• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUATAN KETERKAITAN DESA-KOTA: TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUATAN KETERKAITAN DESA-KOTA: TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN DAERAH"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN KETERKAITAN DESA-KOTA:

TRANSFORMASI DAN AKSELERASI

PEMBANGUNAN DAERAH

Oleh:

Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP

Plh. Deputi Bidang Pengembangan Regional

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Disampaikan dalam Peluncuran Proyek NSLIC/NSELRED

Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Canada

(2)
(3)

AGENDA PEMBANGUNAN (NAWACITA)

q

Agenda pembangunan (Nawa Cita) yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019

menegaskan tentang penCngnya kebijakan, program dan kegiatan yang nyata dan

terukur untuk mendorong percepatan pembangunan desa dan daerah:

q

Nawa Cita 3: Membangun Indonesia DARI PINGGIRAN dengan

MEMPERKUAT

DAERAH-DAERAH DAN DESA

dalam kerangka Negara Kesatuan

q

Nawa Cita 6: Meningkatkan

PRODUKTIVITAS RAKYAT

dan

DAYA SAING

di

pasar internasional;

q

Nawa Cita 7:Mewujudkan

KEMANDIRIAN EKONOMI

dengan menggerakan

SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK

q

Daya saing nasional menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ditentukan oleh

daya saing daerah

à

Daya saing daerah ditentukan oleh

DESA dan KAWASAN

PERDESAAN

yang

MAJU, PRODUKTIF, BERNILAI TAMBAH

dan

BERDAYA SAING

TINGGI

;

q

Percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan hanya dapat dilakukan

dengan memperkuat kerjasama, kemitraan dan sinergi yang kuat antara

Kementerian/Lembaga dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/

Kota, masyarakat, Pergurun Cnggi dan Swasta yang solid dan berkelanjutan.

(4)

4

MASA DEPAN ASIA

“CENTER OF GLOBAL ECONOMY”

STANDARDISASI

§

Sistem Manajemen à

Performance Based Management

§

Sistem Pelayanan à Kebahagiaan, Kepuasan, Kenyamanan, Keamanan,

Kecepatan, Ketepatan, Kelengkapan

§

Sistem Transportasi à Konektivitas Antarwilayah

§

Sistem Logistik à Efisiensi waktu, tenaga dan biaya

(5)

ARAH KEBIJAKAN PN PEMBANGUNAN WILAYAH

PRIORITAS NASIONAL: PEMBANGUNAN WILAYAH Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah TerCnggal PROGRAM PRIORITAS: Pembangunan Perdesaan Reformasi Agraria Pencegahan dan Penanggulangan Bencana a.l Kebakaran Hutan Percepatan Pembangunan Papua

Pemenuhan SPM di Desa termasuk di Permukiman Transmigrasi

Penanggulangan Kemiskinan dan Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa termasuk di Permukiman Transmigrasi

Pembangunan SDM, Pemberdayaan dan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa termasuk di Permukiman Transmigrasi

Penguatan Pemerintahan Desa

Pengawalan Implementasi UU Desa Secara SistemaCs, Konsisten, dan berkelanjutan

Pengembangan Ekonomi Kawasan , termasuk Kawasan Transmigrasi, untuk Mendorong Pusat Pertumbuhan dan Keterkaitan Desa-Kota

Pengelolaan Sumber Daya Alam Desa dan Kawasan Perdesaan, termasuk Kawasan Transmigrasi, dan Sumber Daya Hutan

(6)

Slide - 6

Sasaran Baseline

(2014) 2015 2016 2017 2018 2019 Pengurangan desa tertinggal menjadi desa

berkembang -- 500 desa 1.500 desa 3.000 desa 4.500 desa 5.000 desa Peningkatan desa berkembang menjadi

desa mandiri -- 200 desa 600 desa 1.200 desa 1.800 desa 2.000 desa Peningkatan Keterkaitan Desa-Kota dan

ekonomi kawasan perdesaan untuk percepatan desa mandiri

-- 14 Kaw 14 Kaw 28 Kaw 39 Kaw Pembangunan dan pengembangan

kawasan transmigrasi untuk percepatan

desa berkembang -- 14 Kaw/ 7 SP 43 Kaw/ 22 SP 86 Kaw/ 43 SP 130 Kaw/ 65 SP 144 Kaw/ 72 SP

TARGET RPJMN 2015-2019

(7)

TRANSFORMASI DAN AKSELERASI

PEMBANGUNAN DAERAH

(8)

SKENARIO PEMBANGUNAN DAERAH

2018 - 2022

Slide - 8

Skenario pembangunan daerah disusun dengan tiga skenario:

1.

