yang berupa

penjelasan yang terperinci, laporan atau dokumen, surat-surat, otobiografi, esai.

Berdasarkan sifat tulisannya ada tulisan kreatif misalnya artikel, karya ilmiah,

cerpen, novel dan tulisan ekspositori yang mencakup penulisan surat, laporan,

resensi buku, rencana penelitian. Proposal merupakan salah satu contoh tulisan yang

berdasarkan bentuknya termasuk jenis tulisan objektif. Dilihat dari sifat tulisan,

proposal termasuk tulisan ekspositori.

d. Manfaat Menulis

Banyak sekali manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh dari

kegiatan menulis. Menurut Akhadiah (1996:1) ada delapan manfaat yang dapat

dirasakan dari kegiatan menulis, yaitu, pertama, melalui kegiatan menulis, penulis

dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya. penulis dapat mengetahui sampai di

mana pengetahuannya mengenai suatu topik karena menulis berarti mengembangkan

suatu topik tertentu dan proses pengembangan tersebut membutuhkan keterampilan

berpikir dan menggali pengetahuannya. Kedua, penulis dapat terlatih

mengembangkan berbagai gagasan. Seorang penulis harus bernalar,

menghubungkan serta membanding-bandingkan fakta untuk mengembangkan

(43)

Manfaat yang ketiga yaitu, penulis dapat lebih banyak menyerap,

mencari serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Penulis

juga dapat memperluas wawasan penulisan secara teoretis mengenai fakta-fakta

yang berhubungan. Keempat, penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan

gagasan secara sistematis kemudian mengungkapkannya secara tersurat. Dengan

demikian, melalui tulisannya penulis dapat menjelaskan permasalahan yang semula

masih samar menjadi lebih jelas dan dimengerti oleh pembaca. Kelima, penulis

akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif.

Keenam, dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih mudah

memecahkan permasalahan karena dapat menganalisis tulisan tersebut secara tersurat

dalam konteks yang lebih konkret. Manfaat yang ketujuh adalah dengan menulis

akan mendorong kita untuk terus belajar secara aktif. Penulis menjadi penemu

sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyadap informasi dari orang lain.

Manfaat yang terakhir yaitu, menulis akan membiasakan kita berfikir serta berbahasa

secara tertib dan teratur jika kegiatan menulis tersebut dilakukan secara terencana.

2. Pembelajaran Menulis dalam KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

oprasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

KTSP disusun berdasarkan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) dan Standar Isi (SI),

serta berpedoman pada panduan yang telah ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar

(44)

SMA, dan SMK. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat mengembangkan sendiri

berdasarkan kebutuhan yang ada di sekolah masing-masing.

Adapun cakupan materi menulis siswa SMA kelas X adalah menulis

paragraf narasi, deskriptif, ekposotif, argumentatif, persuasif, menulis puisi lama

dan puisi baru, menulis hasil wawancara, menyusun pidato, menulis karangan

berdasrakan pengalaman orang lain maupun diri sendiri dalam bentuk cerpen.

3.

Menulis Cerpen

a.

Pengertian cerpen

Cerpen adalah akronim dari cerita pendek. Cerpen sebagai salah satu

karya sastra memiliki banyak pengertian. Berikut pendapat beberapa ahli tentang

pengertian cerita pendek (cerpen). Cerpen adalah cerita fiksi berbentuk prosa singkat

dan padat, serta unsur ceritanya berpusat pada suatu peristiwa pokok sehingga jumlah

pengembangan pelaku terbatas dan memberikan kesan tunggal ( Jabrohim 1994 :

165 ). Menurut Edgar Allan Poe dalam Nurgiyantoro (1995: 10) cerpen adalah

sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara

setengah sampai dua jam suatu hal yang kiranya tak mungkin dilakukan untuk

novel. Selanjutnya menurut Jacob Sumardjo dalam Sukasworo (1990:19) cerpen

merupakan cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam

aspeknya yang terkecil. Yang dimaksud aspek dalam pengertian ini adalah sisi

kehidupan dari seorang tokoh dengan persoalan hidup yang dihadapi. Dalam KBBI

(45)

memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh

dalam satu situasi (pada satu ketika).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pengertian cerpen adalah prosa fiksi yang singkat dan padat dan berpusat pada satu

peristiwa sehingga memberikan kesan tunggal dsn dapat selesai dibaca dalam satu

kali duduk.

b.

