• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI. Citra Perusahaan. Diajukan Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI. Citra Perusahaan. Diajukan Oleh :"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

“STRATEGI PUBLIC RELATIONS English First

(cabang Tebet) Dalam Mempertahankan

Citra Perusahaan

Diajukan Oleh :

NAMA : Fara Febriana Puteri

NIM : 2011 – 41 – 280

KONSENTRASI : Hubungan Masyarakat

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T, karena atas rahmat dan Hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir pembuatan skripsi ini dengan sebaik-baiknya, walaupun dalam kenyataannya masih jauh dari sempurna.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat menempuh ujian sidang sarjana di Fakultas Ilmu Komunikasi dengan jurusan Hubungan Masyarakat pada Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dengan judul skripsi “strategi Public Relations English Frist (cabang tebet).”

Penelitian ini bertujuan untuk. Untuk Mengetahui Strategi Public ReLations English Frist (Cabang Tebet) Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan karya ilmiah ini. Maka apabila di dalamnya terdapat kesalahan-kesalahan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sebab adanya keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan. Oleh karena itu, koreksi atau saran sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skrisi ini dapat berguna dan memberikan manfaat kepada para pembaca dan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kajian ilmu komuniksi.

Jakarta, 12 agustus 2015 Penulis

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirrobil’alamiin, penulis panjatkan Puji syukur sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan cobaan. Apapun itu penulis percaya semua adalah hal yang terbaik sebagai takdir dan jalan hidup. Semoga dengan selesainya skripsi ini, Allah SWT, meridhoi langkah dan jalan untuk mendapatkan cuta-cita dan harapan untuk hidup bermakna. Amin yaa Rabbal’alamin. Dan tidak lupa sholawat dan salam pada Nabi Muhammad SAW yang telah membukakan cakrawala pengetahuan dan teladannya.

Dalam penyusunan skripsi ini, saya berkeinginan bahwa semua tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Mamaku dan Papaku tercinta yang telah memberikan kasih sayang

sepenuhnya untukku dan telah meluangkan sepenuh hidupnya demi kebahagianku serta ke dua adik saya tersayang yaitu hanif dan salwa yang telah meluangkan waktunya untuk selalu mendukung dan memotivasi penulis, menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. H. Hanafi Murtani, MM. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

3. Drs Nono Sungkono, MM. selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis.

(7)

4. Dr. Prasetya Yoga Santoso. selaku Pembimbing II, yang juga telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis.

5. Seluruh dosen di FIKOM-UPDM (B) yang telah membimbing penulis selama perkuliahan.

6. Seluruh staff dan center manager English Frist cabang tebet, yang telah berrsedia menjadikey informan saya pada penelitian ini.

7. pasangan saya Luthfi fadhlillah yang senantiasa membantu saya mencari data, yang sabar menemani saya, serta memberi saya saran dan memberi support penuh untuk penulisan skripsi saya.

8. Tante saya devi yang selalu memberikan suport saya dalam penulisan skripsi ini.

9. Teman-teman saya yaitu irma, hireka, kezia, fitri, shinta, afelinza, ami, dini dan oci yang ikut memberi saya semangat yang selalu menemani saya juga ketika mengerjakan skripsi.

10. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah S.W.T memberikan rahmat dan karunia-Nya atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Dan terakhir penulis berharap kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 12 Agustus 2015 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SURAT KETERANGAN ORISINALITAS SKRIPSI

KATA PENGANTAR ... i UCAPAN TERIMAKASIH ... ii DAFTAR ISI ... iv ABSTRAK ... vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Fokus Penelitian ... 5 1.3 Pertanyaan Penelitian ... 5 1.4 Tujuan Penelitian ... 9 1.5 Singnifikansi Penelitian ... 9 1.5.1 Singnifikansi Teoritis ... 9 1.5.2 Singnifikansi Praktis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP & TEORI 2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis ... 11

2.2 Kerangka Konsep – Konsep Penelitian dan Teori ... 15

2.2.1 Teori Komunikasi ... 15

2.2.2 Teori Public Relations ... 21

2.2.3 Strategi Public Relations ... 32

2.2.4 Teori Mengembangkan Citra Positif ... 53

(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian ... 59

3.2 Jenis Penelitian ... 62

3.3 Sifat Penelitian ... 65

3.4 Objek dan Subjek Penelitian ... 66

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 67

3.6 Teknik Keabsahan Data... 68

3.7 Teknik Analisis Data ... 69

3.8 Unit Analisa ... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek ... 72

4.1.1 Sejarah Engglish First (EF) ... 72

4.1.2 Visi dan Misi ... 74

4.1.3 Penghargaan Yang Pernah di Raih ... 75

4.1.4 Struktur Organisasi EF Tebet ... 76

4.2 Deskripsi Subyek Penelitian ... 80

4.2.1 Sejarah Center Manger Englis First ... 80

4.2.2 Sejarah Coustamer Relations Officer ... 81

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 82

4.3.1 Analisa Strategi Public Relations Dalam Mempertahankan Citra English First Cabang Tebet ... 82

(10)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 114 5.2 Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI ABSTRAK

Nama : Fara Febriana Puteri NIM : 2011-41-280

Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Judul Skripsi : Strategi Public Relations English First (Cabang Tebet) Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan .

Jumlah Bab : 5 Bab + 120 Halaman Bibliografi : 25 Buku + 4 Website

Pembimbing : 1. Drs . Nono Sungkono, MM

2. DR. Prasetya Yoga Santoso, MM

Penelitian ini dilatarbelakangi cara mempertahankan citra yaitu kursus bahasa Inggris yaitu English First dalam menghadapi kompotitor yang sejenis yang dimana kursus bahasa Inggris sudah banyak di minati oleh semua masyarakat yang seiring dengan berkembangnya era globalisasi. Sedangkan fokus masalah dalam penelitian ini bagaimana strategi Public Relations dalam mempertahankan citra yang positif dalam lembaga pendidikan bahasa Inggris yaitu English First agar tetap biasa mendapatkan citra yang positif di mata masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi Public Relations English First cabang Tebet dalam mempertahankan citra perusahan.

Pada penelitian ini landasan teori yang digunakan adalah Strategi Public Relations 9 Step of Strategic Public Relations milik Ronald D. Smith yaitu Analisis situasi, Analisis Organisasi, Analisis Publik, Menetapkan Sasaran dan Tujuan, Formulasi Aksi dan Respon Strategi, Mengembangkan Strategi Pesan yang Efektif, Memilih Taktik Komunikasi,Impelementasi Perencanaan Strategi, dan Evaluasi. dan Fungsi Manajemen Public Relations (MPR) yaitu Mencari Fakta, Perencanaan, Mengkomunikasikan, dan Evaluasi. Dimana kedua teori tersebut menjelaskan mengenai strategi Public Relations yang dilakukan dalam mempertahankan Citra English Frist

cabang Tebet. Metodologi penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan paradigma Konstruktivisme,teknik pengumpulan data wawancara. Dari hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa Strategi yang dilakukan Public Relations English Frist cabang Tebet dalam mempertahankan Citra perusahaan yaitu dengan menjadikan kualitas good service dari segi pelayanan dan kenyamanan, selain itu English First juga mempunya banyak selling point yang dimiliki dari segi fasilitas dan segi pembelajarannya dan English Frist juga melalukan potongan harga atau promosi yang diadakan tiap tahun dan tiap bulannya guna untuk daya tarik

(12)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI ABSTRAK

Nama : Fara Febriana Puteri NIM : 2 011-41-280

Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Judul Skripsi : Strategi Public Relations English First (Cabang Tebet) Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan .

Jumlah Bab : 5 Bab + 110 Halaman Bibliografi : 25 Buku + 4 Website

Pembimbing : 1. Drs . Nono Sungkono, MM

2. DR. Prasetya Yoga Santoso, MM

This research is motivated by maintaining the image that English language courses is English First in the face of similar compotitor that where skinny English already stout in the interest of all communities in line with the development of globalization. While the focus of this research problem in how the Public Relations strategy in maintaining a positive image in the English language educational institutions are to remain plain English First get a positive image in the public eye. The purpose of this study was to determine strategies Public Relations English First Tebet branch in maintaining the company's image..

In this study the theoretical basis used is the Public Relations Strategy 9 Step of Strategic Public Relations belongs to Ronald D. Smith is Analyzing The Situation, Analyzing the Organization, Analyzing the Public's, Establishing Goals and Objectives, formulating Action and Response Strategies, Effective Communication Design, Selecting Communication Tactics, Implementing the Strategic Plan, and Evaluation and Management Function Public Relations (MPR) that is Fact Finding, Planning, Communicating, and Evaluating. Where both theories explaining the Public Relations strategy undertaken in maintaining Citra English First Tebet branch. The research methodology used descriptive qualitative paradigma of Constructivism.

From the research, the authors conclude that strategies undertaken Public Relations English Frist Tebet branch in maintaining the image of the company is to make good quality service in terms of service and comfort, in addition to the English First will also have owned a lot of selling points in terms of facilities and in terms of learning materials and English frist also put through discounts or promotions held annually and each monthly in order to allure the customers.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya era globalisasi, peran komunikasi menjadi semakin penting. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama di seluruh dunia. Menurut Gorys Keraf dan Abdul Chaer (2006:1), bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat abitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkomunikasi dan untuk mengidentifikasikan diri.Tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini, bahasa Internasional yang digunakan adalah bahasa Inggris.

Hal tersebut menyebabkan negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, ingin juga memperdalam belajar berbahasa Inggris melalui kursus atau bahkan mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa keduanya. Masyarakat seiiring dengan berkembangnya teknologi, dapat mempelajari bahasa Inggris dengan lebih mudah dan menyenangkan, misalnya saja belajar melalui internet dan perangkat audio. Selain pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri, masyarakat pun mengharapkan pelayanan yang terbaik dari lembaga kursus bahasa Inggris tempat mereka belajar.

Lembaga kursus bahasa Inggris pun berlomba- lomba menjadikan tempatnya sebagai lembaga kursus terbaik, memiliki jumlah siswa yang banyak, dan menjadi nomor satu di masyarakat. Semakin banyaknya

(14)

lembaga kursus bahasa Inggris yang berkembang di masyarakat, menyebabkan tiap lembaga kursus harus memiliki nilai lebih, keunikan, daya saing, pelayanan yang berbeda dan unggul dari lembaga kursus bahasa Inggris lainnya. Lembaga-lembaga kursus kecil hanya menekankan pembelajaran bahasa oleh guru tanpa didukung oleh fasilitas teknologi yang canggih.

English First (EF) merupakan bagian dari EF education. Sejak 1965, EF telah membantu jutaan siswa belajar di dalam negri melalui misinya untuk menghilangkan hambatan bahasa dan budaya. Dengan lebih dari 400 kantor dan sekolah, EF memiliki jaringan guru dan ahli yang terbesar di seluruh penjuru dunia. Kini EF telah berumur lebih dari 50 tahun dan dalam masa tersebut telah mencetak banyak kesuksesan membanggakan (sumber: http:// www.englishfirst.co.id)

Melalui sistem waralaba, English First (EF) menyediakan rangkaian lengkap program kursus bahasa Inggris untuk semua kelompok usia - mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Menurut data sekunder, English First (EF) memiliki lebih dari 65 cabang di Indonesia dan salah satunya adalah cabang di Tebet yang dimiliki oleh Agus Pikanto. Peluncuran EF Tebet terus berkembang dari jumlahnya 300 siswa pada pembukaan tahun 2000 hingga menjadi 1000 siswa aktif. Dengan 1 kepala sekolah. Guru guru penutur asli bahasa Inggris,serta guru guru local yang bersertifikasi Internasional yang telah mengikuti traning berkelanjutan tentang metode pengajaran termoderen EF .

(15)

. (sumber: http:// www.englishfirst.co.id)

Dibandingkan dengan kompetitor- kompetitor terdekat seperti ILP, Vijay English Course, dan CNN, English First tetap menjadi lembaga kursus terfavorit. Sistem pengajaran yang diterapkan oleh lembaga kursus English First yaitu dengan EFEKTA SYSTEM, guru- guru native, material bermutu, dan pelayanan yang memuaskan. EFEKTA SYSTEM adalah tiga sistem pengajaran yang menggabungkan antara lain:

1. Guru- guru yang berkualitas, dimana guru membantu agar setiap murid mendapatkan perhatian ekstra personal. Materi pengajaran dikembangkan secara ilmiah yang dilengkapi perangkat mulitimedia, ruang kelas yang nyaman.

2. Life Club, yang merupakan kegiatan belajar bahasa Inggris tambahan diluar jam kursus reguler, dengan tema- tema yang berbeda dan menarik setiapminggunya.

3. I-Lab, adalah sistem pengajaran online yang dapat diakses melalui internet baik di rumah maupun di ruang komputer English First.

0 200 400 600 800 1000 1200

Jumlah Siswa Ef Tebet

Jumlah Siswa Ef Tebet

(16)

EFEKTA SYSTEM menjadi keunggulan dalam system belajar EF English First, yang membedakannya dengan tempat kursus bahasa Inggris lainnya. Tujuanya dari EFEKTA SYSTEM adalah memberikan system pembelajaran bahasa yang efektif bagi siswa agar menjadi percaya diri berkomunikasi dalam bahasa Inggris

(sumber: http://www.englishfirst.co.id/2015/5 Maret/19.07 WIB).

Citra perusahaan merupakan tujuan utama sebuah perusahaan. Terciptanya sebuah citra perusahaan yang baik di mata publik tentunya akan membawa banyak keuntungan pada perusahaan itu sendiri. Perusahaan bisa menjadikan citra sebagai aset besar yang tidak ternilai harganya.

Citra berkaitan erat dengan divisi Public Relations sehingga Public Relations menjadi salah satu bagian penting dalam suatu perusahaan.Public Relations juga merupakan ujung tombak dari sebuah perusahaan dalam melayani kebutuhan dan kepentingan publik. Dengan kata lain, adanya Public Relations pada sebuah perusahaan adalah sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dengan publiknya. Oleh karena itu, Public Relations harus dapat membuat strategi untuk dapat mempertahankan citra perusahaan.

Strategi yang digunakan juga harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan.Strategi Public Relations tidak hanya dilakukan pada saat perusahaan mengalami krisis saja tetapi juga pada saat perusahaan sedang berada di puncak kejayaannya.Kegiatan Public Relations sangat

(17)

berkaitan dengan citra perusahaan.Dalam melaksanakan strategi Public Relations tentunya tidak terlepas dari hambatan yang dihadapi.

