• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Perkembangan Moral Pada Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Perkembangan Moral Pada Remaja"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Meskipun perkembangan aspek-aspek kepribadian telah diawali pad masa-masa Meskipun perkembangan aspek-aspek kepribadian telah diawali pad masa-masa sebelumnya, tetapi puncaknya boleh dikatakan terjadi pada masa remaja. Sebab setelah sebelumnya, tetapi puncaknya boleh dikatakan terjadi pada masa remaja. Sebab setelah melewati masa remaja ini remaja telah berubah menjadi seorang dewasa yang boleh melewati masa remaja ini remaja telah berubah menjadi seorang dewasa yang boleh dikatakan telah terbentuk suatu pribadi yang relative tetap.

dikatakan telah terbentuk suatu pribadi yang relative tetap.

Perkembangan moral, nilai dan sikap (tingkah laku) ini berkembang sangat pesat pada Perkembangan moral, nilai dan sikap (tingkah laku) ini berkembang sangat pesat pada masa remaja. Dapat dikatakan bahwa pada masa remaja menjadi penentu perkembangan masa remaja. Dapat dikatakan bahwa pada masa remaja menjadi penentu perkembangan hal-hal tersebut.

hal tersebut. 2.

2. RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain: Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain: 1.

1. Apakah pengertian dari perkembangan mora?Apakah pengertian dari perkembangan mora? 2.

2. Bagaimana karakteristik perkembangan moral pada remaja?Bagaimana karakteristik perkembangan moral pada remaja? 3.

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral pada Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral pada remaja?remaja? 4.

4. Bagaimanakah perbedaan individu dalam perkembangan moral?Bagaimanakah perbedaan individu dalam perkembangan moral? 5.

5. Bagaimana hubungan antara nilai, moral, sikap, dan Bagaimana hubungan antara nilai, moral, sikap, dan tingkah laku?tingkah laku? 6.

6. Bagaimana tahap-tahap perkembangan moral?Bagaimana tahap-tahap perkembangan moral? 7.

7. Bagaimana implementasi perkembangan moral dalam kehidupan sehari-hari?Bagaimana implementasi perkembangan moral dalam kehidupan sehari-hari?

3.

3. TUJUANTUJUAN

Adapun tujuan dari makalah ini antara lain: Adapun tujuan dari makalah ini antara lain: 1.

1. Mahasiswa memahami pengertian dari perkembangan moralMahasiswa memahami pengertian dari perkembangan moral 2.

2. Mahasiswa mengetahui karakteristik perkembangan moral pada remajaMahasiswa mengetahui karakteristik perkembangan moral pada remaja 3.

3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral padaMahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral pada remaja

remaja 4.

4. Mahasiswa mengetahui perbedaan individu dalam perkembangan moralMahasiswa mengetahui perbedaan individu dalam perkembangan moral 5.

5. Mahasiswa mengetahui hubungan antara nilai, moral, sikap, dan tingkah lakuMahasiswa mengetahui hubungan antara nilai, moral, sikap, dan tingkah laku 6.

6. Mahasiswa mengetahui tahap-tahap perkembangan moralMahasiswa mengetahui tahap-tahap perkembangan moral 7.

7. Mahasiswa mengetahui implementasi dari perkembangan moral dalam kehidupan sehari-hariMahasiswa mengetahui implementasi dari perkembangan moral dalam kehidupan sehari-hari

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

1.

(2)
(3)

Istilah moral berasal dari kata Latin “mos” (Moris), yang berarti adat istiadat, kebiasaan, Istilah moral berasal dari kata Latin “mos” (Moris), yang berarti adat istiadat, kebiasaan,  peraturan/nilai-nilai

 peraturan/nilai-nilai atau atau tata tata cara cara kehidupan. Moral dapat kehidupan. Moral dapat juga juga diartikan diartikan sebagai ajaransebagai ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya. Dalam moral tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya. Dalam moral diatur segala perbuatan yang dinilai baik, perlu dilakukan,dan suatu perbuatan yang dinilai diatur segala perbuatan yang dinilai baik, perlu dilakukan,dan suatu perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima tidak baik dan perlu dihindari. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Nilai-nilai moral itu, seperti: dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Nilai-nilai moral itu, seperti: a.

a. Seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara ketertiban dan keamanan,Seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara ketertiban dan keamanan, memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain, dan

memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain, dan  b.

 b. Larangan mencuri, berzina, membunuh, meminum-minumanan keras dan berjudi.Larangan mencuri, berzina, membunuh, meminum-minumanan keras dan berjudi.

