• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kontaminan Terhadap Kekesatan (Skid Resistance) Pada Permukaan Perkerasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Kontaminan Terhadap Kekesatan (Skid Resistance) Pada Permukaan Perkerasan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KONTAMINAN TERHADAP

KEKESATAN (

SKID RESISTANCE

) PADA

PERMUKAAN PERKERASAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan

Memenuhi Syarat Untuk Menempuh

Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh :

ERICK MANGAPUL GULTOM

12 0404 054

BIDANG STUDI TRANSPORTASI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh

karena anugerah dan kasih karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik

Sipil Bidang Studi Transportasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Analisis Pengaruh Kontaminan

Terhadap Kekesatan (Skid Resistance) Permukaan Perkerasan”

Dengan segenap kasih dan penghargaan penulis mempersembahkan Tugas

Akhir ini terkhusus kepada ayahanda dan ibunda tercinta A. Gultom dan D.

Harahap yang telah memotivasi dan mendukung serta menjadi sumber semangat

penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak

terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada beberapa pihak yang berperan penting, yaitu :

1. Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis M.Eng.Sc selaku Dosen Pembimbing dan

Koordinator Bidang Studi Transportasi, yang telah banyak memberikan

bimbingan yang sangat bernilai, dukungan, meluangkan waktu dan pikiran

untuk membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Ibu Adina Sari Lubis ST. MT. selaku Dosen Co Pembimbing, yang telah

(3)

waktu, pikiran dan tenaga untuk membantu penulis menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

3. Bapak Irwan Sembiring ST. MT. dan Bapak Ir. Medis Surbakti MT. Phd.

selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan saran dan masukan

kepada penulis terhadap Tugas Akhir ini.

4. Bapak Ir. Medis Surbakti MT. Phd. selaku Ketua Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Ir. Andy Putra Rambe, MBA selaku Sekretaris Departemen Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Prof. Dr. Ing Johannes Tarigan selaku Wakil Dekan I Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

8. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini

kepada penulis.

9. Tim Penelitian : Fheby Saragih, Frans Nainggo lan, Janhot Lumban Gaol,

Very Nababan, dan Rio Rumahorbo yang telah membantu penulis

mempersiapkan dan melakukan penelitian.

10.Asisten Laboratorium Jalan Raya Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

11.Teman-teman Kelompok Tumbuh Bersama dan adik-adik Kelompok Kecil

(4)

12.Kawan-kawan seperjuangan teknik sipil angkatan 2012, Aditya Pratama,

Rudi Sirait, George Lumbantobing, Michael Chandra, Sahri Dani, Fanny

Barimbing, Anastasia Monica, Debora Agnes, serta teman-teman angkatan

2012 yang tidak dapat disebutkan seluruhnya. Terima kasih atas semangat

dan bantuannya selama ini

Dan segenap pihak yang belum penulis sebut disini atas jasa-jasanya

dalam mendukung dan membantu penulis dari segi apapun, sehingga Tugas Akhir

ini dapat diselesaikan dengan baik.

Mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki, maka

penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari permbaca

diharapkan untuk penyempurnaan laporan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Tugas

Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Juni 2017

Penulis,

12 0404 054

(5)

ABSTRAK

Kekesatan (skid resistance)permukaan perkerasan jalan adalah gaya yang dihasilkan antara permukaan jalan dengan ban untuk mengimbangi maju kendaraan saat dilakukan pengereman. Kontaminan adalah material yang menutupi permukaan perkerasan yang mempengaruhi kekesatan permukaan perkerasan. Kontaminan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak, garam, pasir dan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kontaminan terhadap kekesatanpermukaan perkerasan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan dengan pengujian langsung pada ruas jalan yang sudah ditentukan. Pengujian kekesatan dilakukan sebelum dan sesudah permukaan perkerasan tertutupi kontaminan pada Jalan Dr. A. Sofian dengan permukaan perkerasan lentur dan Jalan Sisingamangaraja XII dengan permukaan perkerasan

