KLASIFIKASI TEORI SOSIOLOGI
a. Johnson (Teori Sosiologi Klasik dan Modern)
b. George Ritzer (Sosiologi: Ilmu Penget Berparadigma Ganda) Tiga paradigma teori sosiologi
1) Paradigma Fakta Sosial
2) Paradigma Definisi Sosial * Teori tindakan
* Teori interaksi simbolik * Teori fenomenologi
AUGUSTE COMTE (1798 – 1857)
1. Perumus sosiologi sbg ilmu empirik
2. Comte adalah positivist => Memahami masy
dg pendekatan sains
3. Mengembangkan strategi perubahan masy, meskipun ia seorang konservatif yg
mempertahankan tertib sosial (soc order)
4. Masy dipandang sebagai organisme dg ciri2: * Totalitas lebih besar d p jumlah individu * Masy merupakan sistem
5. Metode kerja sosiologi = metode sains: Observasi, perbandingan, Eksperimen
Kebudayaan berpengaruh thd struktur masyarakat Berfikir merup komponen bud terpenting, berkemb sbb: * Teologi
* Metafisik * Positif
Hubungan berfikir dg struktur masyarakat: a. Teologi => Masy militer
b. Metafisik => Org masy lokal, dominasi ahli hukum
7. Perumbuhan ilmu (berdasarkan kompleksitas): * Matematika
* Astronomi * Fisika
* Kimia * Biologi * Sosiologi
8. Comte menaruh perhatian akan pembag kerja dan kemajuan. Kemajuan mengganggu tertib
PITIRIM SOROKIN (1889 – 1968)
1. Mengembangkan teori siklis yg menerangkan bhw kebud berubah : bud rohani => bud campuran => bud indrawi => bud campuran => bud rohani => campuran, dst
Bud rohani (ideational) :
* Asketis => mengurangi kebutuhan fisik sejauh mungkin.
* Aktif => mengurangi kebutuhan fisik dan
Budaya indrawi (sensasional)
* Pasif => Kejarlah kenikmatan
* Sinis => Kejar jenikmatan yg diterima dunia ideasional
* Aktif => Mengubah dunia fisik untuk kesenangan
Budaya campuran:
* Idealistis => terintegrasi
WILLIAM FIELDING OGBURN (1886 – 1959)
1. Mengembangkan teori disequilibrium (teori
guncangan) akibat ketimpangan penerimaan bud materi dan non materi.
2. Disequilibrium diperkuat oleh perbedaan penerimaan antar bud non materi sendiri
3. Konsep kunci : Cultural lag
4. Persoalan hidup merup perwujudan cultural lag
EMILE DURKHEIM (1858 – 1917)
1. Sosiologi hrs terpisah dari psikologi dan filsafat karena berlainan obyek studi dan metode kerja 2. Obyek studi sosiologi => fakta sosial:
a. Benda atau sebagai benda
b. Berada di luar dan di atas individu c. Punya daya paksa thd individu
d. Tersebar / dimiliki masyarakat
4. Pendekatan sains, positivistik, empirik, obyektif, kuantitatif, statistik
5. Konsep utama : integritas sosial dan solidaritas sosial
6. Solidaritas sosial => Keadaan hubungan antar individu / klp yg didasari moral, perasaan dan
kepercayaan bersama, diperkuat dg pengalaman emosional bersama
7. Dua kategori solidaritas sosial: a. Solidaritas mekanis
8. Solidaritas mekanis didasari ikatan emosional atas kebersamaan; solidaritas organis berkaitan dg saling tergantung atas dasar pembagian kerja (division of labor)
11. Dlm masy terjadi pembagian kerja yg makin khusus (spesialisasi), yg bersumber pada pertumbuhan penduduk
12. Ada hubungan agama dg solidaritas sosial (Studi ttg masy Arunta di Australia)
13. Studi ttg bunuh diri (suicide) memperkuat teori solidaritas sosial. Tiga kategori bunuh diri:
14. Ancaman terhadap solidaritas sosial: a. Konflik
b. Penyimpangan c. Individualisme d. Anomi
15. Perubahan sosial berakibat : a. Disintegrasi sosial
b. Disorganisasi sosial
KARL MARX (1818 – 1883)
1. Pola berfikir => determinisme ekonomi
