• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Hal-hal Yang Berhubungan Dengan Basis Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Hal-hal Yang Berhubungan Dengan Basis Data"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

7

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hal-hal Yang Berhubungan Dengan Basis Data

Dalam tinjauan pustaka akan diuraikan secara ringkas hal-hal yang berhubungan dengan basis data, antara lain: data, entitas, basis data (database), sistem basis data (database system), sistem manajemen basis data (database management system, DBMS), komponen DBMS, keuntungan dan kerugian DBMS, daur hidup basis data (Database Life Cycle, DBLC), Database Design, DFD, entity relationship modeling, normalisasi.

2.1.1 Pengertian Data

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010,p70), data adalah komponen yang terpenting dari DBMS enviroment dari sudut end user. Data bertindak sebagai jembatan penghubung antara komponen mesin dan manusia.

2.1.2 Pengertian Entitas

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p372, p379), entitas merupakan kumpulan objek dengan sifat yang sama yang dapat diidentifikasi oleh organisasi dan dipresentasikan dalam basis data.

2.1.3 Basis Data (Database)

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p65), basis data adalah sekumpulan dari data-data logika yang saling berhubungan dan gambaran dari data tersebut, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi.

Basis data mempresentasikan entitas, atribut, dan hubungan relasional antara entiti-entiti. Atribut merupakan suatu properti yang menjelaskan beberapa aspek dari objek yang ingin disimpan, dan hubungan (relationship) merupakan suatu gabungan entiti-entiti dalam basis data.

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p77), basis data memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:

(2)

a) Menghilangkan redundancy data

Basis data dapat mengintegrasikan beberapa file sehingga data yang sama tidak simpan berulang kali.

b) Meningkatkan keamanan (security)

Data yang disimpan diberi hak akses bagi pengguna tertentu yang dapat membuka atau membaca suatu file.

c) Konsistensi data

Dengan berkurangnya redudansi, data juga dapat lebih terjaga konsitensinya.

d) Meningkatkan integritas data

Validitas dan konsistensi dari data yang disimpan merupakan integritas dari suatu data.

e) Sharing data

Data yang disimpan dapat dimiliki oleh seluruh isi perusahaan dan dapat dibagi kepada semua pengguna yang diberi hak akses.

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p80), selain beberapa keuntungan yang didapat dari basis data, terdapat juga beberapa kerugian, seperti:

a) Kompleksitas

Semakin besar data yang disimpan, file semakin kompleks.

b) Ukuran (size)

Kompleksitas dan kedalaman dari suatu fungsionalitas membuat penggunaan perangkat lunak (software) semakin besar.

c) Biaya DBMS

Biaya DBMS berdasarkan kepentingan yang berbeda, tergantung dari lingkungan dan fungsionalitas yang disediakan.

(3)

Biaya ini termasuk biaya pelatihan staff untuk menggunakan sistem yang baru.

e) Biaya penambahan perangkat keras

Penyimpanan disk diperlukan bagi DBMS dan basis data akan memerlukan penambahan tempat penyimpanan. 2.1.4 Sistem Basis Data

Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010, p54), sistem basis data sebagai kumpulan program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data bersama dengan Database Management System (DBMS) dan basis data itu sendiri.

2.1.5 Database Management System (DBMS)

Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010, p66), Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke database. Selain bertanggung jawab atas keamanan (security) dan kesatuan (integrity) basis data tersebut, DBMS juga menerima permintaan data dari program aplikasi yang kemudian memerintahkan sistem operasi untuk mengirimkan data yang dimaksud.

DBMS berinteraksi dengan program aplikasi user dan DBMS menyediakan fasilitas-fasilitas berikut:

Memungkinkan user untuk mendefinisikan basis data, biasanya dari Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan user untuk membedakan tipe dan struktur data, dan batasan data yang akan disimpan dalam database.

Memungkinkan user untuk menyisipkan, memperbarui (update), menghapus dan menerima data dari basis data, biasanya dari Data Manipulation Language (DML).

• Menyediakan kontrol akses ke basis data. Sebagai contoh, sebuah sisem keamanan yang mencegah pengguna yang tidak bertanggung jawab mengakses database.

Dengan semua fungsi ini, DBMS menjadi sistem yang powerful dan berguna. DBMS juga menyediakan fasilitas lainnya

(4)

yaitu view mechanism,yang memperbolehkan setiap pengguna untuk memiliki masing-masing view ke database.

Selain mengurangi kompleksitas dengan memberikan data yang ingin dilihat oleh pengguna,view juga mempunyai keuntungan lain yaitu:

View menyediakan level keamanan. View bisa diatur supaya beberapa pengguna tidak dapat melihat data tertentu.

View menyediakan sebuah mekanisme untuk menyesuaikan tampilan database.

View bisa mempresentasikan sebuah konsisten, gambaran yang tidak dapat diubah dari struktur database.

2.1.5.1 Komponen-komponen DBMS

Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010, p68), DBMS memiliki lima komponen penting yaitu:

a. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan berupa sebuah komputer pribadi hingga jaringan-jaringan komputer.

b. Perangkat lunak (software)

Komponen perangkat lunak terdiri dari DBMS software dan aplikasi program berserta sistem operasi (OS), termasuk software jaringan bila DBMS digunakan dalam jaringan.

c. Data

Data merupakan komponen terpenting dalam DBMS, dimana data berfungsi sebagai jembatan antara komponen mesin dengan komponen manusia.

d. Procedure

Prosedur merupakan panduan dan aturan dalam membuat dan menggunakan basis data. contoh prosedur adalah login ke dalam basis data, penggunaan fasilitas DBMS atau aplikasi program, cara menjalankan dan menghentikan DBMS, membuat backup database, mengangani kerusakan software atau hardware.

e. Manusia (People)

(5)

- Data Administrator (DA) bertanggung jawab atas tahapan awal dari lifecycle. DA mengatur sumber daya data yang meliputi perencanaan database, pengembangan dan pemeliharaan standar, kebijakan, prosedur dan desain database logikal dan konseptual. - Database Administrator (DBA) bertanggung jawab atas

perencanaan desain fisik database dan implementasi, keamanan dan kontrol integritas, perawatan sistem operational dan meyakinkan kinerja aplikasi yang memuaskan untuk pengguna. - Application Developer bertanggung jawab setelah database

diimplementasikan. Program aplikasi yang menyediakan fungsionalitas yang diperlukan untuk end-user harus diimplementasikan.

