• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2016 KOTA PADANGSIDIMPUAN DEFLASI SEBESAR 0,41 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2016 KOTA PADANGSIDIMPUAN DEFLASI SEBESAR 0,41 PERSEN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN

INDEKS

HARGA

KONSUMEN/INFLASI

gustus 2016 perkembangan harga barang dan jasa di Kota Padangsidimpuan secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Padangsidimpuan pada Bulan Agustus 2016 terjadi deflasi sebesar 0,41 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,23 pada Bulan Juli 2016 menjadi 122,73 pada Bulan Agustus 2016. Laju inflasi tahun 2016 (Januari-Agustus) sebesar 2,09 persen dan laju inflasi “year on year” (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 3,11 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok barang dan jasa antara lain: kelompok bahan makanan 1,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar 0,43 persen; kelompok sandang sebesar 0,57 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,79 persen. Sedangkan, kenaikan indeks terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,48 persen; kelompok kesehatan 0,05 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 1,80 persen.

A

AGUSTUS 2016 KOTA PADANGSIDIMPUAN DEFLASI SEBESAR

0,41 PERSEN

Pada Bulan Agustus 2016 Kota Padangsidimpuan Deflasi sebesar 0,41 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,73.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok barang dan jasa antara lain: kelompok bahan makanan 1,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar 0,43 persen; kelompok sandang sebesar 0,57 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,79 persen. Sedangkan, kenaikan indeks terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,48 persen; kelompok kesehatan 0,05 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 1,80 persen.

Laju inflasi tahun 2016 (Januari-Agustus) sebesar 2,09 dan laju inflasi “year on year” (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 3,11 persen.

Nasional mengalami Deflasi sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 125,13. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus 2016) sebesar 1,74 dan laju inflasi “year on year” Nasional (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,79 persen.

Nasional mengalami inflasi sebesar 0,89 persen.

(2)

Tabel 1.

Laju Inflasi Kota Padangsidimpuan Bulan Agustus 2016, Tahun 2016 dan Agustus 2016 Terhadap Agustus 2015 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2015 IHK Agustus 2016 Inflasi Bulan Agustus 2016 *) Laju Inflasi Tahun 2016 **) Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (3) (4) (5) (6) (7) U M U M 1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, & Tembakau

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar

4. Sandang 5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga 7. Transpor, Komunikasi, & Jasa

Keuangan 120,22 123,49 125,14 120,05 114,65 118,70 114,82 117,16 122,73 128,48 128,32 119,84 119,71 119,71 117,34 117,25 -0,41 -1,18 0,48 -0,43 -0,57 0,05 1,80 -0,79 2,09 4,04 2,54 -0,17 4,41 0,85 2,19 0,08 3,11 6,66 3,84 0,30 4,20 1,98 2,55 0,10

*) Persentase perubahan IHK Bulan Agustus 2016 terhadap IHK Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Agustus 2016 terhadap IHK Bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Bulan Agustus 2016 terhadap IHK Bulan Agustus 2015

Tabel 2.

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Padangsidimpuan Bulan Agustus 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

U M U M

1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listik, Gas, & Bahan Bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga 7. Transpor, Komunikasi, & Jasa Keuangan

-0,41 -0,320 0,074 -0,087 -0,062 0,002 0,110 -0,125

(3)

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama Bulan Agustus 2016 antara lain: dencis, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, angkutan antar kota, tongkol, emas perhaisan, tarip pulsa ponsel, ikan mas, daging ayam ras dan beras Sedangkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: cabai merah, tarif akademi/perguruan tinggi, kentang, sawi hijau, bayam, rokok kretek filter, kangkung, cabai rawit, kacang panjang dan tarip listrik.

Pada Bulan Agustus 2016 kelompok-kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yaitu kelompok bahan makanan 0,320 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar 0,087 persen; kelompok sandang 0,062 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,125 persen. Sedangkan, kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,074 persen; kelompok kesehatan 0,002 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,110 persen.

Gambar 1.

Perkembangan IHK Kota Padangsidimpuan (2012 = 100) Agustus 2015 – Agustus 2016 100 105 110 115 120 125 130 135

Mar'15 Apr'15 Mei'15 Jun'15 Jul'15 Agust 1'5 Sep'15 Okt'15 Nov'15 Des'15 Jan'16 Feb'16 Mar'16 Apr'16 Mei'16 Jun'16 Jul'16 Agust'16

Umum Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan

(4)

Gambar 2.