2. Ekonomi dipandang sbg infra struktur, sedang
sospol, budaya dan agama sbg supra struktur
3. Karl marx menolak pendekatan positif dan
menggunakan pendekatan historis
4. Karl marx terpengaruh hegel, tetapi mengganti:
a. Idealisme dg materialisme
5. Kebutuhan manusia tak pernah tuntas, selalu muncul bentuk produksi baru
6. Mns berbeda dari hewan dlm kemampuan bersama menciptakan kondisi materiil yg diperlukan
7. Perubahan cara produksi menimbulkan perub sos
8. Sejarah perkembangan masyarakat meliputi : a. Primitif
b. Komunal purba c. Feodal
9. Struktur kelas atas dasar pemilikan alat produksi: a. Borjuis => pemilik alat produksi (tanah, mesin, modal); mempertahankan status quo b. Proletar => hanya memiliki tenaga dan
keterampilan; mengusahakan perubahan revolusioner
Antara kedua kelas terjadi konflik yg tak pernah selesai
10. Struktur kelas dan kesadaran kelas: Str kelas => obyektif
11. Konsep dasar lainnya: a. Kesadaran palsu
b. Alienasi
12. Kesadaran palsu => ideologi budaya berupa ilusi utk mengimbangi ketimpangan dan kekurangan materi yg berakibat tidak sadar akan kepentingan
sebenarnya
13. Kesadaran palsu merupakan dasar bagi sikap karl Marx thd agama krn dlm agama tdp banyak
14. Alienasi => Produk terlepas dari pembuatnya
15. Alienasi tjd paling ekstrim dlm kapitalisme yg ditandai mekanisme pasar yg impersonal
16. Alienasi politik => perlindungan pemerintah thd kelas yg dominan
17. Untuk menghilangkan alienasi hrs menghilangkan hak milik dan kapitalisme
19. Jawaban kapitalis atas kritik Karl Marx: a. Upah buruh naik
b. Pertumbuhan kelas menengah c. Tersebarnya pemilikan saham d. Fiskal yg berimbang
MAX WEBER 1864 - 1920
1. Sosiologi mengkaji individu dan tindakan sosialnya 2. Individu => motivasi dan rasionalitasnya
Tindakan sosial => perilaku penuh makna subyektif diarahkan kepada orang lain
4. Metode kerja: kualitatif, subyektif, Verstehen.
5. Mengatasi subyektivitas dg mengembangkan tipe ideal (ideal type)
6. Permasalahan ilmu yg ‘value free’ vs ‘value laden’ 7. Tipe2 tindakan sosial:
a. Tindakan sos rational: zweckrational wertrational b. Tindakan sos non rational:
afektif
8. Perbedaan power dan otoritas:
Power => Kemampuan utk memaksakan kehendak
Otoritas => Pengakuan pihak lain
9. Macam2 otoritas:
Tradisional Kharismatik Rasional legal Campuran
11. Stratifikasi sosial didasari: Wealth (kekayaan)
12. Agama : Ia mempelajari pengaruh agama thd
perkembangan ekon di kalangan Calvynist Eropa (The Protestant Ethic and the spirit of capitalism)
Asumsi : orang baik bakal masuk surga
Ciri2 orang baik:
Suka kerja keras dan biasa hidup hemat Rasional dan berjiwa investasi
Disiplin serta mandiri
GEORG SIMMEL (1858 – 1918)
1. Obyek studi sosiologi => interaksi sosial (pola2 interaksi)
2. Simmel menjembatani :
a. Realisme – Nominalisme (Durkheim – M Weber) b. Konflik – Solidaritas (K Marx – E Durkheim)
3. Pola berfikir Simmel dipengaruhi oleh:
a. Herbert Spencer => Evolusi (diferensiasi dan heterogenesi masyarakat)
4. Masy dlm proses pembentukan (sosiasi, vergesell-schaftung)
5. Sosiologi mempelajari pola2 interaksi, meliputi:
a. Bentuk: Solidaritas, Kompetensi, Subordinasi, Pembagian Kerja, dll (dlm negara, parpol, industri)
b. Isi : Kepentingan poleksos, dll 6. Hubungan bentuk dan isi dinamis
7. Pokok-pokok pembahasan Simmel:
a. Proses sosial => pembag kerja, pembentukan partai, oposisi thd penguasa, konflik, perundingan
