• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seminar Tugas Akhir Juni 2017"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Alat Ukur Maloklusi Overbite pada Gigi

( Fahrul Fadli H.B, Bambang Guruh Irianto, Tribowo Indrato) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya

Jl. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya

ABSTRAK

Alat pengukur maloklusi overbite pada gigi merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui nilai ketidaksejajaran antara gigi anterior atas dengan gigi anterior bawah dari seseorang. Sehingga dapat mengetahui layak atau tidaknya seseorang untuk menggunakan behel gigi dengan syarat nilai maloklusi lebih dari 4mm. Pada umumnya dokter gigi dan perawat gigi menggunakan alat pengukuran yang konvensional seperti penggaris dan jangka soron, tentunya itu sangat membutuhkan ketelitian mata dan kurang akurat dalam pengukuran.

Penulis ingin membuat alat pengukuran nilai overbite otomatis sehingga dapat memudahkan dokter gigi dan perawat gigi agar tidak kesulitan dalam melakukan pengukuran. Pengukuran nilai overbite dengan menggunakan flex sensor yang terkecil yaitu 2,5% dan yang terbesar yaitu 15%. Dilihat dari tingkat error tersebut modul ini masih perlu untuk dikembangkan untuk meminimalkan nilai error.

Kata Kunci : Sensor Flex, Maloklusi, Overbite

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Dunia Elektronika

khususnya di bidang

Elektromedik adalah suatu

bidang yang saat ini mengalami perkembangan yang besar dan cepat ini dikarenakan tuntutan zaman yang berkembang yang menuntut untuk mempermudah kinerja. Oleh karena itu banyak

diciptakan alat-alat medis

modern untuk mempermudah

tenaga medis dalam

menjalankan tugas profesinya.

Dalam dunia kedokteran gigi dan perawat gigi saat ini juga memerlukan suatu alat yang otomatis dan modern tetapi sangat sedikit alat elektromedik yang dihasilkan dibandingkan

alat elektromedik secara

umumnya. Oleh karena itu

diperlukan penelitian untuk

mengembangkan alat medis kedokteran gigi dan perawat

gigi untuk mempermudah

(2)

Suatu hal yang akan di teliti penulis adalah untuk membuat alat ukur maloklusi overbite pada gigi. Maloklusi

adalah keadaan yang

menyimpang dari oklusi

normal, hal ini dapat terjadi

karena ketidaksesuaian

antara lengkung gigi dan

lengkung rahang

(Ogston,1995). Sedangkan

Overbite menurut Groober adalah keadaan gigi depan atas lebih menonjol daripada gigi depan bawah.

Sampai saat ini untuk mengukur maloklusi gigi

masih dilakukan secara

manualdengan menggunakan

digital caliper, jangka

runcing, dan penggaris. Hal

ini tentu membutuhkan

ketelitian disetiap

pengukuran, selain itu juga memiliki waktu yang lama juga prosedur yang rumit.

Penyimpanan data juga

dilakukan secara manual.

Dari sinilah penulis

menemukan sebuah ide

untuk membuat alat ukur

digital untuk mengukur

relasi gigi anterior secara

vertikaluntuk mempermudah dokter gigi atau perawat gigi

mengetahui jarak overbite

pada gigi anterior.

1.2 Batasan Masalah

1.2.1. Menggunakan sensor

kelengkungan flex sensor

1.2.2. Untuk tampilan indikasi

jarak menggunakan satuan mm (millimeter). 1.2.3. Menggunakan LCD karakter 2x16. 1.2.4. Menggunakan Baterai. 1.2.5. Menggunakan penyimpan internal EEPROM

1.2.6. Mengambil data nilai

tengah sensor

1.2.7. Menggunakan satuan

jarak millimeter dengan 2 digit angka di belakang koma. 1.3 Rumusan Masalah 1.3.1 Dapatkah membuat alat pengukur maloklusi overbite secara otomatis?

(3)

1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum

Dibuatnya alat pengukur maloklusi overbite secara otomatis dengan tampilan

LCD 2x16, dengan penyimpanan internal EEPROM. 1.4.2 Tujuan Khusus 1) Membuat rangkaian sensor untuk mendeteksi jarak kemajuan gigi rahang atas. 2) Membuat rangkaian pengkondisi sinyal analog. 3) Membuat rangkaian display LCD 2x16. 4) Membuat program untuk menampilkan penyimpinan internal.

5) Melakukan uji fungsi

rangkaian sensor.

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan dan mengenal prinsip kerja tentang peralatan medik,

khususnya peralatan

diagnostik Alat ukur

Maloklusi gigi.

1.5.2 Manfaat Praktis

Dengan dibuatnya alat Ukur kelainan maloklusi overbite pada gigi,diharapkan dapat membantu dokter atau perawat gigi dalam

proses pemeriksaan malkoklusi

overbite, dan bagi pasien

diharapkan dapat memberikan

manfaat terhadap hasil pemeriksaan yang akurat.

