• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ispahayati 1, Azhar 1, Akhmad Baihaqi 1 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ispahayati 1, Azhar 1, Akhmad Baihaqi 1 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Motivasi Petani untuk Bergabung dan Tidak Bergabung dalam Kelompok Tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan

(Motivation Farmers to Join and Not Join in Farmers in the District

Ispahayati 1

Program Studi Agribisnis,

Abstrak - Motivasi petani merupakan suatu dorongan atau rangsangan petani untuk melakukan usahatani didalam

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi petani dan faktor faktor yang mempengaruhi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selat

menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani tinggi dengan nilai skor sebesar 2,38. F

mempengaruhi motivasi petani untuk bergabung yaitu faktor internal dan faktor eksternal yaitu adanya ketersediaan input pertania

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani untuk tidak bergabung dalam kelompok tani yaitu faktor harapan

dilihat dari nilai X2hitung

lebih kecil dari 0,05 yang berarti terhadap motivasi petani untuk tani.

Kata Kunci: Motivasi Internal dan Eksternal, petani Kelompok dan Petani Individu

Abstract - A motivation of farmers is an impulse or stimulus of them to do farming inside and outside the farmers' groups. The purpose of

to determine the level of the farmers’ motivations and what factors influencing them to join and not to join the group of the farmers in Pasie Raja Sub

South Aceh Regency. Data were analyzed using the qualitative and quantitative methods. The result of the research showed that the level of the farmers’ tivations to join and not to join in the farmer groups was high with a score of

factors influencing the motivation of the farmers to join were the internal factor of hope (X4) and the external factors, namely the availability of agricultural inputs (X5), while the factors influencing the motivation of them not to join the farmers' groups were a factor of hope (X4) and the conflicts between them (X6) that could

Motivasi Petani untuk Bergabung dan Tidak Bergabung dalam Kelompok Tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan

(Motivation Farmers to Join and Not Join in Farmers in the District Pasie King South Aceh)

Ispahayati1, Azhar1, Akhmad Baihaqi1

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Motivasi petani merupakan suatu dorongan atau rangsangan petani untuk melakukan usahatani didalam kelompok tani maupun diluar kelompok tani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi petani dan faktor faktor yang mempengaruhi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan. Data dianalisis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani tinggi dengan nilai skor sebesar 2,38. Faktor

vasi petani untuk bergabung yaitu faktor internal dan faktor eksternal yaitu adanya ketersediaan input pertanian (X

faktor yang mempengaruhi motivasi petani untuk tidak bergabung dalam kelompok tani yaitu faktor harapan (X4) dan konflik antar petani (X

hitung>X2tabeldan pada taraf signifikansi 0,05 nilai

dari 0,05 yang berarti signifikan dan semakin erat pengaruhnya terhadap motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok

Motivasi Internal dan Eksternal, petani Kelompok dan Petani Individu

A motivation of farmers is an impulse or stimulus of them to do farming inside and outside the farmers' groups. The purpose of this research was to determine the level of the farmers’ motivations and what factors influencing them to join and not to join the group of the farmers in Pasie Raja Sub

South Aceh Regency. Data were analyzed using the qualitative and quantitative methods. The result of the research showed that the level of the farmers’ tivations to join and not to join in the farmer groups was high with a score of

factors influencing the motivation of the farmers to join were the internal factor of (X4) and the external factors, namely the availability of agricultural inputs (X5), while the factors influencing the motivation of them not to join the farmers' groups were a factor of hope (X4) and the conflicts between them (X6) that could

Motivasi Petani untuk Bergabung dan Tidak Bergabung dalam Kelompok Tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan

(Motivation Farmers to Join and Not Join in Farmers in the District

Universitas Syiah Kuala

Motivasi petani merupakan suatu dorongan atau rangsangan petani kelompok tani maupun diluar kelompok tani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi petani dan faktor-faktor yang mempengaruhi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam an. Data dianalisis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam aktor-faktor yang vasi petani untuk bergabung yaitu faktor internal harapan (X4)

n (X5). Sedangkan

faktor yang mempengaruhi motivasi petani untuk tidak bergabung dalam konflik antar petani (X6) yang dapat

dan pada taraf signifikansi 0,05 nilai Asymp.Sig erat pengaruhnya bergabung dalam kelompok

Motivasi Internal dan Eksternal, petani Kelompok dan Petani

A motivation of farmers is an impulse or stimulus of them to do this research was to determine the level of the farmers’ motivations and what factors influencing them to join and not to join the group of the farmers in Pasie Raja Sub-district South Aceh Regency. Data were analyzed using the qualitative and quantitative methods. The result of the research showed that the level of the farmers’ tivations to join and not to join in the farmer groups was high with a score of 2.38. The factors influencing the motivation of the farmers to join were the internal factor of (X4) and the external factors, namely the availability of agricultural inputs (X5), while the factors influencing the motivation of them not to join the farmers' groups were a factor of hope (X4) and the conflicts between them (X6) that could

(2)

be seen from the value of of 0.05; Asymp.Sig value

and strongly had a relationship of their effects on the motivation of the farmers to join and not to join the farmers' groups.

Keywords: Internal and External Motivation, farmer’s groups and farmers individuals

Masyarakat tani terdiri dari individu

sosialnya. Dalam masyarakat tani terdapat perbedaan tingkat kemampuan dalam mengusahakan usaha

keterampilan, pengetahuan, permodalan, kepemimpinan, dan lain

terdapat juga persamaan dari mereka dalam beberapa segi dari perilakunya dalam berusaha tani. Dengan adanya perbedaan dan persamaan itulah membuka kesempatan belajar dan melatih par

rangkaian kegiatan belajar dan bekerja (Anwar, 2008).

Kelompok tani didefinisikan sebagai kumpulan orang

petani, yang terdiri atas petani dewasa, pria dan wanita, tua dan muda, yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada dilingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani (Deptan RI, 1980 dalam Nuryanti 2011). Kelompok tani merupakan organisasi yang dapat dikatakan berfungsi d

berfungsi sebagai wahana penyuluhan dan penggerak kegiatan lain, seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja untuk kegiatan usahatani (Hermanto, 2007 dalam Nuryanti 2011).

Kabupaten Aceh Selatan sumber dari Ba Aceh Selatan menyatakan terdapat

sebanyak 39.475 petani yang Kecamatan di Kabupaten

kelompok tani juga adanya petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani disebut dengan petani individu

Kabupaten Aceh Selatan sudah berada dalam kelompok tani, sisanya sebesar 16% petani di Kecamatan Pasie

Kelompok tani terbanyak ada di Kecamatan Meukek sebanyak 3325 kelompok tani dan Kecamatan Pasie Raja sebanyak 3125 kelompok tani.