kaku. Pengukuran kekesatan dilakukan menggunakan British Pendulum

Testerdengan satuan British Pendulum Number.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kontaminan terhadap kekesatan permukaan perkerasan. Kekesatan permukaan perkerasan mengalami penurunan setelah tertutupi kontaminan yaitu pada minyak pelumas sebesar 50.5%, garam sebesar 37.1%, pasir sebesar 22.8%, dan air sebesar 20.1%. Hasil uji Anova Dua Arah menunjukan adanya pengaruh bermakna pada kondisi kekesatan permukaan perkerasan pada kondisi tanpa kontaminan dan dengan kondisi tertutupi kontaminan pada tingkat signifikansi 95% (p-value<0.05).

Sebelum terkena kontaminan nilai kekesatan pada perkerasan lentur adalah 53.95 dan pada perkerasan kaku adalah 61.73. Berdasarkan nilai kekesatan minimum nilai tersebut masih memadai. Sedangkan setelah tertutupi kontaminan minyak pelumas, garam, pasir dan air nilai kekesatan pada jenis perkerasan lentur berturut-turut adalah 28.0, 36.0, 41.0, dan 41,9. Sedangkan pada jenis perkerasan kaku berturut-turut adalah 29.2, 36.9, 51.8, 41.0 berdasarkan nilai kekesatan minimum nilai tersebut tidak memadai.

Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini akan memberikan panduan dan saran untuk pemeliharaan perkerasan terutama dalam faktor keamanan yaitu kekesatan permukaan perkerasan

Kata Kunci : Kekesatan, skid resistance, British Pendulum Tester (BPT),

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Hipotesa ... 3

1.4. Tujuan ... 3

1.5. Manfaat ... 3

1.6. Pembatasan Masalah ... 4

1.7. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Umum ... 7

2.2. Skid Resistance Pada Permukaan Perkerasan ... 9

2.3. Pengaruh Lingkungan terhadap Skid Resistance ... 14

2.4. Alat Penguji Skid Resistance ... 18

2.4.1. British Pendulum Tester (BPT) ... 21

2.4.2. Ketentuan Penggunaan Alat ... 22

2.4.3. Benda Uji... 25

2.4.4. Persiapan Alat ... 26

(7)

2.5. Penelitian Terdahulu... 30

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 37

3.1. Lokasi dan jenis permukaan perkerasan ... 37

3.2. Sampel ... 38

3.3. Peralatan ... 40

3.3.1. Alat Utama ... 40

3.3.2. Alat Tambahan ... 40

3.3.3. Bahan Kontaminan dan peletakannya ... 43

3.4. Tahap Persiapan ... 46

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.6. Tahap Pengolahan Data ... 53

3.7. Tahap Analisa Data ... 54

BAB IV. HASIL DAN ANALISA DATA ... 56

4.1. Hasil Pengujian ... 56

4.2. Tahap Pengolahan Data ... 58

4.2.1. Perhitungan Persentase Penurunan Nilai Kekesatan ... 58

4.2.2. Pengolahan data menggunakan Uji Anova Dua Arah ... 60

4.3. Analisa Data dan Hasil ... 65

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1. Kesimpulan ... 74

5.2. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fungsi perkerasan dan karakteristik perkerasan berdasarkan

jenis evaluasi ... .8

Tabel 2.2 Nilai kekesatan (skid resistance) minimum yang disarankan . ... 10

Tabel 2.3 Faktor yang mempengaruhi kekesatan (skid resistance)

perkerasan ... .12

Tabel 2.4 Kondisi tekstur dan kategori kecepatan . ... 14

Tabel 2.5 Alat-alat pengukur kekesatan (skid resistance) permukaan

perkerasan ... 15

Tabel 2.6 Koreksi nilai BPN berdasarkan temperatur permukaan. ... 31

Tabel 2.7 Tabulasi penelitian kekesatan (skid resistance) dan variabel lain

pada penelitian terdahulu. ... 38

Tabel 4.1 Data Nilai Kekesatan (Skid Resistance) Permukaan Perkerasan

Sebelum dan Sesudah Terkena Kontaminan Minyak Pelumas serta

Penurunannya. ... 57

Tabel 4.2 Data Nilai Kekesatan (Skid Resistance) Permukaan Perkerasan

Sebelum dan Sesudah Terkena Kontaminan Garam serta

Penurunannya. ... 57

Tabel 4.3 Data Nilai Kekesatan (Skid Resistance) Permukaan Perkerasan

Sebelum dan Sesudah Terkena Kontaminan Pasir serta

(9)

