ANALISIS HUKUM TERHADAP PEMBATALAN AKTA
PERDAMAIAN SECARA SEPIHAK (STUDI KASUS PUTUSAN
PERKARA PERDATA NO: 605/Pdt.G/2013/PN.Mdn)
TESIS
Oleh
IRVEB IMANUEL TARIGAN
147011015/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS HUKUM TERHADAP PEMBATALAN AKTA
PERDAMAIAN SECARA SEPIHAK (STUDI KASUS PUTUSAN
PERKARA PERDATA NO: 605/Pdt.G/2013/PN.Mdn)
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
IRVEB IMANUEL TARIGAN
147011015/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : ANALISIS HUKUM TERHADAP PEMBATALAN AKTA PERDAMAIAN SECARA SEPIHAK (STUDI
KASUS PUTUSAN PERKARA PERDATA NO:
605/Pdt.G/2013/PN.Mdn) Nama Mahasiswa : IRVEB IMANUEL TARIGAN
Nomor Pokok : 147011015
Program Studi : KENOTARIATAN
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Pembimbing Pembimbing
(Notaris Syafnil Gani, SH, MHum) (Notaris Suprayitno, SH, MKn)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 24 Agustus 2016
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Runtung, SH, MHum
Anggota : 1. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum
2. Notaris Suprayitno. SH, MKn
3. Dr.Pendastaren Tarigan, SH, MS
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : IRVEB IMANUEL TARIGAN
Nim : 147011015
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : ANALISIS HUKUM TERHADAP PEMBATALAN AKTA PERDAMAIAN SECARA SEPIHAK (STUDI
KASUS PUTUSAN PERKARA PERDATA NO :
605/PDT.G/2013/PN.MDN)
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama :IRVEB IMANUEL TARIGAN
i
ABSTRAK
Dalam akta perdamaian terdapat dua istilah yaitu Acte Van Dading dan Acte Van Vergelijk. Retnowulan Sutantio menggunakan istilah Acte Van Dading untuk perdamaian. Sedangkan Tresna menggunakan istilah Acte Van Vergelijk untuk menyatakan perdamaian dalam Pasal 130HIR. Perdamaian pada hakikatnya dapat saja dibuat para pihak dihadapan atau oleh hakim yang memeriksa perkara, juga perdamaian dapat dibuat oleh para pihak diluar pengadilan dan selanjutnya di bawa kepengadilan yang bersangkutan untuk dikukuhkan. Pembatalan sepihak atas suatu perjanjian dapat diartikan sebagai ketidak sediaan salah satu pihak untuk memenuhi prestasi yang telah disepakati kedua belah pihak dalam perjanjian. Pada saat mana pihak yang lainnya tetap bermaksud untuk memenuhi prestasi yang telah dijanjikannya dan menghendaki untuk tetap memperoleh kontra prestasi dari pihak yang lain. Seperti yang kita ketahui bahwa perjanjian yang sah, dalam arti memenuhi syarat sah menurut undang-undang, maka berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya.
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah pertama: Bagaimana kedudukan hukum sebuah akta perdamaian. Kedua: Bagaimana akibat hukum dari pembatalan akta perdamain secara sepihak. Ketiga: Bagaimana kedudukan akta perdamaian yang dibatalkan secara sepihak kaitannya dengan putusan perkara perdata No. 605/Pdt.G/2013/PN.Mdn. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifatdeskriptif analisis dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif atau disebut juga penelitian hukum kepustakaan.