Terjadinya peningkatan jumlah anggota kelompok tani dengan

berkurangnya jumlah pe

untuk bergabung dan tidak bergabung dalam program kelompok tani, yang mana salah satunya dipengaruhi oleh aspek motivasi secara internal dan eksternal. Motivasi merupakan pendorong utama perilaku sese

Seseorang pekerja menjadi rajin atau tidak rajin, kreatif atau tidak kreatif dapat the value of X2hitung (count)>X2tabel (table)and at the significance level

Asymp.Sig value was smaller than 0.05, which meant (it is) significant and strongly had a relationship of their effects on the motivation of the farmers to join and not to join the farmers' groups.

Internal and External Motivation, farmer’s groups and farmers individuals

PENDAHULUAN

Masyarakat tani terdiri dari individu-individu yang berbeda karakteristik sosialnya. Dalam masyarakat tani terdapat perbedaan tingkat kemampuan

dalam mengusahakan usahataninya karena adanya perbedaan dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, permodalan, kepemimpinan, dan lain

terdapat juga persamaan dari mereka dalam beberapa segi dari perilakunya dalam berusaha tani. Dengan adanya perbedaan dan persamaan itulah membuka kesempatan belajar dan melatih para petani melaksanakan ilmunya dalam suatu rangkaian kegiatan belajar dan bekerja (Anwar, 2008).

Kelompok tani didefinisikan sebagai kumpulan

orang-petani, yang terdiri atas petani dewasa, pria dan wanita, tua dan muda, yang terikat informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada dilingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani (Deptan RI, 1980 dalam Nuryanti 2011). Kelompok tani merupakan organisasi yang dapat dikatakan berfungsi dan ada secara nyata, disamping berfungsi sebagai wahana penyuluhan dan penggerak kegiatan lain, seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja untuk kegiatan usahatani (Hermanto, 2007 dalam Nuryanti 2011).

Kabupaten Aceh Selatan sumber dari Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Aceh Selatan menyatakan terdapat 1.579 kelompok tani dengan jumlah anggota 39.475 petani yang berada dalam kelompok tani yang tersebar diseluruh

Kabupaten Aceh Selatan. Banyaknya petani yang bergabung da kelompok tani juga adanya petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani disebut dengan petani individu dengan persentase sebesar 84% petani di Kabupaten Aceh Selatan sudah berada dalam kelompok tani, sisanya sebesar 16% petani di Kecamatan Pasie Raja belum tergabung kedalam kelompok tani. Kelompok tani terbanyak ada di Kecamatan Meukek sebanyak 3325 kelompok tani dan Kecamatan Pasie Raja sebanyak 3125 kelompok tani.

Terjadinya peningkatan jumlah anggota kelompok tani dengan

erkurangnya jumlah petani individu ini didasarkan dengan adanya minat petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam program kelompok tani, yang mana salah satunya dipengaruhi oleh aspek motivasi secara internal dan eksternal. Motivasi merupakan pendorong utama perilaku seseorang dalam suatu pekerjaan. Seseorang pekerja menjadi rajin atau tidak rajin, kreatif atau tidak kreatif dapat and at the significance level was smaller than 0.05, which meant (it is) significant and strongly had a relationship of their effects on the motivation of the farmers to Internal and External Motivation, farmer’s groups and farmers’

individu yang berbeda karakteristik sosialnya. Dalam masyarakat tani terdapat perbedaan tingkat kemampuan petani taninya karena adanya perbedaan dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, permodalan, kepemimpinan, dan lain-lain, tetapi terdapat juga persamaan dari mereka dalam beberapa segi dari perilakunya dalam berusaha tani. Dengan adanya perbedaan dan persamaan itulah membuka a petani melaksanakan ilmunya dalam suatu -orang tani atau petani, yang terdiri atas petani dewasa, pria dan wanita, tua dan muda, yang terikat informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada dilingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani (Deptan RI, 1980 dalam Nuryanti 2011). Kelompok tani merupakan an ada secara nyata, disamping berfungsi sebagai wahana penyuluhan dan penggerak kegiatan lain, seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja untuk kegiatan usahatani dan Ketahanan Pangan Kabupaten 1.579 kelompok tani dengan jumlah anggota tersebar diseluruh Banyaknya petani yang bergabung dalam kelompok tani juga adanya petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani atau dengan persentase sebesar 84% petani di Kabupaten Aceh Selatan sudah berada dalam kelompok tani, sisanya sebesar 16% Raja belum tergabung kedalam kelompok tani. Kelompok tani terbanyak ada di Kecamatan Meukek sebanyak 3325 kelompok

Terjadinya peningkatan jumlah anggota kelompok tani dengan

ini didasarkan dengan adanya minat petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam program kelompok tani, yang mana salah satunya dipengaruhi oleh aspek motivasi secara internal dan eksternal. orang dalam suatu pekerjaan. Seseorang pekerja menjadi rajin atau tidak rajin, kreatif atau tidak kreatif dapat

(3)

ditelusuri lewat motivasi yang ada didalam dirinya. Perhatian serius masalah motivasi membuat pimpinan disuatu organisasi dalam memanfaatkan mot didalam diri tiap pekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi internal adalah dorongan yang timbul dalam diri seorang petani itu sendiri, sedangkan motivasi eksternal muncul karena adanya

motivasi petani.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan

petani yang ada di Kecamatan Pasie Raja memiliki minat yang tinggi untuk bergabung dalam kelompok tani dan juga adanya petani yang tidak berminat untuk bergabung dalam kelompok ta

melihat tingkat motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja dan faktor

petani di Kecamatan Pasie Raja termotivasi untuk bergabung d

termotivasi untuk bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan.

Metode penelitian yan

wawancara langsung kelapangan. Pendekatan penelitian dengan menggunakan metode analisis kualitatif

terfokus pada penunjukan makna, deskripsi dan menggambarkan kata (Nawawi, 2005), analisis kualitatif dapat menggambarkan kondisi langsung dilapangan selama penelitian

dengan menggunakan perhitungan

petani dan faktor-faktor yang mempengaruhinya kelompok dan petani individu

(Simple Random Sampl

adalah 10 % untuk petani dalam kelompok kemampuan peneliti yang terb

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara pihak terkait berdasarkan daftar pertanyaan yang disiapkan peneliti dan pengamatan langsung dilap Data sekunder diperoleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Ketahanan Pangan Provinsi Aceh, dan instansi terkait lainnya, studi kepustakaan, literatur literatur, dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

Metode analisis yang digunakan u digunakan sistem skor.

jawaban pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif yang dapat dibedakan kedalam 3 kategori, yaitu:

