• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAKEKAT SAINS DAN HAKEKAT MATEMATIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HAKEKAT SAINS DAN HAKEKAT MATEMATIKA"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

1

HAKEKAT SAINS DAN HAKEKAT MATEMATIKA

PAPER LANDASAN KEPENDIDIKAN

OLEH:

HARDINA FITRI AMALIA (14030174064)

MARIZA UMAMIE SHINTA J. K. (14030174065)

LAILATUL HIKMIYAH (14030174076)

FIKI RAHMITA (14030174082)

PUTRI INTAN PERMATASARI (14030174083)

KHOFIDHOTUR ROFI’AH (14030174084)

KELOMPOK 7 / MATEMATIKA 2014 C

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

(2)

1

HAKIKAT SAINS DAN HAKIKAT MATEMATIKA

A. Hakikat Sains

Conant (dalam Usman, 2006: 1) mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. Carin & Sund (1989) mendefinisikan sains adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol. Menurut Muslimin dkk mendefinisikan sains sebagai studi sistematik tentang alam dan bagaimana alam itu mempengaruhi kehidupan dan lingkungan kita. Definisi yang mutakhir sains meliputi metode atau keterampilan tertentu untuk menemukan dan menerapkan pengetahuan ilmiah. Jadi sains merupakan studi untuk memahami alam melalui

observasi dan eksperimen yang terkontrol.

Studi dan praktek tentang sains melibatkan 3 elemen utama, yakni:

1. Sikap

Sikap membuat seseorang memiliki perilaku yang baik termasuk mengembangkan rasa ingin tahu, mampu bekerjasama dengan orang lain, toleran, menghargai pendapat orang lain dan masih banyak contoh yang lain.

2. Proses atau metode

Proses atau metode digunakan untuk mengembangkan, menemukan pengetahuan, dan menerapkan sains. Dalam melakukan proses sains, seseorang memerlukan keterampilan tertentu yang disebut keterampilan proses sains.

3. Produk

(3)

2

Keterampilan proses sains sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap orang. Bila seseorang telah menguasai keterampilan proses, maka orang tersebut telah menguasai keterampilan yang diperlukan di dalam belajar tingkat tinggi, yaitu melakukan penelitian dan memecahkan masalah. Kemampuan memecahkan masalah dan penelitian tersebut merupakan kecakapan hidup dan merupakan hasil belajar yang paling tinggi yang harus dipelajari siswa.

Gambar 1

Dalam gambar 1 ditunjukkan bahwa setiap orang memiliki tiga

hasil belajar dengan kadar yang berbeda – beda. Ketiga hasil belajar itu berupa domain sains, yaitu sikap, produk dan proses. Dengan sikap yang dimiliki yaitu teliti, jujur, skeptik, orang dapat mengekploritasi jagad raya. Hasil eksplorasi terhadap jagad raya merupakan produk sains. Cara yang digunakan untuk mengamati itulah yang disebut dengan proses sains.

Pembelajaran sains yang baik adalah bila dilakukan seperti bagaimana sains itu ditemukan. Sains adalah karya manusia yang dihasilkan atau ditemukan, yaitu lewat metode ilmiah dan menggunakan keterampilan proses sains. Metode ilmiah adalah metode untuk

Jagad Raya

Kita Sikap Sains

Produk

Sains

Proses

(4)

3

mendapatkan pengetahuan lewat dua jalur, yaitu jalur akal (nalar) dan jalur pengamatan.

Penyelidikan ilmiah didefinisikan sebagai usaha sistematik untuk mendapatkan jawaban atas masalah atau pertanyaan. Masalah atau pertanyaan seringkali muncul dari hasil pengamatan atau penyelidikan yang dilakukan sebelumnya.

Pengajaran sains mengikuti alur penyelidikan ilmiah seperti bagan di bawah sangat dianjurkan karena memiliki kualitas dan kuantitas hasil belajar yang lebih tinggi daripada hanya sekedar menghafal. Kualitas berarti sebagai tingkat pemahaman/retensi sedangkan kuantitas diartikan sebagai jumlah hasil belajar yang dicapai.

Dihasilkan

Memunculkan Memecahkan

Untuk mewujudkan pembelajaran dengan menggunakan penyelidikan ilmiah diperlukan dua keterampilan proses sains, yaitu pengamatan dan eksperimen.

Pengamatan Eksploratif

Informasi/Data/Fakta

Pertanyaan Penelitian Rumusan Masalah

Pengamatan Lebih lanjut Eksperimen

Merumuskan Menguji jawaban semetara

Deskripsi tentang objek yang ditanyakan

Merumuskan dan menguji hipotesis

Penjelasan tentang masalah

(5)

4

1. Pengorganisasian Informasi

a. Klasifikasi

Kehidupan ini sebenarnya merupakan proses penentuan pilihan. Pada saat menentukan pilihan itu lah klasifikasi menjadi sangat penting. Para ahli berpendapat bahwa untuk memahami sejumlah besar benda atau kejadian, penting untuk menyusun benda-benda itu menurut pola tertentu. Bila menyusun benda atau kejadian dengan mengamati persamaan, perbedaan dan kemudian mengelompokkan benda atau kejadian itu berdasarkan tujuan tertentu itulah yang disebut dengan penggolongan atau klasifikasi. Bila benda atau kejadian itu telah digolongkan, maka akan sangat membantu seseorang untuk memilih. Anda bisa membayangkan sebuah perpustakaan yang memiliki sejumlah besar buku-buku dan bahan pustaka lainnya, yang tidak dikelompokkan menurut aturan tertentu, barangkali Anda akan membutuhkan banyak waktu untuk mencari buku yang Anda butuhkan.

