• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 05 August 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 05 August 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Sinyal leading indicator untuk IHSG terkonfirmasikan pola kosolidasi. Seperti tercermin dari indikator MACD dan Stochastic, IHSG dalam fase bearish. Namun, dari lagging indicator indeks tengah menguji MA20 yang menjadi tahan solid sepanjang bulan Juli ini. Jika berhasil bertahan di atas MA20, bisa menjadi sinyalemen up reversal bagi IHSG...

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5119.245 +30.443 6000 8471.137

LQ-45 878.079 +9.782 1814 6649.363

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG ditutup naik sebesar 30,44 poin (0,60%) dari 5.088,80 menjadi 5.119,25 dipengaruhi oleh sentimen domestik dan global. BPS mencatat tingkat inflasi pada bulan Juli 2014 sebesar 0,93% MoM, 2,94% YTD dan 4,53% YoY. Kendati demikian, angka inflasi tersebut tergolong rendah, dimana pada bulan tersebut ada momentum puasa dan lebaran. Sementara itu, ekspor Indonesia selama Juni 2014 mencapai US$15,42 miliar atau naik 4% MoM dan 4,45% YoY. Adapun nilai impor Indonesia Juni 2014 mencapai US$15,72 miliar atau naik 6,44% MoM dan 0,54% YoY. Dengan demikian, nilai neraca perdagangan Indonesia untuk Juni 2014 membukukan defisit sebesar US$0,30 miliar. Dari Jepang, Bank of Japan (BoJ) dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan kebijakan dua hari di akhir pekan ini. Pertemuan BoJ diperkirakan tidak untuk memunculkan perubahan dalam kebijakan, namun para pembuat kebijakan kemungkinan akan memaparkan strategi untuk perekonomian Jepang di tahun 2015. Indeks Nikkei 225 turun sebesar 48,61 poin (0,31%) dari 15.523,11 menuju 15.474,50. Indeks Hang Seng naik sebesar 67,65 poin (0,28%) dari 24.532,43 menjadi 24.600,08 sedangkan indeks Shanghai Composite turun sebesar 38,03 poin (1,74%) dari 2.185,30 menjadi 2.223,33. Dari Eropa, Bank sentral Portugal mengambil alih Banco Espirito Santo SA dengan mengucurkan dana talangan (bailout) senilai 4,9 miliar euro (US$6,6 miliar). Bank of Portugal's Resolution Fund akan memindahkan operasional deposit dan sebagian besar aset Banco Espirito Santo ke perusahaan baru, Novo Banco, yang dimiliki langsung bank sentral tersebut. Dana talangan tersebut akan membiayai penyelamatan Banco Espirito dengan pinjaman obligasi yang akan dibayar ulang oleh Novo Banco. Gubernur Bank Portugal mengatakan tengah berusaha untuk mencari investor swasta sebagai penyuntik dana tunai, sementara dana talangan pemerintah hanya akan menjadi pilihan terakhir. Saat ini pemerintah Portugal hanya memiliki dana tunai sekitar 6,4 miliar euro yang merupakan sisa dari dana talangan yang dikucurkan Uni Eropa pada 2011. Sementara itu, pasar masih mengamati perkembangan ekonomi AS menyusul data mengecewakan Non-Farm Payrolls yang dirilis pekan lalu. Hal ini dapat berpengaruh kepada keputusan yang akan diambil the Fed mengenai percepatan pengurangan stimulus AS. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak mixed.

Data inflasi bulan Juli yang dirilis Senin kemarin tergolong kondusif, namun potensi untuk melaju ke angka 5% tahun ini masih terbuka. Pasalnya, pemerintah belum menaikan harga bahan bakar (BBM) subsidi. Inflasi Juli tercatat sebesar 0,93% yoy dibandingkan bulan sebelumnya, dihitung periode tahun kalender (Januari-Juli) 2014, inflasi Juli sebesar 2,94% dan tingkat inflasi tahunan (Juli 2014 terhadap Juli 2013) sebesar 4,53%. Mengacu pada data inflasi Juli tersebut Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan mempertahankan program pengetatan moneternya yang bertujuan untuk menyeimbangkan defisit neraca dan nilai tukar Rupiah. Kenaikan inflasi bulan Juli tidak akan otomatis berdampak pada penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Sementara itu, untuk data transaksi perdagangan bulan Juni 2014. Nilai ekspor tercatat sebesar USD15.42 miliar atau meningkat sebesar 4% dibandingkan laporan bulan Mei. Sementara jika dibandingkan dengan bulan Juni 2013, ekspor naik sebesar 4.45%. Nilai ekspor periode Januari-Juni 2014 mencapai USD88.83 miliar atau turun 2.46% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Impor bulan Juni 2014 tercatat senilai USD 15.72 miliar atau naik 6.44% dibandingkan bulan Mei 2014. Jika dibandingkan dengan Juni 2013, impor tercatat naik sebesar 0.54%. Mengacu pada keseimbangan ekspor-impor Juni 2014, maka neraca perdagangan mengalami defisit USD 300 juta. Sentimen data makro ekonomi tersebut mendapat respon pasar pada perdagangan Selasa kemarin. Namun, dampak dari data tersebut berkurang pada perdagangan hari ini. Dan pasar akan menyikapi sentimen teranyar yang keluar pada hari ini, mengenai rilis data GDP Indonesia kuartal kedua 2014. Hasil survey Bloomberg diperkiraan GDP tahunan Indonesia kuartal kedua 2014 mengalami penurunan menjadi 5.20% dibandingkan pertumbuhan pada kuartal pertama 2014 sebesar 5.21%. Namun, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut di atas dari ekpektasi pasar diperkirakan bisa menjadi positif bagi IHSG, sebaliknya jika pertumbuhan lebih rendah dari ekpektasi pasar menjadi sinyalemen negatif ke pasar. Dari eksternal, pelaku pasar global akan menyiasasti langkah dari pemerintah Portugal yang akan mengeluarkan dana mencapai 4.9 miliar euro untuk menyelamatkan bank terbesarnya. Tentunya ini kembali menguji ketahanan zona euro terhadap krisis perbankan yang hanya beberapa bulan setelah negara tersebut berhasil keluar dari bailout internasional.