Skenario Normal (Business as Usual):

Mempertahankan kinerja

pembangunan melalui kebijakan dan program pembangunan yang

sudah ada;

2.

Skenario Moderat:

Mendorong (akselerasi) percepatan

pembangunan melalui kebijakan dan program percepatan

pembangunan

3.

Skenario Optimis:

Melakukan

transformasi

(perubahan) dan

akselerasi

(percepatan) pembangunan melalui kebijakan dan

program pembenahan sistem, manajemen, pengendalian dan

evaluasi, pengembangan daya saing daerah, serta peningkatan

investasi.

(9)

POTENSI

• Pertanian

• Perkebunan

• Peternakan

• Perikanan

• Industri kecil dan RT

• Pertambangan • Pariwisata

MASALAH

•  Status Lahan •  Keterbatasan Usaha •  Kemiskinan •  Pengangguran •  Ketertinggalan •  Keterisolasian Visi dan Misi

Gubernur 2017-2022

VISI, MISI, TUJUAN DAN

SASARAN

STRATEGI, KEBIJAKAN,

PROGRAM DAN

PENGANGGARAN

Meningkatnya produksi, nilai tambah, pendapatan dan kesempatan kerja; menurunnya kemiskinan; terpeliharanya lingkungan hidup, dan

terciptanya kehidupan yang lebih aman, damai dan bermartabat

Jasa

(Akomodasi, Transportasi, Kera-jinan dan Festival)

Pemasaran

(Media, Promosi, Networking)

Pendapatan

Budidaya

Produksi

PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA, KECAMATAN DAN KABUPATEN/KOTA

•  Pelayanan Dasar: Pangan, Kesehatan, Pendidikan, Air Bersih, dan Listrik

•  Pengembangan Sumber Daya Manusia: Keterampilan, Keahlian dan Kewirausahaan

•  Pengembangan Ekonomi Daerah: Pemberdayaan, Investasi dan Perdagangan

•  Pembangunan Infrastruktur: Prasarana Dasar dan Konektivitas (Transportasi, Telekomunikasi dan Informasi)

•  Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RPJMD

PARTISIPASI PEMANGKU KEPENTINGAN •  Tokoh masyarakat •  DPRD •  Masyarakat Sipil •  Swasta •  Pemerintah Kab./Kota •  Pemerintah Pusat MANAJEMEN KINERJA

•  Renstra SKPD, Renja SKPD dan

RKA SKPD

•  RPJMD, RKPD dan RAPBD

Kabupaten/Kota

•  Sistem Informasi Perencanaan,

Penganggaran, Pengendalian dan Evaluasi (E-Government)

Destinasi Wisata

Pengolahan

(Iptek,

Prasarana dan Sarana)

Pemasaran

Promosi, Networking) (Media,

Pendapatan

RPJMD

Komitmen Global: SDGs

RPJPD dan

(10)

10

TRANSFORMASI KEUNGGULAN

10 DAYA SAING BERBASIS FAKTOR INPUT DAYA SAING BERBASIS EFISIENSI DAYA SAING BERBASIS INOVASI

• Sumber Daya Alam: Pertanian,

Kelautan dan Perikanan, Pertambangan

• Pariwisata: Wisata Alam, Wisata Seni

dan Budaya, Wisata Kuliner

• SDM terampil dan terdidik

• Infrastruktur dasar: jalan, air bersih, listrik,

telekomunikasi dan informasi

• Infrastruktur ekonomi: pasar, bank, pusat

perdagangan

• Jaringan transportasi darat, laut dan udara

•  Ekonomi kreatif

•  Pusat Inovasi, Riset dan

Pengembangan Daerah

•  Tenaga profesional

•  Kerjasama: Pemda-Universitas dan

Swasta

Diadaptasi dari: The Global Compe44veness Report 2011-2012 (World Economic Forum) Keunggulan Kompara4f Keunggulan Kompe44f Keunggulan Kompe44f

2020

2025

2013

1.

