• Tidak ada hasil yang ditemukan

CRITICAL BOOK REVIEW N FILSAFAT PENDIDIKA

N/A
N/A
Lidia

Academic year: 2024

Membagikan "CRITICAL BOOK REVIEW N FILSAFAT PENDIDIKA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

CRITICAL BOOK REVIEW FILSAFAT PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Rahmila Wati, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH Nama : Adela Sahfira

Nim : 3231122003

Kelas : Reguler A Antropologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas khadirat Allah SWT.Karena dengan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam mata kuliah Filsafat Pendidikan.Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Critical Book Report.Penulis berharap critical book report ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pegetahuan kita dalam mata kuliah filsafat Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini mungkin belum sempurna,baik dalam hal isi maupun sistematika dan Teknik penulisan.Oleh kareta itu,saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih

Medan, September 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1RASIONALISASI PENTINGNYA CBR ... 1

1.2 TUJUAN...1

1.3 MANFAAT...1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU...2

2.1IDENTITAS BUKU ... 2

2.2 RIGKASAN BUKU UTAMA...3

2.3 RINGKASAN BUKU PEMBANDING...17

BAB III PEMBAHASAN ... 30

3.1KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU UTAMA ... 31

3.2KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU PEMBANDING ... 32

BAB IV PENUTUP ... 33

3.1 KESIMPULAN...33

3.2 SARAN...33

3.3 DAFTAR PUSTAKA...34

(4)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR

Critical Book Report merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran dibangku perkuliahan.Melakukan Critical Book Report pada suatu buku dengan membandingkannya dengan buku lain sangat penting untuk dilakukan,dari kegiatan inilah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku.Dengan kata lain,melalui Critical Book Report bisa membangun sudut pandang mahasiswa berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dalam menilai sebuah buku.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

a. Memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan

b. Mencari dan mengetahui informasi yang ada didalam buku

c. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan dari buku utama dan buku pembanding

d. Membandingkan isi buku utama dan pendamping

1.3 Manfaat Penulisan CBR

a. Memperluas wawasan dan pengetahuan tentang Filsafat Pendidikan b. Meningkatkan kemampuan berliterasi

c. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritik sebuah buku dan membendingkannya denga buku l

(5)

2.1 IDENTITAS BUKU 2.1.1 Identitas Buku Utama

BABII PEMBAHASAN

Judul Studi Filsafat Pendidikan

Nama Penulis Drs. H.Amsal Amri,M.pd

Penerbit PENA Banda Aceh

Tempat Terbit Aceh

Jumlah Bab VIII Bab

Jumlah Halaman 129 Hal

ISBN 978-602-1620-71-7

Tahun Terbit 2017

2.1.2 Identitas Buku Pembanding

Judul Filsafat Pendidikan

Nama Penulis Muhammad Anwar

Penerbit Kencana

Tempat Terbit Jakarta

Jumlah Bab VIIII Bab

Jumlah Halaman 193 Hal

ISBN 978-602-1186-52-7

Tahun Terbit Cetakan Kedua 2017

Cover Buku Utama Cover Buku Pembanding

(6)

2.2 RINGKASAN BUKU UTAMA

SUB BAB STUDI FILSAFAT PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Ditinjau dari segi harfiah ,kata filsafat berasal dari Bahasa Yunani ,yaitu philos philare,yang artinya cinta dan Sophos yang artinya kebijaksanaan atau hikmah. Menurut Al- SYaibany (1979:28) filsafat adalah ilmu yang mencari hakikat dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan sifat alam jagat dan kehidupan manusia dan wujud pencipta pencipta alam jagat dan kehidupan manusia ,dan sifat-sifat dan nilai-nilai kemanusian.

Sedangkan menurut Langeveld (1959:10) filsafat itu mengatur dan memikirkan dan secara berpikir dtengah tengah kemestaan ia berusaha membenarkan ,bukan saja apa yang dapat dibuktikan dengan tegas,tapipun diselidiki pengalaman-pengalaman yang tidak dapat ditolak dan tidak dapat dibuktikan ,yang ditanyai dan yang dipikirkan sampaisegala konsekuensinya bagi kemestaan.

B. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat ahli tentang pengertian filsafat Pendidikan :

 Menurut Noor Syam (1984:351) filsafat Pendidikan ialah nilai dan keyakinan keyakinan filosofis yang menjiwai mendasari dan memberikan indentitas (karakteristik) suatu sistem Pendidikan.

 Menurut Saifullah H.A (1983:122) filsafat Pendidikan tiada lain merupakan suatu perumusan secara jelas dan tegas ekspilisit tentang problema-problema pembentukan pola kehidupan mental dan moral,dalam kaitannya dalam meghadapi tantangan kesulitan yang timbul pada kehidupan sosial kontemporer masa kini.

 Menurut Barnadib (1976:7) filsafat Pendidikan dapat dirumuskan sebagai ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaa-pertanyaan dari lapangan Pendidikan. Oleh karena berfilsafat filosofis dengan sendirinya filsafat Pendidikan pada hakikatnya adalah penerapan suatu analisis filosofis terhadap lapangan Pendidikan.

(7)

 Menurut Arifin (1987:3) filsafat Pendidikan itu adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan.Oleh karena itu ada kaitan dengan Pendidikan ,maka filsafat yang mempersoalkan dan dan memecahkan problema-problema Pendidikan yang bersifat filosofis.

Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli di atas, maka secara sedarhana dapat dipahami bahwa filsafat Pendidikan itu adalah penerapan suatu analisis filosofis terhadap pemecahan berbagai problema Pendidikan yang bersifat filosofis.

C. ASPEK-ASPEK KAJIAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Bernadib (1976:7) mengemukakan bahwa filsafat Pendidikan mengadakan kajian yang luas mengenai realita.Oleh karenanya filsafat Pendidikan mengkaji antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Arifin (1987:4) mengemukakan bahwa aspek-aspek kajian filsafat Pendidikan ada tiga,yaitu sebagai berikut :

1. Aspek asumsi yang dipegangi oleh para pendidik dalam memberikan kritikankritikan terhadap masalah Pendidikan.

2. Aspek tujuan-tujuan Pendidikan ,dimana filsafat Pendidikan membantu memperjelas tujuan Pendidikan

3. Aspek evaluasi yaitu filsafat Pendidikan melakukan evaluasi secara kritis tentang berbagai metode Pendidikan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan Pendidikan yang telah dipilih.

Noor Syam (1984:48) mengemukakan bahwa apabila kita mencoba mengerti persoalan- persoalan Pendidikan,bahwa dipahamu bahwa Analisa persoalan itu tidak mungkin semata- mata melalui Analisa ilmiah.

D . MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat Pendidikan itu sangat bermanfaat bagi pelaksanaan Pendidikan,khusunya bagi guru dan calon guru.Menurut Noor Syam (1984;50) filsafat Pendidikan itu perlu bagi seorang guru yaitu ;

1. Dengan mempelajari filsafat Pendidikan ,seorang guru akan mengerti bagaimna jawaban-jawaban yang tepat terhadap problema -peroblema Pendidikan yang bersifat filosofis ,sehingga dalam melaksanakan fungsinya lebih mantap.

2. Mereka yang memilih profesi keguruan sepantasnya mengerti latar belakang kebijaksanaan strategi dan politik Pendidikan pada umumnya,khususnya pelaksanaan sistem Pendidikan nasional yang menjadi tanggung jawabnya.

(8)

3. Seorang guru perlu mempelajari filsafat Pendidikan,karena filsafat Pendidikan itu merupakan asas normative di dalam Pendidikan, yaitu norma-norma filsafat yang bersifat khusnya berlaku didalam dunia Pendidikan.

Barnadib (1976:8) mengemukakan bahwa filsafat Pendidikan itu telah sewajarnya dipelajari oleh mereka yang profesinya sebagai guru ,yaitu sebagai berikut :

1. Adanya problema-problema Pendidikan yang timbul dari zaman-ke zaman yang menjadi perhatian ahlinya masing-masing.

2. Dapatlah diperkirakan bahwa bagi barang siapa yang mempelajari filsafat Pendidikan dapat mempunyai pandangan-pandangan yang jangakauannya melebihi hal-hal yang ditemukan secara eksperimental atau empiris.

3. Dapat terpenuhi tuntutan intelektual dan akademis.

BAB II HUBUNGAN FILSAFAT DAN PENDIDIKAN A. HUBUNGAN FILSAFAT DAN PENDIDIKAN

Mengenai hubungan antara filsafat dengan Pendidikan dikemukakan pula oleh Kneller (1971:5) sebagai berikut :

“We cannot critizes existing educational policies or suggest new owns without considering such general philosophic problems as

(a) The nature of the good life, to with educational should lead.

(b) The nature of him self, because it is man we are educating.

(c) the nature of society because education is social proses ,and

(d) The nature of ultimate reality ,which all knowledge among other penetrate.

