• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PDF

N/A
N/A
Agung Azmi

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PDF"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

JUDUL : PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI KELOMPOK 1

DISUSUN OLEH :

NAMA : AGUNG YAANUR AZMI NIM : D1051201016

DOSEN PENGAMPU : AINI SULASTRI, S.Si., M.Si

NIP. 198502022019032013 JUMIATI, S.Si., M.Si NIP. 198406222019032015

ASISTEN LAB :

1. SHAFIRA VIANA FEBRYANTI 2. UTIN MAHDIYAH

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2021

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa. Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam penelaah hampir semua gejala biologis yang utama.

Dalam melakukan praktikum mikrobiologi, tentunya digunakan berbagai macam alat dengan fungsinya masing-masing sehingga sangat perlu keterampilan dalam menggunakan alat-alat mulai dari cara membersihkan sampel, penggunaan, dan penyimpanannya. Olehnya itu, maka perlu diadakan praktikum ini yaitu agar dapat memberikan pemahaman kepada kita mengenai alat-alat yang sering digunakan pada praktikum mikrobiologi.

Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak alat-alat yang perlu diketahui fungsinya, prinsip dan cara penggunaannya. Misalnya saja mikroskop yang merupakan alat utama yang sering digunakan di laboratorium mikrobiologi. Dengan pertolongan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat sehingga membantu untuk mengamati benda yang renik.Selain peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat khususnya antara lain autoklave, oven, mikroskop, jarum ose, gelas objek, gelas penutup, inkubator, lamina air flow, spektrofotometer untuk mengukur kepekaan suspensi atau larutan. Pada saat malakukan praktikum mikrobiologi, terlebih dahulu kita perlu mengetahui jenis-jenis alat yang akan digunakan pada praktiukum tersebut. Selain itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersihan dan fungsi dari masing-masing alat tersebut. Oleh karena itu, juga perlu dilakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang merupakan tingkat pemrosesan ulang yang diperlukan saat memproses peralatan/perangkat medis dengan menghancuran semua bentuk kehidupan mikroba termasuk bakteri, virus, spora dan jamur.

(3)

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini sebagai berikut.

1. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum Mikrobiologi.

2. Dapat melakukan sterilisasi alat dan bahan menggunakan autoklaf.

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari semua makhluk mikroskopik dalam bentuk sel tunggal, multisel, maupun aselular seperti bakteri, microfungi, kapang, mikroalga, protozoa, dan Archaea. Selain itu, virus merupakan makhluk mikro aseluler sehingga sering dikaji dalam ilmu mikrobiologi meskipun tidak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai makhluk hidup. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan berkembang menjadi ilmu yang multidisipliner. Dalam penerapannya di masa kini, mikrobiologi tidak dapat dipisahkan dengan ilmu yang lain dalam aplikasinya di bidang farmasi, kedokteran, teknik kimia, arkeologi, pertanian, gizi dan kesehatan, serta pangan (Fibriana, 2016).

2.2 Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula ( Andriani, 2016 ).

Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator), autoklaf, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu spritus, ose (Selian, dkk., 2013).

Pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan metode cawan. Metode hitungan cawan palig banyak digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium plate count agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan Swarastuti, 2011).

Pembakar Bunsen, untuk mensterilkan peralatan seperti ose, jarum, dan spatula dengan cara membakar ujung peralatan tersebut di atas api bunsen sampai berpijar. Oven, untuk mensterilkan cawan petri dan pipet volume. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam oven dan dipanaskan dengan suhu 160 - 170oC selama 1-2 jam. Autoklaf, untuk mensterilkan tabung reaksi bertutup dan erlenmeyer. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam autoklave yang ditutup dengan rapat dan nyalakan autoklave dengan temperature 121℃ dan

(5)

tekanan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm selama 1 jam (Kharisma dan Abdul, 2012)

Autoklaf atau dikenal dengan metode sterilisasi panas basah biasanya sterilisasi yang menggunakan bantuan alat autoklaf dengan tekanan bersaturasi. Berikut ini merupakan siklus (cycle) yang akan menjamin proses sterilisasi di dalam autoklaf menjadi efektif: 3 menit pada suhu 134oC ; 10 menit pada suhu 126oC ; 15 menit pada suhu 121oC ; 25 menit pada suhu 115oC ( Zahid, 2011).