b. Tipe2 sosial (peran khas seseorang):
Wasit, atasan, orang asing, makelar
c. Pola2 perkembangan sosial:
8. Konflik:
a. Merup bagian (bukan lawan) dari interaksi b. Bisa memperkuat interaksi
9. Upaya meredam konflik : a. Hilangkan dasar konflik
b. Menangkan salah satu pihak c. Kompromi / Damai
10. Peran pihak ketiga dlm konflik: a. Wasit
b. Penengah
c. Pencari untung dlm konflik d. Menciptakan konflik
11. Pengaruh jumlah thd konflik
12. Interaksi dan pembentukan kelompok dan birokrasi 13. Uang sebagai media interaksi
15. Kreativitas individu vs budaya mapan
a. Kebudayaan merupakan produk kreativitas, tapi jika sudah mapan bisa menjadi penghalang untuk perkembangan kreativitas lebih lanjut
TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
1. Landasan teori : a. Pragmatisme
b. Behaviorisme sosial
2. Beberapa aspek pragmatisme:
a. Realitas diciptakan saat bertindak dlm dunia nyata b. Pengetahuan dan ingatan ttg dunia nyata didasari kegunaannya
3. Behaviorisme sosial (berbeda dg behaviorisme radikal Watson): ‘tindakan bukan respon thd stimulus melainkan thd maknanya bagi pelaku’ 4. Kontributor thd teori interaksi simbolik:
a. George Herbert Mead (1863 – 1931) b. Charles Horton Cooley (1864 – 1929) c. William I Thomas (1863 – 1947)
d. Manford Kuhn ( …. - ….)
5. Pokok2 fikiran G H Mead:
d. Dlm interaksi diperlukan empathy (kemampuan menempatkan diri sbg orang lain)
e. Perkembangan konsep diri dimulai pd masa kanak2: * Tahap bermain (memainkan peran orang lain)
* Tahap permainan (games, mengerti peran orang2 lain dalam tim)
* Tahap ‘generalized other’ (pembentukan sikap tim sehingga anak punya sikap yg sama dg
f. Masyarakat merupakan proses sosial yg
berlangsung terus-menerus, didukung oleh: * Pranata sosial (kebiasaan hidup bersama) * Pendidikan (internalisasi pranata sosial yg
memberi ruang utk berkembangnya individualitas) g. Prinsip-prinsip dasar interaksi simbolik:
* Mns punya kemampuan berfikir yg dibentuk melalui
interaksi sosial / sosialisasi yg tidak searah * Obyek berfikir => obyek fisik, sosial, moral
* Interaksi simbolik adalah interaksi yg menggunakan simbol (y I obyek sosial yg disetujui orang utk
menggantikan / merepresentasikan sesuatu
* Simbol berupa benda, gerak / isyarat atau kata2; Bahasa adalah simbol yg paling penting
* Mns mempelajari simbol dan maknanya melalui interaksi
* Simbol hrs dimaknai sama oleh pihak-pihak ybs * Pemakaian simbol bisa tampak atau terselubung. Berfikir => interaksi dg diri sendiri (terselubung) * Perhatian interaksi simbolik terfokus pd dampak makna dan simbol thd tindakan mns
6. Pokok-pokok fikiran C H Cooley (1864 – 1929) a. Individu dan masy saling memerlukan
b. ‘Looking glass self’ utk menilai penerimaan / penolakan orang lain yg menghasilkan :
* Image ttg diri sendiri
* Image ttg pandangan orang lain * Harga diri (rasa bangga, malu)
c. ‘Primary group’: tempat pertama kali orang
memasuki dunia sosial yg pokok => tempat watak dasar secara universal dibentuk
7. Pokok2 fikiran W I Thomas
a. Perilaku tgt pd definisi situasi yg diberikan (relativis melihat bhw situasi yg sama punya makna berbeda bagi orang yg berbeda)
b. Definisi situasi itu subyektif dan berubah
8. Pokok fikiran Manford Kuhn
a. Interaksi simbolik merupakan payung bagi teori2 lain
b. Konsep diri dapat dikorelasikan secara kuantitatif dg variabel2 sosial lain melalui tes ‘twenty