Di dalam dunia ilmu pengetahuan, klasifikasi membantu seseorang untuk menyederhanakan objek studinya sehingga mudah dipelajari. Anda dalam kelas mungkin juga menggunakan klasifikasi untuk mengelompokkan diri, misalnya anda akan mengelompokkan berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan prestasi belajar, berdasarkan kesulitan belajar, dan lain sebagainya.

(6)

5

Dengan mempelajari klasifikasi ini diharapkan seseorang dapat:

1. Mengklasifikasikan benda-benda dan kejadian berdasarkan ciri-ciri/karakteristik tertentu yang dapat diamati

2. Melakukan klasifikasi bertingkat dan mengidentifikasi ciri yang digunakan pada klasifikasi tersebut.

3. Menggunakan kunci dikhotomi sederhana untuk mengidentifikasi suatu objek.

4. Membuat kunci identifikasi sederhana untuk mengidentifikasi kembali sekumpulan objek.

Klasifikasi merupakan salah satu keterampilan proses yang amat sentral untuk proses pembentukan konsep. Melalui pengamatan seseorang dapat mengidentifikasi suatu objek. Dengan menggunakan persamaan dan perbedaan karakteristik yang dimiliki sekumpulan objek, seseorang dapat melakukan penggolongan yang telah dilakukan, objek menjadi sederhana dan mudah dipahami.

Jika konsep dianggap sebagai kumpulan objek yang memiliki ciri khusus tertentu (atribut), maka keberhasilan seseorang melakukan penggolongan, menunjukkan keberhasilan seseorang tersebut menemukan contoh-contoh konsep tertentu. Keadaan ini akan memudahkan seseorang untuk memahami konsep tersebut.

(7)

6

Menurut Funk ddk. (1985), kalsifikasi bertingkat memiliki ciri khusus:

1. Dimungkinkan untuk menyusun beberapa pengelompokan yang berbeda, tergantung dari ciri nyata yang digunakan. 2. Bila setiap benda yang termasuk di dalam kelompok asal

sudah terpisah menjadi kategori yang anggotanya hanya satu benda/objek, berarti penyusunan klasifikasi telah selesai. 3. Deskripsi dari setiap benda diperoleh dengan merangkum

seluruh ciri yang dimiliki kategori di mana benda tersebut termasuk di dalamnya.

4. Pada klasifikasi bertingkat, sekelompok benda dipilah secara terus menerus, sehingga terbentuk hirarki kelompok benda tersebut.

b. Pengurutan

Suatu urutan adalah suatu susunan benda-benda atau kejadian-kejadian dalam suatu susunan tertentu. Pada saat mengurutkan benda-benda atau kejadian-kejadian, tetapkan apa

yang muncul pertama, kemudian pikirkan apa yang seharusnya muncul berikutnya. Teruskan untuk memilih benda-benda atau kejadian-kejadian sampai seluruhnya berada dalam suatu susunan. Kemudian, lihat kembali seluruh urutan itu untuk memastikan tipa benda atau kejadian dalam urutan yang telah dibuat kemudian beranjak ke benda atau kejadian berikutnya secara logis. Suatu urutan yang telah dikenal adalah susunan alfabet.

c. Komunikasi

Keterampilan proses dasar yang lain adalah keterampilan komunikasi. Contoh dari kerampilan komunikasi misalnya kemampuan untuk:

(8)

7

3) Menjelaskan data dari grafik atau tabel

4) Menyajikan data dalam bentuk grafik atau tabel atau uraian 5) Menjelaskan hasil pengamatan

6) Menggabungkan data dari hasil kelompok

Dalam kehidupan sehari – hari kita seringkali harus menjelaskan ide – ide kita kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis. Yang biasa kita sampaikan mungkin saja termasuk jawaban dari salah satu atau lebih pertanyaan. Salah satu cara yang penting untuk melatih siswa terampil berkomunikasi adalah melalui penugasan menulis jurnal sains. Guru dapat menugaskan siswa untuk mengkomunikasikan mengenai rekaman informasi atau data hasil pengamatan, bagaiman mereka berfikir mengenai suatu topik, seberapa jauh mereka mengetahui suatu topik didalam jurnal sains. Jurnal sains dapat juga diisi dengan ikhtisar informasi, peta pikiran, kerangka atau diagram atau hasil refleksi mereka mengenai pembelajaran hari itu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam

berkomunikasi adalah

1) Deskripsikan hanya apa yang diamati 2) Buatlah deskripsi secara singkat tapi jelas 3) Gunakan pilihan kata yang tepat

4) Berkomunikasi secara akurat

d. Peta konsep

Peta Konsep adalah perwakilan visual atau organisator grafik tentang hubungan-hubungan antara konsep-konsep tertentu. Peta konsep ada empat macam yakni:

1) Pohon Jaringan (network tree)

(9)

8

Pohon jaringan (network tree) cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut ini :

a) Menunjukkan informasi sebab-akibat b) Suatu hierarki

c) Prosedur yang bercabang

d) Istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan.