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional Kota Padangsidimpuan (2012=100) Agustus 2016 -,500 -,400 -,300 -,200 -,100 ,000 ,100 ,200 A n d il (% )

Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi

3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan

6. Pendidikan 7. Transpor

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Bulan Agustus 2016 mengalami deflasi 1,18 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,02 pada Bulan Juli 2016 menjadi 128,48 pada Bulan Agustus 2016.

Dari sebelas subkelompok dalam kelompok ini, delapan subkelompok mengalami deflasi dan tiga subkelompok mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok ikan segar sebesar 7,98 persen dan deflasi terendah terjadi pada subkelompok telur, susu dan hasilnya sebesar 0,20 persen. Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 10,43 persen dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,22 persen.

Kelompok bahan makanan pada Bulan Agustus 2016 memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,320 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: dencis 0,278; bawang merah 0,221; tongkol 0,064; mas 0,035; daging ayam ras 0,031; beras 0,019; teri 0,024; salak 0,024; jeruk 0,018 dan pir 0,014 persen. Sedangkan, komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil inflasi adalah cabai merah 0,216; kentang 0,070; sawi hijau 0,050; bayam 0,042; kangkung 0,030; cabai rawit 0,023; kacang panjang 0,022; apel 0,016; rimbang/tekokak 0,009 dan buuncis 0,008.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Bulan Agustus 2016 mengalami kenaikan indeks harga konsumen dari 127,71 pada Bulan Juli 2016 menjadi 128,32 pada Agustus 2016 atau terjadi inflasi sebesar 0,48 persen.

Dari tiga subkelompok yang ada dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok makanan jadi sebesar 0,22 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,48 persen dan subkelompok tembakau dan minumuan beralkohol 0,82 persen.

Kelompok ini pada Bulan Agustus 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,074 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi dalam kelompok ini adalah rokok kretek filter 0,034; mie 0,017; es 0,017; rokok kretek 0,012; dan teh 0,002 persen. Sedangkan, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yaitu gula pasir 0,008.

3.

Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada Bulan Agustus 2016 mengalami deflasi sebesar 0,43 persen atau terjadi penurunan indeks dari 120,36 pada Bulan Juli 2016 menjadi 119,84 pada Bulan Agustus 2016.

Dari empat subkelompok yang ada dalam kelompok ini, subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami penurunan indeks atau deflasi sebesar 1,96 persen. Sedangkan, subkelompok perlengkapan rumah tangga mengalami kenaikan indeks atau inflasi sebesar 0,24 persen. Selain itu, dua subkelompok lainnya yaitu subkelompok biaya tempat tinggal dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga tidak mengalami perubahan indeks atau tetap.

(6)

Pada Bulan Agustus 2016 secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,087 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil deflasi yaitu: bahan bakar rumah tangga 0,108 dan semen 0,001 persen. Sedangkan, komoditas yang dominan memberikan sumbangan/ andil inflasi yaitu tarip listrik 0,012; piring 0,005; gelas minum 0,002; sprey 0,001; cat kayu/cat besi 0,001 dan tikar 0,001 persen.

4.

Sandang

Pada Bulan Agustus 2016 kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,57 persen atau terjadi penurunan indeks dari 120,40 pada Bulan Juli 2016 menjadi 119,71 pada Bulan Agustus 2016.

Dari empat subkelompok yang ada dalam kelompok ini, subkelompok barang pribadi dan sandang lain mengalami penurunan indeks atau deflasi sebesar 1,64 persen. Sedangkan, subkelompok sandang laki-laki, subkelompok sandang wanita, dan subkelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan indeks atau tetap.

Kelompok sandang pada Bulan Agustus 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,062 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil deflasi adalah emas perhiasan 0,062 persen.

5.

Kesehatan

Kelompok kesehatan pada Bulan Agustus 2016 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 119,65 pada Bulan Juli 2016 menjadi 119,71 pada Bulan Agustus 2016.

