• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PRANATA SOSIAL DALAM KASKUS. Identitas dalam komunitas virtual diwakili oleh simbol-simbol virtual yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PRANATA SOSIAL DALAM KASKUS. Identitas dalam komunitas virtual diwakili oleh simbol-simbol virtual yang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PRANATA SOSIAL DALAM KASKUS

5.1 Personel

Identitas dalam komunitas virtual diwakili oleh simbol-simbol virtual yang dapat diciptakan oleh anggota yang bersangkutan. Identitas virtual dalam komunitas Kaskus mencakup nama, gambar (avatar), pangkat serta reputasi. Identitas virtual dapat dibelokkan dari identitas anggota dalam dunia fisik namun dapat juga disesuaikan dengan identitas anggota dalam dunia offline. Kebebasan menciptakan ikon-ikon dan membuat identitas sesuai keinginan anggota ini disebut oleh Rheingold (1993) sebagai pseudonym.

5.1.1 Data Personel secara Offline

Data personel anggota Kaskus secara offline sebagian besar merupakan rahasia. Beberapa pengecualian adalah anggota-anggota yang telah melakukan pertemuan offline. Pertemuan secara offline atau melakukan tatap muka secara langsung dapat dilakukan antar anggota yang tergabung dalam forum regional atau dalam civitas academica, yang memiliki kedekatan secara geografis.

Beberapa kali muncul thread yang menanyakan jenis kelamin, usia atau lokasi anggota Kaskus, akan tetapi data dari thread seperti itu memiliki setidaknya dua kelemahan. Kelemahan pertama, tidak semua anggota bersedia menunjukkan identitas personal mereka. Kelemahan kedua, data identitas offline dalam komunitas virtual sulit untuk dijamin kebenarannya. Oleh karena itu, dalam komunitas Kaskus, data-data identitas online lebih penting dibandingkan identitas secara offline.

(2)

Pemilik ID setan biasa™ tidak bersedia memberikan nama aslinya saat dilakukan wawancara online melalui chatting, akan tetapi pemilik ID mengaku sering mengikuti gathering atau pertemuan offline dengan sesama anggota Kaskus yang aktif dalam forum civitas academica Universitas Indonesia. Setiap anggota komunitas virtual memiliki kebebasan dan kemampuan untuk menyembunyikan data diri mereka. Hal inilah yang seringkali dianggap sebagai kelemahan sekaligus kelebihan komunitas virtual dibandingkan komunitas fisik.

5.1.2 Data Personel secara Online

Data personel secara online menjadi data yang lebih umum digunakan dalam membangun pranata dan modal sosial. Data personel online ini mencakup dua karakteristik penting yaitu reputasi dan pangkat.

5.1.2.1 Pangkat

Pangkat anggota komunitas Kaskus ditentukan oleh jumlah posting yang telah dikirimkan. Hierarkinya telah ditentukan seperti terlihat pada Tabel 2.

Tingkatan hierarki ini menentukan tingkat senioritas seorang anggota komunitas virtual Kaskus dan sekaligus menentukan hak bagi anggota. Anggota senior memiliki hak yang lebih banyak dibandingkan anggota lain yang lebih junior. Anggota Kaskus yang telah memiliki jumlah posting sebanyak 2000, memiliki hak untuk memberikan GRP kepada anggota komunitas lainnya. Tingkatan dimana anggota dapat mulai memberikan GRP kepada anggota lain ini disebut tingkatan ISO 2000.

Tingkatan hierarki ini memiliki beberapa fungsi diantaranya memastikan bahwa anggota yang junior tidak memiliki kemampuan untuk memberikan BRP dan GRP. Hal ini dianggap penting karena anggota junior seringkali kurang

(3)

mengerti aturan dan norma di dalam Kaskus. Mereka kerapkali melakukan kesalahan-kesalahan seperti salah memilih forum untuk menempatkan thread.

Tabel 2. Hierarki Pangkat Anggota Kaskus Berdasarkan Jumlah Posting (2009)

Jumlah Posting Pangkat

0 sampai 99 newbie

100 sampai 499 kaskusser

500 sampai 749 aktivis kaskus

750 sampai 999 kaskus holic

1000 sampai 3999 kaskus addict

4000 sampai 9999 kaskus maniac

10000 sampai 24999 kaskus geek

25000 sampai 49999 kaskus freak

Lebih dari 50000 made in kaskus

Sebagai contoh, thread “cerita seram” di forum lounge, padahal Kaskus sudah memberikan tempat khusus forum spiritual. Forum lounge paling sering menerima thread salah sasaran, karena forum ini paling banyak dikunjungi, sehingga umpan balik lebih cepat muncul dibandingkan dengan forum-forum yang lain. Oleh karena anggota junior kebanyakan masih belum benar-benar memahami aturan, tingkatan hierarki ini dirasa cukup adil demi ketentraman bersama komunitas Kaskus.

