• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Sosial Mempengaruhi kesehatan 6450

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Aspek Sosial Mempengaruhi kesehatan 6450"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Aspek Sosial Mempengaruhi kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas Kesehatan, 2007). Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.Akan tetapi pada kenyataanya, pembangunan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan. Permasalahan-permasalahan kesehatan masih banyak terjadi. Beberapa diantaranya adalah: penyakit-penyakit seperti DBD, flu burung, dan sebagainya yang semakin menyebar luas, kasus-kasus gizi buruk yang semakin marak, prioritas kesehatan rendah, serta tingkat pencemaran lingkungan yang semakin tinggi. sebenarnya individu yang menjadi faktor penentu dalam menentukan status kesehatan. Dengan kata lain, merubah pola hidup ataupun kebudayaan tentang kesehatan yang biasa kita lakukan dan mengikuti perubahan zaman.

1.2 Rumusan Masalah

1. Aspek sosial apa saja yang mempengaruhi kesehatan ?

2. Aspek social budaya yang mempengaruhi Perilaku/ status kesehatan ?

1.3 Tujuan

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aspek Sosial Yang Mempengaruhi Kesehatan

Aspek sosial yang akan mempengaruhi perilaku masyarakat dalam bidang kesehatan diantaranya adalah :

A. Pengaruh self Concept terhadap perilaku

Self Concept ditentukan oleh tingkatan kepuasan yang dirasakan oleh diri sendiri terutama bagaimana cara individu itu dapat merefleksikan kepuasannya kepada orang lain. Apabila orang lain merasakan kepuasan yang kita berikan direspon sebagai hal yang positif maka orang lain akan merasakan kepuasan yang yang sama. Tetapi sebaliknya apabila kepuasan yang kita berikan direspon negatif oleh masyarakat maka dalam jangka waktu lama masyarakat akan merasa tidak puas. Kondisi semacam ini kita harus melakukan promosi bagai mana tingkat kepuasan yang kita terima akan direspon positip bagi orang lain . Misal : apabila kita merasa puas dengan sistem kartu gosok pendaftaran, sedangkan orang lain merasa lebih repot, maka Rumah Sakit harus melakukan upaya penjelasan sistem tersebut justru akan lebih memudahkan. Self Contact adalah hal yang penting dalam upaya kesehatan, karena akan mempengaruhi perilaku masyarakat

B. Pengaruh Image kelompok terhadap perilaku kesehatan

Image perorangan akan sangat dipengaruhi oleh image kelompok Sebagai Contoh:

“ seorang guru apabila sakit akan berobat ke dokter, sedangkan bapak petani apabila sakit pergi ke dukun, maka akan berpengaruh pada keluarga petani juga akan berobat ke dukun, walaupun sekolah menganjurkan ke Puskesmas,

(3)

C. Pengaruh Indentifikasi Individu dalam kelompok terhadap perilaku kesehatan Beberapa indentitas sosial yang mempengaruhi status kesehatan diantaranya :

(1) Umur,

(2) Jenis kelamin, (3) Pekerjaan,

(4) Sosial ekonomià dalam segi epidemiologi faktor individu sangat berpengaruh dalam status kesehatan disamping, lingkungan dan agent.

Indentifikasi tersebut akan mempengaruhi dalam pembentukan kelompok sosial dan cara aktifitasnya, dimana kelompok sosial kemudian membentuk budaya/ perilaku kelompok.

Contoh : Perilaku anak muda yang merokok dimulai dari individu dalam kelompok, Kelompok kerja dengan debu akan merangsang orang lain pakai masker dll. Perilaku kelompok suatu desa lebih senang BAB disungai ternyata ketika mereka BAB di sungai terbiasa terjadi transaksi pekerjaan, perjodohan dll, sehingga walaupun dibuatkan tempat BAB yang baik mereka tetap akan kembali disungai

(4)

2.2 Aspek social yang mempengaruhi Perilaku/ status kesehatan

G.M. Foster (1973 ) mengatakan ada beberapa aspek budaya yang mempengaruhi kesehatan seseorang diantaranya :

A. Tradisi terhadap Perilaku kesehatan

Banyak tradisi yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan status kesehatan misalnya tradisi merokok bagi orang laki2 maka kebanyakan laki2 lebih banyak yang menderita penyakit paru dibanding wanita.