- End-User terdiri dari naive user dan sophisticated user. Naive user adalah user yang tidak perlu tahu mengenai database dan DBMS, hanya menggunakan program aplikasi. Sedangkan, sophisticated user adalah user yang sudah familiar dengan struktur database dan DBMS.

2.1.5.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS

Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010, p77), ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan DBMS.

Keuntungan DBMS adalah sebagai berikut:

a) Kontrol terhadap pengulangan data (data redundancy) b) Data yang konsisten

c) Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama d) Data yang dibagikan (sharing of data)

e) Meningkatkan integritas data f) Meningkatkan keamanan data

g) Penetapan standarisasi (format data, prosedur update)

h) Pengurangan biaya dikarenakan data operasional perusahaan dijadikan satu, kemudian aplikasi dibuat dengan menggunakan data source yang tunggal tersebut.

i) Mempermudah pengoperasian data.

(6)

k) Meningkatkan produktivitas.

l) Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data (data menjadi global).

m) Meningkatkan layanan backup dan recovery. Kerugian dari DBMS antara lain :

a) Kompleksitas. b) Size / ukuran besar. c) Biaya dari suatu DBMS.

d) Biaya penambahan perangkat keras.

e) Biaya konversi (misalnya, biaya training dan staff spesialis).

2.1.6 The Database System Development Lifecycle (DBLC)

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg(2010,p313), sebuah sistem basis data (database) merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang lebih besar sehingga siklus hidup pengembangan sistem

database berhubungan dengan siklus sistem informasi. .

(7)

Gambar 2.1 Tahapan dari Database SystemDevelopment Lifecycle Database Planning System Definition Requirements Collection and Analysis Physical Database Design Conceptual Database Design Logical Database Design Application Design DBMS Selection Database Design Implementation Testing Prototyping (Optional)

Data Conversion and Loading (Optional)

Operational Maintenance

(8)

Tahapan Aktivitas Utama

Database Planning Merencanakan bagaimana tahapan dari DBLC dapat terealisasi dengan efektif dan efisien.

System Definition Menspesifikasikan ruang lingkup dari sistem basis data.

Requirement Collection and Analysis

Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan dari sistem basis data yang baru.

Database Design Desain konseptual, logikal dan fisikal dari basis data.

DBMS Selection (optional)

Memilih DBMS yang sesuai dengan sistem basis data.

Application Design Melakukan desain tampilan dan aplikasi yang menggunakan dan memproses basis data.

Prototyping (optional) Membangun model untuk sistem basis data yang memungkinkan pedesain untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem akhir.

Implementation Membuat definisi fisikal dari basis data dan aplikasinya.

Data Conversation and Loading

Memasukkan data lama ke dalam sistem basis data dan merubah koneksi dari aplikasi lama ke sistem basis data yang baru.

Testing Basis data diperiksa untuk mengetahui kesalahan dan validasi terhadap kebutuhan pengguna.

Operational Maintenance Sistem basis data diimplementasikan secara penuh dan diperiksa secara keseluruhan.

(9)

2.1.6.1 Database Planning

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p315), perencanaan basis data (database planning) merupakan aktivitas manajemen yang mengijinkan tingkatan dari aplikasi basis data untuk direalisasikan se- efisien mungkin dan se-efektif mungkin. Database Planning harus diintegrasikan dengan keseluruhan strategi sistem informasi, yaitu :

a. Identifikasi dari tujuan dan rencana perusahaan dengan penentuan kebutuhan sistem informasi berikutnya. b. Evaluasi dari sitem informasi saat ini untuk menentukan

kelebihan dan kelemahan yang ada saat ini.

c. Penilaian dari kesempatan – kesempatan TI yang mungkin menghasilkan keuntungan kompetitif.

2.1.6.2 System Definition

Menurut Thomas Connoly d a n Carolyn Begg ( 2010, p316), Definisi sistem (system definition) adalah yang mendefinisikan jangkauan dari aplikasi basis data dan pandangan-pandangan utama para pemakai. Sebelum mendesain suatu aplikasi basis data penting untuk terlebih dahulu mengidentifikasikan batasan-batasan dari sistem yang sedang diteliti, kaitannya dengan sistem informasi di perusahaan. Perlu dipikirkan untuk kebutuhan yang akan datang selain dari keadaan saat ini.

Pandangan pemakai yang merupakan aspek penting dari pengembangan aplikasi basis data karena membantu untuk memastikan bahwa tidak ada pemakai utama basis data yang terlupa ketika pengembangan aplikasi tersebut. 2.1.6.3 Requirement Collection and Analysis

Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010,p316), analisis data dan pengumpulan kebutuhan (requirement collection and analysis) adalah proses

(10)

pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian dari perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi basis data, dan menggunakan informasi informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai terhadap sistem baru.