Tingkatan hierarki ini juga membuat hubungan dalam komunitas virtual Kaskus menjadi lebih hidup. Hal ini dapat dijelaskan bahwa keberadaan tingkatan hierarki menyebabkan anggota memiliki tujuan untuk mendapatkan pangkat yang lebih tinggi dengan cara rajin membuat posting thread atau komentar. Tindakan anggota ini menyebabkan komunitas Kaskus menjadi dinamis karena terjadi interaksi antar anggota secara rutin dan dinamis.

(4)

5.1.2.2 Reputasi

Reputasi menjadi data personel yang sangat penting dalam membangun dan mengembangkan kepercayaan dalam komunitas virtual Kaskus. Reputasi digambarkan sebagai kotak berwarna hijau, abu-abu dan merah dalam kotak identitas seorang anggota. Warna hijau biasa disebut cendol, merupakan gambaran dari Good Reputation Point (GRP) yang bernilai positif bagi anggota komunitas. Warna abu-abu menggambarkan kekosongan reputasi atau dengan kata lain anggota tersebut belum memiliki reputasi. Warna merah biasa disebut bata, menggambarkan Bad Reputation Point (BRP) yang bernilai negatif bagi anggota komunitas. Reputasi memiliki mekanisme yang cukup rumit yang dijelaskan dalam sistem norma.

5.2 Sistem Norma 5.2.1 Konfrontasi

Konfrontasi dapat terjadi di dalam komunitas Kaskus. Konfrontasi ini biasa dipicu oleh anggota yang memberikan posting atau thread dengan kata-kata yang kasar atau bermuatan SARA (Suku, Agama, Ras dan budaya). SARA menjadi masalah yang sangat sensitif di dalam Kaskus karena setiap posting pelecehan SARA yang muncul di Kaskus selalu menimbulkan reaksi yang cepat dan keras. Reaksi ini dapat dilihat pada kasus pemilik ID Rabbitch yang membuat thread yang melecehkan Nabi Muhammad sehingga membuat gerah anggota Kaskus yang lain terutama Kaskuser pemeluk agama Islam. Reaksi yang muncul adalah makian, pelemparan bata, dan munculnya thread-thread balasan yang

(5)

meminta agar pemilik ID di-banned. Semua reaksi tersebut muncul hanya dalam hitungan menit.

Selain itu konfrontasi ringan juga dapat dipicu oleh anggota baru (newbie) yang kurang paham peraturan dan membuat thread di dalam forum yang salah, sebagai contoh membuat thread tentang olah raga di forum lounge. Penyebab konfrontasi ringan yang lain dapat dipicu oleh perkataan yang merendahkan dan bernada mengejek.

Salah satu kasus konfrontasi dalam Kaskus yang paling terkenal adalah kasus konfrontasi yang terjadi antara ID S4ViTr1 dengan ID Sersan Surip. Konfrontasi ini bahkan pernah dibuat thread oleh anggota Kaskus yang lain (ID TraktoR6666) agar dapat dibaca kembali oleh lebih banyak orang. Konfrontasi ini memperjuangkan perbedaan pendapat antara ID S4ViTr1 dengan ID Sersan Surip terkait kasus IPDN yang terjadi pada tahun 2008 (lihat Lampiran 6).

5.2.2 Sistem Norma Komunitas Kaskus

Terdapat beragam aturan di dalam komunitas Kaskus, baik yang tertulis ataupun tidak. Aturan-aturan khusus diberlakukan untuk setiap forum, tetapi terdapat aturan-aturan lain yang bersifat umum dan wajib ditaati. Aturan-aturan umum tersebut diantaranya: (1) harus sopan dalam menulis posting ataupun thread; (2) tidak boleh bermuatan SARA, terutama jika bertujuan untuk menghina; (3) tidak boleh membuat posting atau thread yang tidak ada artinya (junk); (4) tidak boleh melakukan provokasi; (5) dalam membuat threads harus disertai sumber dan atau gambar; (6) tidak boleh mengulang informasi (repost).

