• Tidak ada hasil yang ditemukan

Polinomial Kombinatorik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Polinomial Kombinatorik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Masalah Model Optimisasi Kombinatorial

Masalah optimisasi merupakan suatu proses pencarian varibel bebas yang memenuhi kondisi atau batasan yang disebut kendala dari permasalahan. Proses

selanjutnya adalah pencarian ukuran baik yang bergantung pada variabel-variabel permasalahan yang diistilahkan fungsi objektif. Oleh karena penyelesaian

op-timisasi meupakan himpunan dari nilai-nilai variabel yang memenuhi kendala, sedemikian hingga fungsi objrektif mencapai nilai optimal, maka pada penyelesai-an optimisasi kombinatorial, himpunpenyelesai-an nilai-nilai variabel ypenyelesai-ang dimaksud adalah

himpunan bilangan bulat atau biner.

Untuk memudahkan pengkajian masalah penyelesiannya, masalah optimisasi kombinatorial direpresentasikan sebagai program matematika yang bentuk umum-nya adalah sebagai berikut,

Cari X = (x1, x2, ..., xn) dengan memaksimumkan fungsi tujuan f(X)

dengan kendala gi(X)60, hi(X) = 0,

Fungsi f , gi dan hi dapat berbentuk fungsi linear atau nonlinear dan X adalah

variabel keputusan yang nilainya bilangan bulat atau biner.

(2)

Optimisasi dapat diklasifikasikan dalam beberapa kriteria:

1. Berdasarkan bentuk fungsi tujuan dan fungsi kendala, masalah optimisasi ini diklasifikasikan sebagai masalah program linear dan program non linear.

Jika terdapat fungsi nonlinear diantara fungsi objektif atau fungsi-fungsi kendala maka masalah optimisasi tersebut dinamakan masalah program non linear.

Masalah program non linear mempunyai beberapa tipe:

(a) Program kuadratik

Jika fungsi objektif f(x) harus fungsi kuadrat dan kendala adalah

fungsi-fungsi linear.

(b) Program konveks

i. Fungsi objektiff(x) (memaksimumkan) adalah fungsi konkaf.

ii. Setiap fungsi kendala gi(x) adalah fungsi konveks .

(c) Program separable (terpisah)

i. Fungsi objektiff(x) (memaksimumkan) adalah fungsi konkaf.

ii. Setiap fungsi kendala gi(x) adalah fungsi konveks .

iii. Semua fungsi f(x) dan gi(x) dadalah fungsi separable.

(d) Program Nonkonveks.

Jika fungsi objektif atau fungsi kendala tidak ada asumsi konveks.

(3)

masalah optimisasi ini diklasifikasikan sebagai masalah pemrograman inte-ger dan masalah pemrograman riil. Jika beberapa atau semua variable kepu-tusan xj,(j = 1,2,· · · , n), dibatasi hanya bernilai integer (bilangan bulat)

atau diskrit, masalah tersebut dinamakan masalah pemrograman integer. Jika semua variable keputusan bernilai bilangan real, maka masalah terse-but dinamakan masalah pemrograman bilangan real dan jika ada variabel

keputusan bernilai bilangan real dan ada yang bilangan bulat maka masalah tersebut dinamakan masalah pemrograman mix integer.

Masalah optimisasi kombinatorial dapat diformulasikan dalam bentuk graph dan dalam bentuk program matematika. Berikut ini beberapa contoh masalah

opti-misasi kombinatorial.

2.2 Beberapa Masalah Optimisasi Kombinatorial

Berikut ini disajikan beberapa masalah optimisasi kombinatorial dari graph

yang berbentuk pemrograman non linear integer, khususnya polinomial sehingga model optimisasi kombinatorialnya berbentuk pemrograman polinomial integer.