Tradisi wanita habis melahirkan tidak boleh makan ikan karena ASI akan berbahu amis, sehingga ibu nifas akan pantang makan ikan.

B. Pengaruh sikap fatalistis terhadap perilaku/status kesehatan

Sikap fatalistis arti sikap tentang kejadian kematian dari masyarakat Hal ini adalah sikap fatalism yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan,beberapa anggota masyarakat di kalangan kelompok yang beragama Islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan,dan sakit atau mati itu adalah takdir,sehingga masyarakat kurang berusaha untuk mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit,atau menyelamatkan seseorang dari kematian. Dan juga sangat sulit menyadarkan masyarakat untuk melakukan pengobatan disaat sakit.

C. Pengaruh sikap ethnocentris terhadap perilaku kesehatan

(5)

tentang masalah kesehatan,tetapi masyarakat dimana mereka bekerja lebih mengetahui keadaan di masyarakatnya sendiri.

Contoh lain : Seorang perawat/ dokter menganggap dirinya yang paling tahu tentang kesehatan, sehingga merasa dirinya berperilaku bersih dan sehat sedangkan masyarakat tidak.

D. Perasaan bangga pada statusnya

Sikap perasaan bangga atas perilakunya walaupun perilakunya tidak sesuai dengan konsep kesehatan. hal tersebut berkaitan dengan sikap ethnosentrisme.

Misal : orang bangga kalau dapat makan dengan beras yang putih, makan lauk penuh dengan lemak seakan-akan sebagai lambang kemakmuran. Orang akan bangga apabila makan Burger dibanding makan ikan kutuk/ lele.

E. Pengaruh Norma terhadap perilaku kesehatan

Norma dalam masyarakat sangat mempengaruhi perilaku masyarakat dibidang kesehatan, karena norma yang mereka miliki diyakininya sebagai bentuk perilaku yang baik. Misal ; adanya norma bahwa laki2 tidak boleh bersalaman dengan Perempuan yang bukan mukrimnya, sehingga seorang wanita apabila periksa bagian tubuhnya harus dilakukan oleh dokter wanita, sampai pada pemberian alat KB IUD, suntik harus dilakukan oleh dokter wanita, bahkan untuk periksa wanita hamil harus oleh dokter wanita.

Norma dimasyarakat sangat mempengaruhi perilaku kesehatan dari anggota masyarakatnya yang mendukung norma tersebut.

F. Pengaruh nilai terhadap perilaku kesehatan

Nilai yang berlaku dalam masyarakat akan berpengaruh terhadap perilaku individu masyarakat, kerena apa tidak melakukan nilai maka diangga tidak berperilaku “ pamali” atau “ Saru “. Nilai yang ada dimasyarakat tidak semua mendukung perilaku sehat. Nilai-nilai tersebut ada yang menunjang dan ada yang merugikan kesehata.

(6)

 Nilai yang mendukung kesehatan à tokoh masyarakat setiap tutur katanya harus wajib ditaati oleh

kelompok masyarakat, hal ini tokoh masyarakat dapat di pakai untuk membantu sebagai key person dalam program kesehatan. RRT kalau punya anak lebih satu didenda

G. pengaruh unsur budaya yang diajarkan pada tingkat awal dari proses sosialisasi dalam menciptakan perilaku kesehatan

Pada tingkat awal proses sosialisasi,sebaiknya seorang anak mulai diajarkan karena nantinya akan menjadi nilai/ norma masyarakat. Misalnya: anak harus mulai diajari sikat gigi , buang air besar di kakus, membuang sampah ditempat sampah, cara makan/ berpakaian yang baik sejak awal, dan kebiasaan tersebut terus dilakukan sampai anak tersebut dewasa dan bahkan menjadi tua.kebiasaan tersebut sangat mempngaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk diubah.

