TEGAL WANGI:
Potensi Tanpa Batas
di Desa Perbatasan
Editor: Gefarina Djohan, M.A
Tim Penulis: Fiqi Fatima, Octowihardi Muslim, dan M Fikri Aly
LEMBAR TIM PENYUSUN
TEGAL WANGI: Potensi Tanpa Batas di Desa Perbatasan
Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2016 di Desa Tegal Wangi, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.
©MENYAPA2016_ Kelompok KKN089
ISBN 978-602-6313-46-1 Tim Penyusun
Editor Gefarina Djohan, M.A
Penyunting Muhammad Syarif Nasution, S.HI
Penulis Fiqi Fatima, Octowihardi Muslim, M Fikri Aly Layout Fiqi Fatima
Design Cover Fiqi Fatima
Kontributor Alizza Nurfida, Nur Israfiani, Riska Novaliani, Rizqy Badilla
Akbar, Sintia Fajar, Sonhaji, Sugiarto, Yuli Sopiyullah Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) - LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan kelompok KKN MENYAPA
LEMBAR PENGESAHAN
Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor 089 di Desa Tegal Wangi yang berjudul: TEGAL WANGI: Potensi Tanpa Batas di Desa Perbatasan telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 21 Juni 2017.
Dosen Pembimbing Koordinator Program KKN-PpMM
Gefarina Djohan, M.A Eva Nugraha, M.Ag
NIP. 196331024 199903 2 001 NIP. 19710217 199803 1 002
Mengetahui,
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Djaka Badranaya, ME NIP. 19770530 200701 1 008
“Kerja keras adalah keajaiban yang sesungguhnya untuk
menggapai keberhasilan”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memudahkan kami menyelesaikan program pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini secara formal disebut Kuliah Kerja Nyata (KKN). Setelah 30 hari terhitung sejak tanggal 25 Juli-25 Agustus 2016 kami membaur, menyelami dan belajar bersama masyarakat Kampung Curug Nanggung RW 06, Desa Tegal Wangi, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebuah desa perbatasan antara Jawa Barat dan Banten. Kegiatan KKN ini merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi kami, selain berbagi ilmu, sharing motivasi dan melakukan pembangunan beberapa sarana umum seperti tong sampah dan plang nama jalan kepada masyarakat, kami juga belajar banyak hal di Tegal Wangi. Kehidupan di desa ini cukup sederhana dan bersahaja, bagi kami yang mayoritas berdomisili di Kota Jakarta dan Kota Tangerang memerlukan beberapa penyesuaian, seperti menimba air sebelum mandi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat tentang semua hal yang mereka ingin tahu, sebagian masyarakat masih memiliki persepsi seakan-akan kami belajar semua dan tahu semua.
Hampir seluruh program kerja yang sebelumnya kami rencanakan, Alhamdulillah dapat terlaksana dengan baik, kecuali beberapa program kerja yang sengaja tidak kami laksanakan karena tidak sesuai dengan konteks masyarakat di sini, seperti pengadaan alat shalat di masjid yang ternyata masyarakat di sini belum membutuhkannya. Kami sadar pelaksanaan pengabdian KKN-PpMM 2016 ini tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa dukungan dari pihak-pihak yang selama ini membantu kami mulai dari bantuan moril, informasi dan materil.
Sudah selayaknya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan buku ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dede Rosyada, M.A selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi restu dan melepas kami sebagai peserta untuk menjalankan kegiatan KKN ini.
2. Bapak Djaka Badranaya, M.E selaku Kepala PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak arahan kepada kami.
3. Bapak Eva Nugraha selaku Koordinator KKN-PpMM UIN Jakarta kami sampaikan banyak terima kasih atas arahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat.
4. Bapak Muhammad Syarif Nasution S.HI selaku penyunting yang telah membantu kami dalam proses penyusunan buku ini.
5. Ibu Gefarina Djohan, M.A selaku Dosen Pembimbing kami, yang telah memberikan penjelasan, masukan dan arahan-arahan yang sangat berarti, baik sebelum pelaksanaan KKN, pada saat pelaksanaan, sampai pada proses pelaporan.
6. Kepala Desa Tegal Wangi, Bapak H. Jamal yang telah menyambut, menerima dan mendukung seluruh program kami selama di Kampung Curug Nanggung.
7. Ketua RW 03 Bapak Nurdin yang telah membantu kami pada masa awal persiapan KKN, memberi informasi seputar Desa Tegal Wangi, memperkenalkan kami dengan tokoh setempat dan mencarikan kami rumah singgah di desa ini.
8. Bapak Yaya selaku Ketua RW 06 yang telah mengawal pelaksanaan KKN di Kampung Curug Nanggung, menyerukan kepada masyarakat untuk bergotong royong membantu program kami.
9. Bapak Apit selaku Ketua RT 01 yang telah membantu kami membuat tong sampah.
10. Bapak Odih selaku Ketua RT 03 yang telah membantu pemasangan tong sampah di wilayah RW 06.
11. Bapak Suminta selaku Ketua RT 02 yang juga telah membantu mensosialisasikan program kami.
12. Warga RW 06 Kampung Curug Nanggung, tempat kami melaksanakan KKN yang telah menerima kami dan banyak membantu kami dalam segala hal.
Kami juga sangat berterima kasih kepada seluruh warga Desa Tegal Wangi yang menerima kami dengan hangat serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan pemikiran, dukungan moril serta materil, semoga mendapat balasan berkali-kali lipat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amin.
Ciputat, Juni 2017 M. Fikri Aly Ketua Kelompok 089
DAFTAR ISI
LEMBAR TIM PENYUSUN ... iv
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ...v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
TABEL IDENTITAS KELOMPOK ... xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF ... xvii
PROLOG ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Dasar Pemikiran ... 1
B. Kondisi Umum Desa Tegal Wangi ... 2
C. Permasalahan ...3
D. Profil Kelompok KKN-PpMM 089 MENYAPA ... 6
E. Fokus atau Prioritas Program ...10
F. Sasaran dan Target Kegiatan ...10
G. Jadwal Pelaksanaan Program ... 12
H. Pendanaan dan Sumbangan ... 13
I. Sistematika Penyusunan ... 13
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM ... 15
A. Metode Intervensi Sosial ... 15
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 16
BAB III KONDISI DESA TEGAL WANGI ... 17
A. Sejarah Singkat Desa Tegal Wangi ... 17
B. Letak Geografis ... 18
C. Struktur Penduduk ... 22
D. Sarana dan Prasarana ... 24
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN ... 27
A. Kerangka Pemecahan Masalah ... 27
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat ... 33
1. Belajar Bahasa Inggris ... 33
2. Bimbingan Belajar ... 34
3. Pelatihan Baris Berbaris ... 35
4. Pelatihan Pramuka ... 37
6. Senam Pagi... 40
7. Perayaan Hari Kemerdekaan ... 41
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan pada Masyarakat ... 42
1. Pengadaan Tong Sampah ... 42
2. Pengadaan Mushaf al-Qur’an dan Iqra’ ...44
3. Pengadaan Plang Nama Jalan ... 45
D. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil ... 47
BAB V PENUTUP ... 49
A. Kesimpulan ... 49
B. Rekomendasi ... 50
EPILOG ... 53
A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM ... 53
B. Penggalan Kisah Inspiratif ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 163
BIOGRAFI SINGKAT ... 165
LAMPIRAN I TABEL KEGIATAN INDIVIDU ... 173
LAMPIRAN II SURAT DAN SERTIFIKAT ... 217
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1: Fokus Permasalahan dan Prioritas Program ...10
Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Kegiatan ...10
Tabel 1. 3: Pelaksanaan Program (Mei-Juli 2016) ... 12
Tabel 1. 4: Pelaksanaan Program (Juli-Agustus 2016) ... 12
Tabel 1. 5: Pelaksanaan Program (September-Juli 2017) ... 12
Tabel 1. 6: Pendanaan ... 13
Tabel 3. 1: Sejarah Pembangunan Desa ... 17
Tabel 3. 2: Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 23
Tabel 4. 1: Matriks SWOT Bidang Pendidikan... 28
Tabel 4. 2: Matriks SWOT Bidang Fasilitasi... 29
Tabel 4. 3: Matriks SWOT Bidang Sosial ... 31
Tabel 4. 4: Bentuk dan Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 33
Tabel 4. 5: Bentuk dan Hasil Bimbingan Belajar ... 34
Tabel 4. 6: Bentuk dan Hasil Pelatihan Baris Berbaris ... 35
Tabel 4. 7: Bentuk dan Hasil Pelatihan Pramuka ... 37
Tabel 4. 8: Bentuk dan Hasil Pengajian ... 38
Tabel 4. 9: Bentuk dan Hasil Senam Pagi ... 40
Tabel 4. 10: Bentuk dan Hasil Perayaan Hari Kemerdekaan ... 41
Tabel 4. 11: Bentuk dan Hasil Pengadaan Tong Sampah ... 42
Tabel 4. 12: Bentuk dan Hasil Pengadaan Mushaf al-Qur’an dan Iqra’ ...44
“
Never stop doing: what you love, what change you to be
better, what makes you grow, and the most importantly
what makes you live (hope and faith)
1”
-Riska Novaliani
1 Jangan pernah berhenti melakukan apa yang kamu suka, apa yang membuatmu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1: Logo KKN MENYAPA ... 6
Gambar 3. 1: Peta Desa Tegal Wangi dalam cakupan Kab. Bogor ... 19
Gambar 3. 2 Peta Desa Tegal Wangi dalam Cakupan Kec. Jasinga ... 20
Gambar 3. 3: Peta Layanan Pengabdian Kelompok KKN MENYAPA ... 20
Gambar 3. 4: Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 22
Gambar 3. 5: Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan... 24
Gambar 3. 6: Kondisi Ruang Kelas ... 26
Gambar 3. 7: Kondisi Aula Kantor Desa ... 26
Gambar 3. 8: Kondisi Aula Masjid ... 26
Gambar 3. 9: Kondisi Lapangan ... 26
Gambar 3. 10: Kondisi Halaman Sekolah ... 26
Gambar 3. 11: Kondisi Jalan Utama ... 26
Gambar 4. 1: Program Belajar Bahasa Inggris ... 34
Gambar 4. 2: Program Bimbingan Belajar ... 35
Gambar 4. 3: Program Pelatihan Baris Berbaris ... 37
Gambar 4. 4: Program Pelatihan Pramuka ... 38
Gambar 4. 5: Program Pengajian ... 39
Gambar 4. 6: Program Senam pagi ... 41
Gambar 4. 7: Program Perayaan Hari Kemerdekaan ... 42
Gambar 4. 8: Program Pengadaan Tong sampah ...44
Gambar 4. 9: Program Pengadaan Mushaf al-Qur’an dan Iqra’ ... 45
Gambar 4. 10: Program Pengadaan Plang Nama Jalan ... 47
Gambar Lampiran 2. 1: Surat Kepala Desa Tegal Wangi ... 217
Gambar Lampiran 3. 1: Memasang Tong Sampah Bersama Anak-anak ... 219
Gambar Lampiran 3. 2: Kegiatan Ngaliwet Bersama Warga ... 219
Gambar Lampiran 3. 3: Kegiatan Ngaliwet Bersama Warga II ... 220
Gambar Lampiran 3. 4: Rapat Pelaksanaan Agustusan Bersama Warga... 220
Gambar Lampiran 3. 5: Kegiatan Kerja Bakti Bersama Warga ... 221
TABEL IDENTITAS KELOMPOK
Kode 01/Bogor/Jasinga/089
Desa Tegal Wangi [34]
Kelompok MENYAPA Dana Rp13.900.000,- J. Mhswa 11 Orang J. Keg. 10 Kegiatan J.Pembangunan Fisik
3 Kegiatan Fisik, yaitu:
Pengadaan Plang Nama Jalan
Pengadaan Tong Sampah
Pengadaan Mushaf al-Qur’an dan Iqra’
1.3.34.
089
“Berbahagialah lantas bahagiakan orang lain”
RINGKASAN EKSEKUTIF
Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Tegal Wangi selama 32 hari. Ada 11 orang mahasiswa yang terlibat di kelompok ini, yang berasal dari 9 fakultas yang berbeda. Kami menamakan kelompok ini dengan MENYAPA (Mengabdi, Nyata, Pasti) dengan nomor kelompok 089. Kami dibimbing oleh Ibu Gefarina Djohan, M.A, beliau adalah dosen Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Tidak kurang dari 10 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya adalah pemberdayaan. Dengan fokus pada RW 06, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana sekitar Rp13.900.000,-. Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp9.900.000,- dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp4.000.000,-
Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih yaitu:
1. Membantu meningkatkan motivasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
2. Membantu meningkatkan semangat dan motivasi masyarakat dan anak-anak/siswa SD untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
3. Bertambahnya pembangunan fisik, antara lain: 60 buah tong sampah, 7 buah plang nama jalan, 10 mushaf al-Qur’an dan 27 Iqra’.
Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:
1. Menyampaikan pemahaman kepada anak-anak bahwa belajar adalah hal yang penting. Pada awalnya memotivasi anak-anak cukup sulit, namun lambat laun motivasi tersebut dapat dipahami.
2. Tidak adanya sponsorship dan kurangnya jumlah buku yang diberikan oleh setiap anggota kelompok, membuat implementasi kegiatan taman baca tidak berjalan.
Namun, sekalipun demikian, kami pada akhirnya bisa merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Tidak berjalannya program taman baca dikarenakan kurangnya
sponsorship maupun jumlah buku yang disumbangkan setiap anggota
kelompok.
2. Tidak berjalannya program pemberian alat shalat karena pada implementasi masyarakat masih memiliki peralatan shalat yang layak. 3. Beberapa permasalahan desa yang tidak disadari sehingga ada
beberapa persoalan yang belum terselesaikan, yaitu permasalahan sanitasi atau air bersih dan pelatihan ekonomi kreatif bagi masyarakat.
PROLOG
PENGABDIAN UNTUK DESA
Pembangunan masyarakat adalah proses yang berkelanjutan, mengikuti perkembangan dan selalu menemui bentuk baru karena sifat manusia yang dinamis dan kreatif. Tujuan dari pembangunan adalah menuju kepastian demi perbaikan kehidupan manusia. Bahwa yang disebut pembangunan tidaklah semata-mata diartikan dalam bentuk fisik saja tetapi juga dalam bentuk non-fisik seperti pendidikan karakter, mental dan akhlak masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) selayaknya dapat menyentuh kedua jenis pembangunan dimaksud baik fisik maupun non-fisik.
Menurut saya tugas yang paling utama dari kegiatan KKN ini adalah membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya aspek-aspek yang terkait dengan pembangunan meliputi kesehatan, kebersihan, penguatan ekonomi masyarakat pada masyarakat yang berbasis komunitas pedesaan. Untuk memenuhi tugas itu berbagai program pelayanan dan pemberdayaan masyarakat terimplementasi dalam 10 kegiatan di antaranya bimbingan belajar, belajar Bahasa Inggris, senam pagi, pengajian, pelatihan baris berbaris, pelatihan pramuka, perayaan hari kemerdekaan, pengadaan tong sampah, pengadaan plang nama jalan, dan pengadaan mushaf al-Qur’an dan Iqra’.
Kelompok KKN MENYAPA melakukan serangkaian kegiatan pengabdian yang dilakukan di Desa Tegal Wangi, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Ketika berbincang dengan Kepala Desa, Pak Jamaludin namanya, beliau menyampaikan bahwa mahasiswa KKN membawa semangat positif kepada masyarakat dan beliau menginginkan agar PPM menempatkan kembali mahasiswa KKN tahun depan di Desa Tegal Wangi. Saya mengamati ternyata mahasiswa KKN berasal dari desa lebih mampu berbaur dengan masyarakat dan lebih mudah memahami persoalan dalam masyarakat. Terlihat selama bimbingan KKN mereka lebih vokal dan memiliki gambaran tentang masalah dan solusi yang ada di desa.
Dalam kegiatan KKN dilalui sebuah proses dengan perencanaan strategis dimulai dari survei lapangan dalam rangka memperoleh data-data yang terkait dengan kebutuhan desa sebagai objek KKN. Proses ini yang biasanya kurang dilakukan dengan serius oleh mahasiswa sehingga
pemahaman tentang permasalahan di desa kurang memadai, bahkan tidak tepat oleh karena itu tidak heran jika pada beberapa pelaksanaan KKN program dan kegiatanya tidak mencapai target. Hal ini juga harus menjadi perhatian pemerintah karena bannyak masalah yang ada di desa sering tidak tersentuh secara utuh oleh program-program dari pemerintah baik daerah maupun pusat karena minimnya pemahaman atas masyarakat pedesaan sehingga program-program dengan dana yang cukup besar tidak menghasilkan perubahan yang berarti.
Ciputat, Juni 2017 Dosen Pembimbing KKN-PpMM Kelompok 089 Menyapa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Mahasiswa merupakan sebuah komunitas masyarakat intelektual yang memiliki pola pikir obyektif dan rasional. Eksistensinya seringkali dikategorikan sebagai salah satu bagian di masyarakat yang terdidik dan terampil. Sebagai agen perubahan (agent of change), mahasiswa harus mempunyai pemikiran yang maju untuk dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif sebagai salah satu penunjang utama kemajuan bangsa. Menghadapi fenomena yang semakin global dan kompleks, mahasiswa sudah selayaknya mengabdikan diri secara nyata dan memastikan kemanfaatannya bagi masyarakat.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu fasilitator pendidikan mahasiswa, setiap tahunnya menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai implementasi dari ilmu pengetahuan secara langsung dalam masyarakat, baik melalui pendidikan, penelitian, keagamaan, serta diiringi pula oleh upaya pemberdayaan sumber daya manusia semaksimal mungkin, sebagai solusi atas permasalahan atau kesenjangan antara kondisi yang ditemui dengan yang seharusnya terjadi di setiap lapisan masyarakat.
Berpijak pada pemikiran di atas, kami mahasiswa peserta kelompok KKN MENYAPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkomitmen untuk melaksanakan KKN di Desa Tegal Wangi sebagai rasa tanggung jawab kami pada masyarakat dan bukti transformasi ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan, serta sebagai wujud bahwa mahasiswa bukan komunitas eksklusif, tetapi merupakan bagian integral dari masyarakat. Dasar pemikiran tersebut juga selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan salah satu dasar tangung jawab mahasiswa yang harus dikembangkan secara simultan dan bersama-sama. Setiap mahasiswa wajib dalam mewujudkan hal tersebut. Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri meliputi: 1) Pendidikan dan Pengajaran, 2) Penelitian dan Pengembangan, 3) Pengabdian kepada Masyarakat.
Desa Tegal Wangi merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Jasinga, Bogor. Desa ini termasuk desa yang masih asri karena tidak adanya bangunan-bangunan megah layaknya di Jakarta. Akses dari desa ke kota pun cukup jauh terutama dengan jalanan yang tidak mulus
dan gelap (tidak adanya lampu penerangan jalan) membuat setiap jalan terasa rawan ketika malam hari. Mata pencaharian sebagian masyarakat desa adalah petani karet namun sejak 8 tahun yang lalu mata pencaharian masyarakat desa mengalami diversifikasi dikarenakan harga karet yang turun drastis dan penghasilannya yang tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika berbicara mengenai kebersihan, kondisi lingkungan di desa tidak terlalu baik. Sanitasi air di desa ini juga terbilang tidak terlalu baik, pasalnya masih banyak masyarakat yang menggunakan air kali untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, sulitnya menemukan tempat sampah di setiap sudut rumah menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.2 Fakta tersebut membuat kami memutuskan
untuk mengambil tema “Mewujudkan Desa Tegal Wangi yang Bersih dan Sehat”. Kami meyakini aspek kebersihan sangat erat kaitannya dengan kesehatan. Melalui kampanye hidup bersih dan hidup sehat inilah kami yakin akan menjadi stimulus bagi pembangunan masyarakat setempat.
Secara umum keberhasilan dalam pembangunan bangsa adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, sebagaimana tersirat dalam UUD 1945. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi secara langsung adalah pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) kepada masyarakat dalam rangka melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
TEGAL WANGI: Potensi Tanpa Batas di Desa Perbatasan dipilih menjadi
judul buku seri laporan KKN ini karena, Desa Tegal Wangi memiliki berbagai potensi tersembunyi yang sejatinya dapat dikembangkan, seperti agrowisata yang didukung oleh akses transportasi yang telah memadai. Selain itu, sumber daya manusia yang dimiliki Desa Tegal Wangi sangat berpotensi untuk dikembangkan. Potensi tersebut lebih rinci lagi dipaparkan dalam kisah inspiratif serta deskripsi hasil kegiatan selama KKN berlangsung.
B. Kondisi Umum Desa Tegal Wangi
Desa Tegal Wangi, Kecamatan Jasinga, merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Seperti disebutkan
sebelumnya pada bagian dasar pemikiran, Desa Tegal Wangi dikelilingi oleh kebun karet dan sawit serta dilalui sungai.3
Mata pencaharian masyarakat sebagian besar adalah petani (sebelumnya petani karet). Sarana dan prasarana di desa ini tidak banyak tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, di antaranya 2 madrasah, 3 SDN, 1 SLTP, 4 musala, 7 masjid, dan 2 lapangan sepak bola.4
C. Permasalahan
Sejauh pengamatan kami dan dari data yang kami dapatkan melalui wawancara dengan tokoh setempat, angket yang kami sebar, dan pengamatan secara langsung ketika melakukan survei maka berikut kami rangkum masalah-masalah yang dapat kami identifikasi berdasarkan kategori:
1. Bidang Pendidikan
Permasalahan utama pada bidang pendidikan di Desa Tegal Wangi adalah sarana dan prasarana pendidikan itu sendiri. Berdasarkan observasi kami, minimnya jumlah institusi pendidikan dan penyebarannya yang menurut kami tidak cukup merata membuat anak-anak harus menempuh jarak jauh untuk mencapai sekolah. Di sisi lain kondisi sebagian sekolah pun sangat memprihatinkan di mana bangunannya sudah sangat rapuh, kondisi ruang kelas yang sangat tidak layak disebut kelas jika dibandingkan dengan kondisi kelas di sekolah-sekolah di Jakarta. Serta sumber daya manusia seperti guru jumlahnya juga sangat sedikit.
Selain itu, minat belajar anak-anak di Desa Tegal Wangi juga tergolong rendah. Hal ini dikarenakan faktor ekonomi. Banyak masyarakat atau para orang tua hanya lulusan Sekolah Dasar dan langsung bekerja. Tidak menutup kemungkinan hal tersebut juga diterapkan kepada anak-anaknya nanti. Kemudian tidak adanya pelajaran tentang teknologi di sebagian sekolah membuat anak-anak menjadi buta akan teknologi padahal peran teknologi sangatlah besar bagi dunia pendidikan.
3 Catatan Observasi Lapangan tanggal 30 Mei 2016
2. Bidang Ekonomi
Kondisi ekonomi di Desa Tegal Wangi terbilang sangat rendah. Pokok mata pencaharian di desa awalnya adalah perkebunan karet namun semua itu telah berubah sejak 5 tahun terakhir di mana harga karet menurun drastis sehingga membuat masyarakat mencari pekerjaan yang lain. Minimnya lowongan pekerjaan dan tingkat pendidikan bagi masyarakat membuat mereka tidak dapat berharap banyak pada lapangan pekerjaan yang ada. Kebanyakan dari mereka akhirnya bekerja serabutan. 3. Bidang Agama
Kondisi keagamaan di Desa Tegal Wangi terbilang sangat baik. Masyarakat sangat berpegang teguh terhadap agama. Banyaknya tempat pengajian aktif membuat anak-anak dan remaja memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan belajar mengaji. Namun memang terdapat kekurangan dari segi sarana dan prasarana yang ada. Masih terdapat beberapa tempat pengajian yang kondisinya memprihatinkan seperti kurangnya penerangan, jumlah Iqra’ dan al-Qur’an.
4. Bidang Teknologi
Sarana dan prasarana di kantor desa kurang memadai. Fasilitas elektronik kurang terawat, keterbatasan sarana komputer, dan masih ada kekurangan dalam komunikasi dengan pihak kecamatan dan pihak RW maupun RT.
5. Bidang Lingkungan
Minimnya lampu di jalan-jalan menyebabkan daerah terlihat rawan jika di malam hari serta tidak adanya rambu-rambu lalu lintas membuat jalan menjadi berbahaya bagi pegendara. Melihat kondisi di Desa Tegal Wangi itu sendiri cukup memilukan di mana anak-anak berusia di bawah umur sudah bebas mengendarai kendaraan bermotor tanpa perlengkapan yang sesuai. Ditambah lagi banyaknya truk-truk yang lewat membuat risiko terjadinya kecelakaan semakin besar. Selain itu, tidak adanya papan nama jalan menuju Desa Tegal Wangi membuat orang lain atau pengunjung merasa kesusahan. Bahkan papan nama jalan untuk setiap gang tidak ada. Padahal papan nama jalan sangatlah penting bagi semua orang karena membantu untuk mengetahui nama suatu kawasan. Papan nama jalan juga berguna bagi kurir yang hendak mengantarkan barang pesanan.
6. Bidang Pembangunan
Infrastruktur yang terdapat di Desa Tegal Wangi bisa dikatakan masih sangat minim terutama jika berbicara mengenai infrastruktur yang menunjang kesehatan seperti posyandu, puskesmas, dan atau rumah sakit. Untuk posyandu saja terbilang sedikit dan untuk rumah sakit tidak ada sehingga menyebabkan masyarakat pergi ke perbatasan Banten untuk keperluan berobat. Kondisi jalan dari patung singa menuju Desa Tegal Wangi tidak terlalu baik tapi juga tidak terlalu buruk. Sebagian jalan sudah teraspal rapih namun sebagiannya masih rusak mungkin dikarenakan jalan tersebut sering dilewati oleh truk-truk besar dengan muatan sangat berat.
Selain itu, mayoritas penduduk Desa Tegal Wangi bekerja sebagai petani menyebabkan infrastruktur irigasi sangat diperlukan. Akan tetapi, kondisi saluran irigasi di desa ini masih mengkhawatirkan. Terdapat beberapa saluran irigasi yang kondisinya masih kurang baik bahkan cenderung tidak berfungsi.
7. Bidang Kesehatan
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan kesehatan termasuk tolak ukur kesejahteraan. Kondisi infrastruktur bidang kesehatan yang ada di Desa Tegal Wangi belum memadai di mana jarak dari desa ke puskesmas sangatlah jauh, terlebih lagi jumlah angkutan umum yang belum memadai sehingga membuat masyarakat kesulitan dalam mencari transportasi. Ditambah jumlah tenaga medis yang masih sangat sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Lalu tidak adanya kegiatan senam di pagi hari yang mana kegiatan tersebut berguna bagi kesehatan mereka. Kegiatan ini bisa diharuskan bagi perempuan mengingat perempuan tidak pergi ke sawah di pagi hari.
8. Bidang Sosial dan Olahraga
Pemuda merupakan elemen penting dalam suatu pengembangan sebuah desa di mana mereka dikatakan memiliki tenaga yang besar dan kreativitas yang tinggi. Namun pada kenyataannya, Desa Tegal Wangi masih kurang menonjolkan eksistensi para pemuda tersebut. Memang pemuda di desa sangat banyak, namun karena kurangnya lembaga yang mengorganisir mereka seperti Karang Taruna membuat eksistensi mereka tidak terlihat dan pasif.
D. Profil Kelompok KKN-PpMM 089 MENYAPA
KKN MENYAPA adalah nama kelompok KKN kami, Menyapa adalah akronim dari Mengabdi, Nyata, Pasti. Dalam nama tersebut terkandung semangat untuk mengabdi, bahwa kelompok KKN ini siap mengabdi secara total untuk memastikan manfaatnya dirasakan secara nyata oleh masyarakat.
Mahasiswa KKN kelompok 089 di Desa Tegal Wangi meletakkan sebuah filosofi dalam logo KKN MENYAPA sebagaimana penjelasan dibawah ini:
Gambar 1. 1: Logo KKN MENYAPA
Segi enam : Karena salah satu sisi dibiarkan terbuka, maka sisi yang tertutup berjumlah 5 dan membentuk
pentagon bisa sisi yang terbuka dibuang. Lima sisi
di sini melambangkan 5 jari yang siap untuk menyapa.
Kubus terbuka : Sebagai wadah bagi anggota KKN MENYAPA
untuk saling berbagi aspirasi bersama.
Warna pada sisi : Biru melambangkan kebijaksanaan; merah
melambangkan keberanian; kuning
melambangkan percaya diri; ketiga sifat tersebut diharapkan mampu tercermin pada masing-masing anggota KKN MENYAPA. Tiga sisi segitiga : Dibuat sisi segitiga untuk menyamarkan bentuk
kubus secara fisik. Karena jika dibentuk sisi kotak maka akan terlihat secara jelas bahwa itu adalah kubus. Tujuan dibuatnya agar tidak terlihat kubus adalah melambangkan perbuatan
baik yang dirahasiakan dengan kata lain melakukan kebaikan tanpa pamrih
Dua garis : Sebagai penopang sekaligus penghubung
sisi-sisi kubus. Melambangkan 3 sifat seperti kebijaksanaan, keberanian, dan percaya diri agar tetap selaras dan saling melengkapi dalam pelaksanaannya oleh masing-masing anggota KKN MENYAPA.
Tiga buah se-tengah lingkaran
: Melambangkan keselarasan antara ketiga sifat (kebijaksanaan, keberanian, percaya diri) dengan kebaikan.
Dengan demikian, maka logo KKN MENYAPA diharapkan memberi inspirasi sekaligus motivasi berlangsungnya KKN yang bisa menyatu dengan masyarakat.
Kelompok KKN kami bernama KKN MENYAPA yang merupakan singkatan dari Mengabdi, Nyata, Pasti. Kelompok kami beranggotakan 11 orang mahasiswa yang berasal dari 9 fakultas yang berbeda, di antaranya: 1. Alizza Nurfida
Alizza Nurfida adalah seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Adab dan Humaniora. Ia menempuh studi di universitas ini sejak tahun 2013 dan mengambil Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Ia memiliki kompetensi akademik dalam Bahasa Inggris dan menyukai salah satu jenis karya sastra, yaitu puisi. Ia juga kompeten dalam mengajar Bahasa Inggris. Posisinya saat ini adalah wakil ketua kelompok. 2. Fiqi Fatima
Fiqi Fatima adalah mahasiswi Jurusan Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia memiliki kompetensi akademik di bidang teknologi informasi. Selain itu ia juga memiliki keterampilan akademik mengajar Matematika dan keterampilan non akademik mengajar baris berbaris. Posisinya dalam kelompok KKN ini adalah sekretaris.
3. M Fikri Aly
M Fikri Aly adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia memiliki kompetensi akademik dalam bidang Bahasa
Inggris. Ia juga memiliki kompetensi di bidang jurnalistik, mengajar mengaji, dan public speaking. Posisinya saat ini adalah ketua kelompok.
4. Nur Israfiani
Nur Israfiani adalah seseorang mahasiswi Jurusan Hukum Keluarga di Fakultas Syariah dan Hukum di Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta, ia memulai studi di kampus ini sejak 2013. Ia memiliki kompetensi akademik dalam Hukum Perdata dan Hukum Keluarga, selain itu ia juga memiliki keterampilan dalam Hukum Acara Peradilan Agama juga mengajar. Posisinya saat ini adalah bendahara kelompok.
5. Octowihardi Muslim
Octowihardi Muslim seorang mahasiswa Jurusan Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dia memiliki kompetensi akademik di bidang komputer dan Bahasa Inggris. Dalam kelompok KKN, ia menjabat sebagai seorang sekretaris.
6. Riska Novaliani
Riska Novaliani adalah seseorang mahasiswi Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia memulai studi di kampus UIN Jakarta sejak 2013. Ia memiliki kompetensi akademik di bidang Matematika, Bahasa Inggris dan Ekonomi Bisnis. Posisinya dalam kelompok KKN ini adalah sebagai anggota kelompok, tugas khususnya adalah bagian dokumentasi.
7. Rizqy Badilla Akbar
Rizqy Badilla Akbar adalah seorang mahasiswa di Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen dengan konsentrasi Sumber Daya Manusia. Dia memiliki kemampuan di bidang non akademik seperti keterampilan menggambar serta bermain alat musik, kemudian dia juga mempunyai kemampuan di bidang akademik seperti menganalisis saham-saham, serta berwirausaha. Posisinya dalam kelompok KKN ini adalah sebagai anggota kelompok, tugas khususnya adalah bagian dokumentasi.
8. Sintia Fajar
Sintia Fajar adalah mahasiswi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah. Kini ia sedang menjalankan studi di UIN Jakarta sejak 2013. Ia memiliki kompetensi akademik memanajemen keuangan syariah, selain itu ia juga memiliki keterampilan dalam berdakwah dan berbicara dimuka umum (public speaking). Posisinya saat ini adalah bendahara kelompok.
9. Sugiarto
Sugiarto adalah mahasiswa di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi dalam bidang Agama Islam, mengajar mengaji dan juga public speaking. Posisinya dalam kelompok KKN ini adalah anggota kelompok, tugas khususnya adalah bagian humas.
10. Sonhaji
Sonhaji adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berasal dari Jurusan Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin. Memiliki keahlian dalam beberapa bidang, di antaranya mengajar, mampu berkomunikasi dengan baik, pengetahuan Agama Islam yang bisa diandalkan, sedikit menguasai Bahasa Arab, Inggris dan Turki dan dapat diandalkan dalam bekerja sama tim. Posisinya dalam kelompok KKN ini adalah anggota kelompok, tugas khususnya adalah bagian dokumentasi.
11. Yuli Sopiyullah
Yuli Sopiyullah adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Perbandingan Madzhab atau biasa disebut (FIQHUL MUQARIN) Fakultas Syariah dan Hukum. Dia memiliki kompetensi dalam bidang Agama Islam, Fiqih kalangan 4 Madzhab dan mengajar mengaji, melatih kepramukaan, public speaking yang cukup terlatih. Posisinya dalam kelompok KKN ini adalah anggota kelompok, tugas khususnya adalah bagian humas.
E. Fokus atau Prioritas Program
Tabel 1. 1: Fokus Permasalahan dan Prioritas Program
F. Sasaran dan Target Kegiatan
Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Kegiatan
No Kegiatan Sasaran Target
1 Belajar Bahasa
Inggris
Siswa kelas 5
s/d 6 SDN
Koleang II
5 orang siswa kelas 5 s/d 6 SDN Koleang II
mendapatkan materi tambahan mata pelajaran Bahasa Inggris
2 Bimbingan Belajar Siswa kelas 1 s/d 6 SDN Koleang II
20 orang siswa kelas 1 s/d
6 SDN Koleang II
mendapatkan materi
tambahan mata pelajaran sekolah 3 Pelatihan Baris Berbaris Siswa kelas 4 s/d 6 SDN Koleang II
20 orang siswa kelas 4 s/d
6 SDN Koleang II
mendapatkan pelatihan
baris berbaris Fokus
Permasalahan
Prioritas Program dan Kegiatan Bidang Pendidikan Desa Pintar
Belajar Bahasa Inggris Bimbingan Belajar Pelatihan Baris Berbaris Pelatihan Pramuka Bidang Fasilitasi Tegal Wangi Lebih Baik
Pengadaan Tong Sampah Pengadaan Plang Nama Jalan
Pengadaan Mushaf al-Qur’an dan Iqra’
Bidang Sosial Tegal Wangi Lebih Dekat
Senam Pagi
Perayaan Hari Kemerdekaan Pengajian
4 Pelatihan Pramuka
Siswa kelas 4
s/d 6 SDN
Koleang II
15 orang siswa kelas 4 s/d
6 SDN Koleang II mendapatkan pelatihan pramuka 5 Pengajian Narasumber pegajian 4 orang narasumber
pengajian tersedia selama 4 minggu
6 Senam Pagi Warga
Kampung Curug Nanggung
20 orang warga Kampung Curug Nanggung turut
berpartisipasi dalam
kegiatan senam pagi
7 Perayaan Hari Kemerdekaan Warga Kampung Curug Nanggung
100 orang warga Kampung Curug Nanggung terbantu
dalam perayaan Hari
Kemerdekaan Indonesia
8 Pengadaan Tong
Sampah
Tong sampah 60 buah tong sampah
tersedia di jalan utama
Kampung Curug Nanggung 9 Pengadaan Mushaf al-Qur’an dan Iqra’ 4 tempat pengajian dan 1 Masjid di wilayah Kampung Curug Nanggung
4 tempat pengajian dan 1
masjid di wilayah
Kampung Curug
Nanggung mendapatkan buku Iqra’ dan mushaf al-Qur’an baru 10 Pengadaan Plang Nama Jalan Jalan masuk Desa Tegal Wangi dan gang-gang di wilayah Kampung Curug Nanggung
1 jalan masuk dan 6 gang
di wilayah Kampung
Curug Nanggung
terpasang plang nama jalan
G. Jadwal Pelaksanaan Program
a. Pra-KKN PpMM 2016 (Mei-Juli 2016)
Tabel 1. 3: Pelaksanaan Program (Mei-Juli 2016)
No Uraian Kegiatan Waktu
1 Pembentukan Kelompok Mei 2016
2 Penyusunan Proposal Juni 2016
3 Pembekalan Mei 2016
4 Survei 31 Mei 2016
5 Pelepasan 25 Juli 2016
b. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli-25 Agustus 2016) Tabel 1. 4: Pelaksanaan Program (Juli-Agustus 2016)
No Uraian Kegiatan Waktu
1 Pembukaan di Lokasi KKN 27 Juli 2016
2 Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 26 Juli 2016
3 Implementasi Program 28 Juli-24 Agustus 2016
4 Penutupan 25 Agustus 2016
5 Kunjungan Dosen Pembimbing 27 Juli 2016
22 Agustus 2016 c. Laporan dan Evaluasi Program (September-Juli 2017)
Tabel 1. 5: Pelaksanaan Program (September-Juli 2017)
No Uraian Kegiatan Waktu
1 Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-
PpMM
1 Sept 2016-21 Juni 2017 2 Penyelesaian dan Pengunggahan Film
Dokumenter
1 Sept-30 Okt 2016 3 Pengesahan dan Penerbitan Buku
Laporan
20 Juni 2017
4 Pengiriman Buku Laporan Hasil
KKN-PpMM
H. Pendanaan dan Sumbangan a. Pendanaan
Tabel 1. 6: Pendanaan
No Uraian Asal Dana Jumlah
1 Kontribusi mahasiswa anggota kelompok @ 900.000,-
Rp9.900.000,-
2 Dana Penyertaan Program
Pengabdian Masyarakat Oleh Dosen (PpMD 2016)
Rp4.000.000,-
Total Rp13.900.000,-
I. Sistematika Penyusunan
Buku ini disusun dalam tujuh bagian. Bagian 1 adalah Prolog. Prolog berisi refleksi Dosen Pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar program KKN selanjutnya menjadi lebih baik.
Selanjutnya bagian 2 adalah Bab I, Pendahuluan. Bagian ini berisi gambaran umum tentang pelaksanaan KKN-PpMM dari kelompok 089. Pada bagian ini dipaparkan jelas mengenai dasar pemikiran kegiatan KKN yang dilakukan, profil anggota kelompok, serta kegiatan apa saja yang akan kami lakukan.
Kemudian bagian 3 adalah Bab II, Metode Pelaksanaan Program. Bagian ini berisi metode apa yang digunakan dalam pelaksanaan program KKN. Ada dua metode yang dilakukan dalam upaya pendekatan kepada masyarakat yaitu metode intervensi sosial dan problem solving approach.
Bagian 4 berisi Bab III, Kondisi Desa Tegal Wangi. Pada bagian ini memaparkan mengenai sejarah, letak geografis, struktur penduduk, sarana dan prasarana Desa Tegal Wangi. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai Desa Tegal Wangi secara fisik.
Berikutnya bagian 5 adalah Bab IV, Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan. Pada bagian ini berisi mengenai usulan pemecahan masalah serta penjelasan singkat setiap kegiatan pelayanan dan pemberdayaan yang dilakukan di Desa Tegal Wangi. Deskripsi kegiatan, sasaran, tujuan, target dan hasil kegiatan yang telah dilakukan dipaparkan dengan jelas pada bagian ini.
Bagian 6 adalah Bab V, Penutup. Penutup berisi kesimpulan dari seluruh rangkaian kegiatan KKN yang dilakukan di Desa Tegal Wangi yaitu hasil dari usulan pemecahan masalah dan program kerja, baik yang mengindikasikan keberhasilan atau pun ketidak berhasilan. Selain itu bagian ini juga berisi tentang rekomendasi bagi beberapa pihak terkait untuk pelaksanaan KKN dimasa mendatang.
Bagian terakhir atau bagian 7 adalah Epilog. Epilog berisi mengenai kesan masyarakat desa serta cerita anggota kelompok selama menjalani KKN selama sebulan. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan kesan yang timbul pada masyarakat setempat mengenai pelaksanaan KKN serta kisah inspiratif yang dituliskan setiap anggota kelompok berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama berlangsungnya kegiatan KKN.
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
A. Metode Intervensi Sosial
Metode Intervensi Sosial dapat diartikan sebagai cara atau strategi memberikan bantuan kepada masyarakat atau upaya dalam memperbaiki fungsi sosial dari suatu individu, kelompok, atau pun komunitas. Intervensi sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial.5 Intervensi Sosial adalah
perubahan yang terencana yang dilakukan oleh pelaku perubahan (change
agent) terhadap berbagai sasaran perubahan (target of change) yang terdiri
dari indivdu, keluarga, kelompok kecil (level mikro), komunitas dan organisasi (level mezzo) dan masyarakat lebih luas, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, negara maupun tingkat global (level makro).
Berdasarkan Sistem Intervensi Sosial, terdapat beberapa Sistem Intervensi Sosial seperti: Sistem Pelaksana Perubahan, Sistem Klien, Sistem Sasaran, Sistem Aksi. Dari empat sistem tersebut kami memutuskan untuk menggunakan sistem yang terakhir yakni Sistem Aksi di mana kami dan warga bersama-sama berusaha untuk menyelesaikan permasalahan dan mencapai tujuan-tujuan usaha perubahan. Pemilihan sistem tersebut tentunya tidak luput dari hasil analisis kami yang menyimpulkan bahwa sistem tersebut lebih cocok untuk kami pakai dalam melaksanakan kegiatan KKN di Desa Tegal Wangi, Kec. Jasinga, Kab. Bogor.
Selain itu, untuk melakukan tahapan-tahapan intervensi sosial, KKN MENYAPA menggunakan metode intervensi sosial LeGault. Tahapan-tahapan tersebut di antaranya6:
1. Penilaian Awal 2. Perencanaan Program 3. Implementasi Program 4. Evaluasi Program
5 Isbandi Rukminto Adi. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar pada
Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan (Depok: FISIP UI, 2004), h.8.
6 Michael R, LeGault, Think!: Why Crucial Decision Can’t Be Made In The Blink of an Eye
dalam John G. Bruhn dan Howard M. Rebach. Sociological Practice: Intervention and Social Change (New York: Springer, 2007), h.23.
5. Tindak Lanjut Program
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Problem solving, yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identification untuk ke tahap syntesis kemudian dianalisis, yaitu pemilahan
seluruh masalah sehingga mencapai tahap application, selanjutnya komprehensi untuk mendapatkan solusi dalam penyelesaian masalah tersebut7.
Berikut merupakan langkah-langkah problem solving yang kami terapkan untuk melaksanakan kegiatan KKN kami:
1) Mengidentifikasi masalah secara cepat
Dalam hal ini kami mengidentifikasi masalah yang ada di Desa Tegal Wangi secara hati-hati. Kami ingin teliti dalam mengidentifikasi masalah yang ada di desa ini agar nantinya kami bisa merumuskan program kerja yang cocok kami terapkan. Setelah menemukan masalah utama maka selanjutnya kami menetapkan waktu pencapaian target kinerja agar penyelesaian masalah tersebut dapat kami lakukan secara efektif dan efisien.
2) Menentukan sumber dan akar penyebab masalah
Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kami berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar dari masalah itu, maka kami mengambil tindakan untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.
3) Solusi masalah secara efektif dan efisien
Setelah mengetahui sumber dan akar masalah, kami berusaha mencari berbagai solusi atas masalah tersebut. Kami berusaha mencari solusi yang efektif dan efisien yang memungkinkan solusi tersebut dilakukan. Dengan mendefinisikan masalah, memperhatikan dan mempertimbangkan segala macam tindakan yang harus diambil, kami menyusun solusi yang dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah di desa tersebut.
7 Oemar Hamalik. “Perbandingan Model Pembelajaran Langsung dan Model
Pembelajaran Problem Solving Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran K3 di SMK Muhammadiyah 2 Taman” Media Pendidikan Vol. 03, No. 1 (2014): h.88-95 diakses pada 3
BAB III
KONDISI DESA TEGAL WANGI
A. Sejarah Singkat Desa Tegal Wangi8
Pada tahun 1987, tokoh masyarakat terdiri dari perwakilan tokoh masyarakat se-Desa Koleang mengadakan musyawarah agar dilakukan pemekaran wilayah desa. Melalui hasil musyawarah tersebut disepakati sebuah wilayah yang dinamakan Desa Tegal Wangi yang sebelumnya merupakan wilayah Desa Koleang, agar pelayanan kepada masyarakat lebih terjangkau dan efektif.
Desa Tegal Wangi telah berdiri pada tahun 1987 dan pada saat itu pemerintah desa dikepalai oleh seorang Kepala Desa. Berikut ini nama-nama Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Tegal Wangi:
1. Kepala Desa Bapak H. Muhamad (1987-1995; 1995-2002) 2. Kepala Desa Bapak Uci Anang (2002-2007)
3. Kepala Desa Bapak Imang (2008-2013) 4. Kepala Desa Bapak Jamaludin (2014) 1) Sejarah Pembangunan Desa
Tabel 3. 1: Sejarah Pembangunan Desa
TAHUN KEBERHASILAN
2001 - Pembangunan SDN Koleang II
- Kampung Nanggung RT 003/03
2002 - Pengaspalan jalan lingkungan di Desa Tegal Wangi
2003 - Pengaspalan jalan lingkungan di Kampung Lengkong
2004 - Pengaspalan jalan lingkungan di Kampung Nanggung
2005 - Pembangunan jalan lingkungan Kampung
Curug Nanggung
2006 - Pembangunan kantor Desa Tegal Wangi
2007 - Pembangunan Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda Kampung Cokrak
2008 - Pembangunan MD Miftahul Huda Kampung
Cimanggu
2009 - Pembangunan posyandu Desa Tegal Wangi 1 unit
- Pembangunan jalan lingkungan Kampung
Cokrak
2010 - Pemasangan jalan blok Kampung Tegal
- Pembangunan air bersih 2 titik Kampung Nanggung dan Kampung Cimanggu
2011 - Pembangunan MCK 4 titik Desa Tegal Wangi
- Pembangunan jalan lingkungan Kampung
Cokrak Paburuan
2012 - Pembangunan betonisasi jalan lingkungan
Kampung Lengkong (PNPM)
2013 - Pembangunan jalan lingkungan Kampung
Cokrak Desa Tegal Wangi.
B. Letak Geografis9
1) Letak Geografis
Desa Tegal Wangi terletak antara 00645960 Lintang Selatan dan 10641805 Bujur Timur, dengan luas wilayah 945 Ha dan memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Candi
Sebelah Timur : Desa Koleang
Sebelah Selatan : Desa Curug
Sebelah Barat : Desa Lebak Asih
2) Situasi Cuaca dan Iklim
Ketinggian : 500mdpt Iklim terendah : 15 C Iklim tertinggi : 25 C Curah hujan : 1,5 mm/thn 3) Luas Wilayah
Pekarangan : 56 Ha Tanah Darat : 368 Ha Sawah : 82 Ha Perkebunan Rakyat : 295 Ha Perkebunan : 200 Ha Hutan Negara : -1 Ha
4) Peta Desa Tegal Wangi
Berikut merupakan peta Desa Tegal Wangi dan peta lokasi di mana kami melaksanakan KKN beserta keterangannya:
a. Peta Desa Tegal Wangi dalam cakupan Kabupaten Bogor
Desa Tegal Wangi terletak di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Jarak antara Desa Tegal Wangi dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kurang lebih 79,9 KM dengan lama perjalanan kurang lebih 3 jam. Bila perjalanan dilakukan dari Ibu Kota Kabupaten Bogor menuju Tegal Wangi, maka jarak yang ditempuh kurang lebih 70,3 KM dengan lama perjalanan kurang lebih 2 jam 52 menit. Berikut peta Desa Tegal Wangi dalam cakupan Kab. Bogor:
Gambar 3. 1: Peta Desa Tegal Wangi dalam cakupan Kab. Bogor10
10 Peta “Tegal Wangi, Jasinga Bogor” diakses pada 18 Juni 2017 dari:
b. Peta Desa Tegal Wangi dalam cakupan Kecamatan Jasinga
Gambar 3. 2 Peta Desa Tegal Wangi dalam Cakupan Kec. Jasinga11 c. Peta Layanan Pengabdian Kelompok KKN MENYAPA
Lokasi layanan pengabdian kelompok KKN MENYAPA tepatnya berada di Desa Tegal Wangi RW 06 Kampung Curug Nanggung. Berikut gambar peta Layanan Pengabdian Kelompok KKN MENYAPA:
Gambar 3. 3: Peta Layanan Pengabdian Kelompok KKN MENYAPA12
11 Peta “Tegal Wangi, Jasinga Bogor” diakses pada 20 Juni 2017 dari:
Berdasarkan gambar di atas, terlihat peta Layanan Lokasi Pengabdian Kelompok KKN MENYAPA beserta keterangannya. Lingkaran merah adalah cakupan wilayah pengabdian Kelompok KKN MENYAPA yaitu di RW 06. Posko laki-laki dan perempuan adalah 2 rumah berbeda, posko laki-laki berada di RW 06 Kampung Curug Nanggung sedangkan posko perempuan berada di RW 03 Kampung Nanggung. Terdapat 1 masjid di Kampung Curug Nanggung, fungsi masjid tersebut adalah sebagai tempat beribadah sekaligus berkumpulnya para tokoh masyarakat dan pemuda ketika hendak mengadakan suatu acara yang berhubungan dengan keagamaan. Di desa juga masih terdapat banyak sawah karena memang mata pencaharian masyarakat di sini adalah sebagai petani. Hanya terdapat 1 SD di wilayah pengabdian Kelompok KKN MENYAPA yaitu SDN Koleang II. Di pinggir sungai terdapat tempat MCK yang digunakan oleh masyarakat terutama ibu-ibu untuk memenuhi kebutuhannya. Di wilayah pengabdian ini pun terdapat 1 lapangan bola berukuran cukup besar yang biasanya digunakan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan olahraga. Tidak jauh dari lapangan terdapat Kantor Desa Tegal Wangi.
C. Struktur Penduduk
1. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin
Gambar 3. 4: Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin13
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui keadaan penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur. Jumlah penduduk terendah diduduki oleh jenis kelamin laki-laki dengan umur >75 tahun sejumlah 10 orang dan jenis kelamin perempuan dengan umur >75 sejumlah 9 orang. Jumlah penduduk tertinggi diduduki oleh jenis kelamin laki-laki dengan umur 26-40 sejumlah 762 orang dan jenis kelamin perempuan dengan umur 26-40 sejumlah 634 orang. Total jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin masing-masing adalah 2632 untuk jenis kelamin laki-laki dan 2338 untuk jenis kelamin perempuan.
2. Keadaan penduduk menurut agama
Berdasarkan wawancara dan data profil Desa Tegal Wangi, diketahui bahwa penduduk Desa Tegal Wangi adalah seluruhnya beragama Islam.14
13 Kecamatan Jasinga diakses pada 4 Agustus 2016 dari:
http://kecamatanjasinga.bogorkab.go.id/index.php/multisite/detail_desa/350 berdasarkan
sensus penduduk pada tahun 2010
3. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian15
Tabel 3. 2: Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Pekerjaan/Mata
Pencaharian
Laki-laki Perempuan Jumlah
Petani 62 1 63 Buruh Tani 19 0 19 PNS 12 3 15 POLRI 1 0 1 Guru Swasta 8 4 12 Pedagang Keliling 55 5 60 Karyawan Swasta 297 79 376 Wiraswasta 345 9 354 Pengangguran 607 534 1141 Pelajar 471 440 911 Pensiunan 3 1 4 Perangkat Desa 1 0 1
Buruh Harian Lepas 713 121 834
Pemilik Usaha Jasa Transportasi & Perhubungan 1 0 1 Sopir 29 0 29 Pemuka Agama 2 0 2 Peneliti 0 1 1
Dari tabel diatas terlihat bahwa tingkat pengangguran mencapai angka 1141. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyaknya warga Desa Tegal Wangi tidak bekerja disebabkan oleh tingkat pendidikan yang masih relatif rendah. Kemudian disusul dengan buruh harian lepas sebanyak 834. Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa tingkat perekonomian masyarakat Desa Tegal Wangi cenderung menengah ke bawah.
15 Kecamatan Jasinga diakses pada 4 Agustus 2016 dari:
4. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan
Gambar 3. 5: Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan16
Berdasarkan gambar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan maka akan semakin sedikit jumlah masyarakat yang menempuhnya. Hal ini lah yang membuat taraf pendidikan di Desa Tegal Wangi sangatlah rendah hingga berdampak pada kualitas SDM yang dimiliki.
D. Sarana dan Prasarana17
Sarana pendidikan di Desa Tegal Wangi yaitu sekolah dasar dan juga sekolah menengah pertama. Kondisi gedung sederhana namun cukup layak dijadikan sebagai tempat belajar mengajar. Sarana prasarana mengajar seperti papan tulis, meja, kursi dan lemari juga cukup layak kondisinya.
16 Kecamatan Jasinga diakses pada 4 Agustus 2016 dari:
Ada beberapa hal yang harus di perbaiki seperti tiang bendera, pagar sekolah dan juga halaman sekolah agar terlihat lebih rapi.
Desa Tegal Wangi juga memiliki balai desa yang terletak di tengah desa. Balai desa tersebut digunakan untuk berbagai acara resmi desa yang biasanya dihadiri oleh aparatur desa serta warga. Namun sebagai tempat pertemuan yang penting, keadaan balai desa masih terlalu kecil untuk dijadikan tempat bertemunya warga desa. Oleh sebab itu pembangunan untuk perluasan balai desa sangat diharapkan dapat terlaksana.
Kondisi jalan di Desa Tegal Wangi secara menyeluruh sudah terbuat dari aspal namun dibeberapa bagian jalan kondisinya sedikit rusak sehingga dapat mengganggu jalannya kendaraan.
Kantor desa memiliki beberapa ruangan yang ukurannya tidak cukup luas namun dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di sini. Namun ada beberapa fasilitas di kantor desa seperti toilet yang sepertinya tidak bisa digunakan atau mungkin sedang dalam perbaikan ketika Kelompok KKN MENYAPA mengabdi di sana.
Selain itu di Desa Tegal Wangi terdapat SDN KOLEANG dengan beberapa fasilitas yang ada di dalam kelas terlihat sudah sangat tidak layak pakai. Kondisi ruangan yang seperti ini tentu bisa mengganggu konsentrasi belajar siswa. Karena suasana yang baik dan indah di dalam kelas tentu akan membuat siswa lebih nyaman dan kreatif.
Desa Tegal Wangi juga memiliki lapangan dengan kondisi lapangan yang ada di samping Kantor Desa ini standar saja, terlihat bahwa permukaan yang tidak rata bisa menyebabkan cidera pada siapa saja yang menggunakan lapangan tersebut.
Wilayah RW 06 juga terdapat masjid yang memiliki aula. Aula tersebut menyatu dengan masjid yang ada di Kampung Curug Nanggung. Aula tersebut sering digunakan untuk kegiatan perkumpulan dan ataupun kegiatan Ta’liman guna meningkatkan tali silaturahim masyarakat. Kondisinya juga sangat baik, bersih, dan fasilitas di dalamnya dapat dikatakan dalam kondisi yang baik.
Terakhir adalah jalan di Desa Tegal Wangi. Kondisi jalan dan gang di desa memang tidak terlalu baik. Untuk jalan utama memang sudah teraspal semua dan dalam kondisi cukup baik namun untuk kondisi setiap gang tidak sebaik kondisi jalan utama di mana jalan masih berupa tanah dan permukaan yang tidak rata. Ditambah lagi tidak adanya penamaan gang
bagi setiap gang. Namun Kelompok KKN MENYAPA sudah menamai gang-gang tersebut dengan nama yang berbeda untuk setiap gang-gangnya.
Berikut beberapa contoh kondisi sarana dan prasarana yang ada di desa:
Gambar 3. 7: Kondisi Aula Kantor Desa
Gambar 3. 6: Kondisi Ruang Kelas
Gambar 3. 9: Kondisi Lapangan Gambar 3. 8: Kondisi Aula Masjid
Gambar 3. 11: Kondisi Jalan Utama Gambar 3. 10: Kondisi Halaman Sekolah
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah
Analisis SWOT mengidentifikasi berbagai faktor yang dimiliki oleh Desa Tegal Wangi mulai dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan semua faktor tersebut. Setelah mengetahui semua faktornya maka dibuatlah tabel matriks dengan berbagai strategi-strategi yang diciptakan untuk mengolah semua faktor yang bersangkutan. Misalnya seperti strategi kekuatan dan peluang dengan cara kami menentukan strategi yang sesuai dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh Desa Tegal Wangi untuk memaksimalkan peluang yang dimilikinya. Lalu ada strategi kelemahan dan peluang dengan cara kami memanfaatkan peluang yang dimiliki oleh Desa Tegal Wangi untuk meminimalisir kelemahan yang ada. Lalu ada strategi kekuatan dan ancaman dengan cara kami menggunakan kekuatan Desa Tegal Wangi untuk mengatasi ancaman. Lalu yang terakhir ada strategi kelemahan dan ancaman dengan cara membuat strategi-strategi defensif guna menghindari ancaman dan kelemahan yang ada.18
18 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT
Tabel 4. 1: Matriks SWOT Bidang Pendidikan Matriks SWOT 01. BIDANG PENDIDIKAN
Internal
Eksternal
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
1. Lokasi sekolah yang sangat dekat dengan desa. 2. Penerimaan oleh pihak sekolah kepada Kelompok KKN MENYAPA sangat baik. 3. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan sudah baik. 1. Jumlah sekolah masih sangat terbatas. 2. Fasilitas yang dimiliki sekolah dalam kondisi buruk. 3. Kurangnya tenaga pengajar.
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
1. Terdapatnya dukungan dari pemerintahan Bogor dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Kedatangan Kelompok KKN MENYAPA yang dapat memberikan bimbingan belajar bagi siswa/i. 1. Memotivasi siswa/i agar lebih semangat dalam belajar. 2. Memberikan
pembelajaran dengan cara yang baru dan menarik kepada siswa/i. 3. Membina relasi yang
baik kepada orang tua dan pihak sekolah.
1. Membantu memberikan pelajaran tambahan di luar kelas secara gratis bagi siswa/i. 2. Secara rutin membantu siswa/i yang merasa kesulitan mengerjakan PR. 3. Memberikan pelajaran bahasa asing.
1. Banyaknya media informasi elektronik yang dapat memengaruhi perkembangan siswa/i. 2. Adanya modernisasi yang sudah mulai masuk ke desa. 3. Stabilitas ekonomi
yang memengaruhi
biaya pendidikan
dan biaya hidup.
1. Memberikan tayangan edukatif kepada siswa/i. 2. Terus menyemangati siswa/i untuk semangat dalam belajar. 1. Memberikan pemahaman antara konten media informasi elektronik yang harus ditonton dan yang bukan. 2. Memberikan contoh bersikap yang baik terhadap sesama.
