• Tidak ada hasil yang ditemukan

SI PERPU RI ALAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SI PERPU RI ALAU"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK

Diajukan ( UNIV

KTIFITAS

ISLAM

Untuk Mem S.IP) Pada Ju

U FA VERSITAS

S FUNGS

M NEGER

menuhi Salah urusan Ilmu Universitas I NIH JURUSAN AKULTAS S ISLAM N

SI PERPU

RI ALAU

SKRIP

Satu Syarat Perpustakaa slam Negeri Oleh HAYATUR R 40400110

N ILMU PE S ADAB DA

NEGERI (U 2016

USTAKA

UDDIN M

PSI

Meraih Gela an Fakultas A Alauddin M h ROHMAH 0041 ERPUSTAK AN HUMA UIN) ALAU 6

AAN UNIV

MAKASSA

(2)

iv 

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul, “Efektifitas Fungsi Perpustakaan Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar”, yang disusun oleh saudari Nihayatur Rohmah NIM:

40400110041, Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Alauddin Makassar, telah disetujui dan dipertahankan dalam sidang

Munaqasyah

yang diselenggarakan pada hari Kamis 24 Maret 2017 M, dinyatakan

telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu

Perpustakaan (S.I.P) pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar,

(dengan beberapa perbaikan).

Makassar, 24 Maret 2016 M.

DEWAN PENGUJI

Ketua

: Dr. Hj. Syamzan Syukur., M.Ag

(……….)

Sekretaris

: Nurlidiawati, S.Ag., M.Pd. (………....….)

Penguji I

: Dr. Wahyuddin G. M.Ag.

(……….)

Penguji II

:

Syamhari, S.Pd., M.Pd. (………..)

Pembimbing I

:

Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Hum.

(……….)

Pembimbing II

: Marni, S.IP., M.IP.

(……….)

Diketahui oleh :

Dekan

Fakultas

Adab

dan

Humaniora

UIN

Alauddin

Makassar

Dr.

H.

Barsihannor,

M.

Ag.

(3)

v

KATA PENGANTAR

ِم ۡسِب

ٱ

ِ ﱠ

ٱ

ِن َٰم ۡحﱠرل

ٱ

ِميِحﱠرل

 

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat dan hidayah-NYA kepada hamba-NYA sehingga dengan hal ini

penulis dapat menyusun skripsi ini sebagaimana mestinya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bukan hal

yang mudah untuk melakukan namun membutuhkan kinerja yang ekstra dan

maksimal. Oleh karena itu, patutlah penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada :

1.

Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si selaku rektor Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar, beserta wakil rektor I, II dan III UIN Alauddin Makassar.

2.

Bapak Dr. H. Barsihannor, M.Ag, selaku Dekan beserta Wakil Dekan I, II, dan

III Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.

3.

Bapak A. Ibrahim, S.Ag., S.S., M.Pd. selaku ketua jurusan dan Ibu Himayah,

S.Ag., S.S., M.MIMS selaku sekertaris jurusan Fakultas Adab dan Humaniora

(4)

4.

Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I dan ibu

Marni, S.Hum.,M.IP. selaku Dosen Pembimbing II, atas segala ilmu, arahan,

dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

5.

Dr. Wahyuddin G, M.Ag. selaku Dosen Penguji I dan bapak Syamhari, S.pd.,

M.pd. selaku dosen penguji II, atas segala kritikan dan koreksi yang diberikan

untuk hasil yang lebih baik.

6.

Para Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, dengan

segala jerih payah dan ketulusan, membimbing dan memandu perkuliahan

sehingga memperluas wawasan keilmuan penulis.

7.

Para Staf Tata Usaha di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Alauddin Makassar yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian

administrasi selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

8.

Kepala Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Alauddin Makassar beserta para stafnya yang telah memberikan

partisipasi, informasi, masukan dan bimbingan selama penulis mengumpulkan

data untuk menyelesaikan penelitian Skripsi ini

9.

Kepada ayahanda Chumaidi.A.R (Alm) dan ibu Wafiatun nazilah terima kasih

telah memberikan kasih sayang dan doa disetiap langkah, sehingga penulis

senantiasa semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.

Terima kasih tak terhingga kepada Cecep Zahrudin, Nurhayati kusumaningrum,

(5)

vii 

 

Muzaki yang telah memberikan dukungan moril dan materiil kepada penulis.

Abah sudah tidak ada tapi saya bersyukur Allah memberikan kakak yang hebat.

11.

Kepada sahabat-sahabatku: Muh. Jasman, S.IP. M.Ikbal, Anugrah arslinda, Jum

Awalia idham, M.IP. dan Hasbi, S.IP. yang telah memberikan semangat dan

motivasi dalam penyelesaian skripsi ini terima kasih karna selalu ada, terima

kasih telah memberi warna yang berbeda, terima kasih atas segala kegilaan dan

kebahagiaan selama ini.

12.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

sampai terselesaikannya skripsi ini, Terima Kasih atas segalanya.

Penulis menyadari karya ini tidak terlepas dari segala kekurangan dan

kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan kritik yang

membangun untuk penyempurnaan Skripsi ini. Penulis berharap semoga Skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas segala kekurangan, penulis memohon maaf.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, 22 Maret 2016

Penulis

(6)

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul

Efektifitas Fungsi Perpustakaan Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar

disusun oleh Nihayatur Rohmah NIM : 40400110041,

Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Alauddin Makassar, telah diuji dan di pertahankan dalam sidang Munaqasyah yang di

selenggarakan pada hari Kamis, tanggal 24 Maret 2016, dinyatakan telah dapat di

terima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Perpustakaan,

dengan beberapa perbaikan.

Makassar, Maret 2016

DEWAN PENGUJI

Ketua

: Dr. Hj. Samzam Syukur, M.Ag.

(………)

Sekretaris

: Nurlidiawati, S.Ag., M.Pd.

(………)

Munaqisy I

: Dr. Wahyuddin G. M.Ag.

(………)

Munaqisy II : Syamhari, S.Pd., M.Pd.

(………)

Pembimbing I : Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Hum.

(………)

Pembimbing II: Marni, S.IP., M.IP.

(………)

Diketahui Oleh :

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

PENGESAHAN SKRIPSI iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

ABSTRAK xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang    1 

B. Rumusan Masalah 6

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian   7 

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian    8 

BAB II TINJAUAN TEORITIS 9

A. Pengertian Perpustakaan 9

B. Perpustakaan Perguruan Tinggi   16 

C. Pengertian Fungsi Perpustakaan   18 

D. Pengertian Efektifitas  26 

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29

A. Jenis Penelitian 30

B. Waktu dan Lokasi penelitian   30 

C. Populasi dan Sampel 31

(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  36 

A. Gambaran umum Perpustakaan UIN Alauddin Makassar  36 

B. Hasil Penelitian   49 

C. Pembahasan  56 

 

BAB V PENUTUP  60 

A. Kesimpulan  60 

B. Saran  61 

 

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sumber daya manusia perpustakaan UIN Alauddin Makassar 45

Tabel 2 Pearson Correlation. 49

Tabel 3 Fungsi Penyimpanan 50

Tabel 4 Fungsi Penelitian 51

Tabel 5 Fungsi Informasi 52

Tabel 6 Fungsi Pendidikan 53

Tabel 7 Fungsi Kultural 54

(10)

Gambar 2 Diagram persentase Fungsi Penyimpanan 50 Gambar 3 Diagram persentase Fungsi Penelitian 51 Gambar 4 Diagram persentase Fungsi Informasi 52

Gambar 5 Diagram persentase Fungsi Pendidikan 53 Gambar 6 Diagram persentase Fungsi Kultural 54 Gambar 7 Diagram persentase Fungsi Rekreasi 56

(11)

ABSTRAK Nama : Nihayatur Rohmah

NIM : 40400110041 Jurusan : Ilmu Perpustakaan

Judul : Efektifitas Fungsi Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Penelitian ini membahas tentang efektifitas dari fungsi perpustakaan di perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektifitas fungsi perpustakaan, dan mengetahui apa saja kendala yang dihadapi perpustakaan dalam mengefektifitaskan fungsinya di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Untuk memperoleh data digunakan metode angket yang kemudian data diolah berdasarkan rumus efektifitas.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil menunjukan bahwa fungsi yang paling efektif adalah fungsi pendidikan yaitu sebesar 70% dan fungsi yang memperoleh persentase efektifitas paling rendah adalah fungsi kultural yang hanya sebesar 29%. Kemudian nilai efektifitas fungsi perpustakaan 0,56 Dengan demikian efektifitas fungsi perpustakaan di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar dikatakan sudah efektif. Adapun kendala yang menjadi penghambat optimalnya fungsi perpustakaan adalah pustakawan yang kurang dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka dan kurangnya koleksi yang terkait dengan koleksi mengenai kebudayaan.

