• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI SOSIOLOGI pembangunan teori sosiol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI SOSIOLOGI pembangunan teori sosiol "

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

KLASIFIKASI TEORI SOSIOLOGI

a. Johnson (Teori Sosiologi Klasik dan Modern)

(2)

b. George Ritzer (Sosiologi: Ilmu Penget Berparadigma Ganda) Tiga paradigma teori sosiologi

1) Paradigma Fakta Sosial

2) Paradigma Definisi Sosial * Teori tindakan

* Teori interaksi simbolik * Teori fenomenologi

(3)

AUGUSTE COMTE (1798 – 1857)

1. Perumus sosiologi sbg ilmu empirik

2. Comte adalah positivist => Memahami masy

dg pendekatan sains

3. Mengembangkan strategi perubahan masy, meskipun ia seorang konservatif yg

mempertahankan tertib sosial (soc order)

4. Masy dipandang sebagai organisme dg ciri2: * Totalitas lebih besar d p jumlah individu * Masy merupakan sistem

(4)

5. Metode kerja sosiologi = metode sains: Observasi, perbandingan, Eksperimen

Kebudayaan berpengaruh thd struktur masyarakat Berfikir merup komponen bud terpenting, berkemb sbb: * Teologi

* Metafisik * Positif

Hubungan berfikir dg struktur masyarakat: a. Teologi => Masy militer

b. Metafisik => Org masy lokal, dominasi ahli hukum

(5)

7. Perumbuhan ilmu (berdasarkan kompleksitas): * Matematika

* Astronomi * Fisika

* Kimia * Biologi * Sosiologi

8. Comte menaruh perhatian akan pembag kerja dan kemajuan. Kemajuan mengganggu tertib

(6)
(7)

PITIRIM SOROKIN (1889 – 1968)

1. Mengembangkan teori siklis yg menerangkan bhw kebud berubah : bud rohani => bud campuran => bud indrawi => bud campuran => bud rohani => campuran, dst

Bud rohani (ideational) :

* Asketis => mengurangi kebutuhan fisik sejauh mungkin.

* Aktif => mengurangi kebutuhan fisik dan

(8)

Budaya indrawi (sensasional)

* Pasif => Kejarlah kenikmatan

* Sinis => Kejar jenikmatan yg diterima dunia ideasional

* Aktif => Mengubah dunia fisik untuk kesenangan

Budaya campuran:

* Idealistis => terintegrasi

(9)

WILLIAM FIELDING OGBURN (1886 – 1959)

1. Mengembangkan teori disequilibrium (teori

guncangan) akibat ketimpangan penerimaan bud materi dan non materi.

2. Disequilibrium diperkuat oleh perbedaan penerimaan antar bud non materi sendiri

3. Konsep kunci : Cultural lag

4. Persoalan hidup merup perwujudan cultural lag

(10)

EMILE DURKHEIM (1858 – 1917)

1. Sosiologi hrs terpisah dari psikologi dan filsafat karena berlainan obyek studi dan metode kerja 2. Obyek studi sosiologi => fakta sosial:

a. Benda atau sebagai benda

b. Berada di luar dan di atas individu c. Punya daya paksa thd individu

d. Tersebar / dimiliki masyarakat

(11)

4. Pendekatan sains, positivistik, empirik, obyektif, kuantitatif, statistik

5. Konsep utama : integritas sosial dan solidaritas sosial

6. Solidaritas sosial => Keadaan hubungan antar individu / klp yg didasari moral, perasaan dan

kepercayaan bersama, diperkuat dg pengalaman emosional bersama

7. Dua kategori solidaritas sosial: a. Solidaritas mekanis

(12)

8. Solidaritas mekanis didasari ikatan emosional atas kebersamaan; solidaritas organis berkaitan dg saling tergantung atas dasar pembagian kerja (division of labor)

(13)
(14)

11. Dlm masy terjadi pembagian kerja yg makin khusus (spesialisasi), yg bersumber pada pertumbuhan penduduk

12. Ada hubungan agama dg solidaritas sosial (Studi ttg masy Arunta di Australia)

13. Studi ttg bunuh diri (suicide) memperkuat teori solidaritas sosial. Tiga kategori bunuh diri:

(15)

14. Ancaman terhadap solidaritas sosial: a. Konflik

b. Penyimpangan c. Individualisme d. Anomi

15. Perubahan sosial berakibat : a. Disintegrasi sosial

b. Disorganisasi sosial

(16)

