• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 02 January 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 02 January 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

IHSG diperkirakan masih bergerak dengan volatilitas yang rendah meski adanya harapan windows dressing pada penutupan perdagangan akhir tahun ini. Namun dengan sinyalemen negatif dari teknikal, IHSG diperkirakan masih akan menguji resistensi 4282 pada pekan ini.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4274.177 +61.197 4977 4197.79

LQ-45 711.135 +9.653 882 2161.31

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG ditutup naik 61,20 poin (1,45%) dari 4.212,98 menuju 4.274,18. Pergerakan ini berlawanan dengan nilai tukar Rupiah yang bergerak di atas Rp12.200 menyusul neraca perdagangan yang masih lemah dan rencana tapering off yang akan segera diberlakukan. Pemerintah diharapkan dapat menjaga kestabilan neraca perdagangan untuk mengantisipasi pergerakan Rupiah yang diperkirakan masih akan melemah, khususnya pada kuartal pertama 2014. Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup naik 112,37 poin (0,69%) dari 16.178,94 menjadi 16.291,31, menyusul nilai tukar Yen yang mencapai level terendahnya dalam 5 tahun terakhir terhadap Dolar. Sentimen lain dari Jepang adalah perkiraan akan tidak terwujudkannya kenaikan gaji diatas tingkat inflasi yang diusulkan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Namun, analis berpandangan kenaikan gaji tersebut bukan merupakan fokus penting untuk saat ini. Kenaikan gaji tersebut dinilai berpontensi memperlambat perbaikan ekonomi Jepang. Analis juga memprediksi tingkat inflasi Jepang akan naik ke level 3% setelah pemerintah memberlakukan kenaikan pajak di bulan April mendatang dari 5% menjadi 8%. Kenaikan pajak juga dapat meringankan level utang Jepang yang diperkirakan akan naik menjadi 202% dari PDB kotor pada tahun 2015 setelah anggaran sebesar 95,88 triliun Yen (US$921 miliar) diberlakukan di tahun 2014. Sementara itu, indeks Hang Seng ditutup naik sebesar 1,63 poin (0,01%) dari 23.243,24 menjadi 23.244,87. Indeks Shanghai Composite ditutup turun 3,72 poin (-0,18%) dari 2.101,25 menuju 2.097,53, dipengaruhi pengetatan likuiditas Cina dan juga menjelang kembali diberlakukannya IPO di bulan Januari 2014, serta kemungkinan perlambatan ekonomi di tahun depan yang dapat menurunkan kinerja perusahaan. Ke depannya, Presiden Cina, Li Keqiang menyatakan, demi menjaga kestabilan ekonomi dan pasar finansial, pemerintah Cina harus lebih gencar melakukan reformasi, mendorong investasi di sektor swasta, meningkatkan konvertabilitas Yuan dan terus melakukan liberalisasi pada tingkat suku bunga negara tersebut. Sementara itu, Presiden European Central Bank, Mario Draghi menyatakan penurunan suku bunga masih belum diperlukan walaupun zona Eropa telah menunjukkan tanda perbaikan ekonomi. Suku bunga kawasan Eropa akan tetap dipertahankan pada level rendah sebesar 0,25%. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak mixed di bawah 1%.

IHSG diperkirakan bergerak dengan volatilitas terbatas pada perdagangan saham perdana di tahun 2014 ini. Belum normalnya aktifitas investor dalam bertransaksi menjadi salah satu alasannya. Sentimen dari domestik, pelaku pasar akan menantikan data inflasi Desember. Jika alhasil data ekonomi menunjukan positif diperkirakan dapat memberikan dukungan bagi IHSG untuk bergerak menuju posisi yang lebih baik dibandingkan posisi sebelumnya. Pemerintah optimistis inflasi tahun 2013 akan berada di bawah 8,4% dengan memperhitungkan inflasi akhir tahun yang masih tetap rendah. Sedangkan untuk Desember, inflasi diproyeksi akan berada di kisaran 0,5 hingga 0,6% melihat kecenderungan harga-harga bahan pokok dan komoditas yang masih stabil. proyeksi inflasi Desember ini didasarkan pada angka pada tahun sebelumnya yang dikisaran 0,5-0,6%. Untuk data neraca perdagangan pemerintah memproyeksi pada November akan surplus atau sama seperti pada Oktober lalu. Pemerintah memperkirakan neraca perdagangan November bisa lebih tinggi atau mencapai sekitar US$ 600 juta. Dengan adanya proyeksi surplus neraca perdagangan November dan juga Desember 2013, diharapkan pasar akan memberikan tanggapan positif sehingga akan meningkatkan kinerja ekonomi 2014. Sedangkan BI memprediksi inflasi MoM Desember akan berada di bawah 0,5%. Hal itu mengacu pada data BPS di mana inflasi November berada pada posisi 0,12%. Untuk inflasi tahunan (year on year) diperkirakan akan berada pada posisi 8,5%. Perkiraan ini merupakan koreksi atas perkiraan angka inflasi sebelumnya. Sebagai informasi, periode tahun berjalan 2013 (Januari – November) inflasi sudah mencapai 7,79%. Pada November 2013, inflasi tahunan telah menembus posisi 8,37%. Kabar dari ekternal, Indeks bursa Wall Street pada hari Selasa (31/12) menutup tahun 2013 catat rekor, S&P 500 mencatat penguatan tahunan terbesar dalam 16 tahun terakhir, dan Dow catat lonjakan tertinggi dalam 17 tahun terakhir. S&P 500 menguat 7,29 poin atau 0,40% menjadi 1848,36, Indeks Dow Jones naik 72,37 poin atau 0,44% menjadi 16576,66 dan Nasdaq menambah 22,39 poin atau 0,54% menjadi 4176,59. Kenaikan Indeks bursa AS tersebut di picu oleh sentimen data tingkat kepercayaan konsumen AS dan pasar perumahan yang positif. Kepercayaan konsumen AS berhasil pulih pada bulan Desember setelah turun pada bulan sebelumnya. Indeks kepercayaan konsumen AS melonjak menjadi 78,1 dari 72,0 pada bulan November.