Aturan-aturan umum ini diawasi oleh semua warga Kaskus, bukan hanya sekedar tanggung jawab administrator dan moderator. Pemberian hukuman selain

(6)

dapat dilakukan oleh administrator dan moderator, juga dapat dilakukan oleh anggota yang telah mencapai ISO 2000. Seorang anggota Kaskus yang telah mencapai ISO, memiliki hak untuk memberikan Bad Reputation Point (BRP) atau “bata” sebagai hukuman. ISO terkait erat dengan sistem reputasi yang akan dijelaskan sebagai berikut:

5.2.2.1 Sistem reputasi

Sistem reputasi merupakan sebuah sistem di dalam komunitas virtual Kaskus, yang muncul dalam profil anggota sebagai kotak hijau, abu-abu atau merah. Kotak hijau atau GRP (biasa disebut cendol) memperlihatkan reputasi yang baik, kotak abu-abu berarti belum punya reputasi dan kotak merah atau BRP (biasa disebut bata) menunjukkan reputasi yang buruk. Semakin banyak jumlah cendol, semakin baik pula reputasi orang tersebut, sebaliknya semakin banyak jumlah bata, maka reputasi orang tersebut semakin buruk.

Gambar 7. Gambar Profil

Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa pemilik ID anaktengah belum memiliki reputasi karena kotak reputasi masih berwarna abu-abu. Kotak tersebut

(7)

akan berubah warna menjadi hijau jika pemilik ID memiliki reputasi yang baik dan berwarna merah jika reputasinya buruk. Selain itu, kotak tersebut juga dapat bertambah jumlahnya tergantung berapa banyak reputasi yang dimiliki oleh pemilik ID.

5.2.2.2 Aturan-Aturan Terkait Sistem Reputasi

Pemberian reputasi memiliki aturan yang cukup kompleks. Aturan ini membatasi seseorang memberikan reputasi kepada orang lain yang tidak kompeten menerimanya.

Beberapa aturan tersebut adalah sebagai berikut:

1. ISO 2000. Hanya anggota yang postingannya diatas 2000 post atau telah mencapai ISO 2000 yang dapat memberikan good atau bad reputation point berwarna merah atau hijau. Anggota yang belum ISO tidak dapat memberikan GRP maupun BRP, kotak pemberiannya hanya akan berwarna abu-abu atau tidak dihitung. Jumlah minimal 2000 posting ini dapat menyeleksi anggota-anggota yang layak dan loyal kepada Kaskus untuk memberikan reputasi. Hal ini dikarenakan setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota dapat mengurangi jumlah total postingan, sehingga akan makin sulit bagi anggota tersebut untuk memperoleh status ISO, sementara pelanggaran yang berat dapat membuat ID tersebut di-banned sebelum mendapatkan status ISO. 2. Status reputasi. Nilai reputation point akan berpengaruh terhadap status

reputation point itu sendiri (dapat diketahui dari roll over mouse ke kotak hijau atau abu-abu atau merah). Satu balok melambangkan 1-100 reputasi (baik bata ataupun cendol), dua balok melambangkan 101-200 dan seterusnya.

(8)

3. Pemotongan jumlah posting. Anggota yang dianggap melakukan pelanggaran seperti mem-posting sesuatu yang bermuatan SARA, membuat junk, dan pelanggaran-pelanggaran lain dapat dikenai hukuman pemotongan jumlah posting. Hal ini akan memperjauh jumlah posting mereka untuk mencapai ISO.

4. Jumlah BRP. Anggota yang banyak memperoleh bata hingga lebih dari dua kotak (>200 BRP), ID-nya akan di-banned oleh Administrator Kaskus. Aturan ini belum dapat dilakukan secara optimal, beberapa ID yang memiliki deretan bata masih tetap bertahan di Kaskus. Pengecualian ini dilakukan karena keterbatasan manajemen Kaskus untuk mengurus banyak anggota serta adanya beberapa ID yang sengaja mengumpulkan bata tanpa melakukan tindakan-tindakan pelanggaran.

5. BRP dan GRP. Penghitungan nilai BRP dan GRP saling menutupi satu sama lain. Oleh karena itu jika seseorang memiliki satu GRP, kemudian mendapatkan satu BRP, maka reputasinya akan kembali menjadi nol, karena nilai GRP yang didapatnya dikurangi oleh nilai BRP, sehingga menjadi nol. 6. Banned. Banned secara langsung dapat dilakukan oleh administrator jika

anggota dianggap melakukan pelanggaran berat yang berpotensi merusak ketentraman Kaskus. Hukuman banned dapat disetarakan dengan hukuman pengusiran di dalam dunia nyata, karena ID yang di-banned secara otomatis tidak dapat masuk ke dalam komunitas Kaskus.