Unsur-unsur pembangun cerpen

Cerpen tersusun atas unsur-unsur pembangun cerita yang saling

berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya.Unsur-unsur dalam cerpen terdiri

atas: tema, tokoh dan penokohan, alur atau plot, latar (

setting

), sudut pandang

(

point of view

), amanat, dan gaya bahasa.

1)

Tema

Menurut Wiyanto (2005:78) Tema adalah pokok pembicaraan yang

mendasari cerita. Selanjutnya Suharianto (1982:28) mengatakan bahwa tema sering

disebut juga dasar cerita, yakni pokok permasalahan yang mendominasi suatu karya

sastra. Ia terasa dan mewarnai karya sastra tersebut dari halaman pertama hingga

halaman terakhir. Hakikatnya tema adalah permasalahan yang merupakan titik tolak

pengarang dalam menyusun cerita atau karya sastra tersebut, sekaligus merupakan

permasalahan yang ingin dipecahkan dengan karyanya itu. Dari beberapa pendapat

(46)

yang mendasari suatu cerita dan merupakan titik tolak pengarang dalam menyusun

cerita

2)

Tokoh dan Penokohan

Menurut Baribin (1985:54) perwatakan dalam suatu fiksi biasanya

dapat dipandang dari dua segi. Pertama mengacu pada orang atau tokoh yang bermain

dalam cerita, yang kedua adalah mengacu kepada pembauran dari minat, keinginan,

emosi, dan moral yang membentuk individu yang bermain dalam suatu cerita. Tokoh

adalah yang melahirkan peristiwa Lukman Ali (1994). Dalam hal ini tokoh

merupakan pelaku dalam sebuah cerita yang memiliki sebuah karakter yang biasanya

dikisahkan oleh penulis melalui penggambaran perilaku. Tokoh-tokoh adalah

pelaku yang mengalami sebuah peristiwa dalam cerita, peristawa yang ada dalam

cerita merupakan sebuah kejadian pada waktu tertentu yang dialami oleh si tokoh.

3)

Alur atau plot

Pengertian alur dalam cerita pendek atau dalam karya fiksi pada

umumnya adalah “rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa

sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu

cerita” (Aminuddin 1987:17). Alur merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi

dalam suatu waktu, namun alur juga merupakan sebuah pola yang agak rumit yang

terkadang merupakan hal yang bersifat kebetulan dan mempunyai hubungan

(47)

Menurut Suharianto (1982:28) menyebutkan bahwa alur atau plot

terdiri atas lima bagian, yaitu (1) pemaparan atau pendahuluan, yakni bagian cerita

tempat pengarang mulai melukiskan suatu keadaan yang merupakan awal cerita, (2)

penggawatan, yaitu bagian yang melukiskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita

mulai bergerak. Mulai bagian ini secara bertahap terasakan adanya konflik dalam

cerita tersebut. Konflik itu dapat terjadi antara tokoh dan tokoh, antar tokoh dan

masyarakat sekitar, atau antar tokoh dengan nuraninya sendiri, (3) seperti yang

disebutkan di atas mulai memuncak, (4) puncak atau klimaks yaitu bagian yang

melukiskan peristiwa mencapai puncaknya (5) peleraian yaitu bagian cerita tempat

pengarang memberikan pemecahan dari semua peristiwa yang telah terjadi dalam

cerita atau bagian.