1. Motivasi tinggi, diberi skor 3 2. Motivasi sedang, diberi skor 2

ditelusuri lewat motivasi yang ada didalam dirinya. Perhatian serius masalah motivasi membuat pimpinan disuatu organisasi dalam memanfaatkan mot didalam diri tiap pekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi internal adalah dorongan yang timbul dalam diri seorang petani itu sendiri, sedangkan

al muncul karena adanya faktor-faktor luar yang

uraian yang telah dijelaskan dapat dilihat bahwa sebagian besar petani yang ada di Kecamatan Pasie Raja memiliki minat yang tinggi untuk bergabung dalam kelompok tani dan juga adanya petani yang tidak berminat untuk bergabung dalam kelompok tani. Tujuan dari penelitian ini adalah

tingkat motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja dan faktor-faktor yang melatarbelakangi petani di Kecamatan Pasie Raja termotivasi untuk bergabung d

bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode surve

wawancara langsung kelapangan. Pendekatan penelitian dengan menggunakan metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah terfokus pada penunjukan makna, deskripsi dan menggambarkan kata

analisis kualitatif dapat menggambarkan kondisi langsung dilapangan selama penelitian. Analisis kuantitatif adalah metode analisa data dengan menggunakan perhitungan-perhitungan untuk mengukur tingkat motivasi

faktor yang mempengaruhinya. Penentuan sampel petani

petani individu dilakukan dengan metode sampel acak sederhana Random Sampling ). Besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini untuk petani dalam kelompok mengingat waktu, biaya dan kemampuan peneliti yang terbatas.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara pihak terkait berdasarkan daftar pertanyaan yang disiapkan peneliti dan pengamatan langsung dilap Data sekunder diperoleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Ketahanan Pangan Provinsi Aceh, dan instansi terkait lainnya, studi kepustakaan, literatur literatur, dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

Metode analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi digunakan sistem skor. Metode skoring adalah pemberian nilai berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif yang dapat dibedakan kedalam 3 kategori, yaitu:

Motivasi tinggi, diberi skor 3 g, diberi skor 2

ditelusuri lewat motivasi yang ada didalam dirinya. Perhatian serius masalah motivasi membuat pimpinan disuatu organisasi dalam memanfaatkan motivasi didalam diri tiap pekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi internal adalah dorongan yang timbul dalam diri seorang petani itu sendiri, sedangkan yang mempengaruhi dapat dilihat bahwa sebagian besar petani yang ada di Kecamatan Pasie Raja memiliki minat yang tinggi untuk bergabung dalam kelompok tani dan juga adanya petani yang tidak berminat . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk tingkat motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam yang melatarbelakangi petani di Kecamatan Pasie Raja termotivasi untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja

g digunakan adalah metode survei dengan cara wawancara langsung kelapangan. Pendekatan penelitian dengan menggunakan alisis kualitatif adalah data terfokus pada penunjukan makna, deskripsi dan menggambarkan kata-kata analisis kualitatif dapat menggambarkan kondisi langsung Analisis kuantitatif adalah metode analisa data untuk mengukur tingkat motivasi Penentuan sampel petani dalam dilakukan dengan metode sampel acak sederhana Besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini mengingat waktu, biaya dan Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara pihak terkait berdasarkan daftar pertanyaan yang disiapkan peneliti dan pengamatan langsung dilapangan. Data sekunder diperoleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Ketahanan Pangan Provinsi Aceh, dan instansi terkait lainnya, studi kepustakaan, literatur-ntuk mengukur tingkat motivasi adalah pemberian nilai berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif yang dapat dibedakan

(4)

3. Motivasi rendah diberi, skor 1

Untuk mengukur kategori tersebut digunakan rumus lebar interval yaitu:

i

=

௄ Keterangan :

i =Panjang rentang kelas

R = Selisih nilai tinggi dengan nilai rendah K = Banyaknya kelas

Jadi :

i =

Kemudian dihitung nilai rata antara jumlah rata-rata skor

(n) berdasarkan rumus:

y =

Maka :

1. Skor 1 - 1,66 : tingkat motivasi rendah 2. Skor 1,67 - 2,33 : tingkat motivasi sedang 3. Skor 2,34 - 3 : tingkat motivasi tinggi

Untuk menguji pengaruh antara variabel faktor terhadap motivasi digunakan uji statistik dengan menggunakan Chi

Χ

Dimana :

F0 = Banyaknya observasi

Fh = banyaknya observasi yang diharapkan

Derajad kebebasan (df) adalah : (jumlah baris Dengan ketentuan : Jika

X

2Hitung

> X

2 tabel Jika

X

2Hitung

< X

2 tabel

Dengan formulasi sebagai berikut:

Hipotesis 1

Motivasi rendah diberi, skor 1

Untuk mengukur kategori tersebut digunakan rumus lebar interval yaitu: ோ

௄………(Sudjana, 2005)

Panjang rentang kelas

R = Selisih nilai tinggi dengan nilai rendah kelas

ଷିଵ

ଷ = 0,66

Kemudian dihitung nilai rata-rata motivasi (y) berdasarkan pembagian

rata skor∑ (X1+X2+X3+X4+X5+X6) dengan jumlah variabel

(n) berdasarkan rumus:

௑ଵା௑ଶା௑ଷା௑ସା௑ହା⋯௑௡

1,66 : tingkat motivasi rendah 2,33 : tingkat motivasi sedang 3 : tingkat motivasi tinggi

Untuk menguji pengaruh antara variabel faktor terhadap motivasi digunakan uji statistik dengan menggunakan Chi-Square (Priyatno, 2005):

Χ2 =

(௙଴ି௙௛)ଶ ௙௛ ௞ ௜ୀଵ Banyaknya observasi

= banyaknya observasi yang diharapkan

Derajad kebebasan (df) adalah : (jumlah baris-1) (jumlah kolom-1)

tabel

(B-1)(k-1)

,

pada taraf 0,05 maka terima Hatolak H

tabel

(B-1)(k-1)

, pada taraf 0,05 maka terima H0tolak H

Dengan formulasi sebagai berikut:

Untuk mengukur kategori tersebut digunakan rumus lebar interval yaitu:

rata motivasi (y) berdasarkan pembagian

∑ (X1+X2+X3+X4+X5+X6) dengan jumlah variabel

Untuk menguji pengaruh antara variabel faktor terhadap motivasi (Priyatno, 2005):

1) tolak H0

(5)

Ha= Faktor tanggung jawab

ketersediaan input dan

bergabung dalam kelompok tani.

H0= Faktor tanggung jawab

ketersediaan input dan luas lahan tidak berpengaruh terhadap motivasi petani bergabung dalam kelompok tani.

Hipotesis 2

Ha= Faktor tanggung jawab

petani dan luas lahan dalam kelompok tani.

H0= Faktor tanggung jawab

petani dan luas lahan tidak berpengaruh terhadap motivasi petani tidak bergabung dalam kelompok tani.

Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan suatu keadaan atau gambaran dari penelitian ini. Karakteristik responden dalam

aktif menjalankan kegiatan usahataninya di Kecamatan Pasie Raja yang terdiri dari petani yang tergabung kedalam kelompok tani dan petani yang tidak tergabung kedalam kelompok tani. Adapun karakteristik petani yang diukur meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman usahatani, pendapatan dan jenis komoditi usahatani.

Rata-rata umur petani yang tergabung dalam kelompok tani adalah 42 tahun, sedangkan rata-rata petani yang tidak tergabung kedalam kelompok t

tahun. Batasan umur ini masih tergolong kedalam umur produktif untuk melakukan kegiatan usahatani baik didalam kelompok tani maupun secara individu.