KARL MARX (1818 – 1883)

1. Pola berfikir => determinisme ekonomi

2. Ekonomi dipandang sbg infra struktur, sedang

sospol, budaya dan agama sbg supra struktur

3. Karl marx menolak pendekatan positif dan

menggunakan pendekatan historis

4. Karl marx terpengaruh hegel, tetapi mengganti:

a. Idealisme dg materialisme

(17)

5. Kebutuhan manusia tak pernah tuntas, selalu muncul bentuk produksi baru

6. Mns berbeda dari hewan dlm kemampuan bersama menciptakan kondisi materiil yg diperlukan

7. Perubahan cara produksi menimbulkan perub sos

8. Sejarah perkembangan masyarakat meliputi : a. Primitif

b. Komunal purba c. Feodal

(18)

9. Struktur kelas atas dasar pemilikan alat produksi: a. Borjuis => pemilik alat produksi (tanah, mesin, modal); mempertahankan status quo b. Proletar => hanya memiliki tenaga dan

keterampilan; mengusahakan perubahan revolusioner

Antara kedua kelas terjadi konflik yg tak pernah selesai

10. Struktur kelas dan kesadaran kelas: Str kelas => obyektif

(19)

11. Konsep dasar lainnya: a. Kesadaran palsu

b. Alienasi

12. Kesadaran palsu => ideologi budaya berupa ilusi utk mengimbangi ketimpangan dan kekurangan materi yg berakibat tidak sadar akan kepentingan

sebenarnya

13. Kesadaran palsu merupakan dasar bagi sikap karl Marx thd agama krn dlm agama tdp banyak

(20)

14. Alienasi => Produk terlepas dari pembuatnya

15. Alienasi tjd paling ekstrim dlm kapitalisme yg ditandai mekanisme pasar yg impersonal

16. Alienasi politik => perlindungan pemerintah thd kelas yg dominan

17. Untuk menghilangkan alienasi hrs menghilangkan hak milik dan kapitalisme

(21)

19. Jawaban kapitalis atas kritik Karl Marx: a. Upah buruh naik

b. Pertumbuhan kelas menengah c. Tersebarnya pemilikan saham d. Fiskal yg berimbang

(22)

MAX WEBER 1864 - 1920

1. Sosiologi mengkaji individu dan tindakan sosialnya 2. Individu => motivasi dan rasionalitasnya

Tindakan sosial => perilaku penuh makna subyektif diarahkan kepada orang lain

(23)

4. Metode kerja: kualitatif, subyektif, Verstehen.

5. Mengatasi subyektivitas dg mengembangkan tipe ideal (ideal type)

6. Permasalahan ilmu yg ‘value free’ vs ‘value laden’ 7. Tipe2 tindakan sosial:

a. Tindakan sos rational: zweckrational wertrational b. Tindakan sos non rational:

afektif

(24)

8. Perbedaan power dan otoritas:

Power => Kemampuan utk memaksakan kehendak

Otoritas => Pengakuan pihak lain

9. Macam2 otoritas:

Tradisional Kharismatik Rasional legal Campuran

(25)

11. Stratifikasi sosial didasari: Wealth (kekayaan)

(26)

12. Agama : Ia mempelajari pengaruh agama thd

perkembangan ekon di kalangan Calvynist Eropa (The Protestant Ethic and the spirit of capitalism)

Asumsi : orang baik bakal masuk surga

Ciri2 orang baik:

Suka kerja keras dan biasa hidup hemat Rasional dan berjiwa investasi

Disiplin serta mandiri

(27)

GEORG SIMMEL (1858 – 1918)

1. Obyek studi sosiologi => interaksi sosial (pola2 interaksi)

2. Simmel menjembatani :

a. Realisme – Nominalisme (Durkheim – M Weber) b. Konflik – Solidaritas (K Marx – E Durkheim)

3. Pola berfikir Simmel dipengaruhi oleh:

a. Herbert Spencer => Evolusi (diferensiasi dan heterogenesi masyarakat)

(28)

4. Masy dlm proses pembentukan (sosiasi, vergesell-schaftung)

5. Sosiologi mempelajari pola2 interaksi, meliputi:

a. Bentuk: Solidaritas, Kompetensi, Subordinasi, Pembagian Kerja, dll (dlm negara, parpol, industri)

b. Isi : Kepentingan poleksos, dll 6. Hubungan bentuk dan isi dinamis

(29)