Suatu proses resmi dalam menggunakan teknik-teknik seperti wawancara atau kuesioner untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang sistem dan kebutuhann-kebutuhannya dinamakan dengan teknik fact-finding Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010, p340), ada lima kegiatan yang dipakai dalam teknik ini, yaitu :

a. Memeriksa dokumentasi

Pemahaman terhadap jalannya sistem akan cepat diperoleh dengan memeriksa dokumen-dokumen formulir, laporan, dan berkas yang terkait dengan sistem yang sedang berjalan pada perusahaan. Dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat mengetahui data-data apa saja yang akan disimpan di dalam basis data-data.

b. Wawancara

Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan fakta-fakta, memeriksa kebenaran fakta yang ada dan mengklarifikasinya, menimbulkan antusiasme, melibatkan pengguna akhir, mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, dan mengumpulkan ide- ide dan pendapat. Teknik ini memerlukan kemampuan komunikasi yang baik untuk menghadapi pengguna yang memiliki nilai, prioritas, pendapat, motivasi, dan kepriadian yang berbeda-beda.

Keuntungan menggunakan teknik ini menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010,p344), antara lain :

(11)

menanggapi pertanyaan dengan bebas dan terbuka. • Memungkinkan orang yang diwawancara merasa

bahwa ia merupakan bagian dari proyek.

• Memungkinkan pewawancara untuk menindaklanjuti komentar-komentar menarik yang dibuat oleh orang yang diwawancara.

• Memungkinkan pewawancara untuk mengubah atau menyusun kembali pertanyaan selama kegiatan wawancara.

• Memungkinkan pewawancara untuk mengamati bahasa tubuh orang yang diwawancara.

Kerugian menggunakan teknik ini menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010,p344), yaitu :

• Sangat memakan waktu dan biaya, sehingga menjadi tidak praktis.

• Keberhasilannya tergantung pada kemampuan komunikasi pewawancara.

• Keberhasilannya tergantung pada keinginan orang yang diwawancara untuk ikut serta dalam wawancara.

c. Mengamati kegiatan operasional perusahaan

Pengamatan ini memungkinkan untuk ikut serta atau mengamati seseorang melakukan kegiatan untuk mempelajari sistem. Salah satu faktor pengamatan dapat berhasil adalah dengan mencari informasi sebanyak mungkin tentang aktifitas yang akan diamati serta orang yang melakukan akifitas tersebut.

Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain : • Validitas fakta dan data dapat diperiksa.

• Pengamat dapat melihat dengan jelas apa yang dikerjakan.

(12)

• Pengamat juga dapat memperoleh data yang menjelaskan lingkungan fisik dari tugas yang diberikan.

• Relatif murah.

• Pengamat dapat membuat pengukuran kerja. Kerugian menggunakan teknik ini yaitu :

• Sangat memakan waktu sehingga menjadi tidak praktis.

• Dapat terlewat dalam mengamati tugas-tugas yang melibatkan tingkat kesulitan yang lain.

• Beberapa tugas tidak selalu dilakukan dengan cara seperti pada saat pengamatan.

d. Penelitian

Selain melakukan penelitian yang berasal dari organisasi itu sendiri, dapat juga dilakukan pengumpulan informasi yang berasal dari luar organisasi tersebut. Beberapa contoh sumber informasi tersebut antara lain jurnal komputer, buku-buku referensi, dan internet. Sumber informasi tersebut juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah serupa.

Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain :

• Dapat menghemat waktu jika solusinya telah tersedia.

• Peneliti dapat mengamati cara orang lain memecahkan masalah yang sama atau menemukan kebutuhan yang serupa.

• Membuat para peneliti selalu up-to-date dengan perkembangan baru.

Kerugian menggunakan teknik ini yaitu :

(13)

solusi belum tersedia.

• Membutuhkan akses ke sumber informasi yang tepat. • Dapat saja tidak membantu memecahkan masalah

karena tidak didokumentasikan. e. Kuesioner

Teknik lain yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu dokumen dengan tujuan khusus yang memungkinkan fakta-fakta dikumpulkan dari banyak orang sambil menjaga kontrol terhadap tanggapan yang diberikan.

Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain :

• Orang dapat melengkapi dan mengembalikan kuesioner pada waktu yang tepat.

• Tidak mahal untuk mengumpulkan data dari banyak orang.

• Responden lebih mudah untuk memberikan jawaban yang benar karena jawaban yang diberikan dapat dijaga kerahasiaannya. • Tanggapan dapat dianalisis dengan cepat.

Kerugian menggunakan teknik ini yaitu : • Jumlah responden bisa saja rendah.

• Kuesioner dapat saja dikembalikan dengan isi yang tidak lengkap.

• Tidak menyediakan kesempatan untuk mengubah pertanyaan yang salah diartikan.

• Tidak dapat mengamati dan menganalisis bahasa tubuh responden.

(14)

2.1.6.4 Database Design

Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010,p320), perancangan basis data (database design) merupakan proses pembuatan suatu desain untuk sebuah basis data yang akan mendukung operasional dan sasaran suatu perusahaan.

Ada 2 pendekatan untuk mendesain sebuah basis data,yaitu:

a) Pendekatan bottom-up

Yang dimulai pada tingkat awal dari atribut (yaitu properties dari entitas dan relationship) yang mana melalui analisis dari asosiasi antar atribut, dikelompokan menjadi hubungan yang merepresentasikan jenis-jenis entitas dan mendesain basis data yang sederhana dengan jumlah atribut yang tidak banyak.

b) Pendekatan top-down

Digunakan pada basis data yang lebih kompleks, yang dimulai dengan pengembangan dari model data yang mengandng beberapa entitas dan hubungan tingkat tinggi dan kemudian memakai perbaikan top-down berturut-turut untuk mengidentifikasikan entitas, hubungan dan atribut berkaitan tingkat rendah. Pendekatan ini biasanya digambarkan melalui ER (Entity Relationship).