Hasil Penelitian diketahui bahwa Pembatalan Akta perdamaian secara sepihak yang dilakukan di hadapan Notaris sebenarnya tidak perlu di lakukan lagi, karena dengan adanya Putusan pengadilan yang telah berkekuatan Hukum tetap yang telah membatalkan akta perdamaian tersebut sehingga membuat akta perdamaian tersebut menjadi batal demi hukum. Notaris juga dalam hal ini tidak berwenang dalam membuat akta pembatalan perdamaian hal ini dapat dilihat dariPasal 1338 ayat (2). Dari pasal 1338 ayat (2) tersebut, jelas bahwa perjanjian itu tidak dapat dibatalkan sepihak, karena jika perjanjian tersebut dibatalkan secara sepihak, berarti perjanjian tersebut tak mengikat diantara orang-orang yang membuatnya. Dasar hukum yang menjadi pertimbangan hakim dalam Putusan Nomor: 605/Pdt.G/2013/PN.Mdn adalah: Pasal 1862 ayat (2) KUHPerdata. Akibat hukum yang lahir setelah putusan Nomor: 605/Pdt.G/2013/PN.Mdn adalah: akta persetujuan no. 08 tanggal 21 februari 2012 dan akta perjanjian perdamaian no. 09 tanggal 21 februari 2012 terbukti menjadi Batal Demi Hukum. Berdasarkan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Hendaknya para pihak dalam pembuatan akta perjanjian perdamaian dibantu oleh seorang mediator. Hendaknya diperlukan kesepakatan para pihak dengan mematuhi syarat-syarat yang di tentukan oleh undang-undang dalam hal ini pasal 1320 KUHPerdata. Hendaknya Notaris harus lebih teliti lagi di dalam membuat Akta Perdamaian dengan memperhatikan hal dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Undang-undang, sehingga segala macam potensi konflik yang terjadi dikemudian hari tidak akan terjadi.
ii
ABSTRACT
There are two terms used to refer to the Deed of Reconciliation, namely Acte Van Dading and Acte Van Vergelijk. Retnowulan Sutantio uses the term Act Van Dading to refer to reconciliation. Meanwhile, Tresna uses the term of Acte Van Vergelijk to talk about reconciliation in Article 130HIR. Reconciliation can be made by all parties before or by the judge who verifies a case; it can also be made by parties out of the court which is then brought to the related court to be validated. A unilateral annulment on an agreement means that its parties are not willing to meet the requirements upon which they had agreed. Meanwhile, the other party keeps willing to fulfill the requirements of the agreement he had made and wants to receive the performance from the other one. A valid agreement is the agreement that fulfills the requirements in accordance with the law; thus, the prevailing law applies to both parties who made the agreement.
The research problems were: firstly, how about the legal position of a deed of reconciliation; secondly, how about the legal consequences of the unilateral annulment of a reconciliation deed; and thirdly, how about the position of the unilaterally annulled deed of reconciliation is, concerning the Ruling to the Civil Case No.605/Pdt.G/2013/PN.Mdn. The research was a descriptive analysis using the method of normative judicial approach or what is also called library study.
The results showed that the unilateral annulment made before a Notary was actually unnecessary to be made again because the Court Ruling has contained the legal force to annul the deed. The Notary is not authorized to make an annulment deed of reconciliation as stipulated in Article 1338 paragraph (2). In the article, it is obviously stated that the agreement cannot be unilaterally annulled because that would mean that the agreement does not bind the people who make it. The legal principles considered by the Judge in the Ruling No.605/Pdt.G/2013/PN.Mdn was the Article 1862 paragraph (2) of the Civil Code. The legal consequences produced after the Ruling No.605/Pdt.G/2013/PN.Mdn were that the Agreement Deed No.08 dated February 21, 2012 and Reconciliation Agreement Deed No.09 dated February 21, 2012 were annulled By The Law. Based on the conclusion, it is suggested that the parties involved in the making of the deed of reconciliation agreement be assisted by a mediator. It is also suggested that all parties who make the agreement of reconciliation concur and comply with the requirements mentioned by the law, in this case the Article 1320 of the Civil Code. It is recommended that the Notary be more conscientious in making the Deed of Reconciliation and pay more attention to the provisions and regulations in the prevailing Law, so that any kind of potential conflict can be prevented in the future.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha
Pengasih dan penuh anugrah, karena atas kasih dan karunia-Nya jugalah Penulis
dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah berbentuk Tesis dengan judul“ANALISIS
HUKUM TERHADAP PEMBATALAN AKTA PERDAMAIAN SECARA
SEPIHAK (STUDI KASUS PUTUSAN PERKARA PERDATA NO:
605/Pdt.G/2013/PN.Mdn)”. Penulisan tesis ini merupakan suatu syarat yang harus
dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang
mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat:
Bapak Prof. DR. Runtung, SH., M.Hum., selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara sekaligus Komisi Pembimbing yang telah tulus ikhlas memberikan
bimbingan dan arahan serta kemudahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini sejak
tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tesis sehingga penulisan tesis
ini menjadi lebih sempurna dan terarah. Juga kesempatan dan fasilitas yang diberikan
kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana
iv
Bapak Notaris Syafnil Gani, SH., M.Hum., selaku Komisi Pembimbing
yang telah tulus ikhlas memberikan bimbingan, arahan, saran dan kritik yang
membangun untuk kesempurnaan penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar
hasil sampai pada tahap ujian tesis sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih
sempurna dan terarah.
