• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN PEMBERIAN INSENTIF UNTUK KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUJUAN PEMBERIAN INSENTIF UNTUK KARYAWAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

(2)

Insentif merupakan salah satu jenis penghargaan yang

dikaitkan dengan kinerja (prestasi kerja). Semakin tinggi

prestasi kerjanya, semakin besar pula insentif yang

diberikan.

Sudah menjadi kebiasaan pada perusahaan-2 di Asia

untuk menetapkan target yang tinggi bagi para pimpinan

dan apabila berhasil maka diberikan tambahan

penghasilan beberapa bulan (gaji).

Di Perguruan Tinggi setiap dosen diberikan kewajiban

mengajar 12 SKS setara 36 jam. Apabila lebih dari 12

SKS, sisanya diberikan tambahan gaji sebagai kelebihan

mengajar.

(3)

Gomez & Balkin (1999), insentif digunakan untuk

mendorong karyawan dalam memperbaiki kualitas dan

kuantitas hasil kerjanya.

Pemberian insentif bermanfaat bagi perusahaan maupun

karyawan. Jika insentif yang diterima tidak dikaitkan

dengan prestasi kerja, tetapi bersifat pribadi, maka mereka

akan merasakan adanya ketidakadilan dan dapat

mengakibatkan ketidakpuasan yang pada gilirannya akan

mempenga-ruhi perilaku. Seperti halnya: ketidakhadiran,

penurunan kinerja dsb.

(4)

Pengertian INSENTIF

Kompensasi yang mengaitkan gaji dengan produktifitas disebut Insentif. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka (karyawan) yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan.

Rivai (2004:384) : Insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gainsharing, sebagai bagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan tivitas atau penghematan biaya. Sistem ini merupakan bentuk lain dari kompensasi langsung di luar gaji dan upah yang pakan kompensasi tetap, yang disebut sistem kompensasi

dasarkan kinerja (pay for performance plan)

(5)

TUJUAN PEMBERIAN INSENTIF UNTUK KARYAWAN

Fungsi utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggungjawab dan dorongan kepada karyawan. Insentif menjamin bahwa karyawan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan organisasi.

Sistem insentif yang efektif mengukur usaha karyawan dan penghar-gaan yang didistribusikan secara adil.

Usaha-2 dapat dinilai dengan 2(dua) cara :

a. Perilaku karyawan dapat dimonitor dan penghargaan berkaitan dengan perilaku tersebut.

b. Hasil kerja (outputs) dapat diukur dan tingkat outputs itu menen- tukan penghargaan.

(6)

TUJUAN PEMBERIAN INSENTIF UNTUK

PERUSAHAAN

Insentif merupakan strategi untuk meningkatkan

produktivitas dan efesiensi perusahaan dalam

mengahadapi persaingan yang semakin ketat,

dimana produktivitas menjadi satu hal yang

sangat penting

(7)

LANGKAH-2 PENENTUAN INSENTIF YANG EFEKTIF

Tujuan pemberian insentif seringkali gagal karena:

(1) Nilai dan penghargaan yang diberikan terlalu rendah

(2) Kaitan antara kinerja dengan penghargaan lemah,

(3) Penyelia tidak bersedia untuk melakukan penilaian

prestasi.

(8)

LANGKAH-2 PENENTUAN INSENTIF YANG EFEKTIF

1. Menentukan standar kinerja yang tinggi

2. Mengembangkan sistem penilaian kinerja yang tepat

3. Melatih penyelia dalam melakukan penilaian kinerja dan dalam memberikan umpan balik kepada bawahannya,

4. Mengaitkan penghargaan secara ketat dengan kinerja

5. Mengupayakan agar peningkatan penghargaan ada artinya bagi karyawan

(9)

PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF YANG EFEKTIF

1. Sederhana. Peraturan dan sistem insentif haruslah singkat, jelas dan dapat dimengerti,

2. Spesifik. Tidak cukup hanya dengan mengatakan, hasilkan lebih banyak atau jangan terjaqdi kecelakaan. Karyawan harus tahu dengan tepat apa yang diharapkan untuk mereka lakukan,

3. Dapat dicapai. Setiap karyawan seharusnya mempunyai kesempatan yang masuk akal untuk memperoleh sesuatu,

4. Dapat diukur. Sasaran yang dapat diukur merupakan dasar untuk menentukan rencana insentif

(10)

PROGRAM INSENTIF

(1) Piece Work

(2) Production Bonus

(3) Commission

(4) Maturity Curve

(5) Merit Pay

(6) Pay-for-Knowledge/Pay-for-Skill Compensation

(7) Nonmonetary Incentive

(8) Executive Incentive

(11)

Piecework adalah insentif yang diberikan berdasarkan jumlah output

atau barang yang dihasilkan pekerja. Sistem ini bersifat individual, standarnya output per unit, kelihatannya cocok digunakan untuk pekerjaan yang outputnya sangat jelas dan dapat dengan mudah diukur dan umumnya terdapat pada level yang sangat operasional dalam organisasi.