Tingkat pendidikan rata dan yang tidak tergabu

SMP. Petani di daerah penelitian ini pada dasarnya masih membutuhkan bimbingan dalam melakukan usahatani dikarenakan banyak petani yang memiliki keterbatasan pengetahuan dalam melakukan kegiatan usahatan

usahatani ini dapat diperoleh langsung dari penyuluh yang bertugas melalui kegiatan diskusi yang dilakukan dengan kelompok tani. Petani yang tidak tergabung kedalam kelompok tani biasanya tidak mendapatkan bimbingan dari penyuluh, namun petani

berada dalam kelompok tani.

Jumlah tanggungan keluarga petani yang tergabung kedalam kelompok tani dan yang tidak tergabung kedalam kelompok tani adalah rata

tanggung jawab, kesempatan maju, kebutuhan, harapan,

ketersediaan input dan luas lahan berpengaruh terhadap motivasi petani bergabung dalam kelompok tani.

tanggung jawab, kesempatan maju, kebutuhan, harapan,

ketersediaan input dan luas lahan tidak berpengaruh terhadap motivasi petani bergabung dalam kelompok tani.

tanggung jawab, kesempatan maju, kebutuhan, harapan, konflik petani dan luas lahan berpengaruh terhadap motivasi petani bergabung dalam kelompok tani.

tanggung jawab, kesempatan maju, kebutuhan, harapan, konflik luas lahan tidak berpengaruh terhadap motivasi petani tidak bergabung dalam kelompok tani.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan suatu keadaan atau gambaran dari penelitian ini. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah petani yang aktif menjalankan kegiatan usahataninya di Kecamatan Pasie Raja yang terdiri dari petani yang tergabung kedalam kelompok tani dan petani yang tidak tergabung kedalam kelompok tani. Adapun karakteristik petani yang diukur eliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman usahatani, pendapatan dan jenis komoditi usahatani.

rata umur petani yang tergabung dalam kelompok tani adalah 42 tahun, rata petani yang tidak tergabung kedalam kelompok t

tahun. Batasan umur ini masih tergolong kedalam umur produktif untuk melakukan kegiatan usahatani baik didalam kelompok tani maupun secara Tingkat pendidikan rata-rata petani yang tergabung dalam kelompok tani dan yang tidak tergabung dalam kelompok tani adalah 10 tahun yaitu tamatan SMP. Petani di daerah penelitian ini pada dasarnya masih membutuhkan bimbingan dalam melakukan usahatani dikarenakan banyak petani yang memiliki keterbatasan pengetahuan dalam melakukan kegiatan usahatan

usahatani ini dapat diperoleh langsung dari penyuluh yang bertugas melalui kegiatan diskusi yang dilakukan dengan kelompok tani. Petani yang tidak tergabung kedalam kelompok tani biasanya tidak mendapatkan bimbingan dari penyuluh, namun petani ini mencari informasi melaui kerabat atau teman yang berada dalam kelompok tani.

Jumlah tanggungan keluarga petani yang tergabung kedalam kelompok tani dan yang tidak tergabung kedalam kelompok tani adalah

rata-, kebutuhan, harapan,

luas lahan berpengaruh terhadap motivasi petani

, kebutuhan, harapan,

ketersediaan input dan luas lahan tidak berpengaruh terhadap motivasi

, kebutuhan, harapan, konflik berpengaruh terhadap motivasi petani bergabung , kebutuhan, harapan, konflik luas lahan tidak berpengaruh terhadap motivasi petani tidak

Karakteristik responden merupakan suatu keadaan atau gambaran dari penelitian ini adalah petani yang aktif menjalankan kegiatan usahataninya di Kecamatan Pasie Raja yang terdiri dari petani yang tergabung kedalam kelompok tani dan petani yang tidak tergabung kedalam kelompok tani. Adapun karakteristik petani yang diukur eliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman usahatani, rata umur petani yang tergabung dalam kelompok tani adalah 42 tahun, rata petani yang tidak tergabung kedalam kelompok tani adalah 41 tahun. Batasan umur ini masih tergolong kedalam umur produktif untuk melakukan kegiatan usahatani baik didalam kelompok tani maupun secara rata petani yang tergabung dalam kelompok tani ng dalam kelompok tani adalah 10 tahun yaitu tamatan SMP. Petani di daerah penelitian ini pada dasarnya masih membutuhkan bimbingan dalam melakukan usahatani dikarenakan banyak petani yang memiliki keterbatasan pengetahuan dalam melakukan kegiatan usahatani. Bimbingan usahatani ini dapat diperoleh langsung dari penyuluh yang bertugas melalui kegiatan diskusi yang dilakukan dengan kelompok tani. Petani yang tidak tergabung kedalam kelompok tani biasanya tidak mendapatkan bimbingan dari ini mencari informasi melaui kerabat atau teman yang Jumlah tanggungan keluarga petani yang tergabung kedalam kelompok tani -rata sebanyak 4

(6)

jiwa. Hal ini menunjukan bah

menjadi penentuan petani dalam mengambil keputusan bergabung atau tidak bergabung dalam kelompok tani.

Menurut Mirza (2015) pengalaman adalah faktor internal yang diduga

banyak mempengaruhi motivasi petani da

Pengalaman yang dimiliki oleh petani merupakan salah satu faktor yang dapat membantu dalam memecahkan segala masalah yang dihadapi oleh petani dalam melakukan usahataninya. Petani yang memiliki pengalaman yang cukup lama akan cenderung memiliki kemampuan dan keterampilan apabila dibandingkan dengan petani yang kurang berpengalaman.

Hasil penelitian dilapangan menunjukan bahwa rata

berusahatani petani yang tergabung dalam kelompok tani dan yang tidak tergabung kedalam kelompok tani adalah 16 tahun. Maka kondisi tersebut menyatakan pengalaman dalam berusahatani tidak mempengaruhi petani dalam mengambil keputusan untuk bergabung atau tidak dalam kelompok tani, karena lama atau tidaknya petani melakukan kegiatan usaha

petani untuk bergabung atau tidak karena pada dasarnya petani di Kecamatan Pasie Raja masih membutuhkan pengalaman yang lebih baik dalam kelompok maupun diluar kelompok.

Pendapatan merupakan hasil balas jasa yang diterima petani dar produksi yang diperolehnya. Pendapatan yang diterima oleh petani ini tergantung dari luas lahan yang dikelola oleh petani itu sendiri. Rata

daerah penelitian adalah 0.5 ton/Ha/MT. Maka rata

dalam kelompok tani adalah sebesar Rp

pendapatan usahatani padi petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani adalah Rp 11.262.620/MT.

petani individu ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu luas lahan, biaya oprasional (pengadaan sarana dan prasarana dalam budidaya padi), hasil produksi dan harga jual.

