• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengambilan darah (Flebotomi Sederhana)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengambilan darah (Flebotomi Sederhana)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Flebotomi sederhana

FLEBOTOMI SEDERHANA

disusun oleh :

FAIZATUL ULYA (G0C015030)

PROGRAM STUDI DII ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN

KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SEMARANG

(2)

Flebotomi sederhana

Pengambilan darah (Flebotomi Sederhana)

Pengertian

Pengambilan darah di laboratorium sering diasumsikan dengan

nama flebotomi. Flebotomi (bahasa inggris : phlebotomy) berasal dari kata

Yunani phleb dan tomia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia

berarti mengiris/memotong (“cutting”). Dahulu dikenal istilah venasectie

(Belanda), venesection atau venisection (Inggris). Jadi tidaklah tepat

karena flebotomi sebenarnya diarahkan pengambilan darah dengan cara

vena seksi (vena section) dan tidak sempit maknanya juga karena

mencakup darah vena, kapiler dan darah arteri. Pengambilan darah

umumnya yang diberikan kepada analis kesehatan hanya untuk

memperoleh spesimen darah yang berasal dari vena dan kapiler, namun

tidak masuk dalam kurikulum mata pelajaran khusus yang mandiri, tetapi

melekat pada hematologi. Hal ini memberikan sinyal bahwa pengambilan

darah hanya untuk membantu analis kesehatan untuk memperoleh darah,

bukan menjadi suatu keahlian profesional. Umumnya praktek awal

pengambilan darah menggunakan suatu alat peraga phantom (suatu alat

peraga yang dikondisikan mirip dengan vena manusia) dan setiap orang

dapat mencobanya. Pengambilan darah selain bertujuan mengambil

darah secara aman, juga harus memperhatikan etika dalam

berkomunikasi dengan pasien, oleh sebab itu perlunya penjelasan

(3)

Flebotomi sederhana pengambilan darah. Petugas pengambilan darah pun harus menggunakan

alat pelindung diri, agar terlindung dari resiko penularan penyakit infeksi

melalui darah.

Pengambilan Darah Kapiler

Cara ini digunakan bila jumlah darah yang digunakan atau

dibutuhkan sedikit yaitu kurang dari 0,5 ml darah. Biasanya digunakan

hanya untuk satu atau dua macam pemeriksaan saja. Misalnya hanya

untuk hemoglobin, hapusan darah, eritrosit atau hitung leukosit. Secara

umum tidak ada perbedaan yang bermakna antara darah kapiler dan

darah vena sebagai spesimen pemeriksaan hematologi, asalkan proses

pengambilannya mengikuti ketentuan yang baku dan tidak tercampur

cairan jaringan atau alkohol 70% antiseptik.

Pengambilan darah kapiler diindikasikan pada pada keadaan

tertentu, seperti : neonatus, bayi prematur, luka bakar luas, gemuk, pasien

dengan kecenderungan trombosis dan pasien dengan gangguan darah

perifer.

Alat dan Reagensia

1. Blood lancet atau Autoclix dan sebaiknya disposable pemakaiannya

(single use only) untuk menghindari penularan penyakit dan ketajaman mata lancet tetap baik dan tajam. Kedua jenis alat ini cukup untuk

menembus kulit dengan kedalaman antara 1 – 3 mm.

2. Kapas atau tissue kering

3. Kapas Alkohol 70%

Lokalisasi

Tempat penusukan bisa dipilih dari ujung jari tangan, cuping

telinga, dan untuk bayi biasanya dari ujung jari kaki atau sisi lateral tumit.

Jangan menusuk pada bagian tangan bayi karena akan tertusuk tembus

hingga ke tulang sehingga akan menyebabkan kerusakan jaringan tulang

pada bayi. Dalamnya tusukkan maksimal 2,5 mm, karena bila melebihi

(4)

Flebotomi sederhana terlihat adanya gangguan peredaran darah seperti cyanosis (kebiruan)

atau pucat.