(12)

Penyusun skripsi yang berjudul Efektifitas fungsi Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar merupakan karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hokum.

Samata, 21 Maret 2016 Yang membuat pernyataan,

Nihayatur Rohmah

(13)

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiiki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. Untuk memperoleh pendidikan banyak cara yang dapat kita capai, diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa kita peroleh. Banyak juga manfaat yang kita peroleh ketika mengunjungi perpustakaan.

(14)

Dalam Al-qur’an surat Al-Qamar (54) ayat 49 juga menjelaskan bahwa :

ٖرَدَقِب

ُهَٰنۡقَلَخ

ٍء ۡيَش

ﱠلُك

اﱠنِإ

٤٩

 

Terjemahnya :

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut

ukuran”(QS. 54:49) (Departemen Agama ; 2010)

Berhubungan dengan ayat di atas telah dijelaskan bahwa segala sesuatu yang telah Allah SWT ciptakan telah memiliki ketentuan dan aturannya tersendiri. Dimana aturan atau ukuran tersebut digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia misalnya, dalam pengukuran baik itu berupa panjang, berat bahkan dalam bidang sistem temu kembali informasi digunakan untuk mengukur tingkat keefektifan suatu fungsi perpustakaan.

Perpustakaan juga dalam praktiknya masih banyak mengalami masalah atau kendala yang dihadapi dalam proses mengefektifitaskan fungsinya baik itu kendala dari dalam atau dari luar. Perpustakaan bukan hanya menghadapi kendala dari luar seperti pengunjung tapi juga kendala dari dalam perpustakaan itu sendiri, berikut beberapa uraian apa saja yang menjadi kendala baik faktor internal maupun faktor eksternal bagi perpustakaan dalam mengefektifitaskan fungsinya.

1. faktor internal merupakan faktor kendala yang berasal dari dalam perpustakaan itu sendiri yang diantaranya adalah:

(15)

 

tentang khazanah atau kekayaan kebudayaan lokal disuatu daerah. Dalam hal ini apakah jumlah koleksi tentang kebudayaan sudah dalam jumlah memadai dan lengkap atau belum, karna fungsi cultural juga bukan hanya semata mata menyiapkan koleksi dalam bentuk buku namun bisa juga di sajikan dalam bentuk lain seperti naskah lontara atau bisa juga berbentuk gambar atau foto mengenai orang-orang yang punya peran di bidang kebudayaan maupun tokoh-tokoh penting dalam sejarah.

b. Kendala internal lain yang mungkin muncul adalah terkait fungsi rekreasi dimana perpustakaan idealnya bisa menjadi one stop service, maksudnya adalah perpustakaan harus bisa memberikan informasi dalam satu tempat saja tanpa harus berpindah ke tempat lain. Jadi apabila di perpustakaan pengunjung tidak bisa menemukan informasi yang dibutuhkannya maka idealnya perpustakaan memiliki jaringan wi-fi agar pengunjung bisa mendapatkan akses internet yang stabil untuk mencari informasi yang dibutuhkannya.

c. Petugas perpustakaan yang cuek dan terkesan acuh juga menjadi kendala klasik dalam perpustakaan dalam mengefektifitaskan fungsi informatif nya, dimana gara-gara petugas perpustakaan yang cuek tersebut maka pengunjung pun jadi segan untuk bertanya tentang informasi yang dia butuhkan.

(16)

sudah memenuhi kriteria sebagai pustakawan yang professional yang meliputi pintar, punya wawasan yang luas, pengetahuan yang tinggi, disiplin dan punya sikap yang baik. Apakah kriteria tersebut sudah dimiliki oleh pustakawan yang bekerja di perpustakaan tersebut? Karena dalam perpustakaan memiliki system atau tata cara tertentu dalam proses pengolahan dan penyimpanan buku itu sebabnya pustakawan yang professional dibutuhkan dalam mengefektifitaskan fungsi penyimpanan.

2. Faktor eksternal adalah kendala yang dihadapi di luar dari perpustakaan. a. Minat dan budaya baca mahasiswa yang masih rendah

b. Kesadaran mahasiwa yang rendah akan pentingnya mengunjungi perpustakaan, padahal dengan membaca buku di perpustakaan akan semakin menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

c. Adanya akses internet yang semakin mempermudah dalam pencarian informasi sehingga para mahasiswa lebih memilih untuk copy paste

dibandingkan dengan membaca buku, hal ini jelas membuat angka pengunjung perpustakaan menurun.

(17)

 

Seperti yang di sebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Furqan (25) ayat 2 yang berbunyi seperti berikut :

ُﻪَﻟ

ۥ

يِﺬﱠﻟٱ

ﻞُﻣ

ۡ◌

لٱَو

ِتَٰﻮَٰﻤﱠﺴﻟٱ

ُك

ۡ◌

رَأ

ۡ◌

َﱂَو

ِض

ۡ◌

ﺬِﺨﱠﺘَـﻳ

ۡ◌

ﺪَﻟَو

ٗ◌

َﱂَو

ا

ۡ◌

ُﻪﱠﻟ

ۥ

ﻦُﻜَﻳ

ﻚﻳِﺮَﺷ

ٞ◌

لٱ

ِﰲ

ۡ◌

ﻞُﻣ

ۡ◌

ﻲَﺷ

ﱠﻞُﻛ

َﻖَﻠَﺧَو

ِك

ۡ◌

ء

ٖ◌

ُﻩَرﱠﺪَﻘَـﻓ

ۥ

ﻖَﺗ

ۡ◌

ﺮﻳِد

ٗ◌

ا

٢

Terjemahnya:

“yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak

mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan

dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya

dengan serapi-rapinya”(QS.25:2) ) (Departemen Agama ; 2010)

Penjelasan dari ayat di atas adalah bahwasanya segala sesuatu yang di jadikan tuhan diberinya perlengkapan dan persiapan-persiapan sesuai dengan naluri, sifat-sifat, dan fungsinya masing-masing. Sama seperti perpustakaan yang memiliki fungsi dan sudah ada ukurannya masing-masing.

(18)

Perpustakaan adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Tujuan dari perpustakaan sendiri khususnya perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Perpustakaan juga merupakan tempat dimana terdapat berbagai macam bahan pustaka dan bahan penerbitan dalam bentuk tercetak atau noncetak yang diatur dengan suatu sistem tertentu untuk keperluan informasi ilmiah, popular, dan umum. Sebagai sarana penyedia informasi dan pelestarian kebudayaan, perpustakaan mempunyai peranan penting untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu dalam pembangunan nasional. Tujuan dan fungsi perpustakaan adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan, menata, mengolah, menyimpan, melestarikan, merawat, dan menyediakan bahan pustaka dalam berbagai bentuk. Keberadaan perpustakaan pada suatu masyarakat modern sangat penting karena kebutuhan yang tinggi pada masyarakat akan informasi yang dapat menunjang segala aktifitas pendidikan, penelitian, dan perkembangan kebudayaan, ekonomi, dan sosial. (Sulistyo, Basuki ; 2010 : i)

B. Rumusan Masalah

(19)

 

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi dan rekreasi para pemustaka”. Adapun rumusan masalah yang penulis angkat adalah :

1. Bagaimana Efektifitas fungsi perpustakaan di perpustakaan UIN Alauddin Makassar?

2. Apa saja kendala yang dihadapi perpustakaan UIN Alauddin Makassar dalam mengefektifitaskan fungsinya?

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

Proposal skripsi ini Berjudul “Efektifitas Fungsi Perpustakaan UIN Alauddin Makassar” pengertian judul ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan penjelasan terhadap kata-kata yang dianggap perlu dalam judul. dan menghindari kesalahpahaman bagi para pembaca.

1. Efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu di tentukan. Disini maksudnya untuk menyatakan dari beberapa point fungsi perpustakaan (fungsi penyimpanan, penelitian, informasi, pendidikan, cultural, dan rekreasi), fungsi mana saja yang sudah efektif maupun kurang efektif atau bahkan malah tidak efektif. 2. Fungsi Perpustakaan adalah kegunaan atau Manfaat yang harus dirasakan

oleh pemustaka ketika mengunjungi perpustakaan.

(20)

Karena luasnya pembahasan dalam fungsi perpustakaan. maka penulis akan membatasi hanya seputar masalah faktor-faktor penghambat optimal nya fungsi perpustakaan dan bagaimana efektifitas fungsi perpustakaan dalam perpustakaan tertentu yang dimana penulis akan meneliti di perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penulisan skripsi ini yang berkaitan dengan fungsi perpustakaan adalah mengingat kembali apa saja fungsi perpustakaan dan juga dapat menjawab rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana efektifitas fungsi perpustakaan UIN Alauddin Makassar. 2. Kendala apa saja yang dihadapi perpustakaan dalam mengefektifitaskan

fungsinya.

Kegunaan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bisa dijadikan bahan pertimbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi.

(21)

 

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

 

A.Pengertian Perpustakaan

Pengertian perpustakaan terkadang rancu dengan istilah–istilah pustaka, pustakawan, kepustakawanan, dan ilmu perpustakaan. Secara harfiah, perpustakaan sendiri masih dipahami sebagai sebuah bangunan fisik tempat menyimpan buku–buku atau bahan pustaka.

Perpustakaan mempunyai banyak pengertian dari beberapa para ahli ilmu perpustakaan. Berikut beberapa pengertian perpustakaan menurut para ahli :

1. Sulistyo Basuki (1991 : 3)

Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan oleh pembaca, bukan untuk dijual.

2. Rusina Sjahrul Pamuntjak (2000 : 1)

Perpustakaan adalah kumpulan buku-buku yang tersedia yang dimaksudkan untuk dibaca, tempat menambah pengetahuan, tempat menambah informasi, tempat menambah keterangan atau tempat mencari hiburan melalui buku-buku bacaan dan lain-lain.

3. Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1

(22)

kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

4. Wiranto (1997 : 1)

Perpustakaan adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Tujuan dari perpustakaan sendiri, khususnya perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ketika kita mendengar kata perpustakaan, dalam benak kita langsung terbayang sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini kelihatannya benar, tetapi kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, hal itu belumlah lengkap. Karena setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku tidak dapat disebut sebagai sebuah perpustakaan.

Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan mudah dapat menemukannya.

(23)

11 

 

Aktifitas utama dari perpustakaan adalah menghimpun informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi sumber ilmu pengetahuan lainnya. Maksud pendirian perpustakaan adalah Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses.

Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia (ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan serta sebagai agen perubahan (Agent of changes) dan agen kebudayaan serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masa lalu, sekarang, dan masa akan datang. Selain itu, juga dapat menjadi pusat penelitian, rekreasi dan aktifitas ilmiah lainnya.

Tujuan pendirian perpustakaan untuk menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik, terbiasa membaca, berbudaya tinggi serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang hayat (Long life education).

Tugas adalah sesuatu kewajiban yang harus dilakukan atau sesuatu yang ditentukan untuk dikerjakan. Tugas perpustakaan artinya suatu kewajiban yang telah ditetapkan untuk dilakukan di dalam perpustakaan. Dalam perpustakaan perguruan tinggi yang merupakan bagian dari lembaga pendidikan tinggi tersebut bertugas memfasilitasi program pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat atau Tri Dharma Perguruan Tinggi. (Sutarno, NS ; 2006 : 71)

(24)

pengelola perpustakaan harus dapat menyediakan informasi yang dapat diakses lewat internet. Seiring perkembangan ilmu perkembangan teknologi maka semakin berat pula tugas perpustakaan dalam menyediakan layanan informasi yang dibutuhkan penggunanya. Perpustakaan harus mampu menjadi jembatan informasi masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Secara umum tugas perpustakaan adalah mengumpulkan, mengolah, memelihara, merawat, melestarikan, mengemas, menyimpan, memberdayakan, dan menyajikan koleksi bahan pustaka kepada pemakai atau masyarakat. Berikut akan diuraikan tugas perpustakaan lebih terperinci menurut Sutarno NS ( 2006 : 34- 40)

1. Menghimpun Bahan Pustaka (to collect).

Kegiatan menghimpun koleksi mencakup: memilih dan menyeleksi bahan pustaka yang akan diadakan sesuai dengan kebijakan organisasi dan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang akan dilayani atau pemakainya, pengadaan dilakukan dengan cara pembelian, menerima bantuan atau sumbangan, tukar menukar dan menggandakan, membuat kliping, dan jika memungkinkan dapat mencetak/menerbitkan buku-buku sebagai sumber informasi.

(25)

13 

 

pemakai, sehingga pemakai juga merupakan pertimbangan pertama. (Sutarno, NS ; 2006 : 34)

2. Memelihara, Menjaga, merawat, dan melestarikan (to preserve)

Semua koleksi bahan pustaka. Maksudnya agar semua koleksi perpustakaan dalam keadaan utuh, lengkap dan awet. Hal itu adalah dalam rangka menjaga kandungan nilai-nilai dan daya pakainya. Di dalamnya termasuk kegiatan pengolahan atau prosesing bahan pustaka. Pengolahan bahan pustaka mencakup hal-hal sebagai berikut :

(26)

sumber informasi tersusun rapi menurut tata urutan kelompok, kelas, subjek atau isi sehingga mudah ditelusur kembali ketika akan digunakan. Dengan begitu akan menghemat waktu dan tenaga dan secara efisien membaca dan belajar.

Bagian lebih lanjut dari pekerjaan di atas adalah upaya pemeliharaan, dan perawatan. Tujuannya agar semua bahan pustaka di perpustakaan selalu dalam keadaan baik, utuh, rapi dan bersih karena kita sadari bahwa semua informasi mengandung nilai yang harus dipelihara dan sangat berharga bagi kehidupan umat manusia atas hasil karsa, cipta dan karya masa lalu hingga masa sekarang semua itu disebut khasanah budaya bangsa. Tujuan lebih lanjut adalah pengembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan pada masa yang akan datang. (Sutarno, NS ; 2006 : 35)

3. Memberdayakan sumber informasi (to make available)

Semua bahan pustaka atau informasi perpustakaan harus dilayankan kepada pemakai perpustakaan. Pemberdayaan perpustakaan antara lain : peminjaman untuk dibaca dan dipelajari, difotocopy dijadikan rujukan penelitian, diterjemahkan, dikaji dan diteliti. Sumber informasi tersebut bisa juga untuk menjawab pertanyaan dalam rangka penelusuruan informasi (referensi). Melalui upaya pemberdayaan tersebut perpustakaan akan terjadi proses transfer (alih) informasi. (Sutarno, NS ; 2006 : 38)

(27)

15 

 

Layanan yang dikatakan baik adalah layanan yang bisa memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan penggunanya. (Sutarno, NS ; 2006 : 40)

Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat menjalankan peranannya. Secara umum peran–peran yang dapat dilakukan adalah:

a. Menjadi media atau jembatan antara pemakai dengan koleksi sebagai sumber informasi pengetahuan.

b. Menjadi lembaga pengembangan minat baca, kegemaran membaca,kebiasaan membaca, dan budaya membaca serta pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat.

c. Mengembangkan komunikasi antara pemakai dan atau dengan penyelenggara sehingga tercipta kolaborasi, sharing pengetahuan maupun komunikasi ilmiah lainnya.

d. Motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

(28)

B. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. . (Sulistyo, Basuki ; 2010 : 2.17)

Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri Dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat) maka perpustakaan perguruan tinggi pun bertujuan membantu melaksanakan ketiga dharma perguruan tinggi, yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan jurusan, bagian, departemen fakultas, universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi maupun perpustakaan program non gelar.