Moral berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara perbuatan yang benar dan Moral berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah. Dengan

yang salah. Dengan demikian, moral merupakan kendemikian, moral merupakan kendali dalam dali dalam bertingkah laku. Seseorangbertingkah laku. Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Sehingga tugas penting yang harus dikuasai remaja yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Sehingga tugas penting yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh masyarakat dan kemudian mau membentuk adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh masyarakat dan kemudian mau membentuk  perilakunya agar

 perilakunya agar sesuai sesuai dengan harapan dengan harapan sosial tasosial tanpa terus npa terus dibimbing, diawasi, dibimbing, diawasi, didorong, dandidorong, dan diancam hukuman seperti yang dialami waktu anak-anak.

diancam hukuman seperti yang dialami waktu anak-anak. Perkembangan moral (

Perkembangan moral (moral development moral development ) berhubungan dengan peraturan-peraturan dan) berhubungan dengan peraturan-peraturan dan nilai-nilai mengenai apa yang harus dilakukan seseorang dalam interaksinya dengan orang nilai-nilai mengenai apa yang harus dilakukan seseorang dalam interaksinya dengan orang lain. Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral (imoral). Tetapi dalam dirinya lain. Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral (imoral). Tetapi dalam dirinya terdapat potensi yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya terdapat potensi yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya  berinteraksi

 berinteraksi dengan dengan orang orang lain lain (dengan (dengan orang orang tua, tua, saudara saudara dan dan teman teman sebaya), sebaya), anak anak belajarbelajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.

yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan. 2.

2. KARAKTERISKARAKTERISTIK TIK PERKEMBANGAPERKEMBANGAN MON MORALRAL

Karakteristik yang menonjol dalam perkembangan moral remaja adalah bahwa sesuai Karakteristik yang menonjol dalam perkembangan moral remaja adalah bahwa sesuai dengan tingkat perkembangan kognisi yang mulai mencapai tahapan berfikir operasional dengan tingkat perkembangan kognisi yang mulai mencapai tahapan berfikir operasional formal, yakni:

formal, yakni:

a. mulai mampu berfikir abstrak. a. mulai mampu berfikir abstrak.  b.

 b. mulai mulai mampu mampu memecahkan memecahkan masalah-masalah masalah-masalah yang yang bersifat bersifat hipotetis, hipotetis, maka maka pemikiranpemikiran remaja terhadap suatu permasalahan tidak lagi hanya terikat pada waktu, tempat, dan situasi, remaja terhadap suatu permasalahan tidak lagi hanya terikat pada waktu, tempat, dan situasi, tetapi juga pada sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka.

tetapi juga pada sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka.

c. Perkembangan pemikiran moral remaja dicirikan dengan mulai tumbuh kesadaran akan c. Perkembangan pemikiran moral remaja dicirikan dengan mulai tumbuh kesadaran akan kewajiban mempertahankan kekuasaan dan pranata yang ada karena dianggapnya sebagai kewajiban mempertahankan kekuasaan dan pranata yang ada karena dianggapnya sebagai suatu yang bernilai walau

suatu yang bernilai walau belum mampu mempertanggungjawabkannya secara pribadi.belum mampu mempertanggungjawabkannya secara pribadi.

d. Keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. e. d. Keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. e. Keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan.

Keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan. f. Penilaian moral menjadi kurang egosentris.

f. Penilaian moral menjadi kurang egosentris.

g. Penilaian secara psikologis menjadi lebih mahal. g. Penilaian secara psikologis menjadi lebih mahal. 3.

3. FAKTOR-FAKFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPETOR YANG MEMPENGARUHI NGARUHI PERKEMBANGAN MOPERKEMBANGAN MORALRAL Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral:

Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral: a. Hubungan

a. Hubungan harmonis dalam keluarga, yang harmonis dalam keluarga, yang merupakan tempat penerapan merupakan tempat penerapan pertama sebagaipertama sebagai individu. Begitupula dengan pendidikan agama yang diajarkan di lingkungan keluarga sangat individu. Begitupula dengan pendidikan agama yang diajarkan di lingkungan keluarga sangat  berperan dalam perkembangan moral remaja.

 berperan dalam perkembangan moral remaja.  b.