Teknik kerja

1. Tempat yang akan ditusuk harus diberi dengan antiseptik Alkohol 70%,

lalu dibiarkan kering. Dapat juga menggunakan antiseptik Tincture Iodium

1%

2. Kulit setempat ditegangkan dengan memijat antara dua jari

3. Penusukkan dilakukan dengan gerakkan yang cepat dan tepat sehingga

terjadi luka yang dalamnya 3 mm. Pada jari tusuklah dengan arah tegak

lurus pada garis – garis sidik jari kulit dan jangan sejajar. Bila memakai

anak daun telinga (cuping telinga), tusuklah pinggirnya, bukan sisinya.

Tusukkan harus cukup dalam supaya darah mengalir keluar dengan

mudah.

4. Tetesan darah pertama harus dihapus dengan kapas atau tissue bersih

dan kering karena ini mungkin tercampur dengan alkohol.

5. Tetesan darah yang keluar selanjutnya dapat digunakan untuk

pemeriksaan hematologi.

Kesulitan

Bila kulit sekitar luka tak kering karena alkohol atau keringat, maka

tetesan darah yang keluar tak dapat mengumpul pada tempat itu,

melainkan segera menyebar disekitarnya, sehingga darah tidak dapat

diperoleh secara sempurna.

Pengambilan darah vena

Darah vena diperoleh dengan jalan punksi vena. Jarum yang

digunakan untuk menembus vena itu hendaknya cukup besar, sedangkan

ujungnya harus runcing , tajam dan lurus. Dianjurkan untuk memakai

jarum dan semprit yang disposable; semprit semacam itu biasanya dibuat

dari semacam plastik. Baik semprit maupun jarum hendaknya dibuang

(5)

Flebotomi sederhana Semprit yang banyak dipakai untuk pemeriksaan hematologi ialah yang

mempunyai volume 2 dan 5 ml. Dianjurkan pula menggunakan “jarum –

jarum steril“. Teknik pengambilan menggunakan tabung hampa (vacutainer, venoject) yakni jarum yang diperlengkapi dengan tabung

gelas hampa udara; pada waktu melakukan pungsi vena, darah terisap ke

dalam tabung itu. Alat ini dapat digunakan 1 kali saja. Memakai jarum –

tabung ini ada keuntungan tambahan karena darah yang diperoleh dalam

keadaan tidak terkontaminasi.

Alat dan Reagensia :

1. Jarum dan semprit atau tabung vakum dilengkapi jarum dan holder.

Jarum harus cukup besar, ujungnya runcing, tajam dan lurus dan

hendaknya dibuang setelah dipakai (dispossible).

2. Tourniquet

Bila tidak ada tourniquet dapat digunakan pembalut dari tensimeter atau

selang karet yang lunak (lebar ± 5 cm).

3. Botol penampung darah

Kering dan tertutup, untuk keperluan mikrobiologi harus steril. Volumenya

tidak terlalu besar untuk jumlah darah yang akan ditampung dan diberi

label.

4. Kapas bersih beralkohol 70 % sebagai antiseptik

5. Bantalan

Sebagai pengganjal atau penopang tangan (jika diperlukan)

Lokalisasi

Vena yang cukup besar dan letaknya superficial (permukaan) merupakan

yang ideal sebagai vena yang akan ditusuk. Pada orang dewasa dapat

menggunakan : vena diffosa cubiti, vena cephalica, vena cephalica

mediana, vena basilica atau vena basilica mediana. Pada kondisi lain

dapat juga menggunakan vena pada tangan, dimana biasanya perawat

memasang infus, namun harus berhati – hati karena resiko tertusuk tulang

sangat besar. Anak-anak dan bayi bila mengalami kesulitan dapat

(6)

Flebotomi sederhana atau vena Sinus sagitalis Superior (kepala), namun harus berpengalaman

dan ahli dalam pengambilan darah.

Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya

diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan

siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan

tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena

chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya

berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median.

Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka

pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan

tangan. Lakukan pengambilan dengan dengan sangat hati-hati dan

menggunakan jarum yang ukurannya lebih kecil.

Teknik Kerja

1. Alat-alat yang diperlukan disiapkan di meja kerja.

2. Keadaan pasien diperiksa, diiusahakan pasien tenang begitu pula

petugas pengambil darah (phlebotomis).