Hal yang perlu diperhatikan saat pengisian bahan/alat yang ingin disterilkan adalah material tersebut dikemas cukup longgar di dalam sebuah wadah (chamber) untuk mempermudah penetrasi uap panas dan menghilangkan udara setelah proses sterilisasi selesai. beberapa aturan yang perlu diperhatikan untuk menghindari kecelakaan atau bahaya saat menjalankan autoklaf (Zahid, 2011) :

1. Harus ditunjuk personil yang terlatih dan berpengalaman untuk bertanggung jawab dan melakukan perawatan rutin.

2. Program pemeliharaan harus mencakup inspeksi secara rutin terhadap chamber, door seals, dan semua gauges, yang dilakukan oleh personil yang cakap Uap panas harus jenuh (saturated steam) dan bebas dari bahan kimia korosif yang dapat mengkontaminasi bahan yang sedang disterilkan.

3. Semua bahan yang diautokaf harus berada di dalam wadah yang memungkinkan uap panas mudah berpenetrasi secara merata dan membuang udara keluar setelah proses.

4. Untuk autoklaf yang tanpa alat interlocking safety yang dapat mencegah pintu terbuka saat chamber diberi tekanan, saluran uap panas utama (the main steam valve) harus ditutup dan suhu harus turun hingga dibawah 80oC sebelum pintu dibuka.

2.3 Sterilisasi

Sterilisasi adalah proses penghilangan atau membunuh mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) dalam benda/peralatan untuk menjaga peralatan dilaboratorium tetap bersih/steril, serta mencegah terjadinya kontaminasi. Peralatan laboratorium yang akan disterilisasi memerlukan bahan pengemas. Kemasan adalah suatu benda yang digunakan sebagai wadah/tempat yang dikemas dan dapat mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran (Nurminah, 2012).

(6)

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan pada praktikum mikrobiologi antara lain spatula, batang pengaduk , ose/jarum, batang penyebar, pipet tetes, mikropipet, blue tip, blup, tabung reaksi, gelas ukur, cawan petri,durham, kaca preparate, cover glass, haemocytometer, bunsen, rak tabung, colony counter, mikroskop, botol semprot, autoclaf, dan laminar air flow.

3.2 Flowchart

3.2.1 Flowchart Sterilisasi Alat

(7)

MULAI

Alat apa yang di sterilisasi?

Cawan Petri Tabung Reaksi

Disiapkan kertas HVS Disiapkan kain kasa dan kapas pembalut

Dibungkus cawan petri menggunakan kertas HVS Dibungkus kapas pembalut menggunakan kain kasa

Dimasukkan cawan petri yang sudah dibungkus ke dalam plastik tahan panas Dimasukkan kapas pembalut yang sudah dibungkus ke dalam lubang tabung reaksi

(8)

Dimasukkan tabung reaksi yang sudah dibungkus ke dalam plastik tahan panas Disimpul ujung plastik

Dimasukkan ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC atau menggunakan dandang selama 30 menit dengan api sedang.

SELESAI

Tunggu hingga suhu turun

(9)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel 4.1 Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi No

.

Nama Alat Gambar Fungsi Prinsip Kerja

1. Mikroskop Melihat sel mikroba. Lensa objektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.

Bayangan benda oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata.

2. Autoklaf Mensterilkan

berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam Mikrobiologi.

Memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap.

3. Laminar Air Flow

Suatu tempat atau meja kerja yang steril untuk melakukan kegiatan mulai dari persiapan bahan tanam, inokulasi atau penanaman dan pemindahan tanaman dari satu tempat ke tempat lain dalam satu kultur.

Dengan cara meniupkan udara yang steril secara terus menerus dan juga konsisten.

(10)

No

. Nama Alat Gambar Fungsi Prinsip Kerja

4. Inkubator Untuk menginkubasi

atau memeram mikroba pada suhu yang

terkontrol.

Mengubah energi listrik menjadi energi panas,

5. Hot Plate dan Stirrer Bar

Untuk

menghomogenkan suatu

larutan dengan pengadukan.