DAILY REPORT

05 August 2014

• PSAB bagikan saham bonus rasio 1:6

• Produksi batubara ADRO capai 13,84 juta ton pada kuartal II-2014 • Grup INDY siapkan USD 330 juta untuk proyek lapangan gas • BIPI kembali perpanjang CSPA dengan Goldwater

• Pendapatan dan laba bersih HRUM turun di 1H14 • BUMI perpanjang jatuh tempo obligasi

• BUMI raih laba US$130,09 juta per Juni 2014 • Pendapatan BRMS turun di 1H14

• SUGI bukukan laba US$1,73 juta di 1H14 • GTBO membukukan rugi bersih US$646,88 ribu • CNKO laba bersih 1H2014 turun jadi Rp9,05 miliar • Laba bersih TAXI naik 30,54% YoY di 1H14 • Pendapatan SMCB naik 10% YoY di 1H14

• Penjualan IPOL turun menjadi US$113,61 juta di 1H14 • SSMS bukukan kenaikan laba 1H14 jadi Rp391,20 miliar • HOTL pendapatan 1H2014 turun menjadi Rp51,61 miliar • MICE laba bersih 1H2014 turun jadi Rp12,77 miliar • KAEF didorong beli saham Phapros

• FREN bukukan rugi bersih 1H14 Rp625 miliar dan siap turunkan utang • WIKA siap terbitkan MTN Rp 600 miliar

• VIVA kaji obligasi Rp 1,2 triliun • SSIA alami penurunan laba di 1H14 • Laba bersih SRTG meningkat 242,13% • ABDA bukukan premi 1H14 Rp726,9 miliar • BCIC raih laba Rp45.9 miliar di 1H14

Support Level 5073/5028/5005

Resistance Level 5142/5165/5211

Major Trend Up

(2)

         

               

 

 

5 August 2014

5 August 2014

Adaro Energy (ADRO) pada kuartal II-2014 telah memproduksi batubara sebanyak 13,84 juta ton atau meningkat 3% dibandingkan periode sama tahun lalu 13,52 juta ton. Perseroan menargetkan produksi sebesar 54-56 juta ton untuk tahun 2014. Perseroan dapat menjual 14,47 juta ton atau naik 4% dari tahun sebelumnya. Pada kuartal ini, tambang batubara Balangan mulai beroperasi secara komersial dengan menjual 53.274 ton ke pelanggan di Thailand, sementara produksinya mencapai 77.335 ton.

Tripatra Engineers & Contractors Indonesia, anak usaha Indika Energy (INDY), menyiapkan dana sebesar USD 330 juta untuk mengembangkan kompleks Jangkrik, sebuah proyek lapangan gas di lepas pantai Selat Makassar. Dana tersebut sekitar 30% dari total nilai pengembangan yang mencapai USD 1,1 miliar. Proyek tersebut berdurasi selama 36 bulan.

Benakat Integra (BIPI) kembali memperpanjang jangka waktu perjanjian jual beli saham bersyarat (CSPA) dengan Goldwater Indonesia Inc. Perpanjangan dilakukan hingga 2 September 2014. Perpanjangan jangka waktu bertujuan untuk melengkapi syarat-syarat transaksi tersebut. Tahun lalu, perseroan berjanji untuk menjual dan mengalihkan seluruh saham perseroan di Benakat Oil dan Indelberg Indonesia senilai USD 78,5 juta kepada Goldwater.

Harum Energy (HRUM) meraih pendapatan sebesar Rp262,4 miliar di 1H14, turun dari Rp465,6 miliar pada periode yang sama tahun 2013. Beban pokok penjualan turun menjadi Rp209,3 miliar dari Rp374,07 miliar sehingga laba kotor turun menjadi Rp53,1 miliar dari Rp90,9 miliar. Laba bersih perseroan turun menjadi Rp19,9 miliar di 1H14 dari Rp26,1 miliar di 1H13.

Bumi Resources (BUMI) meraih laba sebesar US$130,09 juta hingga periode Juni 2014, dibandingkan rugi sebesar US$269,73 juta di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan per Juni 2014 turun menjadi US$1,58 miliar, dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$1,86 miliar.

Bumi Resources (BUMI) tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar kewajibannya senilai US$ 1 miliar lebih dalam 18 bulan ke depan. Menurut Moody's Investors Service, kondisi itu menyebabkan BUMI menjadi salah satu perusahaan tambang paling berisiko dari empat perusahaan tambang besar di Indonesia. Menurut catatan Moody's, keuangan BUMI sangat terbatas. Kondisi ini diperburuk dengan adanya obligasi konversi senilai US$ 375 juta yang jatuh tempo hari ini (5/8) dan pembayaran semester pertama pinjaman senilai US$ 150 juta kepada China Development Bank Corp yang jatuh tempo besok lusa (6/8). BUMI tidak memiliki kapasitas internal untuk membiayai sejumlah utangnya yang akan segera jatuh tempo.