Dalam kutipan diatas dinystsksn bahwa kita tidak dapat mengkritik kebijaksanaan Pendidikan yang ada atau menyarankan kebijaknsanaan Pendidikan yang baru tanpa mempertimbangkan masalah-masalah filsafat itu sebagai berikut :

1. Hakikat kehidupan yang baik kemana Pendidikan diarahkan 2. Hakikat manusia itu sendiri karena manusia itulah yang dididik 3. Hakikat masyarakat ,karena penddikan adalah suatu proses sosial

4. Hakikat dari kenyataan sesungguhnya ,karena semua pengetahuan terarah ke situ.

Hubungan antara filasafat dan ilmu Pendidikan tidak hanya ke incidental melaikan suatu keharusan . John Dewey ,seorang filosof Amerika ,mengatakan bahwa filsafat itu adalah teori umum dari Pendidikan .Lebih dari itu, memang filsafat mengajukan beberapa pertanyaan dan menyelidiki faktor-faktor realita dan pengalaman yang banyak terdapat dalam lapangan Pendidikan .(Barnadib,1976:15).

(9)

B. PERANAN FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN

Secara garis besar mengenai peranan filsafat dalam Pendidikan dapat dikemukakan sebagai berikt :

1. Filsafat akan membantu manusia menentukan pandangan hidup yang tegas,yang menjadi pedoman dan landasan bagi perbuatan manusia dalam hidup ini.

2. Seseorang perlu mempunyai pandangan hidup yang jelas

Dengan maksud yang hamper bersamaan ,keudukan filsafat dalam Pendidikan juga dikemukakan oleh Titus ,dkk,sebagai berikut

1. Kita hidup didalam suatu zaman yang penuh ketidakpastian dan senatiasa berubah.Untuk menjawab tantangan hidup ini,filsafat dapat membantu menemukan pegangan tersebut,karena filsafat mempersoalkan hakikat alam semesta serta tempat manusia didalamnya.

2. Filsafat merupakan salah satu alat yang dianggap terbaik untuk mengembangkan dan memlihara kebiasaan berfikir reflektif.Filsafat dapat membantu memperluas tempurung pandangan kita.

3. Filsafat dapat membantu kita mengambil keputusan secara bijaksana dan bertindak secara konsisten serta bertanggung jawab.

4. Filsafat dapat memperluan bidang-bidang keinsafan kita,untuk menjadi lebih hidup ,lebih bergaya,lebih kritis dan lebih cerdas.

Sebagaimana telah diuraikan di atas mengenai peranan filsafat, dapat secara logis dikaitkan dengan Pendidikan juga merupakan suatu usaha Pendidikan yang berfungsi mengimbangi specialized education.

C. FILSAFAT GURU DAN PERWUJUDANNYA DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN

Perwujudan filsafat Pendidikan yang dianut oleh guru tercermin dalam tiga komponen Pendidikan yaitu :

1. Perumusan Tujuan Pendidikan

Filsafat Pendidikan yang guru memperoleh bentuk yang lebih khusus dalam perumusan tujuan Pendidikan.Tetapi yang lebih penting ialah bahwa tujuan umum itu merupakan titik kulminasi norma Pendidikan.Artinya bahwa hasil-hasil Pendidikan pada akhirnya harus dapat dinilai dari sudut titik kulminasi itu,yakni apakah tujuan yang dirumuskan telah mencapai atau belum. Jadi setiap guru akan secara khusus mempergunakan perumusan tujuan umum itu sebagai pedoman pelaksanaan kerjanya.

(10)

2. Metode yang digunakan Guru Berpedoman pada Tujuan Pendidikan

Apabila seorang guru sudah menyadari bahwa tujuan khusunya yang akan dicapainya harus melalui suatu proses dalam satu situasi,akan jelas bahwa untuk tujuan dan situasi yang khusus itu ia akan memakai cara tertentu ,cara mana sangat mungkin tidak akan dipakainya untuk dan situasi lain. Tegasnya bahwa didalam memilih metode yang wajar harus berpedoman antara lain pada tujuan khusus yang akan dicapainya. Hakikat tujuan inilah yang akan dipakai oleh guru sebagai petunjuk untuk memilih satau atau serangkaian metode efektif.

3. Sistem Penilaian Pendidikan Guru Berpedoman pada Tujuan Pendidikan

Penilaian Pendidikan dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan Pendidikan itu telah terbukti. Untuk benar-benar memperoleh bukti yang dapat meyakinkan akan taraf pencapai tujuan Pendidikan melalui kegiatan perkuliahan, perlu diadakan suatu cara penilaian yang memenuhi masyarakat yang tepat.

Di dalam cara penilaian Pendidikan seperti dikemukakan di atas terwujudnya pandangan filsafat Pendidikan guru ,dan berdasarkan filsafat Pendidikan guru itu pula munculnya ide-ide mengenai cara penilaian yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan baik secara ilmiah maupun secara moral.

D. BEBERAPA KONSEPSI FILOSOFIS PENDIDIKAN YANG MEMBERI PENGARUH TERHADAP FILSAFAT PENDIDIKAN DI INDONESIA

Untuk mengetahui konsepsi filosofis Pendidikan apa yang memberi pengaruh terhadap filsafat Pendidikan Indonesia dapat ditelusuri dari berbagai tulisan. Antara lain berdasarkan hasil local karya mengenai filsafat Pendidikan dan ilmu Pendidikan yang diselenggarakan oleh fakultas pascasarjana IKIP Bandung 1989 dinyatakan bahwa : “ Filsafat Pendidikan Pancasila (sebutan terhadap filsafat Indonesia) sesungguhnya telah ada, tetapi masih bertebaran dan masih belum jelas batang tubuhnya, sehingga perlu disistematisasikan salam konteks aliran filsafat.Filsafat Pendidikan Pancasila lenih dekat dengan pandangan filsafat rekonstruksionisme,meskipun mengandung unsur-unsur filsafat perenialisme,progresivisme,dan esensialisme .

BAB III ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN

(11)

Aliran -aliran filsafat yang dimaksud adalah 1. Idealisme

(12)

2. Realisme 3. Pragmatisme 4. Naturalisme 5. Humanisme

A. IDEALISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN 1. Pengertian

Idealisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa kenyataan (realita) yang ada dalam kehidupan alam bukanlah suatu kebenaran yang hakiki ,melainkan hanya gambaran dari ide-ide yang ada di dalam jiwa atau spirit manusia.

Dalam hubungan ini ,Titus Smit dan Nolan mengemukakan ,Idealisme adalah suatu pandangan dunia atau metafisik yang menyatakan bahwa realitas dasar terdiri atas,atau sangat erat hubugannya dengan ide, pikiran atau jiwa.

2. Pengaruh Idealisme dalam Pendidikan

Dalam proses Pendidikan kaum idealis menginginkan agar Pendidikan jangan hanya merupakan masalah pengembangan atau menumbuhan ,melainkan harus digerakkan ke aras tujuan, yaitu suatu tujuan dimana nilai telah direalisasikan ke dalam bentuk yang kekal tidak terbatas.Nilai-nilai kependidikan menurut kaum idealis adalah penglahiran dari susunan atau sistem yang kekal abadi yang memiliki nilai-nilai dalam dirinya sendiri.

B. REALISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN 1. Pengertian

Realisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi di luar kesadaran ada sebagai suatu yang nyata dan penting untuk kita kenal dengan mempergunakan intelegensi.

2. Pengaruh Realisme dalam Pendidikan

Menurut Realisme kemampuan dasar dalam proses kependidikan yang dialami lebih ditentukan perkembangannya oleh Pendidikan atau lingkungan sekitar,karena empiri(pengalaman) pada hakikatnya yang membentuk manusia. Kaum realis mengatakan kebudayaan adalah tugas besar pertama dari Pendidikan. Tujuan utama dan asli dalam Pendidikan sangat dirasakan oleh orangtua dan guru yang bertanggung jawab pada tiap periode yang berjalan, bahwa anak harus bertambah kegiatan belajarnya untuk menghayati kehidupan kelompoknya, serta menerima tanggung jawab secara wajar terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan itu.

(13)

C. PRAGMATISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN 1. Pengertian

Pragmatise pada pokoknya merupakan Gerakan filsafat terkenal selama satu abad terakhir .Ia adalah filsafat yang mencerminkan dengan kuat sifat-sifat kehidupan. Pragmatisme berusaha untuk menengahi antara tradisi empiris dan tradisi idealis dan menggabungkan hal yang sangat berate dalam keduanya.

2. Pengaruh Pragmatisme dalam Pendidikan

Dalam Pendidikan,suasana demokratis sangat diperlukan ,dan bukanlah suasana yang ptpriter atau laisse faire. Dengan berlandaskan pada pemikiran pemikiran tersebut, pendidik mempunyai peran meratakan terhadap masyarakat .Pendidikan dapat mengangkat tiap individu dengan pemilihan pengetahuan tertentu ,juga keterampilan yang ia sukai .

D . NATURALISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN 1. Pengertian

Naturalisme merupakan suatu aliran filsafat yang memandang bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah alam semesta yang lahirriah ini,artinya tidak ada alam lain dibaik alam nyata ini.Tidak ada yang spiritual atau tang super natural (ghaib).