3. Ditentukan vena yang akan ditusuk, pada orang gemuk atau untuk vena

(7)

Flebotomi sederhana

4. Daerah vena yang akan ditusuk diperhatikan dengan seksama terhadap

adanya peradangan, dermatitis atau bekas luka, karena mempengaruhi

hasil pemeriksaan.

5. Tempat penusukan beri antiseptik dengan Alkohol 70 % dan dibiarkan

kering

6. Tourniquet dipasang pada lengan atas (bagian proximal lengan) 6 – 7 cm

dari lipatan tangan.

7. Tegakkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak

bergerak.

8. Dengan lubang jarum menghadap keatas, kulit ditusuk dengan sudut 45o

– 60o sampai ujung jarum masuk lumen vena yang ditandai dengan

berkurangnya tekanan dan masuknya darah ke ujung plastik jarum.

9. Holder ditarik perlahan-lahan sampai volume darah yang diinginkan

apabila menggunakan syringe. Apabila menggunakan tabung vakum,

tabung diambil dan ditusukkan pada ujung lain dari jarum tadi, maka darah

akan masuk dengan sendirinya.

10. Torniquet dilepas pada lengan.

11. Kapas diletakkan diatas jarum dan ditekan sedikit dengan jari kiri, lalu

jarum ditarik.

12. Pasien diinstruksikan untuk menekan kapas selama 1 menit pada tempat

tusukan. Setelah itu direkatkan kapas menggunakan plester.

13. Jarum ditutup lalu dilepaskan dari sempritnya, darah dimasukkan

kedalam botol penampung melalui dinding secara perlahan. Bila

menggunakan antikoagulan, segera perlahan-lahan dicampur. Untuk

tabung vakum segera dikocok perlahan untuk mencampurkan darah

dengan zat aditif didalamnya.

Hal – hal yang perlu diperhatikan

1. Pastikan petugas telah menggunakan alat pelindung diri (APD) : jas

laboratorium, masker, sarung tangan karet dan penutup kepala.

2. Pasien yang takut harus ditenangkan dengan memberi penjelasan

mengenai apa yang akan dilakukan, maksud beserta tujuannya.

3. Pada pasien anak, perlu di fiksasi tangannya dengan petugas lain agar

(8)

Flebotomi sederhana

4. Vena yang kecil terlihat sebagai garis-garis biru biasanya sukar

digunakan

5. Untuk vena yang tidak dapat ditentukan karena letaknya yang dalam,

usaha coba-coba dilarang untuk dilakukan

6. Pembendungan yang terlalu lama jangan dilakukan karena dapat

mengakibatkan hemokonsentrasi setempat.

7. Hematoma, yaitu keluarnya darah dibawah kulit dalam jaringan pada kulit

disekitar tusukkan akan terlihat berwarna biru, biasanya akan terasa nyeri,

perintahkan pasien untuk mengompresnya dengan air hangat beberapa

menit atau beberapa hari sampai sakitnya hilang.

PERALATAN PENGAMBILAN DARAH

1. Kapas Alkohol 70%

Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap dan

dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas

alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu

pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar

resiko infeksi bisa ditekan.

2. Tourniquet

Merupakan bahan mekanis yang fleksibel, biasanya terbuat dari

karet sintetis yang bisa merenggang. Digunakan untuk pengebat atau

pembendung pembuluh darah pada organ yang akan dilakukan

penusukan plebotomy. Adapun tujuan pembendungan ini adalah untuk

(9)

Flebotomi sederhana tekanan vena yang akan diambil, sehingga akan mempermudah proses

penyedotan darah kedalam spuit.

3. Wing Needle

Wing Needle adalah jarum yang pada bagian belakang terdapat

selang dan pada sisi kanan dan kiri jarum terdapat sayap yang digunakan

untuk mencegah jarum tergeser saat jarum ditusuk dan difiksasi pada kulit

pasien. Jarum wing ini dapat digunakan pada pasien anak dan juga

pasien bayi.

4. Plester dan Hipafix

Digunakan untuk fiksasi akhir penutupan luka bekas plebotomi,

sehingga membantu proses penyembuhan luka dan mencegah adanya

(10)

Flebotomi sederhana 5. Lancet

Merupakan jarum kecil disposable yang digunakan untuk

pengambilan darah kapiler dipermukaan kulit atau ujung jari pasien. Bisa

berupa classic lancet yang terpisah dari pemantiknya. Atau bisa berupa

automatic lancet yang langsung bisa dipergunakan tanpa pemantik lagi.

