• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fuzzy Decision Making dalam Pemilihan Hotel di Kabupaten Klaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fuzzy Decision Making dalam Pemilihan Hotel di Kabupaten Klaten"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fuzzy Decision Making

dalam Pemilihan Hotel di Kabupaten Klaten

Retno Ambarwati, Nur Ayomi, Agus Maman Abadi

Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta

retnoa198@gmail.com

AbstrakKlaten adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki beberapa destinasi wisata seperti Candi Prambanan, Candi Plaosan, Candi Sojiwan, Museum Gula Gondang Winangoen, Taman Bermain Galuh Tirtonirmolo, Umbul Ponggok, Warung Apung Rowo Jombor, dll. Hal ini menyebabkan berdirinya hotel atau penginapan di sekitar lokasi wisata tersebut. Hotel adalah salah satu akomodasi yang harus dipersiapkan bagi para wisatawan. Dalam menentukan hotel yang akan dikunjungi, calon tamu mengalami kesulitan mengenai informasi tentang hotel tersebut dikarenakan informasi kurang atau bahkan tidak lengkap. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membantu calon tamu/ wisatawan dalam memilih hotel di Kabupaten Klaten. Penelitian ini menerapkan logika fuzzy decision making

(pengambilan keputusan fuzzy). Dalam menentukan hotel yang akan digunakan, maka melibatkan beberapa faktor yaitu jumlah kamar yang ada dalam hotel tersebut, harga sewa kamar per malam, jumlah fasilitas yang ditawarkan misal jumlah fasilitas dalam hotel tersebut yaitu 3 (fasilitas sudah termasuk lahan parkir), jumlah obyek wisata yang terdekat dengan hotel. Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu membentuk himpunan fuzzy, fungsi derajat keangotaan, menghitung derajat keanggotaan dan menentukan derajat masing – masing hotel sesuai kriteria. Rekomendasi pemilihan hotel dapat digunakan sebagai acuan wisatawan untuk menentukan hotel yang akan dipilih. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh bahwa Hotel Prambanan Indah adalah hotel yang memenuhi kriteria para wisatawan dengan jumlah kamar 63, harga sewa Rp 200.000, jumlah fasilitas yang tersedia yaitu 10, dan jumlah objek wisata yang terdekat yaitu 9.

Kata kunci: decision making, fuzzy, hotel

I. PENDAHULUAN

Klaten merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di antara dua daerah tujuan wisata yaitu Solo dan Yogyakarta mempunyai potensi wisata yang cukup beragam. Potensi wisata di Kabupaten Klaten yang telah banyak dikenal wisatawan Jawa Tengah dan sekitarnya antara lain : wisata alam seperti Deles Indah, Goa Suran, Rowo Jombor, Rowo Jimbung, Umbul Ponggok, Umbul Tirto Mulyono & Mulyani, Umbul Lumban Tirto, Umbul Cokro dan Goa Jetis; wisata candi seperti Candi Bubrah, Candi Asu, Candi Lumbung, Candi Plaosan, Candi Sojiwan dan Candi Merak; wisata sejarah seperti Museum Gula Gondang Winangoen, Makam Ki Ageng Perwito dan Makam Kyai Pandanaran, dan lain – lain.

Oleh karena banyaknya destinasi wisata di Kabupaten Klaten tersebut, maka tak heran apabila banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung di Klaten. Hal ini menyebabkan pertumbuhan industri perhotelan di Klaten semakin pesat sehingga terjadi persaingan cukup ketat dalam industri perhotelan. Saat ini di Kabupaten Klaten terdapat 51 hotel dengan 1 hotel bintang dan 50 hotel melati. Total semua kamar gabungan dari kamar hotel melati dan bintang berjumlah 962 kamar.

Beberapa penelitian mengenai logika fuzzy pengambilan keputusan dibidang hotel pernah dilakukan, diantaranya oleh; Hartini dkk, hasil penelitiannya adalah membuat Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) Pemilihan Hotel di Kota Palembang dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW), kriteria yang digunakan yaitu harga sewa kamar, lokasi hotel, fasilitas hotel dan kelas hotel [1].

