• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN IV-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN IV-2012"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.13/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013   1 A. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks komposit persepsi rumahtangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumen terhadap situasi perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Sebelum Triwulan I-2011, BPS hanya melaksanakan STK di wilayah Jabodetabek, tetapi sejak Triwulan I-2011 pelaksanaan STK diperluas ke seluruh provinsi. Pada tahun 2012 target sampel nasional sebanyak 14.590 rumah tangga sedangkan di Provinsi Jawa Tengah target sampel sebanyak 1.560 rumah tangga. Dengan perluasan sampel, nilai ITK dapat disajikan sampai level provinsi. upaya ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan data yang semakin beragam hingga ke tingkat regional.

Responden STK merupakan sub-sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khususnya daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan IV-2012

ITK di Jawa Tengah pada triwulan IV-2012 sebesar 107,70 artinya kondisi ekonomi konsumen triwulan sekarang (IV) mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan kondisi ekonomi konsumen triwulan sekarang (IV) didorong oleh ketiga komponen penyusunnya yaitu indeks pengaruh inflasi terhadap konsumsi sehari-hari (nilai indeks 120,19), indeks pendapatan rumah tangga saat ini (nilai indeks 104,31) dan indeks tingkat konsumsi beberapa komoditi (nilai indeks 100,18).

C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan I-2013

Nilai ITK di Jawa Tengah pada triwulan I-2013 diperkirakan sebesar 107,08, artinya perkiraan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2013 masih lebih baik dibandingkan triwulan IV-2012, demikian juga tingkat optimisme konsumen sama seoptimis triwulan IV-2012 (nilai ITK sebesar 107,70).

No. 13/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013

INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH

T

RIWULAN

IV-2012

(2)

2 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 13/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013 

1. Profil Rumah Tangga Sampel STK

Berdasarkan tingkat pendidikan kepala rumah tangga sampel sebanyak 51,90 persen kepala rumah tangga berpendidikan SD ke bawah, 14,51 persen berpendidikan SLTP, 25,17 persen berpendidikan SLTA, dan sisanya dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi sebesar 8,40 persen. Gambaran persentase tingkat pendidikan kepala rumah tangga selengkapnya disajikan pada Grafik 1.

Gambar 1

Persentase Pendidikan Kepala Rumah Tangga Sampel STK

     

 

Dari sisi sumber pendapatan, sebagian besar penghasilan utama rumah tangga sampel bersumber dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa, serta sektor industri. Ketiga sektor tersebut masing-masing memberikan kontribusi sebesar 22,97 persen, 18,40 persen dan 15,72 persen. Persentase rumah tangga sampel menurut sumber penghasilan utama selengkapnya dapat dilihat pada tabel.1, dibawah :

Tabel 1

Persentase Rumah Tangga Sampel STK menurut Sumber Penghasilan Utama

Sumber Penghasilan Utama Persentase

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 12,56

2. Pertambangan dan Penggalian 0,67

3. Industri Pengolahan 15,72

4. Listrik, Gas, Air Bersih 0,54

5. Bangunan 7,86

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 22,97

7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,04

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 1,75

9. Jasa-Jasa 18,40

10.Penerima Pendapatan 13,50

Jumlah 100.00  

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.13/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013   3 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2012

Nilai ITK di Jawa Tengah pada triwulan IV-2012 sebesar 107,70, artinya kondisi ekonomi konsumen mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi pada triwulan sebelumnya, nilai indeks masih diatas 100. Berdasarkan variabel pembentuknya, membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2012 didorong oleh ketiga faktor pembentuknya yaitu pendapatan rumah tangga saat ini (nilai indeks 104,31), pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari (nilai indeks 120,19) dan tingkat konsumsi beberapa komoditi (nilai indeks 100,18).

Dari sisi pendapatan rumah tangga terdapat peningkatan pendapatan dibandingkan triwulan sebelumnya, dengan nilai indeks sebesar 104,31 pada triwulan IV-2012. Sementara tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non makanan hampir sama dibandingkan triwulan sebelumnya dengan nilai indeks sebesar 100,18.

Tabel 2

Indeks Tendensi Konsumen 1) Triwulan III-2012 dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV-2012

Variabel Pembentuk Indeks Tendensi Konsumen

Triwulan III 2012 Triwulan IV 2012

(1) (3) (4)

Pendapatan Rumah Tangga Kini 112.00 104.31

Pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari 114.87 120.19 Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan (daging, ikan, susu,

buah-buahan, dll.) dan bukan makanan (pakaian, perumahan,

pendidikan, transportasi, kesehatan, rekreasi) 105.06 100.18

Indeks Tendensi Konsumen 111.29 107.70

   

Gambar 2. 

