• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN RAHKMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DENGAN RAHKMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR: 66 TAHUN 1990 SERI: D --- PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY)

NOMOR: 12 TAHUN 1989 (12/1989)

TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT WILAYAH/DAERAH

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHKMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Menimbang: a. bahwa Susunan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1981 yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 061.341.34-409 tanggal 1 Juni 1981 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 tanggal 19 Pebruari 1982 seri D;

b. bahwa dengan semakin bertambahnya beban tugas dan dalam rangka peningkatan kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan yang lebih berdayaguna dan berhasilguna perlu adanya pengembangan organisasi Sekretariat Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

c. bahwa berdasarkan surat Menteri Dalam Negeri tanggal 12 April 1989, Nomor 061.1/1075/SJ, perihal: Penambahan Asisten SEKWILDA, telah disetujui untuk merubah organisasi Sekretariat Wilayah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menambah satu Asisten pada Sekretariat Wilayah/Daerah;

d. bahwa sehubungan dengan butir b dan c tersebut, demi tertib hukum dan tertib administrasi perlu mengatur kembali Susunan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

(2)

e. bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;

2. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 1959;

3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah;

4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 240 Tahun 1980 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat I dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I;

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 1985 Tentang Pedoman Uraian Tugas Sub Bagian Pada Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat I dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I;

6. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 240 Tahun 1980 Tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat I dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I;

7. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Nomor 01/K/DPRD/1989-1990 tentang Perubahan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4/K/DPRD/1978 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Propinsi Istimewa Yogyakarta.

(3)

Menetapkan: PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT WILAYAH/DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: a. Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Kepala Daerah ialah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.

d. Wakil Kepala Daerah ialah Wakil Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.

e. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

f. Sekretariat Wilayah/Daerah adalah Sekretariat Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

g. Sekretaris Wilayah/Daerah ialah Sekretaris Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

h. Sekretariat DPRD adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

i. Sekretaris DPRD adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

j. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB II

SEKRETARIAT WILAYAH/DAERAH

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 2

(1) Sekretariat Wilayah/Daerah adalah unsur staf yang langsung berada di bawah Kepala Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di Daerah berdasarkan asas dekonsentrasi, desentralisasi dan tugas pembantuan.

(2) Sekretariat Wilayah/Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris Wilayah/Daerah yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Daerah.

Pasal 3

Sekretariat Wilayah/Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas pokoknya menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat, melaksanakan pembinaan administrasi, organisasi dan tatalaksana serta pelayanan teknis

(4)

administratif kepada seluruh Perangkat Daerah, Perangkat Wilayah lingkup Departemen Dalam Negeri dan perangkat wilayah Administratif.

Pasal 4

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pasal 3, Sekretariat Wilayah/Daerah mempunyai fungsi:

a. melaksanakan koordinasi staf terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Wilayah/Daerah dalam rangka penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang terpadu;

b. membina pemerintahan dalam arti mengumpulkan dan menganalisa data, merumuskan program dan petunjuk serta memantau perkembangan dalam penyelenggaraan pemerintahan umum, pemerintahan daerah dan pemerintahan desa;

c. membina pembangunan dalam arti mengumpulkan dan menganalisa data, merumuskan program dan petunjuk serta memantau perkembangan penyelenggaraan pembangunan dan perekonomian serta kesejahteraan rakyat;

d. membina masyarakat dalam arti mengumpulkan dan menganalisa data, merumuskan program dan petunjuk serta memantau perkembangan penyelenggaraan pembinaan masyarakat;

e. membina administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh Perangkat Daerah, Perangkat Wilayah lingkup Departemen Dalam Negeri dan perangkat wilayah Administratif;

f. mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang-undangan yang menyangkut tugas pokok pemerintahan di Daerah'

g. melaksanakan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga.

Bagian Kedua

Organisasi Sekretariat Wilayah/Daerah

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Sekretariat Wilayah/Daerah terdiri dari: a. Asisten Pemerintahan (Asisten I);

b. Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Asisten II); c. Asisten Kesejahteraan Rakyat (Asisten III); d. Asisten Administrasi dan Umum (Asisten IV).

(2) Asisten-asisten sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Wilayah/Daerah.

(5)

Asisten Pemerintahan

Paragraf 1

Tugas dan Fungsi

Pasal 6

Asisten Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan umum, pemerintahan Daerah dan pemerintahan Desa serta mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang-undangan dan melaksanakan hubungan masyarakat.

Pasal 7

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 6 Asisten Pemerintahan mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan dan menganalisa data, menyusun program-program dan petunjuk-petunjuk, dan memantau perkembangan penyelenggaraan pemerintahan umum, pemerintahan daerah dan pemerintahan desa;

b. membina kegiatan-kegiatan usaha guna peningkatan sumber pendapatan daerah;

c. menyusun rancangan peraturan perundang-undangan dan memberikan bantuan hukum;

d. melaksanakan hubungan masyarakat, mengolah informasi, melakukan publikasi dan dokumentasi.

Paragraf 2

Organisasi

Pasal 8

(1) Susunan Organisasi Asisten Pemerintahan terdiri dari: a. Biro Bina Pemerintahan Umum;

b. Biro Bina Pemerintahan Daerah; c. Biro Bina Pemerintahan Desa; d. Biro Hukum;

e. Biro Hubungan Masyarakat.

(2) Biro-biro sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Biro yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Asisten Pemerintahan.

Paragraf 3

Biro Bina Pemerintahan Umum

(6)

Biro Bina Pemerintahan Umum mempunyai tugas mengumpulkan, dan menganalisa data, mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk serta memantau perkembangan penyelenggaraan pemerintahan umum dalam rangka pelaksanaan pembinaan dekonsentrasi.

Pasal 10

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 9 Biro Bina Pemerintahan Umum mempunyai fungsi:

a. mengolah bahan dalam rangka meningkatkan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum, kegiatan koordinasi terhadap instansi vertikal oleh Kepala Wilayah serta menyusun rencana, program dan petunjuk pembinaan prasarana fisik pemerintah dan kegiatan-kegiatan pertanahan;

b. mengumpulkan dan menganalisa data serta memberikan saran pertimbangan dalam rangka pembinaan Perangkat Wilayah dan Perangkat Kota Administratif;

c. mengumpulkan dan menganalisa data serta memberikan saran pertimbangan dalam rangka pembinaan Pengembangan Wilayah dan Kota Administratif;

d. mengumpulkan dan menganalisa data kependudukan serta membina administrasi kependudukan dan catatan sipil;

e. mengumpulkan dan menganalisa data serta mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk-petunjuk dalam rangka membina dan memelihara ketertiban umum dan pemilihan umum.

Pasal 11

(1) Biro Bina Pemerintahan Umum terdiri dari: a. Bagian Ketataprajaan;

b. Bagian Bina Perangkat Wilayah; c. Bagian Bina Pengembangan Wilayah;

d. Bagian Bina Administrasi Penduduk dan Catatan Sipil; e. Bagian Ketertiban.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Bina Pemerintahan Umum.