9. Pokok2 fikiran George H Blumer
a. Orang punya macam-macam status dan peran. Di antaranya ada yg meenonjol
b. Menolak dominasi struktur sosial berskala besar thd tindakan sosial aktor
c. Konsep diri dipengaruhi status dan peran d. Keberhasilan dlm pelaksanaan peran
dipengaruhi:
* Komitmen ybs
* Dukungan pihak lain * Situasi
10. Pokok2 fikiran Erving Goffman (Teori Drama turgi) a. Hidup adalah sandiwara untuk mempertahankan kesan
11. Teori Interaksi simbolik merupakan teori utama dlm psikologi sosial, komunikasi dan pendidikan
12. Keunggulan2 teori Interaksi simbolik:
a. Perhatian ke level analisis mikro maupun makro b. Terintegrasi dan bersintesis dg teori2 lain
(pertukaran, etnometodologi, fenomenologi)
13. Kritik thd Interaksi simbolik
a. Meninggalkan teknik2 ilmiah konvensional
b. Konsep2-nya kurang tegas (self, fikiran, the ‘I’ and the ‘me’
c. Mengabaikan peran struktur berskala luas
14. Masa depan Interaksi simbolik cukup cerah, karena: a. Banyak karya berbagai ilmu bertema interaksi
simbolik
TEORI PERTUKARAN
(EXCHANGE THEORY)
1. Fokus perhatian sosiologi adalah perilaku nyata yg dpt diamati dan diukur, pd level individu maupun kolektif
2. Konsep2 yg tidak dapat diukur hrs diberi definisi operasional shg bisa diukur dan dibandingkan (misal: kegiatan, keakraban hubungan, perasaan) 3. Tujuan akhir => terbentuknya hukum
5. Pemuka2 teori pertukaran
a. George Homans ( …. – 1989) b. John Thibaut
c. Harold W Kelly d. Peter Blau
6. Pokok2 fikiran George Homans
a. Fokus perhatian: pertukaran pd kelompok kecil b. Teori pertukaran didasari:
* Ekonomi dasar => cost – benefit
c. Bentuk pertukaran:
* Langsung (menekankankeseimbangan dan keterlibatan emosi
A B
* Tidak langsung (mendukung integrasi dan solidaritas kelompok)
A B
7. Kontribusi Thibaut dan Kelly:
a. Memperluas analisis pertukaran ke kelompok yg lebih besar
b. Interaksi dimulai dg penjajagan utk dilanjutkan atau diputuskan
c. Mutu interaksi dipengaruhi faktor endogen (lelah, rasa puas, dll) dan eksogen (lingkungan, latar blk, dll)
d. Ada alternatif interaksi utk dipilih
8. Kontribusi Peter Blau:
a. Pertukaran terjadi pd level mikro dan makro
(mensyahkan etruktur kekuasaan: ada sub dan super struktur)
b. Pertukaran tak seimbang merupakan sumber
utama struktur kekuasaan (yg lemah sub ordinasi
9. Contoh proposisi pertukaran
a. Jika pd masa lalu suatu stimulus menimbulkan tindakan yg mendatangkan ganjaran, maka makin
mirip stimulus yg ada makin mungkin orang ybs melakukan tindakan yg sama atau hampir sama b. Makin sering suatu tindakan mendapat ganjaran,
makin sering seseorang melakukannya
c. Makin tinggi nilai suatu tindakan, makin senang orang melakukannya
d. Makin sering seseorg mendapat ganjaran, makin kurang bernilai baginya utk meningkatkannya
e. Jika seseorg tidak menerima ganjaran seperti yg diharapkan, atau menerima hukuman di luar
TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL:
INTEGRASI DAN KETERATURAN SOSIAL
1. Fokus perhatian:
a. Apa yg membuat masyarakat bersatu
b. Bagaimana landasan sos itu dipertahankan
c. Bagaimana tindakan individu yg berkontribusi kepada masy diarahkan pd kesejahteraan masy 2. Analisis fungsional terdapat pd karya2: A Comte, E Durkheim, Max Weber, Karl Marx, G Simmel, dan
3. Talcott Parsons (1902 – 1979) mengembangkan
‘Grand Theory of Sociology’ yg mendapat sambutan luas, tapi kemudian terdesak oleh teori sosiologi