Jenis komoditi yang dius

rata-rata adalah budidaya padi, namun tidak jarang juga ada yang melakukan budidaya jagung, akan tetapi budidaya jagung ini merupakan selingan ketika pergantian musim tanam padi. Karakteristik petani kelompok

Analisis Tingkat Motivasi Petani yang Tergabung dalam Kelompok Tani dan yang Tidak Tergabung dalam Kelompok Tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan

Tujuan utama petani melakukan kegiatan usahatani adalah

hasil yang optimal baik dari segi produksi maupun produktivitas, untuk mendapatkan produksi dan produktivitas yang baik dalam berusahatani maka petani harus mempunyai dorongan atau motivasi kerja. Menurut Iskandar (2002) keberhasilan motivasi mempunyai hub

jiwa. Hal ini menunjukan bahwa jumlah tanggungan kedua responden ini tidak menjadi penentuan petani dalam mengambil keputusan bergabung atau tidak bergabung dalam kelompok tani.

Menurut Mirza (2015) pengalaman adalah faktor internal yang diduga

banyak mempengaruhi motivasi petani dalam berusahatani padi sawah.

Pengalaman yang dimiliki oleh petani merupakan salah satu faktor yang dapat membantu dalam memecahkan segala masalah yang dihadapi oleh petani dalam melakukan usahataninya. Petani yang memiliki pengalaman yang cukup lama enderung memiliki kemampuan dan keterampilan apabila dibandingkan dengan petani yang kurang berpengalaman.

Hasil penelitian dilapangan menunjukan bahwa rata-rata pengalaman berusahatani petani yang tergabung dalam kelompok tani dan yang tidak alam kelompok tani adalah 16 tahun. Maka kondisi tersebut menyatakan pengalaman dalam berusahatani tidak mempengaruhi petani dalam mengambil keputusan untuk bergabung atau tidak dalam kelompok tani, karena lama atau tidaknya petani melakukan kegiatan usahatani tidak mempengaruhi petani untuk bergabung atau tidak karena pada dasarnya petani di Kecamatan Pasie Raja masih membutuhkan pengalaman yang lebih baik dalam kelompok maupun diluar kelompok.

Pendapatan merupakan hasil balas jasa yang diterima petani dar produksi yang diperolehnya. Pendapatan yang diterima oleh petani ini tergantung dari luas lahan yang dikelola oleh petani itu sendiri. Rata-rata luas lahan petani di daerah penelitian adalah 0.5 - 1 Ha dengan rata-rata produksi adalah sebesar 5 /Ha/MT. Maka rata-rata pendapatan dari usahatani padi petani yang tergabung dalam kelompok tani adalah sebesar Rp 17.892.120/MT. Sedangkan rata pendapatan usahatani padi petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani adalah Rp 11.262.620/MT. Perbedaan pendapatan antara petani kelompok dan petani individu ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu luas lahan, biaya oprasional (pengadaan sarana dan prasarana dalam budidaya padi), hasil produksi dan harga jual.

Jenis komoditi yang diusahakan oleh petani di Kecamatan Pasie Raja ini rata adalah budidaya padi, namun tidak jarang juga ada yang melakukan budidaya jagung, akan tetapi budidaya jagung ini merupakan selingan ketika pergantian musim tanam padi. Karakteristik petani kelompok dan petani individu.

Analisis Tingkat Motivasi Petani yang Tergabung dalam Kelompok Tani dan yang Tidak Tergabung dalam Kelompok Tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan

Tujuan utama petani melakukan kegiatan usahatani adalah ingin mendapatkan yang optimal baik dari segi produksi maupun produktivitas, untuk mendapatkan produksi dan produktivitas yang baik dalam berusahatani maka petani harus mempunyai dorongan atau motivasi kerja. Menurut Iskandar (2002) keberhasilan motivasi mempunyai hubungan yang positif dengan produktivitas wa jumlah tanggungan kedua responden ini tidak menjadi penentuan petani dalam mengambil keputusan bergabung atau tidak Menurut Mirza (2015) pengalaman adalah faktor internal yang diduga

lam berusahatani padi sawah.

Pengalaman yang dimiliki oleh petani merupakan salah satu faktor yang dapat membantu dalam memecahkan segala masalah yang dihadapi oleh petani dalam melakukan usahataninya. Petani yang memiliki pengalaman yang cukup lama enderung memiliki kemampuan dan keterampilan apabila dibandingkan rata pengalaman berusahatani petani yang tergabung dalam kelompok tani dan yang tidak alam kelompok tani adalah 16 tahun. Maka kondisi tersebut menyatakan pengalaman dalam berusahatani tidak mempengaruhi petani dalam mengambil keputusan untuk bergabung atau tidak dalam kelompok tani, karena tani tidak mempengaruhi petani untuk bergabung atau tidak karena pada dasarnya petani di Kecamatan Pasie Raja masih membutuhkan pengalaman yang lebih baik dalam kelompok Pendapatan merupakan hasil balas jasa yang diterima petani dari hasil produksi yang diperolehnya. Pendapatan yang diterima oleh petani ini tergantung rata luas lahan petani di rata produksi adalah sebesar 5 rata pendapatan dari usahatani padi petani yang tergabung /MT. Sedangkan rata-rata pendapatan usahatani padi petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani Perbedaan pendapatan antara petani kelompok dan petani individu ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu luas lahan, biaya oprasional (pengadaan sarana dan prasarana dalam budidaya padi), hasil ahakan oleh petani di Kecamatan Pasie Raja ini rata adalah budidaya padi, namun tidak jarang juga ada yang melakukan budidaya jagung, akan tetapi budidaya jagung ini merupakan selingan ketika dan petani individu.

Analisis Tingkat Motivasi Petani yang Tergabung dalam Kelompok Tani dan yang Tidak Tergabung dalam Kelompok Tani di Kecamatan Pasie Raja

ingin mendapatkan yang optimal baik dari segi produksi maupun produktivitas, untuk mendapatkan produksi dan produktivitas yang baik dalam berusahatani maka petani harus mempunyai dorongan atau motivasi kerja. Menurut Iskandar (2002) ungan yang positif dengan produktivitas

(7)

petani, artinya semakin kuat motivasi keberhasilan petani maka semakin tinggi produktvitas petani. Tingkat motivasi petani dapat dilihat pada Tabel 1.

Pada Tabel 1

individu. Petani yang bergabung dalam kelompok tani mempunyai motivasi yang tinggi untuk bisa bergabung dalam kelompok tani dikarenakan petani ini mempunyai kesadaran akan keterbatasan ilmu yang dimilikinya dan petani ini membutuhkan informasi tentang

dalam kelompok tani, informasi ini berupa pengetahuan tentang budidaya padi dan informasi akan adanya bantuan

pupuk dan pestisida.

Motivasi petani untuk tidak

untuk menjadi petani individu juga dalam kategori tinggi, hal ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi petani untuk memilih menjadi petani individu salah satunya yaitu kebiasaan petani dalam mela

individu sudah dilakukan sejak lama atau sudah turun temurun, petani ini merasa kegiatan usahatani yang dilakukannya sudah baik dan benar.

