LATAR BELAKANG
Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau setiap proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik untuk membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan kita di laboratorium.(Hermanto, 2012)
Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang
mengkontaminasi media. Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat bebas dari segala bentuk mikroorganisme. Seperti yang telah disebutkan bahwa tujuan sterilisasi untuk mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan agar tidak ikut tumbuh.(Dini, 2017)
Sterilisasi dilakukan terhadap bahan dan alat sehingga terbebas dari kontaminasi mikroorganisme lain. Sterilisasi perlu dilakukan karena kontaminasi mikroba lain akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan karena kontaminan
Berdasar dari hal tersebut diatas, maka diadakanlah praktikum “Sterilisasi” ini guna memberikan pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan sterilisasi serta menambah pengetahuan dan keterampilan kita tentang teknik atau tata cara sterilisasi dalam mikrobiologi.
PEMBAHASAN
Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan seperti medium pertumbuhan mikroba atau peralatan laboratorium dari semua bentuk kehidupan. Proses sterilisasi dapat dibedakan menurut teknik pengerjaannya, yaitu sterilisasi dengan penyaringan, khususnya untuk bahan cair yang bersifat
termolabil, seperti ekstrak enzim, serum, toksin bakteri, dan medium
pertumbuhan, sterilisasi dengan pemanasan melalui teknik pemijaran, udara panas, uap air panas maupun uap air panas bertekanan, sterilisasi dengan senyawa kimia, seperti etilen oksida, maupun beta propiolacton dan sterilisasi melalui medium UV.(Hermanto, 2012)
yang disebut autoclave, dimana alat ataupun bahan yang akan disterilisasi akan dipanaskan dengan suhu 1210C, dengan tekanan 1-2 atm, selama 45 menit.
Pada praktikum Mikrobiologi dengan materi sterilisasi, metode yang kami terapkan ialah pemanasan basah dengan uap bertekanan menggunakan alat autoklaf. Untuk mensterilkan kurang lebih 10 Cawan Petri, 20 Tabung Reaksi, 1 Erlemenyer dan 2 Botol Kaca kami memanaskan alat tersebut dengan suhu 121oC, dengan tekanan 1 atm selama kurang lebih 45 menit. 20 menit pertama ialah waktu yang digunakan agar tekanan pada alat tersebut dapat naik begitu juga suhunya, kemudian ditambah sekitar 25 menit agar alat yang disterilisasi benar – benar steril dan bebas dari mikroba atau zat
Alat yang disterilisasi (cawan petri,tabung reaksi,erlemenyer dan botol kaca) dapat dikatakan steril apabila tidak ada mikroba atau kontaminan pada alat tersebut. Indikasinya dapat diketahui pada saat alat tersebut digunakan sebagai wadah untuk penempatan media atau bahan yang lain. Jadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kontaminasi pada media buatan adalah tempat yang kurang steril. Namun, kemungkinan terjadinya kondisi tersebut cukup kecil.
Dafpus
Hermanto. 2012. Laporan Praktikum Mikrobiologi.
https://ahahermanto.wordpress.com. Diakses pada tanggal 8-03-2018 pukul 23.45
Dini. 2017. Laporan Praktimum Mikrobio Sterilisasi Alat.