Pasal 12

Bagian Ketataprajaan mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang ketataprajaan;

(7)

penyelenggaraan koordinasi instansi vertikal oleh Kepala Wilayah;

c. menyusun tatacara pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan umum;

d. menyusun petunjuk pembinaan prasarana fisik pemerintahan dan pertanahan;

e. menyusun program pengembangan pemerintahan;

f. menyelenggarakan usaha-usaha dan kegiatan dalam rangka pemilihan umum menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 13

Bagian Bina Perangkat Wilayah mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang Perangkat Wilayah;

b. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan pencalonan, pengusulan, pengangkatan dan pemberhentian Pembantu Bupati/Walikotamadya, Walikota dan Sekretaris Walikota;

c. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan pencalonan, pengusulan, pengangkatan dan pemberhentian Kepala Wilayah Kecamatan;

d. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan pencalonan, pengusulan, pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris Wilayah Kecamatan dan Mantri Polisi Pamong Praja;

e. mempersiapkan tata cara pembinaan Pembantu Bupati/Walikotamadya, Walikota, Sekretaris Walikota, Kepala Wilayah Kecamatan dan Polisi Pamong Praja.

Pasal 14

Bagian Bina Pengembangan Wilayah mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pengembangan wilayah;

b. mempersiapkan bahan-bahan pembentukan, pemecahan, penggabungan dan penghapusan Wilayah;

c. mempersiapkan bahan-bahan perubahan batas dan nama wilayah; d. mempersiapkan bahan-bahan mengenai pemindahan dan perubahan

nama ibukota;

(8)

wilayah dan kota administratif;

f. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Pasal 15

Bagian Bina Administrasi Penduduk dan Catatan Sipil mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data kependudukan;

b. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan pendataan kependudukan;

c. mengadakan penelitian dan mempersiapkan bahan-bahan pembinaan masyarakat golongan minoritas;

d. mempersiapkan petunjuk-petunjuk tentang akte perkawinan, kelahiran dan kematian serta akte-akte lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 16

Bagian Ketertiban mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang ketertiban;

b. mempersiapkan dan mengolah penyusunan petunjuk/ketentuan tentang pengamanan pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya yang menyangkut kepentingan umum; c. melaksanakan pemantauan dan mengadakan kerja sama dengan

instansi lain dalam rangka intensifikasi penyidikan terhadap pelanggaran-pelanggaran Peraturan Daerah;

d. mempersiapkan pengaturan dan rencana penggunaan Polisi Pamong Praja;

e. memberi bahan pertimbangan yang berhubungan dengan legalitas dan perizinan.

Paragraf 4

Biro Bina Pemerintahan Daerah

Pasal 17

Biro Bina Pemerintahan Daerah mempunyai tugas mengumpulkan dan menganalisa data, mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk, serta memantau perkembangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Kota, Perangkat Daerah dan membina peningkatan sumber pendapatan Daerah.

(9)

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 17, Biro Bina Pemerintahan Daerah mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan dan menganalisa data serta memberikan saran pertimbangan dalam rangka pembinaan otonomi daerah, pembinaan tugas pembantuan dan pembinaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah;

b. mengumpulkan dan menganalisa data serta memberikan saran pertimbangan dalam rangka pembinaan Kotamadya, pembinaan penanggulangan urbanisasi dan pelayanan masyarakat kota, pembinaan prasarana fisik pemerintahan kota serta pembinaan peraturan perundang-undangan perkotaan;

c. mengumpulkan dan menganalisa data, serta mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan pembinaan Aparatur Pemerintahan Daerah serta pembinaan lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;

d. mengumpulkan dan menganalisa data, serta memberikan saran-saran pertimbangan dalam rangka meningkatkan sumber-sumber pendapatan daerah.

Pasal 19

(1) Biro Bina Pemerintahan Daerah terdiri dari: a. Bagian Bina Otonomi Daerah;

b. Bagian Bina Pemerintahan Kota; c. Bagian Bina Perangkat Daerah;

d. Bagian Bina Sumber Pendapatan Daerah.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Bina Pemerintahan Daerah.

Pasal 20

Bagian Bina Otonomi Daerah mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang otonomi daerah;

b. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan mengenai pembinaan perkembangan otonomi daerah;

c. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan mengenai pembinaan urusan yang diserahkan kepada Daerah;

d. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan mengenai pembinaan pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

(10)

e. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan mengenai pembinaan penyelenggaraan tugas pembantuan;

f. mempersiapkan pra rancangan peraturan perundang-undangan di bidang otonomi derah dan evaluasi pelaksanaannya.

Pasal 21

Bagian Bina Pemerintahan Kota mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pemerintahan kota;

b. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan mengenai pembinaan penyelenggaraan pemerintahan kota;

c. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pembinaan prasarana fisik pemerintahan kota;

d. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka kerja sama antar kota;

e. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pembinaan penanggulangan urbanisasi dan peningkatan pelayanan masyarakat kota;

f. mempersiapkan pelaksanaan pola dan kebijaksanaan perkotaan; g. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pembinaan

peraturan perundang-undangan perkotaan.

Pasal 22

Bagian Bina Perangkat Daerah mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang perangkat Daerah;

b. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pencalonan, pengusulan, pengangkatan dan pemberhentian Kepala/Wakil Kepala Daerah Tingkat II/Kotamadya, Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat II/Sekretaris Kotamadya dan Sekretaris DPRD Tingkat II.

c. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pencalonan, pengusulan, pengangkatan dan pemberhentian Pimpinan dan Anggota DPRD;

d. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pencalonan, pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris Wilayah/Daerah dan Sekretaris DPRD;

e. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pembinaan terhadap Aparatur Pemerintah Daerah;

(11)

f. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pembinaan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat Daerah.

Pasal 23

Bagian Bina Sumber Pendapatan Daerah mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang sumber-sumber pendapatan daerah;

b. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan sehubungan dengan sumber-sumber pendapatan daerah;

c. merencanakan dan merumuskan petunjuk-petunjuk tentang peningkatan sumber-sumber pendapatan daerah;

d. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro. e. mengevaluasi sumber-sumber pendapatan daerah.

Paragraf 5

Biro Bina Pemerintahan Desa

Pasal 24

Biro Bina Pemerintahan Desa mempunyai tugas mengumpulkan dan menganalisa data, mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk serta memantau perkembangan penyelenggaraan pemerintahan Desa dan Kelurahan.

Pasal 25

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 24, Biro Bina Pemerintahan Desa mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan dan menganalisa data serta memberikan saran pertimbangan dalam rangka pembinaan mengenai tatacara penyelenggaraan pemerintahan Desa dan Kelurahan;

b. mengumpulkan dan menganalisa data serta memberikan saran pertimbangan dalam rangka pembinaan administrasi dan pembinaan harta kekayaan Desa dan Kelurahan;

c. mengumpulkan dan menganalisa data serta memberikan saran pertimbangan dalam rangka pembinaan Perangkat Desa dan Kelurahan;

d. mengumpulkan dan menganalisa data serta memberikan saran pertimbangan dalam rangka pembinaan pengembangan wilayah Desa dan Kelurahan.

(12)

(1) Biro Bina Pemerintahan Desa terdiri dari: a. Bagian Bina Tata Pemerintahan Desa; b. Bagian Bina Administrasi Desa;

c. Bagian Bina Perangkat Desa; d. Bagian Bina Pengembangan Desa.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Bina Pemerintahan Desa.

Pasal 27

Bagian Bina Tata Pemerintahan Desa mempunyai tugas:

a. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pembinaan mengenai tatacara penyelenggaraan pemerintahan Desa dan Kelurahan;

b. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pembinaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban Desa serta Kelurahan;

c. mengadakan persiapan penyelenggaraan tatacara pemilihan Kepala Desa;

d. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka usaha peningkatan penghasilan Desa;

e. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pembinaan prasarana fisik Pemerintah Desa dan Kelurahan.