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010,p465) metodologi Database Design terdiri dari Conceptual, Logical dan Physical.

c) Mixed Strategy

Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down untuk bagian yang berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan.

(15)

a. Conceptual Database Design

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010,p467), conceptual database design adalah proses dari membangun sebuah model data yang digunakan di perusahaan dan bebas dari detail implementasi seperti Database Management System (DBMS), program aplikasi, bahasa pemrograman, platform hardware, masalah performa, dan pertimbangan fisikal lainnya. Tahap-tahap yang dilakukan dalam conceptual database design yaitu:

1. Mengidentifikasi tipe entitas. 2. Mengidentifikasi tipe relationship.

3. Mengidentifikasi dan mengasosiasikan atribut sesuai dengan tipe entitas dan relationship.

4. Menentukan domain atribut.

5. Menentukan atribut candidate key dan primary key.

6. Mempertimbangkan penggunaan konsep enhance modeling (opsional).

7. Memeriksa model terhadap redudansi.

8. Memvalidasi model konseptual local dengan user transaction.

9. Me-review model data konseptual local terhadap kebutuhan user.

b. Logical Database Design

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010,p467), logical database design adalah proses dari membangun sebuah model data yang digunakan di perusahaan berdasarkan specific data model yang tidak bergantung kepada DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform perangkat keras, masalah performa, dan pertimbangan fisikal lainnya.Tahap-tahap yang dilakukan dalam logical database design yaitu:

(16)

1. Hilangkan fitur-fitur yang tidak kompatibel 2. Bentuk tabel atau relasi untuk model data logikal 3. Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi 4. Memvalidasi relasi dengan transaksi user 5. Tentukan integrity constraints

6. Pembentukan dan memvalidasi model data logikal global c. Physical Database Design

Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010,p467), physical database design adalah proses menghasilkan deskripsi implementasi database pada penyimpanan sekunder. Tahap ini menggambarkan relasi dasar organisasi file dan indeks-indeks untuk mencapai akses yang efisien ke data dan beberapa kendala integritas serta keamanan data. Tahap-tahap yang dilakukan dalam physical database design yaitu:

1. Perancangan base relation 2. Merancang constraint 3. Analisis transaksi

4. Pembuatan index untuk setiap entitas 5. Estimasi disk space

6. Merancang user view

7. Merancang mekanisme keamanan

2.1.6.5 DBMS Selection

Menurut Thomas Connoly d a n Carolyn Begg ( 2010, p325), pemilihan DBMS yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis data yang mencakup :

a. Mendefinisikan syarat – syarat referensi studi

Menentukan sasaran, batasan masalah dan tugas yang harus dilakukan.

a. Mendaftar 2 atau 3 jenis barang

Membuat daftar barang – barang, misalkan darimana barang ini didapat, berapa biayanya serta bagaimana bila ingin mendapatkannya.

(17)

c. Mengevaluasi barang

Barang – barang yang ada dalam daftar diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan barang tersebut.

d. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan

Merupakan langkah terakhir dari DBMS yaitu mendokumentasikan proses dan untuk menyediakan pernyataan mengenai kesimpulan dan rekomendasi terhadap salah satu produk DBMS.

2.1.6.6 Application Design

Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg ( 2010, p329), perancangan aplikasi adalah merancang antarmuka pemakai (user interface) dan program aplikasi yang akan memproses basis data.

Dalam perancangan aplikasi harus memastikan semua pernyataan fungsional dari spesifikasi kebutuhan pemakai yang menyangkut perancangan aplikasi program dalam mengakses basis data dan merancang transaksi, yaitu cara akses ke basis data dan perubahan terhadap isi basis data (Retrieve, update, dan kegiatan keduanya). Perancangan user interface yang tepat (user friendly) kedalam aplikasi basis data menjadi kebutuhan tambahan agar fungsi yang dibutuhkan tercapai.

2.1.6.7 Prototyping

Prototyping adalah proses membangun sebuah model kerja dari aplikasi basis data (Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2010, p333).

Tujuan utama prototyping adalah untuk memungkinkan pengguna menggunakan prototype untuk mengidentifikasi fitur-fitur yang bekerja dengan baik pada sistem, atau kekurangannya, dan memberikan

(18)

masukan terhadap fitur-fitur baru ke dalam aplikasi basis data.

Ada 2 strategi prototyping yang sering digunakan saat ini, yaitu :

Requirements prototyping

Menggunakan sebuah prototype untuk menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang diusulkan dan ketika kebutuhan- kebutuhannya sudah terpenuhi, prototype tidak digunakan lagi atau dibuang.

Evolutionary prototyping

Digunakan untuk tujuan yang sama. Tetapi pada prototyping jenis ini, prototype-nya tidak dibuang namun selanjutnya akan dikembangkan menjadi aplikasi basis data yang akan berjalan.

2.1.6.8 Implementation

Menurut T ho m as Connolly dan Carolyn Begg (2010, p333), implementation merupakan realisasi secara fisik dari database dan desain aplikasi. Pada tahap penyelesaian desain, kita dapat menerapkan basis data dan program aplikasi yang telah kita buat. Implementasi basis data menggunakan DDL yang kita pilih dalam pemilihan DBMS. Pernyataan DDL digunakan untuk menciptakan struktur basis data dan mengosongkan file yang terdapat dalam basis data tersebut. Pandangan pemakai lainnya juga diimplementasikan dalam tahapan ini. Data Manipulation Language (DML) digunakan untuk mengimplementasikan transaksi basis data di dalam bagian aplikasi program dari sasaran DBMS.