Akumulasi modal Sosial-Budaya

2.

Akumulasi modal ekonomi

3.

Akumulasi modal fisik

(11)

Aset

sosial

Aset SDA dan

Lingkungan

Aset

ekonomi

sosial

Aset

Aset SDA dan

Lingkungan

Aset

ekonomi

t

0

t

n

PEMBANGUNAN SEBAGAI PROSES

AKUMULASI MODAL (ASET)

Akumulasi modal sosial (

Social Capital Accumulation

)

Akumulasi modal fisik (

Physical Capital Accumulation

)

Akumulasi modal ekonomi (

Economic Capital Accumulation)

(12)

SINKRONISASI DAN KONSISTENSI

12 Sasaran Tingkat 2 Sasaran Tingkat 3 Sasaran Tingkat 4

Program Urusan Pilihan Program Urusan Wajib

Indikator Kinerja Utama

Renstra SKPD

Indikator Kinerja Utama

Renstra SKPD Indikator Kinerja RPJMD RPJMD Kontrak Kinerja Kepala SKPD + Pakta Integritas Sasaran Tingkat 1 Bupati/Walikota menyusun RPJMD

konsisten dengan

RPJMD Provinsi Prioritas Pembangunan VISI-MISI GUBERNUR KOMITMEN Bupati/Walikota + Pakta Integritas Kontrak Kinerja Kepala SKPD + Pakta Integritas

Indikator Kinerja Utama

Renstra SKPD Kontrak Kinerja Kepala SKPD + Pakta Integritas Kepala SKPD menyusun Renstra konsisten dengan hirarki

Sinkronisasi

K

o

n

si

ste

n

si

BAPPEDA DAN SEKDA DPRD

(13)

HUBUNGAN ANTARA RPJPD, RPJMD,

RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA ANGGARAN

RPJMD Provinsi

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi

APBD

Provinsi

RPJMD

Kabupaten/Kota

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten/Kota

APBD

Kabupaten/Kota

5 Tahun

1 Tahun

1 Tahun

RPJPD

dan RTRW

PERATURAN

KEPALA DAERAH

PELAKSANAAN

APBD

Dokumen

Anggaran

VISI DAN MISI

GUBERNUR

Rencana Strategis

SKPD

Rencana Kerja

SKPD

Rencana Kerja

Anggaran-

SKPD

Dokumen

Anggaran

(14)

PENDEKATAN BERBASIS HAK

DALAM PELAKSANAAN OTONOMI KHUSUS

Instrumen

(Masukan)

Mekanisme

(Proses)

Pencapaian

(Keluaran)

Kinerja

(Manfaat dan

Dampak)

Pengambilan Keputusan • Pilkada • Rapat DPRD • Musrenbang Jejaring •  DPRD • Pemda

• Masyarakat Sipil: Ormas, LSM, PT, Media Massa

Keuangan Daerah

• Penerimaan (PAD, DAU, DAK, dana bagi hasil dan pinjaman) dan Dana Desa • Pengeluaran •  Investasi Pelayanan Publik • Pangan • Pendidikan • Kesehatan • Kesempatan Kerja • Perumahan

• Air bersih dan sanitasi • Tanah

• SDA dan Lingkungan • Rasa aman • Partisipasi Administrasi • Sumber Daya Manusia • Peralatan • Peraturan Daerah Manajemen Organisasi • Sistem Informasi

• Standar Pelayanan Minimum • Unit Pengaduan Masalah • Sistem Reward and Punishment A m an at K o n sti tu si , U U K eu an g an N eg ar a, U U Si ste m Pe re n ca n aa n Pe m b an g u n an N as io n al , U U Pe m er in ta h an D ae ra h , U U Pe ri m b an g an K eu an g an d an Pe ra tu ra n Pe ru n d an g an la in n ya • Keadilan Partisipasi Keberpihakan • Transparansi • Akuntabilitas • Efisiensi • Efektivitas Terpenuhinya hak-hak dasar Masyarakat yang maju, adil, makmur sejahtera, dan bermartabat Waktu

(15)

PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT

PERTUMBUHAN BARU

(16)