Tabel 1. Tingkat Motiva

yang Tidak Tergabung Kategori Tingkat Motivasi Rendah (1-1,66) Sedang (1,67-2,33) Tinggi (2,34-3) Jumlah Rata-rata Kategori

Sumber : Data Primer (Diolah 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dilapangan menunjukkan alasan lain petani individu mempunyai motivasi yang tinggi sebagai petani individu dan memilih tidak bergabung kedalam kelompok tani dikarenak

petani, artinya semakin kuat motivasi keberhasilan petani maka semakin tinggi produktvitas petani. Tingkat motivasi petani dapat dilihat pada Tabel 1.

menunjukan tingkat motivasi petani kelompok dan pet individu. Petani yang bergabung dalam kelompok tani mempunyai motivasi yang tinggi untuk bisa bergabung dalam kelompok tani dikarenakan petani ini mempunyai kesadaran akan keterbatasan ilmu yang dimilikinya dan petani ini membutuhkan informasi tentang usahatani yang akan diperoleh setelah bergabung dalam kelompok tani, informasi ini berupa pengetahuan tentang budidaya padi dan informasi akan adanya bantuan-bantuan sarana produksi yang berupa benih, Motivasi petani untuk tidak bergabung dalam kelompok tani atau memilih untuk menjadi petani individu juga dalam kategori tinggi, hal ini disebabkan oleh faktor yang mempengaruhi petani untuk memilih menjadi petani individu salah satunya yaitu kebiasaan petani dalam melakukan usahatani secara individu sudah dilakukan sejak lama atau sudah turun temurun, petani ini merasa kegiatan usahatani yang dilakukannya sudah baik dan benar.

. Tingkat Motivasi Petani yang Tergabung dalam Kelompok Tani dan yang Tidak Tergabung kedalam Kelompok Tani Tahun 2016

Petani yang Tergabung dalam Kelompok

Petani yang Tidak Tergabung dalam Kelompok 2 19 29 119.2 119.4 2.38 2.38 Tinggi Tinggi

Sumber : Data Primer (Diolah 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dilapangan menunjukkan alasan lain petani individu mempunyai motivasi yang tinggi sebagai petani individu dan memilih tidak bergabung kedalam kelompok tani dikarenakan jarak tempat tinggal dengan petani, artinya semakin kuat motivasi keberhasilan petani maka semakin tinggi produktvitas petani. Tingkat motivasi petani dapat dilihat pada Tabel 1.

menunjukan tingkat motivasi petani kelompok dan petani individu. Petani yang bergabung dalam kelompok tani mempunyai motivasi yang tinggi untuk bisa bergabung dalam kelompok tani dikarenakan petani ini mempunyai kesadaran akan keterbatasan ilmu yang dimilikinya dan petani ini usahatani yang akan diperoleh setelah bergabung dalam kelompok tani, informasi ini berupa pengetahuan tentang budidaya padi bantuan sarana produksi yang berupa benih, bergabung dalam kelompok tani atau memilih untuk menjadi petani individu juga dalam kategori tinggi, hal ini disebabkan oleh faktor yang mempengaruhi petani untuk memilih menjadi petani kukan usahatani secara individu sudah dilakukan sejak lama atau sudah turun temurun, petani ini merasa

si Petani yang Tergabung dalam Kelompok Tani dan ani Tahun 2016

Petani yang Tidak Tergabung dalam Kelompok 1 23 26 119.4 2.38 Tinggi

Berdasarkan hasil wawancara dilapangan menunjukkan alasan lain petani individu mempunyai motivasi yang tinggi sebagai petani individu dan memilih an jarak tempat tinggal dengan

(8)

lahan usahatani yang terpisah. Artinya lahan petani ini diluar daerah tempat tinggan petani, dengan adanya jarak yang cukup jauh ini menjadi alasan petani tidak bisa bergabung kedalam kelompok tani karena petani ini tidak mem waktu untuk menghadiri pertemuan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Petani untuk Bergabung dan Tidak Bergabung dalam Kelompok Tani

Untuk melihat apakah faktor tanggung jawab, kesempatan maju,

harapan, ketersediaan input, konflik dan luas lahan mempengaruhi motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Chi Square. Variabel motivasi (Y) menjadi variabel terikat (

bebas (independent variable) kebutuhan (X3), harapan (X

(X7). Analisis ini untuk

terhadap motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan.

Tabel 2. Hasil Chi Square Test

Motivasi Petani untuk Bergabung dan Tidak Bergabung dalam Kelompok Tani Variabel Tanggung Jawab (X Kesempatan Maju (X Kebutuhan (X3) Harapan (X4) Ketersediaan Input (X Konflik (X6) Luas Lahan (X7)

lahan usahatani yang terpisah. Artinya lahan petani ini diluar daerah tempat tinggan petani, dengan adanya jarak yang cukup jauh ini menjadi alasan petani tidak bisa bergabung kedalam kelompok tani karena petani ini tidak mem waktu untuk menghadiri pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh kelompok tani.

faktor yang Mempengaruhi Motivasi Petani untuk Bergabung dan Tidak Bergabung dalam Kelompok Tani

Untuk melihat apakah faktor tanggung jawab, kesempatan maju,

harapan, ketersediaan input, konflik dan luas lahan mempengaruhi motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Chi Square. Variabel motivasi variabel terikat (dependent variable) yang dipengaruhi oleh variabel independent variable) yaitu tanggung jawab (X1),kesempatan maju (X

), harapan (X4), ketersediaan input (X5), konflik (X6

). Analisis ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor

terhadap motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan.

Chi Square Test terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi tivasi Petani untuk Bergabung dan Tidak Bergabung dalam Kelompok Tani Pearson Chi-Square Df Asymp.Sig. (2 Tanggung Jawab (X1) 4,979 4 Kesempatan Maju (X2) 1,149 4 3,468 4 14,032 4 Ketersediaan Input (X5) 19,407 4 10,152 4 2,428 4

X2tabelpada taraf signifikansi 0,05 adalah 9,491

lahan usahatani yang terpisah. Artinya lahan petani ini diluar daerah tempat tinggan petani, dengan adanya jarak yang cukup jauh ini menjadi alasan petani tidak bisa bergabung kedalam kelompok tani karena petani ini tidak mempunyai ang diadakan oleh kelompok tani.

faktor yang Mempengaruhi Motivasi Petani untuk Bergabung dan

Untuk melihat apakah faktor tanggung jawab, kesempatan maju, kebutuhan, harapan, ketersediaan input, konflik dan luas lahan mempengaruhi motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Chi Square. Variabel motivasi yang dipengaruhi oleh variabel kesempatan maju (X2), 6) dan luas lahan

mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok faktor yang Mempengaruhi tivasi Petani untuk Bergabung dan Tidak Bergabung dalam

Asymp.Sig. (2-sided) .289 .889 .483 .007 .001 .038 .658

(9)

Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat disimpulkan bahwa faktor mempengaruhi motivasi petani untuk

faktor harapan dan faktor ketersediaan input yang dapat dilihat dari nilai X X2tabeldengan keputusan tolak H

yang diperoleh adalah lebih kecil dari 0,05 yang

harapan dan ketersediaan input berpengaruh terhadap motivasi petani bergabung kedalam kelompok tani.

