• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan dibeberapa Universitas di Jakarta Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan dibeberapa Universitas di Jakarta Barat."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dibeberapa Universitas di Jakarta Barat. Agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti membatasi ruang lingkup penelitian.

2. Waktu Penelitian

Proses penelitian ini diawali dengan mengidentifikasikasi permasalahan, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel dan penyusunan metode dalam pengumpulan data. Waktu penelitian ini berlangsung sejak bulan Februari – Juli 2017.

B. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalahmetode penelitian kausal yaitu suatu metode penelitian yang digunakanuntuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabletertentu yang bersifat sebab akibat. Dalam penelitian ini terdapat tigavariabel bebas (Independendent Variable) yaitu persepsi kualitas produk, persepsi resiko,motivasidan satu variabel terikat (dependentvariable), yaitu minat beli belanja Online

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Pada bagian ini dijelaskan mengenai variabel-variabel yang digunakan oleh peneliti dan bagaimana pengukurannya.Variabel tersebut terdiri dari, variabel

(2)

independen dalam penelitian ini adalah variable persepsi kualitas produk(X1)

Persepsi Resiko (X2), dan Motivasi (X3)variabel dependen adalah variabel Minat

Beli Dalam Belanja Online(Y). 1. Variabel Independen

Sekaran (2009) mendefinisikan variabel independen sebagai variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif atau negatif. Jika terdapat variabel independen, variabel dependen juga hadir. Dengan kata lain, varians variabel dependen ditentukan oleh variabel independen. Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel independen yaitu persepsi kualitas produk, persepsi resiko, dan motivasi.

1.1 Persepsi Kualitas Produk

persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya dengan produk-produk lain. Karena bahwa semakin baik kualitas produk-produk yang dihasilkan maka akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Variable ini di ukur dengan 10 item pertanyaan

1.2 Persepsi Resiko

Perceived risk atau persepsi resiko adalah persepsi konsumen mengenai ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi negatif yang mungkin diterima atas pembelian suatu produk atau jasaKo et al(2004) mendefinisikan perceived risks

(3)

sebagai potensi kerugian konsumen yang dilakukan dalam belanja Online, hal tersebut merupakan kombinasi dari rasa ketidakpastian dengan nilai yang didapatkan oleh konsumen dalam berbelanja.

Menurut Pavlou (2003),risiko yang dipersepsikan diukur dengan indikator sebagai berikut: ada risiko tertentu, mengalami kerugian dan pemikiran bahwa berisiko. Ada risiko tertentu adalah risiko yang jelas didapat oleh pengguna onlineshopping. Sedangkan mengalami kerugian adalah suatu kejadian ketikasudah menggunakan online shopping pengguna mengalami kerugian, dan pemikiran berisiko yaitu pengguna memikirkan suatu risiko yang belum terjadi saat akan melakukan transaksi jual beli melalui online shopping. Jadi di dalam penelitian ini yang dimaksud dengan risiko yang dipersepsikan adalah persepsi konsumen dalam memperkirakan tinggi rendahnya risiko yang akan dialami ketika berbelanja online.Variable ini di ukur dengan 7 item pertanyaan.

1.3 Motivasi

Motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang yang menghasilkan suatu tindakan.Dorongan ini dihasilkan dari hasrat yang ada di dalam diri seseorang yang muncul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi.Pada dasarnya secara psikologis manusia memiliki keinginan-keinginan yang ingin dicapainya.Tetapi tidak semua keinginan tersebut dapat diarahkan untuk kepentingan-kepentingan lain di luar keinginannya.Untuk mengarahkannya perlu adanya suatu motivasi. Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antar sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang.

(4)

Menurut Donald dalam Sadirman (2009)motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang di tandai dngan muncul nya “ feeling “ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dalam bidang pemasaran, motivasi pembelian merupakan berbagai pertimbangan dan pengaruh yang mendorong seseorang untuk melakukan pembelian (Sigit , 2002).Variabel ini di ukur dengan 7 item pertanyaan.