(9)

5.2.2.3 Hak Anggota ISO 2000

Anggota yang telah mencapai ISO memiliki hak istimewa yang tidak dimiliki oleh anggota yang masih tergolong newbie. Oleh karena itu status ISO ini dianggap istimewa dan menjadi impian banyak Kaskuser.

Anggota senior yang telah mencapai ISO 2000 dapat memberikan GRP ataupun BRP yang menjadi inti dari sistem reputasi, kepada anggota yang lain. Terdapat beragam alasan seseorang memberikan GRP atau cendol kepada anggota yang lain, beberapa diantaranya: (1) anggota membuat sebuah thread yang bagus sehingga dianggap layak untuk diberikan cendol, (2) anggota memberikan pelayanan yang bagus saat menjual barang di Forum Jual Beli, sehingga pembeli merasa perlu memberikan cendol untuk menghargai pelayanan tersebut, (3) beberapa anggota Kaskus menjual barang di FJB dengan memberikan bonus cendol bagi pembeli, (4) melalui taruhan hasil pertandingan sepakbola di forum olah raga, (5) bertukar cendol dengan anggota lain.

Cara kelima atau bertukar cendol dengan anggota lain, menjadi cara yang dianggap curang. Akan tetapi cara ini pun sudah dibatasi oleh sistem Kaskus yang tidak memungkinkan seseorang memberikan cendol kepada ID yang sama dua kali berturut-turut kecuali dia telah memberikan cendolnya kepada 20 orang yang lain terlebih dahulu.

Disisi lain, anggota yang telah mencapai ISO dapat pula memberikan BRP atau bata kepada anggota lain. Beberapa alasan yang dapat menjadi pemicu yaitu: (1) anggota dianggap membuat thread yang buruk, baik dari segi tema yang repost, dianggap menyebarkan berita hoax, bahasa yang kasar dan sebagainya; (2)

(10)

anggota membuat posting yang buruk, seperti bermuatan SARA, provokatif atau memposting sampah (junk).

5.2.3 Sanksi

Terdapat tingkatan norma yang masing-masing memiliki sanksi yang berbeda. semakin besar kesalahan yang dilakukan dan semakin tinggi tingkatan norma yang dilanggar, sanksi yang diterima akan semakin berat. Sanksi dalam komunitas virtual Kaskus setidaknya ada tiga macam dan bertingkat. Hukuman paling ringan berupa pencelaan melalui posting komentar. Hukuman ini dijatuhkan oleh semua anggota lain. Hukuman kedua adalah pemberian BRP (Bad Reputation Point) atau bata. Hukuman ini dapat dijatuhkan oleh anggota yang sudah mencapai tingkatan ISO. Bata atau BRP dapat dikatakan sebagai hukuman karena BRP merupakan lambang reputasi yang buruk. Hukuman bata ditunjukkan dengan reputasi poin yang berwarna merah.

Hukuman paling berat adalah hukuman banned. Hukuman ini membuat ID anggota yang bersangkutan tidak dapat beraktivitas di dalam komunitas virtual. Anggota yang dihukum banned tidak dapat membuat posting apapun ke dalam komunitas. Hukuman banned dapat dilakukan untuk jangka waktu tertentu atau selamanya, yang ditentukan oleh pelanggaran yang telah dilakukan oleh pemilik ID tersebut. Hukuman banned hanya dapat dilakukan oleh administrator Kaskus, namun anggota lain dapat melaporkan ID yang dianggap melanggar kepada pihak admin.

Banyak cara untuk melakukan pelaporan, yaitu (1) dengan memilih lambang tanda seru di profil pembuat masalah untuk melaporkan kepada moderator; (2) dengan memilih lambang ‘lapor hansip’ di profil pembuat masalah

(11)

untuk melaporkan kepada moderator; (3) dengan melapor pada thread yang sudah disediakan khusus untuk pelaporan; (4) dengan membuat threads yang meminta perhatian moderator yang berisi keluhan atau pelaporan (cara ini ilegal tapi beberapa kali ditemukan peneliti digunakan sebagai cara pelaporan).

Gambar dibawah menunjukkan salah satu cara pelaporan yang dapat dilakukan anggota Kaskus:

Gambar 8. Tempat Melaporkan ID secara Langsung

Aturan-aturan umum dalam komunitas virtual tersebut lebih mirip sebuah norma dibandingkan aturan resmi karena dalam pelaksanaanya lebih menekankan pada jaringan kesalingpercayaan daripada persetujuan yang sesungguhnya (Tuomela dikutip Hodgson 2006). Pengertian norma sendiri oleh Tuomela (Hodgson 2006) dijelaskan sebagai suatu aturan perilaku (behavioral regularities) yang muncul dari pertukaran tujuan dan ekspektasi.