Pasal 28

Bagian Bina Administrasi Desa mempunyai tugas:

a. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan untuk menyusun ketentuan-ketentuan dan petunjuk-petunjuk ketatausahaan;

b. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan untuk menyusun ketentuan-ketentuan dan petunjuk-petunjuk administrasi kependudukan;

c. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan untuk menyusun ketentuan-ketentuan dan petunjuk-petunjuk administrasi keuangan Desa dan Kelurahan;

d. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan untuk menyusun ketentuan-ketentuan dan petunjuk-petunjuk administrasi peralatan serta kekayaan Desa dan Kelurahan;

e. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pembinaan pencatatan, pemeliharaan, penggunaan harta kekayaan Desa dan Kelurahan;

(13)

f. mencatat perubahan status harta kekayaan Desa dan Kelurahan.

Pasal 29

Bagian Bina Perangkat Desa mempunyai tugas:

a. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pencalonan, pengusulan, pengangkatan dan pemberhentian Perangkat Desa dan Kelurahan;

b. mengadakan usaha-usaha lain yang berhubungan dengan pembinaan perangkat Desa dan Kelurahan;

c. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka pembinaan lembaga-lembaga Desa.

Pasal 30

Bagian Bina Pengembangan Desa mempunyai tugas:

a. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan untuk menyusun ketentuan-ketentuan tentang tatacara penggabungan, pemekaran dan penghapusan wilayah Desa dan Kelurahan;

b. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan untuk menyusun ketentuan-ketentuan tentang tatacara perubahan batas Desa dan Kelurahan;

c. mempersiapkan dan mengolah, bahan-bahan untuk menyusun ketentuan-ketentuan tentang tatacara pemindahan Ibukota Desa dan Kelurahan;

d. mempersiapkan dan mengolah bahan-bahan dalam rangka penyusunan ketentuan-ketentuan tatacara perubahan nama Ibukota Desa dan Kelurahan;

e. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Paragraf 6

Biro Hukum

Pasal 31

Biro Hukum mempunyai tugas mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang-undangan, menelaah hukum, membina, memberikan bantuan hukum, mempublikasikan dan mendokumentasikan produk hukum.

Pasal 32

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pasal 31, Biro Hukum mempunyai fungsi:

(14)

peraturan perundang-undangan di bidang pemerintahan daerah; b. mengkoordinasikan perumusan Peraturan Daerah dan Keputusan

Kepala Daerah;

c. menelaah dan mengevaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang pemerintah daerah;

d. mengikuti dan mengolah perkembangan hukum;

e. menelaah dan mengevaluasi serta mempersiapkan pengesahan, penangguhan atau pembatalan Peraturan Daerah Tingkat II;

f. menghimpun peraturan perundang-undangan, melakukan publikasi produk-produk hukum, dan melakukan dokumentasi hukum;

g. menyelesaikan persoalan-persoalan hukum yang menyangkut bidang tugas Pemerintah Daerah;

h. memberikan saran pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur Pemerintah Daerah atas masalah hukum yang timbul dalam pelaksanaan tugas.

Pasal 33

(1) Biro Hukum terdiri dari:

a. Bagian Perundang-undangan dan Penelaahan Hukum; b. Bagian Bina Produk Hukum Daerah Bawahan;

c. Bagian Dokumentasi Hukum; d. Bagian Tata Hukum;

e. Bagian Bantuan Hukum.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Hukum.

Pasal 34

Bagian Perundang-undangan dan Penelaahan Hukum mempunyai tugas: a. mengkoordinasikan perumusan rancangan Peraturan Daerah dan

Keputusan Kepala Daerah;

b. menelaah/meneliti Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah;

c. menyusun rancangan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah;

d. mengumpulkan, mengolah dan meneliti bahan-bahan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pemerintahan daerah;

(15)

e. menyelenggarakan pembinaan teknis yuridis terhadap tugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

Pasal 35

Bagian Bina Produk Hukum Daerah Bawahan mempunyai tugas:

a. menyiapkan petunjuk pembinaan peraturan perundang-undangan Tingkat II;

b. meneliti dan mempersiapkan keputusan pengesahan, penangguhan dan pembatalan Peraturan Daerah Tingkat II tentang pungutan Daerah;

c. meneliti dan mempersiapkan keputusan pengesahan, penangguhan dan pembatalan Peraturan Daerah Tingkat II tentang organisasi keuangan dan lain-lain;

d. meneliti Keputusan-keputusan Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II;

e. menelaah dan mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan Daerah Tingkat II.

Pasal 36

Bagian Dokumentasi Hukum mempunyai tugas:

a. mendokumentasikan dan mengkodifikasikan produk hukum; b. mempublikasikan dan mendistribusikan produk hukum;

c. mempersiapkan pengundangan produk hukum dalam Lembaran Daerah dan Tambahan Lembaran Daerah serta menerbitkannya;

d. mensistimatisasikan peraturan perundang-undangan; e. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Pasal 37

Bagian Tata Hukum mempunyai tugas:

a. menyelesaikan persoalan hukum yang menyangkut tugas Pemerintah Daerah;

b. menyelesaikan persoalan hukum yang menyangkut tugas Instansi di lingkungan Pemerintah Daerah;

c. mengikuti perkembangan hukum.

Pasal 38

Bagian Bantuan Hukum mempunyai tugas:

a. menerima, mengumpulkan, mempelajari dan menyelesaikan segala persoalan-persoalan hukum yang menyangkut pegawai dalam

(16)

pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah;

b. memberikan bantuan hukum di dalam dan di luar Pengadilan kepada pegawai dalam rangka pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah;

c. memberikan perlindungan hukum yang bersangkutan dengan sengketa sewa menyewa rumah;

d. memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat, yang ada hubungannya dengan tugas Pemerintah Daerah.

Paragraf 7

Biro Hubungan Masyarakat

Pasal 39

Biro Hubungan Masyarakat mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah dan menyiarkan bahan-bahan informasi, menjadi juru bicara Pemerintah Daerah.

Pasal 40

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pasal 39, Biro Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan data dan bahan-bahan informasi serta melakukan penelitian/pengamatan terhadap kegiatan Pemerintah Daerah beserta efek yang ditimbulkannya untuk diolah;

b. mengolah bahan-bahan informasi sebagai bahan untuk memberikan pengertian umum melalui berbagai kegiatan penyiaran sesuai dengan keperluannya;

c. menyiarkan informasi melalui berbagai usaha/bentuk penyiaran, pelayanan penerangan kepada masyarakat melalui media penerangan Pemerintah atau bekerja sama dengan media massa lainnya;

d. memberikan pelayanan kepada Pers;

e. menyelenggarakan berbagai bentuk perekaman/dokumentasi audio visual, menghimpun bahan-bahan informasi dan perpustakaan sebagai dukungan dalam pengolahan bahan-bahan penyiaran;

f. menyampaikan bahan-bahan informasi khusus hasil pengamatan opini masyarakat dan mempersiapkan naskah-naskah yang diperlukan untuk amanat-amanat/pidato-pidato resmi dan bahan-bahan pengambilan keputusan bagi Kepala Daerah;

g. menyampaikan laporan atensi (untuk mendapat perhatian) kepada Gubernur tentang berbagai pendapat umum yang kurang sesuai dengan maksud Pemerintah Daerah dan memberikan tanggapan/koreksi menurut petunjuk Kepala Daerah;

(17)

Pasal 41 (1) Biro Hubungan Masyarakat terdiri dari:

a. Bagian Pengumpulan dan Penyaringan Informasi; b. Bagian Publikasi;

c. Pelayanan Pers./Mass Media; c. Bagian Dokumentasi.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Hubungan Masyarakat.