2.2.1 Himpunan stabil dan bilangan stabil

Definisi 2.2.1: Himpunan Stabil pada suatu graph G = (V, E) adalah himpunan bagian dari vertex-vertex diV, sehingga tidak ada dua vertex di himpunan terse-but yang bertetangga. Ukuran maksimal dari himpunan stabil terseterse-but diseterse-but

(4)

Untuk membuat model optimisasi kombinatorial dari suatu graph G = (V, E), yang mempunyai bilangan stabil = k, dimisalkan variable xi yang

me-nyatakan vertex i ∈ V(G) dan vertex i hanya diberi nilai 1 atau 0, yaitu jika

terpilih diberi nilai 1 dan jika tidak dipilih diberi nilai 0. Oleh karena itu bentuk aljabarnya adalah x2

i −xi = 0 untuk setiap i ∈V(G). Selanjutnya karena setiap

vertex yang bertetangga tidak berada dalam satu himpunan, akibatnya jika xi

sudah diberi nilai 1, maka xj harus bernilai 0, untuk setiap verteks i dan vertex

j yang bertetangga. Jadi untuk setiap edge {i, j} ∈E(G), bentuk persamaannya

xixj = 0 sehingga diperoleh total maksimum nilai xi dan misalkan total nilainya

adalah bilangan bulat k. Sehingga optimisasi kombinatorialnya yang diperoleh adalah:

Fungsi tujuan maksimumkan k

Kendala x2

i −xi = 0, untuk setiap vertex i∈V(G)

xixj = 0,untuk setiap edge{i, j} ∈E(G) n

X

i=1

xi =k

(2.1)

Masalah Cost Multicommodity Flow merupakan masalah network (graph) tak

berarah (V, E) dengan himpunan verteks V dan himpunan edge E, misalkan

n=|V| dan m =|E| .

Misalkan pada sebuah network terdapatKbuah flow komoditi, dan setiap

komodi-ti k ∈K, mempunyai sources dan sinks. Misalkan vektor persediaan dinotasikan dengan bk

i, i∈V.ϕij(0) = 0, untuk{i, j} ∈E.Untuk sebuah edge{i, j} ∈E dan

xk

(5)

berlawanan atau menyatakan flow untuk comoditi k dari j ke i. Total cost dari route flow pada edge {i, j}adalah

Ï•ij

Route Flow pada setiap komoditi yang memenuhi permintaan pada semua sinks dengan meminimalkan total cost route, sehingga optimisasi kombinatorial dari

masalah ini adalah :

Fungsi tujuan Minimum P

{i,j}∈E

2.3 Hubungan Masalah Kombinatorial dengan Optimisasi Kombinato-rial

Berikut ini disajikan bahwa keberadaan penyelesaian dari suatu masalah kombi-natorial suatu graph dapat diketahui berdasarkan keberadaan penyelesaian dari

masalah optimisasi kombinatorialnya.

Hubungan optimisasi kombinatorial dan masalah kombinatorial bilangan stabil dan bilangan stabil pada suatu disajikan dalam Lemma berikut.

(6)

Lemma 2.3.2. Suatu graph G(V, E) mempunyai bilangan kromatik paling besar

k jika dan hanya jika optimisasi kombinatorial (2.1) mempunyai penyelesaian.

Berikut ini adalah syarat perlu dan cukup agar masalah optimisasi kombi-natorial bilangan stabil dan bilangan kromatik tidak mempunyai penyelesaian.

2.4 Jaminan Nullstellensatz dan Optimisasi Kombinatorial

Loera et al (2008), memperlihatkan bahwa masalah kombinatorial adalah infeasi-ble, yakni jika diperoleh sistem persamaan polinomialJ dengan koefisien

bilang-an kompleks C dengan, J = {f1(x) = 0, f2(x) = 0, ..., fr(x) = 0} ⊆ C[x1, ..., xn]

tidak punya solusi di Cn jika dan hanya jika ada polinomial α1, α2, ..., α

r ∈

C[x1, x2, ..., xn] sedemikian hinggaPαifi = 1. Untuk mencari polinomialα1, α2, ...

, αr ∈ C[x1, x2, ..., xn] digunakan sebuah Algoritma yang disebut Nullstellensatz

certificates.