radikal dan interaksi simbolik
4. Parsons mengembangkan konsep ‘tindakan Sosial Voluntaristik’ melalui analisis karya2 sbb.
a. Marshall => Terlalu rasional, kurang normatif
b. Pareto => Tindakan mns kebanyakan non logis c. E Durkheim => Dominasi masyarakat
d. Max Weber => Tidakan individu dilandasi
5. Tindakan sosial voluntaristik => orang bebas memilih tujuan dan alat, tetapi terikat pada
6. Tindakan sosial individu dilandasi dua elemen dasar: a. Orientasi motivasional => meningkatkan kepuasan dan menekan kekecewaan b. Orientasi nilai => standar norma yg
mengendalikan pilihan Orientasi motivasional meliputi tiga dimensi berikut: a. Dim kognitif => pengetahuan pelaku ttg situasi
b. Dim katektif => reaksi afektif/emosional thd situasi c. Dim evaluatuf => dasar-dasar utk menentukan pilihan Orientasi nilai meliputi tiga dimensi berikut:
a. Dim kognitif => penget ttg standar utk penerimaan/ penolakan interpretasi kognitif
7. Komitmen thd nilai dan norma merupakan faktor pemersatu masyarakat
8. Ada tiga kategori tindakan sosial : a. Tind intelektual => kognisi
b. Tind afeksi => afeksi c. Tind moral => evaluasi
9. Empat tahapan sistem yg fungsional dlm
pelembagaan dan pembudayaan nilai/norma: a. Budaya
b. Sosial c. Individu
10. Nilai / moral sbg faktor pemersatu hrs: a. Dilembagakan pd level budaya
b. Disosialisasikan pd level sosial c. Diinternalisasi pd level individu d. Dikontrol pd level perilaku
Juga hrs terpenuhi kebutuhan akan ketahanan teritorial, krn masyarakat saling berhubungan
11. Ada arus informasi dan kontrol dari level budaya sp dg organisma perilaku, dan arus enerji dg arah
12. Tindakan sosial dirumuskan dlm ‘variabel pola’ (pettern variable) sbb:
a. Afektif vs netral afeksi
b. Kolektivitas vs orientasi diri c. Partikularism vs universalism
d. Orientasi askripsi vs orientasi prestasi e. Kekaburan vs spesifitas
13. Sistem sosial punya empat fungsi berikut: (A) Adaptation => Ekonomi
(G) Goal attainment => Politik (I) Integration => Hukum
(L) Latency => Keluarga, agama, pendid
14. T Parsons dan teori sistem umum : a. Sistem terbuka
b. Setiap sub sistem pd gilirannya dpt dilihat sbg sistem
15. Media pertukaran dalam AGIL : (A) => uang
(G) => kekuasaan ( I ) => hukum
(L) => komitmen nilai 16. Kritik thd T Parsons :
a. Grand theory of Sociology tidak berorientasi penelitian
17. Sebenarnya T Parsons tidak anti perub sosial, krn dlm AGIL ada peningkatan:
(A) => pembag kerja, efisiensi (G) => diferensiasi struktural
( I ) => peningkatan inklusi / keterlibatan (L) => generalisasi nilai
18. Parsons : Perub sos berjalan sistemik, seimbang, tanpa guncangan. (Berbeda dg teori disequilibrium W F Ogburn). O k i teori