2. Metodologi Penelitian 2.1 DIAGRAM BLOK

Saat tombol start ditekan,

semua rangkaian mendapat

tegangan termasuk sensor, sehingga sensor dalam keadaan ready dan siap untuk beroperasi. Setelah itu tekan Start. Sensor digigit oleh pasien sehingga sensor membentuk kelengkungan

(4)

2.2 DIAGRAM ALIR

2.3 DIAGRAM MEKANIK

sudut yang diterima oleh sesor dikonversikan menjadi tegangan

analog. Tegangan tersebut

kemudian diproses oleh rangkain

pengkondisi sinyal analog

sebelum masuk pada ADC

internal Mikrokontroler. Setelah tegangan masuk ADC , tegangan analog akan dikonversi menjadi tegangan digital untuk diproses oleh mikrokontroler. Data hasil dari pengolahan tersebut akan diproses melalui Mikrokontroler kemudian ditampilkan melalui

LCD. Sehingga LCD akan

menampilkan data dari sensor

dalam bentuk satuan mm

.Kemudian tekan save untuk

mennyimpan hasil data dan tekan tombol read untuk membaca data ke memori internal. Setelah selesai tekan tombol Stop untuk mengembalikan ke menu awal

Saat tombol start ditekan sensor menerima data dari pasien

kemudian data tersebut

ditampilkan ke LCD dalam bentuk satuan mm. kemudian setelah data telah muncul tekan tombol SAVE untuk menyimpan data lalu tekan tombol read untuk

melihat data. Setelah data

berhasil disimpan tekan tombol stop untuk kembali ke menu utama

(5)

3. Hasil penelitian

Tabel 4.1 Hasil pengukuran Test Point

Tabel 4.2 Perbandingan Alat Ukur Digital dengan Alat Pembanding

Tabel 4.3 Data Statistik

4. Pembahasan

5.1 Pembahasan Rangkaian

Spesifikasi Modul rangkaian

minimum System ATMega 328 yang diperlukan adalah:

1. Minsis dapat bekerja dengan

syarat telah terhubung dengan catudaya 3,3VDC atau 5VDC dan ground.

2. IC Mikrokontroler yang

digunakan adalah ATMega 328 dengan fitur ADC internal.

3. Membutuhkan sambungan,

MISO,MOSI,SCK,RESET,GRO UND untuk dapat memprogram ATMega 328.

Gambar 5.1 Rangkaian Minimum System ATMega 328

1. Menghubungkan sensor

kelengkungan ke PORT A0 sebagai input pembacaan ADC Flex sensor.

2. Menghubungkan LCD ke

PORT 111, PORT 12, PORT 5, C4 CAP 22pF 5V SW1 SW STOP 5V J2 TP SENSOR 1 2 3 5V R3 STOP 1K 1 2 J8 PORT B 1 2 3 4 5 6 7 8 +C2 0,1uF R6 aref 20k J17 LCD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 5V J11 GND 1 2 3 4 5 SW6 SW START PB1 R5 START 1k 1 2 5V J12 VCC 5V 1 2 3 4 5 PB2 PB1 5v PB2 PB0 C5 CAP 22pF R RESET 10K 1 2 R1 220 1 2 SW2 SW RESET SW5 SW SAVE Y2 CRYSTAL 16 MHz 5v +C6 10uF / 16V R2 220 1 2 5v U7 ATMEGA328 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 PC6 (RESET) (RxD) PD0/0 (TxD) PD1/1 (INT0) PD2/2 (INT1) PD3/3 (T0) PD4/4 VCC GND 14/PB6 (XT1) 15/PB7 (XT2) (T1) PD5/5 (AIN0) PD6/6 (AIN1) PD7/7 8/PB0 (ICP) 9/PB1 (OC1A) 10/PB2 (OC1B) 11/PB3 (MOSI) 12/PB4 (MISO) 13/PB5 (SCK) AVCC AREF AGND A0/PC0 (ADC0) A1/PC1 (ADC1) A2/PC2 (ADC2) A3/PC3 (ADC3) A4/PC4 (SDA) A5/PC5 (SCL) R4 220 1 2 J10 PROGRAMMER 1 2 3 4 5 D5 LED 1 2 PB0 J1 SENSOR 1 2 3 5V R3 SAVE 1k 1 2 D6 LED ON/OFF 1 2 R6 LCD 10K

(6)

5.1.2 Rangkaian Sensor Voltage Divider

PORT 4, PORT 3, dan PORT 2 sebagai output ke LCD.

3. Menghubungkan Push Button ke

PORT 8, PORT 9, dan PORT 10 sebagai Input dari Push Button.

Penjelasan Rangkaian:

1. Tegangan supply

menggunakan 5VDC dan Ground

2. Flex Sensor mendeteksi

sudu, semakin besar sudut

maka resistansi akan

semakin besar

3. Menggunakan PIN A0

sebagai input ADC.

