• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rasio Partikel Batang Kelapa Sawit dan Serutan Meranti Terhadap Kualitas Papan Partikel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Rasio Partikel Batang Kelapa Sawit dan Serutan Meranti Terhadap Kualitas Papan Partikel"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Luas kawasan hutan di Indonesia selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Menurut data Statistik Kementerian Kehutanan (2013) luas kawasan hutan di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 24,69 juta ha sedangkan pada tahun 2013 luas kawasan hutan mengalami penurunan menjadi 20,89 juta ha. Hal ini tentu akan membuat pasokan kayu bagi industri perkayuan juga akan semakin berkurang. Untuk mengatasi permasalahan supply kayu yang semakin berkurang, maka diperlukan alternatif pengganti selain kayu. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah limbah perkebunan, seperti limbah batang kelapa sawit.

Potensi Batang Kelapa Sawit di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya areal perkebunan sawit. Menurut data BPS Provinsi Sumatera Utara (2013) luasan areal perkebunan kelapa sawit mencapai total seluas 1.076.017,72 ha. Jika dalam 1 ha areal perkebunan kelapa sawit dapat dihasilkan 140 batang kelapa sawit maka jumlah batang kelapa sawit di wilayah Sumatera Utara adalah sebanyak 150.642.520 batang kelapa sawit.

Pada umumnya kelapa sawit akan ditebang pada saat peremajaan. Peremajaan biasanya dilakukan pada umur 25 tahun. Mengingat potensi dari hasil perkebunan kelapa sawit terus meningkat, maka limbah batang kelapa sawit pun akan terus meningkat. Limbah batang kelapa sawit merupakan sisa dari hasil perkebunan kelapa sawit yang sudah tidak digunakan lagi.

Limbah batang kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku industri perkayuan seperti industri papan partikel. Hal ini karena batang

(2)

kelapa sawit merupakan tumbuhan berlignoselulosa. Selain itu, industri papan partikel juga tidak mensyaratkan kualitas bahan baku yang digunakan. Batang kelapa sawit memiliki kadar lignin sebesar 20,679 % dan kadar selulosa sebesar 11,243% - 68,761 % ( Hermawan et al, 2014).

Maloney (1993) menyatakan bahwa papan partikel merupakan salah satu jenis produk komposit atau panel kayu yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya yang diikat dengan perekat sintesis atau bahan pengikat lainnya dan dikempa panas. Maka dari itu, batang kelapa sawit dapat dijadikan sebagai salah satu bahan baku untuk pembuatan papan partikel karena mengandung lignoselulosa.

Dalam rangka meningkatkan kualitas papan partikel terutama yang berkaitan dengan kekuatan, kombinasi dengan partikel kayu merupakan salah satu upaya peningkatan kekuatan papan partikel dari batang kelapa sawit. Sebagaimana diketahui bahwa sifat dan karakteristik batang kelapa sawit yang buruk menyebabkan diperlukannya teknologi untuk memodifikasi sifat-sifat tersebut.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk meningkatkan kekuatan papan partikel dari batang kelapa sawit antara lain menggabungkan batang kelapa sawit dengan styrofoam (Daulay, 2014) dan batang kelapa sawit dengan mahoni (Roihan, 2015). Hasil penelitian secara umum, sifat kayu seperti kerapatan dan kadar air telah memenuhi standar. Namun sifat mekanis kayu seperti MOE dan MOR belum memenuhi standar.

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas papan partikel batang kelapa sawit dengan cara menggabungkan batang kelapa sawit

(3)

dengan kayu meranti. Menurut Muslich (2008) meranti adalah jenis kayu yang banyak dipakai untuk kegiatan industri perkayuan dan termasuk kedalam kelas ketahanan kayu IV.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Rasio Partikel Batang Kelapa Sawit Dan Serutan Meranti Terhadap Kualitas Papan Partikel”. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menghasilkan papan partikel yang berkualitas dan dapat meningkatkan sifat fisis dan mekanis papan partikel sesuai dengan standar.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis pengaruh kombinasi serutan kayu meranti dan batang kelapa sawit terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel

2. Mengetahui variasi perbandingan komposisi yang terbaik pada papan partikel batang kelapa sawit dan serutan meranti.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang penggunaan partikel kayu dalam rangka meningkatkan kualitas papan partikel dari batang kelapa sawit.

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak,

• Know the role that inter-organizational systems, the Internet, and the World Wide Web play in electronic commerce.. • Know what factors influence the adoption of inter

• It is possible to identify not only the types of knowledge and skill needed by information specialists and users, but also how users can be divided into general management

Namun dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007

Bagi mahasiswa semester 8 yang tidak puas dengan nilai yang di dapat pada semester kemarin, dibuka kuota untuk mengikuti TOEFL lagi dengan biaya sama dengan rincian..

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Apabila dikemudian hari ternyata saya terbukti menerima beasiswa lain, saya sanggup dikenakan sanksi dan bersedia mengembalikan beasiswa tersebut kepada pihak yang berwenang. Blitar,

[r]