(19)

2.1.6.9 Data Conversion and Loading

Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010,p334), data conversion and loading mencakup pengambilan data dari sistem lama untuk dipindahkan ke dalam sistem yang baru. Langkah ini diperlukan hanya ketika suatu sistem basis data baru sedang menggantikan sistem yang lama.

2.1.6.10 Testing

Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010,p334), testing adalah suatu proses melaksanakan program aplikasi dengan tujuan menemukan kesalahan. Sebelum diterapkan suatu sistem, basis data harus dilakukan testing terlebih dahulu. Hal ini dicapai dengan penggunaan secara hati-hati untuk merencanakan suatu test dan data yang realistis sehingga keseluruhan proses pengujian sesuai dengan metode dan dilaksanakan sesuai aturan yang ada.

2.1.6.11 Operational Maintenance

Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg ( 2010, p335), operational maintenance adalah proses memantau dan memelihara sistem setelah di-install. Yang termasuk aktivitas dari tahapan ini adalah sebagai berikut:

a. Memantau kinerja dari sistem

Jika kinerjanya menurun dibawah level yang dapat diterima, mungkin basis data perlu diorganisir kembali.

b. Pemeliharaan dan upgrade aplikasi basis data (jika diperlukan), ketika basis data sepenuhnya bekerja, pemantauan harus memastikan kinerjanya dapat berada dalam tingkat yang diterima.

(20)

2.1.7 Entity Relationship Modeling

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p371), salah satu aspek yang sulit dalam perancangan database adalah menentukan sebuah entitas.

2.1.7.1 Entity Type (Tipe Entitas)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p372), entity type adalah sekumpulan obyek dengan properti yang sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan yang memiliki keberadaan yang tidak bergantung dengan yang lainnya.

2.1.7.2 Relationship Type (Tipe Hubungan)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p374), relationship type adalah sekumpulan asosiasi antara satu atau lebih entity type yang berpartisipasi. Setiap relationship type diberi nama yang menjelaskan fungsinya.

Gambar 2.2 Relationship Type

Degree of relationship adalah banyaknya entity type yang berpartisipasi di dalam relationship.

Recursive relationship adalah relationship type dimana entity type yang sama berpartisipasi lebih dari satu different role.

2.1.7.3 Attribute (Atribut)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010,p379-382), ada beberapa macam atribut-atribut yaitu:

(21)

Attribute adalah properti dari sebuah entitas atau relationship type.

Attribute Domain adalah sekumpulan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut.

Simple Attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal dengan keberadaan yang bebas.

Composite Attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen dengan keberadaan yang bebas. Dalam hal ini beberapa atribut dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen yang lebih kecil lagi dengan keberadaan yang bebas.

Single Value Attribute adalah atribut yang memiliki nilai tunggal untuk masing-masing kejadian dari entitas.

Multi Value Attribute adalah atribut yang memiliki banyak nilai untuk masing-masing kejadian dari entitas.

Derived Atrribute adalah atribut menggantikan sebuah nilai yang diturunkan dari nilai sebuah atribut yang berhubungan, tidak perlu pada jenis entitas yang sama.

2.1.7.4 Key (Kunci)

Candidate Key adalah satu kumpulan minimal atribut yang diidentifikasi secara unik setiap kejadian dari tipe entitas.

Primary Key adalah candidate key yang diidentifikasi secara unik setiap kejadian dalam tipe entitas.

Foreign Key adalah candidate key yang diidentifikasi secara unik pada setiap kejadian dalam tipe entitas selain primary key.

Composite Key adalah candidate key yang terdiri dari satu atau lebih atribut.

Alternate Key adalah candidate key yang tidak terpakai sebagai primary key.

2.1.7.5 Strong and Weak Entity Type

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010,p383), tipe entitas yang kuat adalah tipe yang keberadaannya tidak bergantung pada tipe entitas lain. Karakteristik dari entitas yang kuat adalah setiap

(22)

kejadian yang unik mampu didentifikasikan menggunakan atribut primary key pada entitas.

Tipe entitas yang lemah adalah tipe entitas yang keberadaannya bergantung pada tipe entitas lainnya. Karakteristik dari entitas yang lemah adalah setiap kejadian entitas tidak bisa diidentifikasikan secara unik hanya dengan menggunakan atribut yang bergantung pada entitasnya.

.

Gambar 2.3 Contoh Strong dan Weak Entity

2.1.7.6 Structural Constraints

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p385), tipe utama dari constraint di dalam relationship disebut multiplicity.

Multiplicity adalah jumlah occurrence yang mungkin dari sebuah tipe entitas yang berhubungan dengan sebuah occurrence dari tipe entitas lain yang terasosiasi melalui hubungan tertentu.

One-to-One (1:1) Relationship terjadi apabila setiap himpunan entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu himpunan entitas A.

One-to-Many (1:*) Relationship terjadi apabila setiap himpunan entitas A boleh berhubungan lebih dari satu himpunan entitas B. Sebaliknya setiap himpunan dari entitas B hanya boleh berhubungan dengan satu himpunan entitas A.

Many-to-Many (*:*) Relationship terjadi apabila setiap himpunan entitas A berhubungan lebih dari satu himpunan entitas B. sebaliknya setiap himpunan dari entitas B juga boleh berhubungan lebih dari satu himpunan entitas A.

(23)

2.1.8 Normalisasi

Normalisasi menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p416), adalah sebuah teknik untuk memproduksi sejumlah relasi dengan kebutuhan yang diinginkan, untuk memberi kebutuhan data dari suatu organisasi.