2. Pengaruh Naturalisme dalam Pendidikan

Apabila dihubungkan dengan dunia Pendidikan ,maka pengaruh naturalisme dapat dilihat dari pendapat salah seorang tokoh naturalisme yaitu J.J.Roesseau

Roesseau berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik tidak ada anak yang baru lahir dengan pembawaan buruk.Namun pembawaan yang baik sejak lahir tersebut menjadi rusak oleh tangan manusia.Artinya Pendidikan maahan merusak pembwaan anak yang baik waktu dilahirkan tadi .Jaid aliran naturalisme tidak memandang perlunya Pendidikan itu bagi pengembangan bakat dan kemampuan anak.Aliran ini juga disebut negativism karena berpendapat bahwa Pendidikan hanya wajib membicarakan pertumbuhan anak didik dengan sendirinya saja,dan diserahkan saja selanjutnya kepada alam.

E . HUMANISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN 1. Pengertian

Dalam filsafat humanisme adalah cara hidup yang berdasarkan pada kemampuan- kemampuan manusia dan sumber-sumber masyarakat dan alam.Seorang humanis memnadang

(14)

manusia sebagai hasil (produk) dari ala mini dari evolusi dan sejarah manusia dan tidak mengakui alam atau tujuan dan kekuatan supernatural.

(15)

2. Nilai yang Dikandung Humanisme

Seperti telah dikemukakan sebelumnya,humanisme merujuk pada suatu sistem berpikir yang bertujuan untuk memperjuangkan kemanusiaan dalam kaitannya dengan hubungan manusia dengan tuhan,alam,dan sesame.

Agara dibantu memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam humanisme ,mangka kita perlu mengkaji terlebih dahulu tema-tema antropo-filasafi yang membuka berbagai nilai dasar kemanusiaan, dan membantu kita menemukan unsur-unsur kemanusiaan dan persoalannya dalam konteks memperjuangkan kemanusiaan.

3. Pengaruh Humanisme dalam Pendidikan

Pendidikan dalam paham humanisme dikatakan sebagai proses pertumbuhan dan perkembangan sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan fisik dan sosialnya ,yang berlangsung sepanjang hidup manusia . Tujuan Pendidikan menurut kaum humanis adalah

 Membantu anak didik untuk mengaktualisasikan dirinya dalam rangka mempersiapkan kehidupannya

 Pendidikan juga bertujua untuk pembentukan moral

 Mencapai Kesehatan mental melalui keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan kehidupan sosial

BAB IV SUATU ANALISIS TENTANG PANDANGAN BEBERAPA ALIRAN FILSAFAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA

Adapun aliran filsafat adalah sebagai berikut : A. PROGRESSIVISME

Pengertian dasar yang menjdai ciri dari aliran ini adalaj progress,yang berarti maju.

Progressivisme lebih mengutamakan perhatiannya ke masa depan,kurang memperhatikan ke masa lalu.Aliran progressivisme memandang bahwa manusia memiliki hak asasi yang bertumpu pada kebebasan mutlak yang menuju kea rah kebudayaan .Aliran ini tidak mengaku suatu kemutlakan kehidupan,sehingga nilai-nilai yang dipegangi bersifat fleksibel terhadap perubahan ,tidak rigid,dan tidak terikat pada suatu nilai tertentu,toleran dan terbuka (Arifin ,1987:183). Ciri utama aliran progresivisme adalah bahwa aliran ini memandang manusia sebagai subyek yang memiliki kemampuan untuk menghadapi dunia dan lingkungan hidunya yang multi kompleks dengan keterampilan dan kekuatan sendiri.

(16)

B. ESSENSIALISME

Essensialisme mempunyai pandangan bahwa Pendidikan sebagai pemeliharaan kebudayaan .Aliran ini ingin Kembali kepada kebudayaan lama,warisan sejarah yang telah membuktikan kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.

Menurut essensialisme Pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang ada sejak awal pradaban ummat manusia,kebudayaan yang mereka wariskan kepada kita hingga sekarang ,telah teruji oleh segala zaman,kondisi dan sejarah.

Essensialisme memandang bahwa kebudayaan modern sekarang ini adanya gejala-gejala penyimpangan dari jalan yang telah ditanamkan oleh kebudayaan warisan masa lalu.Menurut essensialisme kebudayaan modern sekarang terdapat kesalahan yaitu kecenderungannya,, bahkan gejala-gejala prnyimpangannya dari jalan lurus yang telah ditanamkan kebudayaan warisan.

C. PERENIALISME

Perenialisme memandang bahwa Pendidikan harus didasari nilai-nilai kultural masa lampau oleh karen kehidupannya modern saat sekarang banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang kehidupan . Kepercayaan filsafat perenialisme ialah nilai-nilai,norm- norma,yang bersifat kekal abadi ,bahkan keabadian,bahkan keabadian itu sendiri.

D. REKONSTRUKSIONISME

Aliran rekonstruksionisme dalam satu prinsip sependapat dengan perenialisme ,bahwa da satu kebutuhan amat mendesak untuk kejelasan dan kepastian bagi budaya zaman modern sekarsng,yang sekarang mengalami ketakutan ,kebimbangan dan kebingungan.Tetapi aliran rekonstruksionisme tidak sependapat dengan cara jalan pemecahan yang ditempuh filsafat perenialisme. Rekonstruksionisme berusaha mencari kesepakatan semua orang tentang tujuan utama yang dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tata susunan baru seluruh lingkungannya.

BAB V ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN 1. PROGRESSIVISME

Aliran progressivisme memandang bahwa manusia memiliki hak asasi yang bertumpu pada kebebasan mutlak (liberalisme) yang menuju ke arah kebudayaan (liberal road to culture).

Ciri utama aliran progressivisme ialah bahwa aliran ini memandang manusia sebagai subjek

(17)

yang memiliki kemampuan untuk menghadapi dunia dan lingkungan hidup yang mult Berikut ini beberapa pandangan progressivisme:

 Pandangan tentang realita (ontologi), progressivisme yang didukung pragmatisme tidak mempunyai pendapat tentang realita umum dan mereka tidak menggunakan istilah universe (alam semesta).

 Pandangan tentang pengetahuan (epistemologi), pengetahuan adalah timbunan kesan- kesan yang berasal dari pengalaman dan penerangan yang terkumpul, yang siap digunakan.

 Pandangan tentang nilai (axiologi), progressivisme mempunyai pendirian bahwa nilai itu bersifat intrinsik dan instrumental.

 Pandangan tentang belajar, menurut progressivisme belajar sesungguhnya bukan semata-mata terjadi di dalam sekolah, belajar terjadi dalam semua kesempatan dan tempat, termasuk di dalam masyarakat.

 Pandangan tentang kurikulum, kurikulum yang baik seperti fungsi suatu laboratorium. Dimana selalu sebagai rentetan kontinu suatu eksperimen dan semua pelakunya ialah guru bersama muridnya.

2. Essensialisme

Essensialisme mempunyai pandangan bahwa pendidikan sebagai pemeliharaan kebudayaan.

Menurut esensialisme pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia.

 Pandangan tentang realita (ontologi), menurut essensialisme ontologi mengandung konsekuensi bahwa dunia ini diperintahkan oleh suatu aturan yang tanpa Celah yang mengatur manusia atau dasar perintah yang sempurna .

 Pandangan tentang pengetahuan (epistomologi),

manusia mampu menyadari realita sebagai mikrokosmos dan makrokosmos, maka manusia pasti mengetahui dalam tingkat kualitas apa rasionya mampu memikirkan kesemestaan itu. Dan berdasarkan kualitas itulah manusia memproduksi secara tepat pengetahuannya dalam bidang-bidang.

 Pandangan tentang nilai (axiology)

(18)

Nilai seperti halnya pengetahuan berakar pada dan diperoleh dari sumber-sumber obyektif sedangkan sifat-sifat nilai tergantung dari pandangan yang timbul dari realisme dan idealisme.

 Pandangan tentang Pendidikan

Essensialisme menghendaki agar landasan pendidikan adalah nilainilai yang essensial, yaitu yang telah teruji oleh waktu, bersifat menuntun dan telah turun temurun dari zaman ke zaman, dengan mengambil zaman reneisans.

Pandangan tentang belajar

Pada prinsipnya, proses belajar menurut essensialisme ialah melatih daya jiwa yang potensial sudah ada.

Pandangan tentang kurikulum

Essensialisme meletakkan dasar pandangan mengenai kurikulum sebagai: kaya akan isi dan sesuai dengan zaman.

3. Perenialisme memandang pendidikan itu sebagai jalan kembali yaitu sebagai suatu proses mengembalikan kebudayaan sekarang terutama pendidikan zaman sekarang ini perlu dikembalikan kemasa lampau.