Gambar.1 Pohon jaringan yang memerikan Garis dan Sudut

2) Rantai kejadian

(10)

9

Gambar.2 Membuat garis bagi pada sudut A, pada segitiga

ABC

3) Peta siklus

Suatu peta konsep siklus adalah suatu peta rantai kejadian yang

khusus. Dalam suatu peta konsep siklus, rangkaian kejadian itu tidak menghasilkan suatu hasil yang final. Kejadian terakhir akan kembali ke kejadian awal (berulang).

Gambar 5. Peta siklus dekomposisi pada ekosistem

(11)

10 4) Peta laba-laba

Suatu peta laba-laba adalah suatu peta yang terdapat digunakan untuk curah pendapat. Peta konsep laba-laba sangat cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal sebagai berikut ini:

a) Tidak menurut hirarkie, kecuali berada dalam suatu kategori

b) Kategori yang tidak paralel c) Hasil curah pendapat

e. Pembuatan dan Penggunaan Tabel

Dalam suatu tabel, data atau informasi disusun dalam suatu cara yang membuat data itu lebih mudah untuk dipahami. Tabel-tabel kegiatan membantu mengorganisasikan dan menafsirkan data yang dikumpulkan selama kegiatan. Kebanyakan tabel memiliki judul. Judul tersebut menyatakan tentang apa tabel tersebut. Suatu tabel dibagi ke dalam kolom-kolom dan baris-baris. Kolom pertama berisi butir-butir yang dibandingkan.

f. Pembuatan dan Penggunaan Grafik

(12)

11

Variabel bebas selalu diletakkan pada sumbu horizontal, yang disebut sumbu-x, sedangkan variabel tak bebas diletakkan pada sumbu vertikal, yang disebut sumbu y.

(13)

12

Diagram lingkaran menggunakan suatu lingkaran yang dibagi menjadi potongan-potongan yang menunjukkan data. Tiap-tiap potongan mewakili bagian dari keseluruhan data itu. Seluruh potongan itu menjadi satu sama dengan 100%.

2. Berpikir Secara Kritis

a. Pengamatan dan Penginterferensian

Pengamatan merupakan keterampilan proses dasar yang

harus dimiliki oleh setiap orang yang belajar sains. Dengan kemampuan pengamatan yang baik seseorang akan mampu mengumpulkan data secara akurat dan lengkap. Dengan demikian kesimpulan yang dirumuskan berdasarkan data pengamatan yang

akurat itu akan akurat pula.

Melalui indera kita memperoleh informasi. Berdasarkan

(14)

13

keterampilan membuat prediksi, mengklasifikasikan, mengukur, dan sebagainnya.

Gambar 1.3 Hubungan pengamatan dengan keterampilan proses yang lain.

Keterampilan proses yang paling dasar adalah pengamatan (mengamati) dan yang paling tinggi adalah eksperimen. Tanda panah menunjukkan keterampilan proses di pangkal anak panah menunjukkan keterampilan prasyarat untuk keterampilan proses di ujung panah. Contoh untuk dapat mengkomunikasikan hasil, harus melakukan pengamatan terlebih dahulu. Untuk dapat

melakukan pengamatan terlebih dahulu. Untuk dapat melakukan eksperimen harus telah melakukan hampir semua keterampilan

proses dibawahnya (Sumber Kaligis dalam Ibrahim, 2003) Pengamatan kualitatif merupakan pengamatan yang

(15)

14

dibau, apa yang didengar, dan apa yang di kecap dari objek yang diamati. Makin banyak indera yang terlibat didalam pengamatan itu, makin lengkaplah deskripsi objek yang diamati. Bentuk, warna, ukuran dapat di peroleh dengan indera mata, tekstur diamati dengan menggunakan indera peraba, bau diindera dengan hidung, suara dengan pendengar, lidah sebagai alat pengecap, dapat mengindera pahit, asin, manis, dan masam.

Pengamatan kuantitatif merupakan pengamatan yang

dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang mengacu kepada satuan pengukuran baku tertentu.

Menurut Nur (1997) terdapat empat panduan yang perlu di perhatikan untuk mendeskripsikan hasil pengamatan secara efektif, yaitu sebagai berikut:

a) Deskripsikanlah hanya apa yang dapat diamati, b) Buatlah deskripsi yang singkat,

c) Gunakan Bahasa yang tepat dan teliti,

d) Hanya menulis deskripsi hasil pengamatan, bukan inferensi (penjelasan) atas hasil pengamatan.