Dari empat subkelompok yang ada dalam kelompok ini, subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika mengalami kenaikan indeks atau inflasi sebesar 0,14 persen. Sedangkan, tiga subkelompok lainnya yaitu subkelompok jasa kesehatan, subkelompok obat-obatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks atau tetap.

Pada Bulan Agustus 2016 sumbangan atau andil inflasi dari kelompok kesehatan sebesar 0,002 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil inflasi adalah sabun mandi 0,002; minyak rambut 0,001 dan deodorant 0,001. Sedangkan, komoditas yang memberikan sumbangan/ andil deflasi adalah sabun mandi cair sebesar 0,001 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Bulan Agustus 2016 mengalami inflasi sebesar 1,80 persen terjadi kenaikan indeks dari Bulan Juli 2016 sebesar 115,27 menjadi 117,34 pada Bulan Agustus 2016.

Dari lima subkelompok yang ada dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami kenaikan indeks atau inflasi yaitu subkelompok pendidikan 3,21 persen; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,11 persen dan subkelompok rekreasi 0,72 persen. Sedangkan, dua subkelompok lainnya yaitu subkeompok kursus-kursus/pelatihan dan subeklompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks atau tetap.

(7)

Pada Bulan Agustus 2016 kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,110 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/ andil inflasi yaitu tarif uang akademi/perguruan tinggi 0,095; televisi berwarna 0,013; sekolah menengah atas 0,001 dan modem internet 0,001 persen.

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuanga

Pada Bulan Agustus 2016 kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks dari 118,18 pada Bulan Juli 2016 menjadi 117,25 pada Bulan Agustus 2016 atau terjadi deflasi sebesar 0,79 persen.

Dari empat subkelompok yang ada dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 0,87 persen dan subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,21 persen. Sedangkan, subkelompok sarana dan penunjang transpor mengalami kenaikan indeks atau inflasi sebesar 1,13 persen. Selain itu, subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks atau tetap.

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Bulan Agustus 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,125 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/ andil deflasi yaitu angkutan antar kota 0,095 dan tarip pulsa ponsel 0,043. Sedangkan, komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi adalah tarif cuci kendaraan sebesar 0,014 persen.

(8)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi Kota Padangsidimpuan sampai dengan Bulan Agustus 2016 sebesar 2,09 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,65 persen dan 2,42 persen.

Besarnya laju inflasi “year on year” untuk Bulan Agustus 2016 terhadap Agustus 2015 sebesar 3,11 persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” untuk Bulan Agustus 2015 terhadap Agustus 2014 sebesar 5,53 persen dan Agustus 2014 terhadap Agustus 2013 sebesar 2,79 persen.

Tabel 3.

Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun 2016.

Year on Year Tahun 2014 – 2016

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

1. Agustus

2. Agustus Tahun Kalender

3. Agustus (tahun n) thd Agustus (tahun n-1) (year on year)

0,66 2,42 2,79 -0.33 0,65 5,53 -0,41 2,09 3,11 Gambar 3.

Perbandingan Inflasi Tahun 2014 – 2016

Gambar 4.

Perbandingan Inflasi Year on Year, 2014 – 2016

-2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00

Jan-Jan Jan-Feb Jan-Mar Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun Jan-Jul Jan-Agust

In fla si (% ) 2014 2015 2016 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun Jul-Jul Agust-Agust

In fla si (% ) 2014 thd 2013 2015 thd 2014

(9)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada Bulan Agustus 2016 secara Nasional terjadi deflasi 0,02 persen. Dari 82 kota IHK, sebanyak 49 kota mengalami deflasi dan 33 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,87 persen dan deflasi terendah terjadi di Cilegon sebesar 0,01 persen. Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi di Sorong dan Manokwari sebesar 1,27 dan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta dan Kendari sebesar 0,01 persen.

1. Perbandingan antarkota di Pulau Sumatera

Pada Bulan Agustus 2016 kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, 8 kota mengalami deflasi dan 15 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,58 persen dan deflasi terendah terjadi di Bandar Lampung sebesar 0,11 persen. Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen dan inflasi terendah terjadi di Dumai sebesar 0,05 persen. (lihat Tabel 4).

Tabel 4.