(4)

c. Lingkungan sosial, lingkungan sosial terutama lingkungan sosial terdekat yang bisa c. Lingkungan sosial, lingkungan sosial terutama lingkungan sosial terdekat yang bisa sebagai pendidik dan pembina untuk memberi pengaruh dan membentuk tingkah laku yang sebagai pendidik dan pembina untuk memberi pengaruh dan membentuk tingkah laku yang sesuai.

sesuai.

d. Perkembangan nalar, makin tinggi penalaran seseorang , maka makin tinggi pula moral d. Perkembangan nalar, makin tinggi penalaran seseorang , maka makin tinggi pula moral seseorang.

seseorang.

e. peranan media massa dan

e. peranan media massa dan perkembangan teknologi moperkembangan teknologi modern. dern. Hal ini berpengaruh Hal ini berpengaruh padapada moral remaja. Karena seorang remaja sangat cepat untuk terpengaruh terhadap hal-hal yang moral remaja. Karena seorang remaja sangat cepat untuk terpengaruh terhadap hal-hal yang  baru yang belum diketahuiny

 baru yang belum diketahuinya.a. 4.

4. PERBEDAAN INDIVIDU DALAM PERKEMBANGAN MORALPERBEDAAN INDIVIDU DALAM PERKEMBANGAN MORAL

Setiap individu mempunyai perbedaan dalam menyikapi nilai, moral, dan sikap, Setiap individu mempunyai perbedaan dalam menyikapi nilai, moral, dan sikap, tergantung dimana individu tersebut berada. Pada anak-anak terdapat anggapan tergantung dimana individu tersebut berada. Pada anak-anak terdapat anggapan  ba

 ba hhwa wa aatturur aann-a-a ttuurraan n aadada llah ah ppaasti sti dan dan mutlak mutlak oleh oleh karena karena diberikan diberikan oleh oleh orang orang dewasadewasa at

at au au TuTu haha n n yayang ting tidak bdak bisa diisa diubaubah lagh lagi (Koi (Kohlbhlbergerg,19,1963). S63). Sedanedangkgkan padan pad a a anan akak -a-a nana k k yanyangg  berusia

 berusia llebeb iih h ttuaua , , mmeerere kka a bibi sa sa meme nana wawa r r aatturur aann--aatutu rara n n tersebut tersebut kalau kalau disetujui disetujui oleholeh semua orang.

semua orang. Pada

Pada sebagian resebagian re maja maja dan ordan or ang dewang dew asa asa yyang pang p enalarannenalarann yya a terhambat,terhambat,  pe

 pe dodo mmaan n mmerer eeka ka hhaannyalyal aah h meme nnghgh inin dada rri i huhu kuku mmanan . . SSeded aanngkgk aan n unun ttuk uk ttiingng kaka tt kedua sudah ada pengertian bahwa untuk memenuhi kebutuhan sendiri seseorang juga harus kedua sudah ada pengertian bahwa untuk memenuhi kebutuhan sendiri seseorang juga harus memikirkan kepentingan orang lain. Perbedaan perseorangan juga dapat dilihat pada latar memikirkan kepentingan orang lain. Perbedaan perseorangan juga dapat dilihat pada latar  belakang

 belakang kebudayaannya. kebudayaannya. JJaadidi , , aada da keke mmunun gkgk iinana n n tteerdrd aapapa tt individu individu atau atau remaja remaja yangyang tidak mencapai perkembangan nilai, moral dan sikap serta tingkah laku yang diharapkan tidak mencapai perkembangan nilai, moral dan sikap serta tingkah laku yang diharapkan  padanya.

 padanya. 5.

5. HUBUNGAN ANTARA NILAI, MORAL, SIKAP, DAN TINGKAH LAKUHUBUNGAN ANTARA NILAI, MORAL, SIKAP, DAN TINGKAH LAKU  Nilai

 Nilai Merupakan Merupakan sesuatu sesuatu yang yang baik, baik, diinginkan diinginkan atau atau dicita-citakan dicita-citakan dan dan dianggapdianggap  penting oleh warga

 penting oleh warga masyarakat, misalnmasyarakat, misalnya kebiasaan dan ya kebiasaan dan sopan santun. Mesopan santun. Menurut Green, sikapnurut Green, sikap merupakan kesediaan bereaksi individu terhadap suatu hal, sikap berkaitan dengan motif dan merupakan kesediaan bereaksi individu terhadap suatu hal, sikap berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku seseorang. Tingkah laku adalah implementasi dari sikap yang mendasari tingkah laku seseorang. Tingkah laku adalah implementasi dari sikap yang diwujudkan dalam perbuatan.

diwujudkan dalam perbuatan.