DAILY REPORT

02 January 2014

• PTBA patok pertumbuhan volume penjualan 38% • BUMI akuisisi 3 perusahaan batubara Rp 1,25 triliun • BUMI alokasikan belanja modal US$50-US$100 juta • WIKA bentuk perusahaan patungan

• META buyback saham Rp 84,7 miliar • SMGR targetkan penjualan semen naik 11%

• SMGR akan resmikan pabrik pengemasan di Banjarmasin • PKPK anggarkan capex Rp 100 miliar

• KLBF alokasikan belanja modal Rp1 triliun

• Anak usaha BIPP lakukan transaksi afiliasi Rp5 miliar • ALTO targetkan pendapatan 2013 Rp250 miliar-Rp280 miliar • BMTR lakukan buyback senilai Rp696,71 juta

• Pemegang saham mayoritas CPGT jual 136 juta lembar saham • BPFI tambah penyetoran modal sebesar Rp9,5 miliar • BRNA memperoleh fasilitas pinjaman Rp40 miliar dari BMRI • BKSL targetkan akuisisi Jonggol selesai 1Q14

• DSSA bidik kenaikan pendapatan hingga 30% • Tahun ini, laba BBRI tembus Rp 20 triliun • BBTN tunda spin off unit usaha syariah • BBTN targetkan NPL turun jadi 2% • Kuartal I-2014, 4 perusahaan siap IPO

Support Level 4246/4219/4205 Resistance Level 4288/4302/4330

Major Trend Down

(2)

         

               

 

 

2 January 2014

2 January 2014

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menargetkan volume penjualan sebesar 24,7 juta ton pada 2014, meningkat 38% dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 17,8 juta ton. Peningkatan tersebut seiring upaya-upaya strategis perseroan, di antaranya memprioritaskan penjualan batubara berkalori tinggi melalui pasar ekspor. Tahun ini, PTBA menargetkan ekspor sebesar 13,5 juta ton atau naik 40% dibandingkan ekspor sepanjang 2013 sebanyak 9,6 juta ton.

Bumi Resources (BUMI) mengambil alih 3 perusahaan batubara yaitu MBH Mining Resource, Mitra Bisnis Harvest dan Buana Minera Harvest dengan nilai akuisisi mencapai Rp 1,25 triliun. BUMI melalui anak usahanya, Citra Prima Sejati (CPS), mengambil alih 99,9% saham MBH Mining, 99,7% saham Mitra Bisnis dan 99,9% saham Buana Minera.

Bumi Resources (BUMI) mengalokasikan belanja modal senilai US$50 juta-US$100 juta pada 2014. Belanja modal sebesar itu hampir sama dengan belanja modal 2013 yang dialokasikan sebesar US$100 juta. Sebagian belanja modal tersebut akan diambil dari kas internal. Sekitar 60%-70% dari total belanja modal 2014 akan dialokasikan untuk pemeliharaan aset perseroan.

Perdana Karya Perkasa (PKPK) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 100 miliar pada 2014. Capex akan dialokasikan untuk peremajaan peralatan penambangan serta peningkatan infrastruktur workshop. Dana capex akan digunakan untuk memulai kembali usaha pertambangan batubara yang sempat terhenti berproduksi sepanjang 2013, sedangkan sisanya untuk meningkatkan proyek baru di bidang kontraktor. Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 762 miliar atau setara USD 63,5 juta pada tahun 2014.