4. Rekonstruksionisme aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.

BAB VI PEMIKIRAN TENTANG PENDIDIKAN RADIKAL

Ivan IIIich dan Pulo Freire menyerang gaya Pendidikan tradisional.Keduanya,berangkat dari kepentingan yang sama yakni penghargaan terhadap harkat dan nilai manusia serta Hasrat untuk membebaskan manusia dari lingkungan yang menjajahIIIich mengharapkan adanya perubahan dalam sistem Pendidikan sekolah formal .Menurut IIIich kita terlalu berlebih- lebihan memberikan penghargaan terhadap ijazah,pengakuan hak tunggal Pendidikan dan sekolah,kecenderungan untuk menyamakan mengajar dan belajar.

IIIich menganjurkan memecahkan masalah diatas,dengan menghapus sekolah, yaitu warga belajar dengan mengadakan hubungan-hubungan baru dengan lingkungan, dan memilih sendiri apa dan siapa mereka yang ingin belajar dan ini ,akan menghilangkan hak tunggal ysng dimiliki guru-guru

BAB VII FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

A. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT HIDUP BANGSA

Berdasarkan ketentuan yuridis-konstitusional bahwa Negara Indonesia berdasarkan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

(19)

1. Pancasila adalah dasar negara atau filsafat Negara Rebuplik Indonesia

2. Pancasila adalah norma dasar dsn norma tertinggi di dalam Negara Rebuplik Indonesia 3. Pancasila adalah ideologi Negara ,ideologi nasional Indonesia

4. Pancasila adalah indentitas dan karakteristik bangsa atau kepribadian nasional

B. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT PENDIDIKAN NASIONAL

Bagi bangsa Indonesia keyakinan atau pandangan hidup bangasa dasar Negara Republik Indonesia ialah Pnacasila.Tegasnya sistem Pendidikan nasional dan sistem filsafat Pancasila adalah subsistem dan Negara Pancasila wajar tercermin dan dilaksanakan di dalam berbagai sub sistem kehidupan naisonal bangsa kita secara keseluruhan (Noor Syam ).

Supaya terjamin tegaknya martabat dan kepribadian bangasa,sekaligus pelestarian sistem kenegaraan Pancasila berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 ,maka sitem Pendidikan nasional dan filsafat Pendidikan Pancasila terbina mantap. Filsafat Pendidikan merupakan aspek rehuniah atau spiritual sistem Pendidikan nasional.Tegasnya tiada sistem Pendidikan nasional tanpa filsafat Pendidikan .Jadi jelas tidak mungkin system Pendidikan nasional Pancasilla dijiwai dan didasari oleh system Pendidikan lain kecuali filsafat Pendidikan.

C. FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA DITINJAU DARI PANDANGAN ONTOLOGI ,EPISTEMOLOGI,DAN AXIOLOGI

1. Ontologi adalah cabang filsafat yang kadang-kadang disamakan dengan metafisika yang membahas tentang hakikat segala sesuatu yang ada.

Tinjauan ontology tentang filsafat Pendidikan Pancasila meliputi kelima sila secara utuh.

2. Epistomologi adalah cabang filsafat yang membahas teori pengetahuan Epistemologi dapat dianggap sebagai norma ilmu pengetahuan .

3. Axiologi adalah cabang filsafat yang membahas nilai.

Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara mengandung nilai-nilai yaitu niai ketuhanan ,kemanusian,persatuan,kerakyatan,dan keadilan.

BAB VIII FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

A. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

(20)

Filsafat Pendidikan islam dapat diartikan sebagai studi tentang pandangan filosofis dari sistem dan aliran filsafat dalam islam terhadap masalah kependidikan dan bagaimana

(21)

pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia muslim dan umat muslim.Disamping itu filsafat Pendidikan merupakan studi tentang penggunaan dan penerapan metode dan sitem filsafat islam dan memcahkan problematika Pendidikan umat islam .

B. RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Ruang lingkup filsafat pemikiran tentang Pendidikan islam tidak hanya terbatas pada metode ,sistem dan evaluasi Pendidikan,namun filsafat Pendidikan islam memberikan pandangan objektif yang mendasar tentang kebutuhan manusia terhadap Pendidikan.

Mengingat filsafat Pendidikan islam adalah falsafah tentang Pendidikan yang tidak dibatasi oleh kelembagaan islam saja tau ilmu pengetahuan dan pengalaman ke isleman semata-mata melainkan menjangkau semua ilmu dan pengalaman seluas-luasnnya .Jika kita lihat dalam AI-alaq 1-5 maka akan didapat masalah filsafat Pendidikan yang pokok :

 Masalah Kenyataan

 Masalah pengetahuan

 Masalah Nilai

C. SUMBER FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Sumber pokok filsafat Pendidikan islam adalah Kitab suci AL-QUR’AN dan Sunnah Rasulullah. Sumber-sumber filsafat Pendidikan islam berisi informasi dasar kewahyuan yang telah tersedia di dalam Kitab suci AL-QUR’AN dimana didalamnya kaya akan Implikasi kependidikan

D. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Tujuan Pendidikan islam itu tersimpul pada ketaatan manusia kepada kekuasaan Allah yng mutlak itu mengandung makna menyerahkan diri secara total kepadanya . Tujuan penndidikan islam yang bermakna merealisasikan nilai cita islamis harus bercorak akomodatif terhadap kedua tuntutan hidup tersebut.

E. METODE PENDIDIKAN ISLAM

Untuk merealisasikan sita-cita islam metode merupaka suatu faktor pelancar dsri proses kependidikan.Didalam penggunaan metode filsafat atau pandangan hidup pemakai adalah menjadi faktor penentunya.Oleh karena itu para pendidik adalah determin dari

(22)

metode Pendidikan yang dipergunakan kenetralan suatu metode menuntut para pemakai untuk mengetahui ketepatan dimana penerapannya yang akurat sesuai sarana menuntut kemampuan tersen sendiri bagi para pemakainya.Metode Pendidikan islam sangat menghargai kebebasan individu selama kebebasan tersebut sejalan dengan fitrahnya sehingga seorang pendidik dalam mendidik tidak terkesan memaksa peserta didiknya dengan cara bertentangan dengan fitrahnya tetapi sebaliknya pendidik harus bertanggung jawab membentuk karakter para peserta didiknya.

F. PERMASALAH PENDIDIKAN ISLAM

 Permasalahn content (isi) Pendidikan Islam

 Metode juga permasalahan mebutuhkan analisis analisis filosofis.

 Tujuan Pendidikan yang bagaimana dan sejauh mana dapat mencerminkan.

(23)

2.3 RINGKASAN BUKU PEMBANDING SUB BAB FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB 1 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA

A. Pengertian Filsafat

Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah sedangkan pada pengertian kedua merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan masalah.Dari beberapa para filsuf ,dapat dirumuskan bahwa filsafat ialah upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami ,mendalami ,dan menyelami secara radikal ,integral,dan sistematik mengenai ketuhanan alam semesta dan manusia.

Filsafat ditinjau dari segi istilah ,menurut para ahli dapat dikemukakan sebagai berikut 1. Plato (427-342 SM)

Seorang filsuf Yunani terkenal ini dalam teori etika kenegaraannya menyebutkan empat budi yang meliputi penguasaan diri ,keberanian,kebijaksanaan dimiliki dan keadilan.

2. Al-Kindi (796-474 SM )

Ahli pertama dalam filsafat islam di Irak .Al-kindi meberikan pengertian filsafat dikalangan umat muslim dalam tiga lapangan yaitu:

 Ilmu Fisiki ; meliputi tingkatan alam nyata ,terdiei atas benda benda konkret yang dapat ditangkap oleh pancaindera

 Ilmu Matematika;berhubungan dengan benda ,tetapi mempunya wujud tersendiri yang dapat dipastikan dengan angka-angka

 Ilmu Ketuhanan;tidak berhubungan dengan benda sama sekali yaiyu soal ketuhanan 3. Immanuel Kant (1724-1804

Dijuluki pakar raksasa di barat,mengatakan bahwa filsafat merupakan ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup didalamnya empat persoalan yaitu :

 Apakah yang dapat kita ketahui?

 Apa yang harusnya kita ketahui dan kerjakan ?

 Sampai dimanakah pengharapan kita ?

 Apakah yang dinamakan manusia ?

(24)

B. Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan Dan Kehidupan Manusia 1. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan

Dalam ilmu pengetahuan,filsafat mempunyai kedudukan sentral ,dan asal atau pokok.Karena filsafat pada awalnya merupakan satu-satunya usaha manusia dibidang kerohanian untuk mencapai kebenaran pengetahuan.Adapun yang kali pertama melepaskan diri dari filsafat ialah ilmu pasti ,kemudian disusul dengan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.Hal itu menjadi tugas filsafatkarena menyangkut masalah nilai ,berarti filsafat akan memberikan alternatif piliha yang paling baik untuk dijadikan pegangan manusia.Pembahasan tentang kedudukan atau hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan ,atau berpikir filosofis dan berpikir ilmiah ,akan dilengkapi dengan uraian berikut ini.Piaget mengemukakan tentang epistemology genetis,yaitu fase-fase berpikir manusia dengan mengambil contoh perkembangan.