Perpustakaan perguruan tinggi terdapat ciri khas yaitu adanya hubungan segitiga antara pustakawan, mahasiswa, dan pengajar. Hubungan segitiga ini menunjukan bahwa mahasiswa dan pengajar berhubungan langsung dengan pustakawan dalam hal mencari informasi, penelusuran informasi. Oleh karena itu maka pustakawan perguruan tinggi haruslah orang yang ahli dalam bidang subjek dan ditambah pendidikan kepustakawanan yang sesuai dengan standar profesi pustakawan. (Sulistyo, Basuki ; 2010 : 2.18)

(29)

17 

 

1. Lokasinya berada di setiap perguruan tinggi atau universitas. Perpustakaan pusat yang berbentuk Unit pelaksana teknis (UPT), fakultas, program pasca, jurusan, program diploma atau akademi.

2. Penyelenggaranya adalah perguruan tinggi yang bersangkutan. 3. Dana yang diperlukan berasal dari perguruan tinggi atau bantuan lain. 4. Pemakainya adalah sivitas akademika yang meliputi dosen, mahasiswa,

peneliti, dan tenaga kependidikan lainnya.

5. Tugasnya memfasilitasi kegiatan perguruan tinggi yang dikenal dengan istilah Tri Dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 7330. 2009) bidang kepustakaan dan kepustakawanan layanan yang diberikan pada Perpustakaan Perguruan Tinggi antara lain :

1. Layanan sirkulasi;

2. Layanan pinjam antar perpustakaan; 3. Layanan referensi;

4. Layanan pendidikan pengguna;

5. Layanan pendidikan pengguna dan literasi informasi diberikan kepada mahasiswa dan pengajar.

6. Layanan penelusuran informasi.

(30)

Perpustakaan Perguruan Tinggi pada umumnya mengembangkan berbagai bidang ilmu dan pengetahuan secara lebih mendalam sehingga perpustakaan harus mampu mendukung segala kebutuhan informasi studi yang dikembangkannya, hal inilah yang menjadikan perpustakaan memiliki fungsi yang penting karena sebagai pusat sumber informasi.

C. Pengertian Fungsi Perpustakaan

Tidak banyak yang tahu bahwa perpustakaan mempunyai fungsi, Fungsi perpustakaan inilah yang sejak lama dijadikan dasar gerak perkembangan perpustakaan. Disinilah akan di uraikan apa saja fungsi perpustakaan yang harusnya terpenuhi sebagai acuan idealnya suatu perpustakaan. Fungsi perpustakaan dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan namun pada dasarnya fungsi perpustakaan menurut Sulistyo Basuki ( 2010 : 1.22 – 1.24) adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Penyimpanan.

(31)

19 

 

2. Fungsi Penelitian.

Artinya perpustakaan bertugas menyediakan buku untuk keperluan penelitian. Penelitian ini mencakup arti luas karena dapat dimulai dari pnelitian sederhana (oleh murid sekolah dasar) hingga ke penelitian yang rumit dan canggih. Untuk keperluan penelitian ini, perpustakaan bertugas menyediakan jasa yang membantu keberhasilan sebuah penelitian, misalnya dengan menyediakan daftar buku mengenai suatu subjek, menyusun daftar artikel majalah mengenai suatu masalah, membuat sari karangan, artikel majalah maupun materi perpustakaan lainnya. Dengan kegiatan ini maka perpustakaan mutlak diperlukan untuk membantu penelitian.

3. Fungsi Informasi.

Artinya perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan pemakai perpustakaan. pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan maupun bila tidak diminta. Dalam hal terakhir ini dilakukan bila perpustakaan menganggap informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemakai. Bentuk lain adalah jasa referensi artinya jasa perpustakaan mencarikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan pemakai, lazimnya dilakukan oleh bagian referensi sebuah perpustakaan.

Sebuah perpustakaan dipandang sebagai sumber informasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

(32)

b. Mengolah bermacam-macam (sumber) informasi berdasarkan system tertentu.

c. Menyebarluaskan bermacam-macam (sumber) informasi kepada pemakai perpustakaan.

d. Dalam hal tertentu, fungsi sebagai tempat lahirnya informasi. e. Melestarikan berbagai macam (sumber) informasi.

f. Memberikan informasi bagi masyarakat sekarang dan yang akan datang (LPPI, 2001: 6).

Buku yang berjudul ilmu perpustakaan & kode etik pustakawan yang ditulis oleh wiji suwarno (2013 : 44) juga menyebutkan bahwa informasi memiliki nilai yang mana nilai-nilai informasi adalah sebagai berikut :

a. Benar dan salah. Artinya, informasi selalu berhubungan dengan kebenaran dari suatu kenyataan. Jika informasi salah dipercayai, maka dampaknya sama dengan jika informasi itu benar.

b. Baru. Artinya, informasi merupakan kebaruan bagi penerimanya. c. Tambahan. Artinya, informasi bisa berupa pembaruan atau perubahan

dari informasi sebelumnya.

d. Korektif. Artinya, infromasi bisa untuk melakukan koreksi pada informasi sebelumnya yang salah.

(33)

21 

 

4. Fungsi Pendidikan.

Artinya perpustakaan merupakan tempat belajar seumur hidup (long live education), terutama bagi mereka yang telah meninggalkan

bangku sekolah. Bagi merek yang sudah bekerja, putus sekolah ataupun pensiunan kesempatan belajar dengan menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi ataupun perpustakaan instansi praktis menjadi terbatas karena ketentuan yang lazim berlaku, jenis perpustakaan yang disebutkan di atas hanya memberikan layanan yang terbatas pada pemakai. Misalnya perpustakaan sekolah hanya memberikan layanan pada murid dan guru, layanan perpustakaan perguruan tinggi terbatas pada pengajar dan mahasiswa, satu-satunya kesempatan memanfaatkan jasa perpustakaan bagi yang meninggalkan bangku sekolah dan pensiunan hanyalah perpustakaan umum. Itulah alasan UNESCO mendorong mengembangkan perpustakaan umum dimanapun jua karena pada prinsipnya perpustakaan umum memberikan pelayanan kepada siapa saja tanpa memandang usia, ras, jenis kelamin, agama, kebangsaan, bahasa atau status sosial.

5. Fungsi Kultural.

(34)

cetak maupun elektronik tentang kebudayaan antar bangsa. Hal itu bertujuan agar masyarakat dapat melestarikan dan dapat mengikuti perkembangan peradaban manusia dari masa ke masa.