Peneliti selanjutnya adalah Mustika, hasil penelitiannya adalah Fuzzy Inference System Tsukamoto untuk Pemilihan Hotel bagi Pendukung Asean Games 2018 di Palembang, kriteria yang digunakan yaitu jumlah kamar, kelengkapan fasilitas hiburan, jarak tempuh ke Venue (JSC), jarak akses pusat perbelanjaan, dan biaya [2].

(2)

Selain itu Dwija dkk juga meneliti tentang Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Rekomendasi Hotel di Batu Menggunakan Logika Fuzzy Zugeno, kriteria yang digunakan adalah harga kamar, jumlah kamar, jarak hotel, kapasitas hall [3].

Selain itu Tsung – Yu Chou, dkk meneliti tentang A Fuzzy Multi – Criteria Decision Model for International Tourist Hotel Location Selection, dengan kriteria yang digunakan yaitu reputasi hotel, gaya bangunan, stuktur keuangan, pemasaran, kualitas staf/ karyawan, dan lokasi pilihan awal [4].

Hafsah, dkk juga meneliti sehingga menghasilkan sebuah SPK penentuan hotel di Yogyakarta dengan menggunakan kriteria kelas hotel, harga sewa, fasilitas dan layanan. Metode analisis SPK yang digunakan adalah metode promitee dan AHP [5].

Peneliti selanjutnya yaitu Indriana, dkk, hasil penelitiannya yaitu Penerapan Logika Fuzzy Metode Tsukamoto untuk Menentukan Kualitas Hotel, dengan kriteria yang digunakan adalah kelas kamar, fasilitas hotel dan harga [6].

Martinus dengan penelitiannya Aplikasi Fuzzy pada Sistem Pakar Pariwisata, dengan kriteria yang digunakan yaitu budget, jarak, lama wisata, dan bintang hotel [7].

Dalam penelitian ini, diharapkan para wisatawan dapat memilih hotel di Kabupaten Klaten yang sesuai dengan kriteria seperti, harga yang murah, fasilitas lengkap, jumlah kamar banyak dan terdapat banyak tempat wisata yang dekat dengan lokasi hotel.

II. METODE PENELITIAN

Metode analisis yang digunakan adalah fuzzy decision making. Langkah – langkah yang dilakukan adalah :

1. Membentuk himpunan fuzzy

Pada penelitian ini berisi kriteria pengambilan keputusan dan himpunan fuzzy masing – masing kriteria. Kriteria tersebut digolongkan menjadi himpunan variabel penentuan hotel sebagai berikut :

1. Jumlah Kamar : Banyak, Sedang, Sedikit

2. Harga Sewa : Murah, Sedang, Mahal

3. Kelengkapan Fasilitas : Sangat Lengkap, Lengkap, Kurang Lengkap 4. Banyaknya Objek Wisata yang Terdekat : Banyak, Sedang, Sedikit

Sedangkan semesta pembicaraan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan kriteria – kriteria dan nilainya dapat dilihat pada Tabel 1.

TABEL1.SEMESTA PEMBICARAAN

Input Jumlah Kamar Harga Sewa per Malam Kelengkapan Fasilitas Banyaknya Objek Wisata Terdekat Banyak 71 – 120 - - - Sedang 10 – 70 - - - Sedikit 0 – 9 - - - Murah - 0 – 49000 - - Sedang - 50000 – 35000 - - Mahal - 351000 – 500000 - - Sangat Lengkap - - 21 – 25 - Lengkap - - 5 – 20 - Kurang Lengkap - - 0 – 4 -Banyak - - - 0 – 1 Sedang - - - 1 – 8 Sedikit - - - 9 – 10

2. Membentuk Fungsi Derajat Keanggotaan

Pada fungsi derajat keanggotaan menggunakan fuzzy decision making dibagi menjadi keanggotaan jumlah kamar, harga sewa, kelengkapan fasilitas, dan banyaknya objek wisata yang terdekat.

a. Fungsi keanggotaan jumlah kamar diambil berdasarkan jumlah kamar yang ada pada hotel tersebut yaitu dari rentang 0 – 110.