6. Objek Glass

Merupakan gelas preparat yang akan digunakan untuk pemaparan

sediaan darah atau pemeriksaan lain yang akan diperiksa dengan

mikroskop. Digunakan untuk sediaan langsung hapusan darah, sediaan

malaria atau pembekuan darah cara slide. Selain itu digunakan untuk

pemeriksaan golongan darah.

7. Deck Glass

Gelas penghapus yang digunakan untuk sediaan hapusan darah

pada objek gelas. Digunakan juga untuk cover/penutup sediaan objek

glass.

8. Spigmomanometer

Alat yang digunakan untuk pemeriksaan Bleeding Time dan

Rumple leede test pada kelainan hemostasis. Fungsi lainnya untuk

mengukur tensi pada pasien.

9. Kertas Saring

Kertas saring dipotong, digunakan untuk pemeriksaan Bleeding

Time (BT) untuk menyerap darah yang keluar pada lengan pasien.

10. Tabung Kapiler

Merupakan tabung kecil dengan diameter 1mm sehingga memiliki

daya kapilaritas atau menyerap cairan darah yang akan diambil. Sehingga

cukup dengan menempelkan salah satu ujungnya, maka darah akan

mengisi tabung sesuai kebutuhan. Tabung kapiler dengan antikoagulan

(11)

Flebotomi sederhana 11. Kode Warna Jarum

Jarum yang digunakan untuk pengambilan darah bermacam -

macam ukurannya. Untuk itu perlu diketahui dan dipilih jenis jarum yang

akan digunakan serta disesuaikan dengan volume yang akan diambil dan

pasien yang akan diambil darah. Semakin besar nomor jarum, maka

semakin kecil diameter lubang jarum. Kode warna jarum dapat dilihat

pada plastik holder jarum yang akan disambungkan dengan

spuit/semprit/syringe atau tabung vakum.

Jarum no. 27 G dengan warna merah jambu berukuran paling kecil,

diikuti jarum No. 25 G warna kuning, jarum no. 24 G berwarna ungu, jarum

no. 23 G biru, jarum no. 22 berwarna hitam, jarum no. 21 berwarna hijau,

jarum no.20 kuning krim, jarum no.18 putih dan lainnya.Untuk

pemeriksaan hematologi biasanya digunakan jarum no. 21, 22 dan 23

pada orang dewasa dan anak, sedangkan pada bayi digunakan no.27 dan

25 G.

12. Ukuran Syringe (Spuit/Semprit)

Syringe yang tersedia dipasaran beragam ukuran mulai 1 ml, 3 ml,

5 ml, 10 ml, hingga 20 ml. Untuk pemeriksaan hematologi idealnya

menggunakan syringe ukuran 1 ml, 3 ml dan 5 ml. Hal ini karena dalam

pemeriksaan hematologi tidak terlalu banyak menggunakan darah untuk

pemeriksaan di laboratorium. Syringe ukuran 3 ml sangat sering

digunakan di laboratorium sehari-hari, hal ini selain mudah didapat juga

menggunakan jarum no.23G sehingga cocok dengan hampir semua umur

pasien. Namun pada kondisi dengan keperluan darah yang lebih banyak

maka syringe dapat digunakan ukuran 5 ml dengan nomor jarum 22G.

13. Kode Warna Tabung vakum

Tabung vakum merupakan tabung yang telah hampa udara yang

diproduksi oleh perusahaan, sehingga saat pengambilan darah maka

akan tersedot sendiri dengan gaya vakum tabung ini. Tabung vakum

rata-rata terbuat dari kaca antipecah atau plastik bening dengan berbagai

(12)

Flebotomi sederhana dibedakan jenisnya berdasarkan warna tutup dan etiketnya, berikut kode

warna untuk tiap tabung vakum :

1. Tutup dan Etiket Merah (Red Top)

Tabung jenis ini telah berisi reagent Clot Activator yang akan

mempercepat pembekuan darah. Umumnya digunakan untuk Kimia

darah, Serologi dan Bank Darah. Waktu pembekuan ideal 60 menit

(sesuai standart NCCLS/National Committee Clinical Laboratory System)

tetapi bisa di sentrifuge dibawah 60 menit asalkan sampel sudah

Ukuran tersedia 4 ml, 6 ml dan 10 ml.