4)

Latar/

setting

Latar atau landasan tumpu (

setting

) cerita adalah lingkungan tempat

peristiwa terjadi termasuk di dalam latar ini adalah tempat atau ruang yang dapat

diamati, seperti di kampus, di sebuah kapal yang berlayar ke Hongkong, di kafetaia,

di sebuah puskesmas, di dalam penjara dan sebagainya. Termasuk di dalam unsur

latar atau landas tumpu ini adalah waktu, hari, tahun, musim atau periode sejarah dan

sebagainya (Baribin 1985 : 63). Latar dibedakan menjadi dua yaitu latar sosial dan

latar fisik (latar material). Latar sosial mencakupi penggambaran keadaan

masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan sikapnya, adat istiadat, cara hidup,

(48)

fisik. Latar ialah waktu, tempat, atau lingkungan terjadinya peristiwa. Suminto

(1988:60) mengemukakan bahwa paling tidak ada empat unsur yang membentuk

latar fiksi yaitu, (1) lokasi geografis yang sesungguhnya, termasuk di dalamnya

topografi,

scenery

“Pemandangan” tertentu, dan juga detil-detil interior sebuah kamar

/ ruangan, (2) pekerjaan dan cara-cara hidup tokoh sehari-hari, (3) waktu terjadinya

action

peristiwa (tindakan), termasuk di dalamnya periode historis, musim, tahun dan

sebagainya, dan (4) lingkungan religius, moral, intelektual, sosial dan emosional

tokoh-tokohnya. Latar tidak hanya sebagai

background

saja, tetapi juga dimaksudkan

untuk mendukung unsur cerita lainnya. Penggambaran tempat, waktu dan situasi.

akan membuat cerita tampak lebih hidup logis.

5)

Sudut Pandang

Sudut pandang atau

point of view

adalah cara pengarang memandang

siapa yang bercerita di dalam cerita itu atau sudut pandang yang diambil pengarang

untuk melihat suatu kejadian cerita. Sudut pandang ini berfungsi melebur atau

menggabungkan tema dengan fakta. Untuk menceritakan suatu hal dalam cerita fiksi,

pengarang dapat memilih dari sudut mana ia akan menyajikannya. Suminto (1988:

74) dengan mengkompilasi pendapat Robert Stanson dan William Kenney

mengemukakan bahwa ada empat macam sudut pandang yang dapat dipilih oleh

pengarang, yaitu (1) sudut pandang

firstpersoncentral

atau akuan-sertaan, (2) sudut

pandang

first-person-peripherial a

tau akuan-taksertaan, (3) sudut pandang

third

(49)

atau diaan-terbatas. Pengertian yang diungkapkan oleh Suminto data sebenarnya tidak

jauh beda dengan yang di kemukakan oleh Baribin dan Suharianto yang

mengemukakan bahwa, Sudut pandang adalah posisi dan penempatan diri pengarang

dalam ceritanya atau dari mana ia melihat peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam

ceritanya itu. Ada beberapa macam sudut pandang yaitu (1) pengarang sebagai

tokoh cerita, (2) pengarang sebagai tokoh samping, (3) pengarang sebagai orang

ketiga, (4) pengarang sebagai pemain dan narator (Baribin 1985 : 75-76 ).

6)

Gaya Bahasa

Gaya erat hubungannya dengan nada cerita. Gaya merupakan pemakaian

bahasa yang spesifik dari seorang pengarang. Aminudin (1987:72) mengemukakan

bahwa gaya bahasa mengandung pengertian cara pengarang menyampaikan

gagasannya dengan menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis serta

mampu menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual

dan emosi pembaca. Wiyanto (2005:84) mengemukakan bahw gaya bahasa adalah:

cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan. Dengan cara yang khas itu

kalimat-kalimat yang dihasilkannya menjadi hidup. Karena itu, gaya bahasa dapat

menimbulkan perasaan tertentu, dapat menimbulkan reaksi tertentu, dan dapat

menimbulkan tanggapan pikiran pembaca. Semua itu menyebabkan karya sastra

menjadi indah dan bernilai seni. Selanjutnya Sumardjo (1986:92) mengemukakan

gaya bahasa adalah cara khas pengungkapan seseorang. Cara bagaimana seorang

(50)

sebuah cerpen, itulah gaya seorang pengarang. Dengan kata lain gaya adalah pribadi

pengarang itu sendiri. Dan sebagai pribadi, ia berada secara khas di dunia ini. Dari

berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gaya adalah keterampilan

pengarang dalam mengolah dan memilih bahasa secara tepat dan sesuai dengan

watak pikiran dan perasaan. Setiap pengarang mempunyai gaya yang berbeda-beda

dalam mengungkapkan hasil karyanya.