(3)

GAMBAR1. GRAFFIK FUNGSI KEANGGOTAAN JUMLAH KAMAR

Fungsi keanggotaan nya yaitu :

0, 10 10 60 , 10 70 1, 70 (1)

b. Fungsi keanggotaan harga sewa diambil berdasarkan rata – rata harga sewa yang ada pada hotel tersebut yaitu dari rentang 0 – Rp 500.000

GAMBAR2. GRAFFIK FUNGSI KEANGGOTAAN HARGA SEWA PER MALAM

Fungsi keanggotaan nya yaitu :

1, 50000 350000 300000 , 50000 350000 0, 350000 (2)

(4)

c. Fungsi keanggotaan kelengkapan fasilitas diambil berdasarkan jumlah fasilitas yang ada pada hotel tersebut yaitu dari rentang 0 – 25.

GAMBAR3. GRAFFIK FUNGSI KEANGGOTAAN KELENGKAPAN FASILITAS

Fungsi keanggotaan nya yaitu :

!"##$" 0, 5 5 15 , 5 20 1, 20 (3)

d. Fungsi keanggotaan banyaknya objek wisata yang terdekat diambil berdasarkan jumlah objek wisata yang dekat dengan hotel tersebut yaitu dari rentang 0 – 10.

GAMBAR4. GRAFFIK FUNGSI KEANGGOTAAN OBJEK WISATA TERDEKAT

Fungsi keanggotaan nya yaitu :

&'( )#"$ 0, 1 1 7 , 1 8 1, 8 (4)

3. Menghitung Derajat Keanggotaan Masing – masing Hotel

Setelah menentukan fungsi keanggotaannya, langkah berikutnya dalam menentukan keputusan yaitu diawali dengan proses perhitungan derajat keanggotaan nilai kriteria yang dimiliki oleh hotel di

(5)

4. Menghitung Derajat Keterimaan Masing – masing Hotel Sesuai dengan Kriteria

Untuk menghitung derajat keterimaan masing – masing hotel sesuai dengan kriteria yaitu dengan menggunakan aturan irisan pada himpunan fuzzy, dengan mengambil nilai minimum dari keseluruhan himpunan fuzzy. Sedangkan untuk mencapai hasil akhir atau keputusan digunakan aturan gabungan pada himpunan fuzzy yaitu dengan mengambil nilai maksimum dari nilai – nilai minimum tersebut.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data Direktori Hotel dan Akomodasi Kabupaten Klaten Tahun 2014 dan Objek Wisata Menurut Kecamatan dan Jenisnya di Kabupaten Klaten Tahun 2014 seperti pada Tabel 2.

TABEL2. DATA DIREKTORI HOTEL DAN AKOMODASI KABUPATEN KLATEN [9]

No Nama Hotel Jumlah

Kamar Harga Sewa Kamar per Malam Banyaknya Fasilitas Objek Wisata terdekat Alamat

1 Grand Tjokro 54 Rp492.000 20 0 Klaten Tengah

2 Amoret 8 Rp40.000 4 9 Prambanan

3 Agung 10 Rp150.000 5 2 Klaten Utara

⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮

31 Prambanan Indah 63 Rp200.000 10 9 Prambanan

32 Pramesthi 10 Rp55.000 4 9 Prambanan

33 Pratiwi 9 Rp50.000 4 2 Jogonalan

34 Puri Jonggrang 16 Rp45.000 8 9 Prambanan 35 Ramayana Wisma 10 Rp125.000 4 9 Prambanan

36 Restu Ibu 1 13 Rp30.000 2 9 Prambanan

37 Restu Ibu 2 12 Rp35.000 4 9 Prambanan

38 Rochmad 31 Rp300.000 7 2 Klaten Utara

39 Sari 10 Rp77.500 4 9 Prambanan

40 Semar 18 Rp35.000 4 9 Prambanan

41 Shinta 10 Rp40.000 7 2 Kemalang

42 Sri Rejeki 12 Rp40.000 4 0 Klaten Selatan

43 Srikandi 1 17 Rp75.000 7 9 Prambanan

44 Srikandi 2 14 Rp87.500 5 9 Prambanan

45 Srikandi 3 16 Rp75.000 7 9 Prambanan 46 Srikandi 4 14 Rp142.500 3 0 Klaten Tengah

47 Srikandi 5 15 Rp112.500 9 0 Klaten Tengah

48 Srikandi 7 17 Rp137.500 2 0 Klaten Tengah

49 Surya Andesa 30 Rp122.500 15 0 Ceper

50 Victoria 20 Rp75.000 9 0 Ceper

51 Wisnu 10 Rp200.000 10 9 Prambanan

Setelah mendefinisikan fungsi keanggotaan pada masing – masing himpunan fuzzy, maka akan diperoleh derajat keanggotaan dari masing – masing hotel, seperti menghitung derajat keanggotaan masing – masing himpunan pada Hotel Grang Tjokro di bawah ini :

a. Pada Tabel 2. jumlah kamar yaitu 54, maka dengan mensubstitusi nilai 54 ke persamaan (1) dengan rentang 10 70, derajat keanggotaan jumlah kamar untuk Hotel Grand Tjokro diperoleh