Pentingnya citra pada suatu perusahaan membuat penulis ingin mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh Public Relations hingga English First bisa tetap bertahan di tengah persaingan usaha jasa pendidikan kursus bahasa Inggris yang semakin tinggi dan semakin banyak perusahaan pesaing yang berkecimpung di dunia bisnis yang sama.

Berbagai usaha Public Relations yang berkaitan dengan citra perusahaan menjadi dasar penelitian secara mendalam mengenai strategi Public Relations.Oleh karena itu, judul penulisan ini adalah “STRATEGI PUBLIC RELATIONS English First (Cabang Tebet)

Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan “.

1.2 Fokus Penelitian

Bagaimana strategi Public Relations dalam mempertahan citra yang positif dalam lembaga pendidikan bahasa Inggris yaitu “EF” (English Frist) agar tetap bisa mendapatkan citra yang positif di mata masyarakat.

1.3 Pertanyaan Penilitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan perumusan masalah agar penulisan dapat tepat sasaran dalam memperoleh hasil yang maksimal,

(18)

Berdasarkan latar belakang diatas timbul perumusan masalah yang ingin dikemukakan untuk diteliti yaitu :

“Bagaimana Strategi Public Relations English First (cabang Tebet) Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan Jasa Pendidikan?”

Pembatasan materi terdiri

Penelitian ini dibatasi hanya pada bagaimana Strategi Public Relations English Frist (Cabang Tebet) Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan. Pembatasan istilah

a. Strategi

Menurut Adnanputra (2008:133), mengatakan bahwa “Strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.” Sedangkan menurut Steiner dan Miner (1988) dalam Abdurrahman (2001:34):

“Strategi merupakan penempatan misi perusahaan, penempatan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran organisasi akan tercapai.”

Beda pula arti strategi dikalangan militer, terdapat ungkapan yang amat terkenal yang berbunyi : "To win the war, not to win the battle" yang jika kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti

(19)

"memenangkan perang, bukan berarti memenangkan pertempuran." (Effendy,2003:299)

Dari definisi-definisi diatas, strategi dapat disimpulkan, selain untuk perencanaan dan manajemen melainkan sebagai arah petunjuk bagaimana taktik operasionalnya dijalankan. Strategi juga sebagai pedoman jangka panjang atas visi dan misi perusahaan serta bagaimana untuk mencapai sasaran.

b. Public Relations

Menurut Scot M. Cutlip dan AllenH.Center (1971) dalam Ruslan (2004:3), mengungkapkan bahwa: "Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan program komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya."

Sedangkan menurut John E. Marston dalam Ruslan (2004:5) bahwa “Public Relations merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapai.”

Berkenaan dengan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Public Relations merupakan proses yang berkelanjutan dari

(20)

usaha-usaha manajemen untuk memperoleh citra yang baik dimata masyarakat atau konsumen.Kegiatan Public Relations pada dasarnya merupakan kegiatan yang menggunakan komunikasi sebagai sarana pokoknya. Seperti telah disinggung diatas, kegiatan Public Relations pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi.

Berdasarkan kegiatan diatas penulis mengartikan bahwa Public Relations bukan sekedar Relations, tetapi sebagai usaha manajemen yang dilakukan melalui komunikasi, untuk dapat menarik simpati dan mempertahankan citra perusahaan.

a. Citra

Menurut Ruslan (2005:50):

“Pengertian citra itu sendiri abstrak atau intangible, tapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan kesadaran dan pengertian, baik seprogram acara televisi am tanda respek dan rasa hormat dari public sekelilingnya atau masyarakat luas terhadap perusahaan sebagai sebuah badan usaha atau terhadap personil. Citra positif tercipta apabila suatu lembaga dapat dipercaya, professional, dan dapat diandalkan dalam pemberian pelayanan yang baik”.

Selain itu, menurut Kriyantono (2006:8): “Citra juga persepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanan, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku konsumen atau perilaku-perilaku individu dalam perusahaan.”

Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud citra adalah suatu pandangan yang dimiliki oleh setiap orang, perusahaan atau organisasi yang memiliki keyakinan, ide, dan kesan terhadap suatu

(21)

objek. Citra juga gambaran diri sebuah perusahaan yang dinilai oleh publik dan diciptakan secara sengaja yang bersifat membangun.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan : Untuk Mengetahui Strategi Public ReLations EF English Frist (Cabang Tebet) Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan.

1.5 Singnifikansi Penelitian 1.5.1 Singnifikansi Teoritis

Manfaat akademis yang ingin diperoleh dari adanya penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan bidang ilmu komunikasi secara umumnya, dan perkembangan ilmu Public Relations secara khususnya. Manfaat akademis lainnya yaitu agar Penulis mampu berpikir logis sesuai dengan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh sejak awal bangku perkuliahan serta dapat menguji fenomena atau permasalahan secara ilmiah dan terkonstruksi dengan baik

1.5.2 Singnifikansi praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan mengetahui strategi Public Relations dalam mempertahankan

(22)

citra perusahaan yang dilaksanakan oleh EF English First (Cabang Tebet). Hasil penelitian juga dimanfaatkan sebagai masukan praktis bagi Public Relations Engglis Frist (Cabang Tebet) dalam menyempurnakan strategi mempertahankan citra perusahaan.

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA KONSEP &TEORI

2.1 Kajian Pustaka –Penelitian Sejenis

Pada dasarnya penelitian terdahulu dibidang Ilmu Komunikasi dapat dijadikan dasar melakukan penelitian selanjutnya yang bersifat pengembangan atau pengujian ulang terhadap hasil yang telah diperoleh, apakah masih mempunyai hasil yang sama setelah di uji di waktu yang berbeda atau memiliki hasil yang berbeda sama sekali. Pengujian tersebut bermanfaat untuk memperkuat hasil penelitian sebelumnya sehingga tidak ada keraguan bahwa suatu faktor tertentu mempunyai pengaruh terhadap faktor yang diteliti. Selanjutnya hasil penelitian tersebut dapat dipergunakan untuk kebijakan bidang Ilmu Komunikasi.

Namun demikian ada pula penelitian yang sama sekali baru dan belum pernah diteliti sebelumnya. Penelitian itu biasanya ditujukan untuk memperoleh pengetahuan baru mengenai hubungan atau pengaruh suatu faktor terhadap faktor lain. Penelitian ini sendiri merupakan replikasi (pengulangan) dari penelitian sebelumnya.