7. Pokok-pokok pembahasan Simmel:

a. Proses sosial => pembag kerja, pembentukan partai, oposisi thd penguasa, konflik, perundingan

b. Tipe2 sosial (peran khas seseorang):

Wasit, atasan, orang asing, makelar

c. Pola2 perkembangan sosial:

(30)

8. Konflik:

a. Merup bagian (bukan lawan) dari interaksi b. Bisa memperkuat interaksi

9. Upaya meredam konflik : a. Hilangkan dasar konflik

b. Menangkan salah satu pihak c. Kompromi / Damai

(31)

10. Peran pihak ketiga dlm konflik: a. Wasit

b. Penengah

c. Pencari untung dlm konflik d. Menciptakan konflik

11. Pengaruh jumlah thd konflik

12. Interaksi dan pembentukan kelompok dan birokrasi 13. Uang sebagai media interaksi

(32)

15. Kreativitas individu vs budaya mapan

a. Kebudayaan merupakan produk kreativitas, tapi jika sudah mapan bisa menjadi penghalang untuk perkembangan kreativitas lebih lanjut

(33)

TEORI INTERAKSI SIMBOLIK

1. Landasan teori : a. Pragmatisme

b. Behaviorisme sosial

2. Beberapa aspek pragmatisme:

a. Realitas diciptakan saat bertindak dlm dunia nyata b. Pengetahuan dan ingatan ttg dunia nyata didasari kegunaannya

(34)

3. Behaviorisme sosial (berbeda dg behaviorisme radikal Watson): ‘tindakan bukan respon thd stimulus melainkan thd maknanya bagi pelaku’ 4. Kontributor thd teori interaksi simbolik:

a. George Herbert Mead (1863 – 1931) b. Charles Horton Cooley (1864 – 1929) c. William I Thomas (1863 – 1947)

d. Manford Kuhn ( …. - ….)

(35)

5. Pokok2 fikiran G H Mead:

(36)

d. Dlm interaksi diperlukan empathy (kemampuan menempatkan diri sbg orang lain)

e. Perkembangan konsep diri dimulai pd masa kanak2: * Tahap bermain (memainkan peran orang lain)

* Tahap permainan (games, mengerti peran orang2 lain dalam tim)

* Tahap ‘generalized other’ (pembentukan sikap tim sehingga anak punya sikap yg sama dg

(37)

f. Masyarakat merupakan proses sosial yg

berlangsung terus-menerus, didukung oleh: * Pranata sosial (kebiasaan hidup bersama) * Pendidikan (internalisasi pranata sosial yg

memberi ruang utk berkembangnya individualitas) g. Prinsip-prinsip dasar interaksi simbolik:

* Mns punya kemampuan berfikir yg dibentuk melalui

interaksi sosial / sosialisasi yg tidak searah * Obyek berfikir => obyek fisik, sosial, moral

(38)

* Interaksi simbolik adalah interaksi yg menggunakan simbol (y I obyek sosial yg disetujui orang utk

menggantikan / merepresentasikan sesuatu

* Simbol berupa benda, gerak / isyarat atau kata2; Bahasa adalah simbol yg paling penting

* Mns mempelajari simbol dan maknanya melalui interaksi

* Simbol hrs dimaknai sama oleh pihak-pihak ybs * Pemakaian simbol bisa tampak atau terselubung. Berfikir => interaksi dg diri sendiri (terselubung) * Perhatian interaksi simbolik terfokus pd dampak makna dan simbol thd tindakan mns

(39)

6. Pokok-pokok fikiran C H Cooley (1864 – 1929) a. Individu dan masy saling memerlukan

b. ‘Looking glass self’ utk menilai penerimaan / penolakan orang lain yg menghasilkan :

* Image ttg diri sendiri

* Image ttg pandangan orang lain * Harga diri (rasa bangga, malu)

c. ‘Primary group’: tempat pertama kali orang

memasuki dunia sosial yg pokok => tempat watak dasar secara universal dibentuk

(40)

7. Pokok2 fikiran W I Thomas

a. Perilaku tgt pd definisi situasi yg diberikan (relativis melihat bhw situasi yg sama punya makna berbeda bagi orang yg berbeda)

b. Definisi situasi itu subyektif dan berubah

(41)