Proses Normalisasi menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p430), terdapat beberapa bentuk yaitu:

1. Unnormalized Form (UNF)

Sebuah tabel yang berisi satu atau lebih kelompok pengulangan (repeating groups). Pada tabel UNF ini dibuat dengan mentransformasi data dari sumber informasi ke dalam tabel berbentuk baris dan kolom. 2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Sebuah relasi di mana persimpangan setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai. Pada tabel 1NF ini dibuat dengan menghilangkan repetisi dan data yang merupakan hasil kalkulasi serta menentukan atribut yang menjadi primary key.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Bentuk 2NF didefinisikan berdasarkan ketergantungan fungsional yang penuh (Full Functional Dependency). 2NF merupakan sebuah relasi antara bentuk normal pertama dan setiap atribut yang bukan primary key atau secara fungsional tergantung primary key. Dengan kata lain, tabel 2NF ini dibuat dengan menghilangkan ketergantungan partial.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Bentuk 3NF didefinisikan berdasarkan ketergantungan transitif (Transitive Dependency). 3NF merupakan sebuah relasi antara bentuk normal pertama dan bentuk normal kedua, dimana tidak ada atribut yang bukan primary key atau secara transitif bergantung pada primary key.

(24)

Gambar 2.4 Ilustrasi dari Hubungan antara Bentuk Normal

2.2 Hal-hal Khusus Yang Berhubungan Dengan Topik Skripsi dan Alat Bantu Analisis dan Perancangan Basis Data

Dalam tinjauan pustaka akan diuraikan secara ringkas hal-hal khusus tentang topik skripsi dan alat bantu analisis dan perancangan basis data akan diuraikan secara ringkas, antara lain: pemesanan, penjualan, SQL Server, diagram konteks, DFD (Data Flow Diagram), STD (State Transition Diagram), Visual Basic 2010, Freight Forwarding.

2.2.1 Pengertian Pemesanan

Pemesanan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh konsumen sebelum membeli. Untuk mewujudkan kepuasan konsumen maka perusahaan harus mempunyai sebuah sistem pemesanan yang baik.

2.2.2 Pengertian Penjualan

Menurut Mulyadi (2008,p160) penjualan yaitu suatu kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, secara kredit maupun tunai.

2.2.3 Pengertian SQL Server

SQL merupakan kependekan dari Structured Query Language (Bahasa Query Terstruktur). SQL lebih dekat dengan DML dari pada DDL. Namun tidak berarti SQL tidak menyediakan perintah DDL. SQL lebih menekankan pada aspek pencarian dari dalam tabel. Aspek pencarian ini sedemikian penting karena di sinilah sebenarnya inti dari segala upaya

(25)

kita melakukan pengelolaan data. Data dalam basis data diorganisasi sedemikian rupa dengan tujuan untuk memudahkan pencarian di kemudian hari.

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010,p185-p186), sebagai sebuah bahasa, SQL telah distandarisasi dan mengalami beberapa perubahan atau penyempurnaan. SQL muncul pertama kali pada tahun 1970 dengan nama SEQUEL. Standarisasi yang pertama dibuat pada tahun 1986 oleh ANSI (American National Standards Institute) dan ISO (International Standard Organization), yang disebut 86. Pada tahun 1989 SQL-86 diperbaharui menjadi SQL-89. Standar terakhir yang dibuat adalah pada tahun 2008 yaitu SQL-2008.

Microsoft SQL Server ialah salah satu produk Relational Database Management System (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya ialah sebagai server dari sebuah database yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi.

Dalam DBMS seperti MS SQL Server biasanya tersedia paket bahasa yang digunakan untuk mengorganisasi basis data yang ada, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML).

Data Definition Language (DDL).

Data Definition Language (DDL) adalah satu paket bahasa DBMS yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data. Hasil kompilasi dari DDL adalah satu set tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Data Directory/Dictionary. Secara umum perintah perintah dalam DDL berhubungan dengan operasi-operasi dasar seperti membuat basis data baru, menghapus basis data, membuat tabel baru, menghapus tabel, membuat indeks, mengubah struktur tabel. Contoh perintah DDL misalnya, Create Table, Create Index, Alter, dan Drop Database.

Data Manipulation Language(DML)

Data Manipulation Language (DML) adalah satu paket DBMS yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau memanipulasi

(26)

data sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat.

2.2.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagrams adalah alat diagram serbaguna. Dengan hanya empat simbol, diagram aliran data dapat mewakili physical dan logical sistem informasi. Empat simbol yang digunakan dalam DFD ini merupakan data flow, data store, process dan source/sink (atau entitas eksternal) (Valacich, 2005, p157).

2.2.4.1 Komponen Data Flow Diagram a. Process

Gambar 2.5 Simbol Proses dalam DFD

Process adalah pekerjaan atau tindakan dilakukan pada data sehingga mereka berubah, disimpan, atau di distribusikan (Valacich, 2005, p158).

b. Data flow

Gambar 2.6 Simbol Aliran Data dalam DFD

Data flow adalah data yang bergerak dan berpindah sebagai satu unit dari satu tempat di dalam sebuah sistem yang lain (Valacich, 2005, p158).

c. Data Store

(27)

Data store adalah data pada saat istirahat. Data store dapat mewakili salah satu dari banyak lokasi physical yang berbeda untuk data termasuk folder file, satu atau lebih file berbasis komputer (Valacich, 2005, p158).

d. Source / sink

Gambar 2.8 Simbol Source/Sink dalam DFD

Source / sink adalah asal dan atau tujuan dari data (Valacich, 2005, p158).

2.2.4.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah diagram yang menempatkan sistem dalam suatu konteks lingkungan. Batasan atau ruang lingkup sistem, dan hubungan keterkaitan sistem dengan lingkungannya, digambarkan dalam data flow diagram. (Valacich, 2005, p160). 2.2.4.3 Diagram Nol

Diagram nol adalah diagram yang digunakan untuk menjelaskan detail dari diagram konteks. (Valacich, 2005, p161).