STRATEGI PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN

KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN

IDENTIFIKASI: 1.  RPJMN, RKP, RPJMD, RKPD, RPJMDes, RKDes 2.  Potensi: Kawasan (Sektor Unggulan, SDM, SDA) 3.  Hambatan: SDM, Infrastruktur, Modal, Energi Listrik, Administrasi, Regulasi, Pengolahan, Pemasaran, dll. ANALISIS PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN: 1.  Masyarakat 2.  Pemerintah (K/L Pusat, Pemda, Pemdes) 3.  Swasta 4.  Perguruan Tinggi RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN 1.  Perencanaan (Rencana Kerja, dll) 2.  Penyiapan regulasi 3.  Penyiapan Lahan 4.  Penyiapan SDM

5.  Prasarana dan Sarana

6.  Manajemen Produksi (hulu-hilir) 7.  Manajemen Keuangan 8.  Promosi TUJUAN 1.  Peningkatan produksi, nilai tambah dan pendapatan 2.  Perluasan Kesempatan Kerja 3.  Peningkatan Pemerataan 4.  Penurunan Kemiskinan 5.  Peningkatan daya saing Ownership (Masyarakat) dan Kerjasama KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN Sustainable and Livable Environment Keterpaduan Pembangunan

Ket: Peran dalam seluruh tahapan sampai dengan Monev.

Review dari stakeholder forum

(17)
(18)

Slide - 18

LOKASI PRIORITAS PENGEMBANGAN KAWASAN

KETERKAITAN KOTA-DESA DI PULAU SULAWESI

(19)

Slide - 19

LOKASI PRIORITAS PENGEMBANGAN KAWASAN

KETERKAITAN KOTA-DESA DI PULAU SULAWESI

No Wilayah Pulau

Jumlah Lokasi Prioritas

Kelompok Kawasan Rincian Lokasi Kebijakan Pusat Pertumbuhan Komoditas Unggulan

4 Sulawesi 9 6 KPB, 8 Kws. Transmigrasi, 9 Kws. Agropolitan, 6 Kws. Minapolitan, 1 Kws. Pariwisata Kwandang

Rincian Lokasi (Pusat Pertumbuhan PKW/PKSN berdasarkan PP 26/2008)

Udang, Lobster, Kerapu, Padi, Jagung

Buol Padi, Pakawuja, Cengkeh, Kelapa Dalam Poso

Jagung, Cengkeh, Padi, Kakao, Kelapa Dalam, Rumput Laut,

Udang, Wisata bahari, Perikanan Tangkap Kolonadale Rumput Laut, padi, kakao,

Perikanan Tangkap Mamuju Rumput Laut, Padi, Kakao

Barru Kedelai, padi Raha Udang, jagung Pinrang Pusat Pertumbuhan

berstatus ibukota Kab/Kec Non PKW berdasarkan RTR

Pulau

Udang, Padi

(20)

Slide - 20

LOKASI PRIORITAS PENGEMBANGAN KAWASAN

KETERKAITAN KOTA-DESA DI SULAWESI TENGGARA

Kode Lokasi Kawasan Kelompok Kawasan Komoditas Unggulan

D 7 Kolonedale dan sekitarnya terdiri dari:

•  Kab. Luwu Timur

•  Kab. Morowali

•  Kab. Konawe Selatan

•  Kawasan Perkotaan Baru

•  Kawasan Minapolitan •  Kawasan Transmigrasi •  Rumput Laut •  Padi •  Kakao •  Perikanan Tangkap

D 8 Raha dan sekitarnya terdiri dari:

•  Kab. Muna

•  PKW Raha

•  Kawasan Minapolitan Budidaya: Kabangka

•  Kawasan Agropolitan (Jagung): Kentu

Kowuna, Kabangka, Maginti

•  Kota Otonom Terdekat : Bau-Bau

•  Udang

•  Jagung

D 9 Wangi-wangi dan sekitarnya terdiri dari:

•  Kab. Wakatobi

•  Perkotaan Wangi-Wangi

•  Kawasan Pariwisata: KSPN Wakatobi

•  Kota Otonom Terdekat : Bau-Bau

•  Perikanan Tangkap

(21)

PENTINGNYA PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

Slide - 21

Pentingnya Pengembangan Ekonomi Lokal

Pengembangan ekonomi lokal menjadi penopang utama kinerja

perekonomian nasional.

Perputaran kegiatan ekonomi daerah akan memerlukan tambahan tenaga

kerja dan sekaligus akan memperluas kesempatan kerja.