Production Bonus adalah tambahan upah yang diterima karena

hasil kerja melebihi standar yang telah ditentukan, di mana karyawan juga mendapat upah pokok. Bonus juga dapat

dikarenakan pekerja menghemat waktu penyelesaian pekerjaan. Pada umumnya bonus dihitung berdasarkan tingkat tarif tertentu untuk masing2 unit produksi.

Commission adalah insentif yang diberikan berdasarkan jumlah

barang yang terjual oleh tenaga penjual (wiraniaga). Sistem ini bersifat individual, standarnya adalah hasil penjualan yang dapat diukur dengan jelas.

(12)

Maturity Curve adalah gaji yang dikelompokkan dalam suatu kisaran

dari minimal sampai maksimal. Ketika seseorang karyawan (ahli atau profesional) sudah mencapai tingkat gaji maksimal, untuk mendorong karyawan terus berprestasi, perusaahaan mengem-bangkan apa yang disebut dengan maturity curve atau kurva

kematangan (kedewasaan), yang merupakan kurva yang menunjuk- kan jumlah tambahan gaji yang dapat dicapai sesuai dengan kinerja dan masa kerja sehingga mereka diharapkan terus meningkatkan prestasinya.

Merit Pay adalah penerimaan kenaikan upah terjadi setelah suatu

penilaian prestasi yang diputuskan oleh supervisor atau atasannya.

Pay-for-Knowledge/Pay-for-skill Compensation adalah pemberian

insentif yang didasarkan bukan pada apa yang dikerjakan oleh karyawan akan menghasilkan produk nyata, tetapi pada apa yang dapat dilakukan untuk organisasi melalui pengetahuan yang diper-oleh yang diasumsikan mempunyai pengaruh besar dan penting bagi organisasi. Dasar pemikirannya adalah seseorang yang

(13)

punyai tambahan pengetahuan kemungkinan mempunyai tambahan tugas yang dapat dilakukan untuk organisasi. Hal ini dapat mening-katkan kemampuan atau kompetensi organisasi melalui ketersedia-an (supply) karyawketersedia-an internal, dketersedia-an meningkatkketersedia-an fleksibilitas karya-wan untuk mengisi beberapa jabatan yang berbeda dimana ini jadi suatu keuntungan bagi perusahaan.

Nonmonetary Incentive, selain uang insentif juga bisa dalam bentuk

lain (bentuk materi baru: gantungan kunci, topi dsb) seperti

sertifikat, liburan dll. Hal ini dapat berarti sebagai pendorong untuk meningkat- kan pencapaian usaha seseorang. Adapula insentif diberikan dalam bentuk usaha perubahan seperti rotasi kerja, perluasan jabatan, dan perubahan gaya.

Executive Incentive adalah bonus yang diberkan kepada manajer

atau eksekutif atas peran yang mereka berikan untuk menetapkan dan mencapai tingkat keuntungan tertentu bagi organisasi. Insentif ini bisa dalam bentuk bonus tahunan (bonus jangka pendek) , atau juga kesempatan pemilik dan perusahaan melalui pembelian saham dengan harga tertentu yang ( bonus jangka panjang)

(14)

• PENGGOLONGAN INSENTIF

a. Insentif Individu

Bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan selain gaji pokok bagi individu yang dapat mencapai standar prestasi terten-tu. Insentif ini bisa berupa upah per-output (mis: menggunakan satuan potong) dan upah per waktu (mis: jam) secara langsung. Pada upah perpotong

terlebih dahulu ditentukan berapa yang harus dibayar untuk setiap unit yang dihasilkan.

b. Insentif Kelompok

Insentif diberikan kepada kelompok kerja apabila kinerja mereka melebihi standar yang telah ditentukan, dibayarkan dengan 3 cara:

1. Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan peneri- maan seorang yang berprestasi paling tinggi

2. Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan maan seorang yang berprestasi paling rendah

3. Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan rata-rata pembayaran yang diterima oleh kelompok.