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10-30% pada 2014 menjadi USD 780 juta. Hingga akhir 2013, pendapatan perseroan diperkirakan mencapai USD 600 juta. Bisnis pertambangan batubara masih akan menopang 70% pendapatan perseroan secara konsolidasi. DSSA menganggarkan belanja modal 2014 sebesar USD 270 juta atau meningkat 170% dari realisasi 2013 senilai USD 100 juta. Perseroan mengalokasikan 70% capex tahun depan untuk investasi pembangkit listrik.

Wijaya Karya (WIKA) tengah membentuk perusahaan patungan dengan anak usahanya PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) dan PT Krakatau Engineering (anak usaha PT Krakatau Steel) untuk membangun perusahaan produksi beton. Perusahaan Patungan tersebut diberi nama PT Wijaya Karya Krakatau Beton yang bertujuan untuk memproduksi, mengembangkan dan memasarkan produk tiang pancang dan produk saluran air untuk proyek pembangunan khususnya di area Cilegon yang didanai oleh KRAS dan perseroan. Modal dasar perusahaan patungan adalah Rp175 miliar, dan komposisi kepemilikan, WIKA Beton sebesar 60%, Krakatau Engineering sebesar 30%, dan WIKA sebesar 10%.

Nusantara Infrastructure (META) melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham dalam kurun waktu September hingga Oktober 2013 dengan biaya mencapai Rp84,7 miliar. Jumlah saham yang di-buyback pada periode tersebut mencapai 385,454 juta lembar saham dengan harga rata-rata per saham Rp219,78. Jumlah saham yang dibeli kembali perseroan pada saat itu mencapai 2,53% dari modal disetor perusahaan.

Semen Indonesia (SMGR) akan meresmikan pabrik pengemasan atau packing plant di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 9 Januari 2014. Packing Plant Banjarmasin memiliki 1 buah silo dengan kapasitas 600.000 ton semen per tahun, dilengkapi 2 line semen bag dengan rotary packer berkapasitas 2.200 bag/jam dan 1 line curah

dengan kapasitas 120 ton/jam serta dilengkapi dermaga yang bisa disandari kapal dengan kapasitas 5.000 DWT. Silo tersebut berfungsi menampung semen sebelum masuk ke unit pengemasan. Investasi yang dikeluarkan perseroan untuk proyek ini mencapai Rp120 miliar. Semen Indonesia (SMGR) optimistis mencatat angka penjualan sebesar 31 juta ton pada 2014, naik 11% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebanyak 27,91 juta ton. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan terus fokus menjaga market share pada kisaran 44%. Sebagai langkah awal, perseroan akan memproduksi semen dengan tipe tertentu sebagai variasi permintaan pasar, menyatukan produksi, sinergi dalam pemasaran, serta mengoptimalkan seluruh packing plant yang dimiliki perseroan.

Berlina (BRNA) memperoleh fasilitas pinjaman tambahan senilai Rp40 miliar dari Bank Mandiri (BMRI). Pinjaman tambahan itu akan digunakan untuk tambahan modal kerja, belanja modal dan kebutuhan operasional lainnya. Pinjaman ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi perseroan untuk mengembangkan usahanya. Kalbe Farma (KLBF) mengalokasikan belanja modal Rp1 triliun guna melakukan pengembangan bisnis pada tahun ini. Ekspansi yang disiapkan mulai dari pembangunan dua pabrik baru, penambahan kapasitas produksi pabrik, hingga ekspor ke sejumlah negara. Seluruh dana berasal dari kas internal. Perseroan berencana membangun dua pabrik susu dengan kisaran investasi Rp350-Rp450 miliar yang akan dibangun di Sukabumi dan Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada awal tahun ini. Kedua pabrik tersebut akan selesai pada 2015 dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi dari 12.000 ton menjadi 24.000 ton. Di samping itu, perseroan juga akan meningkatkan kapasitas produksi pabrik obat resep di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dengan mendatangkan mesin baru senilai Rp100 miliar.

Tri Banyan Tirta (ALTO) menargetkan pendapatan sekitar Rp250 miliar hingga Rp280 miliar hingga akhir tahun 2013. Pendapatan perseroan akan didukung dari segala lini bisnis perseroan, khususnya air minum dalam kemasan dan minuman rasa. Perseroan telah mangakuisisi Tirtamas Abadi Berjaya (TMAB) sehingga kinerja bisnis perseroan kedepannya dapat mangalami peningkatan yang tinggi terutama dari segi pendapatan dan laba bersih.

Global Mediacom (BMTR) kembali melaksanakan pembelian kembali (buyback) sahamnya senilai Rp696,71 juta. Pembelian kembali saham sebanyak 370.000 lembar tersebut dilakukan pada 27 Desember kemarin dengan harga rata-rata Rp1.883 per saham.

