• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH FILSAFAT SAINS TENTANG 12

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH FILSAFAT SAINS TENTANG 12"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH FILSAFAT SAINS TENTANG EPISTEMOLOGI PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : ELPIUS WETAPO

NIM : 10010110008

JURUSAN : MATEMATIKA

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa mencurahkan segala rahmat, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai syarat penilaian untuk Ujian Akhir Semester di mata kuliah Filsafat Sains.

Makalah ini menceritakan tentang (Epistemologi Pengetahuan) yang saya menuliskan yaitu; Filsafat epistemologi pengetahuan. Ini bertujuan untuk memudahkan agar susun skripsi pada saat Penilitian. Diman saya saat terjun lapangan dan menyusun suatu penerapan hasil penelitian.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Filsafat sains, Ibu Ega Edistria, yang telah banyak membantu dalam mengasah ide dan dorongan makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen Matematika yang lain yang sudah membantu saya dalam memahami konsep cara buat karya Makalah ini. Tak lupa, saya pun berterima kasih kepada teman-teman yang selalu memberikan semangat kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam pengerjaan makalah ini, namun apabila pembaca sekalian ingin memberikan saran guna perbaikan saya di masa yang akan datang, saya akan sangat berterimakasih. Semoga makalah yang telah saya buat ini, dapat berguna di masa mendatang.

Tangerang, Januari 2014

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... I

Kata Pengantar ... II

Daftar isi ... III

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang ... 1

b. Rumusan Masalah ... 2

c. Tujuan ... 3

d. Manfaat ... 4

BAB II PEMBAHASAN a. Pengertian Pegetahuan ... 3

b. Istilah Epistemologi ... 4

c. Asumsi ... 5

d. Epistemologi Pengetahuan secara umu ... 6

BAB III PENUTUP a. Kesimpulan ... 7

b. Saran ... 8

(4)

BAB I PENDAHULUAN jawaban yang benar. Maka dari itu muncullah masalah, bagaimana cara kita menyusun pengetahuan yang benar?. Masalah inilah yang pada ilmu filsafat di sebut dengan epistimologi.

Setiap jenis pengetahuan memiliki ciri-ciri spesifik atau metode ilmiah mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistimologi), dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan saling memiliki keterkaitan; ontologi ilmu terkait dengan epistemologi ilmu dan epistemologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu dan seterusnya.

Epistemologi merupakan salah satu diantara tiga hal besar yang menentukan pandangan hidup seseorang. Pandangan disini berkaitan erat dengan kebenaran, baik itu sifat dasar, sumber maupun kebenaran tersebut. Konsep ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dewasa ini beserta aspek-aspek praktis yang ditimbulkannya dapat dilacak akarnya pada struktur pengetahuan yang membentuknya.

Latar belakang hadirnya pembahasan epistemologi itu adalah karena para pemikir melihat bahwa panca indra lahir manusia yang merupakan satu-satunya alat penghubung manusia dengan realitas eksternal terkadang atau senantiasa melahirkan banyak kesalahan dan kekeliruan dalam menangkap objek luar, dengan demikian, sebagian pemikir tidak menganggap valid lagi indra lahir itu dan berupaya membangun struktur pengindraan valid yang rasional.

a. Rumusan Masala

Mengkaji latar belakang di atas dapat diambil beberapa permasalahan sebagai kajian dan pembuatan makalah ini yakni diantaranya :

1. Pengertian Epistemologi Pengetahuan secara umum 2. Pengertian Epistemologi pengetahuan menurut para ahli 3. Aliran-aliran Epistemologi Pengetahuan

(5)

b. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian Epistemologi Pengetahuan secara umum 2. Mengetahui pengertian Epistemologi menurut para ahli

3. Mengetahui Aliran-aliran Epistemologi Pengetahuan 4. Mengetahui aspek-aspek Epistemologi ilmu pengetahuan 5. Mengetahui manfaat Epistemologi Pengetahuan

c. Manfaat

(6)

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Pengetahuan

Pengertian pengetahuan adalah, sisi lain, para pemikir sendiri berbeda pendapat dalam banyak persoalan mengenai akal dan rasionalitas, dan keberadaan argumentasi akal yang saling kontradiksi dalam masalah-masalah pemikiran kemudian berefek pada kelahiran aliran Sophisme yang mengingkari validitas akal dan menolak secara mutlak segala bentuk eksistensi eksternal.

Dengan alasan itu, persoalan epistemologi sangat dipandang serius sedemikian sehingga filosof Yunani, Aristoteles, berupaya menyusun kaidah-kaidah logika sebagai aturan dalam berpikir dan berargumentasi secara benar yang sampai sekarang ini masih digunakan.

Lahirnya kaidah itu menjadi penyebab berkembangnya validitas akal dan indra lahir sedemikian sehingga untuk kedua kalinya berakibat memunculkan keraguan terhadap nilai akal dan indra lahir di Eropa, dan setelah Renaissance dan kemajuan ilmu empirik, lahir kembali kepercayaan kuat terhadap indra lahir yang berpuncak pada Positivisme.

b. Istilah Epistemologi

Pertama kali dipakai oleh J.F. Feriere dari Institute of Metaphysics pada tahun 1854 M dengan tujuan membedakan antara 2 cabang filsafat yaitu epistemologi dengan ontologi. Epistemologi ialah cabang filsafat yang menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode dan sahnya pengetahuan (Buku Unsur-Unsur Filsafat, Louis Kattsoff).

Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme artinya pengetahuan, sedangkan logos lazim dipakai untuk menunjukkan adanya pengetahuan sistematik.

(7)

c. Asumsi

Asumsinya, Epistemolog juga disebut logika, yaitu ilmu tentang pikiran. Akan tetapi, logika dibedakan menjadi dua, yaitu;

 Logika minor, struktur berpikir dan dalil-dalilnya seperti silogisme yang harus mempelajari.

 Logika mayor struktur . Logika mayor mempelajari hal pengetahuan, kebenaran, dan kepastian yang sama dengan lingkup epistemologi.

d. Epistemologi Pengetahuan secara umum

Epistemologi Pengetahuan secara umum adalah, ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam manusia dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia setelah mencapai pengetahuan. Pengetahuan berkaitan erat dengan kebenaran, apakah pengetahuan itu benar-benar atau tidak, untuk itu perlu dimengerti apa itu yang benar dan bagaimana manusia mengetahui kebenaran.

Pengetahuan (knowledge) merupakan terminologi generik yang mencakup seluruh hal yang diketahui manusia. Dengan demikian pengetahuan adalah kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, dan intuisi yang mampu menangkap alam dan kehidupannya serta mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan manusia mempunyai pengetahuan adalah:

 Memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup

 Mengembangkan arti kehidupan

 Mempertahankan kehidupan dan kemanusiaan itu sendiri.

 Mencapai tujuan hidup.

Ada beberapa jenis Pengetahuan yaitu:

a) Pengetahuan biasa (common sense) yang digunakan terutama untuk kehidupan sehari-hari, tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.

(8)

mengetahui lebih dalam dan luas untuk mengetahui kebenarannya, tetapi masih berkisar pada pengalaman.

c) Pengetahuan filsafat, adalah pengetahuan yang tidak mengenal batas, sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan hakiki sampai diluar dan diatas pengalaman biasa.

d) Pengetahuan agama, suatu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para Nabi dan Rosul-Nya. Pengetahuan ini bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.

Pada suatu saat, manusia ingin mengetahui sesuatu tentang dirinya, dunia sekitarnya, oranglain, yang baik dan yang buruk, yang indah dan jelek, dan macam-macam lagi. Jika ingin mengetahui sesuatu, tentu ada suatu dorongan dari dalam diri manusia yang mengajukan pertanyaan yang perlu jawaban yang memuaskan keingintahuannya. Dorongan itu disebut rasa ingin mengetahui.

(9)

BAB III PENUTUP

a.Kesimpulan

Kesimpulan dari isi Makalah ini adalah; Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Epistemologi Pengetahuan mempelajari tentang objek apa yang ditelaah ilmu, perwujudannya dan hubungannya dengan daya tangkap manusia, sehingga dapat menghasilkan ilmu pengetahuan. Pembahasan Epistemologi Ilmu Pengetahuan tidak mencakup pada proses, prosedur dan manfaat dari suatu objek yang ditelaah ilmu, tetapi lebih kepada perwujudannya.

Penyusun dapat menyimpulkan bahwa epistemologi pengetahuan merupakan salah satu diantara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Epistemologi Pengetahuan berasal dari bahasa Yunani yang berarti teori tentang keberadaan sebagai keberadaan. Pada dasarnya, ontologi membicarakan tentang hakikat dari suatu benda/ sesuatu. Hakikat disini berarti kenyataan yang sebenarnya (bukan kenyataan yang sementara, menipu, dan berubah).

b. Saran

Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan. Sumber yang didapat pun sangat minim, namun penulis bisa memberi saran bahwa pembelajaran tentang Filsafat, epistemologi pengetahuan bisa diterapkan oleh semua kalangan yang ingin mengetahui tentang Makalah ini, serta dapat langsung dipelajari dalam pembuatan Makalah seperti skripsi, tesis, maupun disertasi dengan banyak hal tidak tersebut.

c. Daftar Pustaka

, Epistemologi Ilmu. Dari sumber: Fakultas Filsafat Universitas Gadja. Diambil 28 januari 2014.

(10)

Kartanegara, Mulyadi, 2014, Pengantar Epistemologi , Bandung: Mizan.

Lubis, Mochtar, 2014, Manusia Indonesia, Jakarta: Yayasan Idayu.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pemaparan makalah tersebut maka dapat disimpulkan Pembangunan di bidang Lingkungan Hidup hanya dapat berhasil apabila administrasi Pemerintahan berfungsi secara

Jika Ilmu Pengetahuan Tertentu dikaji dari ketiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi), maka perlu mempelajari esensi atau hakikat yaitu inti atau hal yang pokok

Secara garis besar makalah filsafat ilmu yang saya susun ini yang berkenaan dengan judul yang saya usung yaitu Logika Inferensi membahas tentang Pengertian Logika,Sejarah Ringkas

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan konseling islam yang penulis coba kaitkan dengan kajian filsafat ilmu, sebagai penyangga ilmu yakni dari aspek, ontologi,

test Tes lisan Menguraikan ontology ilmu komunikasi, memahami hakikat dari keberadaan ilmu komunikasi, apa yang menjadi objek materil dan objek formal ilmu komunikasi;

Masyarakat modern merupakan suatu masyarakat yang lebih mengutamakan rasionalitas dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai perwujudannya dari pada

E pistemology adalah pemikiran tentang apa dan bagaimana sumber pengetahuan manusia diperoleh; apakah dari akal pikiran (aliran rasionalisme), dari

BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa ,filsafat Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses kehidupan dan alternatif proses Pendidikan dalam pembentukan watak