• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kelompok 1 Filsafat dan Teori Pendidikan

N/A
N/A
Ferra Femyla Sahab

Academic year: 2025

Membagikan "Makalah Kelompok 1 Filsafat dan Teori Pendidikan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

HAKIKAT, PERMASALAHAN, DAN SISTEMATIKA FILSAFAT

Mata Kuliah: Filsafat dan Teori Pendidikan

Dosen Pengampu: Dr. M. Luthfi Oktarianto, M.Pd., MCE

Nama Kelompok:

1. Feranie Azizah Putri (230151603834)

2. Mu’izzul Ma’ruf Mubarok (230151610568)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2024

(2)

1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Filsafat merupakan hal penting dalam berbagai bidang kehidupan, filsafat memiliki arti mencintai kebenaran maupun kebijakan. Filsafat ialah orang yang mendalami ilmu pengetahuan sedalam-dalamnya hingga menemukan kebenaran menurut IR. Putjowijanto. Orang yang berfilsafat ialah orang yang berilmu pengetahuan yang mencintai akan kebenaran, serta ahli dalam mencari hikmah dan kebijaksanaan (Luthfiyah & Lhobir, 2023). Filsafat melahirkan ilmu pengetahuan yang baru tentunya juga memiliki beberapa masalah selama berfilsafat. Masalah filsafat meliputi ilmu pengetahuan itu sendiri yang tidak digunakan dengan baik.

Dalam filsafat diperlukan sistematis filsafat atau cara berfilsafat dengan sistematis tertentu.

2. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Filsafat dan Teori Pendidikan yang diampu oleh Bapak. Dr. M. Luthfi Oktarianto, M.Pd., MCE. Selain itu makalah ini disusun untuk mengenalkan pembaca pada hakikat, permasalahan, dan sistematika filsafat secara umum.

(3)

2 PEMBAHASAN

1. Pengertian Filsafat

Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “philia” bermakna cinta dan

“sophia” bermakna kebijaksanaan, hikmah, kepandaian ilmu. Sehingga

“philosophi” bermakna cinta akan kebijaksanaan, maupun ilmu. Menurut ahli filsafat yaitu Plato menjelaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli, sedangkan menurut pakar Indonesia Darji Darmodihardjo, Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya (Dr. Hj. Sri Nurabdiah Pratiwi, 2022). Adanya dua pendapat, membuka pandangan kita bahwasannya filsafat merupakan aktivitas berfikir manusia secara kritis untuk menemukan berbagai kebenaran, ilmu pengetahuan maupun kebijakan. Sedangkan filsuf adalah orang yang mengkaji suatu kebenaran ilmu pengetahuan, maupun kebijakan secara mendalam.

2. Pengertian Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan merupakan penerapan pemikiran filsafat dalam bidang pendidikan yang mencerminkan pelaksanaan filsafat umum serta menitikberatkan pada prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang mendasari pendidikan.

Filsafat pendidikan berperan dalam memberikan arah serta landasan bagi kebijakan dan praktik pendidikan di suatu masyarakat atau negara.

Menurut John Dewey filsafat pendidikan adalah teori umum dari pendidikan yang menjadi dasar dari seluruh pemikiran mengenai pendidikan (Wasitohadi, 2014). Menurut Kneller, filsafat pendidikan terdiri atas tiga aspek utama, yaitu spekulatif, preskriptif, dan analitik:

A. Aspek Spekulatif

Filsafat pendidikan membangun teori tentang hakikat manusia, masyarakat, dan dunia. Teori ini kemudian digunakan untuk menginterpretasikan data ilmiah dan praktik pendidikan. Misalnya, dalam kajian metafisika pendidikan, filsafat berusaha memahami hakikat manusia dan implikasinya dalam pembelajaran. Contoh konkret

(4)

3 dari aspek spekulatif adalah pemikiran tentang apakah manusia pada dasarnya baik atau jahat dan bagaimana pandangan ini mempengaruhi metode pendidikan dalam membentuk karakter peserta didik.

B. Aspek Preskriptif

Filsafat pendidikan menentukan tujuan pendidikan, nilai-nilai yang harus diajarkan, serta metode yang digunakan untuk mencapainya.

Contohnya, pendidikan di Indonesia memiliki tujuan untuk membentuk individu yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Sebagai contoh, pendekatan pendidikan di Finlandia yang menekankan pada kemandirian dan kesejahteraan siswa merupakan implementasi dari aspek preskriptif dalam filsafat pendidikan.