Berikut adalah hasil penelitian yang diperoleh Loera, et al.(2008), yang

me-nyatakan bahwa graph komplit dengan vertex lebih besar atau sama dengan empat tidak mempunyai bilangan kromatik sama dengan tiga. Polinomialα1, α2, ..., αr∈

C[x1, x2, ..., xn] sedemikian hingga Pαifi = 1.

Teorema 2.4.1: Untuk graph komplitKndengann≥4, tidak mempunyai bilangan

(7)

Bukti: Dari (2.2) diperoleh persamaan polinomial dari graph komplit Kn yang

mempunyai bilangan kromatik 3 yaitu,

f1(x) = (x3

terdapat jaminan Nullstellensatz untuk graph berdegree tepat sama dengan 4 atau terdapatg1(x) = (x3

4x2) sedemikian hingga g1(x)f1(x) + ...+ g4(x)f4(x) = 1 sehingga diperoleh jaminan Nullstellensatz, akibatnya untuk graph komplit Kn dengan

n≥ 4 tidak mempunyai bilangan kromatik sama dengan 3, karena ada polinomial g1, g2, g3 ∈R[x] sedemikian hingga

3 P

i=1

gifi = 1.

2.5 Definisi dan Notasi

Definisi 2.5.1 : Polinomial f dengan variable x1, . . . , xn dan koefisien atas Z

adalah kombinasi linear berhingga dari monomial-monomial, dinotasikan dengan

aα ∈Z, f =P α

aαxα,

Definisi 2.5.2 : Misalkan fungsi f : S→R.

Matriks turunan ordo dua ( Matriks Hess) dari f(x) pada x∗ adalah

H|x=x∗ =

Misalkan Rn adalah ruang Eucledian dimensin. Vectorx ∈Rn dinotasikan

seba-gai vektor kolom dengan ukurann×1, sedangkan vektor baris dinotasikan dengan

xT. Akibatnya perkalian vektor baris dengan vektor kolom menghasilkan opersai

(8)

digunakan untuk barisan. Barisan vector di ditulis sebagai{xk}untukk= 0,1, ...

atau disederhanakan {xk}. Suatu sub barisan ditulis{xk} untuk k ∈ K, dengan

k ∈ {1,2,3. . .}. Suatu barisan{xk}diRndikatakan konvergen kexditulisxk →x

untuk k ∈ K. Suatu vector yang koordinatnya semuanya 1, dinotasikan dengan e. Jika x ∈ Rn dan x ≥ 0 berarti untuk setiap i= 1,2, . . . , n, dan x

i ≥0,06= x

berarti ada i sehingga xi 6= 0 dan suatu barisan titik-titik{xk} diR1 dikatakan

monoton naik jika xk ≤ xk+1

untuk semua k dan dikatakan monoton turun jika xk ≥xk+1

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pandangan pendidikan upaya Nabi tersebut dikatakan sebagai suatu upaya tindakan nyata penerapan metode pendidikan yang tepat dan sesuai dengan sasaran

Aggressive resistance Physical aggression Verbal aggression ‘Aggression’ Hallucinations Delusions Misidentifications ‘Psychosis’ Withdrawn Lack of interest

Berdasarkan hasil dari penelitian, Program prediksi kelayakan penanaman modal PT.PNM Mekaar, dapat memprediksi kelayakan calon peminjam modal dengan cara memasukkan

Akuntansi pertanggungja!aban merupakan salah satu kajian dalam akuntansi Akuntansi pertanggungja!aban merupakan salah satu kajian dalam akuntansi yang lebih mem)okuskan diri

Gaya gesekan juga termasuk gaya non konservatif karena gaya gesekan adalah gaya disipasif yang usahanya selalu negatif (gaya gesekan arahnya selalu melawan perpindahan)

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok barang dan jasa antara lain: kelompok bahan makanan 1,18 persen; kelompok perumahan,

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa karakteristik perpindahan panas pada hairpin double pipe heat exchanger , dapat dilihat dari laju perpindahan panas dan

Berdasarkan atas data kapal keluar– masuk di PPS Nizam Zachman Jakarta memperlihatkan perkembangan d aerah penangkapan kapal cumi-cumi telah menyebar antar wilayah