Pemegang saham mayoritas Cipaganti Citra Graha (CPGT), yakni Cipaganti Global Corporindo menjual saham CPGT sebanyak 136 juta lembar saham. Total nilai penjualan adalah Rp29,92 miliar dengan harga jual rata-rata sebesar Rp220 per saham. Penjualan tersebut dilakukan karena adanya kebutuhan akan modal kerja. Dengan transaksi tersebut kepemilikan saham Cipaganti Global Corporindo masih tersisa sebanyak 2,20 miliar lembar saham atau 60,97% dari jumlah saham yang beredar.

Sentul City (BKSL) menargetkan penyelesaian akuisisi PT Bukit Jonggol Asri pada kuartal I tahun ini serta menganggarkan belanja modal hingga Rp1 triliun. Perseroan saat ini masih melakukan negosiasi mengenai rencana akuisisi 35% dari saham Bukit Jonggol. Jika hal itu dapat dilakukan, maka BKSL akan menguasai 100% saham Bukit Jonggol.

Entitas anak Bhuwanatala Indah Permai (BIPP) melakukan transaksi pinjam-meminjam senilai Rp5 miliar untuk melunasi sebagian utang dari entitas perseroan yang lain. Perseroan menyatakan transaksi afiliasi itu dilakukan antar entitas perusahaan yakni Asri Kencana Gemilang dan BIP Tridaya Propertindo, dimana Asri Kencana selaku pemberi pinjaman, sementara BIP Tridaya sebagai penerima

(3)

         

               

 

 

2 January 2014

2 January 2014

pinjaman. BIPP memiliki saham di Asri Kencana sebesar 99,99%, selain itu juga menguasai kepemilikan BIP Tridaya sebesar 67,41%. Batavia Prosperindo Finance (BPFI) menambah penyetoran modal ke PT Malacca Trus Wuwungan Insurance (Asuransi Wuwungan) sebesar Rp9,5 miliar sehingga total penyertaan mencapai Rp27 miliar atau 25%. Menyusul aksi ini, total modal Asuransi Wuwungan mencapai Rp108 miliar. Langkah ini sesuai dengan kewajiban perusahaan asuransi pada tahun 2014 yang harus memiliki modal disetor paling sedikit Rp100 miliar.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) optimistis pertumbuhan laba bersih tahun ini akan tumbuh sekitar 12-15% dibandingkan akhir tahun lalu. Dengan pertumbuhan tersebut, perseroan dapat membukukan laba lebih dari Rp 20 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit BBRI pada tahun depan akan berada pada kisaran 16-17%.

Bank Tabungan Negara (BBTN) akan menunda rencana pemisahan unit usaha syariahnya. Pasalnya, tahun depan kondisi perekonomian Indonesia diperkirakan belum cukup stabil.

Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan dapat menurunkan tingkat kredit bermasalah atau NPL menjadi 2,5-2% tahu 2014. Hingga akhir 2013, NPL BBTN diperkirakan dapat di bawah 4%. Sejumlah strategi telah dilakukan perseroan untuk memperbaiki kualitas kredit dan menurunkan NPL antara lain menagih dan menjual aset kredit bermasalah.

Bank Ina Perdana akan melakukan IPO saham sebanyak 520 juta saham biasa atau sebesar 24,76% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan nilai nominal Rp 100 dan harga penawaran Rp 240/saham. Masa penawaran 3-9 Januari 2014.

Asuransi Mitra Maparya menetapkan harga IPO sebesar Rp 270/saham. Perseroan akan menawarkan sebanyak 402.781.000 saham biasa atau sebesar 29% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan juga menerbitkan sebesar 402.781.000 waran seri I atau sebesar 32,22% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor dengan harga pelaksanaan Rp 360. Capital Nusantara Indonesia menetapkan harga IPO sebesar Rp 200/saham. Perseroan akan menawarkan sebanyak 208.360.000 saham biasa, yang mewakili 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Masa penawaran umum 3 Januari dan 6-9 Januari 2014.

Bank Panin Syariah menetapkan harga IPO sebesar Rp100 per saham sehingga nilai yang ditawarkan secara keseluruhan dalam IPO tersebut adalah Rp475 miliar. Perseroan menawarkan 4,75 miliar lembar saham juga menerbitkan 950 juta waran seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp110. Setiap pemegang 5 saham baru akan memperoleh 1 waran seri I. Adapun masa penawaran pada 2-8 Januari 2014 dan tanggal pencatatan saham di BEI pada 15 Januari 2014.

Tunas Alfin, perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kemasan halus, akan melakukan IPO, dengan menawarkan sejumlah 270 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100/saham atau 19,95% dari modal disetor, yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 395/saham. Periode penawaran 3-9 Januari 2014. Sebanyak 4 perusahaan berencana melangsungkan IPO saham pada kuartal I-2014. Empat perusahaan tersebut adalah Graha Layar Prima (Blitzmegaplex), Bali Towerindo Sentra, Intermedia Capital (ANTV) dan Eka Sari Lorena Transport.