Sebelum penelitian ini, dilakukan penelitian sejenis yang dilakukan oleh Munifa Sungkar mahasiswi tahun 2013 dari Universitas Mercubuana,Falkutas Ilmu Komunikasi konsentrasi Humas yang berjudul “Strategi Marketing Public Relations Program Pendidikan Bahasa Inggris

(24)

Anak “HIGH FLYERS” di English Frist Cabang Bumi Serpong Damai(BSD)”

Selanjutnya juga ada penelitian yang di lakukan oleh Awad Amir Aziz mahasiswa tahun 2012 dari Universitas Binus Nusantara Falkutas Ilmu Komunikasi konsentrasi Humas yang berjudul “Strategi Public Relations Plaza Senayan Dalam Mepertahankan Citra”

Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat di table yang berada di bawah ini: Tabel 2.1

Munifah Sungkar (2013)

Awad Amir Aziz

(2012) Fara Febriana Puteri

JUDUL

Strategi Marketing Public Relations Program Pendidikan Bahasa Inggris Anak “HIGH FLYERS” di English Frist Cabang Bumi Serpong

Damai(BSD)

Strategi Public Relations Plza Senayan Dalam Mepertahankan Citra

Strategi Public Relations English Frist (Cabang Tebet) Dalam Mempertahankan Citra Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Strategi Marketing Public Relations Program Pendidikan bahasa inggris anak-anak High Flyers di English First dalam menghadapi

kompotitornya yaitu program bahasa inggris anak di

Untuk mengetahui Strategi Public Relations Plaza Senayan dalam mempertahankan citra

Untuk Mengetahui Strategi Public ReLations yang dilaksanakan EF English Frist (Cabang Tebet) Dalam

Mempertahankan Citra Perusahaan

(25)

lembaga bahasa inggris sejenis di sekitar BSD Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian : Kualiitatif 2. Jenis Penelitian:Deskriptif 3. Metode peneltiian:wawanca ra, dokumentasi, dan observasi 1. Pendekatan Penelitian : Kualiitatif 2. Jenis Penelitian:Deskriptif, 3. Metode peneltiian:Observasi 1. Pendekatan Penelitian : Kualiitatif 2. Jenis Penelitian: Deskriptif, 3. Metode peneltiian: wawancara, dan observasi Teori 1. Komunkasi 2. Public Relations 3. Marketing Public Relations 1. komunikasi 2. Public Relations 3. Citra 1. komunikasi 2.strategi manajemen PR 3. strategi Public Relations

Hasil Strategi yang dilakukan oleh MPR dari EF BSD yaitu berkaitan dengan “Three ways strategy” yaitu strategi “pull” (mempengaruhi dengan iklan),”puss” (mendorong dan

meningkatkan motivasi sales force perusahaan dalam mempromosikan produk dan “pass” (mempengaruhi publicakan citra baik perusahaandengan cara memberikn

Strategi yang di lakukan oleh humas Plza

Senayan Dalam

mempertahankan citra perusahan

menggunakan

manajemen 9 langkah strategis public relations yaitu dengan analisis SWOT, analisis kompetitor, dan segmentasi pasar sehingga menghasilkan melakukan kegiatan eksternal tersebut salah satu satu caranya

(26)

kepuasan konsumen terhadap produk yang dibelinya)

adalah dengan melakukan strategi Public Relations salah satunya yaitu

regeneration,merupakan kegiatan dimana para personil jajaran seperti divisi Public Relations dan promotion

mendatangi sekolah-sekolah dan univesitas dalam rangka

memperkenalkan dan menjelaskan Plaza Senayan secara baik seingga para-para generasi muda ter motivasi bahwa jika ingin membeli barang-barang branded yang bagus dan nyaman hanya di Plaza Senayan, dengan melakukan kegiatan regeneration ini maka lima sampai sepuluh tahun ke depan mereka akan membeli barang di Plaza Senayan kegiatan ini akan menguntungkan bagi perusahaan dan akan mendapatkan manfaat yang besar

(27)

Berdasarkan matriks diatas penulis mengkeritik terdapat 2 judul skripsi yang pertama judul dari Strategi Marketing Public Relations Program Pendidikan Bahasa Inggris Anak “HIGH FLYERS” di English Frist Cabang Bumi Serpong Damai (BSD) skripsi ini hanya memfokuskan terhadap teori Marketing Public Relations saja (MPR) beda dengan teori yang di terapkan oleh penulis yang digunakan adalah Manejemen Public Relations yaitu 4 step dan dari strateginya mengunakan 9 nine step dari teori Ronald D. Smith.

Judul ke dua Strategi Public Relations Plza Senayan Dalam Mepertahankan Citra sama-sama mengunakan 9 step dan analisis SWOT sehingga strategi dalam mempertahan citra dapat berjalan dengan baik.

2.2 Kerangka Konsep –Konsep Penelitian dan Teori 2.2.1 Teori Komunikasi

Menurut Effendy (2004:9) ”Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. disini maksudnya adalah sama makna.” Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.

(28)

Perkembangan fenomena komunikasi dengan demikian tergantung sejauh mana perkembangan sumber komunikasi, yaitu pesan dan informasi (pengetahuan yang ada pada masyarakat), hingga media (teknologi komunikasi) yang ada.

Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah ”Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.” (dalam Effendy, 2004:9)Definisi Hovland menunjukkan bahwa yang dijadikan obyek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan peran penting.

Komunikasi pada umumnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Di dalam pikiran terdapat berupa gagasan, ide, informasi atau opini. Dan perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, kekhawatiran yang muncul dari hati seseorang.

a. Proses Komunikasi

Dalam prose komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.

1. Proses Komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada

(29)

orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikan.

2. Proses Komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Alat atau saran yang digunakan adalah surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, dan lain-lain.” (dalam Effendy, 2004:11).

b. Tujuan Komunikasi

Kegiatan atau upaya komunikasi yang dilakukan tentunya mempunyai tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud disini menunjukkan pada suatu hasil atau akibat yang di inginkan oleh pelaku komunikasi. Secara umum tujuan komunikasi menurut Wilbur Schram, tujuan komunikasi deapat dilihat dari dua perspektif kepentingan yakni : kepentingan sumber (pengirim) komunikator dan kepentingan penerima / komunikan.

(30)

Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan sumber : 1. Memberikan informasi

2. Mendidik

3. Menyenangkan / Menghibur

4. Menganjur suatu tindakan / persuasi

Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan penerima : 1. Memahami informasi

2. Mempelajari 3. Menikmati

4. Menerima atau menolak informasi / anjuran.” (Sendjaja,1999:45).

Gambaran sederhana dari proses komunikasi dapat dilihat dari model komunikasi yang dikembangkan oleh Harold Lasswell, yang mengemukakan sebuah model komunikasi untuk menjelaskan komunikasi dengan menggunakan lima pertanyaan yang ditanyakan dan dijawab dalam melihat proses komunikasi, yaitu “who says what in which channel to whom with what effect.” Untuk lebih jelasnya di gambarkan sebagai berikut (Effendy, 2004:26):

Who - siapa = komunikator

Says what - mengatakan apa = pesan

In which channel - dalam media apa = media

To whom - kepada siapa = komunikan

(31)

Berdasarkan model komunikasi Harold Lasswell yang telah diuraikan di atas, maka jika diaplikasikan ke dalam penelitian ini, adalah :

a. Who (siapa)

Yaitu komunikator yang merupakan sumber yang akan memberikan informasi atau menyampaikan pesan kepada para komunikannya, komunikator dalam hal ini adalah petugas public relations.

b. Says what (pesan yang akan disampaikan)

Yaitu pesan yang akan disampaikan komunikator, dalam hal ini adalah segala bentuk informasi mengenai program kegiatan eksternal English First.

c. In which channel (media yang dikemukakan)

Media yang digunakan adalah berbagai media pendukung dan fokus pada media relations sebagai sarana informasi melalui kegiatan eksternal Public Relations.

d. To whom (siapa komunikannya)

Pesan ditujukan kepada publik umum khususnya para student yang belajar di English First tersebut agar dapat mengetahui system pembelajaran bahasa inggris di English First tersebut dengan baik serta student juga dapat mengetahui fasilitas apa saja yang diberika oleh English First.