19. Robert King Merton (1919 - …..)
Menjawab kritik terhadap Parsons dg:
a. Mengembangkan ‘middle range theory’ utk acuan penelitian
b. Perhatian akan konflik
KONFLIK DAN PERUBAHAN SOSIAL
1. Teori konflik merup reaksi thd Fungsionalisme Str’al yg terlalu menekankan pd integrasi,
solidaritas, stabilitas dan keseimbangan, mengabaikan konflik dan perub sosial
2. Akar teori :
a. Karl Marx, Max Weber, Georg Simmel b. Psikoanalisis
3. HISTORIS
Mulai berkembang di Frankfurt (1930 – an).
Dibubarkan Nazi. Di AS bertemu sos radikal dg fokus masalah2 sos (industrialisasi, urbanisasi, rasionalisasi berlebihan, situasi politik)
4. Aliran Farankfurt mengeritik:
a. Marxisme yang determinisme ek dan mekanistik b. Positivisme dg metode sains utk semua disiplin c. Sosiologi yg tidak serius membela or tertindas d. Masy modern yg menekankan rasionalitas berpihak pd kaum dominan
5. TUJUAN:
Sosiologi kritis mendorong emansipasi dan perbaikan nasib kaum tertindas
6. TOKOH – TOKOH: a. Wright Mills
b. Robert Mitchels c. Ralph Dahrendorf d. Lewis Coser
7. POKOK FIKIRAN WRIGHT MILLS
Masy didominasi kaum elit (pol, ekon, militer)
Elit di suatu bidang mudah jadi elit di bidang lain
Kerjasama antar elit dlm mempertahankan dominasi 8. KONTRIBUSI ROBERT MITCHELS
Organisasi didominasi kaum elit Ada hukum besi oligarkhi
d. Perub str otoriter berbeda keradikalan dan kecepatannya.
Ada korelasi antara intensitas dan kekerasan dg keradikalan dan kecepatan
10. KONTRIBUSI LEWIS COSER
a. Konflik bisa fungsional atau disfungsional
b. Dalil Coser: Konflik dg luar memperkuat solidaritas ke dlm; memperkuat solidaritas ke dlm berakibat konflik dg luar
c. Ketiadaan konflik tidak berarti ada integrasi yg kuat
d. Sumber konflik : Pemenuhan kebutuhan tidak memadai dan ada ketidakadilan
e. Pemecahan konflik: * Musyawarah terbuka * Wasit yg adil
f. Dua kategori konflik :
* realistik => utk mencapai tujuan, mendorong perub sos yg menguntungkan sistem
* non realistik => mengarah pd kebencian
11. KONTRIBUSI RANDAL COLLINS
a. Konflik bisa tjd pd level makro atau mikro
b. Sumber konflik pd level makro : perbed kontrol thd sumber (ek, pol, org, militer) oleh pihak2 yg terlibat c. Sumber konflik pd level mikro : usaha mempengaruhi definisi subyektif orang lain utk menambah keuntungan d. Dlm organisasi, konflik bisa tjd antar jenjang otoritas krn perbedaan wewenang, jaringan komunikasi, dana, sifat kerja fisik, dll, yg bisa mempribadi
TEORI SISTEM TERBUKA
1. DASAR:
Menguatnya kesadaran bhw dunia penuh dg kehid yg saling tergantung dan saling
pengaruhi:
* antar individu, klp, stratum, organisasi * antar komponen/segi kehidupan
* antar wilayah (geo, pol, kota - desa), dll * antara kehid dg lingkungan
2. Analisis kesalingtergantungan sistemik tsb tdp pd berbagai teori:
• Str’al fungs => masy stabil krn konsensus nilai
• Konflik => sumber dikuasai kaum dominan
• Interasi simbolik => pemilikan simbol bersama
• Pertukaran => imbalan dan penghargaan
3. TUJUAN SISTEM TERBUKA / UMUM
4. KARAKTERISTIK TEORI SISTEM TERBUKA
• Konsep inti : organisasi (dg komponen2 yg saling tgt memunginkan integrasi berbagai ilmu)
• Dunia dan kehid merup sebuah sistem amat besar
• Sistem tda komponen fisik dan tindakan