C. Aspek Analitik

Filsafat pendidikan menguji rasionalitas gagasan pendidikan serta memastikan bahwa konsep-konsep dalam pendidikan logis dan koheren. Contohnya, epistemologi dalam pendidikan berusaha menjawab pertanyaan seperti: "Bagaimana cara terbaik memperoleh pengetahuan?" dan "Bagaimana membedakan antara ilmu yang valid dan yang tidak?". Sebagai contoh, perdebatan mengenai efektivitas metode pembelajaran berbasis proyek dibandingkan dengan pembelajaran berbasis hafalan mencerminkan analisis dalam filsafat pendidikan.

Filsafat memberikan wawasan tentang bagaimana pendidikan harus diarahkan, termasuk metode dan pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Beberapa aliran filsafat yang berpengaruh dalam pendidikan antara lain:

A. Idealisme: Pendidikan menekankan pada pengembangan intelektual dan moral peserta didik.

B. Realisme: Pendidikan berbasis pada realitas objektif dan ilmu pengetahuan empiris.

C. Pragmatisme: Pendidikan harus berbasis pengalaman dan berguna dalam kehidupan nyata.

D. Eksistensialisme: Pendidikan berpusat pada individu dan membantu mereka menemukan makna hidup.

(5)

4 3. Permasalahan dalam Filsafat Pendidikan

Dalam mencari kebenaran, ilmu pengetahuan, maupun kebijakan dengan rasa skeptis, heran, dan ingin tahu akan menciptakan sebuah pengetahuan baru yang akan menghasilkan suatu kebenaran, ilmu pengetahuan maupun kebijakan. Masalahnya jika muncul suatu perasaan “hasrat” dimana hasrat merupakan perasaan yang belum pernah dirasakan, dan tidak dikenali. Jika seorang memenuhi hasrat tersebut maka dapat menjerumuskan kita dalam hal yang menggerikan.

Hasrat juga dapat melahirkan ilmu pengetahuan baru yang tentunya salah tanpa kita sadari, karena kita telah dipenuhi oleh hasrat tersebut. Ilmu pengetahuan yang awalnya membawa kebaikan, keberkahan, dan juga kemanfaatan akan menjadi ilmu pengetahuan yang digunakan untuk memuaskan hasrat sendiri sehingga menciptakan ilusi dan kepalsuan. Musuh terbesar filsafat adalah hasrat itu sendiri yang dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan sistem yang lebih canggih dari ilmu pengetahuan yang murni.

(Teguh Wangsa Gandhi HW, 2017)

4. Sistematika Filsafat

Dalam buku “Filsafat Pendidikan: Mazhab-Mazhab Filsafat Pendidikan”

karya Teguh Wangsa Gandhi HW, terdapat tiga ruang lingkup dalam filsafat pendidikan:

A. Ruang Ontologi Pendidikan

Ontologi pendidikan membahas hakikat pendidikan, termasuk konsep dasar tentang apa itu pendidikan, tujuan utama pendidikan, dan bagaimana pendidikan mempengaruhi individu serta masyarakat. Ontologi juga mempertanyakan apakah pendidikan hanya sekadar transfer ilmu atau juga membentuk karakter dan moral peserta didik.

Contoh: Jika seseorang mempertanyakan “Apakah pendidikan hanya untuk mendapatkan pekerjaan, atau lebih dari itu?”, maka ia sedang membahas pendidikan dari sudut pandang ontologi.

B. Ruang Epistemologi Pendidikan

(6)

5 Epistemologi pendidikan membahas bagaimana seseorang memperoleh pengetahuan dan bagaimana pendidikan dapat menyusun metode pembelajaran yang efektif. Epistemologi juga mengkaji apakah pengetahuan lebih baik diperoleh melalui pengalaman langsung, pemikiran rasional, atau kombinasi keduanya.

Contoh: Jika seorang guru bertanya, ”Bagaimana cara terbaik untuk mengajarkan matematika kepada anak-anak?”, maka itu adalah pertanyaan dalam ranah epistemologi pendidikan.

C. Ruang Aksiologi Pendidikan

Aksiologi pendidikan membahas nilai dan tujuan dalam pendidikan, termasuk moral, etika, dan prinsip yang harus diajarkan kepada peserta didik. Aksiologi juga menentukan nilai-nilai yang seharusnya menjadi pedoman dalam dunia pendidikan, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama.

Contoh: Jika seseorang bertanya, “Apakah pendidikan harus lebih menekankan kecerdasan intelektual atau moral?”, maka itu adalah pertanyaan dalam ruang aksiologi pendidikan.