(32)

e. With what effect (efek apa yang diharapkan)

Efek apa yang diharapkan pada komunikan adalah terpenuhinya seluruh kebutuhan informasi sehingga strategi Public Relations dapat diterima oleh public, yang pada akhrinya mampu menciptakan citra English First.

Berdasarkan model komunikasi Harold Lasswell di atas, jika dikaitkan dengan penelitian ini adalah Public Relations sebagai komunikator, pesan-pesan secara verbal yang disampaikan berupa pengenalan dan penyampaian informasi tentang program ekesternal. Sedangkan, publik umum khususnya para masyarakat yang memiliki kecendrungan untuk memperhatikan jenis dan manfaat program eksternal Public Relations kepada khalayak sasaran atau disebut komunikan. Terakhir adalah efek yang diharapkan pada komunikan adalah terpenuhinya seluruh kebutuhan informasi masyarakat mengenai perusahaan dengan melihat kualitas kegiatan eksternal Public Relations mampu menggiring pembentukan citra English First ke arah yang lebih baik. Dengan demikian kelengkapan unsur komunikasi menurut Harold Lasswell yang mutlak harus ada di dalam setiap prosesnya.

(33)

2.2.2 Teori Public Relations

a. Pengertian Public Relations

Aktifitas public relations sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way communications) antara perusahaan atau suatu lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu. Humas di satu pihak mempunyai persamaan memiliki kekuatan (power of opinion) dalam membentuk opini publik, dengan kata lain lebih menekankan fungsi untuk menggalang pengertian antar lembaga yang diwakilinya dengan publik yang menjadi target sasarannya (target audience). Berbeda dengan wartawan atau media pers adalah alat kontrol sosial.

Menurut para pakar, hingga saat ini belum terdapat definisi tetap mengenai Public Relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas), yang selanjutnya kedua istilah tersebut akan digunakan secara bergantian dalam tulisan ini. Ketidak sepakatan tersebut menurut Frazier Moore (Sari, 2012:1) disebabkan oleh: pertama, beragamnya definisi Public Relations yang telah dirumuskan baik oleh para pakar maupun profesional Public Relations didasari perbedaan sudut pandang mereka terhadap pengertian Public relations. Kedua, perbedaan latar belakang, misalnya definisi yang dilontarkan

(34)

oleh kalangan akademi perguruan tinggi tersebut akan lain bunyinya dengan apa yang diungkapkan oleh kalangan praktisi (Public Relationss Practitioner). Dan ketiga, adanya indikasi baik teoritis maupun praktis bahwa kegiatan public relations itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan dinamika kehidupan masyarakat yang mengikuti kemajuan jaman, khususnya memasuki era globalisasi dan milenium ketiga saat ini.

Meskipun demikian, disini penulis ingin mengemukakan beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi Public Relations (Ruslan, 2010:15).The British Institute of Public Relations mendefinisikan Public Relations sebagai:

1) Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya;

2) Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya.

Menurut Glenn (Butterick, 2012:7), Public Relations merupakan suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur (tata laksana) seseorang atau suatu organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan yang baik dari publik. Dalam definisi

(35)

tersebut ditunjukkan betapa pentingnya kedudukan publik, kepentingan publik dan opini publik, serta pelaksanaan kerjanya diarahkan untuk memperoleh pengertian dan pengakuan publik.

Cutlip (2006:6) mengartikan Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Sementara itu International Public Relations Associaton (IPRA), suatu organisasi Public Relations yang bertaraf internasional juga membuat definisi kerja hubungan masyarakat sebagai berikut:

“Hubungan masyarakat ialah suatu fungsi manajemen yang berlangsung secara terus menerus dan dirancang melalui organisasi-organisasi masyarakat, swasta, lembaga yang berusaha menjalin dan memelihara saling pengertian, simpati serta dukungan dari siapa saja yang ada kaitannya dengan dirinya melalui informasi, termasuk memperbaiki peraturan-peraturan dan pernyataan-pernyataan yang dirancang untuk mencapai kerjasama serta pemecahan masalah secara efektif untuk kepentingan bersama”. (Adnan & Changara, 2003:17).

Walaupun memiliki redaksi yang berbeda mengenai definisi kehumasan, namun hal itu tidak perlu di artikan sebagai suatu gejala kemunduran, melainkan sebagai suatu dinamika yang tinggi dengan makin banyaknya tantangan yang harus dijawab oleh petugas humas, terutama dengan makin pesatnya

(36)

perkembangan teknologi komunikasi, serta perubahan masyarakat yang makin cepat. Oleh karena itu, bagaimanapun banyaknya definsi Public Relations tersebut, dapat diambil intisarinya bahwa Public Relations senantiasa menjalankan hubungan saling pengertian dan saling menguntungkan dalam mencapai hubungan yang harmonis di antara pihak-pihak yang terkait didalamnya.

Berfungsi tidaknya Public Relations dalam sebuah organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut antara lain mencakup. Pertama, Public Relations adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik. Kedua, Public Relations merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi. Ketiga, publik yang menjadi sasaran kegiatan Public Relations adalah publik ekstern dan publik intern. Keempat, operasionalisasi Public Relations adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya kesenjangan, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.

Mengenai konsep fungsional Public Relations, Cutlip(2006:10) memberikan penjelasan sebagai berikut:

1) Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik suatu organisasi, sehingga

(37)

kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut;

2) Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik;

3) Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan opersionalisasi organisasi.

Konsep fungsional Public Relations yang dikemukakan oleh Cutlipet.al.di atas lebih menitikberatkan pada penciptaan dampak yang menyenangkan pada pihak publik terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasinya oleh pimpinan organisasi.

Berbeda pendekatannya dengan kedua pengarang di atas, Bertrand R.Canfield (Ruslan, 2010:19), dimana ia mengemukakan fungsi Public Relations sebagai berikut:

1) Mengabdi kepada kepentingan umum. Hal ini ditekankan karena adanya anggapan bahwa pejabat Public Relations sebagai orang “sewaan” orang-orang kaya yang menginginkan orang-orang miskin tetap hidup melarat. Yang dimaksud orang kaya adalah para manajer dan orang-orang miskin adalah khalayak;

2) Memelihara komunikasi yang baik. Memelihara hubungan komunikatif antara pejabat Public Relations dengan public baik internal dan eksternal dan dengan manajer beserta stafnya, dilakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa simpati

3) Menitikberatkan moral dan perilaku yang baik. Ditekankannya moral dan perilaku yang baik ialah semata-mata untuk menjaga citra organisasi di hadapan publiknya.

Berdasarkan uraian mengenai ciri-ciri Public Relations beserta penegasan fungsi Public Relations menurut Cutlip et.al.serta Canfield, maka fungsi Public Relations dapat

(38)

dirumuskan sebagai berikut. Pertama, menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. Kedua, membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik internal maupun publik eksternal. Ketiga, menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. Keempat, melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

Tujuan sentral Public Relations yang akan dicapai adalah tujuan organisasi, sebab public relations dibentuk atau digiatkan guna menunjang manajemen yang berupaya mencapai tujuan organisasi. Telah disinggung bahwa organisasi adalah kerangka kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan kegiatan itu adalah pengerahan manusia-manusia secara terarah yang dinamakan manajemen. Jelasnya, organisasi merupakan “raga”, dan manajemen adalah “jiwa-nya”. Organisasi tanpa manajemen dapat diibaratkan raga tanpa jiwa, jadi organisasi yang demikian tidak berfungsi atau mati. Sebaliknya, manajemen tanpa organisasi sama dengan jiwa tanpa raga, yang berarti tiada berbentuk, yang berarti pula tiada tujuan yang akan dicapai, sebab adanya tujuan kalau ada organisasi. Dengan kata lain, suatu organisasi

(39)

dibentuk karena ada tujuan yang akan dicapai (Onong Uchjana Effendy dalam Ruslan, 2010:94).