2. Variabel Dependen

2.1 Minat Beli Belanja Online

Variabel terikat atau dependentvariable menurut Sugiyono (2014) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli.Menurut Kinnear dan Taylor (1995) Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.Pengertian minat beli menurut Howard yang dikutip dalam Durianto dan Liana (2004) adalah minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentufmm.Pengukuran minat beli meliputi: minat transaksional (tindakan pembelian),minatreferensial (merekomendasi ke orang lain), minat preferensial(menjadikan yang utama), dan minateksploratif (mencari informasi). Variable ini diukur dengan 3 item pertanyaan.

(5)

Tabel 3.1

Definisi Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala

Persepsi Kualitas Produk (X1) Kinerja Produk yang di beli di online shop memberikan kenyamanan

Kuisoner terdiri dari pertanyaan - pertanyaan dengan skala 1 (STS) - 5 ( SS ) yang menggmbarkan persepsi kualitas produk ( X1 ) sesuai dimensi serta indikator umtuk mengukur bagaimana variabel X1 berpengaruh terhadap variabel dependen. Successive Interval (Ordinal) Online shop memberikan pelayanan yang baik terhadap customer Successive Interval (Ordinal) Produk yang di jual di online shop memiliki fungsi yang optimal. Successive Interval (Ordinal) Fitur Produk yang di jual di online shop memiliki karakteristik yang baik. Successive Interval (Ordinal) Produk Online shop memiliki keistimewaan tambahan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Successive Interval (Ordinal) Konsistensi Produk yang di tawarkan sesuai dengan spesifikasi yang di tawarkan online shop. Successive Interval (Ordinal) Produk yang di jual di online shop memiliki ketahanan yang baik. Successive Interval (Ordinal)

(6)

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala Desain Produk pada online shop bervariasi dan bermacam-macam. Successive Interval (Ordinal) Produk online shopmemiliki Variasi desain yang unik. Successive Interval (Ordinal) Produk yang di jual di online shop memiliki beragam pilihan warna yang menarik. Successive Interval (Ordinal) Persepsi Resiko (X2) Financial Risk Berbelanja online dapat membuang- buang uang.

Kuisoner terdiri dari pertanyaan - pertanyaan dengan skala 1 (STS) - 5 ( SS ) yang menggambarkan persepsi resiko ( X2 ) sesuai dimensi serta indikator umtuk mengukur bagaimana variabel X2 berpengaruh terhadap variabel dependen. Successive Interval (Ordinal) Kartu kredit yang dimiliki konsumen tidak aman lagi. Successive Interval (Ordinal) Online shop dapat menjual barang lebih mahal. Successive Interval (Ordinal) Online shop dapat menjual barang lebih mahal. Successive Interval (Ordinal) Product Risk Produk yang di terima tidak sesuai dengan yang di harapkan. Successive Interval (Ordinal) Sulit untuk menilai kualitas produk yang ada di Online Shop. Successive Interval (Ordinal)

(7)

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala Time Risk Sulit menemukan online shop yang terpecaya. Successive Interval (Ordinal) Konsumen tidak dapat menunggu jangka waktu pengiriman produk. Successive Interval (Ordinal) Motivasi (X3) Keamanan Bebas dari ancaman kejahatan

Kuisoner terdiri dari pertanyaan - pertanyaan dengan skala 1 (STS) - 5 ( SS ) yang menggambarkan motivasi ( X3 ) sesuai dimensi serta indikator umtuk mengukur bagaimana variabel X3 berpengaruh terhadap variabel dependen. Successive Interval (Ordinal) Keamanan alat operasional yang di gunakan Successive Interval (Ordinal) Kemudahan Berbelanja di online shop memberikan kemudahan bertransaksi terhadap konsumen. Successive Interval (Ordinal) Berbelanja di online shop memberikan kemudahan mencari informasi terhadap produk yang di inginkan. Successive Interval (Ordinal) Harga Harga produk yang di tawarkan di online shop terjangkau di masyarakat. Successive Interval (Ordinal)

(8)

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala Harga yang di tawarkan pada online shop sesuai dengan manfaat yang di terima. Successive Interval (Ordinal) Kepercayaan Online shopmemiliki kinerja/sistem operasi yang berkualitas tinggi. Successive Interval (Ordinal) Minat Beli Belanja Online (Y) Minat Transaksional Kecendrungan seseorang untuk membeli produk.