Didasarkan pada proses perubahan energi listrik menjadi energi panas yang terjadi pada alas hot plate yang merupakan sebuah konduktor.

6. Colony Counter Mempermudah

penghitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan petri karena adanya kaca pembesar.

Dengan memanfaatkan lup untuk memperbesar koloni atau dengan menandai beberapa koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada colony counter.

7. Mikropipet Untuk memindahkan

cairan yang bervolume cukup kecil,

biasanya kurang dari 1.000 μl.

Bulb atau plunger yang ada di bagian atas pipet ini ditekan supaya udara yang ada di dalam ini akan terdorong keluar sehingga nantinya akan menjadi vakum.

(11)

No

. Nama Alat Gambar Fungsi Prinsip Kerja

8. Cawan Petri Untuk membiakkan

(kultivasi) mikroba.

Dengan

meletakkan bahan ke cawan petri, bahan akan memiliki

permukaan lebih luas dan lebih banyak kontak dengan udara.

9. Tabung Reaksi Untuk uji-uji

biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.

Dengan

mereaksikan dua atau lebih bahan kimia.

10. Erlenmayer Erlenmeyer dapat

digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, dan kultivasi mikroba dalam kultur cair.

Dengan tutup asah digunakan untuk

pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat, sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya

digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.

(12)

11. Gelas Ukur Berguna untuk mengukur volume suatu cairan.

Mengukur larutan kimia secara tidak teliti (tidak memerlukan ketelitian yang tinggi) dan tidak masuk dalam perhitungan.

No

. Nama Alat Gambar Fungsi Prinsip Kerja

12. Gelas Beaker Dapat digunakan

untuk preparasi media, menampung akuades, dan sebagainya.

Dengan memasukkan bahan kimia atau menampung dengan ketelitian rendah.

13. Pipet Ukur Untuk memindahkan

larutan dengan volume yang diketahui.

Memipet cairan atau larutan secara kurang teliti, serta tidak masuk dalam perhitungan pada penetapan kadar.

14. Pipet Tetes Fungsinya sama

dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui.

Penerapan tekanan udara dalam tabung yang besarannya diatur dari

seberapa kuat kita memencet bagian karet di ujung pipet tetes.

15. Pembakar Bunsen

Untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar

Menggunakan prinsip

pengaturan aliran

(13)

bunsen. campuran udara- bahan bakar gas secara kontinyu.

16. Tabung Durham

Untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan.

Ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi yang lebih besar, dan tabung ini di isi dengan medium.

No

. Nama Alat Gambar Fungsi Prinsip Kerja

17. Haemocytomete r

Untuk menghitung jumlah sel secara cepat, dengan terdiri beberapa alat yaitu kamar hitung dan dua pipet thoma lekosit dan pipet thoma

erytrosit.

Menjumlahkan seluruh sel ragi yang terdapat pada lima kotak Haemocytometer yang telah ditentukan sebelumnya.

18. Batang Pengaduk

Sebagai pengaduk larutan dalam suatu metode kimia

Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.

19. Kaca Preparat Sebagai tempat

meletakkan bahan objek yang akan diamati di bawah mikroskop.

Sampel di letakkan di atas kaca dan di jepit dengan penjepit preparat.

20. Batang Penyebar Untuk menyebar

biakan

bakteri/mikroba yang terdapat pada wadah pembiakan.

Dengan mengaduk mikroba pada cawan petri agar menyebar.

21. Cover Glass Untuk menutup objek

yang telah diletakkan diatas kaca preparat agar

Dengan

meletakkan pada sampel terutama yang berbentuk

(14)

menjaga spesimen padat yang ditekan datar dan

sampel cair dibentuk menjadi lapisan datar.

cair agar tetap pada posisinya.

22. Jarum Inokulum Untuk memindahkan

biakan untuk

ditanam/ditumbuhka n ke media baru.

Dengan cara menggores pada media.

23. Pinset Untuk mengambil

benda dengan menjepit.

Dengan menjepit benda kecil yang ingin di ambil.

No .