7)

Amanat

Menurut Ali (1994 :27) amanat adalah pesan pengarang pada pembaca baik

secara tersirat maupun tersurat yang disampaiakn melaui karyanya. Amanat dapat

diartikan pesan berupa ide, gagasan, ajaran moral dan nilai-nilai kemanusiaan yang

ingin disampaikan pengarang lewat cerita. Amanat pengarang terdapat secara implisit

dan eksplisit di dalam karya sastra Dari tema cerita tergambar amanat yang ingin

sampaikan oleh pengarang.

4. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa

yang dapat merangsang untuk belajar dengan segala alat lahir yang dapat menyajikan

(51)

media merupakan alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih

mengefektifkan komunikasi interaksi antara guru dengan siswa dalam proses

pembelajaran (Hamalik 1994:12)

Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa media adalah alat fisik,

metode, dan teknik yang dapat digunakan dalam proses pembelaharan yaitu

merangsang siswa untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan guru pada proses

pembelajaran.

b.

Dasar Pertimbangan Pemilihan Media

Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran yang mudah,

pemilihan itu didasarkan pada beberapa faktor yang saling berhubungan sebagai

berikut (1) situasi dan latar belakang pekerjaan yang sebenarnya perlu ditiru dalam

pengajaran, (2) pengadaan media dapat dipertanggung jawabkan untuk pelajaran

yang bersangkutan, (3) media yang dipilih sesuai dengan kebutuhan siswa (4) nilai

bahan pelajaran (perubahan tingkah laku yang diharapkan terjadi, jumlah siswa yang

dilatih, dan isi mata pelajaran) sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk

mendapatkan media tersebut . Penggunaan media memiliki keuntungan yaitu

membangkitkan motivasi dan minat , memperjelas informasi yang disampaikan guru,

dan menambah variasi teknik penyajian pelajaran.

Heinich (2002) dalam bukunya

Instructional Technology and Media

for Learning

mengemukakan ASSURE dalam pengembangan media pembelajaran ,

(52)

1)

Analyze Learner

Dalam menentukan media guru harus mengetahui karakter umum dan khusus dari

pembelajar agar memperoleh media yang tepat sesuai dengan pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap pembelajar.

2)

State Objectives

Guru dapat mengidentifikasi tujuan-tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan

hadirnya media tertentu. Dalam hal ini guru menyiapkan media untuk mencapai

tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

3)

Select Media and Materials

Pemilihan media mengarah pada tiga alternatif yaitu (1) menyeleksi

media, (2) memodifikasi media, (3) mendesain dan memproduksi media. Untuk

memilih dan mempertimbangankan media perlu memperhatikan beberapa prinsip

antara lain ada kesesuaian antara media dan tujuan yang akan dicapai, karakteristik

media dan pelajaran harus sesuai dengan format pembelajaran.media harus konsisten

dengan kamampuan dan tipe belajar pembelajar, media berdasarkan kontriubusi

pada

outcome

pembelajaran (kemudahan memperoleh media), pengajar benar-benar

mengenal media yang digunakan, kondisi fisik media diatur sedemikian rupa agar

penggunaanya optimal, tidak ada media yang paling baik untuk semua tujuan.

4)

Utilize Materials

Ada enam fokus yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan media

yaitu (1) sajikan bahan komersilal yang ada atau bahan yang dirancang sendiri, (2)

(53)

pembelajaran memahami : mengapa media itu dihadirkan, bagaiman media tersebut

menghubungkan fakta dengan pengetahuan yang dimilikinya dengan hal –hal baru,

dan bagaiman pembelajaran menginterpretasikan informasi baru tersebut, (4) ikuti

penyajian media dengan latihan yang bermakna, (5)perhatikan

copyright

media yang

digunakan, (6) perhatikan ketersediaan media.

5)

Require learner performance

Performansi pembelajar dibagi menjadi dua yaitu yang teramati dan tidak teramati.