Bapak Notaris Suprayitno, SH., MKn., selaku Komisi Pembimbing yang
telah tulus ikhlas memberikan bimbingan, arahan dan motivasi untuk kesempurnaan
penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tesis
sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.
Selanjutnya di dalam penelitian tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan
baik berupa pengajaran, bimbingan, arahan dan bahan informasi dari semua pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. DR. Budiman Ginting, SH., M.Hum., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang diberikan kepada
peneliti untuk dapat menjadi mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan
pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. DR. Muhammad Yamin, SH., MS., CN., selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, atas segala dedikasi
dan pengarahan serta masukan yang diberikan kepada penulis selama menuntut
ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
v
3. Ibu DR. T. Keizerina Devi Azwar, SH., CN., M.Hum., selaku Sekretaris
Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Sumatera Utara, atas
segala dedikasi dan pengarahan serta masukan yang diberikan kepada penulis
selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
4. Bapak DR. Pendastaren Tarigan, SH., MS., selaku penguji dalam penelitian
tesis ini, atas segala dedikasi dan pengarahan serta masukan yang diberikan
kepada penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
5. Bapak DR. Faisal Akbar Nasution, SH., M.Hum., selaku penguji dalam
penelitian tesis ini, atas segala dedikasi dan pengarahan serta masukan yang
diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
6. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Dosen serta segenap civitas akademis Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
Ucapan terima kasih kepada kedua orangtua saya yang tercinta Bapak saya
Sabar Tarigan Sibero, SH., MH dan Ibu saya Rosmawaty Br Sembiring, mertua
Saya Pt. Drs. Doktrin Sembiring (+) dan Rosmaida Br Manurung, istri saya
yang tercinta Winda Sembiring, SE atas segala doa, dukungan dan motivasi yang
terbaik yang tak henti-hentinya diberikan untuk kelancaran penelitian saya, kepada
Kakak sayadr. Sri Setiana Tarigan, abang sayaHartanta Tarigan, SH., MH, adik
vi
danFernando Sembiring,yang senantiasa memberi dukungan dan semangat kepada
saya selama menempuh pendidikan Magister Kenotariatan di USU Medan dan semua
pihak yang telah membantu penulisan yang tidak dapat disebut satu persatu.
Teman-teman saya Eko Permana Dalimunthe, SH., MKn, Taufiq
Mustakim, SH., Edwin Rolin Tampubolon, SH., Abza Karanesa, SH., Maulana
Syahputra, SH., Samuel Tarigan, SH., Edi Sukelsi, SH., Jones Cristoper
Simanjuntak, SH., Audi Yulian Mahdi, SH., M. IqbaL, SH., (Berdikari Team)
serta teman-teman Grup B, A dan C Fakultas Hukum Magister Kenotariatan,
Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 2014.
Di samping itu, penulis juga menyadari bahwa masih banyak teman, kerabat
dan pihak-pihak lain yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang
telah mendukung dan mendoakan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi
ini, semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkati dan membalas semua budi baik
mereka semuanya.