Nama Alat Gambar Fungsi Prinsip Kerja

24. pH Indikator Universal

Untuk mengukur atau mengetahui pH suatu larutan.

Dengan cara mencocokan perubahan warna pada kertas indikator dengan tabel warna indikator yang ada.

25. Bulb Untuk menyedot

larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur.

Ketika ada perbedaan tekanan cairan akan tersedot keatas.

26. Blue Tip Digunakan pada

mikropipet untuk mengambil larutan dalam ukuran mikron dengan volume maksimal 1000 μl dengan ketelitian 1 μl.

Dipasangkan pada ujung mikropipet untuk menyedot cairan secara akurat.

27. Spatula Untuk mengambil

bahan kimia padat maupun serbuk pada saat akan

ditimbang dan untuk

Dengan kedua ujungnya dapat diambil suatu bahan dengan cara menyendok.

(15)

mengaduk campuran dalam bentuk larutan.

28. Rak Tabung Tempat untuk

meletakkan tabung reaksi yang

berjumlah banyak.

Dengan meletakkan tabung reaksi pada lubang rak.

29. Botol Semprot Sebagai wadah

penyimpanan akuades yang digunakan untuk proses pengenceran dan pembersihan.

Dengan

memencet badan botol sehingga akuades keluar dari selang botol semprot.

4.2 Fungsi dari Proses Sterilisasi

Fungsi dari proses sterilisasi yaitu :

1. mencegah suatu peralatan cepat rusak (alat laboratorium, alat masak, alat kedokteran).

2. Mencegah adanya infeksi terhadap bakteri berbahaya.

3. Menjamin kebersihan alat suatu alat.

4. Sebagai jaminan suatu produk sudah steril dan aman digunakan oleh suatu konsumen.

5. Membunuh semua bentuk mikroorganisme hidup termasuk sporanya pada alat-alat yang disterilkan.

6. Untuk mempertahankan keadaan aseptis.

7. Menjaga kebersihan supaya peralatan terbebas dari mikroorgaisme berbahaya sehingga terhindar dari kontaminasi.

4.3 Tahap - Tahap Umum Proses Sterilisasi

Tahapan-tahapan sterilisasi dibagi dua yaitu sterilisasi bahan dan sterilisasi alat. Tahapan sterilisasi bahan dimulai dengan menyiapkan semua media NA dan PDA, kemudian dimasukkan dalam Erlenmeyer dan disumbat dengan kapas, lalu ditutup dengan alumunium foil atau kertas dan diikat dengan karet gelang, Erlenmeyer dimasukkan dalam plastik tahan panas, lalu dimasukkan ke dalam autoklaf dan ditata rapi, terakhir sterilisasi bahan di dalam autoklaf selama ± 1 jam dengan prosedur kerja. Sedangkan tahapan sterilisasi alat yaitu pertamatama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, membungkus cawan petri dengan kertas buram lalu memasukkannya ke dalam plastik tahan panas dan diikat dengan karet gelang, lalu tutup mulut tabung reaksi dengan sumbat kapas atau alumunium

(16)

foil, selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik tahan panas serta diikat dengan karet gelang, semua alat tersebut dimasukkan ke dalam autoklaf dengan penataan yang rapi. Mensterilkan alat dengan autoklaf selama ± 1 jam. Mengeluarkan alat dari autoklaf setelah suhu turun ditandai dengan bunyi alarm.

4.4 Faktor - Faktor yang Memengaruhi Proses Sterilisasi

1. Jenis mikroorganisme yang ada. Sebagian mikroorganisme sangat sulit dibunuh. Sebagian lainnya dapat dengan mudah dibunuh.

2. Jumlah mikroorganisme yang ada lebih mudah membunuh satu organisme dari pada yang banyak.

3. Jumlah dan jenis materi organik yang melindungi mikroorganisme tersebut. Darah atau jaringan yang menempel pada alat-alat yang kurang bersih berfungsi sebagai pelindung mikroorganisme selama proses sterilisasi.