Berdasarkan Matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program sebagai berikut:
Desa Pintar
Tabel 4. 2: Matriks SWOT Bidang Fasilitasi Matriks SWOT 02. BIDANG FASILITASI Internal Eksternal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W) 1. Terdapat banyak pohon bambu yang berkualitas. 2. Masyarakat yang sangat terbuka dan memiliki rasa antusias tinggi terhadap program yang berkaitan dengan membangun fasilitas bagi desa. 1. Kesadaran masyarakat akan lingkungan masih kurang terutama anak-anak yang selalu membuang sampah sembarangan. 2. Kurangnya jumlah
bacaan Iqra’ dan al-Qur’an di tempat pengajian. 3. Tidak adanya
penunjuk jalan atau plang nama jalan.
1. Adanya Kelompok KKN MENYAPA. 2. Bantuan dana dari UIN Jakarta yang diberikan pada dosen dan kelompok KKN MENYAPA untuk digunakan dalam membangun fasilitas desa. 1. Membuat tempat sampah untuk mengurangi jumlah sampah-sampah disembarang tempat yang dibuang oleh anak-anak. 2. Mendorong masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan terutama bersih dari sampah. 1. Memberikan bantuan berupa Iqra’ dan al-Qur’an di tempat
pengajian yang ada di desa.
2. Mendirikan plang nama jalan di setiap jalan.
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
1. Bantuan dana yang tidak terlalu banyak untuk membangun satu desa. 1. Mencari dana tambahan dengan menyebar proposal kegiatan KKN. 2. Membangun fasilitas untuk desa dengan cara handmade agar lebih hemat. 3. Menggunakan dana yang dimiliki dengan seoptimal mungkin. 1. Membantu pembelian seluruh bahan material untuk pembuatan tong sampah, plang nama jalan, dan penyediaan Iqra’ dan al-Qur’an.
Berdasarkan Matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:
Tegal Wangi Lebih Baik
Tabel 4. 3: Matriks SWOT Bidang Sosial Matriks SWOT 02. BIDANG SOSIAL Internal Eksternal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W) 1. Terdapatnya dukungan penuh dari masyarakat. 2. Masyarakat yang terbuka dan mudah bersosialisasi. 3. Warga yang sudah terbiasa dalam menjalankan kegiatan 4. Terdapat tanah
yang cukup luas dekat posko Kelompok KKN MENYAPA yang bisa dimanfaatkan dalam menjalankan kegiatan. 1. Kurangnya intensitas masyarakat dalam bersosialisasi antar sesama secara menyeluruh.
1. Adanya Kelompok KKN MENYAPA. 2. Kelompok KKN
MENYAPA yang baik dalam berkomunikasi dan menjalin relasi
1. Memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia bersama warga. 2. Mengajak warga untuk berpartisipasi dalam kegiatan 17-an. 3. Menyediakan berbagai macam perlombaan bagi warga. 1. Mengadakan senam pagi bersama di hari Sabtu untuk lebih mendekatkan relasi antar warga. 2. Melakukan
pengajian bersama untuk menjaga tali silaturahim.
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
1. Dana yang dimiliki Kelompok KKN MENYAPA dirasa masih kurang. 1. Kelompok KKN MENYAPA membantu panitia 17-an dalam penyediaan hadiah perlombaan. 2. Menghimbau masyarakat untuk sering-sering menjalin relasi antar sesama. 1. Menjalin komunikasi dengan baik terhadap masyarakat dan aparat desa. 2. Mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan
Berdasarkan Matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat 1. Belajar Bahasa Inggris
Tabel 4. 4: Bentuk dan Hasil Belajar Bahasa Inggris
Bidang Pendidikan
Program Desa Pintar
Nomor Kegiatan 1
Nama Kegiatan Belajar Bahasa Inggris Tempat, Tanggal
Kegiatan
Posko KKN MENYAPA, 1-21 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 20 hari
Tim Pelaksana Semua anggota kelompok
Tujuan Memberikan materi tambahan mata pelajaran
Bahasa Inggris
Sasaran Siswa kelas 5 s/d 6 SDN Koleang II
Target 5 orang siswa kelas 5 s/d 6 SDN Koleang II
mendapatkan materi tambahan mata pelajaran Bahasa Inggris
Deskripsi Kegiatan
Rencana kegiatan diawali dengan menentukan materi-materi seputar Bahasa Inggris dasar, mencakup vocabulary dalam Bahasa Inggris kemudian dilanjutkan dengan implementasi langsung pembelajaran, misalnya seperti siswa bergantian mempraktikkan pengenalan diri dengan menggunakan Bahasa Inggris sebelum kegiatan berakhir. Kegiatan ini dilakukan hampir setiap hari (bila tidak hujan atau halangan lain). Durasi kegiatan ini dilakukan selama 1,5 jam setiap harinya. Dimulai sekitar pukul 16.00 hingga pukul 17.30. Kami juga menyediakan lagu yang di dalamnya terdapat unsur hafalan Bahasa Inggris. Kegiatan ini tidak berlanjut seusai kami KKN di sini dikarenakan tidak adanya tenaga pengajar Bahasa Inggris selain itu memang anak-anak di sini mengalami kesulitan dalam belajar Bahasa Inggris. Hasil Pelayanan 5 orang siswa kelas 5 s/d 6 SDN Koleang II
mendapatkan materi tambahan mata pelajaran Bahasa Inggris
Keberlanjutan Program
Tidak berlanjut
Gambar 4. 1: Program Belajar Bahasa Inggris
2. Bimbingan Belajar
Tabel 4. 5: Bentuk dan Hasil Bimbingan Belajar
Bidang Pendidikan
Program Desa Pintar
Nomor Kegiatan 2
Nama Kegiatan Bimbingan Belajar
Tempat, Tanggal
Kegiatan
Posko KKN MENYAPA, 1-21 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 20 hari
Tim Pelaksana Semua anggota kelompok
Tujuan Memberikan materi tambahan mata pelajaran
sekolah
Sasaran Siswa kelas 1 s/d 6 SDN Koleang II
Target 20 orang siswa kelas 1 s/d 6 SDN Koleang II
mendapatkan materi tambahan mata pelajaran sekolah
Deskripsi Kegiatan Kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan bimbingan belajar dan pengajaran untuk siswa kelas 1 s/d kelas 6 SDN Koleang II. Kegiatan dilakukan setiap hari pukul 16.00-17.30. Mata
pelajaran yang diajarkan adalah semua mata pelajaran yang diajarkan guru di kelas. Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab mengajar setiap siswa dari kelas 1 sampai kelas 6. Setiap tingkatan kelas diajar oleh 2 orang anggota kelompok. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan materi tambahan untuk semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah agar pengajaran kepada siswa lebih maksimal dan membantu siswa mendapatkan materi pelajaran baru. Walaupun dalam implementasi kegiatan, kami memiliki sedikit keterbatasan seperti keterbatasan sarana dan prasarana belajar, namun siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Hasil Pelayanan 20 orang siswa kelas 1 s/d 6 SDN Koleang II
mendapatkan materi tambahan mata pelajaran sekolah
Keberlanjutan Program
Tidak Berlanjut
Gambar 4. 2: Program Bimbingan Belajar
3. Pelatihan Baris Berbaris
Tabel 4. 6: Bentuk dan Hasil Pelatihan Baris Berbaris
Bidang Pendidikan
Program Desa Pintar
Nomor Kegiatan 3
Tempat, Tanggal Kegiatan
SDN Koleang II. Setiap hari Kamis; 28 Juli, 4, 11, 18 Agustus 2016
Lama Pelaksanaan 4 hari, setiap hari Kamis Tim Pelaksana M Fikri Aly, Fiqi Fatima
Tujuan Memberikan pelatihan baris berbaris
Sasaran Siswa kelas 4 s/d 6 SDN Koleang II
Target 20 orang siswa kelas 4 s/d 6 SDN Koleang II
mendapatkan pelatihan baris berbaris
Deskripsi Kegiatan Pengajaran baris berbaris ini diajarkan kepada siswa SDN Koleang II. Pengajaran tidak dibatasi oleh kelas, pengajaran dilakukan kepada semua siswa dari kelas 1 hingga 6. Namun pengajaran difokuskan kepada kelas 4 s/d kelas 5. Materi pengajaran meliputi materi baris berbaris di tempat seperti hadap kanan dan kiri, balik kanan, hormat dan istirahat di tempat. Pengajaran juga meliputi materi gerakan berjalan seperti langkah tegak maju, dan maju jalan. Kegiatan ini dilakukan sebagai tambahan pengetahuan kepada siswa mengenai tata cara baris berbaris yang benar. Namun selain itu juga dimaksudkan untuk melatih siswa yang akan mengikuti perlombaan gerak jalan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pengetahuan siswa tidak hanya bertambah namun juga siswa dapat menerapkan prinsip baris
berbaris di kehidupan sehari-hari yaitu
kedisiplinan dan kebersamaan.
Hasil Pelayanan 20 orang siswa kelas 4 s/d 6 SDN Koleang II mendapatkan pelatihan baris berbaris
Keberlanjutan Program