(6)

10

60 54 1060 0.73333.

Sedangkan pada harga sewa kamar per malam yaitu Rp 492.000, maka dengan mensubstitusi nilai 492000 ke persamaan (2) dengan rentang 350000, derajat keanggotaan harga sewa kamar per malam untuk Hotel Grand Tjokro diperoleh 0.

Lalu pada banyaknya fasilitas yaitu 20, maka dengan mensubstitusi nilai 20 ke persamaan (3) dengan rentang 20, derajat keanggotaan banyaknya fasilitas untuk Hotel Grand Tjokro diperoleh 1. Dan pada objek wisata terdekat yaitu 0, maka dengan mensubstitusi nilai 0 ke persamaan (4) dengan rentang 1, derajat keanggotaan objek wisata terdekat untuk Hotel Grand Tjokro diperoleh 0. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan dengan cara yang sama untuk mencari derajat keanggotaan masing – masinh hotel.

TABEL3. DERAJAT KEANGGOTAAN DARI MASING – MASING HOTEL

No Nama Hotel Jumlah

Kamar Harga Sewa Kamar per Malam Banyaknya Fasilitas Objek Wisata Terdekat 1 Grand Tjokro 0,73333333 0 1 0 2 Amoret 0 1 0 1 3 Agung 0 0,6666667 0 0,1428571 ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ 31 Prambanan Indah 0,88333333 0,5 0,33333333 1 32 Pramesthi 0 0,9833333 0 1 33 Pratiwi 0 1 0 0,1428571 34 Puri Jonggrang 0,1 1 0,2 1 35 Ramayana Wisma 0 0,75 0 1 36 Restu Ibu 1 0,05 1 0 1 37 Restu Ibu 2 0,03333333 1 0 1 38 Rochmad 0,35 0,1666667 0,13333333 0,1428571 39 Sari 0 0,9083333 0 1 40 Semar 0,13333333 1 0 1 41 Shinta 0 1 0,13333333 0,1428571 42 Sri Rejeki 0,03333333 1 0 0 43 Srikandi 1 0,11666667 0,9166667 0,13333333 1 44 Srikandi 2 0,06666667 0,875 0 1 45 Srikandi 3 0,1 0,9166667 0,13333333 1 46 Srikandi 4 0,06666667 0,6916667 0 0 47 Srikandi 5 0,08333333 0,7916667 0,26666667 0 48 Srikandi 7 0,11666667 0,7083333 0 0 49 Surya Andesa 0,33333333 0,7583333 0,66666667 0 50 Victoria 0,16666667 0,9166667 0,26666667 0 51 Wisnu 0 0,5 0,33333333 1

Setelah mendapatkan derajat keanggotaan tiap himpunan dari masing – masing, maka langkah selanjutnya yaitu mencari derajat keterimaan dari seluruh kriteria masing – masing hotel. Hal ini dapat dicari dengan menggunakan aturan irisan pada himpunan fuzzy yaitu dengan mengambil nilai minimum

(7)

kesimpulan, maka digunakan aturan gabungan pada himpunan fuzzy yaitu dengan mengambil nilai maksimum dari nilai – nilai minimum tersebut [8].

