RUU
TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN
FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN
PERBEKALAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN
FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH
TANGGA
OLEH :
SEKRETARIS DITJEN BINFAR DAN ALKES
SISTIMATIKA RUU INISIATIF DPR
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II AZAS DAN TUJUAN
BAB III RUANG LINGKUP
BAB IV PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI,
ALAT KESEHATAN DAN PKRT
PENETAPAN STANDAR DAN PERSYARATAN PEMBUATAN
PENANDAAN DAN INFORMASI PEREDARAN
UMUM
PENYALURAN DAN PENYERAHAN
PEMASUKAN KE DALAM DAN PENGELUARAN
BAB V PROMOSI DAN IKLAN
BAB VI PENGUJIAN LABORATORIUM,
PENARIKAN KEMBALI DAN PEMUSNAHAN
BAB VII PEMERIKSAAN SARANA DAN
PENGAMBILAN CONTOH
BAB VIII PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB IX KETENTUAN PIDANA
BAB X KETENTUAN PERALIHAN
BAB XI KETENTUAN PENUTUP
BAB I KETENTUAN UMUM BAB II ASAS DAN TUJUAN BAB III PENGGOLONGAN
BAB IV STANDAR DAN PERSYARATAN BAB V PEMBUATAN DAN PEREDARAN
Pembuatan
Penandaan dan Informasi : Umum; Promosi dan
Iklan
Izin Edar
Peredaran : Penyaluran; Penyerahan; Impor dan
Ekspor
BAB VI PENGUJIAN LABORATORIUM, PENARIKAN KEMBALI, DAN PEMUSNAHAN
Pengujian Laboratorium Evaluasi Kembali
Penarikan Kembali dari Peredaran Ganti Rugi
Pemusnahan
BAB VIII PRAKTIK KEFARMASIAN DAN
PENGGUNAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN
Praktik Kefarmasian
Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan BAB IX OBAT TRADISIONAL
Obat Tradisional Indonesia Obat Tradisional Asing
BAB X OBAT ESENSIAL NASIONAL DAN OBAT
GENERIK
Obat Esensial Nasional Obat Generik
Harga Obat
BAB XII PEMBINAAN BAB XIII PENGAWASAN BAB XIV PENYIDIKAN
BAB XV PERAN SERTA MASYARAKAT BAB XVI KETENTUAN PIDANA
BAB I KETENTUAN UMUM
Pemerintah mengusulkan menambahkan definisi baru yaitu tentang Suplemen Kesehatan yang pada dasarnya
merupakan pengembangan dari obat bebas seperti vitamin dan mineral.
BAB II ASAS DAN TUJUAN
ASAS :
Kemanusiaan; Keamanan; Khasiat/Manfaat; Mutu dan Ketersediaan
TUJUAN :
Melindungi masy dari risiko pengadaan, pembuatan dan
peredaran sediaan farmasi, alkes dan PKRT yang tidak memenihi standar dan persyaratan
Melindungi masyarakat dari penyalahgunaan dan/atau
BAB I II PENGGOLONGAN
Bab ini dimaksudkan untuk mengklasifikasikan atau
mengkualifikasikan berdasarkan pada aspek keamanan dan risiko kesehatan dalam rangka memudahkan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan untuk masing-masing
komoditi.