Pasal 42

Bagian Pengumpulan dan Penyaringan Informasai mempunyai tugas:

a. mempersiapkan, mengolah dan mengendalikan informasi serta memberikan pelayanan penerangan kepada masyarakat tentang kebijaksanaan dan hasil-hasil kegiatan Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

b. melayani dan menunjang kegiatan hubungan masyarakat DPRD;

c. mempersiapkan, mengolah dan menyusun naskah-naskah bahan penertiban dan penyiaran pers./mass media serta menyusun naskah-naskah amanat/pidato/sambutan/pengarahan resmi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.

Pasal 43

Bagian Publikasi mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan dan menyajikan siaran radio dan siaran televisi serta menghimpun bahan-bahan audio visual mengenai kebijaksanaan dan hasil-hasil kegiatan pemerintahan, pembangunan kemasyarakatan dan potensi Daerah;

b. mempersiapkan, mengolah, menyelenggarakan dan menyajikan bahan-bahan publikasi dan pameran;

c. menyelenggarakan penerbitan-penerbitan resmi dan mengatur distribusinya;

Pasal 44

Bagian pelayanan Pers./Mass Media mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, menyaring dan mempersiapkan bahan-bahan pemberitaan, pers release dan memberikan keterangan kepada Pers;

(18)

b. menyiarkan hasil-hasil kegiatan Pemerintah Daerah dalam bentuk foto, rekaman suara dan film melalui surat kabar, radio dan televisi;

c. memberikan pelayanan pers dalam meliput kegiatan Pemerintah Daerah;

d. menyelenggarakan jumpa pers.

Pasal 45

Bagian Dokumentasi mempunyai tugas:

a. menghimpun dan menganalisa bahan-bahan informasi khusus serta mengamati opini masyarakat yang menyangkut kebijaksanaan Pemerintah Daerah;

b. menyelenggarakan dokumentasi kegiatan dan hasil-hasil pekerjaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Daerah;

c. menyelenggarakan perekaman dokumenter dengan foto, film, slide, rekaman suara dan alat-alat audio visual lainnya mengenai kegiatan dan hasil-hasil kebijaksanaan Pemerintah serta pembangunan dan kejadian-kejadian yang dianggap penting;

d. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Bagian Keempat

Asisten Ekonomi dan Pembangunan

Paragraf 1

Tugas dan Fungsi

Pasal 46

Asisten Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan pembangunan, pengembangan produksi dan perekonomian Daerah.

Pasal 47

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pasal 46 Asisten Ekonomi dan Pembangunan mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka menyusun program pelaksanaan dan petunjuk pembinaan Pembangunan Daerah dan pembangunan antar Daerah dan antar sektor;

b. mengumpulkan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka menyusun program dan petunjuk pembinaan di bidang peningkatan prouksi pertanian, industri,

(19)

pertambangan, energi, kepariwisataan;

c. mengumpulkan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka menyusun program dan petunjuk pembinaan di bidang perkoperasian, perusahaan dan perbankan Daerah, transportasi, komunikasi dan permodalan.

Paragraf 2

Susunan Organisasi

Pasal 48

(1) Asisten Ekonomi dan Pembangunan terdiri dari: a. Biro Bina Pembangunan Daerah;

b. Biro Bina Pengembangan Produksi Daerah;

c. Biro Bina Pengembangan Sarana Perekonomian Daerah;

(2) Biro-biro sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Biro yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Asisten Ekonomi dan Pembangunan.

Paragraf 3

Biro Bina Pembangunan Daerah

Pasal 49

Biro Bina Pembangunan Daerah mempunyai tugas mengumpulkan dan mengganalisa data, mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk serta memantau perkembangan pelaksanaan pembangunan dalam rangka pembinaan program pembangunan Daerah dan pembangunan antar daerah yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, INPRES dan Sektor Departemen Dalam Negeri.

Pasal 50

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 49 Biro Bina Pembangunan Daerah mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan dan mengolah data serta mempersiapkan saran-saran pertimbangan dalam rangka penyusunan program pelaksanaan pembangunan Daerah Tingkat I, pembangunan antar daerah, pembangunan antar sektor dan pembangunan lainnya;

b. mengumpulkan dan mengolah data serta mempersiapkan saran-saran pertimbangan dalam rangka pembinaan pelaksanaan pembangunan Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II;

c. mengumpulkan dan mengolah data pelaksanaan pembangunan dalam rangka mempersiapkan penyusunan laporan dan peragaan (visualisasi) hasil pelaksanaan pembangunan Daerah yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, INPRES dan Sektor Departemen Dalam Negeri.

(20)

Pasal 51 (1) Biro Bina Pembangunan Daerah terdiri dari:

a. Bagian Bina Program;

b. Bagian Bina Pembangunan Daerah Tingkat I; c. Bagian Bina Pembangunan Daerah Tingkat II; d. Bagian Pelaporan dan Visualisasi;

e. Bagian Promosi Pembangunan Daerah di Jakarta;

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Pembangunan Daerah.

Pasal 52

Bagian Bina Program mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan program pembangunan Daerah;

b. mengumpulkan, mengolah serta mempersiapkan bahan-bahan untuk menyusun program pembangunan Daerah yang diajukan oleh Biro-biro pada Sekretariat Wilayah/Daerah dan Satuan Organisasi lain yang ditugaskan kepadanya yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, INPRES dan Sektor Departemen Dalam Negeri dalam rangka koordinasi penyusunan program pembangunan Daerah;

b. menyusun pedoman dan petunjuk tentang cara-cara pelaksanaan program pembangunan Daerah dan pembangunan antar daerah, INPRES dan Sektor Departemen Dalam Negeri;

c. menganalisa dan mengolah bahan-bahan dalam rangka merumuskan program tahunan Pembangunan Daerah untuk menerbitkan DIP.

Pasal 53

Bagian Bina Pembangunan Daerah Tingkat I mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pembangunan Daerah Tingkat I;

b. mengumpulkan, mengolah dan mempersiapkan bahan-bahan guna menyusun pedoman dalam rangka pembinaan pelaksanaan program pembangunan, khususnya program/bantuan pembangunan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah;

c. mempersiapkan rancangan surat-surat keputusan dan konsep surat menyurat dalam rangka pembinaan program pembangunan, khususnya program/bantuan pembangunan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah;

(21)

d. mengikuti perkembangan serta melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan program pembangunan yang meliputi program/bantuan pembangunan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, pembangunan antar daerah dan pembangunan lainnya.

Pasal 54

Bagian Bina Pembangunan Daerah Tingkat II mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pembangunan Daerah Tingkat II;

b. mengumpulkan, mengolah dan mempersiapkan bahan guna menyusun pedoman dalam rangka pembinaan pelaksanaan program pembangunan khususnya program/bantuan pembangunan yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II;

c. mempersiapkan rancangan surat-surat Keputusan dan konsep surat menyurat dalam rangka pembinaan program pembangunan, khususnya program/bantuan pembangunan yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II;

d. mengikuti perkembangan dan melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan program/bantuan pembangunan yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II dan mengikuti kegiatan pembangunan lainnya.

Pasal 55

Bagian Pelaporan dan Visualisasi mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta menuangkan dalam bentuk-bentuk tertentu pelaksanaan pembangunan Daerah yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, INPRES dan Sektor Departemen Dalam Negeri. b. mempersiapkan bahan dan menyusun laporan serta peragaan

(visualisasi) hasil pembangunan Daerah yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, INPRES dan Sektor Departemen Dalam Negeri;

c. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Pasal 56

Bagian Promosi Pembangunan Daerah di Jakarta mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan rumah tangga Perwakilan Pemerintah Daerah di Jakarta;

(22)

bertugas di Jakarta;

c. melaksanakan urusan Daerah di Jakarta;

d. melaksanakan promosi pembangunan Daerah di Jakarta.