8. Pokok fikiran Manford Kuhn

a. Interaksi simbolik merupakan payung bagi teori2 lain

b. Konsep diri dapat dikorelasikan secara kuantitatif dg variabel2 sosial lain melalui tes ‘twenty

(42)

9. Pokok2 fikiran George H Blumer

a. Orang punya macam-macam status dan peran. Di antaranya ada yg meenonjol

b. Menolak dominasi struktur sosial berskala besar thd tindakan sosial aktor

c. Konsep diri dipengaruhi status dan peran d. Keberhasilan dlm pelaksanaan peran

dipengaruhi:

* Komitmen ybs

* Dukungan pihak lain * Situasi

(43)

10. Pokok2 fikiran Erving Goffman (Teori Drama turgi) a. Hidup adalah sandiwara untuk mempertahankan kesan

(44)

11. Teori Interaksi simbolik merupakan teori utama dlm psikologi sosial, komunikasi dan pendidikan

12. Keunggulan2 teori Interaksi simbolik:

a. Perhatian ke level analisis mikro maupun makro b. Terintegrasi dan bersintesis dg teori2 lain

(pertukaran, etnometodologi, fenomenologi)

(45)

13. Kritik thd Interaksi simbolik

a. Meninggalkan teknik2 ilmiah konvensional

b. Konsep2-nya kurang tegas (self, fikiran, the ‘I’ and the ‘me’

c. Mengabaikan peran struktur berskala luas

(46)

14. Masa depan Interaksi simbolik cukup cerah, karena: a. Banyak karya berbagai ilmu bertema interaksi

simbolik

(47)

TEORI PERTUKARAN

(EXCHANGE THEORY)

1. Fokus perhatian sosiologi adalah perilaku nyata yg dpt diamati dan diukur, pd level individu maupun kolektif

2. Konsep2 yg tidak dapat diukur hrs diberi definisi operasional shg bisa diukur dan dibandingkan (misal: kegiatan, keakraban hubungan, perasaan) 3. Tujuan akhir => terbentuknya hukum

(48)

5. Pemuka2 teori pertukaran

a. George Homans ( …. – 1989) b. John Thibaut

c. Harold W Kelly d. Peter Blau

6. Pokok2 fikiran George Homans

a. Fokus perhatian: pertukaran pd kelompok kecil b. Teori pertukaran didasari:

* Ekonomi dasar => cost – benefit

(49)

c. Bentuk pertukaran:

* Langsung (menekankankeseimbangan dan keterlibatan emosi

A B

* Tidak langsung (mendukung integrasi dan solidaritas kelompok)

A B

(50)
(51)

7. Kontribusi Thibaut dan Kelly:

a. Memperluas analisis pertukaran ke kelompok yg lebih besar

b. Interaksi dimulai dg penjajagan utk dilanjutkan atau diputuskan

c. Mutu interaksi dipengaruhi faktor endogen (lelah, rasa puas, dll) dan eksogen (lingkungan, latar blk, dll)

d. Ada alternatif interaksi utk dipilih

(52)

8. Kontribusi Peter Blau:

a. Pertukaran terjadi pd level mikro dan makro

(mensyahkan etruktur kekuasaan: ada sub dan super struktur)

b. Pertukaran tak seimbang merupakan sumber

utama struktur kekuasaan (yg lemah sub ordinasi

(53)

9. Contoh proposisi pertukaran

a. Jika pd masa lalu suatu stimulus menimbulkan tindakan yg mendatangkan ganjaran, maka makin

mirip stimulus yg ada makin mungkin orang ybs melakukan tindakan yg sama atau hampir sama b. Makin sering suatu tindakan mendapat ganjaran,

makin sering seseorang melakukannya

c. Makin tinggi nilai suatu tindakan, makin senang orang melakukannya

d. Makin sering seseorg mendapat ganjaran, makin kurang bernilai baginya utk meningkatkannya

e. Jika seseorg tidak menerima ganjaran seperti yg diharapkan, atau menerima hukuman di luar

(54)

TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL:

INTEGRASI DAN KETERATURAN SOSIAL

1. Fokus perhatian:

a. Apa yg membuat masyarakat bersatu

b. Bagaimana landasan sos itu dipertahankan

c. Bagaimana tindakan individu yg berkontribusi kepada masy diarahkan pd kesejahteraan masy 2. Analisis fungsional terdapat pd karya2: A Comte, E Durkheim, Max Weber, Karl Marx, G Simmel, dan