Melakukan pengamatan yang tepat terhadap objek-objek yang sedang berubah seperti halnya perubahan ulat menjadi kupu-kupu atau perubahan wujud lilin yang sedang menyala, atau perubahan wujud es menjadi air kemudian uap bila di panaskan, lebih sulit dibandingkan dengan pengamatan terhadap benda-benda yang wujudnya tetap. Meskipun demikian mendeskripsikan wujud yang berubah merupakan aktivitas yang penting didalam kerja ilmiah. Oleh karena itu siapapun yang sedang belajar sains perlu berlatih membuat deskripsi terhadap objek yang sedang berubah itu.

(16)

15

pengamatan kualitatif dan kuantitaif. Temukan sebanyak mungkin sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif, objek yang diamati.

Inferensi (menyimpulkan): mengapa hal itu terjadi. Inferensi merupakan sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan. Hasil inferensi dikemukakan sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. Suatu interferensi juga merupakan suatu upaya untuk menjelaskan atau menginterferensikan pengamatan-pengamatan atau mengatakan apa penyebab dari apa yang Anda amati. Pada saat membuat suatu interferensi, pastikan untuk menggunakan data dan pengamatan yang benar. Analisis seluruh data yang telah Anda kumpulkan. Kemudian, berdasarkan pada segala sesuatu yang Anda ketahui, tariklah sebuah kesimpilan tentang apa yang telah Anda amati. Apabila mungkin, selidiki lebih jauh untuk menegaskan kebenaran inferensi Anda.

Contoh : Pada saat Anda meminum segelas air jeruk setelah

bermain bola voli, anda mengamati bahwa air jeruk itu dingin dan segar. Anda mungkin menginferensikan bahwa air jeruk itu dingin karena telah dibuat jauh sebelumnya pada hari itu dan telah

disimpan di almari es atau Anda dapat menginferensikan bahwa air jeruk itu baru saja dibuat, menggunakan dua-duanya air dingin dan es.Satu-satunya cara untuk memastikan inferensi mana yang benar adalah menyelidiki lebih jauh.

(17)

16

b. Penafsiran dan Prediksi

Ilmuan tidak hanya tertarik untuk mendeskripsikan objek, gejala, atau peristiwa disekitarnya melalui pengamatan dan pengkomunikasian hasil pengamatan, tetapi juga menjelaskan mengapa terjadi perubahan dan meramalkan peristiwa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Proses pemikiran yang digunakan untuk membuat prediksi menjadi dasar untuk mengadakan penyelidikan atau eksperimen. Para ilmuan memulai proses penyelidikan dengan menguji kesahihan dari penafsirannya mengenai mengapa sesuatu itu terjadi atau tidak. Demikian pula, alur proses yang sama juga membantu ilmuan menciptakan model dan merumuskan teori untuk menjelaskan perubahan yang terjadi di alam.

Prediksi (meramalkan) merupakan apa yang diharapkan dapat diobservasi di masa yang akan datang. Prediksi adalah ramalan tentang kejadian yang dapat diamati di waktu yang akan

datang. Prediksi didasarkan pada observasi yang cermat dan inferensi tentang hubungan antara beberapa kejadian yan telah diobservasi. Perbedaan inferensi dan prediksi yaitu: inferensi arus

didukung oleh fakta hasil observasi, sedangkan prediksi dilakukan dengan meramalkan apa yang akan terjadi kemudian berdasarkan data pada saaat pengamatan dilakukan.

Sedangkan suatu tafsiran adalah suatu penjelasan atau interpretasi dari hasil pengamatan yang berdasarkan pada suatu peristiwa atau keadaan

c. Pengenalan Sebab dan Akibat

(18)

17

Misalkan bahwa setiap waktu guru Anda memberi makan ikan di dalam suatu aquarium kelas,ia mengetukkan wadah makanan itu pada sisi aquarium tersebut. Kemudian, suatu hari guru Anda secara secara tidak sengaja mengetuk sisi aquarium itu sengan sebuah pensil. Anda melihat ikan itu berenang ke arah permukaan aquarium itu untuk mendapatkan makanan.Apakah yang merupakan akibat, dan apakah yang akan Anda inferensikan menjadi penyebab? Akibat itu adalah ikan berenang ke permukaan aquarium. Anda dapat menginferensikan penyebabnya adalah guru itu mengetuk sisi permukaan aquarium. Dalam menentukan penyebab dan akibat, Anda harus membuat suatu inferensi logis berdasarkan pada pengalaman Anda.

Barangkali ikan itu berenang ke permukaan karena mereka bereaksi terhadap lambaian tangan guru itu atau karena alasan lain. Apabila para ilmuwan tidak yakin atas suatu sebab dari suatu kejadian tertentu, mereka merencanakan eksperimen untuk

menentukan apa penyebab kejadian itu. Meskipun telah dibuat kesimpulan logis tentang perilaku ikan itu, Anda akan harus melakukan suatu eksperimen unuk memastikan bahwa

pengetukan itulah yang menyebabkan terjadinya akibat yang Anda amati.

d. Keterampilan Bertanya

(19)

18

3. Pelatihan Proses-Proses Ilmiah

Merancang eksperimen (percobaan) dan melakukannya merupakan keterampilan proses terpadu yang melibatkan berbagai keterampilan proses dasar seperti pengamatan, pengukuran, klasifikasi, komunikasi, bertanya, dan sebagainya. Keterampilan merencanakan percobaan dan melakukan eksperimen sangat penting untuk dapat dilakukan oleh guru mengingat cara mengajar sains yang paling baik adalah sebagaimana sians ditemukan. Merencanakan percobaan dan melakukan percobaan atau eksperimen adalah cara – cara yang dilakuakan para ilmuan untuk menemukan konsep dan prinsip – prinsip sains.