H. pengaruh konsekuensi dari inovasi kesahatan terhadap perilaku kesehatan

Tidak ada kehidupan sosial masyarakat tanpa perubahan, dan sesuatu perubahan selalu dinamis artinya setiap perubahan akan diikuti perubahan kedua, ketiga dan seterusnya. apabila seorang pendidik kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat,maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan perubahan,menganalisis faktor-faktor yang terlibat/berpengaruh terhadap perubahan,dan berusaha untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebutapabila ia tahu budaya masyarakat setempat dan apabila ia tahu tentang proses perubahan kebudayaan,maka ia harus dapat mengantisipasi reaksi yang muncul yang mempengaruhi outcome dari perubahan yang telah direncanakan.

(7)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber social, budaya dan personal. Dengan teori Blum ini kita dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang buruk, dan juga hal-hal yang dapat mempengaruhi status kesehatan. Seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek utama kesehatan, yaitu genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.

3.2 Saran

(8)

DAFTAR PUSTAKA

1. Green, 1980, Health Education Planning, A Diagnostic Approach, The John Hopkins University, Maryland, Mayfield Publishing Company

2. Elling, Socio Cultural Influences On Health and Health Care

3. Foster, 1973, Traditional Societes in Technological Change

4. Elling,Ray,H,socio cultural influences on health and helth care

5. Foster,G,M, traditional societes in technological change,1973.Loentjaraningrat,pengantar

anthropologi,1996

6. Notoatmodjo,Soekidjo,promosi kesehatan teori dan aplikasi,edisi revisi,rineka cipta,Jakarta,2010

7.

http://catatansafira.wordpress.com/2011/10/19/determinan-yang-mempengaruhi-status-kesehatan-2/

8.

file:///G:/semester%202%20new/Semester%202/Ilmu%20Dasar%20Sosial/aspek-sosial-budaya-yang-berhubungan.html

9.

file:///G:/semester%202%20new/Semester%202/Ilmu%20Dasar%20Sosial/budaya-yang-mempengaruhi-kesehatan.html

10. http://andaners.wordpress.com/2009/04/20/konsep-diri-self-concept/

11. file:///G:/semester%202%20new/Semester%202/Ilmu%20Dasar%20Sosial/pengaruh%20sosial

%20budaya%20dlm%20kesehtan.htm

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tulisan ini penulis berusaha menitikberatkan penela’ahan secara kritis tentang masuknya dan berkembangnya Islam di wilayah Asia Tenggara, terutama pada penelaahan tentang

Dalam penelitian ini hanya akan membahas mengenai unsur – unsur intrinsik yang meliputi tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat dalam Reading

Berdasarkan hasil penelitian di atas, bahwa dengan penerapan pembelajaran kontekstual melalui cooking class dapat meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak

Pada bulan Januari – Desember tahun 2012 menunjukan tingkat kepuasan yang belum optimal yaitu rata – rata kepuasan 91% dengan tidak adanya kompetitor pesaing yang

Dengan statistik arus puncak petir untuk probabilitas 50% dan 85% yang telah dimodelkan dengan pemodelan perlindungan gardu Induk dari sambaran petir langsung menggunakan

Namun, bukan berarti pembelajaran konvensional tidak baik buktinya bahwa kelas kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran konvensional juga mengalami peningkatan

Penentuan subjek penelitian ini berdasarkan kualitas akademik mata pelajaran Matematika dibawah rata-rata siswa kelas IX SMPN 1 Blitar, respon terhadap mata pelajaran

Allah memberikan kehormatan bagi orng yang memiliki harta yang berlimpah, oleh karena itu, pernyataan syukur dan terimakasih atas kehormatan yang diberikan oleh Allah itu selain