Dalam kaitan dengan pengamalan nilai-nilai hidup, maka moral merupakan kontrol Dalam kaitan dengan pengamalan nilai-nilai hidup, maka moral merupakan kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud. Dalam dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud. Dalam hal ini aliran Psikonalisis tidak membeda-bedakan antara moral, norma dan nilai. Semua hal ini aliran Psikonalisis tidak membeda-bedakan antara moral, norma dan nilai. Semua konsep itu menurut Freud menyatu dalam konsepnya super ego. Super ego sendiri dalam teori konsep itu menurut Freud menyatu dalam konsepnya super ego. Super ego sendiri dalam teori Freud merupakan bagian dari jiwa yang berfungsi untuk mengendalikan tingkah laku ego, Freud merupakan bagian dari jiwa yang berfungsi untuk mengendalikan tingkah laku ego, sehingga tidak bertentangan dengan masyarakat.

sehingga tidak bertentangan dengan masyarakat.

6.

6. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MORALTAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MORAL

Dari hasil penyelidikan kohlberg mengemukakan 6 tahap (stadium) perkembangan moral Dari hasil penyelidikan kohlberg mengemukakan 6 tahap (stadium) perkembangan moral yang berlaku secara universal dan dalam urutan tertentu. Ada 3 tingkat perkembangan moral yang berlaku secara universal dan dalam urutan tertentu. Ada 3 tingkat perkembangan moral menurut kohlberg, yaitu tingkat :

menurut kohlberg, yaitu tingkat : I Prakonvensional I Prakonvensional II Konvensional II Konvensional III Pasca-konvensional III Pasca-konvensional

(5)

tahap terakhir perkembangan moral. Dalam stadium nol, anak menganggap baik apa yang tahap terakhir perkembangan moral. Dalam stadium nol, anak menganggap baik apa yang sesuai dengan permintaan dan keinginannya. Hingga sesudah s

sesuai dengan permintaan dan keinginannya. Hingga sesudah s tadium ini datanglah:tadium ini datanglah: Tingkat I; prakonvensional, yang terdiri dari stadiun 1 dan 2

Tingkat I; prakonvensional, yang terdiri dari stadiun 1 dan 2 Pada stadium 1, anak berorie

Pada stadium 1, anak berorientasi kepada kepatuhan dan hukuman. Anak menganggapntasi kepada kepatuhan dan hukuman. Anak menganggap  baik

 baik atau atau buruk buruk atas atas dasar dasar akibat akibat yang yang ditimbulkannya. ditimbulkannya. Anak Anak hanya hanya mengetahui mengetahui bahwabahwa aturan-aturan ditentukan oleh adanya kekuasaan yang tidak bisa diganggu gugat. Ia harus aturan-aturan ditentukan oleh adanya kekuasaan yang tidak bisa diganggu gugat. Ia harus menurut atau kalau tidak, akan memperoleh hukuman.

menurut atau kalau tidak, akan memperoleh hukuman. Pada stadium 2,

Pada stadium 2, berlaku prinsip Relaivistik-Hedonism. berlaku prinsip Relaivistik-Hedonism. Pada tahap ini, anak Pada tahap ini, anak tidak lagitidak lagi secara mutlak tergantung kepada aturan yang ada di luar dirinya, atau ditentukan oleh orang secara mutlak tergantung kepada aturan yang ada di luar dirinya, atau ditentukan oleh orang lain, tetapi mereka sadar bahwa setiap kejadian mempunyai berbagai segi. Jadi, ada lain, tetapi mereka sadar bahwa setiap kejadian mempunyai berbagai segi. Jadi, ada Relativisme. Relativisme ini artinya bergantung pada kebutuhan dan kesanggupan sesorang. Relativisme. Relativisme ini artinya bergantung pada kebutuhan dan kesanggupan sesorang. Misalnya mencuri kambing karena kelaparan. Karena perbuatan “mencuri” untuk memenuhi Misalnya mencuri kambing karena kelaparan. Karena perbuatan “mencuri” untuk memenuhi kebutuhanya, maka mencuri dianggap sebagai perbuatan yang bermoral, meskipun perbuatan kebutuhanya, maka mencuri dianggap sebagai perbuatan yang bermoral, meskipun perbuatan mencuri itu diketahui sebagai perbuatan yang salah karena ada akibatn

mencuri itu diketahui sebagai perbuatan yang salah karena ada akibatn ya, yaitu hukuman.ya, yaitu hukuman. Tingkat II : konvensional