Penguasaan guru dan kemudian siswa atas keterampilan ini merupakan bekal utama untuk mengembangkan diri dan mencari jawaban terhadap masalah yang dijumpainya didalam sains baik didalam kelas maupun kehidupan sehari – hari.

Didalam keterampilan proses terpadu bereksperimen ini,

terdapat keterampilan – keterampilan yang lebih kecil, yaitu seperti : 1. Merumuskan masalah atau pertanyaan penelitian

2. Mengidentifikasi variabel penelitian

3. Merumuskan hipotesis 4. Merancang percobaan

5. Merumuskan definisi operasional variabel

6. Melaksanakan eksperimen yang terkendali secara sistematis 7. Merumuskan kesimpulan berdasar data hasil eksperimennya

Eksperimen dapat didefinisikan sebagai usaha sistematik yang direncanakan untuk menghasilkan data dalam rangka menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Dengan demikian didalam suatu eksperimen terdapat suatu masalah yang harus dijawab, terdapat hipotesis yang harus diuji.

(20)

19

pelaksaan eksperimen untuk mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyimulkan data hasil eksperimen.

a. Rumusan Masalah

Salah satu pengertian tentang rumusan masalah mengatakan bahwa : Rumusan masalah adalah pertanyaan yang mempertanyakan hubungan antara dua atau lebih variable

Dengan demikian dapat disimpulkan ciri-ciri rumusan masalah:

 Merupakan kalimat Tanya

 Terdapat dua atau lebih variable

 Mempertanyakan hubungan antar variable

Variabel didefinisikan sebagai suatu besaran yang dapat bervariasi atau berubah pada satu situasi tertentu. Dalam menuliskan suatu variabel harus disebutkan atau dituliskan bagaimana tiap variabel itu diukur.

b. Identifikasi Variabel

Definisi variabel adalah sebagai suatu besaran yang dapat bervariasi atau berubah pada situasi tertentu. Dalam menuliskan suatu variabel harus disebutkan atau dituliskan bagaimana tiap

variabel itu diukur. Sebagai contoh dalam rumusan masalah “

apakah tinggi tanaman papaya bergantung kepada jumlah air

yang disiramkan kepada tumbuhan tersebut?”. Dimana tinggi

tanaman dan jumlah air merupakan variabel.

Perlu diingat bahwa harus dimasukkan bagaimana setiap variabel diukur, seperti pada rumusan masalah di atas, yaitu jumlah air da tinggi tanaman.

Ada beberapa macam variabel , yaitu: 1) Variabel manipulasi

(21)

20

menemukan bahwa jumlah air yang disiramkan kepada papaya mempengaruhi tinggi tanaman papaya tersebut. Pada saat penelitian, peneliti secara sengaja telah mngubah jumlah air, misalnya satu ember, dua ember, da tiga ember yang disiramkan kepada tanaman papaya. Maka jumlah air merupakan variabel manipulasi.

Variabel bebas identic dengan variabel manipulasi. Hanya saja pada variabel manipulasi, peneliti dapat leluasa melakukan pemanipulasiann harga variabel. Sementara itu pada variabel bebas seorang peneliti tidak dapat melakukan pemanipulasian secara leluasa, peneliti dipaksa menggunakan

harga variabel yang sudah ada. Misalnya “apakah ada

pengaruh tingkat sosial ekonomi orangtua terhadap prestasi

belajar anak?”.

2) Variabel respon

Variabel terikat identic dengan variabel respon sebagai pasangan dari variabel manipulasi. Dalam kata lain, variabel bebas atau respon adalah suatu faktor yang nilainya

bergantung kepada nilai variabel bebas tersebut. 3) Variabel control

Variabel yang dapat mempengaruhi hasil suatu eksperimen, tetapi dijaga agar tidak memberi pengaruh disebut variabel control.

c. Merumuskan Hipotesis

Definisi Hipotesis:

1) Hipotesis adalah dugaan tentang pengaruh apa yang akan diberikan oleh variabel manipulasi terhadap variabel respon. 2) Hipotesis merupakan rumusan dugaan jawaban terhadap

(22)

21

3) Hipotesis dinyatakan sebagai pernyataan pengaruh yang diramalkan akan dimiliki suatu variabel terhadap variabel yang lain.

Dari beberapa definis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis merupakan prediksi yang dapat diuji.

Hipotesis dapat dirumuskan menjadi dua macam, yakni: 1) Penalaran induktif, penalaran yang dilakukan berdasarkan

data atau kasus menjadi peryataan bersifat umum berupa simpulan yang dapat berbentuuk hipotesis atau teori sementara. Hipotesisi yang dirumuskan secara induktif, harus konsisten dengan data yuang ada.

