• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

100

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran.

A. Simpulan

Simpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

Penerapan media visual gambar dan penggunaan metode quantum learning dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis cerpen dan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas VII E SMP N 1 Purwokerto. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan proses pembelajaran, yang meliputi: (a) meningkatnya keaktifan siswa saat mengikuti apersepsi. Pada siklus I keaktifan siswa saat mengikuti apersepsi sebesar 54%, pada siklus II sebesar 71%, dan pada siklus III meningkat menjadi 90%; (b) meningkatnya perhatian pada saat mengikuti pembelajaran. Siklus I siswa yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran sebesar 51%. Pada siklus-siklus berikutnya keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan tersebut sebesar 65% pada siklus II dan 87% pada siklus III; (c) meningkatnya keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen. Pada siklus I siswa yang tampak berminat dan termotivasi sebanyak 51%, pada siklus berikutnya terus mengalami peningkatan menjadi 61% pada siklus II dan 90% pada siklus III; (d) meningkatnya keterampilan siswa dalam menulis cerpen yang penilaiannya didasarkan pada kualitas isi, organisasi isi, penggunaan diksi, dan ejaan . peningkatan keterampilan siswa terjadi pada siklus I hingga III yang ditunjukkan dengan semakin banyaknya siswa ynag telah mencapai batas ketuntasan ( KKM ≥80). Pada siklus I siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebesar 51% atau sebanyak 16 siswa, pada siklus II meningkat menjadi 65% atau sebanyak 20 siswa,dan pada siklus III sebanyak 90% (28 siswa).

(2)

commit to user

B. Implikasi

Penelitian kelas berjudul “ Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek dengan Media Visual Gambar dan Metode Quantum Learning (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Purwokerto)” yang dilakukan sebanyak tiga siklus dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan keterampilan siswa dalam menulis cerpen.

Penelitian ini memberikan gambaran nyata bahwa peran guru dan siswa serta pemanfaatan media dan metode pembelajaran inovatif yang sesuai akan menghasilkan proses dan hasil yang baik. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkanakan memberikan dampak positif terhadap hasil pembelajaran. Penelitian ini membuktikkan bahwa penggunaan media visual gambar dan meode quantum learning dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi guru yang akan menerapkan media visual gambar dan metode quantum learning dalam pembelajaran menulis cerpen. Hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia terkait dengan pembelajaran menulis cerpen. Melalui media dan metode pembelajaran ini siswa memperoleh pengalaman belajar terpadu melalui demonstrasi serta pemberian latihan terbimbing oleh guru. Siswa menjadi terampil dan mendapatkan pengalaman belajar menyenangkan melalui diskusi kelompok dan penggunaan musik dan permaianan dalam pembelajaran.

Penerapan pembelajaran menggunakan media visual gambar dan metode quantum

learning dalam setiap siklusnya menunjukkan adanya peningkatan dari segi kualitas proses

pembelajaran, hasil pembelajaran serta minta dan motivasi siswa dalam mempelajari menulis cerpen. Peningkatan yang dialamai dalam pembelajaran menulis cerpen kelas VII E SMP Negeri 1 Purwokerto, tidak hanya dialami oleh siswa saja. Tetapi, dialami juga oleh guru, hal ini terlihat dari kinerja guru di dalam kelas meningkat. Guru dan siswa di dalam pembelajaran menulis cerpen sudah baik. Secara keseluruhan siswa yang awalnya ketrampilan menulis cerpen masih kurang setelah mengalami proses pembelajaran dan memperoleh pembelajaran melalui penggunaan media visual gambar dan metode quantum

(3)

commit to user

penelitian ini memberikan implikasi bahwa untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa, media visual gambar dan metode quantum learning, keterampilan menulis cerpen dapat dijadikan alternative pembelajaran untuk menggantikan metode pembelajaran konvensional yang selama ini diterapkan guru di dalam kelas. Untuk melaksanakan praktik pembelajarannya, perlu diperhatikan prosedur kerjanya secara sistematis, mengutamakan proses dalam pemecahan permasalahan, melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan, dan melatih melahirkan ide-ide dan kerja secara mandiri, sehingga pada titik tertentu unsur kreatif yang dimiliki dapat dikembangkan dan dihidupkan pada setiap proses pembelajaran yang berlangsung.

Media visual gambar dan metode quantum learning ini melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Media visual gambar dan metode quantum learning ini dipilih dengan alasan bahwa media dan metode ini akan mempermudah siswa untuk memahami pembelajaran dengan pembelajaran yang lebih inovatif sehingga mudah dipahami oleh siswa. Melalui penggunaan media visual gambar dan metode quantum learning, pelaksanaan tidak terpusat lagi pada guru, melainkan guru sebagai fasilitator yang membantu siswa menggali potensi menulis cerpen. Siswa dapat mempresentasikan ahsil pekerjaannya di hadapan guru dan teman-temannya yang lain saat melakukan kegiatan presentasi. Siswa diberi kebebasan dalam mengemukakan gagasan dan komentar terhadap hasil karya temannya. Oleh sebab itu, seorang guru agar mampu mengembangkan dan menyampaikan materi secara kreatif melalui pemilihan metode yang inovatif.