Pengamatan peneliti terhadap komunitas Kaskus melihat bahwa kesadaran anggota untuk ikut serta menegakkan aturan (melaporkan, mencela atau mengirim

(12)

bata) merupakan bentuk kepedulian mereka untuk membuat komunitas Kaskus menjadi sebuah tempat yang nyaman bagi mereka bersama. Tujuan mereka bersama yang mendorong untuk ikut berperan aktif menjaga ketentraman komunitas.

Sementara itu terkait ekspektasi, terdapat semacam ekspektasi batasan tentang jenis pelanggaran dan hukuman yang layak diberikan atas pelanggaran tersebut. Anggota tidak akan serta merta meminta administrator mem-banned anggota yang berbicara kasar, mereka hanya akan membalasnya atau memberikan BRP. Anggota yang dianggap layak banned (dilihat dari permintaan banned yang muncul) seringkali adalah anggota yang dianggap provokatif dan berbau SARA, karena berpotensi merusak kerukunan dalam komunitas Kaskus.

5.2.2.1 Keterbatasan Hukuman dalam Komunitas Virtual

Hukuman dalam komunitas virtual memiliki kelemahan besar yang tidak dapat dihindari. Komunitas virtual, dimana para anggotanya bergabung dengan nama dan lokasi yang tidak nyata (virtual) tidak dapat melakukan penegakan hukuman secara mutlak. Hukuman yang dilakukan hanya berlaku bagi ID anggota yang bersangkutan, tetapi tidak mampu menjangkau secara fisik, seseorang yang berada di balik ID tersebut.

Sebagai gambaran, seseorang bernama X memiliki ID A yang melakukan kesalahan dalam komunitas Kaskus. Hukuman banned dijatuhkan kepada ID A sehingga ID tersebut tidak dapat masuk ke dalam jaringan komunitas Kaskus. Akan tetapi hukuman tidak dapat menjangkau X, sehingga X dapat kembali masuk ke dalam komunitas Kaskus dengan ID B, sebagai ID baru yang bersih.

(13)

Gambar 9. Bagan Gambaran Kelemahan Hukuman Virtual

Kejadian seperti ini tak jarang terjadi dalam komunitas Kaskus. Beberapa anggota yang di-banned tak jarang kembali dengan ID yang lain. Terkadang mereka hanya ingin memprotes hukuman banned yang mereka terima, namun tak jarang pula mereka kembali melakukan kerusuhan serupa. Kejadian seperti ini dapat digambarkan dengan salah satu legenda Kaskus, ID AppleBreadKe-4. Seorang anggota Kaskus dengan ID Deperruku (diakses tanggal 17 Oktober 2009) mengungkapkan kisah pemilik ID AppleBread. AppleBread awalnya membuat sebuah ID yang gemar melakukan aksi junk, yaitu membuat thread dan posting tanpa arti. Kejadian ini terjadi berulang kali hingga penghuni lain gerah dan meminta admin untuk melakukan ban terhadap ID. ID AppleBread kemudian di banned, akan tetapi tak lama kemudian muncul ID AppleBreadKe-2. ID ini kembali melakukan kerusuhan yang serupa dengan pendahulunya. Kejadian ini terulang hingga muncul ID AppleBreadKe-4 yang akhirnya meminta maaf kepada

X

ID A

ID B

BANNED ID A tidak dapat masuk ke dalam komunitas Kaskus KOMUNITAS KASKUS X membuat ID baru

(14)

seluruh penghuni Kaskus (Lampiran 7). Kesamaan orang yang sama dibelakang ID AppleBread memang tidak dapat dipastikan, akan tetapi ini bisa menjadi gambaran bagaimana hukuman virtual tidak dapat berlaku mutlak.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Parson (Brown 2002) bahwa sebuah komunitas tidak akan melakukan penegakan kewajiban (jurisdiction) jika mereka tidak menempati sebuah ruang tertentu. Hubungan antara ruang dengan komunitas sebagaimana dikutip Brown (2002), adalah bahwa hak hukum (jurisdiction) merujuk pada kewajiban (obligation). Kewajiban menyebabkan penegakan (reinforcement). Penegakan diikuti dengan sanksi. Sanksi untuk menyebabkan pengaruh, harus mencapai obyek. Obyek untuk dapat dicapai harus memiliki lokasi ruang (space). Semua dimulai dengan hak hukum dan berakhir dengan ruang.