(4)

      

 

 

 

 

 

2 January 2014

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 98,71 0,29 TLKM (US) 36 10.908 176

Natural Gas (US$)/mmBtu 4,23 0,00 ANTM (GR) 0,06 1.039 -34

Gold (US$)/Ounce 1205,28 4,38 BLTA (SP) 0.03 190 N/A

Nickel (US$)/MT 13900,00 -225,00

Tin (US$)/MT 22350,00 -250,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 84,60 0,05

Coal (RB) (US$)/MT* 85,09 -0,35

CPO (ROTH) (US$)/MT 910,00 12,50

CPO (MYR)/MT 2569,50 -14,00

Rubber (MYR/Kg) 761,25 -1,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 769,73 -0,62 *weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 16576,66 0,44 0,00 15,64 14,52 2,96 2,73 4.758,8

USA NASDAQ COMPOSITE 4176,59 0,54 0,00 21,28 18,36 3,24 2,97 6.790,0

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6749,09 0,26 0,00 14,06 12,77 1,87 1,72 1.366,8

CHINA SHANGHAI SE A SH 2214,49 0,88 0,00 8,21 7,17 1,14 1,00 2.474,4

CHINA SHENZHEN SE A SH 1103,81 0,32 0,00 17,07 13,69 2,23 1,92 1.412,6 HONG KONG HANG SENG INDEX 23306,39 0,26 0,00 10,31 9,40 1,28 1,18 1.790,0 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4274,18 1,45 0,00 12,75 10,85 2,35 2,06 324,6

JAPAN NIKKEI 225 16291,31 0,69 0,00 20,93 18,26 1,74 1,63 2.896,3

MALAYSIA KLCI 1866,96 -0,30 0,00 16,42 14,96 2,22 2,06 318,3

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3167,43 0,45 0,00 13,86 12,57 1,28 1,21 406,1

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12.171,25 -38,75 1000 IDR/ USD 0,08 0,0003

EUR/IDR 16.758,35 38,01 EUR / USD 1,38 0,0006

JPY/IDR 115,58 -0,32 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.627,02 11,43 SGD / USD 0,79 -0,0008

AUD/IDR 10.824,50 225,26 AUD / USD 0,89 0,0008

GBP/IDR 20.175,92 52,77 GBP / USD 1,66 0,0011

CNY/IDR 2.010,05 -0,04 CNY / USD 0,17 0,0000

MYR/IDR 3.712,44 -0,08 MYR / USD 0,31 0,0000

KRW/IDR 11,53 0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0000

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.53

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49

ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

2 January 2014

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Nov'13 Oct'13 Description Rate (%)

Inflation YTD % 7.79 7.66 SBI (9M) 7.22

Inflation YOY % 8.37 8.32 SBIS (9M) 7.22

Inflation MOM % 0.12 0.09

Foreign Reserve (US$) 96.9602 96.996

GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,219,855

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

02 Jan Indonesia Trade Balance Defisit $100 juta dari surplus $42 juta

02 Jan Indonesia CPI YoY Turun menjadi 8.29% dari 8.37%

02 Jan Indonesia CPI MoM Naik menjadi 0.5% dari 0.12%

02 Jan Indonesia Total Exports YoY Turun menjadi -4.8% dari 2.6% 02 Jan Indonesia Total Imports YoY Naik menjadi -7.9% dari -8.9%

02 Jan* US Initial Jobless Claims Naik menjadi 345 ribu dari 338 ribu 02 Jan* US Continuing Claims Turun menjadi 2855 ribu dari 2923 ribu 02 Jan* ISM Manufacturing Turun menjadi 56.9 dari 57.3

02 Jan* ISM Prices Paid Naik menjadi 53.0 dari 52.5

02 Jan* US Construction Spending MoM Turun menjadi 0.6% dari 0.8%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 6800 3.03 8.81 UNVR IJ 26000 -2.26 -4.98 BBCA IJ 9600 2.13 5.31 ADMF IJ 8100 -3.57 -0.33 BMRI IJ 7850 2.61 5.03 SRAJ IJ 250 -12.28 -0.31 MYOR IJ 26000 15.56 3.41 FAST IJ 1900 -6.17 -0.27 SMAR IJ 7850 12.95 2.81 HERO IJ 2425 -2.02 -0.23 TLKM IJ 2150 1.18 2.74 TOTL IJ 500 -9.09 -0.19 BBRI IJ 7250 1.40 2.66 GAMA IJ 88 -16.19 -0.19 MAYA IJ 2750 25.00 2.06 BYAN IJ 8500 -0.58 -0.18 PGAS IJ 4475 1.70 1.98 JIHD IJ 1330 -5.00 -0.18 EXCL IJ 5200 4.00 1.86 SIMP IJ 780 -1.27 -0.17