6. Fungsi Rekreasi.

Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai tempat dan sarana yang dapat memberikan hiburan pada penggunanya. Hal itu dilakukan dengan mendekorasi ruangan sebaik mungkin agar pengguna nyaman dalam memanfaatkan perpustakaan. Disamping kenyamanan tempat perpustakaan ada juga yang membuat pemustaka menjadi nyaman yaitu keramahan pustakawan, karena tidak bisa dipungkiri keramahan dari pustakawan dan staff perpustakaan memberikan kesan yang baik dan membuat pemustaka menjadi nyaman. selain itu, saat ini perpustakaan juga dilengkapi dengan media audio visual (TV,VCD). Ada juga yang dilengkapi dengan wi-fi jadi pengguna dapat memanfaatkan perpustakaan secara maksimal tanpa harus berpindah tempat untuk mendapatkan semua informasi yang di perlukannya. (Sulistyo, Basuki ; 2010 : 1.22 – 1.24)

Fungsi-fungsi perpustakaan akan berubah seiring perkembangan zaman. Oleh karena itu wiji suwarno (2013 : 20) dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan” mengemukakan adanya paradigma lama

(35)

23 

 

Sedang yang dimaksud dengan paradigma baru adalah terjadinya perubahan fungsi perpustakaan yang harus berubah mengikuti perkembangan zaman dan perubahan pola pikir masyarakat agar mampu beradaptasi dengan baik pada situasi dan kondisi yang ada. Demikian pula dengan paradigma perpustakaan yang dituntut mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). (Wiji Suwarno, 2013 : 21). Adapun paradigma baru yang dimaksud di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Simpan Saji Karya (Wiji Suwarno, 2013 : 21)

Yaitu fungsi perpustakaan sebagai tempat menyimpan suatu karya, yang kemudian menyajikan karya tersebut sebagai informasi yang bisa diakses oleh pemustakanya. Sebagaimana tertuang dalam UU No.43 Tahun 2007 bahwa koleksi perpustakaan harus diseleksi, dilayankan, disimpan, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka.

2. Pusat Sumber Daya Informasi (SDI)

(36)

3. Pusat Sumber Belajar dan Penelitian Masyarakat.

Yaitu fungsi perpustakaan sebagai tempat belajar dan penelitian bagi masyarakat sehingga menjadi masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan luas. Pasal 2 UU No.43 Tahun 2007 menyebutkan bahwa perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat. Dalam ayat lain pun dijelaskan bahwa perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Rekreasi dan Re-kreasi.

Yaitu fungsi perpustakaan sebagai tempat yang nyaman dan menyajikan informasi – informasi yang sifatnya menyenangkan, serta sebagai tempat yang menghasilkan kreasi (karya) baru yang berpijak dari karya-karya orang lain yang telah dipublikasikan.

5. Mengembangkan Kebudayaan.

Yaitu fungsi perpustakaan sebagai tempat mengembangkan kebudayaan melalui informasi yang disajikan, serta penanaman nilai-nilai kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan-kegiatannya, seperti pemutaran film dokumenter, belajar menari, les bahasa, dan story telling.

(37)

25 

 

meliputi fungsi pendidikan, fungsi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang meliputi Tri Darma perguruan tinggi (Sulistyo Basuki, 2010 : 1.22).

Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Pendidikan

Yaitu perpustakaan merupakan tempat belajar seumur hidup (long live education), perpustakaan di perguruan tinggi juga dianggap sebagai

jantungnya kampus yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan. Pelayanan perpustakaan perguruan tinggi terbatas pada pengajar dan mahasiswa, satu-satunya kesempatan memanfaatkan jasa perpustakaan bagi yang meninggalkan bangku sekolah dan pensiunan hanyalah perpustakaan umum. Itulah alasan UNESCO mendorong mengembangkan perpustakaan umum dimanapun jua karena pada prinsipnya perpustakaan umum memberikan pelayanan kepada siapa saja tanpa memandang usia, ras, jenis kelamin, agama, kebangsaan, bahasa atau status sosial.

2. Fungsi Penelitian

(38)

menyusun daftar artikel majalah mengenai suatu masalah, membuat sari karangan, artikel majalah maupun materi perpustakaan lainnya. Dengan kegiatan ini maka perpustakaan mutlak diperlukan untuk membantu penelitian. Dan bisa digunakan sebagai referensi bagi mereka yang akan melakukan penelitian agar dapat mengetahui apakah subjek yang akan mereka teliti sudah ada yang meneliti sebelumnya sehingga bisa dijadikan perbandingan baik dari segi kekurangan dan kelebihannya sehingga akan meghasilkan penelitian yang baru.

3. Pengabdian kepada masyarakat

Yaitu fungsi perpustakaan sebagai tempat belajar dan penelitian bagi masyarakat sehingga menjadi masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan luas. Pasal 2 UU No.43 Tahun 2007 menyebutkan bahwa perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat. Dalam ayat lain pun dijelaskan bahwa perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

(39)

27 

 

D. Pengertian Efektifitas

Efektifitas mempunyai banyak pengertian dan pendapat menurut beberapa tokoh ahli, tapi dari banyaknya pengertian menurut beberapa ahli dapat diartikan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Berikut beberapa pengertian efektifitas menurut para tokoh ahli :

Menurut Sedarmayanti (2009: 59) Efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. Pengertian efektifitas ini lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila efisiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat.

Menurut Supriyono (2000: 29), Efektifitas merupakan hubungan antara keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang mesti dicapai, semakin besar kontribusi daripada keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan efektif pula unit tersebut.

Yamit (2003 : 14), Efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh tujuan tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya pada keluaran yang dihasilkan.

(40)

dipahami, konsisten dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap atau sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan” (Mc Leod dalam susanto, 2007:41).

“Efektifitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan” (Soewarno Handayaningrat, 1982:16).

Sedangkan menurut Siagian ( 2001: 24). Efektifitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektifitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkannya. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnya

Efektifitas merupakan taraf sampai sejauh mana peningkatan kesejahteraan manusia dengan adanya suatu program tertentu, karena kesejahteraan manusia merupakan tujuan dari proses pembangunan. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan tersebut dapat dilakukan dengan mengukur beberapa indikator spesial seperti; pendapatan, pendidikan, ataupun rasa aman dalam mengadakan pergaulan (Soekanto, 1989:48).

Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. (Hidayat, 1986)

(41)

29 

 

(42)

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan suatu pekerjaan yang bersifat ilmiah dan

memerlukan ketelitian, kecermatan, dan kecerdasan yang mencakup keterpaduan

antara metode dengan pendekatan yang dilakukan untuk mengumpulkan dan

menganalisis data yang ada hingga mencapai suatu tujuan yang lebih bersifat

ilmiah. Skripsi ini menggunakan beberapa metode penulisan baik dalam

pengumpulan data maupun dalam pengolahannya. Adapun metode yang

dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

A.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan instrument angket yang di

deskripsikan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci tentang

bagaimana efektifitas dari sebuah fungsi perpustakaan di perpustakaan UIN

Alauddin Makassar.

B.

Waktu dan lokasi Penelitian

1.

Waktu Penelitian

(43)

32

2.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi perpustakaan di Perpustakaan

Kampus 2 UIN Alauddin Makasar yang beralamat di JL.Sultan

Alauddin No.36 (Samata) Kabupaten Gowa, Sulawesi selatan.

Adapun schedule penelitian atau jadwal kegiatan selama meneliti

antara lain :

a.

Pada tanggal 4

11 januari 2016 penyusun melakukan observasi

atau pengamatan di lokasi penelitian.

b.

Kemudian pada tanggal 18, 20, dan 25 januari 2016 penyusun

menyebarkan angket kepada responden yang sudah ditentukan.

c.

26 januari

10 februari penyusun mengolah data hasil angket

yang sudah disebar.

C.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk

dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 :

117). Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi.

Penelitian ini menggunakan pemustaka sebagai populasi dan sampel.

Populasinya adalah mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan semester VII kelompok

ap.3-4. dan sampelnya adalah seluruh mahasiswa ilmu perpustakaan semester VII

ap.3-4.

(44)

D.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik)

menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam bentuk benda,

tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaanya melalui: angket, wawancara,

pengamatan, ujian, dan dokumentasi. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau

gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi.

Penelitian ini penulis akan mengumpulkan data dengan menggunakan

Angket. Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain agar

bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan

penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah

dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang

tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pernyataan.