Hasil perhitungan

faktor yang mempengaruhi motivasi petani untuk ti

kelompok tani adalah faktor harapan dan faktor adanya konflik antar petani yang dapat dilihat dari nilai X

diketahui pula dari nilai

yang berarti signifikan atau faktor harapan dan konflik petani berpengaruh terhadap motivasi petani untuk tidak bergabung kedalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan peta

petani individu membuktikan bahwa petani kelompok menaruh harapan yang besar atas keterlibatannya dengan kelompok tani, petani ini berharap dengan bergabung kedalam kelompok tani dapat meningkatkan hasil usahataninya sehingga dapat meningka

pendapatan, petani kelompok juga berharap dengan bergabung kedalam kelompok tani memperoleh bimbingan dari penyuluh lapangan terkait dengan kegiatan usahatani yang baik dan benar.

penyuluhan pertanian juga mempengaruhi petani untuk bergabung kedalam kelompok tani dikarenakan bantuan ini dapat meringankan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani.

dalam kelompok tani petani individu ini juga memperoleh informasi pertanian melalui kerabat atau teman yang dimilikinya dalam kelompok tani, informasi ini terkait tentang tekhnik budidaya seperti pengaturan sistem penanaman, jarak tanam, varitas padi yang digunakan ser

tanaman.

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah

bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani tinggi dengan perolehan skor sebesar 2,38 dan faktor

ketersediaan input dan adanya konflik antar petani. Sedangkan variabel lain tidak mempengaruhi motivasi petani

pada taraf signifikansi 0,05 nilai

signifikan dan semakin tidak erat pengaruhnya terhadap motivasi petani untuk bergabung dalam kelompok tani.

kepada petani individu atau petani yang tidak tergabung kedalam kelompok tani Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat disimpulkan bahwa faktor

mempengaruhi motivasi petani untuk bergabung dalam kelompok tani adalah faktor harapan dan faktor ketersediaan input yang dapat dilihat dari nilai X

dengan keputusan tolak Haatau dapat diketahui pula dari nilai

yang diperoleh adalah lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan atau faktor harapan dan ketersediaan input berpengaruh terhadap motivasi petani bergabung kedalam kelompok tani.

Hasil perhitungan Pada Tabel 2 diatas dapat disimpulkan juga bahwa faktor faktor yang mempengaruhi motivasi petani untuk tidak bergabung dalam kelompok tani adalah faktor harapan dan faktor adanya konflik antar petani yang dapat dilihat dari nilai X2 hitung > X2 tabel dengan keputusan tolak H

diketahui pula dari nilai Asymp. Sig yang diperoleh adalah lebih kecil

yang berarti signifikan atau faktor harapan dan konflik petani berpengaruh terhadap motivasi petani untuk tidak bergabung kedalam kelompok tani di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan petani kelompok dan petani individu membuktikan bahwa petani kelompok menaruh harapan yang besar atas keterlibatannya dengan kelompok tani, petani ini berharap dengan bergabung kedalam kelompok tani dapat meningkatkan hasil usahataninya sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani, selain dapat meningkatkan pendapatan, petani kelompok juga berharap dengan bergabung kedalam kelompok tani memperoleh bimbingan dari penyuluh lapangan terkait dengan kegiatan usahatani yang baik dan benar. Adanya bantuan sarana produksi dari lembaga penyuluhan pertanian juga mempengaruhi petani untuk bergabung kedalam dikarenakan bantuan ini dapat meringankan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani. Namun pada petani individu walaupun tidak bergabung tani petani individu ini juga memperoleh informasi pertanian melalui kerabat atau teman yang dimilikinya dalam kelompok tani, informasi ini terkait tentang tekhnik budidaya seperti pengaturan sistem penanaman, jarak tanam, varitas padi yang digunakan serta tentang pengendalian hama dan penyakit

KESIMPULAN DAN SARAN

esimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah Motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani tinggi dengan perolehan skor sebesar 2,38 dan faktor –faktor yang mempengaruhinya adalah harapan, ketersediaan input dan adanya konflik antar petani. Sedangkan variabel lain tidak

pengaruhi motivasi petani yang dapat dilihat dari nilai X2hitung

pada taraf signifikansi 0,05 nilaiAsymp.Siglebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan dan semakin tidak erat pengaruhnya terhadap motivasi petani untuk

dalam kelompok tani. Saran yang dapat diberikan adalah

kepada petani individu atau petani yang tidak tergabung kedalam kelompok tani Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang bergabung dalam kelompok tani adalah faktor harapan dan faktor ketersediaan input yang dapat dilihat dari nilai X2hitung>

atau dapat diketahui pula dari nilai Asymp. Sig berarti signifikan atau faktor harapan dan ketersediaan input berpengaruh terhadap motivasi petani bergabung Pada Tabel 2 diatas dapat disimpulkan juga bahwa faktor-dak bergabung dalam kelompok tani adalah faktor harapan dan faktor adanya konflik antar petani yang dengan keputusan tolak H0 atau dapat

yang diperoleh adalah lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan atau faktor harapan dan konflik petani berpengaruh terhadap motivasi petani untuk tidak bergabung kedalam kelompok tani di ni kelompok dan petani individu membuktikan bahwa petani kelompok menaruh harapan yang besar atas keterlibatannya dengan kelompok tani, petani ini berharap dengan bergabung kedalam kelompok tani dapat meningkatkan hasil usahataninya tkan pendapatan petani, selain dapat meningkatkan pendapatan, petani kelompok juga berharap dengan bergabung kedalam kelompok tani memperoleh bimbingan dari penyuluh lapangan terkait dengan kegiatan uksi dari lembaga penyuluhan pertanian juga mempengaruhi petani untuk bergabung kedalam dikarenakan bantuan ini dapat meringankan biaya produksi yang Namun pada petani individu walaupun tidak bergabung tani petani individu ini juga memperoleh informasi pertanian melalui kerabat atau teman yang dimilikinya dalam kelompok tani, informasi ini terkait tentang tekhnik budidaya seperti pengaturan sistem penanaman, jarak ta tentang pengendalian hama dan penyakit

Motivasi petani untuk bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok tani tinggi dengan perolehan faktor yang mempengaruhinya adalah harapan, ketersediaan input dan adanya konflik antar petani. Sedangkan variabel lain tidak

hitung< X2tabel dan

lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan dan semakin tidak erat pengaruhnya terhadap motivasi petani untuk aran yang dapat diberikan adalah diharapkan kepada petani individu atau petani yang tidak tergabung kedalam kelompok tani

(10)

agar mempunyai kesadaran akan pentingnya bergabung kedalam kelompok tani dikarenakan kelompok tani merupakan wad

baik dan tempat untuk memecahkan permasalahan

petani dan sebaiknya lebih meningkatkan solidaritasnya dengan sesama petani agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas usahatani

Anwar, deddy. 2008. Kelompok Lambunot Paya

Skripsi Universitas Syiah

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek. Rineka Cipta

Aziz, Fatah, Achmad. 2013.