Ekonomi lokal yang bergerak dan terus tumbuh akan menciptakan nilai

tambah dan pendapatan terutama bagi masyarakat miskin.

Perputaran kegiatan ekonomi di daerah akan memberikan ruang yang lebih

luas bagi pelaku usaha kecil dan menengah, dan koperasi.

Daerah yang ekonominya maju, berkembang dan berdaya saing, serta

masyarakatnya yang terus bekerja dan menerima pendapatan menjadi

pondasi yang solid bagi penguatan daya saing dan ketahanan nasional baik

dari sisi ekonomi, sosial maupun budaya.

(22)

SYARAT KEBERHASILAN

PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

Slide - 22

Beberapa syarat keberhasilan pengembangan ekonomi lokal, diantaranya:

Tersedianya kawasan pengembangan atau sentra produksi atau pusat bisnis yang siap

bangun baik sentra produksi pertanian, perkebunan, perikanan, industri pengolahan

maupun pariwisata.

Terbangunnya prasarana dan sarana pendukung yang diperlukan seperti listrik, air

bersih, jalan, transportasi, telekonumkasi dan informasi.

Berkembangnya kerjasama dan kemitraan antara koperasi, pelaku usaha kecil dan

menengah, swasta dan pemerintah daerah mulai dari peningkatan produksi,

pengolahan, distribusi sampai ke pemasaran.

Berkembangnya riset dan inovasi sebagai bagian dari manajemen pengetahuan

(knowledge management) yang melibatkan para pendamping atau penggerak

pemberdayaan masyarakat dan juga perguruan tinggi dan lembaga penelitian.

Terwujudnya komitmen dan dukungan nyata dari Pemerintah daerah baik dalam

bentuk kemudahan perijinan, fasilitasi, pendampingan, pendidikan vokasional maupun

pelaksanaan pilot dan percontohan secara nyata dan tuntas.

(23)

MANAJEMEN ASSET DAERAH

RAKYAT SETEMPAT/ ULAYAT PEMERINTAH DAERAH OPERASI RENCANA USAHA PILIH PENGELOLA INVENTARISASI PEKERJA PENGELOLA/ MANAJER PENDAPATAN KEUNTUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANK Bayar Modal+ Bunga PEMEIRNTAH KABU/KOTA DPR, DPD, dan DPRD 5 4 6 2 3 1 20% 20% 20% 20% 20% KEBUN, TAMBANG, WISATA ASSET DAERAH

(24)

PERAN PROGRAM

NSLIC/SELRED

DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN

PEMBANGUNAN NASIONAL

(25)

KERJASAMA INDONESIA-CANADA

DALAM PELAKSANAAN PROYEK NSLIC/NCELRED

Nama Proyek

Jenis

Kerjasama

Nilai Hibah

Na4onal Support for Local Investment Climate

(NSLIC)/

Na4onal Support for

Enhancing Local and Regional Economic Development

(NSELRED)

Hibah bantuan teknis

18 Juta CND

Lokasi Intervensi

Provinsi Gorontalo

Provinsi Sulawesi Tenggara

6 Tahun

(26)

Slide - 26

KETERKAITAN PROGRAM NSLIC

DENGAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DALAM RPJMN 2015-2019

Menguatnya iklim investasi yang responsif gender

Menguatnya iklim investasi yang responsif gender

Koperasi dan UMKM lebih berkelanjutan, adil, dan kompetitif

Koperasi dan UMKM lebih berkelanjutan, adil, dan kompetitif

Meningkatnya

kemampuan pemerintah pusat dan daerah untuk

mengatasi kendala utama dalam peraturan bisnis dan perizinan yang menghambat

pertumbuhan ekonomi

yang responsif gender dan berkelanjutan dari segi lingkungan hidup

Meningkatnya

kapasitas pemerintah daerah dan pelaku koperasi dan UMKM untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berkelanjutan dan mengintegrasikannya ke dalam perekonomian daerah dan nasional

Meningkatnya akses

pelaku koperasi dan UMKM ke Pelayanan Pengembangan Usaha (Business Development Service) yang responsif gender dan ramah lingkungan Meningkatnya akses

pelaku koperasi dan UMKM ke Pelayanan Pengembangan Usaha (Business Development Service) yang responsif gender dan ramah lingkungan Koperasi dan UMKM

lebih berkelanjutan, adil, dan kompetitif Meningkatnya kemampuan stakeholder nasional dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan regional yang adil, responsif jender dan berkelanjutan Intermediate Outcome NSLIC Immediate Outcome NSLIC