Penggunaan media visual gambar dan metode quantum learning dalam pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk demonstrasi serta pemberian latihan terbimbing dan terstruktur. Pembelajaran ini sangat menyenangkan dan menarik perhatian siswa sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih semangat. Melalui kegiatan belajar kelompok dan menggunakan musik serta permainan dalam pembelajaran meningkatkan motivasi, keaktifan, serta memudahkan siswa untuk saling bertukar ide dan pendapat. Siswa yang pasif akan berubah menjadi aktif, siswa yang merasa tidak mampu akan terpacu melalui kegiatan belajar bersama. Pada akhir pembelajaran dapat merefleksikan bahwa menulis cerpen bukanlah hal yang sulit. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan menulis cerpen.

(4)

commit to user

Kegiatan menulis cerpen dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai apabila siswa memiliki semangat, minat, serta motivasi yang tinggi. Kegiatan menulis cerpen tidak hanya terbatas pada keterampilan dalam memilih kualitas isi, organisasi isi, diksi, dan ejaan. Oleh sebab itu, guru perlu memberikan penguatan berupa motivasi kepeada siswa agar siswa memiliki semangat belajar yang tinggi dalam melakukan kegiatan menulis serta membiasakan diri untuk berlatih menulis cerpen. Melalui pembekalan penguatan berupa motivasi kepada siswa agar siswa memiliki semangat belajar yang tinggi dalam melakukan kegiatan menulis cerpen. Pemberian motivasi secara implisit dilakukan melalui penggunaan media visual gambar dan metode quantum learning. Hal ini bertujuan agar siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dengan memperdengarkan musik dan permainan dengan teman sekelas sehingga menciptkan kerja sama bersama teman sekelas.

Melalui media visual gambar dan metode quantum learning siswa dapat saling memberikan masukan dan saran kepada teman sekelas, siswa menjadi lebih giat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kegiatan menuis melalui permainan dan menggunakan musik, siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi karena memliki kesempatan untuk mengemukakan ide serta gagasan dalam menulis cerpen, siswa menjadi lebih percaya diri untuk mempresentasikan hasil karangan cerpennya. Hal ini akan memberikan pengaruh positif kepada siswa sehingga mampu menulis cerpen dengan baik.

Proses pembelajaran menulis cerpen dengan penggunaan media visual gambar dan metode quantum learning berjalan dengan efektif dan lancar. Pada pelaksanaan siklus pertama, penggunaan media visual gambar dan metode quantum learning siswa mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Begitu juga dengan proses pembelajaran melalui permainan, perolehan nilai menulis cerpen dalam kategori baik. Siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat dalam melakukan kegiatan meulis cerpen. Pada siklus pertama, hasil keterampilan menulis cerpen yang diperoleh siswa dalam tes individu masih belum sepenuhnya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 80, maka proses pembelajaran menulis cerpen dilanjutkan ke siklus kedua. Pada pelaksanaan siklus kedua, pembelajaran semakin optimal. Siswa mulai mampu mengatasi berbagai kendala dalam menulis cerpen. Pada siklus kedua, selain menggunakan permainan juga ditambahkan

(5)

commit to user

dengan memperdengarkan musik. Siklus kedua ini siswa juga menjadi lebih paham dibandingkan dengan siklus pertama. Meskipun dari segi hasil nilai keterampilan menulis cerpen siswa meningkat, tetapi dalam pemenuhan indikator masih belum tercapai dan perlu dilakukan lagi siklus berikutnya yakni siklus ketiga untuk mencapai hasil yang lebih maksimal lagi. Pada siklus ketiga, pelaksanaannya berjalan dengan lancar. Keaktifan dan motivasi siswa meningkat, begitupun dengan hasil nilai keterampilan menulis cerpen juga meningkat dilihat dari nilai ketuntasan belajar dan indikator pembelajaran yang sudah lebih dari 80%. Siswa menjadi lebih memahami tentang tujuan dan manfaat pembelajaran menulis cerpen melalui media visual gambar dan metode quantum learning. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru.

Siswa juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan pembelajaran. Faktor dari siswa yakni keaktifan dalam melaksanakan pembelajaran, perhatian dalam mengikuti pembelajaran, dan keterlaksanaan siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Keaktifan yang dimiliki siswa dapat ditinjau dari berbagai aktivitas siswa dalam mengemukakan ide, gagasan serta pendapat kepada guru dan teman. Perhatian yang dimiliki siswa dapat dilihat melalui pengamatan yang menunjukkan bahwa siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Siswa melakukan aktivitas sendiri saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Siswa memberika respon positif saat guru memberikan perintah dan melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan kondusif tanpa mengganggu aktivitas teman lain. Perhatian siswa terlihat saat guru membentuk kelompok kerja, tidak bermalas-malasan ketika melakukan permainan. Saat pemberian tugas, siswa memiliki perhatian tinggi untuk mengerjakan tugas tersebut dengan tepat waktu dan hasil yang baik.