Berikut adalah penjelasan dalam menghitung derajat keterimaan dari seluruh kriteria untuk Hotel Grand Tjokro yaitu sebagai berikut :

a. Pada derajat keanggotaan jumlah kamar, harga sewa per malam, banyaknya fasilitas dan objek wisata terdekat untuk Hotel Grand Tjokro yaitu 0,7333; 0; 1; dan 0. Untuk mencari derajat keterimaan dari seluruh kriteria yaitu :

min20,733; 0; 1; 03 0

b. Pada derajat keanggotaan jumlah kamar, harga sewa per malam, banyaknya fasilitas dan objek wisata terdekat untuk Hotel Amoret yaitu 0; 1; 0; dan 1. Untuk mencari derajat keterimaan dari seluruh kriteria yaitu :

min20; 1; 0; 13 0

c. Pada derajat keanggotaan jumlah kamar, harga sewa per malam, banyaknya fasilitas dan objek wisata terdekat untuk Hotel Agung yaitu 0; 0,667;dan 0,143. Untuk mencari derajat keterimaan dari seluruh kriteria yaitu :

min20; 0,667; 0,1433 0

Dan begitu seterusnya dengan cara yang sama, maka diperoleh derajat keterimaan dari seluruh kriteria masing – masing hotel seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4 kolom terakhir. Sedangkan dalam menentukan hotel yang memenuhi seluruh kriteria yaitu sebagai berikut :

max2 0; 0; 0; 0,183; 0; 0,25; 0; 0; 0,143; 0; 0,083; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0,333; 0; 0,1; 0,133; 0; 0; 0; 0; 03

0,333

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa Hotel Prambanan Indah lah yang memenuhi kriteria wisatawan/ calon tamu, jumlah kamar banyak, harga sewa per malam murah, fasilitas lengkap dan jumlah objek wisata terdekat banyak, yaitu sebagaimana hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 yang diberi tanda wana kuning.

TABEL4. DERAJAT KETERIMAAN MASING – MASING HOTEL SESUAI DENGAN KRITERIA

No Nama Hotel Jumlah

Kamar Harga Sewa Kamar per Malam Banyaknya Fasilitas Objek Wisata Terdekat Derajat Keterimaan dari Seluruh Kriteria 1 Grand Tjokro 0,73333333 0 1 0 0 2 Amoret 0 1 0 1 0 3 Agung 0 0,6666667 0 0,1428571 0 ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ 31 Prambanan Indah 0,88333333 0,5 0,33333333 1 0,333333333 32 Pramesthi 0 0,9833333 0 1 0 33 Pratiwi 0 1 0 0,1428571 0 34 Puri Jonggrang 0,1 1 0,2 1 0,1 35 Ramayana Wisma 0 0,75 0 1 0 36 Restu Ibu 1 0,05 1 0 1 0 37 Restu Ibu 2 0,03333333 1 0 1 0 38 Rochmad 0,35 0,1666667 0,13333333 0,1428571 0,133333333 39 Sari 0 0,9083333 0 1 0 40 Semar 0,13333333 1 0 1 0 41 Shinta 0 1 0,13333333 0,1428571 0 42 Sri Rejeki 0,03333333 1 0 0 0

(8)

43 Srikandi 1 0,11666667 0,9166667 0,13333333 1 0,116666667 44 Srikandi 2 0,06666667 0,875 0 1 0 45 Srikandi 3 0,1 0,9166667 0,13333333 1 0,1 46 Srikandi 4 0,06666667 0,6916667 0 0 0 47 Srikandi 5 0,08333333 0,7916667 0,26666667 0 0 48 Srikandi 7 0,11666667 0,7083333 0 0 0 49 Surya Andesa 0,33333333 0,7583333 0,66666667 0 0 50 Victoria 0,16666667 0,9166667 0,26666667 0 0 51 Wisnu 0 0,5 0,33333333 1 0

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah metode fuzzy decision making dapat digunakan untuk menentukan pemilihan hotel bagi para wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Klaten, kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan pemilihan hotel bagi para wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Klaten adalah jumlah kamar, banyaknya fasilitas, harga sewa dan banyaknya objek wisata yang terdekat dengan hotel, dan hasil dari penelitian tersebut yaitu bahwa Hotel Prambanan Indah adalah hotel yang memenuhi kriteria para wisatawan dengan jumlah kamar banyak, fasilitas sangat lengkap, harga sewa murah dan banyak objek wisata yang terdekat dengan hotel yaitu jumlah kamar 63, harga sewa kamar per malam Rp 200.000, jumlah fasilitas yang tersedia (termasuk lahan parkir) yaitu 10, dan jumlah objek wisata yang terdekat yaitu 9.