Sebagai sebuah manajemen, public relations dalam sebuah organisasi biasanya menjalankan fungsinya melalui beberapa tahapan sebagai berikut (Ruslan, 2010:2):

1) Perencanaan (planning); meliputi penetapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan prosedur, pembuatan rencana serta ramalan apa yang akan terjadi;

2) Pengorganisasian (organizing); memberikan tugas terpisah kepada masing-masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan jalur wewenang, menetapkan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan terorganisasi;

3) Pengkomunikasian (communicating); rencana-rencana yang telah disusun lalu dikomunikasikan dengan semua pihak yang bersangkutan dengan metode yang sesuai. Dalam tahap ini harus dijelaskan tindakan yang di ambil serta alasan jatuhnya pilihan tersebut;

4) Pengawasan (controlling); menentukan standar, membandingkan penampilan sesungguhnya dengan standar tadi dan melakukan perbaikan apabila diperlukan; dan Penilaian (evaluating); menilai segi-segi berhasil dan tidaknya, apa sebab-sebabnya, apa yang sudah dicapai, apa resep kemanjurannya dan apa faktor penghambatnya. Bagaimana hasil pelaksanaan tugas dan sebab-sebabnya.

Hubungan Masyarakat mencakup berbagai macam hubungan yang semuanya bertujuan untuk membina hubungan yang harmonis antara organisasi yang menjalankan hubungan-hubungan itu dengan “masyarakat dalam” atau publik internal serta “masyarakat luar” atau publik eksternal yang ada urusannya dengan organisasi tersebut. Publik internal sebagai sasaran Public Relations terdiri atas orang-orang yang bergiat

(40)

di dalam organisasi dan yang secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu. Publik internal biasanya terdiri dari para karyawan, manajer dan top executives serta pemegang saham. Sementara itu publik eksternal sebagai sasaran kegiatan Public Relations terdiri atas orang-orang atau anggota-anggota masyarakat diluar organisasi, baik yang ada kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan atau diduga ada kaitannya dengan organisasi. Adapun publik eksternal dalam sebuah organisasi meliputi pelanggan, pemasok, komunitas, pemerintah dan media.

b. Fungsi Public Relations

Menurut Cutlip and Center serta Canfield, fungsi Public Relations dapat dirumuskan sebagai berikut (dalam Effendy, 2002:36 ) :

1) Menunjang kegiatan management dalam mencapai tujuan organisasi.

2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik eksternal maupun internal.

3) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

4) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

Public Relations yang memegang ujung tombak yang menghubungkan publik internal perusahaan dan publik ekternalnya yang terdiri dari berbagai macam publik

(41)

perusahaan tersebut. Hal inilah yang merupakan fungsi utama dari Public Relations (Abdurrachman, 2001:34 ). Dari fungsi Public Relations diatas semua sesuai dengan fungsi Public Relations English First karena semua fungsi tersebut merupakan tugas dari Public Relations English First dalam mempertahankan citra.

c. Tugas Public Relations

Menurut Coulson (2005:18-19) tugas-tugas pokok dari public relations adalah:

1) Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan, baik perusahaan sendiri maupun perusahaan saingan, juga ancaman dan peluangnya; mendiagnosis masalah-masalah yang dapat dipecahkan melalui sarana Public Relations; mengidentifikasi masyarakat yang dituju dan saluran-saluran yang paling efektif digunakan untuk menjangkau mereka;

2) Memberi nasihat kepada pihak manajemen di semua tingkatan, terutama mengenai perkembangan intern dan ekstern, yang mungkin dapat mempengaruhi reputasi perusahaan dalam hubungannya dengan kelompok lain yang menjadi sasaran komunikasi perusahaan tersebar; 3) Menjadi ahli depositor karena itu harus mengetahui semua

aspek komunikasi perusahaan, baik intern maupun ekstern. Dengan cara mempertahankan para ahli, baik yang sudah ada maupun yang baru masuk, sehubungan dengan teknik-teknik yang relevan dan kemudahan-kemudahan serta kontak-kontak yang mungkin digunakan mereka;

4) Membuat kontak dengan para pengambil keputusan ekstern yang penting. Selain itu, mengontak pula para pencetus ide dan sumber-sumber informasi lain;

5) Memastikan arus informasi yang efektif untuk kelompok-kelompok masyarakat yang terpilih, guna memanfaatkan saluran-saluran komunikasi yang cocok buat mereka, seperti buku, majalah keluarga, surat kabar, radio, TV, brosur, wawancara, dan lainnya;

(42)

6) Membentuk komisi-komisi riset untuk proyek-proyek khusus, agar dapat menentukan dan memperkirakan situasi dan masalah, atau untuk mengukur efektivitas program-program dari PR yang telah dilaksanakan;

7) Mengevaluasi masalah-masalah dan aktivitas Public Relations, sehingga dapat memberikan laporan-laporan yang teratur kepada pihak manajemen;

8) Merencanakan dan memanage kegiatan-kegiatan delegasi perusahaan. Misalnya, pameran, kunjungan, pertemuan dan lainnya;

9) Membantu bagian-bagian lain dengan menganalisis masalah-masalah komunikasi, menulis dan menerbitkannya, memberikan keterangan baik dengan audio-visual maupun sarana-sarana pendukung lain serta bekerjasama untuk menanggulangi masalah-masalah yang telah ditentukan;

10) Memastikan seluruh organisasi dan tidak melakukan sesuatu tindakan yang dapat mencemarkan nama baik organisasi.

Dari penjelasan diatas, pada intinya fungsi dan tugas Public Reelations adalah melakukan komunikasi yang berkesinambungan dengan publik-publiknya, membuat program yang menguntungkan publik-publiknya sehingga citra positif dari perusahaan/organisasi tersebut dapat beredar di masyarakat.

d. Tujuan Public Relations

Public Relations (PR) merupakan bagian atau divisi dari organisasi ataupun perusahaan. Oleh karena itu, tujuan dari Public Relations sebagai bagian dari sebuah organisasi tidak terlepas dari tujuan organisasi itu sendiri. Inilah yang oleh Oxley (Iriantara, 2004: 57) disebut sebagai salah satu prinsip Public Relations, yang menyatakan “Tujuan Public Relations

(43)

jelas dan mutlak memberi sumbangan pada objektif organisasi secara keseluruhan” Oxley menyatakan tujuan Public Relations itu sendiri adalah mengupayakan dan memelihara saling pengertian antara organisasi dan publiknya.