4. Flex Sensor digigit akan

membentuk sudut dengan

output resistansi, kemudian Vo akan di inputkan ke ADC

PORT A0 unntuk di konversi menjadi milimeter.

Rumus konversi ADC

yaitu dengan mengubah data

ADC kesatuan milimeter

dengan perubahan tegangan

yang terjadi dari titik

minimum sampai titik

maksimal.

Program Pembacaan Sensor

{ Awal: rawData1 = analogRead(SensorPin1); smoothData1=digitalSmooth(r awData1, sensSmoothArray1); float val = smoothData1; float fval = fmap(val, 590, 660, 4, 0);

analogWrite(9, val);

}

Penjelasan SubProgram:

1. rawData1=analogRead(SensorPi

n1) membaca input tegangan drubah ke adc dalam satuan

bytes ke dalam variabel

rawdata1.

2. smoothData1=digitalSmooth(ra

wData1 sensSmoothArray1)=

rumus ADC smooth yang

digunakan untuk menstabilkan data adc yang tidak stabil agar menjadi stabil

(7)

3. float val=smoothData1 = data nilai float membaca dari nilai adc smooth data1.

4. float fval = fmap(val, 590, 660,

4, 0)= Nilai konversi dari adc menjadi tegangan y=map(from low, from high, to low, to high).

5. PENUTUP 6.1. KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengukuran dan

analisa data penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

6.1.1 Hasil pengukuran data diatas ,

terdapat selisih nilai antara modul dengan alat manual yaitu pada

pengukuran jarak overbite

menggunakan flex sensor

memiliki nilai eror minimal 2% dan maksimal 13%.

6.1.2 Minimum system mampu

mengelolah program dengan

syarat telah mencapai catu daya 5VDC , sehingga dapat membaca data dari flex sensor dari sudu menjadi tegangan kemudian di konversi menjadi jarak dengan satuan milimeter(mm).

6.1.3 Pada cara melakukan pengukuran

sangat berpengaruh posisi letak

sensor pada insisivus gigi, posisi

flex yang harus sejajar dengan

mulut pasien dan pengaruh

tekanan gigit dari pasien

6.1.4 Pada pengujian flex sensor sudut

berpengaruh terhadap resistansi, semakin besar sudut maka nilai resistansi akan semakin besar dan semakin kecil nilai sudut maka akan semakin kecil nilai resistansi yang akan dihasilkan

6.2. SARAN

Dari hasil penelitian, dapat dianalisa kekurangan dari alat yang penulis buat. Berikut ini adalah beberapa saran yang

dapat dipertimbangkan untuk

penyempurnaan penelitian lebih lanjut:

6.2.1.Meminimalkan nilai eror agar

hasil lebih akurat dengan

menggunakan komponen yang memiliki toleransi kecil dan membuat program perhitungan konversi yang lebih akurat.

6.2.2.Membuat desain mekanik agar

posisi antara sensor dengan mulut pasien sejajar karena kemiringan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran.

6.2.3.Memasang sensor dengan

pelindung agar sensor tidak

mudah rusak karena gigitan mulut pasien yang kuat dapat merusak sensor.

6.2.4.Menambahkan parameter Overjet,

Gambar

Gambar 3.3 Diagram Alir
Tabel 4.2 Perbandingan Alat Ukur Digital  dengan Alat Pembanding
Gambar 5.2 Rangkaian Voltage Divider

Referensi

Dokumen terkait

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana tertulis tentang يف ،ةسردملا يف ،لمعلا يف ةبتكملا ، يف فصقملا 6 Menemukan makna, gagasan atau ide

Keempat dokumen tersebut paling lambat diunggah tanggal 29 Oktober 2018, dan hanya dokumen tersebut yang akan dijadikan sebagai bahan presentasi pada babak final, sehingga peserta

PLN (Persero) Wilayah KALTIMRA Sektor Pembangkitan Mahakam mulai beroprasi sejak 15 Januari 1997 memiliki 2 unit produksi utama yaitu PLTGU Tanjung Batu dan PLTG

Fasilitas terminal penumpang di Minangkabau International Airport di tahun 2015 sudah tidak memadai dengan jumlah penumpang 3.1 juta per tahun, lebih besar dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterbukaan diri dalam komunikasi interpersonal pada santri yang bermasalah dengan pembina pesantren SMA Assalaam

1 INPUT B pimpinan UGD A Administrasi 2 PROSES 3 OUTPUT D1 Kriteria D2 Pasien D3 Layanan D6 Hasil Data Kriteria C Pasien Data pasien Data Kriteria Data Dokter Data Hasil Data

Bila kita tindak lanjutin permasalahan yang terjadi di antrian ini adalah di antrian ini adalah bagaimana bagaimana kita bisa menemukan suatu nilai atau suatu waktu yang

Sifat memperlakukan secara eksklusif oleh negara kepada calon peserta dan peserta pengampunan pajak dengan tidak melakukan pemeriksaan serta menangguhkan dugaan tindak