(15)

SISTEM PEMBERIAN INSENTIF

a. Bonus Tahunan

Bonus ini sebagai pengganti peningkatan pendapatan berdasarkan jaasa dengan pemberian bonus kinerja tahunan, setengah tahunan atau triwulan. Umumnya diberikan setahun sekali. Bonus

mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan peningkatan gaji: 1. Bonus meningkatkan arti pembayaran karena karyawan menerima upah dalam jumlah besar, 2. Bonus memaksimalkan hubungan antara bayaran dan kinerja. Tidak seperti peningkatan

gaji permanen, bonus harus diperoleh secara terus menerus dengan kinerja di atas rata2 dari tahun ke tahun.

b. Insentif Langsung

Bonus langsung tidak didasarkan pada rumus, kriteria kinerja

khusus, atau tujuan. Imbalan atas kinerja (bonus kilat) ini dirancang untuk mengakui kontribusi luar biasa karyawan. Imbalan yang

diterimakan berupa sertfikat, plakat, uang tunai, obligasi tabungan, atau karangan bunga.

(16)

c. Insentif Individu

Merupakan bentuk bayaran paling tua dan paling populer. Dalam jenis program ini, standar kinerja individu ditetapkan dan dikomuni-kasikan sebelumnya, dan penghargaan didasarkan pada output

individu. Perusahaan sarana umum lebih lambat menerapkan

program semacam ini karena sejarah regulasi membatasi otonomi tenaga kerja.

d. Insentif Tim

Insentif ini berada diantara program individu dan program seluruh organisasi seperti pembagian hasil dan pembagian laba. Secara stratgeis, insentif tim menghubungkan tujuan individu dengan tujuan kelompok kerja. Biasanya dihubungkan dengan tujuan finansial.

e. Pembagian Keuntungan

Program Keuntungan terbagi dala 3 kategori :

1. Program distribusi sekarang menyediakan presentasi untuk bagikan tiap triwulan atau tiap tahun kepada karyawan.

(17)

2. Program distribusi yang ditangguhkan, menempatkan penghasil- an dalam suatu dana titipan untuk pensiun, pemberhentian, matian, atau cacat.

3. Program gabungan, program ini membagikan sebagian tungan langsung kepada karyawan, dan menyisihkan sisanya dalam rekening yang ditentukan.

f. Bagi Hasil

Program Bagi Hasil (gain sharing) dilandasi oleh asumsi adanya kemungkinan mengurangi biaya dengan menghilangkan bahan2 dari karyawan yang mubazir,dengan mengembangkan produk atau jasa yang baru atau yang lebih bagus, atau bekerja lebih cerdas. Biasanya, program ini melibatkan seluruh karyawan dalam suatu

(18)

METODE PEMBAGIAN KEUNTUNGAN a. Kepemilikan Karyawan

Kesempatan kepada karyawan untuk memiliki saham

b. Rencana Production Sharing

Memungkinkan karyawan menerima bonus atas hasil melampaui target yang telah ditentukan sebelumnya.

c. Rencana Profit Sharing

Rencana pembagian laba kepada karyawan dengan mencadangkan suatu % tertentu dari laba perusahaan dan distribusikan kpd karyawan berprestasi

c. Perencanaan Pengurangan Biaya

Untuk memberikan penghargaan kpd karyawan untuk sesuatu yang dapat dikendalikan adalah biaya tenaga kerja. Untuk mengurangi biaya tsb

dengan membentuk serikat buruh untuk memberikan fasilitas utk memudah-kan pengkomunikasian ide2 baru serta keterlibatan karyawan di dalam

operasi perusahaan se-hari2. Bonus dikeluarkan atas biaya yang dike-luarkan, semakin kecil biaya semakin besar keuntungan bagi karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

Proses ini dengan kata lain dapat disebut juga sebagai penggabungan beberapa daerah tangkapan hujan yang terbentuk dari pengolahan data ASTER-GDEM, dan setelah itu akan

Heriyanti, D., 2007, Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Kepuasan Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasional Sebagai

Diagnosa keperawatan memberikan dasar-dasar pemilihan inter2ensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat perawat. +dapun persyaratan dari diagnosa

Bersama Mona dan orangutan lain yang diselamatkan selama periode itu, Sarmi tinggal di kandang sosialisasi sampai 2010, kemudian dipindahkan ke Pulau 6, sebuah

Transfusi rutin dan berulang pada pasien thalassemia akan menyebabkan iron overload yang dapat berujung pada beberapa komplikasi, termasuk beberapa komplikasi

Penelitian yang telah dilakukan oleh Intan Husaepa, memperoleh hasil isolasi bakteri Actinomycetes dari tanah rizosfer akar tanaman jarak pagar ( Jatropha curcas. L)

Ostala onečišćenja koja se mogu dokazati su potencijalna, nisu detektirana niti u jednom ispitivanom uzorku tijekom izrade monografi je, ali su ograničena ispitivanjima u

Dari hasil kajian studi kelayakan terhadap conceptual design kapal hisap tambang pada analisa stabilitas didapatkan hasil bahwa desain kapal hisap tambang tidak memenuhi