2) Penalaran deduktif, penalaran yang dilakukan berdasarkan teori menuju peryataan simpulan yang bersifat khusus. Hipotesis yang dirumuskan secara deduktif harus ditunjukkan terlebih dahulu teori mana yang dianut dan berdasarkan teori tersebut secara

d. Merumuskan Definisi Operasional Variabel

Mendefinisikan suatu variabel secara operasional berarti

menetapkan bagaimana cara mengatur variabel itu.sebagai missal seorang peneliti sedang melakukan pengujian. “pengaruh vitamin

E terhadap daya tahan seseorang,” dapat didefinisikan menurut

beberapa cara:

1) Daya tahan didefinisikan sebagai jumlah jam seseorang tahan tidak tidur.

2) Daya tahan didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh seseorang dengan berlali tanpa henti.

(23)

22

e. Merencanakan Eksperimen

Eksperimen dapat didefinisikan sebagai usaha sistematik yang direncanakan untuk mengumpulkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Apabila bagaimana cara suatu variabel dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara operasional dalam definisi operasional yang jelas, maka sebagian besar pekerjaan perencanaan eksperimen sebagai persiapan pengumpulan data telah selesai.

Berikut ini diberikan sebuah eksperimen dan contoh rancangan eksperimennya. Rancangan eksperimen:

a. Taruhlah biji kacang hijau ke dalam dua aqua gelas (tindakan yang dilakukan), tapi di taruh di tempat yang berbeda, misal yang satu di tempatkan di tempat terang yang terkena sinar matahari, yang satunya lagi ditaruh di tempat gelap tanpa terkena sinar matahari. – Definisi operasional variabel manipulasi.

b. Ukur panjang tanaman yang tumbuh setelah satu minggu berlalu. - Definisi operasional variabel respon.

c. Gunakan jenis biji yang sama dan media yang sama. – Definisi variabel kontrol

f. Melaksanakan Eksperimen

(24)

23

4. Penampilan dan Penggunaan Data

a. Pengukuran dengan SI

Untuk membantu pengamatan terutama pengamatan kuantitatif, digunakan alat ukur standar. Untuk melengkapi kemampuan pengamatan seseorang yang belajar sains harus juga terampil menggunakan alat ukur yang sering digunakan. Berikut beberapa alat ukur yang sering digunakan.

Sistem metrik adalah sistem penyeragaman pengukuran

yang di kembangkan oleh ilmuwan dalam tahun 1795. Pengembangan sistem metrik yang seragam ini telah membantu ilmuwan mencegah kesulitan yang terjadi di sebabkan karena adanya penggunaan unit pengukuran yang berbeda-beda. Bentuk modern sistem metrik ini di kenal dengan Sistem Internasional (SI), yang sudah diadopsi dan digunakan di seluruh dunia semenjak 1960.

Sistem metrik ini mudah untuk digunakan karena nama

unitnya sistematik dan memiliki dasar decimal (10). Sebagai contoh meter adalah unit dasar untuk pengukuran panjang, gram untuk pengukuran massa, dan liter untuk pengukuran volume.

(25)

24

Meter adalah unit SI yang digunakan untuk mengukur

jarak. Untuk memvisualisasikan panjang satu meter, bayangkanlah pemukul pada permainan baseball. Pemukul baseball itu panjangnya satu meter. Bila pengukuran dilakukan pada jarak yang lebih kecil, meter dibagi menjadi unit lebih kecil, yaitu sentimeter maupun millimeter. Satu sentimeter adalan 0,01 meter, yaitu kira-kira selebar kuku tangan jari kelingking orang dewasa. Satu millimeter adalah 0,001 meter.

Perhatikan penggaris, garis sentimeter adalah garis-garis panjang bernomor pada penggaris itu, sedangkan garis-garis yang pendek di antara garis sentimeter adalah garis millimeter. Ketika anda menggunakan penggaris, pertama anda harus meletakkan garis sentimeter 0 pada salah satu ujung objek yang akan diukur, dan kemudian bacalah angka berapa yang tertera pada penggaris persis diujung berlawanan benda yang diukur itu.

Unit panjang juga digunakan untuk mengukur satuan. Unit

standar untuk mengukur luas adalah meter persegi (m2). Meter persegi adalah suatu area yang setiap sisinya memiliki panjang dengan lebar dari luasan tersebut.

Volume benda padat yang beraturan juga mengguakan unit panjang. Meter kubik (m3) adalah standar SI untuk unit volume. Satu meter kubik adalah satu kubus dengan setiap panjang, lebar, tinggi adalah satu meter. Anda dapat menentukan volume benda padat beraturan dengan mengalikan panjang, lebar, tinggi.

Volume benda cair diukur menggunakan unit yang disebut liter. Satu liter memiliki volume 1000 sentimeter kubik ( cm3). Karena awalan mili- berarti seperseribu (0.001) dengan demikian satu millimeter setara dengan satu sentimeter kubik.

(26)

25

Gelas ukur adalah sebuah tabung yang berskala mulai dari dasarnya ke atas. Jika menggunakan gelas ukur yang terbuat dari kaca, maka pada dinding gelas ukur itu akan nampak meniskus, dimana akan terlihat jika permukaan zat cair telihat melengkung. Untuk membaca skala pada gelas ukur, mata harus lurus dengan permukaan dasar meniskus.