Kuisoner terdiri dari pertanyaan -

pertanyaan dengan skala 1 (STS) - 5 ( SS ) yang

menggambarkan minat belanja online (Y) sesuai dimensi serta indikator umtuk mengukur bagaimana variabel independend berpengaruh terhadap variabel dependen. Successive Interval (Ordinal) Kecendrungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. Successive Interval (Ordinal) Minat Ekslporatif Perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang di minatinya. Successive Interval (Ordinal)

Sumber : nurcahya agung sulistya budi ( 2015 ), Yusuf Fitra Mulyana (2016 )

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat penelitian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian, Ferdinand (2006).Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa

(9)

Akutansi perguruan tinggi yang terdaftar di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Sampel penelitian ini yaitu mahasiswa perguruan tinggi yang berada di Jakarta Barat. Dan dari seluruh populasi, pihak peneliti akan mengambil beberapa sampel yang akan dijadikan bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2009), sampel adalah bagian dari populasi, dan sampel dari penelitian ini adalah bagian akuntansi.

Dasar pemilihan sampel ini menggunakan metode Convenience Sampling.Convenience Sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti.

Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Issac dan Michael dalam Sugiyono (2014) dengan tingkat keyakinan 95%, untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan:

Keterangan :

S = Ukuran sampel yang diperlukan N = Jumlah anggota populasi P = Proporsipopulasi 0,50 d = Tingkat akurasi 0,05

= Tabel nilai chi-square sesuai tingkat kepercayaan 3,841 Dengan demikian, besarnya sampel dalam penelitian ini yaitu,

(10)

Perhitungan ukuran sampel :

= 400 (dibulatkan) Berdasarkan data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, diketahui jumlah populasi mahasiswa Akutansi yang berada di Jakarta Barat sebanyak 8.669 mahasiswa. Guna efisiensi waktu dan biaya maka tidak semua mahasiswa tersebut menjadi objek dalam penelitian ini.Dengan demikian banyaknya sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 367,844246 yang dibulatkan menjadi 400 responden.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses pengumpulan data primer untuk keperluan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis, adalah dengan kuisoner. Kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono (2014).Pengisian kuisoner dilakukan secara langsung oleh responden dengan memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan. Jenis angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup dan terstruktur,artinya jawaban responden pada setiap pernyataan dan pertanyaan terikat kepada sejumlah alternatif yang disediakan dan responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban – jawaban yang disediakan.

(11)

F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif

Metode data yang digunakan peneliti untuk menganalisa data adalah metode deskriptif kuantitatif.Metode ini merupakan pencatatan yang disertai angka-angka yang merupakan nilai dan dapat memberikan gambaran yang objektif dari masalah yang dianalisis.Pengujian tersebut dibantu denganmenggunakan program Statistical Product and Service for windows version 21.00 (SPSS versi 21).

2. Uji Kualitas Data

Sebelum data dianalisis lebih lanjut maka terlebih dahulu akan diuji validitas dan reliabilitas, yaitu :

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa nyata suatu pengujian atau instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar.Karena instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner maka uji validitas data dilakukan dengan uji validitas isi.Uji validitas isi adalah suatu alat yang mengukur sejauh mana kuesioner atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep.Pengujian validitas isi dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item instrumen dengan skor total. Nilai koefisien korelasi antara skor setiap item dengan skor total dihitung dengan analisis corrected item-total correlation. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila koefisien korelasi r hitung lebih besar dibandingkan koefisien korelasi r tabel pada taraf signifikansi 5% atau 10%.

(12)

b) Uji Realibilitas

Reliabilitias adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel.Butir pernyataan dikatakan handal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten.Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya jika alat ukur itu mantap dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan, dan dapat diramalkan.Pengujian realibilitas dengan menggunakan cronbach alpha (α). Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,60 menunjukkankeandalan (reliabilitas) instrumen. Selain itu, yang semakin mendekati 1 menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya.

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum angka dianalisis lebih lanjut maka terlebih dahulu akan diuji autokorelasi, uji heterokedastisitas, dan uji multikolinieritas, yaitu;

a) Uji Normalitas

Normalitas berguna untuk mengetahui variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan dua metode pengujian yaitu p-plot dan diagram histogram.

Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, analisis non parametrik termasuk model-model regresi yang digunakan.Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik.Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

(13)

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model pengamatan regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, atau disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas, tidak heterokedastitas.

c) Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah ada korelasi linier antar variabel independen.Ujimultikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF).Multikolinearitas terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih dari 10.

4. Uji Hipotesis

a) Uji Regresi Linier Berganda

Model pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression). Alat analisis ini digunakan karena sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian yaitu ingin menguji pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.Metode regresi berganda dipandang mampu menghubungkan satu variabel dependen dengan variabel independen dalam suatu model prediktif tunggal. Persamaan regresinya sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3+ β3X4+ e Keterangan :

Y = Minat Beli Belanja Online α = Konstanta

(14)

β = Koefisien Regresi

X1 = Persepsi Kualitas Produk

X2 = Persepsi Resiko

X3 = Motivasi

e = Standar Eror (faktor lain yang tidak diteliti) b) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2011)koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, sebaliknya nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

Nilai koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai adjusted R2 karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari dua variabel. Selain itu nilai adjusted R2 dianggap lebih baik dari nilai R2, karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model regresi (Ghozali, 2011).

c) Uji Parsial (Uji T)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, yaitu menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji t adalah sebagai berikut :

(15)

a) Ho :β = 0, Persepsi kualitas produk, persepsi resiko, dan motivasi tidak berpengaruh terhadap minat beli belanja online.

b) Ha :β ≠ 0, Persepsi kualitas produk, persepsi resiko, dan motivasi berpengaruh terhadap minat beli belanja online.

Uji t dilakukan dengan membandingkan antara t-hitung dengan ttabel.

Untuk menentukan nilai ttabel, maka ditentukan dengan tingkat signifikansi 5%

dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) di mana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah :

a) Jika thitung> ttabel (n-k-1) maka H0 ditolak.

b) Jika thitung< ttabel (n-k-1) maka H0 diterima.

Selain itu uji t tersebut dapat pula dilihat dari besarnya probabilitasvalue (p-value) dibandingkan dengan 0,05 (taraf signifikansi α = 5%). Adapunkriteria pengujian yang digunakan adalah :

a. Jika p-value< 0,05 maka H0 ditolak.

b. Jika p-value> 0,05 maka H0 diterima.

d) Uji Simultan ( Uji F )

Uji F menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F, yaitu

a) Ho :β = 0, Persepsi kualitas produk, persepsi resiko, dan motivasi tidak berpengaruh terhadap minat beli belanja online.

b) Ha :β ≠ 0, Persepsi kualitas produk, persepsi resiko, dan motivasi berpengaruh terhadap minat beli belanja online.

(16)

Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan

Ftabel pada tingkat kepercayaan 5% dan derajat kebebasan (degree of freedom) df =

(n-k-1) di mana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria yang digunakan adalah :

a) Jika Fhitung> Ftabel (n-k-1) maka H0 ditolak.

b) Jika Fhitung< Ftabel (n-k-1) maka H0 diterima.

Selain itu uji F dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas value (p-value) dibandingkan dengan 0,05 (Taraf signifikansi α = 5%). Adapun kriteria pengujian yang digunakan adalah :

a) Jika p-value< 0,05 maka H0 ditolak.

Referensi

Dokumen terkait

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara indivdual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Hipotesis

Uji t digunakan untuk menunjukan apakah suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2012: 98- 99). Uji t digunakan untuk menguji

Uji t atau pengujian individual digunakan untuk menguji secara parsial apakah masing-masing variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap

Uji koefisien korelasi pearson product moment digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2019: 212).

Dalam uji t bertujuan untuk menguji apakah variabel independen (X1, X2, X3) secara parsial berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (Y). Hasil t

Sedangkan regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis antara variabel independen dengan variabel dependen serta untuk menganalisis pengaruh variabel independen,

tingkat signifikasi dari uji t, ukurannya jika signifikasi kurang dari 0,05 maka ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel

Uji simultan Uji-F Uji-F digunakan untuk menguji pengaruh secara siimultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, dengan batas