• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 2 STERILI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 2 STERILI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN II. STERILISASI ALAT DAN BAHAN BIAKAN

OLEH : EDI SUMARNO

M1A1 13 136

UNIT LABORATORIUM KEHUTANAN JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS HALU OLEO

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi merupakan cabang dari biologi pada umumnya. Secara pengertian mikro biologi tidak jauh berbeda dengan biologi itu sendiri, hanya saja kata ‘’mikro’’ yang melekat pada mikrobiologi menimbulkan pengertian terhadap organisme yang memiliki ukuran kecil atau mikroskopi. Mikroba adalah jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut mikroorganisme atau jasad renik. Pengertian alat dan sterilisasi merupakan hal mendasar yang harus diketahui dan dikuasai karena penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan mikrobiologi selanjutnya. Obyek yang terbebas dari mikroba disebut dengan steril. Sterilisasi sangat diutamakan baik alat-alat yang siap pakai maupun medianya.

Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga dalam sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Oleh karena itu, bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi karena merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium mikrobiologi. Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media.

(3)

dengan sterilisasi serta menambah pengetahuan dan keterampilan tentang tekik atau tatau cara sterilisasi dalam mkrobiologi

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dalam praktikum sterilisasi alat dan bahan biakkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui beberapa metode sterilisasi alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan mikrobiologis.

2. Untuk mengetahui dan memahami hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan sterilisasi peralatan dalam pengamatan mikrobiologis menurut metode sterilisasi yang digunakan seperti sterilisasi fisik dan kimiawi.

C. Kegunaan Praktikum

Kegunaan dalam praktikum sterilisasi alat dan bahan biakkan adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui beberapa metode sterilisasi alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan mikrobiologis.

(4)

II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sterilisasi.

Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi (Gruendemann dan Fernsebner, 2006).

Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua mikroorganisme pada bahan makanan. Sterilisasi biasanya dikombinasi dengan pengemasan hermetis untuk mencegah kontaminasi ulang. Yang dimaksud pengemasan hermetis adalah pengemasan yang sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh mikroorganisme, air, ataupun udara (Purnawijayanti, 2001).

Sterilisasi merupakan salah satu metode menggunakan uap air pada suhu 211oC selama beberapa waktu tertentu. Tujuan pemanasan adalah memusnahkan

bakteri patogen dan spora bakteri elostridium bolulinum yang berbahaya. Metode sterilisasi yang paling umum dilakukan adalah menggunakan kaleng atau kemasan tetra pack (Yuyun dan Gunaisa, 2011)

(5)

mengingat risiko kontaminasi kembali saat penyimpanan dan terutama pada saat akan digunakan dalam tindakan medis (Darmadi, 2008).

B. Metode Sterilisasi.

Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan cara fisik maupun kimia. Metode fisik didasarkan pada tindakan pemanasan (proses autoclaving, sterilisasi ternal kering atau sterilisasi ternal basah), iradiasi (irradiasi- ), atau pada pemisahanƴ secara mekanis melalui filtrasi. Cara kimia mencakup sterilisasi gas dengan etilen oksida atau gas lainnya dan menyampurkan agens pensteril (misalnya glutalardehid) pada larutan desinfektan (Pruss, et al., 2002).

Sterilisasi dengan panas kering dilakukan dengan menggunakan oven. Sterilisasi dengan panas kering sering kali digunakan untuk mensterilkan perangkat kaca. Dalam keadaan kering, struktur protein bersifat lebih sabil dan tidak mudah rusak sehingga untuk mematikan organism diperlukan suhu panas kering yang jauh lebih tinggi dan lebih lama bila dibandingkan dengan suhu pada pemanasan lembap (Gunawan A. W, 2008).

Metode sterilisasi steam yaitu dengan cara penguapan dalam tekanan meresap kedalam benda yang permeabel dan menyebabkan koagulasi protein selular, yang dapat mematikan mikroba dan spora. Dan metode sterilisasi kimiawi caranya yaitu dengan menghentikan metabolisme protein seluler sehingga mematikan mikroba dan spora (Baradero, et al., 2009).

(6)

suhu 121ºC dan tekanan 15 psi. Ini akan membunuh semua bakteri, spora, dan virus (Walton dan Torabinejad, 2008).

(7)

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Praktikum ini bertempat di Laboratorium Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo Kendari, pada hari, Kamis, 23 Oktober 2014 pada pukul 13.00 WITA sampai selesai.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah alkohol 70%, spritus, kapas steril, aluminium foil.

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah lampu bunsen, cawan petri, jarum ose, erlenmeyer, tabung reaksi, gelas kimia, sikat tabung, pipet tetes, lap halus, dan lap kasar.

C.Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan pada praktikum ini yaitu : a. Sterilisasi Model Kimiawi

1. Menyiapkan cawan petri dan gelas obyek (terbuat dari bahan plastik/gelas). Mencuci hingga bersih lalu mengeringkan peralatan dengan kain lap halus.