Sedangkan berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah kriteria yang digunakan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tujuan peneliti seperti pemilihan hotel untuk pengguna yang akan memiliki kriteria tersendiri dalam memilih hotel, dan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dengan data yang sama namun dengan metode yang berbeda, seperti metode Tsukamoto, Metode Sugeno atau bahkan sekaligus meramalkan jumlah pengunjung hotel.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hartini, D.Citra, Ruskan, E.Lestari, dan A. Ibrahim, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel di Kota Palembang dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”, Jurnal Sistem Informasi (JSI), Vol. 5 No. 1 April 2013, Halaman 546-565.

[2] Mustika, Fuzzy Inference System Tsukamoto untuk Pemilihan Hotel bagi Pendukung ASEAN GAMES 2018 di Palembang”,

Seminar Nasional Teknologi dan Informasi, Bisnis dan Desain 2016 (STMIK, 12 Mei 2016).

[3] Brata, D. Wisnu dan D. Wijayanti, “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Rekomendasi Hotel di Batu Menggunakan Logika Fuzzy Zugeno”,Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA, Vol. 8 No. 1 Februari 2014. [4] Chou, Tsung-Yu, Chia-Lun Hsu, and Mei-Chyi Chen, “A Fuzzy Multi-Criteria Decision Model for International Tourist

Hotels Location Selection”, International Journal of Hosipitality Management.

[5] Hafsah, Kodong, F. Richard, Julian dan Alain, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Hotel Dengan Menggunakan Metode Promitee Dan AHP”, Seminar Nasional Informatika 2011 (semnasIF 2011, UPN ”Veteran” Yogyakarta, 2 Juli 2011). [6] Dewi, I. Candra, A. Nisak, D. Rizky K. , dan M. R. Eka L.D., “Penerapan Logika Fuzzy Metode Tsukamoto untuk

Menentukan Kualitas Hotel”,Tugas Akhir, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang. [7] Maslim dan Martinus, “Aplikasi Logika Fuzzy Pada Sistem Pakar Pariwisata”, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan

Komunikasi 2013 (SENTIKA 2013), Yogyakarta, 9 Maret 2013.

[8] G. J. Klir and B. Yuan. Fuzzy Sets & Fuzzy Logic – Theory & Application. New Jersey : Prentice – Hall, 1995.

[9] Bada Pusat Statistik, “Hotel Melati Menurut Kecamatan, Tempat Tidur, Kamar yang Tersedia di Kabupaten Klaten”, (https://klatenkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/264) diakses pada tanggal 10 Juni 2017.

Gambar

TABEL 1. S EMESTA PEMBICARAAN Input  Jumlah Kamar  Harga Sewa per
GAMBAR 1.  GRAFFIK FUNGSI KEANGGOTAAN JUMLAH KAMAR Fungsi keanggotaan nya yaitu :
GAMBAR 3.  GRAFFIK FUNGSI KEANGGOTAAN KELENGKAPAN FASILITAS Fungsi keanggotaan nya yaitu :
TABEL 2.  DATA DIREKTORI HOTEL DAN AKOMODASI KABUPATEN KLATEN  [9]
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kelimpahan fitoplankton tinggi di suatu stasiun diduga karena faktor lingkungan dari perairan pada stasiun tersebut yang mendukung kehidupan fitoplankton.. Kandungan

Dilakukan pengukuran saliva awal lebih dahulu kemudian melakukan kegiatan menyikat gigi sebelum intake makanan diberikan dan ukur pH saliva 5 menit setelah makan dan 10

Primjer 3.5.2.1. Strategiju Mentalna mapa objasnit ć emo na primjeru usustavljivanja sadržaja prilikom ponavljanja prostih brojeva u petom razredu osnovne

Penelitian ini menggunakan metode EOQ untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan ekonomis yang dapat meminimumkan biaya persediaan dengan mengetahui total biaya

SELURUH BENDA YANG ADA DI RUANGAN INI TIDAK BOLEH DIBAWA. KELUAR

Resiko masih  tetap  ada  meskipun  hasil  pemboran  eksplorasi  telah  membuktikan  bahwa  di 

Modal utama yang dibutuhkan para aktor negara untuk menjalankan kepentingan nasional adalah national power atau kekuatan nasional.. Bagi banyak spesialis internasional, subjek bab