Tingkat II : konvensional

Stadium 3, menyngkut orientasi mengenai anak yang baik. Pada stadium ini, anak Stadium 3, menyngkut orientasi mengenai anak yang baik. Pada stadium ini, anak mulai memasuki umur belasan tahun, dimana anak memperlihatkan orientasi mulai memasuki umur belasan tahun, dimana anak memperlihatkan orientasi perbuatan- perbuatan

 perbuatan yang yang dapat dapat dinilai dinilai baik baik oleh oleh orag orag lain, lain, masyarakat masyarakat adalah adalah sumber sumber yangyang menentukan, apakah perbuatan sesorang baik atau tidak. Menjadi “anak yang manis” masih menentukan, apakah perbuatan sesorang baik atau tidak. Menjadi “anak yang manis” masih sangat penting daam stadium ini.

sangat penting daam stadium ini.

Stadium 4, yaitu tahap mempertahankan norma-norma sosial dari otoritas. Pada Stadium 4, yaitu tahap mempertahankan norma-norma sosial dari otoritas. Pada stdium ini perbuatan baik yang diperlihatkan seseorang bukan hanya agar dapat diterima oleh stdium ini perbuatan baik yang diperlihatkan seseorang bukan hanya agar dapat diterima oleh lingkungan masyarakatnya, melainkan bertujuan agar dapat ikut mempertahankan lingkungan masyarakatnya, melainkan bertujuan agar dapat ikut mempertahankan aturan-aturan atau norma-norma soisal. Jadi perbuatan baik merupakan kewajiban untuk ikut aturan atau norma-norma soisal. Jadi perbuatan baik merupakan kewajiban untuk ikut melaksanakan aturan-aturan yang ada, agar tidak timbul kekacauan.

melaksanakan aturan-aturan yang ada, agar tidak timbul kekacauan. Tingkat III: Pasca-Konvensional

Tingkat III: Pasca-Konvensional

Stadium 5, merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan Stadium 5, merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial, pada stadium ini ada hubungan timbal balik antara dirinya dengan lingkungan sosial, pada stadium ini ada hubungan timbal balik antara dirinya dengan lingkungan sosial, dengan masyarakat. Seseorang harus memperlihatkan kewajibannya, harus lingkungan sosial, dengan masyarakat. Seseorang harus memperlihatkan kewajibannya, harus sesuai dengan tuntutan norma-norma sosial kerena sebaiknya, lingkungan sosial atau sesuai dengan tuntutan norma-norma sosial kerena sebaiknya, lingkungan sosial atau masyarakat akan memberikan perlindungan kepadanya.

masyarakat akan memberikan perlindungan kepadanya. Stadium 6, tahap

Stadium 6, tahap ini disebut ini disebut prinsisp universal. Pada prinsisp universal. Pada tahap ini tahap ini ada norma etiada norma etikk disamping norma pribadi dan subjektif. Dalam hubungan dan perjanjian antara seseorang ada disamping norma pribadi dan subjektif. Dalam hubungan dan perjanjian antara seseorang ada unsur subjektif ynag menilai apakah suatu perbuatan itu baik atau tidak. Dalam hal ini, unsur unsur subjektif ynag menilai apakah suatu perbuatan itu baik atau tidak. Dalam hal ini, unsur etika akan menentukan apa yang boleh dan baik dilakukan atau sebaliknya. Menurut Furter etika akan menentukan apa yang boleh dan baik dilakukan atau sebaliknya. Menurut Furter (1965), menjadi remaja berarti mengerti nila-nilai. Mengerti nilai-nilai ini tidak berarti hanya (1965), menjadi remaja berarti mengerti nila-nilai. Mengerti nilai-nilai ini tidak berarti hanya memperoleh pengertian saja melainkan juga dapat menjelaskanya/mengamalkannya. Hal ini memperoleh pengertian saja melainkan juga dapat menjelaskanya/mengamalkannya. Hal ini selanjutnya berarti bahwa remaja sudah dapat menginternalisasikan penilaian-penilaian selanjutnya berarti bahwa remaja sudah dapat menginternalisasikan penilaian-penilaian moral, menjadikanya sebagai nilai pribadi. Untuk selanjutnya penginternalisasian moral, menjadikanya sebagai nilai pribadi. Untuk selanjutnya penginternalisasian nilai-nilai ini akan tercemin dalam sikap dan tingkah lakunya.

nilai ini akan tercemin dalam sikap dan tingkah lakunya.

