• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor 110-K PM.III-19 AD VIII 2012.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nomor 110-K PM.III-19 AD VIII 2012.pdf"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 110-K/PM.III-19/AD/VIII/2012

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Biak dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama secara In Absensia telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : CHARLIE JOSEP RUMBIAK Pangkat / Nrp : Praka/31010345481278 J a b a t a n : Ta Kodim 1708 / BN K e s a t u a n : Kodim 1708 / BN

Tempat, tanggal lahir : Kaimana, 23 Desember 1978 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Asrama Kodim 1708 / BN

Terdakwa ditahan oleh;

1. Dandim 1708 / BN selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 20 Maret 2012 sampai dengan tanggal 9 April 2012 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/04/III/2012 tanggal 20 Maret 2012.

2. Kemudian diperpanjang :

a. Berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan I dari Danrem 173 / PVB

selaku Papera Nomor : Kep/56/IV/2012 tanggal 10 April 2012 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 10 April 2012 s/d 10 Mei 2012.

b. Berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan II dari Danrem 173 / PVB

selaku Papera Nomor : Kep/74/V/2012 tanggal 11 Mei 2012 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 11 Mei 2012 s/d 9 Juni 2012.

c. Kemudian dibebaskan dari penahanan sementara pada tanggal 10 Juni 2012 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan Penahanan dari Danrem 173 / PVB selaku Papera Nomor : Kep/91/VI/2012 tanggal 8 Juni 2012.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas;

Membaca : Berkas perkara dari Dandenpom XVII/2 Biak, Nomor : BP-16/ A–16/XII/2011 tanggal 14 Juni 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan perkara dari Danrem 173 / PVB Selaku Papera Nomor : KEP/12/II/2012 tanggal 08 Februari 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 110 / VII / 2012 tanggal 20 Juli 2012.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/249/PM.III-19/AD/VIII/2012 tanggal 9 Agustus 2012 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/249/PM.III-19/AD/VIII/2012 tanggal 9 Agustus 2012 tentang Penetapan Hari Sidang.

(2)

5. Relaas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/110/ VII/2012 tanggal 20 Juli 2012 yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan dipersidangan oleh para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“ Desersi dalam waktu damai “

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang berlaku.

Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Penjara : Selama 1 (satu) Tahun dikurangkan dengan waktu penahanan sementara.

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas TNI AD

Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi Nomor : SKPA / 01 / XII / 2011 tanggal 15 Desember 2012 atas nama Terdakwa.

b. 1 (satu) lembar Surat dari Danrem 173/PVB Nomor : B/214/III/2012 tanggal 22 Maret 2012 tentang kembalinya Terdakwa.

Mohon tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut:

(3)

“Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari.”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui Pendidikan Secata PK Tahun 2000 di Rindam XVII/Trikora sekarang (Cenderawasih) selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam XVII / Trikora sekarang Cenderawasih, setelah lulus ditempatkan di Yonif 753 / AVT, kemudian pada tahun 2008 dipindahkan ke Kodim 1708 / BN sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini, dengan pangkat Terakhir Praka NRP. 31010345481278.

2. Bahwa menurut Serka Gatot Setiyono (Saksi I) dan Sertu Sudiro (Saksi II), Terdakwa tidak masuk dinas atau meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dandim 1708 / BN atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 3 Oktober 2011, dan pada tanggal 15 Maret 2012, Terdakwa dengan inisiatif sendiri kembali ke Kesatuan Kodim 1708 / BN selanjutnya Terdakwa diserahkan ke Denpom XVII/2 Biak guna diproses sesuai hukum yang berlaku.

3. Bahwa alasan Terdakwa meninggalkan kesatuan Kodim 1708 / BN karena Terdakwa kecewa dan marah kepada orang tua Terdakwa yang tidak memberikan uang kepada Terdakwa untuk membayar cicilan hutang di Koperasi Roda Gemilang.

4. Bahwa selama pergi meninggalkan Kesatuan, keberadaan Terdakwa tidak diketahui dan Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik secara lisan maupun tertulis ke Kesatuannya, sehingga dari Kesatuan telah berupaya mencari Terdakwa di sekitar Kota Biak, namun Terdakwa tidak diketemukan.