5.2.2.2 Penyimpangan Ekspektasi

Kelemahan penegakan sanksi dalam komunitas virtual menyebabkan komunitas virtual sangat bergantung pada ekspektasi anggota terhadap sanksi itu sendiri. Seberapa besar anggota menganggap cendol berharga dan seberapa besar pula mereka menganggap bata sebagai aib sangat penting bagi kelangsungan komunitas virtual. Saat anggota tidak lagi mengakui bata dan cendol sebagai sanksi dan penghargaan, hal tersebut dapat memicu keruntuhan komunitas virtual.

Saat penelitian berlangsung, telah teramati terjadinya “penyimpangan” yang ditunjukkan perilaku beberapa anggota komunitas yang membuat thread bagus untuk mengumpulkan BRP atau bata. Hal ini bisa jadi merupakan pertanda telah terjadi penyimpangan ekspektasi anggota Kaskus terhadap makna cendol dan bata.

(15)

Pemilik ID setan biasa™ adalah salah satu contoh pengumpul bata. Pemilik ID ini mengaku mengumpulkan bata karena beberapa alasan yang diakuinya dalam wawancara online:

setan_biasa: 1. ane ga mau orang ngliat hanya dari sisi luarnya aja (karena bata identik

dengan perusuh ato negatif)

setan_biasa: 2. cari hal yg baru dan beda aja (soalnya sudah terlalu sering oran

ngumpulin cendol)

setan_biasa: 3. ane pengen ngejar post 50000 dengan ID bata merah (karena sampai

saat ini belom ada sepertinya, walaupun ID bata merah riskan di banned, karena meman di larang)

Uniknya pemilik ID setan biasa™ mendapatkan bata bukan hasil dari nge-junk atau membuat posting sampah melainkan dari beberapa sumber seperti minta pada teman atau membuat thread yang bagus. Selain itu ID setan biasa™ juga mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap sistem reputasi yang ditunjukkan oleh cendol dan bata. Menurut ID setan biasa™, cendol tidak dapat lagi mewakili prestasi karena semakin banyak anggota yang mendapatkan cendol dari cara-cara ilegal seperti barter atau arisan.

setan_biasa: karena fungsinya udah ga terlalu signifikan setan_biasa: lagian seharusnya cendol dikasih karena apresiasi setan_biasa: namun kenyataannya cenderung beda

setan_biasa: cendol dikumpulkan dari hasil barter setan_biasa: ataupun ikut arisan

setan_biasa: makanya banyak orang buat klonengan banyak dan ngeja ISO

Selain itu, bata juga dianggap tidak efektif sebagai hukuman bagi perusuh. Hukuman yang dianggap masih cukup efektif hanyalah banned, namun itupun memiliki kelemahan, sehingga pemilik ID dapat membuat ID baru yang bersih.

Keterbatasan penegakan sanksi menyebabkan norma dalam komunitas virtual sangat bergantung pada ekspektasi anggota, yaitu seberapa besar anggota

(16)

komunitas menghormati aturan dan berusaha mematuhinya. Oleh karena itu, terjadinya perubahan ekspektasi anggota terhadap kekuatan sanksi berpotensi menghancurkan norma dan komunitas virtual. Akan tetapi hal ini dapat pula dipengaruhi perasaan sebagai komunitas (sense of community) anggota komunitas virtual. Jika anggota merasa membutuhkan keberadaan komunitas virtual, anggota akan berusaha mempertahankan komunitas. Penelitian ini hanya melihat modal sosial dan pranata, sehingga komponen SOC tidak akan dibahas lebih lanjut.

5.3 Peralatan Fisik

Alat komunikasi menjadi alat paling penting dalam membentuk komunitas virtual, karena di dalam alat komunikasi itulah mereka berkumpul sebagai komunitas. Hal ini dijelaskan oleh Rheingold (London 1997) dengan definisi komunitas virtual yang didefinisikannya sebagai kelompok dari individu-individu yang dihubungkan bukan oleh geografi melainkan oleh partisipasi mereka dalam jaringan komputer. Dengan kata lain, tanpa jaringan komputer, komunitas virtual tidak akan pernah ada.

Akan tetapi selain jaringan komputer atau internet, komunitas virtual juga didukung oleh alat-alat komunikasi lainnya. Sebuah layanan baru dari Kaskus mempermudah anggota untuk saling berhubungan tidak hanya melalui dunia maya internet, melainkan juga melalui telepon seluler. Layanan yang diberi nama Kaskus SMS PM ini memungkinkan anggota untuk menghubungi anggota lain melalui layanan SMS (Short Message Service). Layanan ini dapat digunakan untuk mendapatkan balasan yang cepat dari anggota lain.

