Hubungan Usia Menarche dan Siklus Menstruasi dengan Kejadian Mioma Uteri di RSUP H. Adam Mlik Medan Tahun 2012
Abstrak
Raskita Saragih
Latar belakang : Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga dengan istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39% – 11,7% pada semua penderita ginekologi yang dirawat. Namun, sampai saat ini penyebab pasti dari mioma uteri belum diketahui secara pasti.
Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan usia menarche dan siklus menstruasi dengan kejadian mioma uteri.
Metodologi : penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan case
control. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 orang , baik kelompok
kasus maupun kontrol. Sampel diambil secara purposive sampling. Penelitian dilakukan di ruang rekam medik RSUP H. Adam Malik Medan. Hasil penelitian dianalisis dengan uji chi square.
Hasil penelitian: Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara usia menarche dengan kejadian mioma uteri, dengan nilai p-value = 0.022, dan rasio odds = 2,679 (CI 1.210-5,932). Hal ini berarti bahwa usia menarche < 10 tahun meningkatkan risiko kejadian mioma uteri 2,7 kali lebih tinggi. Ada hubungan siklus menstruasi dengan kejadian mioma uteri, dengan p-value = 0.002, dan rasio odds = 0,346 (CI 0.183-0.654). Hal ini berarti menunjukkan bahwa siklus menstruasi bukan merupakan faktor risiko kejadian mioma uteri melainkan merupakan gejala yang sering dikeluhkan oleh penderita mioma uteri.
Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan usia menarche dan siklus menstruasi dengan kejadian mioma uteri. Usia menarche dini meningkatakan risiko kejadian mioma uteri, namun siklus menstruasi bukan merupakan faktor resiko melainkan merupakan keluhan yang sering dikeluhkan oleh penderita mioma uteri, keluhan yang sering di keluhkan berupa siklus yang terganggu seperti hipermenore dan menorargia. Saran: diharapka petugas kesehatan dapat memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat mengenai kesehatan reproduksinya agar masyarakat dapat mengenali tanda dan gejala penyakit yang sedang dideritanya sehingga dapat melakukan pencegahan sedini mungkin