5. Bahwa dengan demikian, Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Kodim 1708 / BN tanpa ijin Dandim 1708 / BN atau alasan lain yang berwenang sejak tanggal 3 Oktober 2011 dan baru kembali ke Kesatuan pada tanggal 20 Maret 2012 sesuai Surat Laporan Kembali dari Danrem 173 / PVB Nomor : B/214/III/2012 tanggal 22 Maret 2012 yang berarti selama kurang lebih 170 (seratus tujuh puluh) hari atau lebih lama dari tiga puluh hari secara berturut-turut.

6. Bahwa selama meninggalkan kesatuan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer dan Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai.

BERPENDAPAT : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan

(4)

Menimbang : Bahwa berdasarkan laporan polisi Nomor : BP-16/A-16/XII/2011 Biak Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan mulai tanggal 3 Oktober 2011 sampai dengan Berita acara ini di buat secara berturut-turut .

1. Panggilan ke-1 menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B/581/VIII/2012 tanggal 28 Agustus 2012.

2. Panggilan ke- 2 menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B/480/X/2012 tanggal 10 Oktober 2012

3. Panggilan ke-3 menghadap persidangan Pengadilan Militer

di Biak Nomor : B/549/X/2012 tanggal 19 Oktober 2012.

Menimbang : Bahwa guna terselesainya perkara dengan cepat dan demi tetap terjaganya disiplin prajurit maka dengan memedomani ketentuan Pasal 143 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1997, Majelis Hakim menyatakan dalam memeriksa dan memutuskan perkara Terdakwa A.n. CHARLIE JOSEP RUMBIAK Praka NRP 31010345481278 dilakukan tanpa hadirnya Terdakwa (secara In Absensia).

Menimbang : Bahwa para Saksi telah dipanggil berdasarkan ketentuan undang-undang , namun sampai batas waktu yang ditentukan

para Saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari kesatuannya, oleh karenanya dengan berpedoman pada Pasal 155 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi I : Nama : GATOT SETIYONO, Pangkat/NRP : Serka/ 31940018180773, Jabatan : Bamin Pers, Kesatuan : Kodim 1708 /

BN, Tempat tgl lahir : Ponorogo, 2 Juli 1973, Jenis kelamin: Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama :

Islam, Alamat : Asrama Kodim 1708/BN. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 di Kodim 1708/BN, hanya sebatas hubungan antara atasan dengan bawahan dan tidak mempunyai hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dandim 1708/BN atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 3 Oktober 2011 dan sampai dengan saat Saksi diperiksa di POM tanggal 5 Desember 2011 Terdakwa belum kembali ke Kesatuan Kodim 1708/BN.

3. Bahwa Saksi tidak mengetahui alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut.

4. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan, Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa dan Terdakwa juga tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan, baik secara tertulis maupun secara lisan.

(5)

6. Bahwa selama meninggalkan kesatuan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer dan Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai.

Saksi II : Nama lengkap : SUDIRO, Pangkat / NRP : Sertu / 39103264601771, Jabatan : Bamin Intel, Kesatuan : Kodim 1708 / BN, Tempat tanggal lahir : Kebumen, 25 Januari 1971, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Alamat tempat tinggal : Asrama Kodim 1708 / BN.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 di Kodim 1708/BN, hanya sebatas hubungan antara atasan dengan bawahan dan tidak mempunyai hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dandim 1708/BN atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 3 Oktober 2011 dan sampai dengan saat Saksi diperiksa di POM tanggal 6 Desember 2011 Terdakwa belum kembali ke Kesatuan Kodim 1708/BN.

3. Bahwa Saksi tidak mengetahui alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut.

4. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan, Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa dan Terdakwa juga tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan, baik secara tertulis maupun secara lisan.

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan, Kesatuan telah melakukan pencarian terhadap Terdakwa disekitar kota Biak namun Terdakwa tidak ditemukan.

6. Bahwa selama meninggalkan kesatuan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer dan Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai.

Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah menurut undang-undang :

(6)

2. Bahwa sesuai dengan pasal 124 ayat (4) pasal 141 (10) jo pasal 143 No. 31 tahun 1997 maka dalam perkara desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tidak merupakan lengkapnya suatu berkas perkara, oleh karena itu surat panggilan dan Berita Acara tidak diketemukan Tersangka menjadi persyaratan berkas perkara untuk diajukan kepersidangan dan diputus In Absensia (tanpa hadir Terdakwa).

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim di persidangan berupa :

Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi Nomor : SKPA / 01 / XII / 2011 tanggal 15 Desember 2012 atas nama Terdakwa.

b. 1 (satu) lembar Surat dari Danrem 173/PVB Nomor : B/214/III/2012 tanggal 22 Maret 2012 tentang kembalinya Terdakwa.

Merupakan petunjuk tentang ketidakhadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya sehingga menjadi perkara ini, barang bukti berupa surat tersebut kesemuanya ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka karenanya dapat mempercepat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui Pendidikan Secata PK Tahun 2000 di Rindam XVII/Trikora sekarang (Cenderawasih) selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam XVII / Trikora sekarang Cenderawasih, setelah lulus ditempatkan di Yonif 753 / AVT, kemudian pada tahun 2008 dipindahkan ke Kodim 1708 / BN sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini, dengan pangkat Terakhir Praka NRP. 31010345481278.

2. Bahwa benar, menurut Serka Gatot Setiyono (Saksi I) dan Sertu Sudiro (Saksi II), Terdakwa tidak masuk dinas atau meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dandim 1708 / BN atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 3 Oktober 2011, dan pada tanggal 20 Maret 2012 Terdakwa dengan inisiatif sendiri kembali ke Kesatuan Kodim 1708 / BN sesuai dengan Surat dari Danrem 173/PVB Nomor : B/214/III/2012 tanggal 22 Maret 2012 selanjutnya Terdakwa diserahkan ke Denpom XVII/2 Biak guna diproses sesuai hukum yang berlaku.

(7)

4. Bahwa benar, selama pergi meninggalkan Kesatuan, keberadaan Terdakwa tidak diketahui dan Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik secara lisan maupun tertulis ke Kesatuannya, sehingga dari Kesatuan telah berupaya mencari Terdakwa di sekitar Kota Biak, namun Terdakwa tidak diketemukan.

5. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Kodim 1708 / BN tanpa ijin Dandim 1708 / BN atau alasan lain yang berwenang sejak tanggal 3 Oktober 2011 dan baru kembali ke Kesatuan pada tanggal 20 Maret 2012 sesuai Surat Laporan Kembali dari Danrem 173 / PVB Nomor : B/214/III/2012 tanggal 22 Maret 2012 yang berarti selama kurang lebih 170 (seratus tujuh puluh) hari atau lebih lama dari tiga puluh hari secara berturut-turut.

6. Bahwa benar, selama meninggalkan kesatuan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer dan Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang dimohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaannya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur ke 1 : “Militer “

Unsur ke 2 : “Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa izin”.

Unsur ke 3 : “Dalam waktu damai”

Unsur ke 4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari “.

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Ke-1 : “ Militer ”

Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” dalam pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan militer wajib selama mereka itu berada dalam dinas yang dimaksud dengan

angkatan perang adalah anggota TNI ( TNI AD, TNI AL dan TNI AU ) serta satuan satuan lain yang dipanggil dalam perang

menurut undang undang yang berlaku.

(8)

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta barang bukti yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui Pendidikan Secata PK Tahun 2000 di Rindam XVII/Trikora sekarang (Cenderawasih) selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam XVII / Trikora sekarang Cenderawasih, setelah lulus ditempatkan di Yonif 753 / AVT, kemudian pada tahun 2008 dipindahkan ke Kodim 1708 / BN sampai dengan saat ini masih berdinas aktif dengan pangkat Terakhir Praka NRP 31010345481278.

2. Bahwa benar, sampai sekarang Terdakwa masih berstatus sebagai anggota TNI AD yang berdinas aktif di Kodim 1708/BN sesuai keterangan saksi serka Gatot Setiyono dan sertu Sudiro dan belum di pecat dari kedinasan hal ini terlihat dari skeppera yang diterbitkan oleh Danrem 173/PVB atas nama Terdakwa praka Charlie Josep Rumbiak NRP 31010345481278.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke Satu “Militer ” telah terpenuhi.