Jasa utama paget adalah uraiannya mengenai perkembangan anak dalam tingkah laku yang terdiri atas empat fase yaitu :

 Fase Sensorimotor

 Fase praoperasional

 Fase operasional yang konkret

 Fase operasi formal

2. Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia

Oleh karena itu,seseorang yang berfilsafat adlah orang yang berpikir secara sadar dan bertanggung jawab dengan pertanggungjawaban pertama adalah terhadap diri sendiri.Kebenarran dalam pengetahuan akan diterima filsafat apabila isi pengetahuan yang diusahakan sesuai dengan objek yang diketahui yang didasari oleh kebebasan berpikir untuk menyelidiki atau tata piker yang bermetode,bersistem.

Dengan demikian,filsafat merupakan ilmu yang berusaha mencari ketetapan dan sebab sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu sebagai pandangan dunia.Filsafat sebagai sesuatu ikhtiar berpikir ,bukan berarti untuk merumuskan suatu doktrin final ,konklusif,dan tidak bisa diganggu gugat.

Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia adalah :

 Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat

(25)

 Berdasarkan atas dasar hasil kenyataan itu,maka filsafat memberikan pedoman hidup kepada manudsia pedoman itu mengenai sesuatu yang terdapat disekitar manusia itu sendiri

Uraian mengenai filsafat sebagaimana yang telah dibahasa sebelumnya ,akan banyak memberikan gambaran dan kemudahan dalam memahami lapangan Pendidikan dan filsafatnya .Munculnya filsafat sebagai suatu ilmu bary setelah tahun 1990 an merupakan akibat adanya hubungan timbal balik antara filsafat dan Pendidikan untuk memecahkan dan menjawab persoalan Pendidikan secara filosofis.

BAB II PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA PERANANYA

A.Pengertian Pendidikan

Beberapa konsep Pendidikan dikemukakan oleh para ahli antaralain sebagai berikut :

 Menurut Carter V Good bahwa Pendidikan mengandung arti sebagai suatu : (a) proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakat.(b)proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatun lingkungan yang terpimpin(misalnya sekolah.

 Tim Dosen IKIP Malang menyimpulkan pengertian Pendidikan adalah Aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi- potensi pribadinya,Lembaga yang menciptakan cita cita Pendidikan,isi,sistem dan organisasi Pendidikan,Hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha Lembaga kembaga tersebut dalam mencapai tujuannya.

B . Seluk-Beluk Filsafat Pendidikan

Pada mulanya ,filsafat Pendidikan adalah cara pendekatan terhadap masalah Pendidikan yang biasa dilakukan di negara Anglo Saxon.DI Amerika Serikat misalnya,filsafat Pendidikan dimulai dengan pengkajian terhadap aliran filsafat tertentu misalnya pragmatism,idealisme,realisme,dan eksistensialisme.Di Belanda tidak dikenal filsafat Pendidikan tetapi yang ada hanya pedagogic ,theoretiche pedagogic dan opvoedkunde.Demikian juga di Jerman Barat ,tidak dikenal adanya istilah filsafat Pendidikan yang ada hanya padegogik dan erziehungswissencheafft.

Filsafat Pendidikan yang lahir dan menjadi bagian dan rumpun konsep ilmu Pendidikan sebagai ilmu Pendidikan normative ,merupakan disiplin ilmu yang merumuskan kaidah-

(26)

kaidah norma atau nilai yang akan dijadikan ukuran tingkah laku manusia yang hidup ditengah-tengah masyarakat.Filsafat Pendidikan yang lahir dari ilmu Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan praktis mengandung arti bahwa tugas Pendidikan sebagai aspek kebudayaan mempunyai tugas untuk menyalurkan nilai-nilai hidup.

C. Pengertian Filsafat Pendidikan

Dalam mengartikan filsafat Pendidikan dilakukan dua pendekatan yaitu menggunakan pendekatan tradisional dan yang bersifat kritis.

1. Filsafat Pendidikan Bermakna sebagai Filsafat Tradisional

Filsafat yang menggunakan filsafat tradisional dalam bentuknya yang murni ,bahwa dalog filsafat dengan topik-topik yang disampaikan terikat oleh metode pendekatan tradisional.Demikian pula para filsuh Yunani lainnya ,melanjutkan sistematika filsafat tradisional dengan menyajikan sarana-sarana mereka,dan memberikan indikasi adanya masalah baru disertai jawabannya.

Di dalam perkembangan sejarah para filsug yang menggunakan pendekatan tradisional ,senantiasa taat pada sistematika filsafat tradisional.Sehingga,Pendidikan menempatkan filsafat sebagai dasar Pendidikan dan pengajaran.

2. Filsafat Pendidikan dengan Menggunakan Pendekatan yang Bersifat kritik

Cara analisis dalam pendekatan filsafat yang berisifat kritis yaitu analisis Bahasa(linguistic),dan analisi konsep. Analisis Bahasa digunakan untuk mengadakan interpretasi pendapatatau pendapat-pendapat para ahli filsafat Pendidikan .Sedangkan analisis konsep atau gagasan yang merupakan kunci atau pokok pada kata-kata yang digunakan oleh para ahli filsafat pendidikan .

Pandangan Brubacrier menjelaskan bahwa filsafat Pendidikan adan ilmu pendiidikan adalah dua bidang ilmu yang saling melengkapi dan selalu diperlukan oleh para pendidik.Sementara menurut Yahya Qahar filsafat Pendidikan masih dapat dibedakan yaitu antara filsafat Pendidikan yang bersifat umum dan filsafat Pendidikan bersifat nasional.

Menurut Yahya Qahar menjelaskan Pendidikan adalah filsafat yang bergerak di lapangan Pendidikan,yang mempelajari proses kehidupan dan alternatif proses Pendidikan dalam pembentukan watak.

Menurut Dr.Hasan Langgulung filsafat Pendidikan merupakan penerapan metode dan pandangan filsafat dalam bidang pengalaman manusia yang disebut Pendidikan.Dan filsafat Pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai

(27)

media untuk menyususn proses pendidikanmenyelaraskan,dan mengharmonisasikan serta menerapkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapainya.

D. Peranan Filsafat Pendidikan

Peranan Filsafat Pendidikan adalah sebagai pelaksanaan dari ide-ide filsafat .Dengan kata lain,filsafat telah memberikan asas sistem nilai dan nomatif bagi peranan Pendidikan yang telah melahirkan ilmu Pendidikan dan lembanga Pendidikan.Dapat kita ketahui peranan antara filsafat dan Pendidikan tidak dapat dipisahkan karena filsafat menetapkan ide-ide dan idealisme sedangkan Pendidikan adalah suatu usaha yang sengaja dan terencana untuk merealisasikan ide-ide itu menjadi kenyataan dalam Tindakan dan perilaku serta pembinaan kepribadian.Pandangan Kilpatnckdapat dipahami bahwa peranan dan fungsi filsafat Pendidikan adalah sebagai berikut

 Filsafat-filsafat yang bersaing di dalam proses kehidupan

 Kemungkinan proses proses Pendidikan dan pembinaan watak keduanya mengusahakan untuk menemukan pengelolaan Pendidikan yang dikehendaki untuk membina watak yang paling konstruktif bagi golongan muda dan dua.

BAB III MASALAH POKOK FILSAFAT PENDIDIKAN A.Objek dan Sudut Pandang Filsafat

Padangan kita terhadap filsafat adalah positif atau konstrktif.Filsafat memang mempunyai hubungan dengan kehidupan manusia ,karena dari kehidupan itulah kita mengenal filsafat.

Objek-objek filsafat yaitu :

 Objek materi filsafat terdiri atas tiga persolana yaitu Masalah Tuhan,Masalah alam,Masalah manusia.

 Objek formal filsafat yaitu mencari sedalam dalamnya ,sampai keakar masalahnya ,sampai kepada sebab sebab terakhir tentang objek ,materi filsafat .

Oleh karena itu,ada juga filsafat yang memperhatijan hakikat ,baik hakikat tentang manusia,maupunhakikat tentang Tuhan.Penggunaan hakikat sebagaimana pernah dalam pembahasan E.Saifuddin Anshari tentang objek materi filsafat yang pada garis besarnya dapat dibagi menjadi tiga pokok bahasan yaitu hakikat alam,hakikat tuhan ,dan hakikat manusia.Selanjutnya ilmu pengetahuan sendiri menjadi onjek filsafat yakni ilmu pengetahuan

(28)

B. Sikap Manusia Terhadap Filsafat

 Pandangan yang berpendapat bahwa apabila mendengar kata filsafat maaka terbayanglah dihadapan mereka sesuatu yang sulit.Mereka berpendapat filsafat merupakan sesuatu alam abstrak.

 Pandangan yang bersifat skeptis yakni oran-orang berpendapat bahwa berfilsafat adalah suatu perbuatan yang tidak ada gunanya akan membuang-buang waktu saja.

 Pandangan yang bersifat negative karena mengambil manfaat secara negative dengan mengatakan berfilsafatt berarti bermain api alias berbahaya karena berfilsafat dianggab tidak baik ,tidak boleh dan berdosa.

