25
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan meneliti kompetensi auditor internal dan kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di PT Prysmian Cables Indonesia yang beralamatkan di Kawasan Industri Indotaisei Sektor 1A, blok G1 Kota Bukit Indah, Kalihurip kabupaten Karawang Jawa Barat.
1. Gambaran Umum PT Prysmian Cables Indonesia
Dalam upaya mengkonsolidasi peran perusahaan multinasional dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif PT Prysmian Cables Indonesia menyiapkan diri dalam menghadapi gerakan ekonomi global dengan meningkatkan kemampuan dalam pengingkatan mutu atas jaminan produk yang dihasilkan sehingga sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
PT Prysmian Cables Indonesia didirikan berdasarkan akta Notaris Mala Mukti, S.H. No 41 tanggal 14 September 1996 dengan nama PT Pirelli Cables Indonesia. Akta pendirian ini selanjutnya mengalami perubahan sesuai dengan akta notaris Sri Rahayu hadi Prasetyo, S.H. No. 05 tanggal 17 September 2002.
Kegiatan usaha perusahaan meliputi produksi kabel jenis power, fiber dan kabel-kabel untuk keperluan industri OGP (oil, gas, and petrolium). Kabel power terbagi atas beberapa jenis yaitu tegangan rendah LV (Low Voltage), tegangan menengah MV (Midlle Voltage), dan tegangan tinggi HV (High Voltage). Pusat
kegiatan usaha berada di di kawasan Industri Indotaisei Sektor 1A Blok G1 kota Bukit Indah Kalihurip Karawang Jawa Barat.
2. Sejarah Singkat PT. Prysmian Cables Indonesia
Perusahaan manufaktur yang memproduksi kabel pada awalnya bernama PT Pirelli Cables Indonesia, berdiri pada tahun 1996 dengan struktur modal asing yang berasal dari negara Italia. Tahun 2005, 75% saham dibeli oleh Goldman Sanches Capital Partners dari Pirelli yang kemudian nama perusahaan berubah menjadi Prysmian Cables Indonesia.
3. Visi Misi PT. Prysmian Cables Indonesia
Visi perusahaan adalah Membangun budaya “perusahaan yang berpegang teguh pada komitmen” untuk terus-menerus meningkatkan tujuan-tujuan yang lebih menantang, pengawasan yang berkesinambungan dan konsekuen terhadap perubahan ke arah perbaikan.
Sedangkan misi perusahan ini adalah melibatkan seluruh unsur organisasi dalam penerapan kebijakan kualitas manajemen dan target yang ingin dicapai oleh perusahaan, menerapkan dan mempertahankan kode etik perusahaan baik secara internal maupun eksternal (pelanggan dan pemasok), dan menerapkan pendekatan “tidak ada kesalahan”(zero defect)dan “pertama langsung benar”(right first time)
di semua aktivitas kerja. diskusikan setiap hal dan menghapus kegiatan yang tidak bermanfaat di lingkungan perusahaan(non- value added activities).
4. Audit Internal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT. Prsymian Cables Indonesia
Dalam upaya menjalankan visi misi perusahaan, yaitu salah satunya untuk memberikan produk dengan mutu yang terbaik, maka salah satu cara yang
dilakukan oleh PCI adalah dengan mendapatkan standar mutu bersertifikasi ISO 9001:2008.
Untuk memberikan keyakinan informasi mengenai kepatuhan ISO 9001:2008, maka secara periode minimal 2 kali dalam setahun dilakukan audit internal. Audit internal biasanya dilakukan sebelum diaudit oleh permberi sertifikasinya.
B. Design Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini metode yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat dari kompetensi auditor internal terhadap kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
C. Variable Dan Skala Pengukuran
Terhadap kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, maka terdapat dua variable yang akan dioperasikan, yaitu:
1. Kompetensi auditor internal, sebagai variable independen (X). variable independen adalah variable yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variable lain, sebaliknya variable ini mempengaruhi variable lain.
2. Kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sebagai variable dependen (Y). variable dependen adalah variable yang keberadaannya dipengaruhi oleh variable independen.