Unsur Ke-2 : “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin”.

:

Bahwa yang dimaksud dengan “Dengan sengaja” adalah menghendaki atau menginsyafi terjadinya sesuatu tindakan beserta akibatnya artinya seorang yang melakukan tindakan dengan sengaja maka ia harus menghendaki dan menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibat yang akan ditimbulkannya . Bahwa yang dimaksud ”tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang, tanpa sepengatahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya. Sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta barang bukti yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa tidak masuk dinas atau meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Dandim 1708 / BN atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 3 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 20 Maret 2012, Terdakwa dengan inisiatif sendiri kembali ke Kesatuan Kodim 1708 / BN selanjutnya Terdakwa diserahkan ke Denpom XVII/2 Biak guna diproses sesuai hukum yang berlaku.

(9)

3. Bahwa benar, selama pergi meninggalkan Kesatuan, keberadaan Terdakwa tidak diketahui dan Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik secara lisan maupun tertulis ke Kesatuannya, sehingga dari Kesatuan telah berupaya mencari Terdakwa di sekitar Kota Biak, namun Terdakwa tidak diketemukan.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur-unsur kedua “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin “ telah terpenuhi.

Unsur Ke-3 “Dalam waktu damai” :

Bahwa yang dimaksud “dimasa damai” berarti bahwa si Pelaku / Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh undang-undang demikian pula Kesatuan Terdakwa/si Pelaku tidak melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas Operasi Militer (Pasal 58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa , keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta barang bukti yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Kodim 1708 / BN tanpa ijin Dandim 1708 / BN atau alasan lain yang berwenang sejak tanggal 3 Oktober 2011 dan baru kembali ke Kesatuan pada tanggal 20 Maret 2012 sesuai Surat Laporan Kembali dari Danrem 173 / PVB Nomor : B/214/III/2012 tanggal 22 Maret 2012.

2. Bahwa benar, selama pergi meninggalkan Kesatuan, keberadaan Terdakwa tidak diketahui dan Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik secara lisan maupun tertulis ke Kesatuannya, sehingga dari Kesatuan telah berupaya mencari Terdakwa di sekitar Kota Biak, namun Terdakwa tidak diketemukan.

3. Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai dan aman, begitu juga dengan Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur-unsur ke Tiga “ Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

Unsur Ke-4 “Lebih lama dari tiga puluh hari”.

Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tigapuluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari.

(10)

1. Bahwa benar, Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Kodim 1708 / BN tanpa ijin Dandim 1708 / BN atau alasan lain yang berwenang sejak tanggal 3 Oktober 2011 dan baru kembali ke Kesatuan pada tanggal 20 Maret 2012 sesuai Surat Laporan Kembali dari Danrem 173 / PVB Nomor : B/214/III/2012 tanggal 22 Maret 2012.

2. Bahwa benar, selama kurun waktu sejak tanggal 3 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 20 Maret 2012 adalah kurang lebih 170 (seratus tujuh puluh) hari.

3. Bahwa benar, waktu selama 170 (seratus tujuh puluh) hari adalah lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur-unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari “ telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana : “Militer dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari “

Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat ( 1 ) ke-2 jo ayat ( 2 ) KUHPM.

Menimbang : Bahwa dipersidangan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf

maupun alasan pembenar atas perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Terdakwa harus

mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum, dan Terdakwa harus di pidana.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut:

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan, mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan tindak pidana ini, karena Terdakwa kurangnya jiwa kejuangan pada diri Terdakwa dan merupakan cara Terdakwa untuk melarikan diri dari pelaksanaan tugas secara sementara waktu di lingkungan militer khususnya di Kodim 1708 / BN.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilaksanakan oleh Terdakwa, yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tugas pokok serta dapat merusak sendi-sendi disiplin keprajuritan di kesatuan.