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued Shares

(Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Bank Panin Syariah Banking & Finance 100-120 5,000.00 02 Jan-08 Jan 2014 14 Jan 2014

Evergreen Capital OSK Securities PT Capitol Nusantara

Logistic

Shipping 190-230 208.36 03 Jan-09 Jan 2014 14 Jan 2014

Trimegah Securities OCBC Sekuritas PT Asuransi Mitra

Maparya

Insurance

Finance 240-280 402.78 03 Jan-09 Jan 2014 16 Jan 2014 Kresna Securities PT Bank INA Perdana Banking & Finance 180-250 790.00 TBA TBA Buana Capital PT Dwi Aneka Jaya

Kemasindo

Manufacture &

Industry 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas

PT Puridelta Lestari

Real Estate

Property 205-255 10,840.00 TBA TBA

Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

2 January 2014

2 January 2014

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

TOTO 100.00 Cash Dividend 20-Dec-13 23-Dec-13 27-Dec-13 15-Jan-14

MNCN 25.00 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 16-Jan-14

ADRO $0.0013 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 16-Jan-14

BAJA 3.15 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 17-Jan-14

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BBKP Rights Issue 125000:41657 660.00 19 Dec-13 20 Dec-13 30 Dec – 07 Jan’14

ICON Rights Issue 2:1 300.00 18 Dec-13 19 Dec-13 27 Dec – 05 Feb’13

TRIL Rights Issue 3:38 100.00 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan – 07 Feb’14

NIPS Rights Issue 63:65 350-450 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan – 15 Jan’14

BNLI Rights Issue 221:25 1242.00 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan – 15 Jan’14

KPIG Rights Issue 7:2 1520.00 02 Jan-14 03 Jan-14 09 Jan – 21 Jan’14

PBRX Rights Issue 10:11 300.00 03 Jan-14 06 Jan-14 10 Jan – 16 Jan’14

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

AKKU RUPSLB 13-Jan-14

(7)

      

 

 

 

 

 

2 January 2014

2 January 2014

ASII

TRADING BUY

S1 6600 R1 7000 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 6300 R2 7300

Closing

Price 6800

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp6600-Rp7000

• Entry Rp6800, take Profit Rp7000

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 83.66 Negatif

MACD 62.4 Positif

True Strength Index (TSI) 57.41 Positif

Bollinger Band (Mid) 6358 Positif

MA5 6570 Positif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800

Jun Jul August September October November December ASII - Daily 12/30/2013 Open 6700, Hi 6850, Lo 6650, Close 6800 (3.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 6,353.18, Fractal Up = 6,550.00, Fractal Down = 6,050.00, MA(Close,5) = 6,570.00, MA1(Close,8) = 6,475.00,

6,475 6,357.5 6,353.18 6,050 5,989.7 6,550 6,570 6,725.3 6,800 37,858,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 89.64, Stochastic %K = 92.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

89.6425 80 20 89.6425 92.2078 92.2078 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 ASII - MACD (6,9) = 62.37, Signal() = 48.24

48.2414 62.3714 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ASII - TSI(3,5,3) = 57.41 46.5583 0.00000 57.413

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

AALI

TRADING BUY

S1 24800 R1 25450 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 24350 R2 25900

Closing

Price 25100

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp24800-Rp25450 • Entry Rp24950, take Profit Rp25450

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 55.09 Positif

MACD 200.2 Positif

True Strength Index (TSI) 52.06 Positif

Bollinger Band (Mid) 23788 Positif

MA5 24440 Positif 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000 24,000 26,000

Jun Jul August September October November December AALI - Daily 12/30/2013 Open 24700, Hi 25100, Lo 24650, Close 25100 (1.8%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 23,650.00, Fractal Up = 24,800.00, Fractal Down = 22,250.00, MA(Close,5) = 24,440.00, MA1(Close,8) =

23,950 23,787.5 23,650 22,250 21,918 24,440 24,800 25,100 25,657 ,0 5,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AALI - Stochastic %D(5,3,3) = 81.64, Stochastic %K = 90.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

81.6449 80 20 81.6449 90.625 90.625 -200 0 200 400 600 0 AALI - MACD (6,9) = 200.22, Signal() = 151.39

151.387 200.216 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AALI - TSI(3,5,3) = 52.06 38.5693 0.00000 52.0641

(8)

      

 

 

 

 

 

2 January 2014

2 January 2014

CMNP

TRADING BUY

S1 3150 R1 3500 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 2800 R2 3850

Closing

Price 3350

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp3150-Rp3500

• Entry Rp3350, take Profit Rp3500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 43.45 Positif

MACD 19.8 Positif

True Strength Index (TSI) 43.13 Positif

Bollinger Band (Mid) 3116 Positif

MA5 3125 Positif 1,200 1,800 2,400 3,000 3,600

Jun Jul August September October November December CMNP - Daily 12/30/2013 Open 3100, Hi 3450, Lo 3100, Close 3350 (7.2%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 3,025.00, Fractal Up = 3,175.00, Fractal Down = 3,000.00, MA(Close,5) = 3,125.00, MA1(Close,8) = 3,125.00