Bumi Resources (BUMI) terus bernegosiasi dengan pemegang obligasi senilai US$375 juta untuk memperpanjang jatuh tempo dari semula tanggal 5 Agustus 2014 menjadi secepatnya April 2018. Perseroan memiliki tenggat waktu untuk mencapai kesepakatan mengenai ketentuan dan persyaratan baru atas obligasi konversi tersebut hingga 12 Agustus 2014, sedangkan pembayaran pokok akan dilakukan paling cepat pada April 2018. Tingkat suku bunga diharapkan dapat dikurangi hingga 7% per tahun.

Bumi Resources Minerals (BRMS) hingga Juni 2014 mengalami penurunan pendapatan menjadi US$9,04 juta dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$10,31 juta. Beban usaha turun jadi US$3,68 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$5,62 juta dan laba usaha naik jadi US$5,36 juta dari laba usaha tahun sebelumnya sebesar US$4,69 juta. Beban lain-lain naik jadi US$99,21 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$42,18 juta. BRMS mencatat rugi neto sebesar US$82,14 juta di 1H14, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$38,76 juta.

Exploitasi Energi (CNKO) mencatatkan penurunan pendapatan usaha hingga Juni 2014 menjadi Rp735,34 miliar dari pendapatan usaha setahun sebelumnya yang sebesar Rp873,17 miliar. Selain itu,

perseroan membukukan penurunan laba bersih semester I 2014 menjadi Rp9,05 miliar dari laba bersih setahun sebelumnya yang sebesar Rp33,08 miliar.

Sugih Energy (SUGI) mencatat laba bersih sebesar US$1,73 juta di 1H14, dari sebelumnya rugi US$4,09 juta di periode yang sama tahun lalu. Pendapatan usaha perseroan turun menjadi US$2,04 juta dari sebelumnya Rp4.75 juta di semester pertama tahun lalu. Laba bersih SUGI ditopang oleh pencapaian perseroan dalam menekan beban pokok pendapatan dari sebelumnya US$4,39 juta di semester pertama tahun lalu menjadi US$103.301. Selain itu, beban usaha perseroan juga turun dari US$1,75 juta di 1H13 menjadi US$1,24 juta di 1H14. J Resources (PSAB) berencana membagikan saham bonus dengan rasio 1:6 sebesar Rp 453,6 miliar yang berasal dari kapitalisasi agio saham per 31 Desember 2013. Dengan demikian setiap pemegang saham yang memiliki 1 saham lama dengan akan memperoleh 6 saham bonus.

Garda Tujuh Buana (GTBO) membukukan penjualan sebesar US$20,06 juta hingga Juni 2014 naik tajam dibandingkan penjualan periode sama tahun sebelumnya yang US$8,64 juta. Dari bottom line, perseroan mencatatkan rugi bersih mencapai US$646,88 ribu dari laba berish tahun sebelumnya US$783,11 ribu.

Sawit Sumbermas (SSMS) membukukan kenaikan penjualan menjadi Rp1,12 triliun hingga Juni 2014 dari penjualan di periode sama tahun sebelumnya yang Rp891,66 miliar. Perseroan mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan menjadi Rp391,20 miliar dari laba tahun berjalan sebelumnya Rp223,97 miliar.

Wijaya Karya (WIKA) berencana menerbitkan surat utang berjangka menengah (MTN) sebesar Rp 500-600 miliar pada semester II-2014. Dana hasil emisi surat utang tersebut dialokasikan untuk membiayai ekspansi dan investasi dalam jangka panjang. Perseroan siap berinvestasi hingga sebesar Rp 10 triliun dalam beberapa tahun mendatang. Terkait penerbitan saham baru, WIKA menargetkan perolehan dana sebesar Rp 3 triliun dengan melepas sekitar 10,15% saham. Rights issue tersebut kemungkinan direalisasikan pada semester II-2015.

Kementerian BUMN akan mendorong Kimia Farma (KAEF) untuk membeli saham Phapros. Pembelian saham dapat dilakukan melalui IPO Phapros pada awal 2015. Selain melalui IPO, KAEF dapat membeli saham Phapros lewat mekanisme private placement. Kebijakan pembelian saham tersebut merupakan langkah strategis untuk membangun sinergi dan membentuk induk (holding) BUMN bidang farmasi.

Setelah tiga tahun mencatatkan kerugian EBITDA, akhirnya pada semester I/2014, Smartfren Telecom (FREN) dapat membukukan EBITDA positif. Perseroan mencatatkan EBITDA per Juni 2014 sebesar Rp47,9 miliar dan akan trus menjaga posisi EBITDA yang positif ini hingga akhir 2014. Untuk itu perseroan harus menjaga pendapatan dan beban operasional. Perseroan berencana meningkatkan pendapatan pada 2014 sebesar 50% menjadi Rp3,65 triliun dari tahun lalu sebesar Rp2,43 triliun. Sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, perseroan meraih pendapatan Rp1,43 triliun naik 26,54% YoY. Pendapatan data berkontribusi paling signifikan yakni Rp 1,13 triliun. Sementara itu, rugi bersih perseroan menjadi Rp 652 miliar, dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 830,8 miliar.

Smartfren Telecom (FREN) berencana menurunkan utang jatuh temponya pada semester II-2014 sekitar USD 30-40 juta atau setara Rp 345-460 miliar. Pelunasan utang dari China Development Bank (CDB) tersebut akan mengandalkan kas internal atau penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) II seri baru.

Visi Media Asia (VIVA) menjajaki penerbitan surat utang berkisar USD 105 juta atau Rp 1,2 triliun. Dana ini rencananya akan digunakan untuk membiayai percepatan pelunasan utang. Perseroan memiliki utang

(3)

         

               

 

 

5 August 2014

5 August 2014

senilai USD 220 juta kepada Credit Suisse. VIVA berkeinginan menerbitan surat utang berdenominasi Rupiah untuk menggantikan utang Dollar Amerika tersebut. Guna menyelesaikan sisa utang kepada Credit Suisse, perseroan juga berkeinginan untuk menjual 10% saham Intermedia Capital (MDIA). Nilai pelepasan saham MDIA diperkirakan USD 105 juta.

Matahari Department Store (LPPF) per Juni 2014 membukukan pendapatan bersih Rp2,08 triliun atau meningkat 21,45% dari pendapatan bersih perseroan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,74 triliun. Kontribusi pendapatan perseroan hingga Juni 2014 berasal dari penjualan eceran yang tercatat sebesar Rp2,08 triliun, penjualan konsinyasi sebesar Rp1,22 triliun, dan pendapatan jasa sebesar Rp24,40 miliar. Laba bersih perseroan di akhir Juni 2014 juga ikut mengalami peningkatan hingga 36,53%, yakni dari sebelumnya Rp264,94 miliar di akhir Juni 2013 menjadi Rp361,72 miliar.

Express Transindo Utama (TAXI) mencatat laba bersih sebesar Rp79,10 miliar pada 1H14 atau meningkat 30,54% dari pencapaian laba bersih di 1H13 yakni senilai Rp60,59 miliar. Kenaikan laba bersih ditopang oleh pertumbuhan pendapatan perseroan di semester I tahun 2014 menjadi Rp408,98 miliar atau meningkat 23,41% YoY. Express Transindo Utama (TAXI) berencana untuk menambah 150 unit bus pariwisata dan 300 unit tambahan untuk taksi premium pada semester II-2014. Perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20% di akhir tahun ini.

Holcim Indonesia (SMCB) mencatat peningkatan pendapatan hampir 10% selama enam bulan pertama tahun 2014 menjadi Rp 4,93 triliun dari pencapaian sebelumnya Rp 4,48 triliun pada periode yang sama tahun 2013. Pendapatan tersebut ditopang oleh peningkatan volume penjualan 3 persen di pasar domestik dan peningkatan harga jual. Peningkatan kapasitas produksi dari pabrik baru di Tuban yang beroperasi pada Juni lalu, menjadi modal bagi Holcim Indonesia untuk mendorong pertumbuhan pendapatan dari penjualan sampai akhir tahun ini.

Indopoly Swakarsa (IPOL) hingga Juni 2014 mengalami penurunan penjualan menjadi US$113,61 juta dibandingkan dengan penjualan pada periode sama tahun sebelumnya sebesar US$116,78 juta. Beban pokok turun menjadi US$94,58 juta dari beban pokok tahun sebelumnya sebesar US$96,65 juta dan laba kotor turun menjadi US$19,02 juta dari laba kotor tahun sebelumnya sebesar US$20,12

juta. Laba periode berjalan turun menjadi US$2,14 juta dari laba

periode berjalan tahun sebelumnya US$3,53 juta.

Multi Indocitra (MICE) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp239,53 miliar hingga periode Juni 2014 turun dibandingkan penjualan bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp279,59 miliar. Pada semester pertama 2014, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp12,77 miliar dari Rp20,14 miliar periode sama tahun sebelumnya.

Surya Semesta Internusa (SSIA) meraih laba semester I 2014 sebesar Rp241,21 miliar, turun jika dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya sebesar Rp399,67 miliar. Pendapatan usaha turun menjadi Rp2,18 triliun dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp2,35 triliun. Laba perseroan tertekan oleh beban umum yang naik menjadi Rp208,89 miliar dari Rp166,73 miliar serta beban lainnya yang naik menjadi Rp55,81 miliar dari Rp2,66 miliar.

Saraswati Griya Lestari (HOTL) mencatatkan penurunan pendapatan hingga Juni 2014 menjadi Rp51,61 miliar dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp83,66 miliar. Penurunan pendapatan tersebut menyebabkan laba usaha turun menjadi Rp2,24 miliar dari laba usaha setahun sebelumnya Rp15,93 miliar.

Saratoga Investama (SRTG) mencetak laba bersih Rp541,51 miliar

pada semester I/2014, meningkat 242,13% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp158,27 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini terutama didorong oleh laba yang dhasilkan oleh sejumlah perusahaan investasi SRTG serta peningkatan produksi dari bisnis kilang minyak. Perseroan akan terus membuka peluang investasi baru dan mendorong perusahaan investasi di bawah SRTG untuk semakin berkembang agar dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Di samping itu, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan yakni sebesar 165,29% dari Rp1,16 triliun pada 1H13 menjadi Rp3,09 triliun pada 1H14. Perseroan juga memperoleh bagian neto atas laba entitas asosisasi sebesar Rp501,4 miliar pada semester I/2014, naik 71,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp292,12 miliar.