2. Menyiapkan larutan alkohol (70%). 3. Menyiapkan kapas steril.

(8)

5. Cawan dan gelas obyek steril siap digunakan.

b. Sterilisasi Model Panas

1. Menyiapkan jarum ose

2. Menyiapkan lampu bunsen dan isi dengan spiritus 3. Menyalakan lampu bunsen

4. Melewatkan jarum ose di atas nyala api hingga tampak berwarna merah pada ujung jarum ose

(9)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil pengamatan sterilisasi alat dan bahan biakan.

No

. Sterilisasi Alat Yang Disterilisasikan

1. Sterlisasi kimia - Gelas kimia - Erlenmeyer - Tabung reaksi - Cawan petri

2. Sterilisasi Fisik

a. Menggunakan oven

b. Menggunakan lampu bunsen

- Gelas kimia

- Erlenmeyer

- Tabung reaksi

- Cawan petri

(10)

B. Pembahasan.

Sterilisasi adalah sebuah proses untuk menghilangkan bakteri yang ada pada peralatan baik itu yang bersifat patogen maupun apatogen. Dalam melakukan suatu pengamatan terhadap obyek mikrobiologi mengharuskan kita untuk menggunakan peralatan yang steril agar hasil pengamatan yang kita lakukan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam hal ini kontaminasi bakteri lain pada hasil pengamatan sangat tidak diinginkan.

Peralatan yang umumnya disterilisasi terbuat dari bahan gelas atau kaca, plastik dan besi. Dalam melakukan sterilisasi perlu diketahui mana alat yang terbuat dari bahan yang tahan dan tidak tahan panas maupun bahan yang memiliki batas panas maksimal yang mampu diterimannya. Hal ini bertujuan agar peralatan yang disterilkan tidak rusak, misalnya saja untuk mensterilkan peralatan plastik dengan menggunakan sterilisasi panas kering, sudah tentu yang terjadi adalah hal-hal yang tidak diinginkan seperti rusaknya peralatan tersebut.

(11)

contoh dari peralatan ini yaitu lampu bunsen, Cara ini digunakan untuk mensterilkan jarum ose sebelum digunakan. Cara lainnya pada metode fisik dilakukan dengan sterilisasi panas bertekanan dengan menggunakan peralatan yang disebut dengan oven. Alat ini digunakan untuk mensterilkan bahan yang terbuat dari besi, gelas dan plastik tahan panas.

(12)

V. PENUTUP

A. Kesimpulan.

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Dalam mensterilkan alat memakai terdapat tiga metode yaitu metode sterilisasi fisik, sterilisasi kimia, dan sterilisasi mekanik.

2. Hal yang harus diperhatikan dalam sterilisasi yaitu jenis alat yang akan disterilisasikan terbuat dari bahan yang berbeda-beda. Karena dalam sterilisasi fisik harus memperhatikan ketahanan fisik peralatan terhadap proses sterilisasi serta kebersihan pengguna alat mikrobiologi.

B. Saran

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Baradero, M., Dayrit, M.W., dan Siswadi, Y. 2009. Prinsip dan Praktik Keperawatan Perioperatif. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Salemba Medika. Jakarta.

Gunawan, A. W. 2008. Usaha Pembibitan Jamur. Penebar Swadaya. Jakarta. Gruendemann, B.J., dan Fernsebner, B. 2006. Buku Ajar Keperawatan

Perioperatif . Kedokteran EGC. Jakarta.

Pruss, A. Girouil, E., dan Rushbrook, P. 2002. Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Purnawijayanti, H. A. 2001. Sanitasi, Higine dan keselamatan kerja dalam pengolahan makanan. Kanisius. Yogyakarta.

Walton, R.E., dan Torabinejad, M. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia Edisi Tiga. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Gambar

Tabel 2.  Hasil pengamatan sterilisasi alat dan bahan biakan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji nyala api, senyawa yang mengandung logam golongan A, B, dan transisi (dalam sistem periodik unsur-unsur) diuapkan dengan oksidasi nyala api yang akan memberikan

Sterilisasi cara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan

Selanjutnya ambil media agar miring yang berisi kultur, buka penutup kapas lalu sterilisasi tabung tersebut dengan membakar permukaan tabung agar tak ada kontaminan, lalu

(BTB) yang digunakan sebagai indikator disterilkan menggunakan autoclave.. 2) Medium yang telah disterilkan diperkaya dengan pestisida jenis Malathion dan Profenofos

Pada uji nyala api, senyawa yang mengandung logam golongan A, B, dan transisi (dalam sistem periodik unsur-unsur) diuapkan dengan oksidasi nyala api yang akan memberikan warna

Sedangkan tahapan sterilisasi alat yaitu pertamatama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, membungkus cawan petri dengan kertas buram lalu memasukkannya ke dalam plastik tahan

Selain sterilisasi, beberapa jenis persiapan sampel lainnya mencakup desinfeksi, yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang berpotensi menyebabkan infeksi, serta inokulasi, yang

pada saat membuat sediaan steril alat dan bahannya harus disterilisasi terlebih dahulu dengan berbagai macam cara untuk bahan dan alat tahan panas maka sterilisasi dilakukan dengan