• Keseluruhan lebih besar d p jmlah semua bagiannya
• Perub sebuah sub sistem berpengaruh pd subsistem lain
• Sistem berinteraksi dg lingkungan shg perub lingkungan berpengaruh thd sistem
• Batas sistem dg lingkungan tidak selalu jelas
• Hub sistemik bisa bersifat konflik atau koperatif
• Sifat hubungan merup kontinum : kuat – longgar
• Ada transaksi antar sistem (ada input dan output)
• Sistem sosbud berlainan dg sistem fisik-biologis
• Hub antar individu dan lingkungan merup hub informasi
5. WALTER BUCKLEY:
Tiga model sistem sosbud:
a. Model mekanis => hub amat stabil dan bertahan thd perubahan (konsep dasarnya: equilibrium,
inertia)
b. Model organis => ada penyesuaian thd lingk tapi tanpa perub struktur internal (konsep dasarnya: homeostasis pd level indiv dan kompetisi pd level spesies)
6. Perbed pandangan antara Darwinisme Sosial, Teori Sosial, Teori Sosio-biologis dan Sistem
Terbuka ttg perilaku:
a. Darwinisme sosial : Perbedaan kemampuan survival adalah sifat bawaan
b. Teori Sosial : Perbedaan kemampuan survival disebabkan perbedaan pemilikan kesempatan c. Teori Sosio – biologis : Sifat dan perilaku mns sbg warisan biologis dan bud dg bobot k l sama d. Teori Sistem Terbuka : Perilaku dipengaruhi
7. Teori sistem terbuka : Faktor internal dan eksternal mempengaruhi perilaku indiv dlm mekanisme sbb:
• Individu atau klp bertindak
• Tindakan menimbulkan dampak / konsekuensi
• Dampak bisa fungsional atau disfungsional
• Dampak bisa kasat mata atau hrs melalui penelitian (kualitatif, kuantitatif, atau gabungan)
• Penget ttg dampak menghasilkan umpan balik : * Morfostatis (perlu dipertahankan)
* Morfogenesis (perlu diubah)
• Pelaku meninjau ulang tindakan yg lalu
BAGAN ARUS UMPAN BALIK TINDAKAN I
TINDAKAN II
INFORMASI TTG DAMPAK
PHENOMENOLOGI
1. Akar Intelektual:
Edmund Husserl (1859 – 1938):
Phenomenology: aliran filsafat yg berpendapat bhw pengetahuan diperoleh melalui alat indera (yg lain: spekulasi)
Sosiologi fenomenologi menerangkan dunia tepat spt yg tampak se-hari2 (phenomenon = kejadian Alfred Schutz (1899 – 1959), filsuf sosial Jerman
2. Penganut utama fenomenologi di USA :
• Harold Garfinkel => Ethnomethodology
• Peter L Berger => Sosiologi Pengetahuan a. Harold Garfinkel (1917 - ……)
Ethnomethodology diberi definisi => ‘members’ methods of making sense of their social world
Fokus perhatian => bgm or memaknai kegiatan hidupnya se-hari2 yg ‘taken for granted’ (diterima begitu saja). Bukan apa dan bgm norma yg hrs diikuti tetapi bgm cara warga mengikuti norma dan nilai tertentu.
Dua jenis kajian awal:
• Studi setting institusional (spt kehidupan se-hari2 di poliklinik, sidang pengadilan, kantor polisi, dll)
• Analisis percakapan
Kritik kaum fenomenologi thd teori tradisional:
• Terlalu memfokuskan pd konsep2, karenanya terasing dari realita kehidupan sosial se-hari2
• Metodologis : kurang memahami obyek studi
b. Peter Berger (1929 - …..)
Bersama Luckman menulis ‘The Social Construction of Reality’ => Sosiologi Pengetahuan, dg fokus pd proses bhw : ‘Pengetahuan hrs diterima sbg
kenyataan obyektif dan bermakna subyektif’
Sos pengetahuan diciptakan oleh Max Scheler (Jerman, 1920-an), kemudian dirumuskan dan dikembangkan di USA oleh Karl Mannheim.