Neraca merupakan alat ukur massa. Cara kerja alat ini dilakukan dengan membacalah Skala yang ditunjukkan oleh

anting (pemberat) pada masing-masing lengan neraca. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :

(27)

26

B. Hakikat Matematika

1. Berbagai Definisi Matematika

Mathematike (Yunani), relating to learning/ berhubungan dengan belajar. Mathematike asal kata dari mathema (pengetahuan), Mathematike sama dengan Mathanein (belajar berfikir). Berdasarkan Etimologi (Elea Tinggih, 1972 :5). Perkataan

Matematika Berarti “Ilmu Pengetahuan Yang Diperoleh Dengan Bernalar”.

Kline (1973) : Matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Matematika adalah permainan di atas kertas yang menggunakan kaidah-kaidah sederhana dan lambang yang berarti.(D. Hilbert)

Sedangkan menurut ensiklopedi Indonesia mengatakan bahwa matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang berasal dari penelitian tentang bilangan dan ruangan. Matematika berkembang

sebagai pengetahuan abstrak dan deduktif dimana kesimpulan tidak ditarik berdasar pada pengalaman observasional, melainkan ditarik berdasarkan kaidah-kaidah secara deduktif.

Menurut Setiyani, S.Pd dari Universitas Swadaya Gunung Djati ( UNSWAGATI) dalam ppt nya:

1. Matematika sebagai Ilmu Deduktif

Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif), tetapi harus berdasarkan pembuktian deduktif. Meskipun demikian untuk membantu pemikiran, pada tahap-tahap permulaan seringkali kita memerlukan bantuan contoh-contoh khusus. Dalam matematika, suatu generalisasi, teori, atau dalil belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibuktikan secara deduktif. 2. Matematika Adalah Ratunya Ilmu Dan Sekaligus Menjadi

(28)

27

Matematika sebagai sumber ilmu dari ilmu yang lain, matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu juga untuk melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam pengembangan dan operasionalnya. 3. Matematika Sebagai Ilmu yang Terstrukur

Matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan. Hal itu dimulai dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan (undefined terms, basic terms, primitive terms) kemudian pada unsur yang didefinisikan, ke aksioma/postulat, dan akhirnya pada teorema/dalil. (Ruseffendi, 1980:50)

Sedangkan dalam buku dasar-dasar proses belajar mengajar oleh Muslimin Ibrahim, dkk:

1. Matematika adalah ilmu tentang struktur

Unsur-unsur pembentuk matematika dimulai dari unsur yang tidak didefinisikan – unsur yang didefinisikan – aksioma/postulat

– dalil-dalil/teorema.

2. Matematika adalah ratunya ilmu, karena matematika menggunakan simbol yang tidak bergantung pada ilmu yang

menggunakannya, melainkan ilmu pengguna itulah yang harus tunduk kepada simbol – simbol dan kaidah – kaidah matematika. 3. Matematika adalah seni

Seni menonjolkan segi – segi keindahan, keteraturan, dan keterurutan. Demikian pula matematika, matematika dapat menunjukkan keindahan, keteraturan, dan keterurutan. Salah satu objek matematika adalah fungsi dan grup.

4. Matematika adalah bahasa

(29)

28

5. Matematika adalah ilmu deduktif, karena matematika tidak menerima generalisasi dari contoh – contoh, eksperimen, tetapi generalisasi didasarkan pada pembuktian deduktif.

6. Matematika adalah ilmu tentang pola dan hubungan.

Matematika disebut ilmu tentang pola dan hubungan karena didalam matematika orang sering mencari keseragaman supaya generalisasinya dapat dibuat. Dalam mencari pola dan hubungan biasanya kita mencari keteraturan, keterurutan, dan keterkaitan, kecenderungan sehingga kita dapatkan pola atau model dari konsep matematika tersebut.

Dari berbagai pendapat-pendapat yang ada dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan raja sekaligus pelayan ilmu mengandung pengertian matematika diperlukan di dalam pengembangan ilmu dan menentukan pengembangan suatu ilmu. Matematika adalah seni, bahasa, sekaligus ilmu tentang struktur.

2. Ciri-ciri Matematika

Meskipun terdapat pendapat yang nampak berlainan, namun

dapat ditarik ciri-ciri yang sama. Menurut, Masriyah (2014) matematika memiliki ciri-ciri antara lain :

a. Matematika memiliki objek kajian yang abstrak. b. Matematika memiliki struktur deduktif-aksiomatik. c. Matematika memiliki simbol-simbol yang kosong arti. d. Matematika memiliki tumpuan kesepakatan.

e. Matematika memiliki aneka semesta. f. Matematika dijiwai kebenaran konsisten.