6)

Evaluation/ Review

Evaluasi dimaksudkan pada efektivitas media yang digunakan dalam pembelajaran

yang meliputi kelayakan, kecukupan, kualitas, kesesuaian (Nugraha, 2009)

c.

Fungsi Media dalam Proses Belajar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar, media memiliki fungsi yang sangat

penting. Secara umum fungsi media adalah sebagai penyalur pesan. Media

pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada

gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai (Sudjana dan Rivai 2001:

2). Selain itu, media pembelajaran dapat menambah efektivitas komunikasi dan

interaksi antara pengajar dan siswa. Penggunaan media dalam proses belajar

mengajar dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan minat, membangkitkan motivasi

dan rangsangan dalam proses belajar mengajar, serta dapat mempengaruhi psikologi

(54)

dan mempermudah proses belajar mengajar. Dengan demikian, hasil pembelajaran

mendapat lebih optimal.

d.

Media Audiovisual

Audiovisual berarti

“adible”

yaitu dapat didengar dan

“visible”

atau

dapat dilihat. Audiovisual di sini adalah penggunaan media yang dapat didengar

sekaligus dilihat. Penggunaan Audiovisual merupakan perpaduan antara media

audio(suara) dengan media visual (gambar) yang sangat memungkinkan terjalinnya

komunikasi dua arah antara guru sebagai tenaga pengajar dan siswa dalam proses

pembelajaran media audiovisual merupakan sinkronisasi antar media audio dan

media visual.

Sudjana (1997:2) mengatakan bahwa penggunaan media mempunyai

manfaat dalam proses pembelajaran. Manfaat penggunaan media pembelajaran antara

lain sebagai berikut: (1) pembelajaran akan semakin menarik perhatian siswa

sehingga menumbuhkan motivasi dan minat belajar, (2) bahan pembelajaran akan

lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan

siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, (3) metode mengajar akan lebih

bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh

guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru mengajar setiap jam pelajaran, (4) siswa

lebih banyak melakukan kegiatan belajar tetapi juga aktivitas seperti mengamati,

(55)

Adapun manfaat lain dari media audiovisual adalah :

1)

Dapat menyampaikan pengertian atau informasi secara konkrit atau lebih nyata

daripada kata-kata yang disampaiakan maupun tulisan yang dicetak.

2)

Memberi dorongan, motivasi, dan minat untuk mengetahui dan menyelidiki yang

pada akhirnya akan menjurus pada pengertian yang lebih baik.

3)

Melaui media audiovisual informasi yang diterima dapat lebih lama dan lebih baik

tinggal dalam ingatan (Sulaiman. 1985:17)

Sulaiman (1981) memaparkan ada beberapa tahap yang perlu

diperhatikan dalam penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran agar siswa

aktif dan kreatif dalam pembelajaran :

a.

Persiapan

Sebelum persiapan guru menentukam tujuan yang akan dicapai, setelah ditentukan

guru mempersiapkan dengan cara latihan. Yang perlu diperhatikan dalam tahap ini

adalah apakah ada gangguan terhadap media yang digunakan.

b.

Penyajian

Hal-hal yang dilakukan dalam penyajian adalah menyusun kata, menarik perhatian

siswa, menyatakan tujuan, menggunakan alat, dan mengusahakan penampilan yang

bermutu.

c.

Penerapan

Dalam tahap ini siswa menyusun kata-kata untuk menjawab pertanyaan. Hal ini

dimaksudkan untuk memantapkan fakta-fakta penting dalam ingatan pembelajar.

(56)

Pembelajaran tidak hanya dilakukan satu kali dalam satu waktu saja, melainkan ada

kelanjutan. Siswa hendaknya disegarkan kembali akan apa yang pernah mereka lihat

dan dengar pada saat tertentu.

e.