2.2.5 State Transition Diagram (STD)

State Transition Diagram (STD) adalah sebuah diagram yang memodelkan bagaimana dua atau lebih proses yang berelasi satu sama lain; mengilustrasikan berbagai macam state dari komponen sistem yang bisa berelasi dengan peristiwa atau kondisi yang mengakibatkan perubahan dari satu state ke state lainnya. (George M.Marakas, 2006, p140).

Ada dua macam simbol yang menggambarkan proses dalam State Transition Diagram (STD), yaitu:

(28)

1. Gambar persegi panjang menunjukkan state dari sistem

Gambar 2.9 Simbol State dalam STD

2. Gambar panah menunjukkan transisi antar state. Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan. Label yang di atas menunjukkan kejadian yang menyebabkan transisi terjadi. Label yang di bawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian.

Gambar 2.10 Simbol Transisi dalam STD 2.2.6 Visual Basic

Menurut Michael Halvorson (2010, xvii), visual Basic 2010 merupakan sebuah teknologi yang dinikmati jutaan programmer di seluruh dunia. Visual basic 2010 bukanlah produk yang berdiri sendiri, melainkan komponen utama dari microsoft visual studio 2010, sebuah sistem pengembangan yang komperhensif yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi yang kuat dan berguna untuk aplikasi berbasis windows.

Visual Basic dibuat dengan pengembangan sebagai langkah pengembangan untuk menyesuaikan BASIC ( Beginner All-Purpose Symbolic Instruction Code ) yang berbasis DOS yang tidak mempunyai kemampuan menggunakan metode GUI dalam basis Windows.

Sebagai program yang berbasis windows, Visual Basic mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan seluruh aplikasi windows, seperti Mirosoft Word , Microsoft Excel, Microsoft Access, dan sebagainya.

Dengan kemampuannya yang hampir tidak terbatas, Visual Basic dapat digunakan untuk semua aplikasi pemograman dan dapat membuat aplikasi yang mirip seperti aplikasi windows yaitu : Word

(29)

atau Excel, ataupun game, Multimedia, Program penghitungan, dan sebagainya.

Seiring dengan perkembangan komputer, Visual Basic secara bertahap terus disempurnakan untuk mengikuti kebutuhan modernisasi yang semakin meninggi.

2.2.7 Freight Forwarding

Freight Forwarding merupakan sebuah jasa yang sering kali digunakan oleh berbagai macam perusahaan yang berhubungan dengan impor dan ekspor yang bersifat internasional maupun multi-nasional. Freight Forwarder tidak memindahkan barang (cargo) tersebut sendiri, namun Freight Forwarder hanya berperan sebagai perantara di antara pelanggan dan berbagai jenis transportasi. Mengirim produk dari sebuah tujuan internasional ke tempat yang lain bisa melibatkan banyak pengangkut sekaligus, serta membutuhkan persyaratan dan legalitas. Freight Forwarding menangani semua keperluan logistik yang dibutuhkan demi pelanggan, yang jika dilakukan oleh pelanggan sendiri akan menjadi cukup melelahkan.

Jasa Freight Forwarder menjamin kalau produk yang dikirim akan sampai di tujuan dengan benar sesuai dengan tanggal yang sudah dijanjikan dan sampai dalam kondisi yang baik. Freight Forwarder menyediakan hubungan dengan berbagai jenis perusahaan transportasi, baik darat, udara, maupun laut. Freight Forwarder dapat menegosiasikan atau menetapkan harga yang memungkinkan untuk memindahkan produk milik pelanggan melalui jalur terekonomis yang bisa ditemui tanpa pusing memikirkan hubungan kecepatan, biaya serta jaminan.

Freight Forwarder secara umum menyediakan satu atau lebih perkiraan harga kepada pelanggan bersama dengan tips bila dirasa butuh. Dengan efek yang harus dipikirkan ialah harganya akan bervariasi dari asal dan tujuan sampai ke

(30)

persyaratan khusus, seperti pendinginan atau sebagai contoh mengirim benda-benda yang berbahaya atau beracun. Berasumsi pelanggan menerima tawaran dari Freight Forwarder, barang (cargo) akan siap untuk dikirim. Freight Forwarder kemudian mengambil tanggung jawab dalam mengatur transportasi dari asal hingga tujuan.

Jasa Freight Forwarder yang baik dapat mengurangi rasa cemas dari pelanggan dengan memberikan layanan pengiriman yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Jasa Freight Forwarder merupakan aset bagi perusahaan apapun yang berhubungan dengan pengiriman barang.

2.2.7.1 Istilah-istilah yang berkaitan dengan freight forwarding a) Shipper adalah nama lain dari exporter atau pengirim barang. b) Consignee adalah nama lain dari importer atau penerima

barang.

c) Vessel adalah Kapal.

d) Gross Weight (G.W) adalah berat kotor barang.

e) Stuffing / Loading adalah proses pemuatan barang export kedalam container atau truck angkutan (berlaku untuk kegiatan export).

f) Estimated Time of Arrival (ETA) adalah Waktu perkiraan kedatangan kapal / pesawat.

g) Estimated Time of Departure (ETD) adalah waktu perkiraan keberangkatan kapal / pesawat.

h) Less than Container Loaded (LCL) adalah sistem pengiriman barang tanpa menggunakan container atau dengan kata lain pengiriman barang yang kapasitasnya dibawah standar kapasitas muat container.

i) Full Container Loaded (FCL) adalah Pengiriman Barang dengan menggunakan container.

j) Measurement / Cubication (CBM) adalah ukuran kubikasi suatu barang export bai. Perhitungan kubikasi ini sangat penting dikuasai oleh para exporter untuk menentukan jenis

(31)

pengirimannya. Apakah menggunakan kontainer 20ft, 40ft, 40HQ atau 45ft. Atau apabila menggunakan truk apakah akan dikirimkan dengan menggunakan truck tronton, truk angkel, truk box / diesel atau truck built up.

k) Destination adalah Tujuan akhir Pengiriman Barang. l) Origin adalah Tempat Penerimaan Barang.

m) Ocean Freigh (O/F) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan kapal laut.

n) Air Freight (A/F) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan pesawat.

