• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JEP 1002602 Bibliography

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JEP 1002602 Bibliography"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

69

Yuszar Gustriaini, 2016

MUTU KINERJA PENGAWAS SEKOLAH MENENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J. S. (1989). Inilah bahasa Indonesia yang benar II. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Chaer, A. (2007). Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2002). Pengantar semantik bahasa Indonesia. (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Garrison, J. G. (2006). Idiom bahasa Jepang “memakai nama-nama bagian

tubuh”. Jakarta: Kesaint Blanc.

Giffari, I. A. (2010). Analisis perbandingan makna kanyouku bahasa Jepang yang terbentuk dari kata “hairu” dengan idiom bahasa Indonesia yang terbentuk dari kata “masuk”. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Julaeha, S. (2014). Analisis perbandingan makna kanyouku dalam bahasa Jepang yang terbentuk dari kata “hara” dengan idiom bahasa Indonesia yang terbentuk dari kata “perut”. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Keraf, G. (1999). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, H. (2001). Kamus linguistik. (edisi ketiga). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kuramochi, Y. & Sakata, Y. (1999). Koji kotowaza kanyouku jiten. Tokyo: Sanseido Henshuujo.

Matsuura, K. (1994). Kamus bahasa Jepang-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Miyaji, Y. (1982). Kanyouku no imi to youhou jiten. Tokyo: Meiji Shoin.

Muneo, I. (1998). Reikai Kanyouku Jiten. Tokyo: Soutakusha.

Murdiyana, S. (2011). Analisis makna kanyouku yang terbentuk dari kata „tatsu‟. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

(2)

70

Yuszar Gustriaini, 2016

MUTU KINERJA PENGAWAS SEKOLAH MENENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purnama, W. (2013). Analisis makna kanyouku dalam bahasa Jepang yang menggunakan anggota tubuh mimi. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutedi, D. (2008). Dasar-dasar linguistik bahasa Jepang. (edisi revisi). Bandung: Humaniora.

Sutedi, D. (2011). Penelitian pendidikan bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Tarigan, H. G. (2008). Berbicara: sebagai suatu keterampilan berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (1993). Pengantar semantik. Bandung: Angkasa.

Tresna, A. W. (2009). Pembelajaran kanyouku yang berkaitan dengan nama -nama anggota tubuh menggunakan multimedia. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

________ . Kamus besar bahasa Indonesia [Online]. Diakses dari http://kbbi.web.id/.

________ . (2008, 31 Mei). Shita no ne mo kawakanai uchi ni tte [Forum online].

Diakses dari http://okwave.jp/qa/q4064494.html.

Referensi

Dokumen terkait

Modus dari data yang disajikan dengan histogram berikut adalah ….. Histogram pada gambar berikut adalah data berat bagasi (dalam kg) pada

Sehubungan dengan penawaran yang masuk kurang dari 3 ( tiga ), dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan evaluasi harga untuk penawaran

Pada hari ini Selasa tanggal sembilan bulan Mai tahun Dua Ribu Tujuh Belas, yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Kerja Empat Lingkungan Peradilan Propinsi Aceh Unit

diterapkan dan menganalis kesesuaian perlakuan akuntansi pendapatan dan beban Rumah Sakit Medika Permata Hijau, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif

Melakukan pendaftaran registrasi pendebetan Pembayaran kewajiban Pemberi Kuasa melalui Layanan cash@work Perusahaan pada Bank Danamon dan karenanya Pemberi

Peran BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara yang ditunjuk oleh undang-undang untuk melaksanakan sistem jaminan sosial di bidang kesehatan adalah memberikan perlindungan kesehatan

1) Guru sebagai peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran Siklus I dengan materi hubungan sumber daya alam dengan lingkungan. 2) Melakukan observasi selama proses pembelajaran

Segala akibat yang timbul sehubungan dengan pemberian kuasa ini menjadi tanggung jawab Pemberi Kuasa sepenuhnya dan dengan ini Pemberi Kuasa membebaskan BCA dari segala macam