2. Tutup dan Etiket Ungu muda (Lavender)

Berisi antikoagulan K3EDTA, sehingga darah diperoleh tidak beku.

Umumnya digunakan untuk pemeriksaan Hematologi. Ukuran tersedia 1

ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml, 6 ml dan 8 ml.

3. Tutup dan Etiket Ungu (Violet)

Berisi antikoagulan K2EDTA, untuk mencegah pembekuan darah.

Umumnya digunakan untuk pemeriksaan Hematologi. Yang membedakan

hanyalah isi dari antikoagulannya saja dibandingkan dengan K3EDTA

lavender.

Dinding tabung bagian dalam dilapisi pengawet sehingga dapat

memperpanjang waktu hidup dan metabolisme Sel darah Merah setelah

proses pengambilan darah. Berisi antikoagulan K2EDTA (Ethylene Tetra

Acetic Acid) yang berbentuk Spray dry. Setelah darah masuk penuh ke tabung ‘segera mungkin’ lakukan homogenisasi sebanyak 6x untuk menghindari penggumpalan thrombosit karena pada situasi thrombosit

sangat bagus darah cepat sekali menggumpal. Agar mesin dapat

membaca leukositenya disarankan sample darah yang masuk ketabung

minimal 75% dari ml tabung yang dipakai. Ukuran tersedia 1 ml, 2 ml, 3

ml, 4 ml, 6 ml dan 8 ml.

(13)

Flebotomi sederhana Berisi Trisodium sitrat 3,2% sesuai standart NCCLS dengan rasio sample

darah : citrate = 9 : 1 (rasio yang selalu konstan akurasinya). Didesign

khusus untuk tes koagulasi dan agregasi thrombosit. Dilapisi oleh double

cover, yaitu : Poly Propylene (bagian dalam) agar tidak ada penguapan

aditive, terjaga kevakuman. Poly Ethyline (bagian luar) mampu

mengurangi insiden aktivasi platelet. Tersedia ukuran 1,8 ml, 2,7 ml dan

4,5 ml (Full Draw).

5. Tutup dan Etiket Hijau (Green)

Berisi Lithium Heparin dengan gel (PGS), baik digunakan sebagai

antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion

yang ada dalam darah. Direkomendasikan untuk pemeriksaan Kimia

Darah, Kreatinin dan BUN, elektrolit dan enzim. Dihomogenisasi 6x dan di

sentrifuge pada 1300 - 2000 rpm selama 10 menit dan kemudian plasma

siap untuk dianalisa. Tersedia ukuran 1 ml, 2 ml, 3,5 ml, 5 ml dan 8 ml.

6. Tutup dan Etiket Abu-abu (Grey)

Berisi Kalium Oxalate berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF yang

berfungsi sebagai pengawet sehingga dapat menstabilkan kadar gula

darah selama 24 jam pada suhu ruangan dan selama 48 jam jika disimpan

pada suhu 4°C. NaF menghambat enzim Phosphoenol Pyruvate dan kerja

urease (mencegah Glycolysis). Ukuran tersedia 2 ml, dan 3 ml.

7. Tutup dan Etiket Kuning (Yellow)

Disebut juga SST II/Serum Separator Tube. Berisi Silica sebagai Clot

Activator dan Polymer Gel Innert sebagai pemisah serum sehingga

diperoleh kualitas serum yang bagus dan mengurangi resiko timbulnya

fibrin yang bisa menyumbat instrument.

Waktu mendapatkan serum hanya separuh dari Clot Activator/Red Top

maka lebih menghemat waktu dan biaya. SST II / Serum Separator Tube.

Sebagai pilihan terbaik untuk pemeriksaan kimia darah cito. Serum yang

diperoleh lebih banyak jika dibanding dengan Clot Activator/Red Top

sehingga efisien dalam pengambilan darah.