 Golongan yang memandang dan sudut yang positif yaknin filsafat adalah suatu lapangan studi ,tempat melatih akal untuk berpikir.

C. Masalah Esensial Filsafat Dan Pendidikan

Daalam tinjauan dari segisistematik filsafat berhadapan dengan tiga problem yaitu : 1. Realitas

Mengenai kenyataan .Kebenaran akan timbul bila orang telah dapat menarik kesimpulan bahwa pengetahuan yang telah dimiliki ini telah nyata.

2. Pengetahuan

Berusaha menjawab pertanyaan -pertanyaan seperti apa hak pengetahuan ,cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan.

3. Nilai

Dipelajari oleh cabang filsafat yang disebut aksiologi.Pertanyaan yang dicari jawabannya antara lain nilai-nilai bagaimana kah yang dikehendaki manusia yang dapat digunanakan sebagai dasar hidupnya.

Menurut John S.Brubacher problema-problema filsafat tersebut merupakan problem esensial dan Pendidikan antara filsafat dan Pendidikan mempunyai hubungan yang erat.Selanjutnya aksiologi sebagai cabang filsafat yang mempelajari nilai-nilai dan dunia nilai, menjadi penentu dan dasar tujuan Pendidikan.Tujuan Pendidikan yang dirumuskan tanpa memperhatikan ajaran dn dunia nilai adalah hampa.

(29)

BAB IV PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN A. Pengertian Pendidikan

Pengertian Pendidikan sebagaimana telah dikemukakan oleh Rupert C Lodge ,yaitu in thissense ,life is education and education is life.Artinya seluruh Pendidikan merupakan masallah hidup dan kehidupan manusia.

B. Proses Kehidupan Bersama Perkembangan Proses Kehiduan

Jika kita renungi pendapat R.C.Lodge tersebut ,maka secara singkat dapat dipahami bahwa masalah Pendidikan memerlukan jawaban secara filosofis.Bidang filsafat Pendidikan adalag juga masalah hidup dan kehidupan manusia.

Dengan mengambil pengertian Pendidikan secara luas ,berarti masalah Pendidikan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas ,meliputi seluruh aspek kehidupan manusia atau sepanjang pengalaman yang dialami seseorang ,sejak ia lahir hingga terpisah dengan dunia kehidupan.

Demikian pula sekolah atau madras ,sebagai Lembaga Pendidikan formal berfungsi membantu keluarga untuk menanamkan nilai-nilai Pendidikan kepada anak sebagai lanjutan proses Pendidikan yang dialami anak ,setelah keluarga dan lingkungan masyarakat.Telah dipahamai bahwa proses Pendidikan berlangsung Bersama dengan proses hidup dan kehidupan seseorang untuk seumur hidup.Oleh karena itu ,Pendidikan mempunyai kedudukan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan hidup dan kehidupan manusia.

Jadi,Pendidikan merupakan suatu aktivitas manusia terhadap manusia dan untuk manusia ,atau yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia dengan segala problematika.

C. Proses Hidup Manusia Dan Filsafat Pendidikan

Seorang filsuf seperti H.V Loon telah Menyusun daftar pertanyaan secara filosofis dan memrlukan jawaban secara filosofis pula,tentang siapakah kita dan dari mana kita dating?.Mereka dan kita seperti sudah puas dengan jawaban pancaindra karena mereka dan kita sudah menyaksikan dengan mata sendiri,bahwa manusia itu ada.Karena kiurang percaya degan panca indra itulah ,maka Descartes filsuf beraliran rasionalisme yang berkebangsaan Prancis yang dalam usianya yang sudah lanjut mempertanyakan tentang ada atau tidak ada dirinya .Dia bertanya justru karena dia mengerti barang-barang yang infra human artinya di

(30)

bawah taraf manusia seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapt bertanya karena tidak mengerti.

Dalam perkembangan sejarah umat manusia ,maka tampilah manusia manusia unggul yang mengadakan perenungan ,pemikiran,penganalisisan terhadap problem hidup dan kehidupan,dan alam semesta.Yang kemudia melahirkan beberapa aliran filsafat

,sofisme,filsafat klasik yang kemudian memberikan pengaruh di dalam Pendidikan ,yang dimulai oleh filsafat klasik dipelopori oleh Socrates dan diikuti oleh murid muridnya Plato dan Aritoteles.

Kemudian Plato melahirkan filsafat idealisme yang berpandangan bahwa kenyataan itu terdiri atas substansi,sebagaimana gagasan-gagasan atau spirit.Sedangkan Aritoteles melahirkan filsafat realisme yang berpandangan bahwa objek atau dunia luar adalah nyata.Atau

,bahwa kenyataan itu berbeda dengan jiwa yang mengetahui objek atau dunia luar tersebut.

Aliran-aliran filsafat Pendidikan yang lahir kemudian seperti progresivisme, essentialisme, eksistensialisme,eksoerimentalisme,perenniallisme,rekonstruksionisme,dan lain-lain masih berlandasan kepada filsafat idealisme dan realisme tadi.

Pada 1967 di Amerika Serikat William Burg pernah diadakan konvensi internasional Pendidikan yang membahas krisis dunia dalam Pendidikan.Konvensi tersebut menanggapi massalah Pendidikan dunia berasal dari hubungan historis,dari faktor pertambahan jumlah murid ,kelangkaan sumber dana,biaya Pendidikan yang meningkat ,ketidak mampuan menyesuaikan hasil dan ketidak efektivan.

BAB V TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN A. Manusia Dan Tujuan Hidupnya

Karena manusia memiliki potensi akal budi itulah ,manusia menjadi makhluk bijaksana yang mencari tujuan-tujuan ,makhluk yang pandai bekerja,menggunakan alat dan makhluk yang menyukai proses tanpa tujuan karena manusia mempunyai akal budi ,maka manusia menjadi homopolitikus yang akan mencari kebebasan dan cara menerobos batasnya.

1. Tujuan Hidup Manusia Mengalami Proses Perkembangan

Perkembangan kehidupan manusia dalam hidup bermasyarakat hingga sekarang ,menurut Edward Burner seorang berkebangsaan Inggris manusia melalui tiga fase perkembangan yaitu kekejaman,kebiadaban,dan peradaban.

(31)

Dalam tingkatan berperadaban inilah,manusia mengenal perlatan,mulai mengetahui manfaat .Kini manusia sudah berada pada abad cybernitica ,yakni abad ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan ditandainya abad ini sebagai abad ilmu pengetahuan dan

(32)

teknologi,maka manusia merasa lebih mudah ,cepat ,dan lebih merasakan kenikmatan dan usahanya memenuhi kebutuhan hidup yang belum pernah dicapai berabad-abad sebelumnya.

2. Tujuan Hidup Bangsa Indonesia

Bagi kita ,sejak negara Indonesia merdeka ,tujuan itu telah ada jelas ,sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.Cita-cita kemerdekaan yaitu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum

,mencerdaskan kehidupan bangsa ,dan ikut melaksanakan ketertiban dunis yang berdasarkan kemerdekaan ,perdamaian abadi,dan keadilan sosial.

Sedangkan potret manusia Indonesia yang dicita-citakan ,dan menjadi tujuan hidup bangsa terkandung dalam jiwa Pancasila.Tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai membangun manusia Indonesia adalah semua upaya pembangunan harus diarahkan sedemikian rupa,sehingga setiap tahap semakin dekat dan setiap generasi mewariskan kepada generasi berikutnya keadaan yang makin mendekati tujuan tersebut.

3. Tujuan Hidup Manusia Menurut Pandangan Islam

Tujuan hidup kita sebagai Muslim adalah menyembah ,mengabdi,dan berbakti kepada Allaj SWT .Artinya mengabdikan diri kepada nya harus sesuai dengan kehendaknya .Jika tujuan hidup sudah disadari berarti segala fasilitas dan sarana disediakan dan digunakan untuk kepentingan tersebut.

Disamping itu agama Islam tidak menginginkan setiap pemeluknya hanya beribadah dengan mengabaikan tugas-tugas dan pekerjaan lain sebagai manusia yang hidup dunia ini.

B. Tujuan Pendidikan

Dengan demikian,tujuan Pendidikan selalu terpaut pada zamannya dengan kata lain rumusan tujuan Pendidikan yang dapat dibaca unsur filsafat dan kebudayaan suatu bangsa yang dominan.Sebagai contoh dapat dikemukakan yaitu:

 Tujuan Pendidikan di Jerman Barat yaitu - Kesehatan dan kecakapan

- Kesanggupan umum untuk hidup bermasyarakat

- Membawa anak didik secara humanistic ke dunia kerohanian - Memahami dan melaksanakan agamanya sebaik mungkin

(33)

 Tujuan Pendidikan di Indonesia yaitu

(34)

Tujuan Pendidikan di Indonesia sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan

“Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa ,berakhlak mulia,sehat,berilmu cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Dari uraian Brubacher ,dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan melaksanakan tiga fungsi penting yang kesemuanya bersifat normative yaitu

 Tujuan Pendidikan memberikan arah pada proses yang bersifat edukatif

 Tujuan Pendidikan tidak selalu memberi arah pada Pendidikan ,tetapi harus mendorong atau memberikan motivasi sebaik mungkin.