Tugas pokok sosiologi pengetahuan: * Menerangkan bgm penget dibentuk, dikembangkan dan didistribusikan
* Menjelaskan dialektika antara diri dg dunia
Penget bersumber pd ide dan pengalaman subyektif dlm kehid se-hari2 yg diperoleh secara kualitatif,
kemudian mengalami proses eksternalisasi dan obyektivasi
Kenyataan hidup se-hari2 sudah diobyetivasi, dibentuk oleh suatu tatanan obyek, diberi nama, dikelompokkan, dan diterima begitu saja. Bahasa merup faktor obyektivasi paling penting dan
digunakan sec intersubyektif (ber-sama2)
Sbg kenyataan obyektif, masy telah ada sebelum mns lahir, mengalami pelembagaan dan legitimasi, dipertahankan dan disebarkan dlm bentuk tradisi2, diperkaya dan dimodifikasi
Dlm kenyataan subyektif ada proses internalisasi Dua tahap sosialisasi : primer (masa kanak2 dlm
keluarga) dan sekunder (perolehan pengetahuan / peran2 khusus sesuai dg pembag kerja)
Hasil sosialisasi sekunder tidak lengkap. Ini menghasilkan cadangan pengetahuan
PERKEMBANGAN INTEGRATIF
TEORI-TEORI SOSIOLOGI
1. INTEGRASI TEORI MIKRO – MAKRO (AS)
Mnrt Ritzer perkemb teori sosiologi di AS sd akhir abad ke – 20 sbb:
a. Sd th 1970 : ekstrimisme sosiologi makro dan mikro
b. 1970-an : proses awal menuju konsensus teori sosiologi makro - mikro
BEBERAPA CONTOH INTEGRASI MIKRO-MAKRO
a. GEORGE RITZER : Hub teori mikro – makro hrs dikaitkan dg kontinum obyektif – subyektif sbb:
b. JEFFREY ALEXANDER (SOSIOLOGI MULTI DIMENSIONAL)
GRS VERTIKAL : KONTINUM SUMBER KETERATURAN, BERASAL DARI KEKUATAN EKSTERNAL (KOLEKTIF) DAN INTERNAL (INDIVIDU)
Perbedaan pola fikir Alexander – Ritzer:
Ritzer memusatkan perhatian pd hubungan dialektis antara keempat tingkat.
d. ALLEN LISKA (MAKRO KE MOKRO DAN MIKRO KE MAKRO) => PERBAIKAN THD MODEL COLEMAN
PROTESTANTISME KAPITALISME (SISTIM RELIGIUS) SISTIM EKONOMI TINGKAT MAKRO
TINGKAT MIKRO
e. RANDAL COLLINS, KARIN KNORR-CETINA DAN
AARON CIQUIREL (LANDASAN MIKRO SOSIOLOGI MAKRO)
f. NORBERT ELIAS (SOSIOLOGI FIGURASIONAL) Figurasi adalah proses sosial yg menyebabkan
terbentuknya jalinan hub sos individu baik pd klp kecil maupun besar (sekali)
Fokus perhat Elias pd perkemb (sosiogenesis) peradaban barat (civilizing process) yg meliputi berbagai hal seperti perilaku di meja makan,
hubungan seksual, membuang ingus, dll.
Di antara kesimpulannya: kaum bangsawan punya peran penting dlm civilizing, krn apa yg mereka
2. INTEGRASI AGEN – STRUKTUR/KULTUR (EROPA)
a. Agen bisa individual (mikro) atau kolektivitas (makro) dan struktur pun bisa makro atau mikro (misal : interaksi antar individu)
b. Str adalah bidang fenomena material dan kepentingan
Kultur meliputi fenomena non material dan gagasan
4. Tujuan integrasi agen – struktur/kultur :
menerangkan hub dialektis dan saling pengaruh antara agen dan struktur/kultur, antara kebiasaan dg lingk sosbud
DLM PERKEMBANGANNYA, KEDUA MODEL