(55)

3. Talcott Parsons (1902 – 1979) mengembangkan

‘Grand Theory of Sociology’ yg mendapat sambutan luas, tapi kemudian terdesak oleh teori sosiologi

radikal dan interaksi simbolik

4. Parsons mengembangkan konsep ‘tindakan Sosial Voluntaristik’ melalui analisis karya2 sbb.

a. Marshall => Terlalu rasional, kurang normatif

b. Pareto => Tindakan mns kebanyakan non logis c. E Durkheim => Dominasi masyarakat

d. Max Weber => Tidakan individu dilandasi

(56)

5. Tindakan sosial voluntaristik => orang bebas memilih tujuan dan alat, tetapi terikat pada

(57)

6. Tindakan sosial individu dilandasi dua elemen dasar: a. Orientasi motivasional => meningkatkan kepuasan dan menekan kekecewaan b. Orientasi nilai => standar norma yg

mengendalikan pilihan Orientasi motivasional meliputi tiga dimensi berikut: a. Dim kognitif => pengetahuan pelaku ttg situasi

b. Dim katektif => reaksi afektif/emosional thd situasi c. Dim evaluatuf => dasar-dasar utk menentukan pilihan Orientasi nilai meliputi tiga dimensi berikut:

a. Dim kognitif => penget ttg standar utk penerimaan/ penolakan interpretasi kognitif

(58)

7. Komitmen thd nilai dan norma merupakan faktor pemersatu masyarakat

8. Ada tiga kategori tindakan sosial : a. Tind intelektual => kognisi

b. Tind afeksi => afeksi c. Tind moral => evaluasi

9. Empat tahapan sistem yg fungsional dlm

pelembagaan dan pembudayaan nilai/norma: a. Budaya

b. Sosial c. Individu

(59)

10. Nilai / moral sbg faktor pemersatu hrs: a. Dilembagakan pd level budaya

b. Disosialisasikan pd level sosial c. Diinternalisasi pd level individu d. Dikontrol pd level perilaku

Juga hrs terpenuhi kebutuhan akan ketahanan teritorial, krn masyarakat saling berhubungan

11. Ada arus informasi dan kontrol dari level budaya sp dg organisma perilaku, dan arus enerji dg arah

(60)

12. Tindakan sosial dirumuskan dlm ‘variabel pola’ (pettern variable) sbb:

a. Afektif vs netral afeksi

b. Kolektivitas vs orientasi diri c. Partikularism vs universalism

d. Orientasi askripsi vs orientasi prestasi e. Kekaburan vs spesifitas

(61)

13. Sistem sosial punya empat fungsi berikut: (A) Adaptation => Ekonomi

(G) Goal attainment => Politik (I) Integration => Hukum

(L) Latency => Keluarga, agama, pendid

14. T Parsons dan teori sistem umum : a. Sistem terbuka

b. Setiap sub sistem pd gilirannya dpt dilihat sbg sistem

(62)

15. Media pertukaran dalam AGIL : (A) => uang

(G) => kekuasaan ( I ) => hukum

(L) => komitmen nilai 16. Kritik thd T Parsons :

a. Grand theory of Sociology tidak berorientasi penelitian

(63)

17. Sebenarnya T Parsons tidak anti perub sosial, krn dlm AGIL ada peningkatan:

(A) => pembag kerja, efisiensi (G) => diferensiasi struktural

( I ) => peningkatan inklusi / keterlibatan (L) => generalisasi nilai

18. Parsons : Perub sos berjalan sistemik, seimbang, tanpa guncangan. (Berbeda dg teori disequilibrium W F Ogburn). O k i teori

(64)

19. Robert King Merton (1919 - …..)

Menjawab kritik terhadap Parsons dg:

a. Mengembangkan ‘middle range theory’ utk acuan penelitian

b. Perhatian akan konflik

(65)

KONFLIK DAN PERUBAHAN SOSIAL

1. Teori konflik merup reaksi thd Fungsionalisme Str’al yg terlalu menekankan pd integrasi,

solidaritas, stabilitas dan keseimbangan, mengabaikan konflik dan perub sosial

2. Akar teori :

a. Karl Marx, Max Weber, Georg Simmel b. Psikoanalisis

(66)

3. HISTORIS

Mulai berkembang di Frankfurt (1930 – an).