Memungkinkan untuk penundaan analisa specimen (diambil malam hari

dan diproses/dianalisa esok hari). Satu tabung berfungsi sebagai

penyimpan sekaligus analisa tube sehingga mengurangi kesalahan

(14)

Flebotomi sederhana diamkan 15-30 menit (mengurangi resiko fibrin).Dicentrifuge pada 4000

rpm selama 10 menit (swing head) atau 15 menit (fixed angle). Ukuran

tersedia 3,5 ml, 5 ml dan 8,5 ml

8. Tutup dan Etiket Hijau muda (Citrus)

Berisi Lithium Heparin sangat banyak digunakan sebagai antikoagulan

karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion yang ada dalam

darah. Direkomendasikan untuk pemeriksaan Kimia Darah, Kreatinin dan

BUN, elektrolit dan enzim.

9. Tutup dan Etiket Jingga (Orange)

Tabung tidak hampa/vakum, berisi Clot Activator yang berisi gel.

Digunakan untuk laboratorium yang tidak memerlukan tabung vakum

untuk mengumpulkan darah. Dapat digunakan pemeriksaan Kimia darah

dan Serologi. Ukuran tabung 5 ml.

10. Tutup dan Etiket Hitam (Black)

Berisi Trisodium sitrat 3,8% untuk pemeriksaan LED/ESR metode

Westergren. Ukuran tabung dengan isi 2,4 ml volume cairan.

14. Urutan Pengambilan Darah denganTabung Vakum

Untuk mendapatkan spesimen darah yang baik, maka pengambilan

darah dengan tabung vakum dengan urutan sebagai berikut :

1. Pertama menggunakan tabung tutup biru berisi sitrat 3,2% untuk faal

hemostasis.

2. Kedua menggunakan tabung tutup kuning berisi SST II Gel clot activator

untuk kimia darah rutin, serologi, bank darah, TDM.

3. Ketiga menggunakan tabung tutup hijau berisi lithium heparin untuk kimia

darah rutin, elektrolit, enzim, urea dan kreatinin.

(15)

Flebotomi sederhana

BIODATA

Nama : FAIZATUL ULYA

Tempat,tanggal lahir : Demak, 15 Agustus 1997

Pendidikan :

SD : SDN JUNGPASIR

SMP : MTs I’ANATUTH THULAB

SMA : MAN DEMAK

HOBI : Futsal

Nama Ayah : ALI FAHMI

Nama Ibu : ZARIATUL JANNAH

Semarang, 01 Maret 2016

Hormat saya

Referensi

Dokumen terkait

Nilai frekuensi maksimal yang dapat dihasilkan dengan menggunakan Data dapat ditentukan sebagai berikut, jika waktu setting DAC dengan menggunakan Data adalah t

pengguna internet sedang mengalami masalah maka pengguna internet melarikan diri dari masalah atau menghilangkan Dysphoric Mood (perasaan tidak berdaya, rasa bersalah,

Sistem pelayanan pasien yang dapat menampilkan informasi tentang data pasien, riwayat berobat pasien, hasil diagnosa penyakit pasien dengan menggunakan kartu

Obyek yang akan diiradiasi pada IR- 200K dimasukkan ke dalam kotak (tote), dimana kotak tersebut diletakkan pada carrier yang menggantung pada sistem rel gantung

Sedangkan materi pelajaran biologi yang fenomenanya tidak dapat diamati secara langsung mempunyai sebaran pertanyaan ranah kognitif pada jenjang C1-C5 dengan pertanyaan

Prosedur Penyisipan Multi Lapis In p ut Ek st ra ks i k ar ak te ri st ik bl o k Si st em in fe re n si fu zz y Lev el p en yi si pa n Pr os es p en yi si pa n bi t O ut p ut Citra

Dalam eksperimen pesawat atwood ini terdapat gerak lurus beraturan (GLB) dan geral lurus berubah beraturan (GLBB), yang mana GLB adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan

Terlihat hasil dari kelima pertanyaan yang telah diajukan, antara lain: (1) Adanya dorongan masyarakat untuk ikut melestarikan kawasan cagar alam yang berubah status menjadi