3,125 3,116.25 3,025 3,000 2,963.55 3,125 3,175 3,268.95 3,350 5,128,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 CMNP - Stochastic %D(5,3,3) = 34.42, Stochastic %K = 53.27, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

34.4227 34.4227 20 53.268 53.268 80 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 CMNP - MACD (6,9) = 19.78, Signal() = 7.42 7.41713 19.779 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 CMNP - TSI(3,5,3) = 43.13 11.2053 0.00000 43.1284

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

JSMR

TRADING BUY

S1 4675 R1 4800 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 4550 R2 4925

Closing

Price 4725

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp4675-Rp4800 • Entry Rp4700, take Profit Rp4800

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 7.70 Positif

MACD -34.3 Positif

True Strength Index (TSI) -27.62 Positif

Bollinger Band (Mid) 4903 Negatif

MA5 4640 Positif 4,500 5,000 5,500 6,000 6,500 7,000

Jun Jul August September October November December JSMR - Daily 12/30/2013 Open 4650, Hi 4725, Lo 4650, Close 4725 (2.2%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,525.00, Fractal Up = 5,350.00, Fractal Down = 4,525.00, MA(Close,5)= 4,640.00, MA1(Close,8)= 4,684.38

4,684.38 4,640 4,525 4,525 4,444 4,725 4,902.5 5,350 5,361 4,192,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 21.90, Stochastic %K = 38.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

21.9003 21.9003 20 38.9277 38.9277 80 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 JSMR - MACD (6,9) = -34.27, Signal() = -42.70 -42.6966 -34.2669 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 JSMR - TSI(3,5,3) = -27.62 -27.6232 -44.8809 0.00000

(9)

      

 

 

 

 

 

2 January 2014

2 January 2014

SMGR

TRADING BUY

S1 13950 R1 14500 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 13550 R2 14900

Closing

Price 14150

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp13950-14500 • Entry Rp14100, take Profit Rp14500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 85.76 Positif

MACD 139.2 Positif

True Strength Index (TSI) 83.52 Positif

Bollinger Band (Mid) 13308 Positif

MA5 14030 Positif 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000

Jun Jul August September October November December SMGR - Daily 12/30/2013 Open 14200, Hi 14250, Lo 14100, Close 14150 (0.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 13,723.92, Fractal Up = 14,200.00, Fractal Down = 12,800.00, MA(Close,5) = 14,030.00, MA1(Close,8)

13,837.5 13,723.9 13,307.5 12,800 12,318.9 14,030 14,150 14,200 14,296.1 5,963,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 78.33, Stochastic %K = 75.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

75.873 75.873 20 78.3333 78.3333 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 SMGR - MACD (6,9) = 139.16, Signal() = 138.89 138.888 139.16 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMGR - TSI(3,5,3) = 83.52 79.0751 0.00000 83.5233

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

ULTJ

TRADING BUY

S1 4300 R1 4600 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 4050 R2 4875

Closing

Price 4500

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp4300-Rp4600

• Entry Rp4500, take Profit Rp4600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 62.05 Positif

MACD 23.7 Positif

True Strength Index (TSI) 32.62 Positif

Bollinger Band (Mid) 4234 Positif

MA5 4255 Positif 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 5,500

Jun Jul August September October November December ULTJ - Daily 12/30/2013 Open 4225, Hi 4500, Lo 4225, Close 4500 (7.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,051.76, Fractal Up = 4,300.00, Fractal Down = 3,900.00, MA(Close,5) = 4,255.00, MA1(Close,8) = 4,234.38

4,234.38 4,233.75 4,051.76 3,976.23 3,900 4,255 4,300 4,491.27 4,500 297,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ULTJ - Stochastic %D(5,3,3) = 53.75, Stochastic %K = 61.90, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

53.7478 53.7478 20 61.9048 61.9048 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 ULTJ - MACD (6,9) = 23.68, Signal() = 9.21

9.20553 23.6753 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ULTJ - TSI(3,5,3) = 32.62 18.5207 0.00000 32.616

(10)

      

 

 

 

 

 

 

2 January 2014

2 January 2014

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

30/12/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture

AALI Trading Buy 25100 24950 25450 24350 24800 25450 25900 Positif Positif Positif 25750 21100 LSIP Trading Buy 1930 1910 1970 1830 1880 1970 2025 Positif Positif Positif 2050 1680 SGRO Trading Buy 2000 2000 2100 1900 1950 2100 2150 Positif Positif Positif 2100 1790 Mining