Tani di Dusun Maliyan Temanggung.

Yogyakarta

Badan Ketahanan Pangan. 2015. Badan Pusat Statistik. 2014.

Aceh.

Iskandar. 2002. Motivasi dan Kepribadian. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta

Mirza, Rinaldi. 2015.

Berdasarkan Status Kepenguasaan Lahan di Kecamatan Peusangon Kabupaten Bireun

Nawawi, H. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial

University Press.

Nuryanti, S., & Swastika, D. D. (2011). Peran Kelompok Tani dalam Penerapan Teknologi Pertanian.

2.

Sadjad, S. 2010. Kelompok Tani, Apa lanjutannya?

agri- wacana /kelompok tani. Akses 3 Januari 2015 Sajogyo & Pudjiwati, S. 1983.

agar mempunyai kesadaran akan pentingnya bergabung kedalam kelompok tani dikarenakan kelompok tani merupakan wadah untuk membentuk kerjasama yang baik dan tempat untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi petani dan sebaiknya lebih meningkatkan solidaritasnya dengan sesama petani agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas usahatani

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, deddy. 2008. Perbedaan Pendapatan kelomp0k Tani dengan Non

Tani dalam usaha Intensifikasi Tanaman Palawija di Desa Lambunot Paya Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar.

Skripsi Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh

Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek.

Aziz, Fatah, Achmad. 2013. Respon Petani Terhadap Pembentukan Kelompok

di Dusun Maliyan-Maron Kelurahan Sidoarjo Kabupaten

. Skripsi Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.

Badan Ketahanan Pangan. 2015.Arsip. Kabupaten Aceh Selatan

Badan Pusat Statistik. 2014. Aceh Dalam Angka. BPS Provinsi Aceh. Banda

Iskandar. 2002. Motivasi dan Kepribadian. PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Mirza, Rinaldi. 2015. Analisis Motivasi Petani dalam Berusahatani Padi Sawah Berdasarkan Status Kepenguasaan Lahan di Kecamatan Peusangon Kabupaten Bireun. Skripsi Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh

Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nuryanti, S., & Swastika, D. D. (2011). Peran Kelompok Tani dalam Penerapan

Teknologi Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Volume 29 No.

. Kelompok Tani, Apa lanjutannya?. http:www.sinartani.com/ wacana /kelompok tani. Akses 3 Januari 2015

udjiwati, S. 1983. Sosiologi Pedesaan. Gadjah Mada Universty

agar mempunyai kesadaran akan pentingnya bergabung kedalam kelompok tani ah untuk membentuk kerjasama yang permasalahan yang dihadapi petani dan sebaiknya lebih meningkatkan solidaritasnya dengan sesama petani

Perbedaan Pendapatan kelomp0k Tani dengan Non Tani dalam usaha Intensifikasi Tanaman Palawija di Desa Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar.

Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek. Jakarta, PT.

Respon Petani Terhadap Pembentukan Kelompok Maron Kelurahan Sidoarjo Kabupaten

slam Negri Sunan Kalijaga.

. BPS Provinsi Aceh. Banda

Iskandar. 2002. Motivasi dan Kepribadian. PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Analisis Motivasi Petani dalam Berusahatani Padi Sawah Berdasarkan Status Kepenguasaan Lahan di Kecamatan Peusangon

. Skripsi Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh

Yogyakarta: Gadjah Mada

Nuryanti, S., & Swastika, D. D. (2011). Peran Kelompok Tani dalam Penerapan , Volume 29 No.

http:www.sinartani.com/

(11)

Press.

Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian Sanusi, Muhammad. 2014.

Kecamatan

Usaha Tani Jagung. Sastrohadiwiryo, B. S. 2002.

Administratif & Operasional

Simorangkir. O. P. 2003. Etika: Bisnis, Jabatan, dan Perbankan. PT Rineka Cipta, Jakarta

The Enclyclopedia of Education. (1971). Macmillan Co & The Free Pr Wanda, Nova, Sri. 2011.

penabung Pidie Jaya). Kuala. Banda

YogyakartaSamsudin. U. S. 1982.

Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian. Binacipta. Bandung.

Sanusi, Muhammad. 2014. Motivasi dan Kendala petani di Desa Cot Jrat

Kota Juang Kabupaten Bireun dalam Mengembangkan Usaha Tani Jagung. Skripsi Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh

Sastrohadiwiryo, B. S. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Pendekatan

Administratif & Operasional. Bumi Aksara.

Simorangkir. O. P. 2003. Etika: Bisnis, Jabatan, dan Perbankan. PT Rineka Cipta,

The Enclyclopedia of Education. (1971). The Enclyclopedia of Education Macmillan Co & The Free Press. New York.

Wanda, Nova, Sri. 2011. Motivasi Petani yang Menabung di Bank (Petani

di Bank BPD Capem Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Skripsi S1 Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.

Samsudin. U. S. 1982. Dasar-dasar

Bandung.

Motivasi dan Kendala petani di Desa Cot Jrat Kota Juang Kabupaten Bireun dalam Mengembangkan

Skripsi Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh

donesia. Pendekatan

Simorangkir. O. P. 2003. Etika: Bisnis, Jabatan, dan Perbankan. PT Rineka Cipta,

The Enclyclopedia of Education. The

Motivasi Petani yang Menabung di Bank (Petani di Bank BPD Capem Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Skripsi S1 Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah

Gambar

Tabel 1. Tingkat Motiva
Tabel 2. Hasil Chi Square Test

Referensi

Dokumen terkait

Selain pendidikan formal yang selama ini kita kenal, pendidikan non-formal juga mempunyai andil yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan

Penelitian ini berjudul Kesantunan dengan Daya Semiotika Bahasa Caleg Partai Golongan Karya di Labuhanbatu Utara. Penelitian ini berupa kajian sebagai

DEFINISI 33 : garis tinggi pada suatu segitiga adalah suatu segmen yang ditarik dari sembarang verteks ( titik sudut ), tegak lurus terhadap sisi dihadapannya (dapat

Kontrol Group Design dengan menggunakan desain pre-post test dalam dua kelompok. Populasi penelitian adalah semua pasien post SC di RSUD Dr. Moewardi dan sampel penelitian adalah

Berdasarkan uji Anova didapatkan hasil bahwa perbedaan perlakuan yang diberikan dalam pembuatan lulur tidak berpengaruh nyata terhadap penilaian panelis pada

Konsep rancangan didasarkan pada perinsip perinsip yang terdapat pada teori desain inklusif dimana output akhir dari pendekatan desain inklusif diharapkan dapat

Berdasarkan hasil penelitian pada tahun pertama ini dapat disimpulkan bahwa penambahan glutathione 1.5 mM pada medium maturation oocytes kerbau secara in vitro

Hasil pengujian sensor suhu dan tekanan dengan keluaran data ketinggian menunjukkan bahwa dalam uji statis terhadap titik referensi geodetik didapatkan nilai nilai