OBAT : Obat dengan Resep Dokter dan Obat Tanpa Resep Dokter
OBAT TRADISIONAL : JAMU; Obat Herbal Terstandar;
Fitofarmaka
ALKES : Kelas A; Kelas B; Kelas C; dan Kelas D PKRT : Kelas I; Kelas II; dan Kelas III
BAB IV STANDAR DAN PERSYARATAN
BAB V PEMBUATAN DAN PEREDARAN Pembuatan :
Badan Usaha yang akan membuat sediaan farmasi,
alkes dan PKRT wajib memiliki izin usaha Industri (kecuali jamu yang dibuat perorangan)
Sediaan farmasi, alkes dan PKRT yang dibuat sesuai Cara Pembuatan yang Baik
Penandaan dan Informasi : Umum; Promosi dan Iklan Obyektif, lengkap dan tidak menyesatkan
Bahasan Indonesia, angka arab dan huruf latin Izin Edar
Menkes : Alat Kesehatan dan PKRT Kepala Badan POM : Sediaan Farmasi Peredaran
Penyaluran : Industri Farmasi; PBF; PAK dan IFK
Penyerahan : atas dasar resep dokter atau tanpa resep dokter
Impor dan Ekspor :
BAB VI PENGUJIAN LABORATORIUM, PENARIKAN KEMBALI, DAN PEMUSNAHAN
Pengujian Laboratorium :
Dilakukan oleh industri ybs dan/atau Badan
Pengawas pada Laboratorium yang terakreditasi
Evaluasi Kembali :
Secara berkala; atau karena ada data/informasi baru berkenaan dengan efek samping
Penarikan Kembali dari Peredaran :
Tanggung jawab badan usaha yang membuat dan/atau mengedarkan
Ganti Rugi :
Hak mendapatkan ganti rugi
Pemusnahan
BAB VII PENGADAAN DAN PEMERATAAN
implementasi dari tanggung jawab Pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan pemerataan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.
Dalam keadaan darurat Pemerintah dan Pemerintah Daerah
dapat melakukan kebijakan khusus dalam rangka pengadaan dan pemanfaatan obat, vaksin dan alat kesehatan
BAB VIII PRAKTIK KEFARMASIAN DAN
PENGGUNAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN
Bab ini mengatur mengenai penyelenggara praktik kefarmasian dan tata cara pelayanan kefarmasian. Pengaturan ini juga
BAB IX OBAT TRADISIONAL
Obat Tradisional Indonesia harus didorong dan
dikembangkan sehingga dapat digunakan dalam berbagai penyelenggaraan upaya kesehatan
Obat Tradisional Asing yang boleh diimpor dan
beredar di Indonesia Obat Herbal Terstandar dan/atau Fitofarmaka
BAB X OBAT ESENSIAL NASIONAL DAN OBAT
GENERIK
Penerapan DOEN
Mengatur tentang pelaksanaan paten oleh
pemerintah atau lisensi wajib atas obat yang masih dilindungi paten
BAB XI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Untuk menyelesaikan berbagai masalah
pembangunan kesehatan, diperlukan dukungan ilmu pengetahuan teknologi kesehatan (Iptek Kesehatan) yang sesuai dengan sistem, nilai dan budaya
masyarakat Indonesia.
Penelitian dan Pengembangan sangat diperlukan
untuk mempertajam penentuan prioritas
penyelenggaraan pembangunan kesehatan dalam
BAB XII PEMBINAAN
Dilaksanakan dengan menciptakan iklim usaha yang sehat; meningkatkan sumber daya nasional;
memberikan insentif dan desinsentif; meningkatkan kemandirian bahan baku; memfasilitasi pemasaran dalam negeri maupun luar negeri; serta
meningkatkan daya saing nasional dan global.
BAB XIII PENGAWASAN
Diatur tanggung jawab pengawasan, dan tindakan
BAB XIV PENYIDIKAN
Penyidikan, yang memberi kewenangan kepada pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan
Kementerian Kesehatan dan Badan POM,
sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana yang berkaitan dengan sediaan
BAB XV PERAN SERTA MASYARAKAT
Peran serta masyarakat dapat dilakukan oleh orang
perseorangan atau korporasi untuk perlindungan masyarakat
dari bahaya yang disebabka oleh sediaan farmasi, alat kesehatan dan PKRT
Peran pelaku usaha di bidang farmasi, alat kesehatan, dan
perbekalan kesehatan rumah tangga : pengawasan keamanan, mutu dan manfaat; perbaikan sistem internal; Cara pembuatan; Kemasan, label dan informasi; dan pembuatan iklan di media harus jujur, objektif dan tidak menyesatkan
BAB XVI KETENTUAN PIDANA
BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN
BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP
SUSUNAN KEANGGOTAAN :
Pelindung : Menteri Kesehatan Pengarah : Sesjen Kemkes
Ketua : Dirjen Binfar dan Alkes Sekretaris : SAM Mediko Legal
Anggota : 30 orang terdiri dari
* Dr. Faiq Bahfen * 6 Eselon I Kemkes
- Rohukor Kemkes