Indeks Tendensi Konsumen Jawa Tengah Triwulan I 2011 – Triwulan IV 2012   

   

(4)

4 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 13/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013 

harga. Namun demikian rata-rata indeks tingkat konsumsi makanan sebesar 98,10 artinya ada pengurangan konsumsi makanan. Pengurangan konsumsi makanan ini diduga bukan karena akibat pengaruh perubahan harga tetapi lebih disebabkan karena pada triwulan sebelumnya ada bulan puasa peringatan hari Raya Idul Fitri dimana tingkat konsumsi makanan lebih tinggi dibanding triwulan IV. Konsumsi makanan yang mengalami penurunan terutama pada komoditas telur, mie instan, buah-buahan dan gula. Sementara komoditas makanan yang mengalami peningkatan terutama adalah sayur-sayuran, daging sapi dan tahu tempe. Tingginya nilai indeks komoditas daging sapi karena dipicu peringatan Hari Raya Idul Korban pada triwulan IV 2012.

Pada konsumsi non makanan beberapa kelompok kebutuhan mengalami peningkatan

konsumsi yaitu bahan bakar, listrik, air dan telepon, pendidikan dan pulsa handphone. Di sisi

lain kelompok kebutuhan yang mengalami penurunan konsumsi yaitu koran, kesehatan, rekreasi, pakaian dan transportasi.

Tabel 3

Indeks Komoditas Makanan dan Non Makanan Triwulan III – IV 2012

Komoditas  Triw III 2012  Triw IV 2012 

Ikan    110.92  94.63  Daging sapi         109.16  113.22  Daging unggas         109.43  104.53  Telur         105.77  83.80  Susu           90.59  91.67  Sayur         119.26  114.12  Tahu tempe          113.07  110.81  Buah‐buahan         111.26  86.94  Gula           99.10  88.83  Mie Instan           81.56  85.73  Rokok          89.42  94.33  Indeks makanan          104.87  98.10 

Listrik, air, & telepon         111.76  107.79  Pulsa HP          112.40  103.47  Bahan bakar         103.75  113.63  Koran          94.98  95.17  Perumahan         109.56  106.62  Kesehatan          94.50  97.38  Pendidikan          111.79  104.34  Transportasi          110.50  99.46  Rekreasi          105.76  97.23  Pakaian         111.36  96.68 

Indeks non makanan         105.76  101.67 

   

   

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.13/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013   5

2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2013

Nilai ITK di Jawa Tengah pada triwulan I-2013 diperkirakan sebesar 107,08, artinya kondisi ekonomi dipersepsikan dari sisi konsumen lebih baik dibandingkan triwulan IV-2012. Tingkat optimisme konsumen triwulan I-2013 diperkirakan sama dibandingkan dengan triwulan IV-2012, yang ditunjukkan dengan nilai perkiraan indeks pada triwulan I-2013 hampir sama

dibandingkan dengan triwulan IV-2012 (nilai indeks 107,70).  

Tabel 4 

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I‐2013 2)   

Variabel Pembentuk Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2013

(1) (2)

Pendapatan Rumah Tangga Mendatang 110,65

Rencana Pembelian Barang Tahan Lama 100,66

Indeks Tendensi Konsumen Mendatang 107,08

Keterangan:  1)

  ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: 

a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun 

dibanding triwulan sebelumnya. 

b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak 

mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya. 

c. Nilai  ITK  > 100, menunjukkan bahwa  kondisi ekonomi  konsumen  pada triwulan berjalan 

meningkat dibanding triwulan sebelumnya. 

2) 

Referensi

Dokumen terkait

Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan barang, jasa, teknologi, dan modal lintas

Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten bupaten Sleman Provinsi DIY adalah stres sedang yaitu 30 responden (69,8 %) dan kejadian. hipertensi 20 responden

Ini berarti variabel Current Ratio (X1) memberikan pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang termasuk dalam Jakarta

Dalam menanamkan karakter pada anak, TK Jogja Green School mengembangkan pembelajaran pada peserta didik dengan mengemas sedemikian rupa sehingga

Data yang dinilai data variabel bebas yaitu persepsi siswa tentang etos kerja guru (X) dengan menggunakan angket sebagai instrument penelitian, serta

Penelitian tentang Analisis Pendapatan Petani Padi pada Anggota Gapoktan Sumber Mulyo Desa Banjaran Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara perlu dilakukan karena tinggi

Berdasarkan m uraian tersebut penelitian tentang nilai karakter di dala m kesenian tari wayang topeng jatiduwur di desa Jatiduwur, diperlukan agar masyarakat dapat

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh