• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DASAR. Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TEORI DASAR. Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Struktur Dalam Bumi

Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang

berbeda-beda. Lapisan bumi yang paling luar adalah kerak bumi, yang memiliki

kedalaman sekitar Kerak bumi (crust) dengan komposisi penyusunnya Si (silikon)

dan Oksigen, kemudia lebih ke bawah lagi terdapat Mantel bumi yang terdiri dari mantel atas, zona transisi mantel, mantel bawah. Mantel atas (upper mantle)

dengan ketebalan 410 km dan komposisi pembentuk paling banyak mengandung

olivin, pyroxene, dan garnet, kemudian di bawahnya terdapat zona transisi (trans zone) yang mempunyai ketebalan 250 km dengan spinel dan garnet sebagai

mineral penyusunnya, di bawah zona transisi terdapat mantel bawah (lower

mantle) dengan ketebalan 1240 km dengan komposisi penyusunnya

perovskite(post-spinel). Di bawah mantel terdapat Inti bumi yang terdiri atas inti luar dan inti dalam, inti luar (outer core) yang mempunyai mineral paling banyak

Fe(cair) dan oksigen, dan yang terakhir adalah inti dalam (inner core) yang mempunyai mineral paling banyak yaitu Fe(padat).

Dengan komposisi bumi yang seperti di atas, ditambah pula dengan

adanya arus konveksi pada salah satu lapisan bumi, maka terjadilah pemanasan

mineral dan batuan bumi yang menyebabkan batuan tersebut menjadi panas,

bahkan sebagian meleleh menjadi magma yang kadang-kadang keluar ke

permukaan bumi menjadi lahar. Batuan panas atau magma yang terperangkap di

(2)

bawah permukaan tersebut kemudian memanaskan air yang terdapat di bawah

permukaan bumi.

Ketika tiba di permukaan bumi air hujan akan merembes ke dalam tanah

melalui saluran pori-pori atau rongga-rongga diantara butir-butir batuan. Bila

jumlah air hujan yang turun cukup deras, maka air tersebut akan mengisi

rongga-rongga antar butiran sampai penuh atau jenuh. Air hujan yang sudah masuk ke

tanah disebut air tanah. Kalau sudah tidak tertampung lagi, maka air hujan yang

masih dipermukaan akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Ini disebut air

permukaan. Daya serap (permeabilitas) masing-masing batuan atau lapisan batuan

bervariasi tergantung jenis batuannya. Di daerah gunung api, dimana terdapat

potensi panas bumi, seringkali ditemukan struktur sesar (fault) dan kaldera

(caldera) sebagai akibat dari letusan gunung maupun aktifitas tektonik lainnya.

Keberadaan struktur tersebut tidak sekedar membuka pori-pori atau

rongga-rongga antar butiran menjadi lebih terbuka, bahkan lebih dari itu mereka

menciptakan zona rekahan (fracture zone) yang cukup lebar dan memanjang

secara vertikal atau hampir vertikal dimana air tanah dengan leluasa menerobos

turun ke tempat yang lebih dalam lagi sampai akhirnya bertemu dengan batuan

panas (hot rock). Air tersebut tidak lagi turun ke bawah, tetapi mencari jalan

dalam arah horizontal ke lapisan batuan yang masih bisa diisi oleh air. Seiring

dengan berjalannya waktu, air tersebut terus terakumulasi dan terpanaskan oleh

batuan panas (hot rock). Akibatnya temperatur air meningkat, volume bertambah

dan tekanan menjadi naik. Sebagiannya masih tetap berwujud air panas, namun

(3)

meningkat, membuat fluida panas tersebut menekan batuan panas yang

melingkupinya seraya mencari jalan terobosan untuk melepaskan tekanan tinggi.

Kalau fluida tersebut menemukan celah yang bisa mengantarnya menuju

permukaan bumi, maka akan dijumpai sejumlah manifestasi seperti uap panas

(fumarole), atau bisa juga keluar dalam wujud cairan membentuk telaga air panas

(hot spring), atau bisa juga berupa lumpur panas (mud pots). Namun bila celah itu

tidak tersedia, maka fluida panas itu akan tetap terperangkap disana selamanya.

Lokasi tempat fluida panas tersebut dinamakan reservoir panas bumi (geothermal

reservoir). Sementara lapisan batuan dibagian atasnya dinamakan cap rock yang bersifat impermeabel.

Aliran fluida panas yang terperangkap di dalam bumi tersebut dapat

dimodelkan sehingga kita mendapatkan model aliran fluida yang memberikan

informasi tentang kemungkinan arah aliran fluida yang terdapat di bawah

permukaan bumi.

2.2 Aliran dalam zat cair ideal (persamaan bernoulli)

Sama seperti pada gas kita dapat mengasumsikan adanya zat cair ideal

dimana gaya internal mempengaruhi bagian trivial dari kurva perubahan fasa zat,

maka tegangan permukaan dan viskositas dapat diabaikan. Aliran suatu zat cair

hanya dipengruhi oleh densitas dari zat cair tersebut. Tentu saja, tidak ada zat cair

yang memiliki gaya internal sebesar nol, tidak akan ada zat cair bila hal tersebut

terjadi, tetapi zat cair kadang berkelakuan seperti aliran zat cair ideal apabila

(4)

Anggap aliran yang terjadi seperti aliran yang terjadi pada zat cair ideal

dan kita perhatikan gerakan pada partikel-partikel yang terdapat di dalamnya. Jika

bergerak pada keadaan aliran yang tetap kita dapat membuat garis yang

menggambarkan bahwa tangen dari setiap titik memberikan arah aliran dari setiap

partikel. Garis seperti ini dinamakan stereamlines. Garis ini kontinu di semua zat

cair dan tidak akan pernah memotong satu sama lain, tidak ada partikel dari suatu

fluida dapat mengalir bersilangan dari satu garis ke garis yang lain.

Gambar di atas menjelaskan gambaran zat cair yang dibatasi oleh

streamlines. Pada A zat cair berada pada ketinggian h1 dengan tekanan p1, dan

diameter α1 dan kecepatan aliran v1; Pada B besaran-besarannya adalah h2, p2, α2, v2. Dengan menganggap energi seimbang selama interval waktu dt. Tekanan p1

pada A menggerakkan zat cair α1 v1 dt sepanjang tube. Kerja yang terjadi

dt v w1 = ρ1α1 1

(5)

(

)

2 1 1 1 2 2 1 v dt v w = ρα

Dan energi potensialnya:

(

1 1

)

1 3 vdt gh w = ρα

Jika gerak diasumsikan tetap dan zat cair dianggap ideal, energi yang

keluar juga sama pada B. Karena:

(

w1+w2+w3

) (

A = w1+w2+w3

)

B

Karena massa yang keluar dari B sama dengan massa zat cair yang masuk

dari A, dt v dt v1 2 2 1 α α = Persamaan menjadi g h v p g h v p 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 + = + + + ρ ρ

Ini adalah persamaan aliran Bernoulli untuk zat cair ideal : tiga bagian

pada setiap sisi dari persamaan di atas menunjukkan energi tekanan untuk

menggerakkan zat cair, energi kinetik dan energi potensial.

Contoh yang sederhana ditunjukkan pada gambar dibawah ini, kontainer A

diisi dengan zat cair mencapai h1. di dasar kontainer terdapat lubang kecil. Jika

kita gambar tube aliran seperti pada gambar, kondisi pada puncak tube p1 =

atmosfer = A, tinggi = h1, kecepatan v1 = 0. Pada dasar tube p2 = A, tinggi = 0,

(6)

1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 0 2 1 0 2 1 2 1 gh v v A g h A g h v p g h v p = + + = + + + + = + + ρ ρ ρ ρ

Aliran dari zat cair ideal tidak membutuhkan model dari molekul zat cair

tersebut. Secara umum, pertambahan kecepatan aliran disertai dengan penurunan

tekanan.

2.3 Aliran pada keadaan zat cair yang sebenarnya (bergantung pada viskositas),Aliran tetap dan tidak tetap (turbulensi)

Zat cair pada keadaan yang sebenarnya mengalami resistansi viskositas

untuk mengalir. Jika perubahan kecepatan antara dua bidang adalah du/dt, maka

gaya per m2 dengan resistansi viskositas adalah

dz du f

[ ]

η =ML−1T−1

Dimana η adalah viskositas. Viskositas adalah ukuran kelembaman suatu fluida untuk mengalir. Aliran viscous berarti memperhitungkan gesekan antara

lapisan pada fluida yang bergerak, gesekan tersebut mengurangi kecepatan relatif

gerak fluida. Zat cair yang mengikuti persamaan ini dikenal dengan Newtonian

Fluids.

Jika alirannya tetap dan stabil kerja yang terjadi dipengaruhi oleh

(7)

tinggi atau terdapat besaran-besaran yang tidak menguntungkan, kelainan terjadi

pada zat cair tersebut. Kelainan ini sering terjadi pada batas zat padat yang dikenal

sebagai lapisan pembatas. Jika terdapat suatu cairan dengan densitas ρ, viskositas η mengalir sepanjang saluran dengan jari-jari a, terdapat kecepatan kritis dimana aliran streamlines berubah menjadi gerakan turbulen. Dengan analisis

dimensional, dengan mudah menunjukkan gerakan turbulen terjadi ketika

a k vc ρ η =

K adalah besaran Reynold. Besaran ini tidak mempunyai dimensi dan

hampir konstan untuk semua kondisi.

Untuk v a <k

η ρ

alirannya berupa streamlines

Untuk v a >k

η ρ

alirannya adalah turbulen.

Turbulen adalah keadaan tidak stabil dimana gaya yang terjadi pada aliran

tersebut tidak memerlukan suatu indikasi apakah turbulen itu terjadi atau tidak.

Gaya dipengaruhi oleh viskositas dan faktor inersia. Contoh sederhana dari dua

keadaan tersebut ditandai oleh tidak adanya perubahan pada lapisan zat padat

sepanjang zat cair. Salah satu solusi untuk gaya resistivitas adalah

v Aa

F = η

Ini adalah hukum Stokes; dari analisis didapatkan bahwa A bernilai 6π. Solusi yang lain adalah

v Ba

(8)

Persamaan di atas tidak memerlukan viskositas tetapi energi kinetik, gaya

yang terjadi ditandai oleh momentum dari fluida.

2.4 Navier Stokes z y x g z w y w x w z p z w w y w v x w u t w g z v y v x v y p z v w y v v x v u t v g z u y u x u x p z u w y u v x u u t u ρ μ ρ ρ μ ρ ρ μ ρ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ − = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ − = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ − = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Dengan gx,gy, dan gz adalah gaya gravitasi yang berpengaruh pada aliran

fluida pada vektor tersebut. Dengan u,v, dan w adalah komponen kecepatan untuk

setiap vektor. Dimana 0 = ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ z u y u x u

Untuk aliran fluida tak termampatkan (incompressible), densitas pada

fluida tersebut konstan dan mengikuti persamaan ∇.v=0

Jika dimisalkan fluida bergerak pada satu arah, maka didapatkan

persamaan sebagai berikut

η 3a dp 2h q a dp dpx dpx; 2 h v 3 2 = = = η Dengan

(9)

h = Lebar Saluran yang dilalui oleh fluida tersebut.

η = Viskositas fluida.

dp = Perubahan tekanan pada fluida.

a = Panjang aliran fluida.

q = Debit fluida.

Dari persamaan di atas dapat dikatakan bahwa kecepatan suatu fluida pada

suatu arah vektor bergantung pada lebar saluran, panjang aliran yang dilalui oleh

fluida tersebut dan viskositas yang dimiliki oleh fluida tersebut, begitu pula

Gambar

Gambar di atas menjelaskan gambaran zat cair yang dibatasi oleh  streamlines. Pada A zat cair berada pada ketinggian h1 dengan tekanan p 1 , dan  diameter α 1  dan kecepatan aliran v 1 ; Pada B besaran-besarannya adalah h 2 , p 2 , α 2 ,  v 2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memperoleh kompetensi tersebut para mahasiswa UNNES wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) meliputi

Membina hubungan saling percaya, melakukan interaksi singkat dan sering, membantu mengenal perasaan yang menyebabkan menarik diri, membantu klien untuk

Adanya rasa tidak puas pada diri remaja tersebut memengaruhi remaja untuk menjadi konsumtif pada penampilan mereka, sehingga mereka semakin boros dalam pengeluaran uang

Keywords: Biomass, black carbon, gas emission, indoor cooking, in-kitchen air, opacity, particulate matter,

Sedangkan Desa Siaga dilaksanakan melalui pembentukan Poskesdes, yaitu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat ( UKBM ) yang dibentuk di desa dalam rangka

Penetapan standar operasional sanitasi lingkungan dan hygiene yang sesuai dan sebagaimana seharusnya dilakukan di sebuah obyek wisata umum bermanfaat

Tingkatan brand awareness yang paling rendah adalah brand unware (tidak menyadari merek), dimana konsumen tidak menyadari adanya merek, brand recognition

Bumida 1967 adalah perusahaan yang khusus bergerak dalam bidang jasa asuransi kerugian (umum). Berdasarkan wawancara penulis dengan PT. Perusahaan Asuransi Umum