(17)

5.4 Kelakuan Berpola

Anggota komunitas Kaskus, tak berbeda dengan anggota komunitas nyata, mereka butuh untuk melakukan kegiatan bersama. Kegiatan yang paling penting adalah membangun komunikasi sebagai jalan untuk mengembangkan ikatan sosial. Komunikasi utama anggota komunitas Kaskus terjadi secara online, akan tetapi merekapun terkadang melakukan komunikasi offline melalui gathering di wilayah regional masing-masing.

5.4.1 Pertemuan Online

Kaskus sebagai sebuah komunitas virtual menggunakan pertemuan online sebagai cara utama untuk berkomunikasi antar anggota. Setiap anggota berkumpul di dalam forum-forum Kaskus melakukan percakapan jarak jauh dan membentuk sebuah hubungan sosial. Setiap anggota Kaskus akan memposting komentar-komentar, dukungan ataupun sanggahan sebagai tanggapan terhadap sebuah posting. Mengirimkan posting menjadi sebuah kelakuan berpola bagi seorang anggota Kaskus.

Mengirimkan posting juga berarti melakukan komunikasi dengan anggota-anggota Kaskus. Mengirimkan posting dalam dunia maya seolah melakukan percakapan dengan sekumpulan anggota-anggota komunitas. Setiap anggota memiliki pendapat sendiri yang bahkan meskipun hanya berwujud tulisan, dapat menyalurkan emosi kepada pembacanya. Hal ini dirasakan pula oleh peneliti.

Selama meneliti, peneliti beberapa kali menemukan thread yang berisi provokasi dan adu domba. Beberapa thread menyinggung agama, dan yang lain menyinggung Ras. Akan tetapi, peneliti melihat bahwa rasa kebersamaan di dalam komunitas Kaskus tetap terjaga. Meskipun beberapa anggota dengan cepat

(18)

terprovokasi, tetapi lebih banyak anggota lain yang mampu menanggapi dengan kepala dingin.

Serangan-serangan dari luar seperti itu justru memiliki potensi untuk mengeratkan hubungan komunitas Kaskus. Pada penelitian bulan Oktober, peneliti banyak menemukan thread yang ‘berasal’ dari oknum Malaysia yang muncul di forum lounge. Forum Lounge memiliki pergerakan thread dan posting yang paling cepat dan pengunjung yang paling banyak dibandingkan forum lain, bisa jadi itu alasan forum ini banyak diincar oleh pihak-pihak perusuh dan provokator. Kebenaran asal-usulnya provokator dunia maya tentu sulit di buktikan, akan tetapi mereka berbicara atas nama Malaysia dan mengeluarkan thread yang merendahkan Indonesia. Menghadapi perusuh dari pihak luar, semua anggota Kaskus bersatu layaknya sebuah komunitas yang menghalau pengacau dari luar.

Anggota Kaskus juga dapat saling mendukung atau memberi nasehat kepada anggota lainnya. Hal ini sering terjadi di forum “GIRLS&BOYS’s CORNER”. Forum ini menjadi tempat bagi anggota Kaskus yang ingin membicarakan masalah hubungan perempuan dengan laki-laki. Seorang anggota dapat bertanya cara untuk mendapatkan maaf dari kekasihnya di forum ini. posting balasan biasanya bersifat mendukung pembuat thread atau TS (Thread Starter).

5.4.2 Pertemuan Offline

Pertemuan offline biasa dilakukan oleh anggota regional komunitas. Pertemuan ini lebih terasa jika dilakukan oleh anggota regional komunitas di luar negeri, karena mereka berkumpul sebagai anggota dua komunitas: komunitas

(19)

virtual Kaskus serta komunitas karena kesamaan asal. Pertemuan offline dianggap sebagai hal yang patut diberitakan kepada anggota komunitas, sehingga thread yang membahas pertemuan regional kerap menjadi hot threads. Akan tetapi pertemuan rutin anggota kadangkala dijadikan pertemuan rutin yang tidak diekspose.

Contoh pertemuan yang cukup rutin dilakukan adalah pertemuan oleh anggota Forum Civitas Academica Universitas Indonesia. Pertemuan offline mereka diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari nonton hingga pertandingan olahraga.

5.4.3 Bahasa Khas

Percakapan di dalam Kaskus, baik berupa thread, posting dan sebagainya seringkali menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa lisan sehari-hari. Bahasa cetak yang digunakan di dalam Kaskus selain merupakan standar bahasa cetak atau chatting yang sudah umum digunakan di dunia cyber seperti LOL (Laugh Out Loud) atau “tertawa keras” untuk mengomentari sesuatu yang lucu dan IMO (In My Opinion) atau “menurut pendapat saya” untuk mengungkapkan pendapat pribadi, juga memiliki beragam bahasa lain yang memang asli muncul dari percakapan anggota komunitas Kaskus. Bahasa-bahasa ini selain mempermudah komunikasi juga berfungsi sebagai identitas atau ciri khas anggota komunitas.