Peningkatan Keterkaitan Kota-Desa

melalui Penguatan Pusat Pertumbuhan ekonomi kawasan

Sasaran Pembangunan

Prioritas Pembangunan

Pembangunan dan/atau Rehabilitasi sarana dan

prasarana transportasi

Pemb dan/atau Pemeliharaan sarana bisnis/pusat bisnis di kwsan ekonomi perdesaan Pemb dan/atau Rehabilitasi

sentra produksi, sentra industri pengolahan hasil pertanian dan

perikanan, serta desCnasi pariwisata

Pengembangan pendidikan kejuruan

utk meningkatkan inovasi dan kreaCfitas

lokal

Pengembangan Lembaga Keuangan di Daerah Menerapkan TIK untuk

memfasilitasi perdagangan dan pertukaran informasi

Pembangunan suplai energi untuk pemenuhan

domesCk dan industri

Peningkatan PTSP di daerah dan kemudahan

investasi Penerapan teknologi dan

inovasi utk meningkatkan nilai tambah dan daya saing

Pengemb kerjasama antardesa, daerah, dan

(27)

Slide - 27

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM NSLIC

Di tingkat pusat

Di tingkat daerah

Sosialisasi Program NSLIC

Provinsi Gorontalo (Kota Gorontalo, Kab. Gorontalo, Kab. Gorontalo Utara,

Kab. Boalemo, Kab. Pohuwatu)

Provinsi Sulawesi Tenggara (Kota Kendari, Kota Bau Bau, Kab. Bombana, Kab.

Konawe Selatan, Kab. Wakatobi)

Seleksi Kabupaten/Kota Percontohan

Rapat Tim Pengarah Proyek NSLIC 15 November 2016

Persetujuan Rencana Pelaksanaan (Project Implementation Plan – PIP) dan Rencana Kerja Tahunan Proyek (Annual Work Plan – AWP)

Provinsi Gorontalo 8 Desember 2016

Provinsi Sultra 15 Desember 2016

(28)

Slide - 28

RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM NSLIC TAHUN 2017

Pembentukan/ penguatan Tim Koordinasi daerah

Studi pra-kondisi Reviu regulasi

Penyusunan/ reviu master plan Penyediaan fasilitator di tingkat provinsi

Pelatihan untuk stakeholder Persiapan pelaksanaan Dana Inovasi Daerah

Pembentukan/ penguatan Tim Koordinasi pusat

Rapat Koordinasi Tim Pengarah Teknis

Penyusunan dan Pengesahan

Annual Work Plan Periode April-Desember 2017

Persiapan pelaksanaan Dana Inovasi Daerah

Reviu Regulasi

Pelatihan untuk stakeholder

Di Tingkat Daerah

Di Tingkat Pusat

(29)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Tissue Debridement merupakan tindakan untuk membuang jaringan nekrosis, kalus dan jaringan fibrotik sekitar 2 – 3 mm dari tepi luka ke jaringan sehat. Metode yang digunakan yaitu:

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi

a) Pengeringan ikan pada tekanan atmosfir yang cocok digunakan pada berbagai jenis ikan. b) Pengeringan ikan dengan cara dikeringkan dalam terowongan atau di atas ban berjalan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses, peranan dan bentuk-bentuk komunikasi nonverbal dalam mewujudkan komunikasi efektif di kalangan agen dan konsumen

1) Pengembangan sarana akademik dilakukan dengan perencanaan yang jelas agar pemanfaatannya dalam kegiatan akademik dan penelitian benar- benar efektif, efisien, dan

Uji statistik yang dilakukan untuk menilai pengaruh SHG terhadap ketergantungan merokok menggunakan uji Wilcoxon dan untuk melihat perbedaan ketergantungan merokok

Skripsi ini adalah penelitian tentang dakwah dalam pelestarian lingkungan (studi kasus di Desa Sanjai Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai). Pokok

This material is issued by PT Sinarmas Sekuritas, a member of Indonesia Stock Exchanges, represent the opinion of PT Sinarmas Sekuritas, derived its judg- ment from sources