Asuransi Bina Dana Artha (ABDA) pada semester I/2014 membukukan premi bruto senilai Rp726,9 miliar atau tumbuh 12% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp644,39 miliar. Pertumbuhan premi tersebut mendorong kenaikan laba bersih menjadi Rp94,74 miliar dari Rp91 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun perseroan menargetkan pertumbuhan premi dan laba sekitar 15%-20%. Hasil investasi perseroan juga tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp52,72 miliar dari sebelumnya Rp33,81 miliar.

Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) sepanjang semester I/2014 menyalurkan pembiayaan senilai Rp2,7 triliun. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan total pembiayaan mencapai Rp6 triliun. Dari jumlah pembiayaan yang disalurkan sepanjang semester pertam tahun ini, kontribsi refinancing mobil masih terbilang kecil. Sementara pembiayaan motor mencapai angka 280.000 unit dengan sepeda motor merek Honda yang masih mendominasi pembiayaan. Untuk pembiayaan sepeda motor, WOMF memprediksi akan menembus angka 7,7 juta unit dari tahun lalu sebesar 7,7 juta unit.

Radana Bhaskara Finance (HDFA) memperoleh pinjaman sebesar Rp 100 miliar dari Bank Kalsel. Dana itu rencananya digunakan untuk membiayai bisnis kendaraan bermotor perseroan. Pinjaman tersebut bertenor 36 bulan terhitung sejak penarikan pinjaman. HDFA menargetkan pembiayaan kendaraan bermotor sebesar Rp 1,64 triliun tahun ini, meningkat 29% dibandingkan tahun lalu senilai Rp 1,27 triliun.

Rencana MNC Kapital Indonesia (BCAP) untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya dalam Bank ICB Bumiputera (BABP) akhirnya terlaksana. Pada Maret 2014, BCAP memiliki 25% saham BABP dan 4 bulan kemudian meningkat menjadi 39,75%. Transaksi pembelian 1,73 miliar saham dilakukan pada 25 Juli 2014 dengan harga pembelian Rp160 saham sehingga total transaksi sekitar Rp276,8 miliar.

Bank Mutiara (BCIC) hingga Juni 2014 meraih laba sebesar Rp45,92 miliar dari rugi sebesar Rp611,57 miliar periode sama setahun sebelumnya. Pendapatan bunga per Juni 2014 turun tipis menjadi Rp615,60 miliar dari pendapatan bunga setahun sebelumnya sebesar Rp619,52 miliar, sedangkan jumlah pendapatan operasional lainnya per Juni 2014 naik menjadi Rp112,36 miliar dari pendapatan operasional setahun sebelumnya sebesar Rp37,65 miliar. Jumlah beban operasional per Juni 2014 turun menjadi Rp106,68 miliar dari jumlah beban operasional setahun sebelumnya yang sebesar Rp778,04 miliar.

Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sekitar 17% hingga 18% pada tahun 2014, lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beberapa faktor penyebab penurunan target pertumbuhan KPR perseroan, yakni masalah kondisi likuiditas, kondisi ekonomi global, dan kondisi politik. Bank Central Asia (BBCA) menyatakan siap untuk mengembangkan BCA Life, anak usahanya yang bergerak di bidang asuransi jiwa. BCA Life telah mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diperkirakan akan memulai kegiatan operasionalnya pada 3Q14. BBCA telah menyiapkan modal awal sebesar Rp100 miliar hingga Rp200 miliar untuk kegiatan operasional BCA Life.

(4)

      

 

 

 

 

 

5 August 2014

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 98,36 0,07 TLKM (US) 47 13.687 482

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,84 0,00 ANTM (GR) 0,08 1.073 -47

Gold (US$)/Ounce 1288,64 0,34

Nickel (US$)/MT 18500,00 95,00

Tin (US$)/MT 22400,00 -50,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 68,10 1,05

Coal (RB) (US$)/MT* 71,81 0,62

CPO (ROTH) (US$)/MT 810,00 -2,50

CPO (MYR)/MT 2349,00 3,50

Rubber (MYR/Kg) 665,50 -2,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 728,61 -4,89

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 16569,28 0,46 -0,04 14,63 13,54 2,75 2,54 4.797,8

USA NASDAQ COMPOSITE 4383,89 0,72 4,96 21,14 17,67 3,36 3,03 6.905,2

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6677,52 -0,02 -1,06 13,98 12,86 1,85 1,75 1.357,2

CHINA SHANGHAI SE A SH 2328,02 1,74 5,13 8,76 7,76 1,21 1,09 2.590,9

CHINA SHENZHEN SE A SH 1215,52 1,40 10,12 20,31 16,11 2,46 2,16 1.559,7

HONG KONG HANG SENG INDEX 24600,08 0,28 5,55 11,42 10,49 1,37 1,27 1.898,9

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5119,25 0,60 19,77 16,53 14,10 2,91 2,58 406,9

JAPAN NIKKEI 225 15474,50 -0,31 -5,01 17,48 15,60 1,50 1,41 2.869,2

MALAYSIA KLCI 1875,80 0,67 0,47 16,70 15,38 2,18 2,03 332,1

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3318,40 -0,78 4,77 14,63 13,43 1,34 1,27 434,0

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 11.761,00 -42,00 1000 IDR/ USD 0,09 0,0003

EUR/IDR 15.785,03 -5,19 EUR / USD 1,34 -0,0001

JPY/IDR 114,68 0,06 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.436,73 6,01 SGD / USD 0,80 -0,0001