BUMI Trading Sell 300 300 290 270 290 310 330 Negatif Negatif Negatif 420 270 PTBA Trading Buy 10200 10100 10350 9850 10100 10350 10600 Negatif Positif Negatif 12250 10200 ADRO Trading Sell 1090 1090 1050 1000 1050 1120 1170 Negatif Positif Negatif 1250 1070 MEDC Trading Buy 2100 2100 2175 1950 2025 2175 2250 Positif Positif Positif 2575 1990 INCO Trading Buy 2650 2650 2700 2475 2575 2700 2800 Positif Positif Positif 2800 2300 ANTM Trading Buy 1090 1080 1120 1050 1080 1120 1150 Positif Positif Positif 1410 990 TINS Trading Buy 1600 1600 1630 1510 1570 1630 1690 Positif Positif Positif 1680 1500 Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 14150 14100 14500 13550 13850 14500 14900 Positif Positif Positif 14200 12500 INTP Trading Buy 20000 19850 20300 19500 19850 20300 20650 Positif Positif Positif 20200 18250 SMCB Trading Buy 2275 2275 2350 2150 2225 2350 2425 Positif Positif Positif 2800 2100 Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6800 6800 7000 6300 6600 7000 7300 Positif Negatif Positif 6850 6050 GJTL Trading Sell 1680 1680 1650 1610 1650 1750 1790 Negatif Negatif Negatif 2050 1700 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6600 6600 6700 6200 6500 6700 7000 Positif Positif Positif 6850 6250 GGRM Trading Buy 42000 42000 42500 41100 41650 42500 43000 Negatif Positif Positif 41950 35700 UNVR Trading Buy 26000 26000 26600 24950 25650 26600 27300 Positif Negatif Negatif 30000 25100 KLBF Trading Buy 1250 1250 1280 1190 1220 1280 1330 Positif Positif Positif 1320 1160 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1290 1290 1330 1220 1260 1330 1370 Positif Positif Positif 1480 1220

ASRI Trading Buy 430 430 470 400 425 445 470 Positif Positif Positif 540 425

WIKA Trading Buy 1580 1570 1620 1540 1570 1620 1650 Positif Positif Positif 1810 1540 ADHI Trading Buy 1510 1500 1530 1470 1500 1530 1570 Positif Positif Positif 1780 1460 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 4475 4450 4500 4400 4450 4500 4550 Positif Positif Positif 5000 4375 JSMR Trading Buy 4725 4700 4800 4550 4675 4800 4925 Positif Positif Positif 5350 4525 ISAT Trading Buy 4150 4150 4225 3975 4075 4225 4325 Positif Positif Positif 4175 3475 TLKM Trading Buy 2150 2125 2200 2050 2125 2200 2275 Positif Positif Positif 2275 1980 CMNP Trading Buy 3350 3350 3500 2800 3150 3500 3850 Positif Positif Positif 3250 2950 Finance

BMRI Trading Buy 7850 7750 8000 7550 7750 8000 8200 Negatif Positif Positif 8050 7300 BBRI Trading Buy 7250 7200 7350 7000 7200 7350 7550 Positif Positif Positif 7900 6750 BBNI Trading Buy 3950 3900 3975 3775 3900 3975 4100 Positif Positif Positif 4475 3700 BBCA Trading Buy 9600 9600 9700 9300 9500 9700 9900 Positif Positif Positif 10350 9250 BDMN Trading Buy 3775 3725 3850 3600 3725 3850 3975 Positif Positif Positif 3950 3550 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 19000 18850 19200 18100 18700 19200 19800 Positif Positif Positif 20900 17900 MPPA Trading Sell 1940 1940 1920 1850 1920 1950 2025 Positif Negatif Negatif 2275 1840

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Hongkong  dan  Irlandia  memiliki  tipe  perguruan  tinggi  yang  bersifat  otonom,  namun  tetap  mendapatkan  bantuan  dana  dari  pemerintah  pada 

Akuntansi perusaha an dagang Menerangkan proses pencatatan akuntansi dalam perusahaan dagang, ilustrasi akuntansi untuk transaksi dagang, siklus akuntansi untuk

Pustakawan harus memikirkan bentuk perpustakaan masa depan dari berbagai sisi, kemasan informasi, fasilitas, sarana dan prasarana, bentuk layanan yang dibutuhkan oleh pemustaka di

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Kinerja Keuangan Perusahaan (X1) adalah suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan

Kinerja sekolah merupakan serangkaian usaha yang diberikan sekolah terhadap siswa yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan siswa disekolah yang diharapkan mampu

Jadi di dalam perguruan tinggi kita akan mendapat pendidikan yang salah satunya adalah diberi ilmu baik oleh dosen maupun dari pengalaman kita sendiri.. Yang setelah itu kita

 Supaya bisa dimengerti oleh komputer, maka kode obyek bersama-sama dengan kode obyek yang lain (kalau ada) dan isi file pustaka (library file, yaitu file yang