 Tujuan Pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan pedoman atau menyediakan kriteria dalam menilai proses Pendidikan.

BAB VI FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

A. Fungsi Pendidikan Dalam Hidup Dan Kehidupan Manusia

Peranan Pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia ,terlebih dalam zaman modern sekarang ini yang dikenal dengan abad cyhemetica.Pendidikan diakui sebagai satu kekuatan yang menentukan prestasi dan produktivitasnya dibidang lain.

Menurut Richey tersebut di atas ,istilah Pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas mengenai pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat ,terutama memperkenalkan kepada warga mengenai tanggung jawab di dalam masyarakat.

Menurut Lodge perkataan Pendidikan kadang dipakai dalam pengertian yang luas dan kadang dalam arti yang lebih sempit.Dalam pengertian yang lebih sempit Lodge menjelaskan bahwa Pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu di dalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat istiadat dengan latar belakang sosialnya dengan dengan pandangan hidupnya dari masyarakat kegenerasi berikutnya.Adanya perbedaan pengertian Pendidikan bersumber dari anggapan bahwa Pendidikan atau mendidik dikenal aspek- aspek kepribadian seperti sikap,budi pengerti dan sebagaiya.

(35)

B.Peranan Lembaga Pendidikan

Sebenarnya,adanya aktivitas dan Lembaga-lembaga Pendidikan merupakan jawaban manusia atas problema perkembangan manusia itu sendiri.Jika pendidika akan membina bentuk-bentuk tertentu dengan tingkah laku tertentu dalam keadaan tertentu maka Lembaga Lembaga Pendidikan menghendaki perlakuan tertentu pula.Memikirkan masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan terhormat.

Untuk menerangkan kehadiran Lembaga Lembaga Pendidikan dalam suatu masyarakat tertentu,kita harus menguraikan golongan sekolah masyarakat yang mendukungnya dalam pelaksanaan Lembaga Pendidikan itu.Sekolah merupakan Lembaga Pendidikan yang penting setelah keluarga ,yang berfungsi membantu keluarga untuk mendidik anak-anak.

C. Pendidikan Adalah Suatu Keharusan Bagi Para Manusia Sebagai Makhluk Biologis Dididk dan mendidik adalah hal yang unik bagi manusia yang tidak dapat disangkal lagi.Tindakan mendidik adalah hal yang khusu hanya terdapat dalam dunia kemanusiaan.Dapat dijelaskan bahwa Pendidikan adalah berusaha untuk mengembangkan potensi-otensi manusia yang utuh ,yang merupakan aspek-aspek kepribadian termasuk didalamnya aspek individualisme,moralitas,seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani.

BAB VII DEMOKRASI PENDIDIKAN A. Pengertian Demokrasi Pendidikan

Kehidupan dan Pendidikan yang mengandung tiga hal yaitu : (1) Rasa hormat,setiap manusia memiliki perubahan kea rah pikiran yang sehat,dan rela berbakti untuk kepentingan atau kesejahteraan Bersama.

1. Rasa Hormat Terhadap Harkat Sesama Manusia

Demokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin persaudaraan dan hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin,umur,warna kulit,agama dan bangsa.

2. Setiap Manusia Memiliki Perubahan ke Arah Pemikiran yang Sehat

Dari acuan prinsip inilah,timbul pandangan bahwa manusia itu harus dididik ,karena dengan Pendidikan itu manusia akan berubah dan berkembang ke arah yang lebih sehat dan sempurna.

3. Rela Berbakti Untuk Kepentingan dan Kesejahteraan Bersama

Jelas bahwa Pendidikan kewarganegaraan dan ketatanegaraan ,menjadi penting dan tidak bisa diabaikan.Pendidikan itu diberikan kepada setiap warga negara,anak-anak atau peserta didik dalam upaya mempraktikkan salah satu prinsip demokrasi.

B. .Prinsip-Prinsip Demokrasi Dalam Pendidikan

 Hak asasi setiap warga negaravuntuk memperoleh Pendidikan.

(36)

 Kesempatan yang sama bagi warga negarabuntuk memperoleh Pendidikan.

 Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.

C. Prinsip-prinsip Demorasi Dalam Pandangan Islam

Acuan dan pemahaman demokrasi dan demokrasi Pendidikan dalam pandangan ajaran Islam rumusannya terdapat dalam beberapa sumber yaitu :

1. AL-Qur’an

Dari ayat AL-Qur’an dapat dipahami adanya prinsip musyawarah dan persatuan dan kesatuan umat sebagai salah satu sendi atau pilar demokrasi.

2. Hadist Rasulullah saw

D. Demokrasi Pendidikan Di Indonesia

Sebenarnya ,bangsa Indonesia telah menganut dan mengembangkan asas demokrasi dalam Pendidikan sejak diproklamasikannya kemerdekaan hingga masa pembangunan dan era reformasi sekarang ini.

Hal itu dapat dilihat dari :

 Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

 Prinsip Pendidikan Pasal 4

 Garis-garis besar Haluan Negara disektor Pendidikan

BAB VIII ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Dalam buku modern Philophies of Education oleh John S.Brubacher mengungkapkan perbedaan aliran filsafat Pendidikan.Misalnya pragmatic,naturalisme,romatic naturalisme,exixtensialisme,idealisme,realisme.

Menururt Brameld ,perkembangan pemikiran dunia filsafat Pendidikan dapat diketahui melalui aliran filsafat melalui aliran filsafat Pendidikan progressivisme,essentialisme,prennialisme,dan reconstructionsme.

A. Aliran Progresivisme

Aliran progresivisme merupakan salah satu aliran filsafat Pendidikan yang berkembang pesat dan sangat berpengaruh dalam pembaruan Pendidikan.Perkembangan tersebut terutama didorong terutama aliran naturalisme,dan eksperimentalisme,instrumentalisme,dan paragmatisme.Progravisisme disebut sebagai naturalisme yang mempunyai pandangan bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah alam semesta ini.Sedangkan disebut sebagai aliran pragmatism karena aliran ini dianggap pelaksanaan terbesar dari progrestivisme dan merupakan petunjuk pelaksanaan Pendidikan agar lebih maju dari sebelumnya.Maka tidak heran kalo Pendidikan progresivisme selalu menekankan pada tumbuh dab berkembangnya pemikiran dan sikap mental,baik dalam pemecahan masalah maupun kepercayaan diri peserta didik.

1. Ciri-ciri Aliran Progresivisme

Pendidikan dianggap mampu mengubah dan menyelamatkan manusia demi masa depan.Tujuan Pendidikan selalu diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus- menerus dan bersifat progresif.Dengan demikian ,progresif merupakan sifat positif dari aliran tersebut.

(37)

Sedangkan sifat negatifnya adalah aliran ini kurang menyetujui adanya Pendidikan yang bercorak otoritas dab absoult dalam segala bentuk seperti terdapat dalam agama ,moral politik.

Tugas Pendidikan,menurut pragmatism ,progresivisme ialah mengadakan penelitian atau pengamatan terhadap kemampuan manusia dan menguji kemapuan tersebutn dalam pekerjaan praktis.

2.Progresivisme dan Perkembangannya

ALiran progresivisme sebagai aliran pemikiran baru perkembang dengan pesat pada bermulaan abad ke XX . Banyak yang mengemukakan pemikiran tentang progresivisme terutama Bacon ,John Locke,Rousseau,Kant menanamkan asas metode eksperimental menjadi metode utama dalam filsafat Pendidikan progresivisme.

3. Progresivisme dan Pendidikan Modern

Pada Pendidikan modern rekonstruksi dunia Pendidikan telah banyak dilakukan oleh aliran ini melalui ini siatif dan karya nyata.Progresivisme juga tidak mengehndaki adanya mata pelajaran yang terpisah,melainkan harus diusahakan menjadi satu unit dan terintegrasi.

B. Aliran Esensialisme

Aliran filsafat Pendidikan essensialisme dapat ditelusuri aliran filsafat yang menginginkan agar manusia Kembali kepada kebudayaan lama,karena kebudayaan lama telah banyak melakukan kebaikan untuk manusi.Essensialisme merupakan berpaduan antara ide-ide filsafat idealisme dan realisme.

1. Ciri-ciri Utama Aliran Essensialisme

Essensialisme yang berkembang pada zaman renaissance mempunyai tinjauan yang berbeda dengan progresivisme yaitu mengenai Pendidikan dan kebudayaan.

Essensialisme memandang bahwa Pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitasi dalam segala bentuk dapat menjadikan sumber timbulnya pandangan berubah dan tidak menentu serta krang stabil.

C. Aliran Perenialisme

Aliran perenialisme adalah berpegangan pada nilai-nilai atau norma-norma bersifat abadi.Selanjutnya ,perenialisme melihat akibat atau ujung dari kehidupan modern telah menimbulkan banyak krisis di berbagai bidang kehidupan umat manusia.