Menurut Charles S. Steinberg (Yulianita, 2005: 42), tujuan Public Relations adalah menciptakan opini publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan.Secara lebih rinci, Lesly (Iriantara, 2004: 57) menyusun semacam daftar objektif kegiatan PR, di antaranya:

1) Prestise atau “citra yang favourable” dan segenap faedahnya

2) Promosi produk atau jasa

3) Mendeteksi dan menghadapi isu dan peluang 4) Good will karyawan atau anggota organisasi 5) Good will para stakeholder dan konstituen

6) Mengayomi good will komunitas tempat organisasi jadi bagiannya

7) Good will para pemasok 8) Good will pemerintah

9) Good will bagian lain dari industri

10) Pendidikan publik untuk menggunakan produk atau jasa 11) Pendidikan publik untuk satu titik pandang

12) Good will para customer atau para pendukung 13) Mengarahkan perubahan

Tujuan kegiatan Public Relations tersebut, pada nantinya akan memberi manfaat bagi perusahaan. Citra yang baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi organisasi, bahkan citra dan reputasi sering disebut sebagai aset terbesar dari sebuah perusahaan. Karena itu, reputasi

(44)

atau citra mendapat perhatian yang sangat besar merupakan salah satu bagian dari kegiatan Public Relations yang penting. Dalam membangun, mempertahankan bahkan meningkatkan citra dan reputasi organisasi atau perusahaan upaya yang tepat.

Oleh karena itu menurut Yulianita (2005:42), tujuan Public Relations secara umum adalah untuk menciptakan, memelihara, meningkatkan, dan memperbaiki citra organisasi di mata publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari pada publik yang bersangkutan.

2.2.3 Strategi Public Relations a. Analisis SWOT

SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan Kekuatan (Strengths) dan Peluang (Opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan Kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threats). Jadi, análisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal (Peluang dan Ancaman) dengan faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan).

Menurut David (Fred R. David, 2008: 8), semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area

(45)

fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan / kelemahan internal, digabungkan dengan peluang / ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.

b. Management Public Relations

1. Fact Finding ( menemukan fakta )

Mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelum melakukan tindakan. Public Relations sebelum melakukan sesuatu kegiatan humas terlebih dahulu mengetahui, misalnya : apa yang diperlukan public, siapa saja yang termasuk ke dalam public, bagaimana keadaan public dari berbagai faktor, apa yang terjadi saat ini, serta analisa situasi. Analisa situasi disini maksudnya kondisi keberadaan suatu instansi organisasi atau perusahaan dimata khalayaknya.

2. Planning (Perencanaan)

Berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam mengahadapi berbagai masalah tersebut. Yang pertama adalah menetukan tujuan,

(46)

“ situasi seperti apa yang diinginkan ? “ hal ini dimaksudkan agar dapat mengukur hasil yang akan dicapai. Yang kedua adalah menentukan public sasaran, “ program harus memberikan respon pada public yang mana ?” yang ketiga adalah menentukan sasaran “ apa yang harus dicapai atas masing-masing khalayak agar tujuan program dapat terpenuhi?”

3. Communicating ( mengkomunikasikan)

Rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan fakta dan data yang didapat, kemudian dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional. Yang pertama adalah strategi tindakan, strategi tindakan ini dalam beberapa hal mungkin saja mengharuskan adanya perubahan kebijakan atau praktik organisasi. Yang kedua adalah strategi komunikasi, dalam menyusun strategi komunikasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Khalayak

Tentukan khalayak mana yang dijangkau oleh kegiatan komunikasi sejalan dengan obyektif yang sudah ditetapkan. Dalam penyusunan strategi ini, penting untuk memprioritaskan public organisasi. Namun, dengan tidak

(47)

melupakan public intermediary (terpengaruh) yang akan membantu mengkomunikasikan pesan.

Tema

Pesan yang disusunpun harus konsisten dan obyektif. Tema yang baik adalah tema yang jelas, langsung, relevan, actual dan jujur. Selain itu bisa juga kreatif, dramatis atau bernilai berita. Harap diingat tema itu tidak sama dengan sloga.

Event dan Media

Disini dipertimbangkan bagaimana pesan itu disampaikan. Apakah media public, media interaktif, media yang terkontrol, komunikasi tatap muka, ataukah menyelenggarakan kegiatan atau membuat kegiatan. Media dan Events yang dipilih dan dilakukan dengan mempertimbangkan khalayak yang dijangkau melalui kegiatan komunikasi tersebut” (Yossal Iriantara, Op. Cit hal 110)

4. Evaluation (evaluasi )

Mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Evaluasi ini dapat dilakukan secara kontinyu. Hasil evaluasi ini menjadi dasar kegiatan humas selanjutnya. Yang pertama adalah evaluasi program, “ bagaimana tujuan yang sudah ditentukan akan

(48)

tercapai dan diukur ?” yang kedua adalah umpan balik dan penyesuain program, “ bagaimana hasil-hasil evaluasi?” (Morissan, Pengantar Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, Ramdani Prakarsa, 2006, hal 96)

Dalam penelitian ini untuk menggambarkan strategi Hubungan Masyarakat dalam Mempertahankan Citra English Frist, peneliti menggunakan teori dari Ronald D. Smith dalam buku Strategic Planning For Public Relations menawarkan model nine steps of strategic Public Relations yaitu meliputi:

1) Phase One : Formative Researc

Adalah riset formatif yang dilakukan sebelum memulai sebuah program. Riset program dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan untuk mengarahkan pengambilan keputusan dalam perencanaan. Fase pertama dalam proses perencanaan strategis menurut Smith adalah riset formatif atau riset stategis adalah kegiatan pendahuluan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan menganalisa situasi yang dihadapi (Smith, 2005:11). Dalam fase ini terdapat tiga tahap yakni analisis situasi, analisis organisasi dan analisis publik. Situasi adalah satu set keadaan yang dihadapi oleh organisasi. Situasi memiliki makna yang

(49)

sama dengan masalah. Sehingga analisis situasi adalah pernyataan tentang peluang dan hambatan yang dihadapi oleh program komunikasi. Tanpa adanya pernyataan situasi yang dihadapi dengan jelas dan dini maka efisiensi riset tidak dapat dilakukan. Sedangkan yang termasuk dalam analisis organisasi meliputi aspek lingkungan internal, persepsi publik dan lingkungan eksternal yang dihadapi meliputi pesaing maupun pendukung. Dalam fase ini diperlukan tiga langkah yaitu:

Step 1 : Analisis Situasi (Analyzing the Situation) Menganalisa situasi adalah langkah pertama yang dilakukan dalam mengelola reputasi.Mengenal dengan baik situasi yang terjadi di dalam dan luar perusahaan.Situasi dapat bersifat positif atau negatif. Situasi memiliki makna yang sama dengan masalah. Sehingga analisis situasi adalah pernyataan tentang peluang dan hambatan yang dihadapi oleh program komunikasi.Situasi yang sering terjadi di perusahaan berkaitan dengan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa tersebut, seperti kelengkapan fasilitas, dukungan SDM, keresediaan sarana prasarana. Apabila dibiarkan situasi tersebut akan berdampak buruk bagi perusahaan itu sendiri.

(50)

sehingga perusahaan dituntut harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa pelayanan secara cepat dan tepat. Cepat artinya pelayanan yang diberikan dilaksanakan dalam waktu yang singkat, sedangkan tepat maksudnya dapat memenuhi kebutuhan jasa seperti yang dikehendaki pelanggan.

Situasi ini dapat diidentifikasi sebagai peluang atau hambatan.Jika PR melihat situasi dari sisi positif ini dapat memberi peluang/keuntungan yang potensial kepada perusahaan dan publik.Walaupun perusahaan dalam posisi krisis, suatu halangan dapat menjadi peluang jika masalah tersebut bukan datang dari pihak kita sendiri. Analisa ini melibatkan perencana, klien, supervisor, key person, dan para pengambil keputusan dalam menggambarkan seluk beluk peluang dan kemungkinan rintangan program yang akan dikembangkan.