Dibubarkan Nazi. Di AS bertemu sos radikal dg fokus masalah2 sos (industrialisasi, urbanisasi, rasionalisasi berlebihan, situasi politik)

4. Aliran Farankfurt mengeritik:

a. Marxisme yang determinisme ek dan mekanistik b. Positivisme dg metode sains utk semua disiplin c. Sosiologi yg tidak serius membela or tertindas d. Masy modern yg menekankan rasionalitas berpihak pd kaum dominan

(67)

5. TUJUAN:

Sosiologi kritis mendorong emansipasi dan perbaikan nasib kaum tertindas

6. TOKOH – TOKOH: a. Wright Mills

b. Robert Mitchels c. Ralph Dahrendorf d. Lewis Coser

(68)

7. POKOK FIKIRAN WRIGHT MILLS

Masy didominasi kaum elit (pol, ekon, militer)

Elit di suatu bidang mudah jadi elit di bidang lain

Kerjasama antar elit dlm mempertahankan dominasi 8. KONTRIBUSI ROBERT MITCHELS

Organisasi didominasi kaum elit Ada hukum besi oligarkhi

(69)
(70)

d. Perub str otoriter berbeda keradikalan dan kecepatannya.

Ada korelasi antara intensitas dan kekerasan dg keradikalan dan kecepatan

(71)

10. KONTRIBUSI LEWIS COSER

a. Konflik bisa fungsional atau disfungsional

b. Dalil Coser: Konflik dg luar memperkuat solidaritas ke dlm; memperkuat solidaritas ke dlm berakibat konflik dg luar

c. Ketiadaan konflik tidak berarti ada integrasi yg kuat

d. Sumber konflik : Pemenuhan kebutuhan tidak memadai dan ada ketidakadilan

e. Pemecahan konflik: * Musyawarah terbuka * Wasit yg adil

(72)

f. Dua kategori konflik :

* realistik => utk mencapai tujuan, mendorong perub sos yg menguntungkan sistem

* non realistik => mengarah pd kebencian

(73)

11. KONTRIBUSI RANDAL COLLINS

a. Konflik bisa tjd pd level makro atau mikro

b. Sumber konflik pd level makro : perbed kontrol thd sumber (ek, pol, org, militer) oleh pihak2 yg terlibat c. Sumber konflik pd level mikro : usaha mempengaruhi definisi subyektif orang lain utk menambah keuntungan d. Dlm organisasi, konflik bisa tjd antar jenjang otoritas krn perbedaan wewenang, jaringan komunikasi, dana, sifat kerja fisik, dll, yg bisa mempribadi

(74)

TEORI SISTEM TERBUKA

1. DASAR:

Menguatnya kesadaran bhw dunia penuh dg kehid yg saling tergantung dan saling

pengaruhi:

* antar individu, klp, stratum, organisasi * antar komponen/segi kehidupan

* antar wilayah (geo, pol, kota - desa), dll * antara kehid dg lingkungan

(75)

2. Analisis kesalingtergantungan sistemik tsb tdp pd berbagai teori:

Str’al fungs => masy stabil krn konsensus nilai

Konflik => sumber dikuasai kaum dominan

Interasi simbolik => pemilikan simbol bersama

Pertukaran => imbalan dan penghargaan

3. TUJUAN SISTEM TERBUKA / UMUM

(76)

4. KARAKTERISTIK TEORI SISTEM TERBUKA

Konsep inti : organisasi (dg komponen2 yg saling tgt memunginkan integrasi berbagai ilmu)

Dunia dan kehid merup sebuah sistem amat besar

Sistem tda komponen fisik dan tindakan

Keseluruhan lebih besar d p jmlah semua bagiannya

Perub sebuah sub sistem berpengaruh pd subsistem lain

Sistem berinteraksi dg lingkungan shg perub lingkungan berpengaruh thd sistem

Batas sistem dg lingkungan tidak selalu jelas

Hub sistemik bisa bersifat konflik atau koperatif

Sifat hubungan merup kontinum : kuat – longgar

Ada transaksi antar sistem (ada input dan output)

Sistem sosbud berlainan dg sistem fisik-biologis

Hub antar individu dan lingkungan merup hub informasi

(77)