Penulis akan menggunakan jenis angket tertutup (angket berstruktur) yaitu

angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta

untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara

memberikan tanda checklist (√). Penulis menyajikan angket dalam bentuk

checklist atau daftar cek yaitu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang

akan diamati.

E.

Instrument Penelitian

(45)

32

antara data dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan hipotesis penelitian.

Data merupakan bahan penting yang akan digunakan dalam menjawab

permasalahan. Instrument penelitian merupakan alat bantu peneliti dalam

pengumpulan data yang akan digunakan pada saat melakukan penelitian, adapun

instrument yang digunakan adalah angket atau daftar pertanyaan yang akan

diajukan kepada pemustaka.

Langkah

langkah menyusun instrument penelitian:

1.

Mengidentifikasi variable-variabel dalam rumusan judul penelitian.

2.

Menjabarkan variabel tersebut menjadi sub variabel/dimensi

3.

Mencari indikator / aspek setiap sub variabel.

4.

Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.

5.

Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrument.

6.

Melengkapi instrument dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar.

F.

Validitas dan Reliabilitas data

1.

Validitas berasal dari kata

validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan

pengukuran. Suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu

menghasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan

gambaran yang cermat mengenai data tersebut.

Sedangkan pengertian validitas menurut Walizer (1987) adalah

tingkat kesesuaian antara suatu batasan konseptual yang diberikan

dengan bantuan operasional yang telah dikembangkan. Dalam hal ini

(46)

penulis membuat 18 bulir pernyataan yang terkait dengan fungsi

penyimpanan, penelitian, pendidikan, informasi, fungsi cultural dan yang

terakhir adalah fungsi rekreasi. Setelah diuji validitas nya menggunakan

correlations pearson product moment

maka dengan n=50 dengan

menggunakan tabel distribusi nilai

signifikasi 5% dan 1%

didapatkan hasil

hasilnya adalah dari

18 bulir

pernyataan yang valid adalah 11 sedangkan yang tidak valid adalah 7.

2.

Reliabilitas menurut walizer (1987) adalah keajegan (konsistensi)

pengukuran. Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (2004 : 28)

reliabilitas menunjukan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat

tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliable dalam artian

harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.

Setelah melakukan uji validitas maka tinggal tersisa 11 bulir

pernyataan yang valid dan setelah dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan cronbach’s alpha maka hasilnya adalah 0,705 yang artinya

data tersebut reliable.

Tabel 1

Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,705 11

(47)

32

G.

Tekhnik Analisis Data

Tekhnik analisis data yang penulis gunakan yaitu data kuantitatif yaitu

hasil atau jawaban dari angket yang dianalisis menggunakan rumus efektifitas

kemudian diberikan kesimpulan.

Adapun rumus efektifitas yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

Rumus efektifitas :

Keterangan : a = output aktual.

t = output target.

Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan sama dengan 1

(satu), maka akan tercapai efektifitas.

\

Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang daripada 1

(satu), maka efektifitas kurang tercapai.

(48)

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Gambaran Umum Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar

Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar didirikan

pada 10 November 1965 bersamaan diresmikan IAIN Alauddin Makassar. Sesuai

dengan surat menteri Agama Republik Indonesia 74 tentang berdirinya IAIN

Makassar.

Tujuan di bentuknya perpustakaan IAIN Alauddin Makassar adalah untuk

menunjang program Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat.

Tenaga perpustakaan pada tahun 1965 sampai dengan tahun 1973 berjumlah

dua orang yaitu kepala perpustakaan Bapak Syamsuddin dan satu staf Bapak

Syahrir Aksa.

Ruang perpustakaan pada tahun 1965 sampai dengan tahun 1967 bertempat di

sebelah selatan Gedung Universitas Muslim Indonesia (UMI) Jln. Kakatua

tepatnya di satu ruangan kantor sekolah persiapan IAIN pertengahan tahun 1967,

IAIN Alauddin Makassar pindah ke Jln. Timo Bioskop AA di lantai tiga.

(49)

37

Perpustakaan menempati Gedun

g Fakultas Syari’ah salah satu ruangan kuliah

berada di lantai dua. Tenaga perpustakaan sudah berjumlah tiga orang, yaitu

seorang kepala perpustakaan dan dua orang staf. Namun pada akhir 1975

perpustakaan mengalami kebakaran di akibatkan oleh arus listrik. Banyak koleksi

yang ikut terbakar, sedangkan koleksi yang berhasil di selamatkan dipindahkan ke

rumah jabatan rektor yang berada di lingkungan kampus. Setelah itu perpustakaan

di pindahkan ke gedung fakultas Tarbiah.

Gedung perpustakaan bersambung dengan gedung lembaga pusat

pengembangan bahasa. Pada tahun 1997 lembaga pusat bahasa IAIN Alauddin

Makassar dilebur. Perpustakaan IAIN Alauddin Makassar sampai pada awal tahun

1998 lembaga pusat pengembangan bahasa di buka kembali. Lantai dasar tetap di

jadikan kantor dan ruangan pengolahan.

Kemudian pada tahun 2004 Perpustakaan IAIN Alauddin Makassar kembali

pindah ke gedung berlantai tiga. Lantai pertama ruangan kepala perpustakaan,

bagian administrasi, pengolahan, penitipan barang, foto copy, Azhar corner,

Iraniar corner, laboratorium komputer, dan tata usaha. Lantai dua bagian

pelayanan, referensi, dan cadangan. Sedangkan lantai tiga ruangan pertemuan,

ruang skripsi masing-masing fakultas dan ruang komputer digital.

(50)

karena sesuatu dan lain hal. Selama kepemimpinan pejabat caretaker, Ibu Nursiah

Hamid melakukan beberapa perubahan seperti letak penitipan barang di

pindahkan ke lantai dua.

Kemudian pada tanggal 10 November 2009, maka dilantiklah kepala

perpustakaan baru yaitu Bapak Irvan Mulyadi selama kepemimpinannya beberapa

perubahan seperti penempatan pegawai perpustakaan sesuai dengan kompetensi

atau latar belakang pendidikan masing-masing.

Penempatan pegawai sesuai dengan profesinya karena mengingat kurangnya

pustakawan yang menang mempunyai latar belakang pendidikan ilmu

perpustakaan.

Dengan mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semakin cepat, perpustakaan UIN alauddin Makassar dengan keterbatasan

pegawai yang berlatar belakang ilmu perpustakaan tetap berusaha untuk

melakukan perubahan yang tadinya masih sangat konvension atau manual menjadi

perpustakaan berotomasi karena desakan adanya peningkatan atau penambahan

jumlah koleksi dari tahun ke tahun semakin meningkat, begitu pula dengan jumlah

pengunjung semakin bertambah.

(51)

39

Pada tahun 2011 Perpustakaan UIN Alauddin Makassar pindah ke kampus II

Jln. Sultan Alauddin No. 23 Samata Kab. Gowa. Sejak itulah perpustakaan mulai

berbenah diri serta mengejar ketertinggalan seperti suatu program dengan bekerja

sama dengan orang-orang teknologi informatika (TI) dan sekarang program

tersebut sudah mulai berjalan, akan tetapi belum maksimal.

Namun demikian suatu perpustakaan yang ideal itu bukan hanya dilihat dari

segi pembangunan fisik saja, akan tetapi semua bentuk yang ada kaitannya dengan

perpustakaan harus maksimal semua, terutama dalam hal program yang harus

diaplikasikan, karena dengan program inilah sehingga segala aktifitas yang ada di

perpustakaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Selanjutnya pada tanggal 2 Januari 2013 di pilihlah Ibu Himayah, S.Ag., SS.,

MIMS sebagai kepala perpustakaan periode 2013 sampai masa jabatan berakhir,

selama beberapa bulan kepemimpinannya dilakukan beberapa perubahan seperti

bidang struktur organisasi dan penempatan tugas pegawai perpustakaan.