7.

7. IMPLEMENTASI PERKEMBANGAN MORALIMPLEMENTASI PERKEMBANGAN MORAL

Adapun implementasi dari perkembangan moral pada remaja adalah: Adapun implementasi dari perkembangan moral pada remaja adalah:

Dalam bergaul, remaja sudah mulai selektif dalam memilih teman Dalam bergaul, remaja sudah mulai selektif dalam memilih teman

(6)

d.

d. Timbul rasa kepedulian jika melihat hal-hal yang menyentuh hatiTimbul rasa kepedulian jika melihat hal-hal yang menyentuh hati e.

e. Remaja sudah mulai membentuk kepribadiannya yang sesuai dengan nilai-nilai yangRemaja sudah mulai membentuk kepribadiannya yang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya diyakininya BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP KESIMPULAN KESIMPULAN

Menjadi remaja berarti mengerti nilai-nilai,

Menjadi remaja berarti mengerti nilai-nilai, yang berarti tidak hanya memperolehyang berarti tidak hanya memperoleh  pengertian saja tetapi juga dapat menjalankannya atau mengamalkannya. Faktor-faktor yang  pengertian saja tetapi juga dapat menjalankannya atau mengamalkannya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan moral yaitu hubungan harmonis dalam keluarga,

mempengaruhi perkembangan moral yaitu hubungan harmonis dalam keluarga, masyarakat,masyarakat, lingkungan sosial, perkembangan nalar, dan peranan media massa dan perkembangan

lingkungan sosial, perkembangan nalar, dan peranan media massa dan perkembangan teknologi modern.

teknologi modern.

Karakteristik perkembangan moral antara lain: mulai mampu berfikir abstrak, mulai Karakteristik perkembangan moral antara lain: mulai mampu berfikir abstrak, mulai mampu memecahkan masalah-masalah yang bersifat hipotetis, mulai

mampu memecahkan masalah-masalah yang bersifat hipotetis, mulai tumbuh kesadaran akantumbuh kesadaran akan kewajiban mempertahankan kekuasaan dan pranata yang ada, keyakinan moral lebih berpusat kewajiban mempertahankan kekuasaan dan pranata yang ada, keyakinan moral lebih berpusat  pada apa yang benar dan kurang

 pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah, keadilan muncul sebagai kekuatanpada apa yang salah, keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan, penilaian moral menjadi kurang egosentris, dan penilaian secara moral yang dominan, penilaian moral menjadi kurang egosentris, dan penilaian secara  psikologis menjadi lebih mahal.

 psikologis menjadi lebih mahal.

Perbedaan individu dalam perkembangan nilai, moral dan

Perbedaan individu dalam perkembangan nilai, moral dan sikap,sesuai dengan umur,sikap,sesuai dengan umur, faktor kebudayaan, dan tingkat pemahamannya.

Referensi

Dokumen terkait

moral merupakan standar baik-buruk yang ditentukan bagi individu oleh nilai-nilai social budaya dimana individu sebagai anggota sosial.... Tahap Perkembangan Moral

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara identitas moral dengan perilaku moral pada remaja di Pondok Pesantren Putri An-Nuriyah.. metode

Remaja dengan efektivitas komunikasi sedang yang berada pada tahap perkembangan moral pra konvensional 3 orang, pada tahap konvensional 28 orang, dan post konvensional 3 orang.. Pada

Hasil penelitian menunjukkan perkembangan penalaran moral remaja berkisar pada tahap 2, 3 dan 4 dengan kombinasi pola asuh kedua orangtua yang beragam.. Kombinasi

Jika psikoanalisa berpendapat bahwa perkembangan moral terjadi karena faktor adanya rasa bersalah yang tidak disadari, atau teori lain yang mengatakan bahwa perkembangan moral

Menjadi tugas kita semua untuk memperbaiki pola sikap dan pola tindak remaja kita, maka kajian tentang “perkembangan nilai moral dan sikap pada masa remaja” menjadi

Goods menegaskan bahwa negara yang mengakui agama dan sekolah agama, maka pendidikan moral di sekolah diajarkan melauli pendidikan moral di sekolah diajarkan

Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya remaja siswa yang belum memiliki perkembangan moral dengan optimal, yang mana remaja belum mampu bertingkah laku sebagaimana mestinya, belum