5. WALTER BUCKLEY:

Tiga model sistem sosbud:

a. Model mekanis => hub amat stabil dan bertahan thd perubahan (konsep dasarnya: equilibrium,

inertia)

b. Model organis => ada penyesuaian thd lingk tapi tanpa perub struktur internal (konsep dasarnya: homeostasis pd level indiv dan kompetisi pd level spesies)

(78)

6. Perbed pandangan antara Darwinisme Sosial, Teori Sosial, Teori Sosio-biologis dan Sistem

Terbuka ttg perilaku:

a. Darwinisme sosial : Perbedaan kemampuan survival adalah sifat bawaan

b. Teori Sosial : Perbedaan kemampuan survival disebabkan perbedaan pemilikan kesempatan c. Teori Sosio – biologis : Sifat dan perilaku mns sbg warisan biologis dan bud dg bobot k l sama d. Teori Sistem Terbuka : Perilaku dipengaruhi

(79)

7. Teori sistem terbuka : Faktor internal dan eksternal mempengaruhi perilaku indiv dlm mekanisme sbb:

Individu atau klp bertindak

Tindakan menimbulkan dampak / konsekuensi

Dampak bisa fungsional atau disfungsional

Dampak bisa kasat mata atau hrs melalui penelitian (kualitatif, kuantitatif, atau gabungan)

Penget ttg dampak menghasilkan umpan balik : * Morfostatis (perlu dipertahankan)

* Morfogenesis (perlu diubah)

Pelaku meninjau ulang tindakan yg lalu

(80)

BAGAN ARUS UMPAN BALIK TINDAKAN I

TINDAKAN II

INFORMASI TTG DAMPAK

(81)

PHENOMENOLOGI

1. Akar Intelektual:

Edmund Husserl (1859 – 1938):

Phenomenology: aliran filsafat yg berpendapat bhw pengetahuan diperoleh melalui alat indera (yg lain: spekulasi)

Sosiologi fenomenologi menerangkan dunia tepat spt yg tampak se-hari2 (phenomenon = kejadian Alfred Schutz (1899 – 1959), filsuf sosial Jerman

(82)

2. Penganut utama fenomenologi di USA :

Harold Garfinkel => Ethnomethodology

Peter L Berger => Sosiologi Pengetahuan a. Harold Garfinkel (1917 - ……)

Ethnomethodology diberi definisi => ‘members’ methods of making sense of their social world

Fokus perhatian => bgm or memaknai kegiatan hidupnya se-hari2 yg ‘taken for granted’ (diterima begitu saja). Bukan apa dan bgm norma yg hrs diikuti tetapi bgm cara warga mengikuti norma dan nilai tertentu.

(83)

Dua jenis kajian awal:

Studi setting institusional (spt kehidupan se-hari2 di poliklinik, sidang pengadilan, kantor polisi, dll)

Analisis percakapan

Kritik kaum fenomenologi thd teori tradisional:

Terlalu memfokuskan pd konsep2, karenanya terasing dari realita kehidupan sosial se-hari2

Metodologis : kurang memahami obyek studi

(84)

b. Peter Berger (1929 - …..)

Bersama Luckman menulis ‘The Social Construction of Reality’ => Sosiologi Pengetahuan, dg fokus pd proses bhw : ‘Pengetahuan hrs diterima sbg

kenyataan obyektif dan bermakna subyektif’

Sos pengetahuan diciptakan oleh Max Scheler (Jerman, 1920-an), kemudian dirumuskan dan dikembangkan di USA oleh Karl Mannheim.

Tugas pokok sosiologi pengetahuan: * Menerangkan bgm penget dibentuk, dikembangkan dan didistribusikan

* Menjelaskan dialektika antara diri dg dunia

(85)

Penget bersumber pd ide dan pengalaman subyektif dlm kehid se-hari2 yg diperoleh secara kualitatif,

kemudian mengalami proses eksternalisasi dan obyektivasi

Kenyataan hidup se-hari2 sudah diobyetivasi, dibentuk oleh suatu tatanan obyek, diberi nama, dikelompokkan, dan diterima begitu saja. Bahasa merup faktor obyektivasi paling penting dan

digunakan sec intersubyektif (ber-sama2)

(86)

Sbg kenyataan obyektif, masy telah ada sebelum mns lahir, mengalami pelembagaan dan legitimasi, dipertahankan dan disebarkan dlm bentuk tradisi2, diperkaya dan dimodifikasi