Akhirnya penulis juga menyadari, dalam penulisan tesis ini masih banyak
kekurangan di sana-sini, dan karena itu kritik dan saran selalu ditunggu sebagai
masukan guna memperbaiki tulisan ini.
Medan, Agustus 2016 Penulis
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : IRVEB IMANUEL TARIGAN SIBERO
Tempat Tanggal Lahir : Atambua, 20 Februari 1989
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Kawin/Menikah
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Bunga Melur V No. 2 Pasar 3 Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
II. IDENTITAS KELUARGA
Nama Istri : WINDA SEMBIRING, SE
Nama Orang Tua
Nama Ayah : SABAR TARIGAN SIBERO, SH., MH
Nama Ibu : ROSMAWATY BR SEMBIRING
Nama Saudara
Nama Kakak : dr. SRI SETIANA TARIGAN
Nama Abang : HARTANTA TARIGAN, SH., MH
Nama Adik : MITA FLORINA TARIGAN, S.Ked
III. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar : Sekolah Dasar RK. Mutiara Gunung Sitoli Nias, 1995-2001
2. SMP : SLTP N 1 Pematang Siantar, 2001-2004
3. SMA : SMA Katolik Santo Thomas 2 Medan, 2004-2007 4. S-1 : Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
2007-2011
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vii
DAFTAR ISI ... viii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 13
C. Tujuan Penelitian ... 13
D. Manfaat Penelitian ... 14
E. Keaslian Penelitian... 14
F. Kerangka Teori dan Konsepsi... 16
1. Kerangka Teori ... 16
2. Konsepsi... 22
G. Metode Penelitian... 25
1. Sifat dan Jenis Penelitian ... 25
2. Sumber Data... 26
3. Teknik Pengumpulan Data... 28
4. Alat Pengumpul Data ... 28
5. Analisis Data ... 29
BAB II KEDUDUKAN HUKUM AKTA PERDAMAIAN... 30
A. Tinjauan Terhadap Akta... 30
1. Pengertian Akta... 30
2. Macam-macam Akta ... 32
3. Kekuatan Pembuktian Akta ... 38
1. Pengertian Perjanjian ... 42
2. Syarat Sahnya Perjanjian ... 44
3. Unsur-Unsur Perjanjian... 46
4. Subjek dan Objek Perjanjian... 47
5. Asas-asas Dalam Perjanjian ... 49
6. Saat Berlaku Dan Berakhirnya Perjanjian ... 52
C. Tinjauan Umum Perjanjian Perdamaian ... 54
1. Pengertian Dan Dasar Hukum Perjanjian Perdamaian ... 54
2. Unsur dan Syarat Perdamaian ... 67
3. Subjek dan Objek Perdamaian ... 69
D. Akibat Hukum dari Akta Perdamaian ... 70
BAB III AKIBAT HUKUM PEMBATALAN AKTA PERDAMAIAN SECARA SEPIHAK ... 78
A. Batal Dan Pembatalan Suatu Perjanjian... 78
1. Batal Karena Terpenuhi Syarat Batal Dalam Perikatan Bersyarat ... 78
2. Batal Karena Tidak Terpenuhinya Salah Satu Syarat Sah Perjanjian ... 82
3. Pembatalan Karena Adanya Wanprestasi ... 82
B. Pembatalan Perjanjian Secara Sepihak ... 85
C. Akibat Hukum Pembatalan Akta Perdamaian Secara Sepihak ... 91
BAB IV KEDUDUKAN AKTA PERDAMAIAN YANG DIBATALKAN SECARA SEPIHAK KAITANNYA DENGAN PUTUSAN PERKARA PERDATA NO. 605/Pdt.G/2013/PN.Mdn ... 97
A. Kedudukan Akta Perdamaian Yang Dibatalkan Secara Sepihak 97 B. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Suatu Akta Menjadi Batal Demi Hukum ... 106
C. Kasus dan Analisis putusan perkara perdata Nomor. 605/Pdt.G/2013/PN.Mdn ... 109
1. Posisi Kasus ... 109
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 144
A. Kesimpulan ... 144
B. Saran... 146
DAFTAR PUSTAKA ... 147