Paragraf 4

Biro Bina Pengembangan Produksi Daerah

Pasal 57

Biro Bina Pengembangan Produksi Daerah mempunyai tugas mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pembinaan serta memantau perkembangan peningkatan produksi berbagai komoditi Daerah.

Pasal 58

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 57 Biro Bina Pengembangan Produksi Daerah mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka mempersiapkan saran-saran pertimbangan dalam penyusunan program dan petunjuk pembinaan usaha meningkatkan hasil produksi hasil pertanian; b. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta

mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka mempersiapkan saran-saran pertimbangan dalam penyusunan program dan petunjuk pembinaan dalam usaha peningkatan hasil industri;

c. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka mempersiapkan saran-saran pertimbangan dalam penyusunan program dan petunjuk pembinaan dalam usaha peningkatan produkdi pertambangan dan energi;

d. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka mempersiapkan saran-saran pertimbangan dalam penyusunan program dan petunjuk pembinaan dalam usaha pengembangan keparisataan.

Pasal 59

(1) Biro Bina Pengembangan Produksi Daerah terdiri dari: a. Bagian Pengembangan Pertanian;

b. Bagian Pengembangan Perindustrian;

c. Bagian Pengembangan Pertambangan dan Energi; d. Bagian Pengembangan Kepariwisataan.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada

(23)

di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Bina Pengembangan Produksi Daerah.

Pasal 60

Bagian Pengembangan Pertanian mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pengembangan pertanian;

b. mempersiapkan rencana usaha untuk meningkatkan hasil pertanian;

c. mempersiapkan rencana peningkatan pengolahan hasil pertanian; d. mempersiapkan pembinaan tata niaga hasil pertanian;

e. mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pertanian;

f. merencanakan pengembangan budi daya pertanian.

Pasal 61

Bagian Pengembangan Perindustrian mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pengembangan perindustrian;

b. mempersiapkan rencana usaha untuk meningkatkan usaha perindustrian rakyat;

c. mempersiapkan rencana peningkatan pengolahan hasil perindustrian;

d. mempersiapkan pembinaan tata niaga hasil perindustrian rakyat;

e. merencanakan pengembangan di bidang perindustrian;

f. mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perindustrian.

Pasal 62

Bagian Pengembangan Pertambangan dan Energi mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pengembangan pertambangan dan energi;

b. merencanakan pengembangan budi daya pertambangan dan energi; c. mempersiapkan rencana usaha untuk meningkatkan produksi usaha

(24)

d. mempersiapkan rencana peningkatan pengolahan hasil pertambangan dan energi;

e. mempersiapkan pembinaan tata niaga hasil pertambangan dan energi;

f. mempersiapkan petunjuk pemberian ijin pertambangan daerah; g. mengikuti kegiatan pertambangan dan energi;

Pasal 63

Bagian Pengembangan Kepariwisataan mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pengembangan kepariwisataan;

b. merencanakan pengembangan budi daya pariwisata;

c. mempersiapkan rencana usaha untuk meningkatkan bidang kepariwisataan;

d. mempersiapkan petunjuk-petunjuk untuk meningkatkan sarana dan prasarana pariwisata;

e. mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kepariwisataan;

f. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Paragraf 5

Biro Bina Pengembangan Sarana Perekonomian Daerah

Pasal 64

Biro Bina Pengembangan Sarana Perekonomian Daerah mempunyai tugas mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pembinaan serta memantau perkembangan di bidang sarana perekonomian daerah.

Pasal 65

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 64 Biro Bina Pengembangan Sarana Perekonomian Daerah mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pembinaan terhadap usaha perkoperasian dan peningkatan usaha perkreditan dan permodalan terhadap golongan ekonomi lemah;

(25)

rangka mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pembinaan terhadap perusahaan-perusahaan Daerah dan perbankan Daerah;

c. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pembinaan terhadap usaha-usaha transportasi dan kelancaran komunikasi lainnya.

Pasal 66

(1) Biro Bina Pengembangan Sarana Perekonomian Daerah terdiri dari:

a. Bagian Pengembangan Koperasi;

b. Bagian Pengembangan Perusahaan dan Perbankan Daerah; c. Bagian Pengembangan Transportasi dan Komunikasi.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Pengembangan Sarana Perekonomian Daerah.

Pasal 67

Bagian Pengembangan Koperasi mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data dalam bidang koperasi, perdagangan dan usaha golongan ekonomi lemah;

b. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pembinaan terhadap usaha-usaha perkoperasian, perdagangan dan golongan ekonomi lemah;

c. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk untuk meningkatkan usaha perkreditan dan permodalan terhadap golongan ekonomi lemah;

d. mengikuti kegiatan dan perkembangan perkoperasian, perdagangan dan usaha-usaha golongan ekonomi lemah;

e. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Pasal 68

Bagian Pengembangan Perusahaan dan Perbankan Daerah mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data dalam bidang pengembangan perusahaan dan perbankan Daerah;

b. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pembinaan perusahaan dan perbankan Daerah;

(26)

c. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pengembangan perusahaan dan perbankan Daerah;

d. mengikuti kegiatan-kegiatan perusahaan dan perbankan Daerah.

Pasal 69

Bagian Pengembangan Transportasi dan Komunikasi mempunyai tugas: a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data dalam

bidang pengembangan transportasi dan komunikasi;

b. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk-petunjuk pembinaan trayek-trayek transportasi dan kelancaran komunikasi;

c. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk-petunjuk pembinaan kelancaran arus komunikasi;

d. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk-petunjuk pembinaan untuk meningkatkan sarana dan prasarana perekonomian Daerah;

e. menyelenggarakan penyajian data dan informasi pasar; f. mengikuti perkembangan transportasi dan komunikasi.

Bagian Kelima

Asisten Kesejahteraan Rakyat

Paragraf 1

Tugas dan Fungsi

Pasal 70

Asisten Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan-kegiatan di bidang mental, spiritual, sosial serta usaha-usaha untuk mewujudkan keserasian antara penduduk dengan lingkungannya.

Pasal 71

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 70 Asisten Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi:

a. menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka penyusunan program dan petunjuk pembinaan di bidang pemberian bantuan, santunan dan pelayanan sosial kepada badan-badan sosial dan masyarakat;

b. menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka penyusunan program dan petunjuk pembinaan di bidang peningkatan kesehatan masyarakat dan ketenagakerjaan;

(27)

c. menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka penyusunan program dan petunjuk pembinaan di bidang keagamaan, pendidikan dan kebudayaan;

d. menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka penyusunan program dan petunjuk pembinaan di bidang transmigrasi dan mewujudkan keserasian antara penduduk dengan lingkungannya.

Paragraf 2

Susunan Organisasi

Pasal 72

(1) Asisten Kesejahteraan Rakyat terdiri dari: a. Biro Bina Sosial;

b. Biro Bina Mental Spiritual;

c. Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup.

(2) Biro-biro sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Biro yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Asisten Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf 3

Biro Bina Sosial

Pasal 73

Biro Bina Sosial mempunyai tugas mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk serta memantau pemberian bantuan dan perkembangan kegiatan di bidang pelayanan dan bantuan sosial, kesehatan masyarakat dan ketenagakerjaan.