(20)

Bahasa Kaskus yang umum digunakan dalam percakapan Kaskus adalah: Tabel 3. Bahasa Khas Kaskus dan Pengertiannya

No Bahasa Khas

Kaskus

Pengertian

1. Pertamax Idiom dari kata Pertama dan x (kali) yang digabung menjadi satu sehingga mendekatkan pada produk bahan bakar non subsidi dari PT. Pertamina Tbk yaitu PERTAMAX, yang artinya memposting balasan dari sebuah Thread yang baru dibentuk atau Thread Starter (TS).

2. Maho Kependekan dari "manusia homo." Kata yang digunakan untuk mencela.

Emoticon maho:

3. Juragan/agan Merupakan kata sapaan untuk sesama Kaskuser.

4. ISO 2000 Anggota Kaskus yang telah memberikan 2000 post, pada tingkatan ini anggota dapat memberikan GRP ataupun BRP kepada anggota yang lain.

5. GRP/cendol Merupakan singkatan dari Good Reputation Point. Disebut juga sebagai cendol karena akan muncul dalam tanda kotak kecil berwarna hijau.

6. BRP/bata Merupakan singkatan dari Bad Reputation Point. Disebut juga sebagai bata karena akan muncul dalam tanda kotak kecil berwarna merah.

7. Newbie/nubi Merupakan anggota baru yang memiliki jumlah posting <100

8. BB 17 Kependekan dari buka-bukaan 17 tahun. Awalnya mengacu pada subforum khusus dewasa di Kaskus. Akan tetapi saat ini lebih mengacu pada semua thread atau materi yang mengandung unsur pornografi.

9. Thread/Trit Halaman berisi satu topik tertentu yang dibuat oleh Kaskuser.

10. TS Orang yang membuat thread

11. TKP Singkatan dari Tempat Kejadian Perkara yang digunakan untuk menggantikan istilah pranala/link.

12. Kulkas Kata lain dari control panel, tempat untuk melihat jumlah BRP ataupun GRP yang telah diterima.

13. Momod Bahasa slang untuk menyebut moderator. 14. Mimin Bahasa slang untuk menyebut administrator.

15. HOAX Materi atau thread yang tidak memiliki sumber/bukti dan dianggap sebagai kebohongan.

16. IGO Kependekan dari Indonesian Girl Only.

17. Repost Jika TS mengangkat tema yang sudah pernah dibahas sebelumnya, seringkali disebut juga sebagai repsol.

18. Dejavu Merupakan istilah lain untuk repost. 19. Prikitiw preview, pratinjau

Gambar

Tabel 2. Hierarki Pangkat Anggota Kaskus Berdasarkan Jumlah Posting (2009)
Gambar  dibawah  menunjukkan  salah  satu  cara  pelaporan  yang  dapat  dilakukan anggota Kaskus:
Gambar 9. Bagan Gambaran Kelemahan Hukuman Virtual
Tabel 3. Bahasa Khas Kaskus dan Pengertiannya  No  Bahasa Khas

Referensi

Dokumen terkait

Pada Pasal 102 bahq,a setiap pejabat berwenang yang dcngan sengaja tidak mela.krkan pengau aszrn terhadap ketaalan penanggung j awab usaha dair/atau kegiatan dan izin lingku,'rgeur

TAPM yang berjudul "Pengaruh Orientasi Tujuan, Kompleksitas Tugas clan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Studi pada Kantor Penyuluhan Pertanian clan Ketahanan Pangan

Peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah fungsi-fungsi apa saja yang dilakukan oleh Aisyiyah dalam masyarakatnya sesuai dengan status Aisyiyah sebagai sebuah Organisasi

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ini disusun oleh tim PPI RSGC dan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ini disusun oleh tim PPI RSGC dan

Pada semester pertama 2014, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp12,77 miliar dari Rp20,14 miliar periode sama tahun sebelumnya.. Surya Semesta Internusa

Menurut Anitah (2008) Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar.Taksonomi Bloom mengkategorikan hasil belajar pada

Produksi kami memilki kualitas yang terjamin karena akan dilengkapi berbagai lauk tambahan sebagai inovasi dalam pemenuhun kebutuhan pangan, serta dijual dengan