AUD/IDR 10.973,37 13,66 AUD / USD 0,93 -0,0004

GBP/IDR 19.835,51 45,97 GBP / USD 1,69 0,0003

CNY/IDR 1.903,27 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.677,61 3,11 MYR / USD 0,31 0,0004

KRW/IDR 11,41 0,03 100 KRW / USD 0,10 0,0002

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.80

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50

ECB Rate (%) Euro 0.15 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

5 August 2014

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Jul'14 Jun'14 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.94 1.99 SBI (9M) 7,09418

Inflation YOY % 4.53 6.70 SBIS (9M) 7,09418

Inflation MOM % 0.93 0.43

Foreign Reserve (US$) 107.68 107.68

GDP (IDR Tn) 2,401,247.50 2,401,247.50

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

05 Aug* Indonesia GDP YoY Turun menjadi 5.20% dari 5.21%

05 Aug* Indonesia GDP QoQ Naik menjadi 2.63% dari 0.95%

05 Aug* US Factory Orders Naik menjadi 0.6% dari -0.5%

06 Aug* US Trade Balance Defisit naik menjadi $44.9 bn dari $44.4 Bn

07 Aug* Indonesia Foreign reserves

--07 Aug* Indonesia Net Foreign Assets

--07 Aug* US Initial Jobless Claims Naik menjadi 304 ribu dari 302 ribu

07 Aug* US Continuing Claims Turun menjadi 2500 ribu dari 2539 ribu

08 Aug* US Consumer Credit Turun menjadi $18.65 Bn dari $19.60 Bn

08 Aug* US Unit Labor Costs Turun menjadi 1.2% dari 5.7%

08 Aug* US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.7% dari 0.5%

08 Aug* US Wholesale Trade Sales MoM Naik menjadi 0.8% dari 0.7%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 7900 2.27 7.63 BBRI IJ 10975 -2.01 -5.92 UNVR IJ 31475 2.36 5.96 KLBF IJ 1655 -4.34 -3.79 PGAS IJ 6100 3.39 5.22 INTP IJ 24350 -2.40 -2.38 TLKM IJ 2690 1.51 4.34 IIKP IJ 1400 -22.22 -1.45 UNTR IJ 23900 4.37 4.02 INVS IJ 1420 -5.96 -0.97 EXCL IJ 5775 6.94 3.45 BMTR IJ 1865 -2.86 -0.84 BBCA IJ 11725 1.08 3.29 AALI IJ 26250 -1.69 -0.76 TBIG IJ 8900 7.23 3.10 PWON IJ 401 -3.37 -0.73 SCMA IJ 3980 4.74 2.84 ANTM IJ 1220 -3.94 -0.51 MNCN IJ 2780 6.31 2.52 ACES IJ 900 -2.70 -0.46

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

(6)

      

 

 

 

 

 

 

5 August 2014

5 August 2014

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

PANR 8.18 Cash Dividend 04 Aug-14 05 Aug-14 07 Aug-14 21 Aug-14

ETWA 1.62 Cash Dividend 04 Aug-14 05 Aug-14 07 Aug-14 21 Aug-14

DPNS 20.00 Cash Dividend 04 Aug-14 05 Aug-14 07 Aug-14 21 Aug-14

MDRN 2.00 Cash Dividend 04 Aug-14 05 Aug-14 07 Aug-14 21 Aug-14

GEMA 7.00 Cash Dividend 04 Aug-14 05 Aug-14 07 Aug-14 21 Aug-14

DART 28.00 Cash Dividend

 

06 Aug-14 07 Aug-14 11 Aug-14 25 Aug-14

GGRM 800.00 Cash Dividend

 

06 Aug-14 07 Aug-14 11 Aug-14 25 Aug-14

LION 400.00 Cash Dividend

 

06 Aug-14 07 Aug-14 11 Aug-14 25 Aug-14

LMSH 200.00 Cash Dividend

 

06 Aug-14 07 Aug-14 11 Aug-14 25 Aug-14

AMRT 4.25 Cash Dividend

 

07 Aug-14 08 Aug-14 12 Aug-14 26 Aug-14

SMAR 5.00 Cash Dividend

 

08 Aug-14 11 Aug-14 13 Aug-14 27 Aug-14

PANS 115.00 Cash Dividend 11 Aug-14 12 Aug-14 14 Aug-14 27 Aug-14

DGIK 2.50 Cash Dividend

 

12 Aug-14 13 Aug-14 15 Aug-14 22 Aug-14

RUIS 7.50 Cash Dividend

 

12 Aug-14 13 Aug-14 15 Aug-14 29 Aug-14

KIAS 1.51 Cash Dividend

 

12 Aug-14 13 Aug-14 15 Aug-14 29 Aug-14

PUDP 12.00 Cash Dividend

 

14 Aug-14 15 Aug-14 19 Aug-14 29 Aug-14

IPOL 1.00 Cash Dividend

 

15 Aug-14 18 Aug-14 20 Aug-14 03 Sep-14

IKBI 20.00 Cash Dividend

 

18 Aug-14 19 Aug-14 21 Aug-14 04 Sep-14

SCMA 51.00 Cash Dividend

 

18 Aug-14 19 Aug-14 21 Aug-14 05 Sep-14

RDTX 105.00 Cash Dividend

 

22 Aug-14 25 Aug-14 27 Aug-14 10 Sep-14

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BABP Rights Issue 15:22 100.00 27-Jun-14 30-Jun-14 04 Jul – 21 Aug’14