Gambar 1. Hubungan antara Ontologi, Aksiologi, dan Epistemologi Ontologi

(Apa itu pendidikan?)

Epistemologi (Bagaimana

pendidikan dilakukan?) Aksiologi

(Nilai dan tujuan pendidikan?)

(7)

6 KESIMPULAN

Filsafat pendidikan merupakan disiplin ilmu yang membahas dasar, metode, dan tujuan pendidikan melalui tiga aspek utama: ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

1. Ontologi pendidikan, membahas hakikat pendidikan, baik secara material (sistem, kurikulum, sekolah) maupun immaterial (nilai, moral, tujuan pendidikan). Ontologi membantu memahami esensi pendidikan sebagai proses pembentukan individu dan masyarakat.

2. Epistemologi pendidikan, berfokus pada bagaimana pengetahuan diperoleh dan disampaikan dalam pendidikan. Berbagai pendekatan, seperti empirisme (belajar dari pengalaman) dan rasionalisme (belajar melalui pemikiran), digunakan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang efektif.

3. Aksiologi pendidikan, berkaitan dengan nilai dan tujuan pendidikan, termasuk aspek moral dan etika dalam pembelajaran. Aksiologi memastikan bahwa pendidikan tidak hanya membentuk kecerdasan, tetapi juga karakter dan nilai-nilai luhur dalam masyarakat.

Selain itu, filsafat pendidikan juga dipengaruhi oleh berbagai aliran pemikiran, seperti idealisme, realisme, pragmatisme, dan eksistensialisme, yang masing- masing menawarkan perspektif unik dalam memahami dan menerapkan pendidikan. Dengan memahami ketiga aspek utama filsafat pendidikan, kita dapat merancang sistem pendidikan yang lebih efektif, relevan, dan berorientasi pada pengembangan manusia secara utuh.

(8)

7 DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hj. Sri Nurabdiah Pratiwi, M. Pd. (2022). FILSAFAT PENDIDIKAN Suatu Pengantar Dalam Memahami Pendidikan Bagi Calon Guru (M. Pd.

Muhammad Arifin, Ed.). UMSU PRESS.

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=ImaDEAAAQBAJ&oi=fnd

&pg=PT40&dq=+filsafat+pendidikan&ots=tHb67aDNeN&sig=PgIVafGIKe Qhqe23zAGPSYxDZgw&redir_esc=y#v=onepage&q=filsafat%20pendidika n&f=false

Teguh Wangsa Gandhi HW. (2017). FILSAFAT PENDIDIKAN MAZHAB- MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN (Meita Sandra, Ed.; 2017th ed.). AR- RUZZ MEDIA.

Kenller, George F. 1971. Intruduction to the Philosophy of Education. New York:

John Wiley & Sons, Inc

Luthfiyah, L., & Lhobir, A. (2023). Ontologi , Epistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan. Jurnal Basicedu, 7(5), 3249–3254.

https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i5.6150

Wasitohadi, (2014) HAKEKAT PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF JOHN DEWEY Tinjauan Teoritis, Jurnal Satya Widya, Vol. 30, No. 1, pp 49-61

Referensi

Dokumen terkait

Teori umum sistem ( General system Theory ), berkenaan dengan filsafat sistem, mencakup ontologi, aksiologi dan epistemologi; analisa sistem berkenaan dengan pendekatan,

Dari beberapa pengertian diatas, filsafat dakwah dapat dirumuskan sebagai cabang ilmu dakwah yang membahas tentang ontologi, epistimologi, dan aksiologi dakwah dalam

Teori umum sistem (General system Theory), berkenaan dengan filsafat sistem, mencakup ontologi, aksiologi dan epistemologi; analisa sistem berkenaan dengan pendekatan,

Hubungan Landasan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi dalam filsafat ilmu Dari tiga pengertian di atas dapa kita simpulkan bahwa antologi adalah ilmu yang mempertanyakan

Jika Ilmu Pengetahuan Tertentu dikaji dari ketiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi), maka perlu mempelajari esensi atau hakikat yaitu inti atau hal yang pokok

Melalui telaah filosofis terhadap dimensi ontologi, epistemologi dan aksiologi pendidikan Islam, maka hasil konkretnya adalah formulasi Ilmu Pendidikan Islam yang

Tulisan ini membahas ruang lingkup aksiologi sebagai cabang utama filsafat

Sebagai Disiplin Ilmu Filsafat, Filsafat Pendidikan Islam mempunyai sumber-sumber dasar pijakan yang dijadikan rujukan operasional disiplinnya.Filsafat pendidikan ini adalah dalam