Tabel 3.1 Operasional variable
Variable Dimensi Indikator Item
Kuisioner Skala Etis 1 Berpikiran terbuka 2 Diplomatis 3 Pemerhati 4 Cerdas 5 Cakap dalam berbagai hal 6 Tekun 7 Tegas 8 Atribut auditor (klausul 7.2) Percaya diri 9
Prinsip, prosedur, dan teknik audit
10,11,12,13 Sisitem manajemen
dan dokumen acuan 14,15 Situasi organisasi yang diaudit 16 Pengetahuan dan keterampilan umum (Klausul 7.3.1)
Hukum peraturan dan persyaratan lain yang
berlaku 17,18 Perencanaan dan penggunaan sumber daya 19,20 Pengorganisasian 21 Kepemimpinan 22 Pengetahuan umum yang harus dimiliki ketua tim audit (klausul 7.3.2)
Pelaporan audit 23
Metode dan teknik berkaitan dengan mutu 24,25,26 Pengetahuan dan keterampilan khusus tentang mutu (Klausul 7.3.3)
Proses dan produk termasuk jasa 27 Pendidikan auditor 28 Pengalaman kerja auditor 29 Pelatihan audior 30 Kompetensi auditor internal (Variable X) Sumber: Badan Standarisasi Nasional (2005), International Standar ISO 1911 (2002) Pendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan auditor Pengalaman audit dalam disiplin ilmu yang sama
31
Ordinal
General requerement 1,2,3 Dokumen sistem
manajemen mutu Documentation
Lanjutan Tabel 3.1 Komitmen
manajemen 8,9,10
Fokus pada pelanggan 11 Kebijakan mutu 12,13 Perencanaaan 14,15,16 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi 17,18,19, 20,21 Tanggung jawab manajemen Manajemen review 22 Penyedia sumber daya 23 Sumberdaya manusia 24 Infrasutruktur 25 Manajemen sumber daya manusia Lingkungan kerja 26 Perencanaan realisasi produk 27
Proses yang terkait
dengan pelanggan 28 Perancangaan dan pengembangan 29, 30, 31 Pembelian 32,33 Produksi dan pelayanaan 34 Realisasi produk Pengendalian alat
inspeksi dan ukur 35
General 36 Pemantauan dan pengukuran 37, 38, 39, 40 Pengendalian atas
produk yang tidak sesuai 41 Analisa data 42,43 Kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 (Variable y). Sumber:Rudi Suardi (2003); Iskandar Indrata (2006) Pengukuran, analisa dan pengingkatan Penyempurnaan 44,46 Ordinal
Badan Standarisasi Nasional (2005), International Standard ISO 19011 (2002), Rudi Suardi (2003), Iskandar Indranata (2006)
D. Metode Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas pengumpulan data dan kualitas intrument penelitian. Kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk
pengumpulan data, dan kualitas instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas intrumen.
Untuk mengumpulkan data mengenai objek penelitian, maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data primer. Untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui:
a. Penyebaran kuisioner kepada responden (pegawai) di perusahaan. b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan langsung oleh penulisnya kepada setiap responden di perusahaan.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) atau Desk Research yaitu pengumpulan data untuk mendapatkan data sekunder. Untuk mendapatkan data sekunder yang berhubungan dengan objek penelitian, penulis meminta dokumen kepada bagian audit interal di PT PCI.
Alat pengumpul data atau instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner yang disebarkan kepada Ketua Tim Audit Internal.
Kuisioner yang disebarkan dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan alat pengukuran yang digunakan yakni skala likert (likert scale) atau dikenal dengan istilahsummated rating methodyang merupakan pengukuran dengan skala ordinal yang dugunakan untuk mengubah data-data kualitatif yang diperoleh menjadi suatu urutan data kuantitatif (Sugiyono, 2009:4). Hal ini memungkinkan peneliti
untuk mengurut responden dari tingkatan yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi. Hal tersebut terlihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Skoring Kuisioner Alternatif Jawaban Skor
Selalu 5
Sering 4
Kadang-Kadang 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
Sebelum kuisioner tersebut dibagikan kepada seluruh responden, peneliti melakukan pretest terlebih dahulu. Pretest adalah pengumpulan data pendahuluan dengan sampel yang lebih kecil sebelum ke lapangan sebenarnya. Tujuan diadakan pretest questionnaire adalah agar kuisioner yang akan disebarkan kepada seluruh responden yang dituju, tidak mengandung pertanyaan-pertanyaan yang sulit dipahami oleh responden seperti pernyaaan bersifat redundat question (pertanyaan berulang), double barreled (pertanyaan yang mendua) danambiguity question(bermakna ganda).
Hasil dari pretest yang peneliti lakukan kepada 3 (tiga) orang responden untuk menjawab kuisioner variable independen dan 3 (tiga) orang untuk menjawab kuisioner dependen adalah rata-rata pertanyaan dapat dijawab seluruhnya selama kurang lebih 15 menit. Namun demikian, responden pun memberikan saran agar beberapa pertanyaan pada kuisioner diganti, karena masih terdapat unsur-unsur
yang akan membuat responden sulit untuk menjawab.pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya:
Tabel 3.3
HasilPretest Questionaire
Variable Pertanyaan Pretest Permasalahan Koreksi Kompetensi Auditor internal item pertanyaan no. 19, yaitu ketua tim audit mampu merencanakan audit dan menggunakan sumberdaya secara efektif double barreled question dipisah menjadi item no. 19 dan 20
Kepatuhan sistem manajemen mutu
item pertanyaan no.2, unit usaha melakukan perencanaan dan peningkatan berkesinambungan double barred question dipisah menjadi item no 2 dan 3
Pertanyaan-pertanyaan yang lain pun mengalami koreksi, namun koreksinya tidaklah terlalu banyak. Koreksi pertanyaan yang lain adalah alasan pemilihan kata dan kesalahan(typing error).
E. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu meliputi:
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang menjadi subjek penelitian, meliputi: isian kuisioner dan hasil wawancara. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui pengumpulan atau
pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaahan terhadap dokumen. Data sekunder meliputi company profile PT Prysmian
Cables Indonesia, dokumen prosedur pelaksanaan audit internal di PT Prysmian Cables Indonesia.
F. Populasi Dan Penetapan Responden
Penelitian ini dilakukan pada populasi, yaitu mengumpulkan data dari populasi atau wilayah generalisasi yang nantinya akan ditarik kesimpulan yang berlaku untuk populasi. Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh unit departemen pada PT PCI yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2008 yakni sebanyak 3 unit (N=3). Adapun pertimbangan-pertimbangan memilih unit-unit bisnis ini sebagai populasi adalah:
1. Unit tersebut telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008, sehingga telah sesuai dengan judul penelitian
2. Penerapan ISO 9001:2008 ditujukan kepada setiap departemen, sehingga penelitian ini tidak bisa dilakukan secara sampling melainkan secara populasi, dengan diwakili oleh kepala departemen dan ketua tim audit internal di departemen tersebut sebagai responden. Departemen tersebut merupakan wilayah generalisasi yang memiliki karakteristik tertentu. 3. Pertanyaan penelitian dan kuisioner ditujuakan kepada setiap kepala
departemen dan ketua tim auditor internal disetiap departemen, dengann demikian hal tersebut dapat merepresentasikan keadaan yang sebenarnya pada departemen tersebut, karena hanya kepada kepala departemen dan ketua tim audit internal yang mengetahui keseluruhan kondisi mengenai ISO dan audit 9001:2008.
Responden penelitian adalah orang yang dapat merespon dan memberikan informasi tentang data penelitian. penentuan responden penelitian adalah sebagai berikut:
1. Variabel independen, yaitu kompetensi audit internal. Untuk meneliti kompetensi auditor internal maka penulis menetapkan responden yaitu setiap kepala departeman unit usaha. Alasannya, karena setiap kepala departemen tersebut lebih kapabel, memiliki andil dalam pemilihan audit internal dan sering berhubungan dengan audit internal sehingga kepala departemen dapat menilai kompetensi auditor internal secara objektif dan tidak akan terjadi bias pada setiap jawabannya.
2. Variable dependen, yaitu kepatuhan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Untuk menelitinya maka penulis menetapkan ketua tim auditor internal disetiap departemen sebagai respondennya. Dengan alasan ketua tim tersebut betugas untuk mengevaluasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sehingga ketua tim auditor internal lebih memahami sejauh mana tingkat kepatuhan sistem manajemen mutu yang telah dilaksanakan, selain itu penilaiannya pun akan lebih kapabel, objektif dan tidak akan menimbulkan bias dan keraguan.
Tabel 3.4
Responden Penelitian Untuk Variable Kompetensi Auditor Internal No. Departemen/Unit Usaha Responden
1. Departemen Produksi Energi Manajer Produksi Energi 2. Departemen Produksi Telecom Manajer Produksi Telecom 3. Departemen R&D Manajer R&D
Tabel 3.5
Responden Penelitian Untuk Variable Kepatuhan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
No. Departemen/Unit Usaha Responden
1. Departemen Produksi Energi Ketua tim audit internal Unit Produksi Energi
2. Departemen Produksi Telecom Ketua tim audit internal Unit Produksi Telecom 3. Departemen R&D Ketua tim audit internal
Unit R&D
Sumber : PT Prysmian Cables Indonesia
Responden pada penelitian tersebut disesuaikan dengan unit analisis yang diteliti. Responden mewakili sebuah unit penelitian yang lebih besar pada saat proses pengumpulan data yang sesuai dengan fakta mengenai suatu masalah yang terjadi pada suatu unit tersebut. Sehingga dalam hal ini responden tidak bisa ditetapkan kepada karyawan disetiap unit, karena dikhawatirkan tidak semua karyawan mengetahui implementasi ISO 9001:2008.
Sedangkan manajer departeman dan ketua tim audit internal setiap departeman lebih memahami implementasi ISO 9001:2008, sehingga jawaban atas wawancara dan kuisioner akan lebih objektif dan sesuai dengan tujuan penelitian.
G. Metode Analisis Data
Penulis melakukan metode analisis hasil penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan metode tabulasi atas tiap-tiap jawaban responden. Metode analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan skor jawaban responden yang dikumpulkan melalui kuisioner penelitian dan didukung oleh teori-teori yang relevan dalam penelitian ini. Pendeskripsian skor jawaban
responden berguna untuk memberikan gambaran bagaimana kondisi penerapan variabel independen dan variabel dependen. Pendeskripsian skor jawaban menggunakan skala likert dan untuk mengurut skor jawaban dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi menggunakan skala pengukuran ordinal.