Keterlaksanaan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru merupaka faktor pendukung dalam keterampilan menulis cerpen. Siswa memiliki semangat serta antusias tingg untuk melaksanakan tugas yang diberikan guru. Siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas. Siswa mengerjakan tugas melakukan permainan dengan media gambar dan musik. ketiga faktor yang harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran di atas merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Penerapan media visual gambar dan metode quantum learning dalam pembelajaran menulis yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan keterampilan siswa

(6)

commit to user

dalam menulis cerpen. Media visual gambar dan metode quantum learning merupakan caar yang novatif yang mampu menciptakan keaktifan siswa.

Pemberian tindakan pada siklus I, II, dan III memberikan deskripsi bahwa terdapat beberapa kelemahan dalam pembelajaran menulis cerpen berlangsung. Akan tetapi kelemahan-kelemahan tersebut dapat di atasi dengan baik oleh guru. Dari kegiatan analisis dan refleksi yang dilaksanakan setelah tindakan, diketahui terdapat peningkatan baik kualitas proses maupun hasil berupa keterampilan siswa dalam menulis cerpen. Dari segi proses, terdapat peningkatan pada keterampilan guru dalam mengelola kelas, memilih media, memilih model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran serta teknik yang digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu terdapat peningkatan pada siswa yakni minat, motivasi, serta keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran. Adapun dari segi hasil, terdapat peningkatan nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen siswa dari siklus I hingga siklus III.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan dan implikasi di atas, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

Siswa disarankan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran hendaknya lebih aktif dan mengikuti pelajaran keterampilan menulis cerpen dengan perasaan senang. Hal ini dikarenakan dengan adanya rasa senang pada diri siswa maka akan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran cerpen yang dipelajari dan lebih memudahkan siswa untuk mendalami materi cerpen tersebut.

2. Bagi Guru

a. Dalam kegiatan pembelajaran menulis cerpen guru hendaknya dapat memanfaatkan sarana penunjang seperti media pembelajaran visual gambar yang menarik dan dapat membuat siswa lebih aktif. Penggunaan media pembelajaran ini selain bertujuan

(7)

commit to user

untuk mempermudah siswa dalam mengerjakan tugas juga sebagai sarana bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran menulis cerpen.

b. Guru hendaknya melakukan suatu perencanaan dan evaluasi terhadap segala tindakan yang akan ditempuh. Hal ini penting dilakukan agar dalam pelaksanaannya, guru dapat memperkecil kemungkinan munculnya hambatan dalam proses pembelajaran menulis cerpen. Selain itu, guru hendaknya juga dapat menumbuhkan keaktifan dan kesadaran siswa agar kegiatan pembelajaran menulis cerpen berlangsung lebih kondusif.

3. Bagi Sekolah

a. Pihak sekolah hendaknya menanambah sarana atau fasilitas belajar-mengajar yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk mendukung dan lebih mengoptimalkan kegiatan pembelajaran menulis cerpen.

b. Pihak sekolahnya hendaknya dapat memotivasi dan memfalitasi guru dalam meningkatkan kemampuan mengajar menulis cerpen. Baik dengan mengikut sertakan guru dalam kegiatan seminar, workshop, penataran, maupun dengan mendukung guru untuk melakukan berbagai penelitian dalam pendidikan dan pengajaran.

4. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan bagi peneliti lain agar mampu berkolaborasi secara aktif dengan guru dan dapat menggunakan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat mengembangkan bakat, potensi, dan kreativitas siswa dalam menulis cerpen sehingga kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat.

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti mengangkat tema pencitraan kafe – resto dengan konsep live entertainment pada The Bee’S House Cafe, karena ketertarikan akan tahap – tahap dari strategi pencitraan bagi

a) Situasi komunikatif atau konteks terjadinya komunikasi. Situasi bisa tetap sama walaupun lokasinya berubah, atau bisa berubah dalam lokasi yang sama apabila

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang diterapkan dalam mata pelajaran sejarah di SMK telah memperlihatkan bahwa materi yang akan disampaikan pada siswa sesuai

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan analisis data mengenai struktur, nilai pendidikan karakter, dan relevansi novel Pethite Nyai Blorong karya Peni sebagai alternatif

Relevansi cerita rakyat Andhe-andhe Lumut karya Sunjaya sebagai materi ajar memahami cerita rakyat siswa kelas VII SMP, yaitu (1) terdapat kesesuaian isi cerita

Rancang Bangun Robot Lengan Pengikut Garis Pemindah Barang Berdasarkan Warna Berbasis Arduino Mega berguna untuk memilah kotak berwarna sehingga mempermudah

Penelitian ini juga meneliti adanya perbedaan kepekatan gas buang antara mesin diesel yang mengunakan Venturi scrubber EGR dengan mesin diesel standar tanpa

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai keterampilan metakognitif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika tipe HOTS pada materi