• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dan β-Karoten dari Buah Sawit Fraksi Mentah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dan β-Karoten dari Buah Sawit Fraksi Mentah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat ini, perkembangan kelapa sawit telah mengalami peningkatan lebih jauh sejalan dengan kebutuhan dunia akan minyak nabati dan produk industri oleochemical. Produk minyak

sawit merupakan komponen penting dalam perdagangan minyak nabati dunia (Pahan,2006). Dengan adanya peningkatan niali ekspor maka diperlukan standar dan pengawasan mutu dai faktor-faktor yang mempengaruhi mutu adalah air dan kotoran, asam lemak bebas, bilangan peroksida dan daya pemucatan. Faktor- faktor lain adalah titik cair, kandungan gliserida padat, sifat transparan, kandungan logam berat dan bilangan penyabunan.(Ketaren,1986).

Perlu dilakukan mutu produksi dengan cara menganalisa kadar asam lemak bebas (ALB), air dan kotoran dalam minyak sawit tersebut apakah telah sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan, sehingga dapat bersaing dopasar Internasional. Untuk memperoleh hasil yang maksimal baik kualitas maupun kuantitas maka dalam pengolahan kelapa sawit dipabrik mulai dari tahap proses pengolahan sampai penimbunan dijaga dan diperhatikan norma-norma (standar mutu) yang berlaku pada perusahaan tersebut.( Tim Standarisasi Pengolahan Kelapa Sawit,1997).

Karotenoid adalah suatu pigmen alami berupa zat warna kuning sampai merah yang terbagi ke dalma dua golongan, yaitu karotenoid pro-vitamin A (berfungsi sebagai zat nutrisi aktif seperti beta karoten, alfa karoten, dan gama karoten) dan karotenoid non-pro-vitamin A yaitu non-nutrisi aktif seperti fucoxanthin, neoxanthin, dan violaxanthin.

Karoten berupa karotenoid pro-vitamin A yang terdapat dalam minyak sawit merupakan anugerah alam yang dikenal sebagai komponen aktif. Karoten terdiri dari tiga jenis yaitu alfa, beta, dan gama karoten. Yang paling dominan dan banyak jumlahnya dalam minyak sawit adalah beta karoten.

Untuk mengetahui berapa kadar ALB dan Karoten yang terdapat dalam minyak kelapa sawit mBeta karoten adalah pro-vitamin A, yang kegunaanya dalam tubuh untuk berbagai keperluan. Beta karoten baik bagi pertumbuhan, mencegah kebutaan, untuk reproduksi pemeliharaan sel epitel dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai macam penyakit. Selain itu, karoten juga sangat baik untuk kesehatan kulit. Karotenoid non-provitamin A maupun

(2)

karotenoid provitamin A berfungsi sebagai antioksidan, yang berperan dalam mencegah timbulnya penyakit kanker, mencegah proses penuaan terlalu dini, dan mengurangi terjadinya penyakit degeneratif lainya.

Salah satu dasar teori penyebab kanker adalah terjadinya mutasi sifat sel yang diduga disebabkan oleh adanya radikal bebas. Karotenoid provitamin A dan karotenoid non-provitamin A sudah dilaporkan mampu bertindak sebagai pemusnan radikal bebas yang dihasilkan pada proses metabolisme dalam tubuh. Sudah terbukti bahwa karotenoid sangat efisien dalam menetralisir radikal oksigen dan efek peroksida lain serta mengurangi peluang terbentuknya sel kanker.

Aktivitas antioksidan β-karoten sudah lama diketahui sangat efektif untuk menangkap radikal bebas. Di samping itu, bersama dengan α-karoten dan likopen, β-karoten juga merupakan

singlet oxygen quencher (pengikat oksigen singlet) yang efisien. Studi epidemiologi menunjukkan hubungan yang erat antara β-karoten dengan pencegahan beberapa jenis penyakit kanker seperti kanker mulut, tenggorokan, paru-paru, kolon, dan lambung. Dengan demikian β -karoten dikelompokkan sebagai salah satu dari 10 senyawa antikanker utama. Di samping itu, β -karoten juga memiliki sifat anti aterosklerotik dengan mereduksi plak aterosklerotik pada pembuluh darah arteri (Tambun,2002).

Beta karoten sebagai salah satu zat gizi mikro didalam minyak sawit mempunyai beberapa aktivitas biologis yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain untuk menanggulangi kebutuhan karena xeroftalmia, mencegah timbulnya penyakit kanker, mencegah proses penuaan dini, meningkatkan imunisasi tubuh dan mengurangi terjadinya penyakit degeneratif. Selain itu ada korelasi negatif antara konsumsi karoten dengan gejala penyakit kanker paru-paru. Beta karoten juga berperan aktif sebagai pemusnahan radikal bebas (Tambun,2002).

Atas dasar inilah penulis ingin membuat karya ilmiah berjudul’’Analisis kadar Asam lemak Bebas dan β - karoten dari buah sawit fraksi mentah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit ’’. Untuk mengetahui apakah kadar asam lemak bebas (ALB) dari buah sawit fraksi mentah sudah memenuhi norma-norma (standar mutu) yang berlaku di Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Sumatera Utara.

(3)

1.2. Permasalahan

Adapun masalah dari penulisan karya ilmiah ini adalah :

1. Berapakah kadar ALB dan Karoten yang terdapat dalam minyak kelapa sawit mentah. 2. Apakah kadar ALB dan Karoten sudah memenuhi standar mutu dengan SNI NO

01-0024-1987 1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmentah.

1. Untuk mengetahui apakah kadar ALB dan Karoten sudah memenuhi standar mutu dengan SNI NO 01-0024-1987.

2. Untuk mengetahui apakah kadar ALB dan Karoten sudah memenuhi standar mutu dengan SNI NO 01-0024-1987

1.4. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui persen kadar Asam Lemak Bebas (ALB) dari buah sawit mentah dengan metode alkalimetri dan untuk mengetahui standar mutu karoten dari buah sawit mentah dengan metode spektrofotometer di Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Atribut mutu yang dipengaruhi yaitu kematangan buah (atribut mutu kelapa sawit), kadar asam lemak bebas (atribut mutu minyak sawit) dan warna minyak cerah (atribut

Dalam pembelajaran sudah sesuai dengan kelas di bagi kelompok, setiap anggota kelompok di suruh untuk membaca materi yang nantiya akan di persentasikan di depan

Namun bila pada pasien telah terjadi komplikasi, adanya penyakit kronis lain yang sulit dan pasien dengan daya tahan tubuh menurun, yang seluruhnya membutuhkan penanganan lebih

Hanizar, Murlin (2012) Faktor- faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani untuk Melakukan Alih Fungsi Lahan Pertanian Sawah Irigasi ke Tanaman Perkebunan di Kecamatan Padang

Berapa Kebutuhan modal untuk bertanam kelapa sawit per Ha dengan kondisi lahan bekas lahan sawah ( Rp... Apakah modal Bapak tersedia untuk menanam kelapa sawit dengan

konseling harus berpanduan pada program bimbingan konseling yang telah disusun. Program bimbingan dan konseling merupakan serangkaian kegiatan

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata jumlah koloni pada ibu hamil yang tidak mengonsumsi dadih saat pengambilan sampel pertama (awal kehamilan) adalah 3.999 log

Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosi terhadap perilaku agresif penyuka jenis musik heavy metal pada siswa kelas metal kelas XI