BCAP Rights Issue 25:33 900.00 27-Jun-14 30-Jun-14 04 Jul – 21 Aug’14

BUMI Rights Issue 20:31 250.00 07-Jul-14 08-Jul-14 15 Jul – 01 Sep’14

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

SAFE RUPST 08-Aug-14

CMNP RUPSLB 13-Aug-14

SIMA RUPSLB 18-Aug-14

FPNI RUPSLB 26-Aug-14

PSKT RUPSLB 26-Aug-14

PSAB RUPSLB 29-Aug-14

PNBN RUPSLB 01-Sep-14

(7)

      

 

 

 

 

 

5 August 2014

5 August 2014

ASII

TRADING BUY

S1 7650 R1 8000 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 7300 R2 8350

Closing

Price 7900

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp7850-Rp8350

• Entry Rp7900, take Profit Rp8350

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 49.66 Positif

MACD 37.5 Positif

True Strength Index (TSI) 51.4 Positif

Bollinger Band (Mid) 7585 Positif

MA5 7745 Positif 6,400 6,800 7,200 7,600 8,000 8,400

February March April May Jun Jul August

ASII - Daily 04/08/2014 Open 7700, Hi 7900, Lo 7550, Close 7900 (2.3%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 7,955.00, Fractal Up = 7,900.00, Fractal Down = 7,450.00, MA(Close,5) = 7,745.00, MA1(Close,8) = 7,712.50, MA2(Close

7,745 7,712.5 7,661.67 7,450 7,255.83 7,900 7,900 7,914.17 7,955 64,681,200 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 48.77, Stochastic %K = 60.26, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

48.7749 48.7749 20 60.2564 60.2564 80 -40.0 0.0 40.0 80.0 120.0 0.0 ASII - MACD (6,9) = 37.45, Signal() = 31.73

31.7274 37.4507 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = 51.45 41.457 0.00000 51.4517

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

INDF

TRADING BUY

S1 7050 R1 7250 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 6800 R2 7500

Closing

Price 7175

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp7150-Rp7500

• Entry Rp7175, take Profit Rp7475

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 69.85 Positif

MACD 21.6 Positif

True Strength Index (TSI) 33.5 Positif

Bollinger Band (Mid) 6976 Positif

MA5 7075 Positif 6,600 6,800 7,000 7,200 7,400 7,600 7,800

February March April May Jun Jul August

INDF - Daily 04/08/2014 Open 6950, Hi 7175, Lo 6950, Close 7175 (1.4%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 6,910.63, Fractal Up = 7,150.00, Fractal Down = 6,900.00, MA(Close,5) = 7,075.00, MA1(Close,8) = 7,059.38,

7,059.38 7,041.67 6,910.63 6,900 6,714.78 7,075 7,150 7,175 7,237.72 9,912,900 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 81.55, Stochastic %K = 91.07, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

81.5476 80 20 81.5476 91.0714 91.0714 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 INDF - MACD (6,9) = 21.55, Signal() = 18.01

18.0065 21.5501 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = 33.45 22.8422 0.00000 33.4463

(8)

      

 

 

 

 

 

5 August 2014

5 August 2014

PGAS

TRADING BUY

S1 5850 R1 6250 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 5450 R2 6650

Closing

Price 6100

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp6050-Rp6350

• Entry Rp6100, take Profit Rp6350

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 88.20 Positif

MACD 43.1 Positif

True Strength Index (TSI) 23.4 Positif

Bollinger Band (Mid) 5759 Positif

MA5 6035 Positif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400

February March April May Jun Jul August

PGAS - Daily 04/08/2014 Open 5775, Hi 6100, Lo 5700, Close 6100 (3.4%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 5,606.00, Fractal Up = 6,125.00, Fractal Down = 5,725.00, MA(Close,5) = 6,035.00, MA1(Close,8) = 5,996.88

5,996.88 5,846.67 5,725 5,606 5,305.63 6,035 6,100 6,125 6,211.87 23,355,200 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 74.35, Stochastic %K = 68.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

68.8726 68.8726 20 74.3464 74.3464 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 PGAS - MACD (6,9) = 43.14, Signal() = 46.63

43.1367 46.6299 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PGAS - TSI(3,5,3) = 23.44 23.4448 0.00000 35.6673

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

SMGR

TRADING BUY

S1 16450 R1 16900 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 15950 R2 17400

Closing

Price 16725

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp16675-Rp17375

• Entry Rp16725, take Profit Rp17375

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 74.12 Positif

MACD 43.7 Positif

True Strength Index (TSI) -3.1 Positif

Bollinger Band (Mid) 16259 Positif

MA5 16690 Positif 13,800 14,400 15,000 15,600 16,200 16,800 17,400 18,000

February March April May Jun Jul August

SMGR - Daily 04/08/2014 Open 16575, Hi 16825, Lo 16350, Close 16725 (0.9%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 15,829.72, Fractal Up = 17,150.00, Fractal Down = 15,925.00, MA(Close,5)= 16,690.00, MA1(Close,8)=

16,690 16,653.3 15,925 15,829.7 14,809.8 16,709.4 16,725 17,150 17,707.7 14,370,200 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 62.36, Stochastic %K = 59.18, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

59.1837 59.1837 20 62.3583 62.3583 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 SMGR - MACD (6,9) = 43.66, Signal() = 59.67 43.6572 59.6668 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMGR - TSI(3,5,3) = -3.14 0.00000 -3.13911 1.12788

(9)

      

 

 

 

 

 

5 August 2014

5 August 2014

TLKM

TRADING BUY

S1 2625 R1 2725 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 2500 R2 2850