1.

Visi dan Misi

a.

Visi:

Pusat ilmu pengetahuan, informasi, dan dokumentasi ilmiah berbasis

teknologi dan peradaban islam

b.

Misi:

(52)

2)

Menyediakan layanan informasi berbasis teknologi untuk kegiatan

pendidikan, penelitian dan lembaga pengabdian masyarakat

3)

Mendukung integrasi iptek dan ilmu keislaman menuju kampus

UIN Alauddin Makassar berbasis peradaban islam

2.

Tujuan dan Sasaran

Setiap institusi tentunya mempunya tujuan serta sasaran yang berbeda.

Perbedaan tersebut biasanya di tentukan berdasarkan visi dari institusi yang

bersangkutan begitu pula dengan perpustakaan. Perpustakaan Universitas

Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar memiliki tujuan:

a.

Meningkatkan efisiensi pengembangan dan pelayanan perpustakaan.

b.

Memberikan

dukungan

pengembangan

untuk

meningkatkan

pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

c.

Mempertahankan posisi Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

sebagai jantung perguruan tinggi, dengan mengikuti perkembangan

baru.

d.

Terwujudnya sarana dan prasarana untuk pengembangan jasa dan

layanan informasi, serta sistem informasi di Perpustakaan UIN

Alauddin Makassar.

e.

Menyediakan koleksi dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan

sivitas akademika di lingkungan UIN Alauddin Makassar.

3.

Struktur Organisasi

(53)

41

melalui wakil rektor (WR I). Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

mempunyai lima bagian dengan struktur organisasi matriks, yaitu:

a.

Bagian pengembangan koleksi

Bidang ini terdiri atas sub bagian monograf dan serial (tercetak

dan tidak tercetak) dan sub bagian pemeliharaan koleksi. Sub bagian

monograf dan serial (tercetak dan tidak tercetak) mempunyai tugas dan

tanggung jawab dalam menyeleksi bahan pustaka, melakukan verifikasi

dan bibliografi, melakukan pemisahan bahan pustaka yang di butuhkan

oleh pemustaka perpustakaan UIN Alauddin. Sub bagian ini juga

bertugas menghimpun koleksi karya ilmiah sivitas akademika UIN

Alauddin, menghimpun jurnal dan majalah populer.

Sub bagian pemeliharaan bagian koleksi bertanggung jawab

dalam kegiatan pemeliharaan dan pelestarian koleksi yang mengalami

kerusakan. Selain itu sub bagian ini melakukan kegiatan reproduksi

koleksi langka atau yang sangat dibutuhkan sivitas akademika UIN

Alauddin dalam kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada

masyarakat.

b.

Bagian pengolahan bahan pustaka

(54)

deskripsi bibliografi menggunakan AACR2, selanjutnya melakukan

analisis subyek berupa penentuan tajuk subyek dengan menggunakan

thesaurus dan daftar tajuk subyek perpustakaan serta penentuan nomor

klasifikasi bahan pustaka dengan menggunaka

Dewey Decimal

Classification (DDC) edisi 23.

Selanjutnya sub bagian organisasi data bertanggung jawab dalam

memberikan kelengkapan bahan pustaka yaitu membuat katalog dan slip buku,

member sampul bahan pustaka, menempelkan

barcode dan melakukan inputing

data. Selain itu sub bagian ini juga bertanggung jawab dalam melakukan

digitalisasi koleksi local content untuk perpustakaan digital (digital library).

c.

Bagian Pelayanan Perpustakaan

Bagian ini terdiri dari sub bagian sirkulasi dan sub bagian

referensi. Sub bagian sirkulasi bertanggung jawab menyebarluaskan

informasi kepada pemustaka dengan memberikan layanan peminjaman

dan pengembalian bahan pustaka (sirkulasi). Layanan peminjaman yang

dilakukan bisa peminjaman untuk baca di perpustakaan dan

peminjaman untuk di bawah pulang. Selain itu bagian sirkulasi juga

bertanggung jawab dalam melayani keanggotaan perpustakaan dan

bebas pustaka bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan.

(55)

43

pemustaka dan memberikan pelatihan

information skill bagi seluruh

civitas akademika UIN Alauddin.

d.

Bagian Shelfing

Bagian ini bertanggung jawab untuk mengontrol kerapian,

kebersihan, keteraturan koleksi yang dilayangkan agar pengguna jasa

perpustakaan merasa aman, tenang dan tepat sasaran dalam temu

kembali informasi yang diinginkan dan menyiangi serta merawat

koleksi agar tetap baik.

e.

Bagian Teknologi Informasi

Pada bagian ini bertanggung jawab untuk mengontrol sistem

perpustakaan, pendigitalan karya ilmiah mahasiswa seperti skripsi, tesis

dan disertasi dan juga bertanggung jawab untuk back up sofa file.

(56)

Gambar I

Struktur Organisasi Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

Sumber: UPT Pusat Perpustakaan UIN Alauddin Makassar 2014

KEPALA PERPUSTAKAAN

TATA USAHA

BAG. SIRKULASI

BAG. SHELFING

BAG. TEKNOLOGI

INFORMASI BAG.

PENGOLAHAN BAG.

PENGEMBANGAN KOLEKSI

REKTOR

BIRO I ADMINISTRASI

AKADEMIK

KEPALA PERPUSTAKAAN

(57)

45

4.

Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk mendukung operasional lancarnya pelayanan informasi bagi

civitas akademika UIN Alauddin Makassar, perpustakaan dikelola oleh 24

orang pegawai dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.

Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

NO

NAMA

BIDANG KERJA

JABATAN

1

Muh. Quraisy Mathar,

S.sos.,M.Hum.

Kepala

perpustakaan

-

2

Muhammad Ilyas

Tata Usaha

Staf

3

Kamaruddin

Tata Usaha

Staf

4

Idham, S.Pd.I

Bagian Sirkulasi

Koordinator

dan

pustakawan

6

Jum Awaliah, S.Ip

Bagian Sirkulasi

Staf

7

Wiwik Yuliani, S.Hum

Bagian Sirkulasi

Staf

8

Ismail

Bagian Sirkulasi

Staf

9

Nur Hamka

Bagian Sirkulasi

Staf

10

Ely Kamariah

Layanan Lt. 2

Staf

11

Walyanty Nur, S.E.

Layanan Lt. 2

Staf

12

Naufal Qadri

Layanan Lt. 4

Staf

13

Haeril

Layanan Lt. 3

Staf

(58)

15

Syahrul

Layanan Lt. 3

Staf

21

Asniar, S.Ag

Layanan Lt. 3

Staf

17

Fatmawati, S.Hum

Bagian Pengolahan

Koordinator

dan

pustakawan

16

Hijrah, S.Hum

Bagian Pengolahan

Staf

20

Rosani

Bagian Pengolahan

Staf

19

Lenny Martini, S.Hum

Bagian

Pengembangan

Koleksi

Koordinator

22

Ramdhan

Bagian Shelfing

Koordinator

23

Andi Mansyur, S.Hum

Bagian Teknologi

Informasi

Koordinator

Dan

pustakawan

24

Laode Rusadi, S.Ip

Bagian Teknologi

Informasi

Staf

Sumber: Perpustakaan UIN Alauddin Makassar 2016

Pada masa kepemimpinan bapak Quraisy Mathar beliau membentuk panitia

khusus (pansus) atau lebih tepatnya mendaya gunakan kemampuan para lulusan

jurusan ilmu perpustakaan untuk ikut serta meningkatkan kualitas perpustakaan.

Perlu diketahui bahwa di perpustakaan UPT UIN Alauddin Makassar hanya 10

orang yang pustakawan, hal ini jelas sangat tidak sebanding dengan besar

(59)

47

untuk bergabung di perpustakaan UIN Alauddin agar bisa ikut serta dan aktif

mengamalkan ilmu nya di perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

5.