3. Objek Dasar Matematika

a) Fakta

(30)

29

segala sesuatu yang telah disepakati, dan dapat berupa simbol atau lambang dan dapat pula berupa kata-kata.

b) Konsep

Konsep merupakan ide abstrak tentang klasifikasi objek atau kejadian. Seseorang yang memahami suatu konsep akan dapat menyatakan apakah sesuatu termasuk dalam konsep yang dipahami atau tidak. Dengan memahami suatu konsep, sesorang juga akan dapat memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dimaksud. Jadi, konsep dalam matematika merupakan suatu ide abstrak yang digunakan untuk melakukan klasifikasi atau penggolongan atau pengelompokan terhadap objek.

c) Relasi-Operasi

Relasi merupakan suatu aturan untuk mengawankan anggota suatu himpunan dengan himpunan lain, yang dapat sama dengan himpunan semula. Operasi adalah aturan untuk mendapat elemen tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui.

Elemen yang diketahui disebut elemen yang dioperasikan.

d) Prinsip

(31)

30

4. Struktur Matematika

a) Unsur-unsur yang tidak didefinisikan

Misal : titik, garis, lengkungan, bidang, bilangan dll.

b) Unsur-unsur yang didefinisikan

Dari unsur yang tidak didefinisikan maka terbentuk unsur-unsur yang didefinisikan.

Misal : sudut, persegi panjang, segitiga, balok, lengkungan tertutup sederhana, bilangan ganjil, pecahan desimal, FPB dan KPK dll.

c) Aksioma dan postulat

Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan unsur-unsur yang didefinisikan dapat dibuat asumsi-asumsi yang dikenal dengan aksioma atau postulat.

Misal :

~ Melalui 2 titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah garis. ~ Semua sudut siku-siku satu dengan lainnya sama besar.

~ Melalui sebuah titik hanya dapat dibuat sebuah garis yang tegak

lurus ke sebuah garis yang lain.

~ Sebuah segitiga tumpul hanya mempunyai sebuah sudut yang lebih besar dari 900.

Aksioma tidak perlu dibuktikan kebenarannya tetapi dapat diterima kebenarannya berdasarkan pemikiran yang logis.

d) Dalil atau Teorema

Dari unsur-unsur yangtidak didefinisikan dan aksioma maka disusun teorema-teorema atau dalil-dalil yang kebenarannya harus dibuktikan dengan cara deduktif.

Misal :

~ Jumlah 2 bilangan ganjil adalah genap

(32)

31

5. Pola Pikir Matematika

a) Pola Pikir Induktif

Seseorang dapat menggunakan penalaran induktif jika orang tersebut berpikir dari hal-hal yang bersifat khusus ke yang bersifat umum

b) Pola Pikir Deduktif

(33)

32

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Muslimin. dkk. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Surabaya: Unesa University Press.

Masriyah. 2014. Pengantar Dasar Matematika. Surabaya: Unesa University Press.

Nur, Moch. 2000. Buku Panduan Ketrampilan Proses dan Hakekat Sains. Surabaya: UnesaUniversity Press.

Ramli, kamrianti.2013. Keterampilan Sians. . [Online].

https://kamriantiramli.wordpress.com/2011/03/21/keterampilan-proses-sains/. . [09 September 2015].

Rosana, Dadan. 2014. Alat Ukur dan Besaran Fisis. [Online]. Tersedia

hstaff.uny.ac.id/sites/default/files/.../dadan.../makalah-alat-ukur-ipa.pdf. [09 September 2015].

Setiyani. _ . Hakikat matematika dan Manfaatnya. [Online]. ngulikmatematika.wibly.com/uploads/1/1/9/5/11951233/matematika_

hakikat__dan_manfaatnya.pptx. [09 September 2015].

Widowati, Asri. 2008. Diktat Pendidikan sains. [Online]. Tersedia staff.uny.ac.id/sites/default/files/diktat%20Pendidikan%20Sains.pdf. [09 September 2015].

Gambar

Gambar 1 Sains
Grafik adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan
Grafik batang pada umumnya digunakan untuk
Gambar 1.3 Hubungan pengamatan dengan keterampilan proses yang lain.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Analisis keandalan terhadap suatu sistem atau produk merupakan prosedur yang harus dilakukan untuk memenuhi kaidah-kaidah perancangan dan produksi. Salah satu konsep

[r]

Refleksi Penerapan Pembelajaran dengan Menggunakan Model Project Based Learning Untuk Meningkatakn Motivasi Belajar Siswa di kelas VIII-8 SMP Negeri 49 Bandung.. Motivasi

Berdasarkan hasil dari penelitian menyatakan Inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun inflasi mengalami kenaikan, namun laba yang

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tanggapan deviasi frekuensi sistem tenaga listrik tipe Non - Reheat dengan metoda Penempatan Kutub menggunakan algoritma Bass

Adapun stakeholders atau informan yang berhasil diwawancarai dalam penelitian ini antara lain adalah : Kepala Desa Katurai, Kepala Dusun Malilimok, Tolaulago dan Saraousow,

Adanya bahasan potensi dari segi kuantitas mataair, maka dapat diperkirakan seberapa lama eksistensi atau keberadaan mataair di Kecamatan Panggang dapat bertahan

pengamatan dan diskusi Mengkomunikasikan Wakil masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kegiatan Tugas  Melakukan identifikasi jenis hama yang menyerang  Melakukan