1. Ciri-ciri Aliran Perenialisme

Aliran ini memandang keadaan sekarang sebagai zaman yang sedang ditimpa krisis kebudayaan karena kekacauan,kebingungan,dan kesimpangsiuran.Perenialisme berpendapat,untuk mengatasi gangguan kebudayaan diperlukan usaha untuk menemukan dan mengamankan lingkungan sosiokultural,intelektual dan moral.

D. Aliran Rekonstruksionalisme

Aliran ini sepaham dengan aliran perennialisme dalam menghadapi krisis kebudayaan modern .Aliran rekonstruksionalisme bercita-cita untuk mewujudkan suatu dunia dimana kedaulatan nasional berada pada pengayoman serta kedaulatan dan otoritas internasional.

(38)

BAB III PEMBAHASA N

A. Pembahasan Isi Buku

a. Pembahasan Bab 1 tentang Studi Filsafat Pendidikan.

Menurut buku yang di review menurut Noor Syam filsafat Pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang menjiwai,mendasari,dan memberikan indentitas (karakteristik) suatu sistem Pendidikan.

Sedangkan dibuku pembanding menurut Dr.Hasan Langgulung Filsafat Pendidikan merupakan penerapan metode dan pandangan filsafat dalam bidang pengalaman manusia yang disebut Pendidikan.

Lebih detail pengertian filsafat Pendidikan dikemukakan oleh Arifin (1987:3 ) filsafat Pendidikan itu adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan.Oleh karena itu, ada kaitan dengan Pendidikan ,maka filsafat yang mempersoalkan dan memecahkan problema-problema Pendidikan yang bersifat filosofis.

Berdasarkan ketiga pendapat di atas,maka filsafat Pendidikan secara sederhana dapat dipahami bahwa filsafat Pendidikan itu adalah penerapan suatu analisis terhadap pemecahan problema-problema yang ada di dalam Pendidikan.

B. Pembahasan Bab 2 tentang Hubungan filsafat dengan Pendidikan

Menurut buku yang di review hubungan filsafat dengan ilmu pendidikan tidak hanya ke incidental melainkan keharusan.Menurut Jhon Dewey mengatakan filsafat itu adalah teori umum dari Pendidikan.

Sedangkan menurut buku pembanding 1 tidak ada dijelaskan hubungan filsafat dengan Pendidikan

Sedangkan pada buku pembanding 2 tidak dijelaskan juga tentang hubungan filsafat dengan filsafat Pendidikan.

C . Pembahasan Bab 3 tentang Aliran-aliran filsafat dan Pengaruhnya Dalam Pendidikan Menurut buku yang di review Aliran-aliran filsafat yaitu idealisme,realisme,humanisme, Pragmatism dan naturalisme dan memiliki pengaruh masing-masing dalam Pendidikan.

Sedangkan pada buku pembanding 1 Aliran-aliran filsafat yaitu progresivisme,konstruktivisme,dan humanisme dan tidak dijelaskan pengaruhnya dalam Pendidikan.

Sedangkan pada buku pembanding 2 Aliran filsafat yaitu progresivisme,essensialisme,perenialisme dan rekonstruksialisme dan tidak dijelaskan pengaruhnya dalam Pendidikan.

(39)

D.Pembahasan Bab 4 tentang Suatu Analisis Tentang Pandangan Beberapa Aliran Filsafat dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Di Indonesia.

Menurut buku yang di review Dijelaskan beberapa aliran filsafat Pendidikan dan pengaruhnya terhadap Pendidikan Di Indonesia sekarang ini.

Sedangkan pada buku pembandig 1 Tidak dijelaskan pengaruh dari aliran filsafat terhadap Pendidikan Di Indonesia.

Sedangkan pada bu pembanding 2 Tidak dijelaskan juga pengaruh dari aliran filsafat terhadap Pendidikan Di Indonesia.

C. Pembahasan Bab 5 tentang Aliran-aliran filsafat Pendidikan

yaitu progressivisme,essensialisme,perenialisme dan dan rekonstruksionisme.

Sedangkan pada buku pembanding 1 aliran filsafat Pendidikan progressivisme,konnstruktivisme,dan humanistic. Sedangkan pada buku pembanding 2 aliran filsafat Pendidikan yaitu progressivisme,essensialisme,perenialisme.

D. Pembahasan Bab 6 tentang pemikiran radikal Pendidikan

Menurut IIIich kita terlalu berlebih-lebihan memberikan penghargaan terhadap ijazah,pengakuan hak tunggal Pendidikan dan sekolah,kecenderungan untuk menyamakan mengajar dan belajar. Sedangkan pada buku pembanding 1 tidak dijelaskan tentang pemikiran radikal Pendidikan. Sedangkan pada buku pembanding 2 tidak dijelaskan juga tentang pemikiran radikal Pendidikan.

E. Pembahasan Bab 7 tentang Filsafat Pendidikan Pancasila

Pada buku yang di review Dijelaskan Pendidikan Pancasila adalah subsistem kehidupan nasional bangs akita secara keseluruhan (Noor Syam). Sedangkan pada buku pembanding 1 Tidak dijelaskan filsafat Pendidikan terhadap Pancasila. Sedangkan pada buku pembanding 2 Tidak dijelaskan juga filsafat Pendidikan terhadap Pancasila.

F. Pembahasan Bab 8 tentang Filsafat Pendidikan Dalam Islam

Pada buku yang di review Filsafat Pendidikan dalam Islam yaitu tentang pandangan filosofis dari sistem dan aliran filsafat dalam islam terhadap masalah kependidikan dan bagaimana pengaruhnya dan perkembangannya dalam Pendidikan.Sedangkan pada buku pembanding 1 tidak dijelaskan pengaruh filsafat Pendidikan dalam Islam. Sedangkan pada buku pembanding 2 tidak dijelaskan juga pengaruh filsafat Pendidikan dalam Islam.

3.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU UTAMA 1. Dilihat dari aspek tampilan buku

Kelebihan : Buku yang di review memiliki tampilan cover yang menarik dan warna tampilan buku juga bagus.

Kekurangan : Tidak ada.

2. Dari aspek layout dan tata letak ,serta tata tulis ,termasuk penggunaan font

(40)

Kelebihan : Dari aspek layout dan tat letak ,serta tata tulisan termasuk penggunaan font pada buku yang diriview sangat baik .

Kekurangan : Tidak ada 3. Dari aspek isi buku

Kelebihan : Penjelasan pada buku ini sangat jelas tentang filsafat Pendidikan dan ditambah banyak bebrapa pendapat ahli di dalam buku ini tentang filsafat Pendidikan sehingga buku ini sangat jelas penjelasannya.

Kekurangan : Tidak ada 4. Dari aspek tata Bahasa

Kelebihan : Tidak banyak menggunakan Bahasa asing.

Kekurangan : Ada beberapa Bahasa dan kata pada buku ini yang pembaca tidak mengerti apa maksud dari penjelasan tersebut.

3.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU PEMBANDING 1. Dilihat dari aspek tampilan buku

Kelebihan : Buku ini sangat menarik karena memiliki warna pada tampilan buku . Kekurangan : Cover atau gambar pada buku ini tidak nyambung dengan judul buku yaitu filsafat Pendidikan.

2.Dilihat dari aspek layout dan tata letak,serta tata tulis,dan penggunaan font

Kelebihan : Dari aspek layout dan tata letak,serta tata tulis ,dan penggunaan font pada buku pembanding sangat bagus.

Kekurangan : Tidak ada 3. Dilihat dari aspek isi buku

Kelebihan : Buku ini bagus penjelasannya dan disertai penjelasan dari beberapa ahli Kekurangan : Tidak ada.

4..Dilihat dari aspek Bahasa

Kelebihan : Bahasa yang digunakan dalam penjelasan buku ini cukup baik.

Kekurangan : Banyak sekali di dalam buku ini menggunakan Bahasa asing ,sehingga membuat pembaca dan orang awam tidak mengerti apa arti Bahasa tersebut.

(41)

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa ,filsafat Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses kehidupan dan alternatif proses Pendidikan dalam pembentukan watak ,dimana kedua proses itu pada hakikatnya adalah satu.Filsafat Pendidikan dan Pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tidak terpisahkan dalam dunia Pendidikan.Filsafat Pendidikan mempunyai peranan penting dalam suatu sistem Pendidikan,Karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar dalam usaha-usaha perbaikan dan filsafat Pendidikan adalah penyelesaian peobelma-prolema yang ada dalam sistem Pendidikan.

4.2 SARAN

Saya berharap adanya perbaikan dalam perbaikan terutama dari tata Bahasa pada buku ini .Semoga makalah ini dapat memenuhi wawasan bagi pembaca menganai filsafat Pendidikan.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Amri,H,Amsal.Studi filsafat pendidikan.2017.Pena Banda Aceh, Aceh.

Amka, H. Filsafat. 2019. Nizamia learning center, sidoarjo Anwar, muhammad, Filsafat Pendidikan. 2017. Kencana, jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Dalam PP, No 19 Tahun 2005, tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAB IV (Pasal 19, ayat 1), disebutkan bahwa “Proses pembelajaran pada satuan

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.

dfLAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.