Dlm kenyataan subyektif ada proses internalisasi Dua tahap sosialisasi : primer (masa kanak2 dlm

keluarga) dan sekunder (perolehan pengetahuan / peran2 khusus sesuai dg pembag kerja)

Hasil sosialisasi sekunder tidak lengkap. Ini menghasilkan cadangan pengetahuan

(87)

PERKEMBANGAN INTEGRATIF

TEORI-TEORI SOSIOLOGI

1. INTEGRASI TEORI MIKRO – MAKRO (AS)

Mnrt Ritzer perkemb teori sosiologi di AS sd akhir abad ke – 20 sbb:

a. Sd th 1970 : ekstrimisme sosiologi makro dan mikro

b. 1970-an : proses awal menuju konsensus teori sosiologi makro - mikro

(88)

BEBERAPA CONTOH INTEGRASI MIKRO-MAKRO

a. GEORGE RITZER : Hub teori mikro – makro hrs dikaitkan dg kontinum obyektif – subyektif sbb:

(89)

b. JEFFREY ALEXANDER (SOSIOLOGI MULTI DIMENSIONAL)

GRS VERTIKAL : KONTINUM SUMBER KETERATURAN, BERASAL DARI KEKUATAN EKSTERNAL (KOLEKTIF) DAN INTERNAL (INDIVIDU)

(90)

Perbedaan pola fikir Alexander – Ritzer:

Ritzer memusatkan perhatian pd hubungan dialektis antara keempat tingkat.

(91)
(92)

d. ALLEN LISKA (MAKRO KE MOKRO DAN MIKRO KE MAKRO) => PERBAIKAN THD MODEL COLEMAN

PROTESTANTISME KAPITALISME (SISTIM RELIGIUS) SISTIM EKONOMI TINGKAT MAKRO

TINGKAT MIKRO

(93)

e. RANDAL COLLINS, KARIN KNORR-CETINA DAN

AARON CIQUIREL (LANDASAN MIKRO SOSIOLOGI MAKRO)

(94)

f. NORBERT ELIAS (SOSIOLOGI FIGURASIONAL) Figurasi adalah proses sosial yg menyebabkan

terbentuknya jalinan hub sos individu baik pd klp kecil maupun besar (sekali)

Fokus perhat Elias pd perkemb (sosiogenesis) peradaban barat (civilizing process) yg meliputi berbagai hal seperti perilaku di meja makan,

hubungan seksual, membuang ingus, dll.

Di antara kesimpulannya: kaum bangsawan punya peran penting dlm civilizing, krn apa yg mereka

(95)

2. INTEGRASI AGEN – STRUKTUR/KULTUR (EROPA)

a. Agen bisa individual (mikro) atau kolektivitas (makro) dan struktur pun bisa makro atau mikro (misal : interaksi antar individu)

b. Str adalah bidang fenomena material dan kepentingan

Kultur meliputi fenomena non material dan gagasan

(96)

4. Tujuan integrasi agen – struktur/kultur :

menerangkan hub dialektis dan saling pengaruh antara agen dan struktur/kultur, antara kebiasaan dg lingk sosbud

DLM PERKEMBANGANNYA, KEDUA MODEL

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) model discovery learning berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada aspek pengetahuan dan ketrampilan pada

Nama dan arti nya islami awalan huruf L LABIB : Yang berakal cerdik.. LEILA : Wanita cantik

Marasuk dalam gamalan Banjar adalah proses menyamakan atau menyatukan suara yang menjadi sumber utama pembentukan nada pertama gamalan Banjar dari suara dalang

During of this process, internal control can already well because there is already a separation of duties. This is indicated by the data of debtors who has been on

yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas dengan. menggunakan data Laporan Keuangan Perusahaan untuk kurun waktu 3

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kualitas

Kesimpulan pada penelitian ini sebagian besar pola asuh orangtua di PAUD Aisyiyah Nur’aini Ngampilan Yogyakarta menggunakan pola asuh otoriter dan terdapat

SISTEM MAKLUMAT SISTEM SOKONGAN PENGURUSAN SISTEM SOKONGAN OPERASI - Sistem Maklumat Pengeluaran - Sistem Maklumat Pemasaran - Sistem Maklumat Kewangan - Sistem Maklumat Perakaunan