Pasal 74

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pasal 73 Biro Bina Sosial mempunyai fungsi:

a. mengkoordinasikan, memantau pelaksanaan pemberian bantuan Pemerintah Pusat/Daerah dan pelaksanaan kegiatan lainnya di bidang pelayanan serta bantuan sosial dalam rangka penyusunan program dan petunjuk pembinaannya;

b. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, mempersiapkan saran-saran, pertimbangan serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka penyusunan program

dan petunjuk pembinaan bagi pengembangan kesehatan masyarakat;

(28)

mempersiapkan saran-saran pertimbangan serta mengkoordinasikan kegiatan usaha dalam rangka menyusun program dan petunjuk pembinaan di bidang pengembangan ketenagakerjaan.

Pasal 75

(1) Biro Bina Sosial terdiri dari:

a. Bagian Pelayanan dan Bantuan Sosial; b. Bagian Kesehatan Masyarakat;

c. Bagian Ketenagakerjaan.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Bina Sosial.

Pasal 76

Bagian Pelayanan dan Bantuan Sosial mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pembinaan pahlawan, bantuan korban bencana alam, panti asuhan, penderita cacat, tuna wisma, tuna susila dan tuna karya;

b. merencanakan, mempersiapkan dan memantau pelaksanaan pemberian bantuan sosial, pembinaan pahlawan, korban bencana alam, panti asuhan, penderita cacat, tuna wisma, tuna susila dan tuna karya;

c. mempersiapkan petunjuk pembinaan di bidang pelayanan dan bantuan sosial.

Pasal 77

Bagian Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data bidang kesehatan masyarakat;

b. merencanakan dan mempersiapkan program dan petunjuk pembinaan di bidang kesehatan masyarakat;

c. merencanakan dan mempersiapkan petunjuk pemberantasan penyakit menular dan usaha-usaha penambahan rumah sakit serta balai pengobatan;

d. merencanakan dan mempersiapkan petunjuk pengawasan terhadap rumah sakit, perusahaan obat-obatan, perusahaan makanan/minuman dan lain-lain dalam rangka usaha menjamin kesehatan masyarakat.

(29)

Pasal 78 Bagian Ketenagakerjaan mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang ketenagakerjaan;

b. merencanakan dan mempersiapkan usaha-usaha peningkatan di bidang ketenagakerjaan;

c. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pembinaan di bidang pengembangan ketenagakerjaan;

d. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Paragraf 4

Biro Bina Mental dan Spritual

Pasal 79

Biro Bina Mental dan Spiritual mempunyai tugas mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka mempersiapkan petunjuk pembinaan serta memantau perkembangan kegiatan di bidang urusan agama, pendidikan dan kebudayaan.

Pasal 80

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pasal 79 Biro Bina Mental dan Spiritual mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, mempersiapkan saran-saran pertimbangan dan mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka penyusunan petunjuk pembinaan kegiatan-kegiatan di bidang agama, termasuk urusan haji;

b. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, mempersiapkan saran-saran pertimbangan dan mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka penyusunan petunjuk pembinaan kegiatan di bidang pendidikan;

c. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, mempersiapkan saran-saran pertimbangan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dalam rangka penyusunan petunjuk pembinaan kegiatan di bidang kebudayaan;

d. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, mempersiapkan saran-saran pertimbangan dan mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka penyusunan petunjuk pembinaan di bidang generasi muda dan olah raga.

Pasal 81

(30)

a. Bagian Urusan Agama;

b. Bagian Urusan Pendidikan; c. Bagian Urusan Kebudayaan;

d. Bagian Urusan Peranan Wanita, Generasi Muda dan Olah Raga.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Bina Mental dan Spiritual.

Pasal 82

Bagian Urusan Agama mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data tentang tempat-tempat dan sarana peribadatan;

b. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data dalam rangka penyelenggaraan wakaf, zakat dan kegiatan sosial keagamaan;

c. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data tentang pelaksanaan urusan haji;

d. merencanakan dan menyelenggarakan pemberian bantuan terhadap usaha-usaha masyarakat di bidang agama;

e. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk tentang pembinaan di bidang agama;

f. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Pasal 83

Bagian Urusan Pendidikan mempunyai tugas:

a. mengumpulkan dan mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pendidikan;

b. menyelenggarakan pemberian bantuan terhadap usaha masyarakat di bidang pendidikan;

c. mempersiapkan penyusunan Program dan petunjuk pembinaan di bidang kegiatan-kegiatan pendidikan;

Pasal 84

Bagian Urusan Kebudayaan mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data kegiatan di bidang kebudayaan;

(31)

b. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang pembinaan terhadap aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c. mempersiapkan penyusunan petunjuk-petunjuk pembinaan kegiatan di bidang kebudayaan, termasuk aliran kepercayaan kepada Tuhan Maha Esa.

Pasal 85

Bagian Urusan Peranan Wanita, Generasi Muda dan Olah Raga mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang kegiatan peranan wanita, generasi muda, olah raga, pramuka;

b. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pembinaan peranan wanita, generasi muda, kegiatan olah raga, pramuka dan kegiatan-kegiatan kepemudaan lainnya;

c. merencanakan dan menyelenggarakan pembinaan kegiatan-kegiatan peranan wanita, generasi muda, olah raga dan pramuka;

Paragraf 5

Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Pasal 86

Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mengkoordinasikan kegiatan untuk mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk dalam rangka pembinaan pengelolaan serta memantau perkembangan kegiatan-kegiatan kependudukan untuk mewujudkan keserasian antara penduduk dengan lingkungannya.

Pasal 87

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 86 Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, mengkoordinasikan dan memantau kegiatan, serta mempersiapkan saran-saran pertimbangan dalam rangka penyusunan petunjuk pembinaan pengelolaan kegiatan di bidang kependudukan untuk mewujudkan keserasian antara penduduk dengan lingkungannya; b. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data,

mengkoordinasikan dan memantau kegiatan serta mempersiapkan saran-saran pertimbangan dalam rangka penyusunan petunjuk pembinaan pengelolaan lingkungan binaan;

c. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, mengkoordinasikan dan memantau kegiatan serta mempersiapkan

(32)

saran-saran pertimbangan dalam rangka penyusunan petunjuk pembinaan pengelolaan lingkungan alam.

Pasal 88

(1) Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup terdiri dari: a. Bagian Keserasian Kependudukan dan Lingkungan;

b. Bagian Lingkungan Binaan; c. Bagian Lingkungan Alam.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup.

Pasal 89

Bagian Keserasian Kependudukan dan Lingkungan mempunyai tugas: a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data bidang

kependudukan;

b. mempersiapkan penyusunan petunjuk pembinaan kegiatan di bidang kependudukan untuk mewujudkan keserasian antara penduduk dengan lingkungannya;

c. mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan di bidang kependudukan untuk mewujudkan keserasian antara penduduk dan lingkungannya;

d. mengkoordinasikan kegiatan pembinaan di bidang kependudukan untuk mewujudkan keserasian antara penduduk dengan lingkungannya;

e. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Pasal 90

Bagian Lingkungan Binaan mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang lingkungan binaan;

b. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk dalam rangka pembinaan pengelolaan lingkungan binaan;

c. mengkoordinasikan kegiatan di bidang pengelolaan lingkungan binaan;

d. menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan lingkungan binaan.

(33)

Bagian Lingkungan Alam mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang lingkungan alam;

b. mempersiapkan penyusunan petunjuk dalam rangka pembinaan pengelolaan lingkungan alam;

c. mengkoordinasikan kegiatan di bidang pengelolaan lingkungan alam;

d. menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan lingkungan alam.

Bagian Keenam

Asisten Administrasi dan Umum

Paragraf 1

Tugas dan Fungsi

Pasal 92

Asisten Administrasi dan Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan terhadap penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan peralatan, tata usaha dan arsip serta rumah tangga Daerah.