Layanan Perpustakaan

Adapun jenis layanan yang disediakan oleh Perpustakaan

Perguruan Tinggi UIN Alauddin Makassar yaitu:

a.

Layanan orientasi perpustakaan (pendidikan pemustaka).

Layanan ini satu kegiatan jasa pemanduan dari perpustakaan

yang memberikan suatu ilmu ketrampilan dan tata cara untuk

menggunakan perpustakaan sehingga pemustaka dapat lebih

mengoptimalkan penggunaan jasa perpustakaan dengan cepat dan

tepat.

b.

Layanan sirkulasi.

Layanan ini merupakan kegiatan yang mencakup semua bentuk

pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi

perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan

pengguna jasa perpustakaan, baik itu peminjaman maupun

pengembalian bahan pustaka.

c.

Layanan referensi.

(60)

kepada para pemakai/pengunjung perpustakaan (layanan buku-buku

referensi, seperti: kamus, ensiklopedia, statistik, dll).

d.

Layanan deposit .

Layanan deposit biasanya dilakukan dengan cara mewajibkan

seluruh civitas akademikanya, terutama dosen dan mahasiswa

untuk menyerahkan seluruh hasil karya ilmiahnya. Mahasiswa

diwajibkan untuk menyerahkan skripi baik tercetak maupun digital

ke Perpustakaan Universitas (wajib simpan karya ilmiah, seperti:

skripsi, tesis, disertasi, makalah)

e.

Layanan koleksi audio visual (layanan non buku).

Selain koleksi buku-buku fisik pada perpustakaan ini

Perpustakaan menyediakan koleksi audio visual sebagai penunjang

proses belajar mengajar dan disertai dengan sarana pelengkapnya.

f.

Layanan fotocopy.

Layanan ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan

kepada para pengguna perpustakaan yang ingin meng-copy sebagian

bahan pustaka, referensi-refrensi, dan lain sebagainya. Sehingga

pengguna dapat memperoleh informasi tanpa harus meminjam atau

membawa keluar perpustakaan terutama untuk koleksi referensi yang

tidak bisa dipinjamkan.

g.

Layanan Internet/Wifi.

(61)

49

Untuk manfaatan layanan internet pemustaka dapat langsung ke

ruang internet. Akan tetapi, jika pengunjung perpustakaan membawa

laptop/notebook, pengujung dapat langsung mengakses internet

menggunakan jaringan

wi-fi yang tersedia di setiap lantai

perpustakaan.

B.

Hasil Penelitian

Setelah penulis melakukan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas

terhadap 18 bulir pernyataan yang telah dibuat sebelumnya terkait indikator fungsi

perpustakaan pada Perpustakaan Universitas UIN Alauddin Makassar pada hari

selasa 2 s.d. kamis 4 februari 2016. terdapat 11 bulir pernyataan yang valid,

dengan hasil, ada 7 item yang tidak valid yaitu item / bulir pernyataan 1, 2, 3, 4, 8,

10, 11. Sedangkan ada 11 item / bulir pernyataan yang valid yaitu item 5, 6, 7, 9,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 18.

(62)

1.

Fungsi Penyimpanan

Tabel 1

Fungsi Penyimpanan

Jawaban

1

2

3

Jumlah

Rata-rata

Persentase

Efektif

30

34

39

103

34,33

69

Kurang

Efektif

20

16

11

47

15,67

31

Tidak

Efektif

0

0

0

0

0,00

0

Total

50

50

50

150

50,00

100

Sumber: Data diolah pada februari 2016

Gambar 1

Fungsi Penyimpanan

Sumber: Data diolah pada februari 2016

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa dari 50 responden memberi

nilai efektif rata-rata sebanyak 34 responden, dan 16 responden memberi

nilai kurang efektif, dan 0 responden menjawab tidak efektif. Nilai

persentase efektifitas dari fungsi penyimpanan secara keseluruhan adalah

69% yang berarti bahwa fungsi penyimpanan di perpustakaan UIN Alauddin

Makassar sudah efektif. Adapun hal yang dianggap kurang adalah kurang

lengkapnya koleksi di perpustakaan.

69% 31%

0%

Efektif

Kurang Efektif

(63)

51

2.

Fungsi Penelitian

Tabel 2

Fungsi Penelitian

Jawaban

4

5

6

Jumlah rata-rata Persentase

Efektif

34

32

23

89

29,67

59

Kurang

Efektif

16

18

27

61

20,33

41

Tidak

Efektif

0

0

0

0

0,00

0

Total

50

50

50

150

50,00

100

Sumber: Data diolah pada februari 2016

Gambar 2

Fungsi Penelitian

Sumber: Data diolah pada februari 2016

Pada tabel fungsi penelitian dari 50 responden ada 30 responden

yang menjawab efektif dan 20 menjawab kurang efektif. Jadi bisa dilihat

bahwa tingkat persentase efektif pada fungsi penelitian sebesar 59% yang

berarti fungsi penelitian di perpustakaan UIN Alauddin Makassar efektif.

Berdasarkan hasil angket maka bisa dilihat bahwa fasilitas perpustakaan

kurang mendukung dalam penelitian yang mereka lakukan sehingga fasilitas

mendapatkan nilai rendah.

59% 41%

0%

Efektif

Kurang Efektif

(64)

3.

Fungsi Informasi

Tabel 3

Fungsi Informasi

Jawaban

7

8

9

jumlah

rata-rata

persentase

Efektif

25

30

34

89

29,67

59

Kurang

Efektif

23

19

16

58

19,33

39

Tidak

Efektif

2

1

0

3

1,00

2

Total

50

50

50

150

50,00

100

Sumber: Data diolah pada februari 2016

Gambar 3

Fungsi Informasi

Sumber: Data diolah pada februari 2016

Fungsi informasi menunjukan tingkaat persentase sebesar 59% yang

artinya fungsi informasi di perpustakaan UIN Alauddin Makassar efektif.

Dari 50 responden 30 orang menjawab efektif, 19 menjawab kurang efektif

dan 1 orang menjawab tidak efektif. Hal yang membuat fungsi informasi

kurang efektif adalah para responden merasa bahwa informasi di

perpustakaan kurang up to date, atau kurang terbaharui.

59% 39%

2%

Efektif

Kurang Efektif

(65)

53

4.

Fung

Gambar

Tabel 1 Sumber daya manusia perpustakaan UIN Alauddin Makassar
Gambar 1 Struktur Organisasi perpustakaan UIN Alauddin Makassar
Tabel 1 Uji Reliabilitas
Gambar I
+7

Referensi

Dokumen terkait

STANDART KOMPETENSI : Pada akhir proses pembelajaran mata ajar ini Mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya Semester VI mampu menyusun asuhan keperawatan

Solusi yang diusulkan adalah dibuatkan sistem online untuk Petugas Pendataan di desa bisa melakukan input/pendaftaran secara langsung ternak dan peternak yang ada di

Suasana dialogis diatas menuntun analisis Ahmad Amin menggambarkan telah adanya soal tidak mau melibatkan diri dalam pertikaian dan perselisihan diantara sesame kaum

Peta pariwisata interaktif merupakan sebuah aplikasi peta digital yang bersifat interaktif yang diharapkan dapat menjadi media sarana yang sangat menarik

Kognitif No Soal Kunci Jawaban Bentuk Soal Skor 3.8 Menentukan hubungan antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan dan melakukan

Berikutnya adalah inisialisasi ADC (Analog To Digital Converter), dengan mengatur bagaimana PORT A bekerja sebagai input, yaitu dengan membuat PORT A0 sebagai

Apabila penyidik mengetahui ada yang lain dari tersangka itu sendiri dari kelakuan yang diberikan tersangka pada proses penyidikan maka penyidik dapat meminta atau

Dalam penelitian ini akan menjelaskan tentang keberfungsian sosial buruh pabrik PT Giri Tirta Mulya yang berasal dari Desa Bleberan, Kecamatan Playen,