(11)

Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa, dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

Nihil

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan sendi-sendi kehidupan prajurit dan tidak sesuai dengan Sapta Marga ke-5 dan ke-6 dan Sumpah Prajurit ke-2 dan ke-4.

2. Perbuatan Terdakwa menimbulkan dampak negatif terhadap penegakan disiplin di satuan.

3. Perbuatan Terdakwa selama meninggalkan dinas sangat merugikan satuannya.

4. Bahwa sampai saat ini Terdakwa tidak di ketahui keberadaannya dan belum kembali ke kesatuan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari atasan menunjukan tindakan Terdakwa yang mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan satuan, tanpa mengindahkan aturan yang berlaku serta menarik diri dari dinas, oleh karenanya Majelis Hakim menilai Terdakwa harus dipisahkan dari dinas TNI AD dengan cara memecat Terdakwa.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus

dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu di kurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi Nomor : SKPA / 01 / XII / 2011 tanggal 15 Desember 2012 atas nama Terdakwa.

b. 1 (satu) lembar Surat dari Danrem 173/PVB Nomor : B/214/III/2012 tanggal 22 Maret 2012 tentang kembalinya Terdakwa.

(12)

Mengingat : 1. Pasal 87 Ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM. 2. Pasal 26 ayat (1) KUHPM.

3. Pasal 143 UU Nomor 31 Tahun 1997 ,

4. Pasal 190 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 31 Tahun 1997, serta ketentuan perundang undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : CHARLIE JOSEP RUMBIAK, Praka NRP 31010345481278, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana:

“ Desersi dalam waktu damai. ”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) Tahun.

Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-surat :

- 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Pasiminlog tanggal 15 Desember 2012 atas nama CHARLIE JOSEP RUMBIAK Praka NRP 31010345481278.

- 1 (satu) lembar Surat dari Danrem 173/PVB Nomor : B/214/III/2012 tanggal 22 Maret 2012 tentang kembalinya Terdakwa.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

(13)

Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 7 Nopember 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Bambang Indrawan, SH. Letkol Chk NRP 548944 sebagai Hakim Ketua serta Asep Ridwan Hasyim S.H., Mayor (KH) NRP 12360/P dan Wing Eko Joedha Harijanto, S.H, Mayor Sus NRP 524432 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Jem C.H Manibuy, SH Kapten Chk NRP 11010001540671, dan Panitera Muhammad Saleh S.H, Kapten Chk. NRP 110100015440671,serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

HAKIM KETUA

BAMBANG INDRAWAN, SH

LETNAN KOLONEL CHK NRP 548944

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

ASEP RIDWAN HASYIM, SH WING EKO JOEDHA HARIJANTO, S.H MAYOR LAUT (KH) NRP 12360/P MAYOR SUS NRP. 524432

PANITERA

Referensi

Dokumen terkait

Hasil investasi yang diperoleh oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA dapat diinvestasikan kembali ke dalam BATAVIA DANA KAS MAXIMA sehingga selanjutnya akan meningkatkan Nilai

Lumban Tobing dinyatakan terbukti melanggar SKB Ketua MA dan Ketua KY Tahun 2009 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) lantaran diketahui sebagai pengguna narkoba dan

Pengembangannya ditunjang adanya pabrik pengolahan kelapa sawit penghasil limbah abu untuk amelioran pengganti kapur guna pengganti kapur untuk memperbaiki kondisi lahan

Laporan keuangan Reksa Dana untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk penerbitan pada tanggal 1 Februari 2018 oleh

Kode Etik ini menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh setiap individu dalam kantor akuntan publik (KAP) atau Jaringan KAP, baik yang

Dalam sebuah tulisannya bersama dengan Prasetyantoko, Ketua Komite Nasional Governance, Ahmad Daniri, mengatakan bahwa persoalan serius yang sedang dihadapi oleh

Sebelum mengkaji lebih lanjut, peneliti telah membaca tulisan dalam bentuk skripsi yang sejenis dengan penelitian ini, yang berjudul hubungan antara keaktifan

Kosintensi adalah ,sebuah bentuh sikap yang konsisten atau berpegang teguh pada prisnsip yang telah menjadi acuan atau standard, dalam hal penerapan