Pasal 93

Untuk menyelenggarkan tugas tersebut pada pasal 92, Asisten Administrasi dan Umum mempunyai fungsi:

a. menganalisa data dalam rangka penyusunan program dan petunjuk pembinaan organisasi dan tatalaksana, perpustakaan serta pengolahan data secara elektronik;

b. menganalisa data dalam rangka penyusunan program dan petunjuk pembinaan urusan kepegawaian;

c. menganalisa data dalam rangka melaksanakan penyusunan program anggaran dan pengelolaan keuangan serta membina administrasi keuangan;

d. menganalisa data dalam rangka melaksanakan penyusunan program kebutuhan, pengelolaan perbekalan dan peralatan perlengkapan serta membina administrasi perlengkapan dan material;

e. melaksanakan urusan rumah tangga, tata usaha, kearsipan dan protokol;

f. melaksanakan koordinasi, perencanaan, pembinaan, bimbingan, pengendalian serta mengadakan evaluasi atas kegiatan Biro-biro dalam rangka pelaksanaan tugas.

(34)

Paragraf 2

Susunan Organisasi

Pasal 94

(1) Asisten Administrasi dan Umum terdiri dari: a. Biro Organisasi dan Tatalaksana;

b. Biro Kepegawaian; c. Biro Keuangan;

d. Biro Perlengkapan dan Perawatan; e. Biro Umum.

(2) Biro-biro sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Biro yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Asisten Administrasi dan Umum.

Paragraf 3

Biro Organisasi dan Tatalaksana

Pasal 95

Biro Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk serta memantau dan mengevaluasi perkembangan di bidang kelembagaan dan ketatalaksanaan, menyusun konsep-konsep mengenai pembakuan sarana kerja, pengelolaan perpustakaan serta pengolahan data secara elektronik.

Pasal 96

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 95 Biro Organisasi dan Tatalaksana mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mempersiapkan konsep-konsep pengembangan kelembagaan dan petunjuk-petunjuk pembinaan terhadap satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi; b. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta

mempersiapkan saran-saran pertimbangan dalam rangka penyusunan konsep-konsep dan petunjuk pembinaan mengenai tata kerja, metode kerja dan prosedur kerja;

c. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mempersiapkan konsep-konsep pengembangan dan petunjuk penyusunan terhadap pembakuan sarana kerja dalam rangka efisiensi;

d. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data serta mempersiapkan saran-saran pertimbangan, dalam rangka pembinaan dan penertiban pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kelembagaan/organisasi dan

(35)

ketatalaksanaan;

e. mengelola, mengembangkan dan membina perpustakaan;

f. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, melakukan analisa sistim dan program komputer serta pengolahan data secara elektronik sesuai dengan program yang ditetapkan dan menyajikan dalam bentuk laporan.

Pasal 97

(1) Biro Organisasi dan Tatalaksana terdiri dari: a. Bagian Kelembagaan;

b. Bagian Ketatalaksanaan; c. Bagian Evaluasi;

d. Bagian Perpustakaan;

e. Bagian Pengolahan Data Elektronik.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana.

Pasal 98

Bagian Kelembagaan mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang kelembagaan;

b. meneliti, mempelajari, mengolah, menilai dan mengajukan saran penyempurnaan dan pengembangan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi;

c. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk-petunjuk pembinaan organsasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi;

d. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro.

Pasal 99

Bagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang ketatalaksanaan;

b. meneliti, menilai dan mengajukan saran perbaikan sistem, tatakerja, metode beban kerja dan ukuran kerja kepada semua satuan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi;

(36)

kwalitas sarana kerja bagi semua satuan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi; d. mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk-petunjuk

pembinaan ketatalaksanaan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi;

e. memberikan pertimbangan-pertimbangan dari segi ketatalaksanaan tentang kemungkinan pengadaan proyek, panitia

dan tim untuk peningkatan efisiensi administrasi organisasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi.

Pasal 100

Bagian Evaluasi mempunyai tugas:

a. melaksanakan pemantauan terhadap satuan-satuan organisasi dan ketatalaksanaan dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi;

b. melaksanakan penelitian dalam bidang organisasi dan ketatalaksanaan dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi;

c. mengolah dan mengevaluasi organisasi dan ketatalaksanaan dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi;

d. menyusun saran penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan kelembagaan dekonsentrasi.

Pasal 101

Bagian Perpustakaan mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan mengadakan keperluan perpustakaan;

b. melaksanakan pengelolaan buku-buku dan alat-alat perpustakaan;

c. mempersiapkan dan menyelenggarakan pembinaan perpustakaan pada satuan-satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I, kelembagaan dekonsentrasi dan Pemerintah Daerah Tingkat II;

d. memberikan pelayanan dan mengatur administrasi peminjaman.

Pasal 102

Bagian Pengolahan Data Elektronik mempunyai tugas:

(37)

akan diolah secara elektronik;

b. menentukan skala prioritas data yang akan diolah secara elektronik;

c. menyusun program, mengolah dan menyajikan data; d. memelihara data;

e. memelihara komputer;

f. menyusun kebutuhan sarana dan prasarana kerja dalam rangka komputerisasi;

g. menyiapkan konsep kerja sama dengan instansi lain dalam rangka pengolahan data secara elektronik.

Paragraf 4

Biro Kepegawaian

Pasal 103

Biro Kepegawaian mempunyai tugas mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data, melaksanakan administrasi kepegawaian, mempersiapkan penyusunan program dan petunjuk pengembangan kepegawaian, serta melaksanakan mutasi pegawai dan tata usaha kepegawaian.

Pasal 104

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 102 Biro Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang kepegawaian;

b. mempersiapkan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian;

c. melaksanakan administrasi kepegawaian;

d. mempersiapkan saran-saran pertimbangan dalam rangka penyusunan program dan petunjuk mengenai pengembangan karier pegawai;

e. melaksanakan mutasi kepegawaian dan tata usaha kepegawaian; f. melaksanakan administrasi pensiun pegawai, janda/duda dan

anak yatim piatu.

Pasal 105

(38)

a. Bagian Umum Kepegawaian; b. Bagian Pengembangan Pegawai; c. Bagian Mutasi Pegawai Daerah; d. Bagian Mutasi Pegawai Pusat; e. Bagian Pensiun Pegawai;

f. Bagian Tata Usaha Kepegawaian.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Kepegawaian.

Pasal 106

Bagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas:

a. menghimpun, menyusun dan menyebarluaskan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian;

b. mengurus kedudukan hukum kepegawaian;

c. memberikan bimbingan dan penyuluhan kepegawaian; d. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro;

e. merencanakan dan mengurus kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai;

f. menyelenggarakan perumusan naskah laporan dan penyediaan data kepegawaian.

Pasal 107

Bagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas:

a. merencanakan formasi dan pengadaan pegawai, menyelenggarakan penerimaan calon pegawai dan mengusulkan pengangkatan calon pegawai/calon pegawai menjadi Pegawai Negeri Sipil;

b. menyusun dan menyelenggarakan program pendidikan/latihan pegawai;

c. menyelenggarakan ujian dinas;

d. mempersiapkan segala usaha yang berhubungan dengan pemberian penghargaan dan tanda jasa terhadap pegawai;

e. mempersiapkan bahan-bahan pembinaan mental pegawai;

f. menyusun dan memelihara Daftar Urut Kepangkatan dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan bagi Pegawai Daerah dan Pegawai Negeri Sipil Pusat yang diperbantukan di dipekerjakan pada Daerah.