4. Jumlah retakan dan celah pada peralatan tempat menempel mikroorganisme. Mikroorganisme berkumpul didalam dan dilindungi oleh goresan, retakan dan celah, seperti jepitan yang bergerigi tajam dari cunam jaringan. Akhirnya, tanpa pembersihan yang teliti untuk membuang sisa bahan organik yang melindungi mikroorganisme selama proses sterilisasi pada alat-alat, tidak akan dapat menjamin tercapainya sterilisasi, walaupun waktu sterilisasi diperpanjang.

(17)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini yaitu, sebagai berikut:

1. Peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologis terdiri dari:

Cawan Petri, Tabung Reaksi, Kaca Objek dan Meja Preparat, Erlenmeyer, Gelas Ukur, Pipet, Gelas Kimia, Gelas Ukur, Oven, Laminar Air Flow, Centrifuge, Lampu Bunsen, Hot Plate, Jarum Ose, dan Autoclave.

2. Peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca meliputi Tabung reaksi, Kaca objek, Meja preparat, Gelas ukur, Pipet, Erlenmeyer dan gelas kimia.

Peralatan yang terbuat dari gelas plastik, yaitu Cawan petri dan pipet tetes. Peralatan yang terbuat dari besi, yaitu centrifuge, hot plate, lampu Bunsen, Autoclave, Oven, laminar air flow dan jarum ose.

3. Sterilisasi cawan petri dan tabung reaksi agar alat dapat digunakan dalam kondisi steril dan bebas dari mikroorganisme lain.

5.2 Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini yaitu diharapkan praktikan menyimak dengan baik bagaimana cara penggunaan alat yang dijelaskan dan berhati-hati dalam menggunakan alat, terutama alat yang terbuat dari kaca.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. (2016). Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi Vol, 1(1).

Fibriana, F., & Amalia, A. V. (2016). Potensi kitchen microbiology untuk meningkatkan keterampilan teknik hands-on dalam pembelajaran mikrobiologi. Unnes Science Education Journal, 5(2).

Kharisma, A & Abdul, M. 2012. Kelimpahan Bakteri Vibrio sp. Pada Air Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Sebagai Deteksi Dini Serangan Penyakit Vibriosis. Jurnal Ilmiah Perikanan Nurminah, M. 2012. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas

serta Pengaruhnya terhadap Bahan yang Dikemas, Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi Pangan, Universitas Sumatera Utara. dan Kelautan 4(2):129–34

Safitri,M.F dan Swarastuti, A., 2011, Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi Kefir Grain, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol 2(2).

Selian , L.S., Warganegara, E dan Apriliana, E., 2013, Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual Di Sekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung ; ISSN 2337-3776

(19)

Zahid, M., 2011, Pemilihan Bahan Kimia yang Tepat Untuk Dekontaminasi Di Dalam Laboratorium, Ulasan Ilmiah.

LAMPIRAN

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk koloni bakteri pada media Agar di cawan Petri NA dan Mac Conkey Agar , sedangkan untuk jamur/kapang (koloni yang berbenang-benang) pada media Agar di

Metoda ini berdasarkan difusi antibiotika dari silinder yang dipasang tegak lurus pada lapisan agar padat dalam cawan petri atau lempeng, sehingga mikroba yang

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Cawan petri, berisi nutrien Agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA) steril, koloni yang akan dimurnikan, 10 ml

Untuk sterilisasi dengan menggunakan pemanasan, biasanya yang digunakan adalah pemanasan kering yaitu menggunakan oven sebagai alat sterilisasinya, dimana dengan menggunakan

Menentukan jumlah koloni yang tumbuh dalam media padat pada media padat dalam cawan petri, menggunakan jarum ose dengan teknik streak, air keran menggunakan batang L

Cacing yang sudah aktif diletakan pada cawan petri yang berbeda untuk tiap larutan uji, cawan petri yang pertama untuk larutan uji pirantel palmoat 5% sebanyak ±10mL, cawan petri

• Escherichia coli pada transfer bakteri dari media Agar pada cawan petri (agar plate) ke Agar miring.. Bakteri ini sedikit tumbuh di atas permukaan media dengan warna putih

 Dioven cawan petri dan kertas saring kosong tanpa sampel selama 1 jam dengan suhu 105o C  Ditimbang berat kosong cawan petri dan kertas saring setelah di oven  Diukur sampel air