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Bulan Agustus 2016 Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012 = 100)

K O T A Agustus 2016 IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) (4) 1. Meulaboh 123,82 0,52 2. Banda Aceh 118,02 -0,35 3. Lhokseumawe 119,79 0,49 4. Sibolga 126,78 0,61 5. Pematang Siantar 129,14 0,66 6. Medan 128,59 0,82 7. Padangsidimpuan 122,73 -0,41 8. Padang 130,40 0,84 9. Bukit Tinggi 123,83 0,40 10. Tembilahan 129,31 0,26 11. Pekanbaru 123,95 0,13 12. Dumai 125,11 0,05 13. Bungo 123,10 -0,19 14. Jambi 124,86 0,13 15. Palembang 123,23 -0,26 16. Lubuklinggau 121,76 -0,38 17. Bengkulu 133,95 0,52 18. Bandar Lampung 124,78 -0,11 19. Metro 132,86 0,64 20. Tanjung Pandan 132,60 -0,58 21. Pangkal Pinang 129,73 0,93 22. Batam 124,90 -0,34 23. Tanjung Pinang 124,88 0,06

(10)

2. Perbandingan antarkota di Pulau Jawa

Pada Bulan Agustus 2016, kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota, 22 kota mengalami deflasi dan 4 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kediri sebesar 0,57 persen dan deflasi terendah terjadi di Cilegon sebesar 0,01 persen. Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi di Bogor 0,23 persen dan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta sebesar 0,01 persen. (lihat Tabel 5).

Tabel 5.

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Bulan Agustus 2016 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012 = 100)

K O T A Agustus 2016 IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) (4) 1. DKI Jakarta 125,10 0,01 2. Bogor 124,26 0,23 3. Sukabumi 123,87 -0,24 4. Bandung 123,50 -0,49 5. Cirebon 120,27 -0,10 6. Bekasi 121,54 0,08 7. Depok 123,18 -0,24 8. Tasikmalaya 123,29 -0,32 9. Cilacap 126,90 -0,18 10. Purwokerto 121,79 -0,51 11. Kudus 129,65 -0,48 12. Surakarta 121,36 -0,25 13. Semarang 123,44 -0,21 14. Tegal 121,83 -0,45 15. Yogyakarta 122,52 -0,04 16. Jember 121,10 -0,30 17. Banyuwangi 121,82 -0,14 18. Sumenep 121,73 -0,43 19. Kediri 121,32 -0,57 20. Malang 125,10 -0,03 21. Probolinggo 122,48 -0,20 22. Madiun 121,46 -0,52 23. Surabaya 124,65 0,10 24. Tangerang 131,37 -0,08 25. Cilegon 129,21 -0,01 26. Serang 131,54 -0,08 Nasional 125,13 0,02

(11)

3. Perbandingan antarkota di luar Pulau Jawa dan Sumatera

Pada Bulan Agustus 2016 kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33 kota, sebanyak 19 kota mengalami deflasi dan 14 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,87 persen dan deflasi terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,05 persen. Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi di Manokwari dan Sorong sebesar 1,27 persen dan inflasi terendah terjadi di Kendari sebesar 0,01 persen. (lihat Tabel 6).

Tabel 6.

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Bulan Agustus 2016

Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan Nasional (2012 = 100)

K O T A Agustus 2016 IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) (4) 1. Singaraja 133,54 0,80 2. Denpasar 121,83 0,45 3. Mataram 123,46 -0,44 4. Bima 129,71 0,08 5. Maumere 117,01 -0,34 6. Kupang 125,87 -0,87 7. Pontianak 135,37 0,41 8. Singkawang 125,89 0,78 9. Sampit 125,90 0,56 10. Palangkaraya 121,84 0,12 11. Tanjung 125,81 -0,53 12. Banjarmasin 125,30 0,07 13. Balikpapan 129,61 -0,18 14. Samarinda 127,74 0,39 15. Tarakan 135,70 -0,43 16. Manado 124,87 -0,38 17. Palu 125,50 -0,41 18. Bulukumba 128,25 -0,05 19. Watampone 119,72 -0,08 20. Makassar 124,99 -0,45 21. Pare-Pare 121,13 -0,80 22. Palopo 122,96 -0,42 23. Kendari 121,66 0,01 24. Bau-Bau 129,23 -0,72 25. Gorontalo 121,47 -0,21 26. Mamuju 123,55 -0,79 27. Ambon 124,07 0,43 28. Tual 138,13 -0,27 29. Ternate 129,66 -0,10 30. Manokwari 121,60 1,27 31. Sorong 127,38 1,27 32. Merauke 130,41 0,69 33. Jayapura 126,15 -0,18 Nasional 125,13 0,02

(12)

Tabel 7.