Dalam menganalisa situasi, alangkah baiknya kita mengenal ‟issues management‟. Issues management is the process by which an organization tries to anticipate emerging issues and respond to them before they get out of hand.

(51)

Ini adalah proses proses dimana organisasi berusaha mengantisipasi dan merespon isu yang penting . Apabila isu dibiarkan maka akan menjadi „Crisis Management‟. Bagian yang lain dari menganalisa situasi harus mempengaruhi aspek etika.

Step 2 : Analisis Organisasi (Analyzing the

Organization)

Langkah kedua dalam strategi perencanaan adalah proses mempengaruhi audit public relations, yang artinya menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang biasa di sebut analisa SWOT. Sedangkan yang termasuk dalam analisis organisasi meliputi aspek lingkungan internal seperti kelemahan dan kekuatan perusahaan, persepsi publik dan lingkungan eksternal yang dihadapi meliputi pesaing maupun pendukung. Dalam menganalisa ini dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu: a) Internal Environmental; terdiri dari misi, sumber

daya dan performance. Dalam aspek ini menganalisa apakah aktivitas sesuai dengan misi perusahaan, bagaimana sumberdaya yang

(52)

dimiliki dan bagaimana kinerja karyawan dalam menjalankan aktivitasnya.

b) Public Perception; this perception is based on both visibility and reputation

 Visibility refers to the extent to which an organization is known atauKeadaan dimana perusahaan dapat diketahui oleh khalayak yang luas.

 Reputation is based on visibility, but it deals with how people evaluate the information they have.

c) External Environment; an important aspect of the external analisis is to consider the nature of any rivalry thet may exist. Hal yang terpenting dalam menganalisa lingkungan eksternal adalah mengetahui pesaing yang mungkin ada disekitar perusahaan seperti; kompetitor/pesaing, opponents/ pihak yang tidak setuju dan pihak pendukung.

Step 3 : Analisis Publik (Analyzing the Public) Dalam langkah ini, dapat dilakukan dengan mengenal publik. Baik publik internal (karyawan, keluarga karyawan, manajemen, dan investor)

(53)

maupun publik eksternal (media, pemerintah, konsumen, masyarakat dan LSM). Penting bagi suatu perusahaan mengenali & membatasi khalayak. Four categories of Publics:

a) Customers are those publics that receive the products orservicean organization, such as current or potential consumers, purchaser and client. Atau publik yang memakai produk/jasa yang dihasilkan suatu perusahaan

b) Producers are those publics that provide input to the organization.

c) Enablers are those publics that serve as regulators by setting the norms or standards for organization

Limiters are those publics that in some way reduce or undermine the success of an organization (competitors, opponents and hostile forces).

Selain publik-publik yang tersebut diatas, terdapat istilah key public. Key Public adalah khalayak yang akan terlibat pada proses komunikasi dengan organisasi. Mengetahui key public sebuah organisasi dapat membuat organisasi tersebut lebih

(54)

mudah memusatkan proses komunikasi. Key Public dapat dibedakan menjadi:

a) Non Public is a group that does not share any issues with the organization, and no real consequences exist to or from the organization. b) Latent Public is a publics that share an issues

with organization but does not yet recognize this situation or its potential.

c) Apathetic Public; an aware public that faces an issue and perceives the consequences as being relevant, but it is not organized to discuss and act on the issue.

d) Aware Public recognizes that its shares an issues and perceives the consequences as being relevant, but it is not organized to discuss and act on the issues.

e) Active Public has reachedbthe fullness of what we identity as a public.

2) Phase Two : Strategy

Strategi Adalah perencanaan keseluruhan organisasi. Meliputi bagaimana organisasi menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai.

(55)

Strategi merupakan jantungnya perencanaan Public Relations maupun komunikasi pemasaran dan bidang lainnya yang berkaitan. Strategi adalah keseluruhan rencana organisasi, meliputi apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Strategi memiliki dua fokus yakni aksi yang dilakukan organisasi dan isi pesan. Strategi memiliki tiga tahap, yakni menetapkan tujuan dan sasaran, memformulasikan aksi dan strategi respon, kemudian menggunakan komunikasi efektif. Tujuan merupakan pernyataan tentang suatu isu dan gambaran bagaimana mencapai harapan yang diinginkan. Tujuan komunikasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni reputation management goal, yang berhubungan dengan identitas dan persepsi organisasi, relationship managementgoal yang berkaitan dengan hubungan organisasi dengan para publiknya dan taskmanagement goal yang berhubungan dengan cara melakukan sesuatu tugas (Smith, 2005: 69). Sasaran atau objective adalah pernyataan yang muncul dari tujuan organisasi. Sasaran harus dinyatakan dengan jelas dan dapat diukur, memusatkan pada publik dan dampak, dan dinyatakan waktu untuk pencapaian sasaran (Smith, 2005: 71).

(56)

Pada tahap ke lima memformulasikan aksi dan strategi respon untuk PR yang efektif didalamnya membutuhkan gabungan antara pesan yang efektif dan program yang kuat. Idealnya aksi dan pesan diformulasikan sehingga bekerja saling membantu dan melengkapi satu sama lain. Pada tahap ini proses perencanaan berfokus pada keputusan dalam strategi aksi yang disiapkan untuk mencapai tujuan organisasi (Smith, 2005: 82).

Step 4 : Estabilishing Goals and Objectives

Fokus pada posisi puncak yang akan dicapai oleh organisasi untuk produk atau layanannya. Langkah ini membantu kita membangun tujuan yang jelas, spesifik dan terukur dalam menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi misalnya awareness, penerimaan atau aksi dari publik.

a) Goals is a statement rooted in the organization mission and vision. In general, communication goals can be categorized as relating to three different types of management situation; reputation management goals, which deal with the identity and perception of the organization; relationship management goals, which focus on

Gambar

Tabel 2.1  Munifah Sungkar

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan produktivitas etanol yang disertai dengan kualitas yang tinggi, maka dilakukan percobaan dengan teknik fermentasi dari molases secara kontinyu menggunakan

Adapun faktor-faktor yang menjadi kendala dalam Pelaksanaan Program Profil Desa di Desa Dauh Puri Kangin Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar bersumber pada

Penelitian dilakukan untukl melihat pengaruh teknologi budi daya kacang hijau yang meliputi sistem tanam (tumpangsari dengan jagung pada berbagai jarak tanam dan

Intensitas serangan hama wereng hijau dengan pemberian kompos gulma siam dan pupuk lainnya tidak menunjukkan berbeda nyata, tetapi tanaman cabai tidak menunjukkan

Hasil ini relevan dengan temuan dalam penelitian ini yaitu harga, produk dan promosi yang masuk dalam faktor 1 merupakan variabel yang berpengaruh terhadap

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa ha- sil pengembangan berupa instrumen penilaian kinerja praktikum titrasi asam basa yang terdiri dari

semakin banyak jumlah kendaraan yang melakukan parkir di wilayah Kabupaten Bandung Barat terutama pada tempat-tempat yang menjadi objek pajak parkir, akan memengaruhi besarnya

Dari hasil penelitian kemampuan lompat jauh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Banjarnegara dominan dalam kategori baik dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa atau