Tabel 4.4 Data Nilai Kekesatan (Skid Resistance) Permukaan Perkerasan

Sebelum dan Sesudah Terkena Kontaminan Air serta

Penurunannya. ... 58

Tabel 4.5 Data Persentase Penurunan Nilai Kekesatan (Skid Resistance)

Setelah Terkena Kontaminan. ... 59

Tabel 4.6 Hasil Analisis Normalitas Data Menggu nakan Uji

Kolmogorov-Smirnov. ... 61

Tabel 4.7 Hasil Analisis Perbedaan Pengaruh Antar Faktor Penelitian

Menggunakan Uji Two Way Anova (Anova Dua Arah). ... 62

Tabel 4.8 Hasil Uji Tukey HSD (Beda Nyata Jujur) Terhadap Perbedaan

Antar Berbagai Perlakuan. ... 63

Tabel 4.9 Hasil Uji Tukey HSD (Beda Nyata Jujur) Terhadap

Pengelompokan Rata-rata Persentase Penurunan Nilai Kekesatan

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik penurunan kinerja perkerasan . ... 9

Gambar 2.2 Diagram gaya yang terjadi pada rotasi kendaraan . ... 11

Gambar 2.3 Grafik regresi linear antara nilai kekesatan (BPN) terhadap temperatur... .18

Gambar 2.4 Grafik pengaruh ketebalan lapisan air (WFT) pada kekesatan (skid resistance) permukaan perkerasan ... .19

Gambar 2.5 Grafik hubungan antara tingkat kecelakaan pada musim hujan dan nilai kekesatan (skid resistance) ... 20

Gambar 2.6 British Pendulum Tester . ... 22

Gambar 2.7 Sketsa British Pendulum Tester. ... 24

Gambar 2.8 Skema alat pendulum dan bidang kontak karet peluncur ... 25

Gambar 2.9 Karet peluncur dengan keausan tepi maksimum ... 26

Gambar 2.10 .... Grafik hubungan antara kekesatan (skid resistance) dan bentuk kecelakaan lalu lintas pada musim dingin di Virginia. ... 33

Gambar 2.11 Grafik hubungan antara kekesatan dan slip speed diukur menggunakan DFT. ... 34

Gambar 2.12 Grafik hubungan antara kekesatan dan bentuk agregat kasar pada permukaan HMA kering. ... 35

Gambar 2.13 Grafik hubungan antara kekesatan dan bentuk agregat kasar pada permukaan HMA basah... 36

(11)