Video Klip

Video adalah adalah sebuah perangkat lunak yang berupa rekaman

suatu proses atau peristiwa (Sufanti, 2010 :90). Dalam

jurusankomunikasi.blogspot.com, video klip sendiri memiliki pengertian: kumpulan

potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan

disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya

dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk

(lagu). Selain itu video klip juga merupakan kumpulan guntingan gambar hidup

(iklan, musik, dsb) untuk ditayangkan lewat pesawat televisi atau layar bioskop;

rekaman pendek adegan video biasa yg diambil dr rekaman video atau film yang

lebih panjang (

www.artikata.com

)

Video klip memiliki unsur-unsur di dalamnya, yaitu bahasa Ritme

(irama), bahasa musikalisasi (instrument musik), bahasa nada, bahsa lirik, dan bahasa

(57)

4.

Minat siswa

Minat adalah gejala psikis yang menunjukan pemusatan perhatian

terhadap suatu objek,( Tijan, 1977: 71). Menurut Crow dan Crow (1989: 303) minat

bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapai

atau berurusan dengan orang lain, benda, atau kegiatan atau bisa sebagai pengalaman

yang efektif yangdirangsang oleh kegiatan itu sendiri. The Liang Gie (1994: 28)

mengemukakan bahwa minat berarti sibuk, tertarik atau sepenuhnya dengan sesuatu

kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu.

Menurut Hilgard dalam Slameto (1988 : 19) memberi rumusan

pengertian tentang minat sebagai berikut: “

Interest is persisting tendency to pay

attention to and enjoy some activity or content”

yang berarti minat adalah

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan

rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan.

Demikian pula Slameto (1988 : 59 ) yang juga berpendapat bahwa

minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang

disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Secara lebih lanjut dapat dijelaskan

bahwa minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,

(58)

Dari uraian di atas ada cirri-ciri dari siswa yang berminat dalam

belajar mempunyai ciri-ciri : (1) mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk

memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus, (2)

ada

rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati, (3)

memperoleh suatu kebanggaan

dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas

yang diminati, (4)

Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang

lainnya, dan (5)

dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

6. Teknik

Mind Map

Teknik ini membantu siswa untuk menghilangkan rasa jenuh pada

saat berpikir dan belajar, karena melibatkan keseimbangan kerja otak kiri dan otak

kanan melalui pemetaan pikiran di otak yang diwujudkan dalam bentuk coretan

gambar garis dan kata kunci. Dengan menggunakan teknik

mind map

didapat fakta

bahwa siswa lebih mudah mengembangkan imajinasinya dalam menulis cerita

pendek. Upaya tersebut dapat memberikan pengalaman kepada siswa untuk menulis

cerita pendek lebih kreatif dan menyenangkan,

Peta pikiran yang ditemukan oleh Tony Buzan didasarkan pada cara

kerja otak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak manusia tidak menyimpan

informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan

pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang. Apabila dilihat sekilas sel-sel saraf tersebut

Gambar

Tabel 5.11 Hasil Uji T berpasangan Minat pada siklus I dan Siklus II....... 91
gambar garis dan kata kunci. Dengan menggunakan teknik mind map didapat fakta
Tabel 3.3 Skor Kategori Skala Likert
Tabel 3.5 Tabel Distribusi Frekuensi   Minat Siswa dalam Menulis Cerpen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana jenjang pendidikan Strata-Satu (S1) pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro

Hasil ini menunjukkan nilai keseluruhan edible portion dari domba ekor gemuk lebih tinggi dan terdapat perbedaan yang nyata, hasil ini berkorelasi dengan edible

Hasil pengujian signifikan simultan (uji statistik F) menunjukkan bahwa faktor kepemilikan institusional, struktur aset, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan secara

1) Untuk meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS) bahu pada gerakan fleksi dan ekstensi.Pasien berdiri menyamping terhadap shoulder wheel, tangan yang akan dilatih memegang

11. Kabupaten Tulungagung 12. Kabupaten Trenggalek 13. Kabupaten Pacitan 14. Kabupaten Madiun 15. Kabupaten Magetan 16. Kabupaten Pasuruan 17. Kabupaten Mojokerto

Dalam penelitian ini digunakan metode pembelajaran Group Investigation (GI) karena terdapat beberapa kelebihan, sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ko ҫ ,

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Keunggulan Lokal Pada Mata Pelajaran Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan Untuk SMK Pertanian.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan kinerja mengajar guru terhadap efektivitas sekolah di sekolah