(39)

Pasal 108 Bagian Mutasi Pegawai Daerah mempunyai tugas:

a. melaksanakan penyelesaian administrasi kepegawaian mengenai pengangkatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, pemindahan, pemberhentian, pemberhentian sementara, cuti, hukuman jabatan dan lain-lain mengenai Pegawai Daerah;

b. mempersiapkan Daftar Urut Kepangkatan sebagai bahan pertimbangan promosi/mutasi Pegawai Daerah;

c. mempersiapkan data kepegawaian Pegawai Daerah.

Pasal 109

Bagian Mutasi Pegawai Pusat mempunyai tugas:

a. mempersiapkan/melaksanakan penyelesaian administrasi kepegawaian mengenai pengangkatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, pemindahan, pemberhentian sementara, cuti, hukuman jabatan dan lain-lain mengenai Pegawai Pusat diperbantukan atau dipekerjakan;

b. mempersiapkan Daftar Urut Kepangkatan dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan sebagai bahan pertimbangan promosi/mutasi pegawai pusat diperbantukan dan dipekerjakan;

c. mempersiapkan data kepegawaian Pegawai Pusat diperbantukan atau dipekerjakan.

Pasal 110

Bagian Pensiun Pegawai mempunyai tugas:

a. merencanakan dan melaksanakan penyelesaian administrasi pensiun Pegawai Daerah dan Pegawai Pusat diperbantukan;

b. mempersiapkan, meneliti usul-usul tabungan asuransi pensiun dan tabungan asuransi kematian;

c. memeriksa dan meneliti usul-usul kartu asuransi kesehatan bagi pegawai yang pensiun yang akan dimintakan ke Dinas Kesehatan;

d. melaksanakan penyelesaian dan pemeliharaan administrasi pensiun janda/duda pegawai serta anak yatim piatu;

e. menyelesaikan mutasi data pensiun Pegawai Daerah, Pegawai Pusat diperbantukan atau dipekerjakan.

Pasal 111

(40)

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan menganalisa menyajikan data kepegawaian;

b. melaksanakan penyelesaian permintaan NIP dan KARPEG; c. menyelenggarakan dan mengelola statistik kepegawaian;

d. menyelenggarakan dan mengelola Kartu Pegawai Nomor (KP No); e. menyelenggarakan dan mengelola dokumentasi Surat Keputusan

Kepegawaian;

f. menyelesaikan data mutasi Pegawai Daerah, Pegawai Pusat diperbantukan atau dipekerjakan.

Paragraf 5

Biro Keuangan

Pasal 112

Biro Keuangan mempunyai tugas mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan program rencana anggaran, rencana perubahan dan rencana perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta melaksanakan dan membina administrasi keuangan.

Pasal 113

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 112 Biro Keuangan mempunyai fungsi:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang keuangan;

b. menyusun rencana anggaran, rencana perubahan dan rencana perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

c. mengelola administrasi keuangan Pemerintah Daerah;

d. membina pelaksanaan penyusunan dan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat II serta mempersiapkan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat II; e. menguji kebenaran penagihan dan penerbitan Surat Perintah

Membayar Uang;

f. mengadakan verifikasi keuangan.

Pasal 114

(1) Biro Keuangan terdiri dari: a. Bagian Anggaran;

(41)

b. Bagian Pembukuan;

c. Bagian Perbendaharaan;

d. Bagian Anggaran Daerah Bawahan; e. Bagian Verifikasi.

(2) Bagian-bagian sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Biro Keuangan.

Pasal 115

Bagian Anggaran mempunyai tugas:

a. mengumpulkan, mensistimatisasikan dan menganalisa data di bidang anggaran;

b. menyusun rencana anggaran dan rencana perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

c. menyiapkan dan menyusun Nota Keuangan yang akan disampaikan kepada DPRD dan petunjuk-petunjuk tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

d. mengumpulkan dan mengolah laporan-laporan tentang penggunaan anggaran belanja daerah;

e. membantu menyelesaiakan urusan keuangan Biro-biro dalam lingkungan Sekretariat Wilayah/Daerah, Dinas-dinas Daerah dan daerah bawahan serta Instansi-instansi lain di lingkungan Pemerintah Daerah;

f. menyiapkan Surat Keputusan Otorisasi;

g. menyelenggarakan pelayanan tata usaha Biro Keuangan.

Pasal 116

Bagian Pembukuan mempunyai tugas:

a. mengadakan tata pembukuan secara sistimatis dan kronologis penerimaan-penerimaan menurut sumbernya dan pengeluaran menurut tujuannya;

b. mempersiapkan bahan dan menyusun rencana perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

c. mengelola register-register berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. meneliti laporan keuangan dari kas daerah.

(42)

Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas:

a. menerbitkan Surat Penagihan penerimaan;

b. menguji kebenaran penagihan dan penerbitan Surat Perintah Membayar Uang atas dasar Surat Keputusan Otorisasi;

c. membina ketatausahaan keuangan dan pengembangan ketentuan di bidang keuangan;

d. memberikan pertimbangan-pertimbangan dan mengikuti pelaksanaan penyelesaian masalah perbendaharaan dan ganti rugi;

e. mengumpulkan data pengangkatan dan pemberhentian serta melaksanakan pembinaan bendaharawan;

f. melaksanakan urusan gaji pegawai.

Pasal 118

Bagian Anggaran Daerah Bawahan mempunyai tugas:

a. menghimpun dan mengolah bahan yang berhubungan dengan Anggaran Daerah Bawahan;

b. memeriksa Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II tentang penyusunan, perubahan dan perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat II dan mempersiapkan keputusan pengesahannya;

c. memberikan petunjuk-petunjuk teknis dalam penyusunan perubahan, perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bawahan;

d. mempersiapkan petunjuk-petunuk teknis mengenai pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bawahan.

Pasal 119

Bagian Verifikasi mempunyai tugas:

a. mengadakan pemeriksaan atau penelitian terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

b. menyelenggarakan pelaksanaan tuntutan ganti rugi;

c. mengadakan pemeriksaan dan penilaian terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bawahan.

Paragraf 6

Biro Perlengkapan dan Perawatan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Menyikapi hal tersebut, penulis melakukan penelitian dengan judul “Penerapan teknologi informasi berbasis web dalam pembelajaran matematika dengan model

Pencemaran menurut UU No.32 tahun 2009, Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh

Lokasi penelitian dipilih secara purposive (sengaja), berdasarkan pertimbangan bahwa Usaha D’Papua Jamur merupakan usaha yang bergerak dalam pembudidayaan jamur

Mohon kehadiran Bapak/Ibu Calon jamaah Haji Thayiba Tora tahun 1437 H / 2016 kuota haji khusus Kemenag RI, untuk hadir TEPAT WAKTU pada acara Pelepasan Keberangkatan Haji pada

Dari 118 kasus infertil yang memenuhi kriteria penerimaan (118 kasus ditangani dengan laparoskopi diagnostik dan 87 dengan laparoskopi operatif), dijumpai 26 kasus yang berhasil

Sisa pembayaran bisa dengan Cash (bagi yang mampu), atau bisa dengan cara Diangsur sesuai kesepakatan dengan jamaah, ke rekening perusahaan tanpa batas waktu atau

Kampanye yang berjudul “Kampanye Ayo Cegah Karies Dengan Sikat Gigi Setelah Makan” ini bertujuan agar menambah wawasan orang tua bahwa sangat penting untuk

Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa kinerja penyuluh pertanian memiliki kategori sangat baik dimana strategi kebijakan penyuluhan yang tepat adalah dengan