Indeks Harga Konsumen Kota Padangsidimpuan Bulan Agustus 2016, Persentase Terhadap Bulan Sebelumnya dan Inflasi Kumulatif 2016

IHK Agustus 2016 % Perubahan Thd Juli 2016 Tahun 2016 Inflasi Kelompok/Subkelompok

(1) (2) (3) (4)

UMUM 122,73 -0,41 2,09

I. BAHAN MAKANAN 128,48 -1,18 4,04

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 116,45 -0,44 -4,86

Daging dan Hasil-hasilnya 125,72 -1,37 11,94

Ikan Segar 128,68 -7,98 4,30

Ikan Diawetkan 127,28 -2,56 -0,84

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 124,61 -0,20 -2,11

Sayur-sayuran 144,57 10,43 21,23

Kacang – kacangan 120,69 0,22 0,89

Buah – buahan 143,97 -2,29 13,99

Bumbu – bumbuan 167,39 -0,07 8,31

Lemak dan Minyak 103,27 -0,84 7,96

Bahan Makanan Lainnya 135,03 1,19 11,46

II. MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 128,32 0,48 2,54

Makanan Jadi 117,92 0,22 1,06

Minuman yang Tidak Beralkohol 130,73 0,48 5,79

Tembakau dan Minuman Beralkohol 144,92 0,82 3,28

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 119,84 -0,43 -0,17

Biaya Tempat Tinggal 117,77 0,00 0,34

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 117,49 -1,96 -2,77

Perlengkapan Rumahtangga 128,49 0,24 1,29 Penyelenggaraan Rumahtangga 120,11 0,00 1,15 IV. SANDANG 119,71 -0,57 4,41 Sandang Laki-laki 131,71 0,00 3,95 Sandang Wanita 114,92 0,00 1,27 Sandang Anak-anak 137,07 0,00 0,31

Barang Pribadi dan Sandang Lain 107,35 -1,64 9,80

V. KESEHATAN 119,71 0,05 0,85

Jasa Kesehatan 130,13 0,00 0,74

Obat-obatan 112,65 0,00 0,26

Jasa Perawatan Jasmani 121,69 0,00 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 114,72 0,14 1,50

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 117,34 1,80 2,19

Jasa Pendidikan 125,61 3,21 3,21

Kursus-kursus/Pelatihan 105,93 0,00 0,00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 116,79 0,11 1,39

Rekreasi 106,14 0,72 0,74

Olahraga 133,11 0,00 7,13

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN

117,25 -0,79 0,08

Transpor 128,04 -0,87 0,27

Komunikasi dan Pengiriman 93,61 -1,21 -0,97

Sarana dan Penunjang Transpor 114,06 1,13 1,13

Jasa Keuangan 122,59 0,00 2,36

(13)

Badan Pusat Statistik Kota Padangsidimpuan

Jl. Letjend. T. Rizal Nurdin Km. 7 Pal IV Pijor Koling

Telp. (0634) 28775

Website: http://padangsidimpuankota.bps.go.id

email: bps1277@bps.go.id, bps1277@yahoo.com

Padangsidimpuan – Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pihak pelaksana pekerjaan adalah melaksanakan Pengadaan dan Pemasangan air circuit breaker untuk PT.. PJB Unit Pembangkitan Paiton

KU-Kesalahan Utama, KP-Kesalahan Pindaan, KA-Kesalahan Alternatif Catatan Keputusan T-Tertuduh, K-Kesalahan 15 MA-83D-2661- 10/2020 Pendakwa Raya. ( Polis Diraja Malaysia

Adapun batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja praktek yang telah dilakukan yaitu, penulis hanya melakukan analisis pada prosedur pengiriman paket di

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

Dosis radiasi yang diterima pasien cukup tinggi maka peralatan fluoroskopi yang digunakan perlu ditambahkan alat yang dapat mengukur dosis yang diterima pasien secara

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria

Dengan adanya beragam metode ta’zir yang diterapkan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penerapan metode ta’zir