2.3 Hasil Penelitian Atau Produk Sebelumnya

Dalam penulisan sebuah skripsi diperlukan referensi dari sebuah teori-teori atau temuan-temuan yang sudah ada yang dapat dijadikan sebagai data pendukung. Penulis menemukan beberapa data pendukung yang berkaitan langsung dengan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penulisan skripsi ini. Dalam hal ini, penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah penelitian yang terkait dengan masalah sistem basis data pemesanan, dan penjualan pada perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman barang. Oleh karena itu, penulis melakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil penelitian yang berasal dari beberapa jurnal elektronik.

Penelitian mengenai Pengolahan Sistem Informasi Data Gudang dan Penjualan Pada PT.Briliando Emerald dengan mengimplementasikan Bahasa Pemrograman Visual Basic, dilakukan oleh Alvisyahrin (2013), Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa dengan diterapkannya sistem pengolahan data secara komputerisasi, maka akan didapatkan suatu sistem pengolahan data yang dapat melakukan pengaksesan data penjualan secara cepat, tepat, dan akurat, sehingga keterlambatan dalam proses pembuatan laporan dan proses penyimpanan laporan dapat diatasi. Selain itu, keamanan data lebih terjamin dengan adanya sistem database karena data-data tersimpan dalam bentuk file.

(32)

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Marhadi (2013), dengan judul Analisa dan Desain Sistem Informasi Pengiriman Barang Pada PT.Meratus Line Dengan Bahasa Pemrograman Visul Basic 6.0, dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem pengiriman barang yang telah dibuat, maka akan memberikan kemudahan dalam pengelolahan data pengiriman barang yang lebih efektif dalam segi waktu dan biaya. Selain itu, Perancangan sistem pengiriman barang yang ada dapat memberikan penyajian, perubahan, dan pencarian suatu data serta informasi pengolahan data pengiriman barang yang diperlukan akan lebih mudah.

Dari kedua jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa pengunaan program visual basic dalam pemesanan, penjualan, dan pengiriman barang merupakan solusi yang baik bagi perusahaan guna menghemat waktu, dan biaya. Selain itu, Dengan sistem penjualan yang telah dibuat perusahaan dapat mengakses data penjualan secara cepat, tepat, dan akurat, sehingga keterlambatan dalam proses pembuatan laporan dan proses penyimpanan laporan dapat diatasi.

Selain itu peran database juga sangat penting untuk membangun sebuah sistem pemesanan dan penjualan. Berikut ini merupakan penelitian yang berkaitan dengan sistem tersebut dan diambil dari jurnal internasional yang berjudul Mantaining Database: Business Intelligence Tool for Competitive Advantage oleh Nandi (2012), dari hasil penelitiannya dapat ditarik kesimpulan bahwa Database merupakan sistem yang dirancang tidak hanya untuk menarik pelanggan baru untuk bisnis, tetapi juga untuk memperkuat hubungan antara pelanggan lama dengan perusahaan. Jenis informasi konsumen yang disimpan pada database telah berkembang disekitar data transaksional seperti jumlah pembelian, tanggal pembelian, frekuensi pembelian, dan metode pembayaran. Selain itu database mendukung operasi bisnis sehari-hari, dan yang menjadi perhatian utama dari database tersebut adalah untuk menjamin akses dan teknik pemulihan bersamaan yang menjamin konsistensi data.

Dari jurnal diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem database membantu para ahli bisnis intelijen dalam mengatur, mengumpulkan, dan

(33)

Gambar

Gambar 2.1 Tahapan dari Database SystemDevelopment Lifecycle Database Planning System Definition Requirements Collection and Analysis Physical Database Design Conceptual Database Design Logical Database Design  Application Design DBMS Selection Database Design Implementation Testing Prototyping (Optional)
Tabel  2.1  Tahapan  dari  Database  System  Development
Gambar 2.2 Relationship Type
Gambar 2.3 Contoh Strong dan Weak Entity

Referensi

Dokumen terkait

Wakil Ketua : Emi Selvia Asfuatin Sekretaris : Nurul Ulya Agustina Bendahara : Nailis Sa’adah Departemen Pengembangan: Kepala : Farid Hilmi R1. Waka : Rini Susanti

Masyarakat adalah kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan dan agama setiap masyarakat. Masyarakat merupakan lembaga kedua setelah keluarga

Energy potensial adalah suatu energy yang tersimpan disebabkan karena kedudukan atau ketinggian atau ketegangan dari pegas.. Tenaga tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,

1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara

Penerimaan Negara Bukan Pajak Pemerintah Pusat mengalami penurunan sebesar minus Rp 0.06 triliun atau turun 4.27 persen dibandingkan dengan triwulan III 2017.Hal ini

Dari beberapa pengertian nikah tersebut di atas maka dapat penulis kemukakan bahwa pernikahan adalah suatu akad antara seorang pria dengan wanita atas dasar

(1) Staf SKB sering tidak masuk kerja, kalaupun datang sering terlambat dan pulang lebih cepat dari jam yang ditentukan; (2) banyak di antara staf yang bersikap tidak peduli dengan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas penggunaan media sosial Instagram dan materialisme pada remaja2. Hal ini