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Jl. Dr. A. Sofian. ... 39

Gambar 3.2 Peta lokasi penelitian Jl. Sisingamangaraja XII. ... 40

Gambar 3.3 British Pendulum Tester pada permukaan yang akan diuji. ... 42

Gambar 3.4 Meteran 50 m. ... 43

Gambar 3.5 Thermometer. ... 43

Gambar 3.6 Sikat Halus dan Kuas. ... 44

Gambar 3.7 Safety Jacket. ... 44

Gambar .8 Segitiga Pengaman. ... 45

Gambar 3.9 Minyak Pelumas. ... 45

Gambar 3.10 Garam. ... 46

Gambar 3.11 Pasir. ... 46

Gambar 3.12 Air. ... 47

Gambar 3.13 Pemasangan Segitiga Pengaman... 48

Gambar 3.14 Pengukuran Titik Sampel dari Tepi Perkerasan. ... 49

Gambar 3.15 Pemasangan Label Titik Pengujian 5. ... 49

Gambar 3.16 Pembersihan area pengujian. ... 50

Gambar 3.17 Gelembung udara berada di tengah lingkaran. ... 50

Gambar 3.18 Alat BPT diletakkan 80º dari pola perkerasan rigid. ... 51

Gambar 3.19 Jarum berada pada titik nol. ... 51

Gambar 3.20 Pengaturan bidang kontak karet. ... 52

Gambar 3.21 Pengukuran temperatur permukaan perkerasan. ... 52

Gambar 3.22 Pengukuran nilai kekesatan (skid resistance) dengan meluncurkan pendulum. ... 53

(12)

Gambar 3.24 Bagan alir penelitian ... 56

Gambar 4.1. Grafik rata-rata persentase penurunan nilai kekesatan (skid

resistance) ... 60

Gambar 4.2 Grafik nilai kekesatan (skid resistance) Jl. Dr. A. Sofian dan Jl.

Sisingamangaraja XII sebelum terkena kontaminan minyak

pelumas. ... 66

Gambar 4.3 Grafik nilai kekesatan (skid resistance) Jl. Dr. A. Sofian dan Jl.

Sisingamangaraja XII setelah terkena kontaminan minyak

pelumas. ... 67

Gambar 4.4 Grafik nilai kekesatan (skid resistance) Jl. Dr. A. Sofian dan Jl.

Sisingamangaraja XII sebelum terkena kontaminan garam. ... 68

Gambar 4.5 Grafik nilai kekesatan (skid resistance) Jl. Dr. A. Sofian dan Jl.

Sisingamangaraja XII setelah terkena kontaminan garam. ... 69

Gambar 4.6 Grafik nilai kekesatan (skid resistance) Jl. Dr. A. Sofian dan Jl.

Sisingamangaraja XII sebelum terkena kontaminan pasir. ... 70

Gambar 4.7 Grafik nilai kekesatan (skid resistance) Jl. Dr. A. Sofian dan Jl.

Sisingamangaraja XII setelah terkena kontaminan pasir. ... 71

Gambar 4.8 Grafik nilai kekesatan (skid resistance) Jl. Dr. A. Sofian dan Jl.

Sisingamangaraja XII sebelum terkena kontaminan air. ... 72

Gambar 4.9 Grafik nilai kekesatan (skid resistance) Jl. Dr. A. Sofian dan Jl.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tugas akhir ini dilakukan perbandingan antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku terhadap beban operasional lalu lintas pada ruas jalan Kalianak STA 0+000 – 5+350

1) Peluncur pendulum meluncur searah dengan arah lalu lintas. 2) Pada permukaan dengan pola tertentu seperti perkerasan rigid, pengujian harus dibuat 80 o dari pola. 3)

Pekerjaan : Analisis Pengaruh Perbedaan Sumber Fly Ash dan Bottom Ash Terhadap Karakteristik Perkerasan Lentur Lokasi : Laboratorium Perhubungan dan Bahan Konstruksi

Dalam penelitian ini digunakan Metode Lingkaran Pasir (Sand Patch) untuk mengukur kedalaman tekstur dengan satuan mm. Pengukuran kedalaman tekstur dan skid resistance

Temperatur udara dapat mempengaruhi perkerasan lunak, karena ketika suhu mulai naik maka perkerasan akan lebih melunak, sedangkan jika suhu turun makan perkerasan

dapat dilindungi dengan baik, sedangkan pada perkerasan lentur gaya dalam maksimal terjadi pada lapis struktur perkerasan paling bawah, sehingga lapisan

Pada tugas akhir ini dilakukan perbandingan antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku terhadap beban operasional lalu lintas pada ruas jalan Kalianak STA 0+000 – 5+350

Sedangkan rutting atau alur merupakan salah satu kerusakan yang terjadi pada perkerasan lentur yang diakibatkan karena permasalahan pada saat pemadatan atau desain campuran sehingga