Closing

Price 2690

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp2680-Rp2850

• Entry Rp2690, take Profit Rp2840

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 66.03 Positif

MACD 9.5 Positif

True Strength Index (TSI) 13.1 Positif

Bollinger Band (Mid) 2600 Positif

MA5 2648 Positif 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500 2,600 2,700 2,800

February March April May Jun Jul August

TLKM - Daily 04/08/2014 Open 2600, Hi 2700, Lo 2590, Close 2690 (1.5%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 2,551.39, Fractal Up = 2,710.00, Fractal Down = 2,545.00, MA(Close,5) = 2,648.00, MA1(Close,8) = 2,657.50

2,648 2,637 2,551.39 2,545 2,456.68 2,657.5 2,690 2,710 2,743.32 212,200,70 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TLKM - Stochastic %D(5,3,3) = 58.92, Stochastic %K = 69.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

58.9226 58.9226 20 69.697 69.697 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 TLKM - MACD (6,9) = 9.52, Signal() = 9.23 9.23453 9.52133 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 13.07 9.94123 0.00000 13.0741

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

BMRI

TRADING BUY

S1 10100 R1 10350 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 9850 R2 10600

Closing

Price 10275

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp10225-Rp10600

• Entry Rp10275, take Profit Rp10600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 53.20 Positif

MACD -10.9 Positif

True Strength Index (TSI) -50.4 Positif

Bollinger Band (Mid) 10264 Positif

MA5 10390 Negatif 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800

February March April May Jun Jul August

BMRI - Daily 04/08/2014 Open 10225, Hi 10275, Lo 10025, Close 10275 (0.2%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 10,838.50, Fractal Up = 10,750.00, Fractal Down = 9,625.00, MA(Close,5) = 10,390.00, MA1(Close,8) = 10,481.25

10,436.7 10,390 10,275 9,625 9,570.66 10,481.3 10,750 10,838.5 10,956.8 38,622,300 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 23.07, Stochastic %K = 24.13, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

23.0688 23.0688 20 24.127 24.127 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 0.0 BMRI - MACD (6,9) = -10.85, Signal() = 7.03

-10.852 7.03486 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI - TSI(3,5,3) = -50.39 -30.2146 -50.3938 0.00000

(10)

      

 

 

 

 

 

 

5 August 2014

5 August 2014

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

04/08/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture

AALI Trading Sell 26250 26250 25850 25025 25850 26675 27500 Negatif Negatif Negatif 29350 25600

LSIP Trading Buy 2115 2115 2200 2015 2080 2145 2210 Positif Positif Positif 2400 1995

SGRO Trading Buy 2100 2100 2170 2035 2080 2125 2170 Positif Positif Positif 2395 1985

Mining

BUMI Trading Sell 191 191 185 173 185 197 209 Negatif Negatif Positif 196 126

PTBA Trading Sell 12500 12500 11850 10750 11800 12850 13900 Negatif Negatif Positif 11700 10250

ADRO Trading Buy 1235 1235 1320 1125 1190 1255 1320 Positif Positif Positif 1305 1080

MEDC Trading Buy 3500 3500 3565 3415 3465 3515 3565 Positif Positif Positif 3700 3250

INCO Trading Buy 4000 4000 4130 3845 3940 4035 4130 Positif Positif Positif 4025 3525

ANTM Trading Sell 1220 1220 1180 1180 1210 1240 1270 Negatif Negatif Positif 1270 1070

TINS Trading Sell 1400 1400 1310 1305 1365 1425 1485 Negatif Negatif Positif 1505 1230

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 16725 16725 17375 15975 16450 16925 17400 Positif Positif Positif 17150 14925

INTP Trading Sell 24350 24350 23750 22275 23750 25225 26700 Negatif Negatif Negatif 27500 22350

SMCB Trading Sell 2975 2975 2850 2850 2935 3020 3105 Negatif Negatif Negatif 3100 2520

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7900 7900 8350 7325 7675 8025 8375 Positif Positif Positif 8050 7125

GJTL Trading Sell 1750 1750 1660 1660 1725 1790 1855 Negatif Negatif Negatif 1945 1705

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7175 7175 7475 6800 7025 7250 7475 Positif Positif Positif 7150 6700

GGRM Trading Buy 54400 54400 54900 52500 53700 54900 56100 Positif Positif Positif 54475 51650

UNVR Trading Buy 31475 31475 32125 28175 30150 32125 34100 Positif Positif Positif 33000 29250

KLBF Trading Sell 1655 1655 1625 1555 1625 1695 1765 Negatif Negatif Negatif 1800 1600

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1575 1575 1540 1485 1540 1595 1650 Positif Positif Negatif 1685 1425

PTPP Trading Buy 2285 2285 2225 2125 2225 2325 2425 Positif Positif Negatif 2420 1755

WIKA Trading Sell 2615 2615 2550 2550 2595 2640 2685 Negatif Negatif Negatif 2860 2145

ADHI Trading Buy 3060 3060 3155 2960 3025 3090 3155 Positif Positif Negatif 3420 2620

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 6100 6100 6350 5425 5825 6225 6625 Positif Positif Positif 6125 5275

JSMR Trading Sell 6400 6400 6250 5925 6250 6575 6900 Negatif Negatif Positif 6500 5800

ISAT Trading Sell 3975 3975 3750 3385 3745 4105 4465 Negatif Negatif Negatif 4150 3580

TLKM Trading Buy 2690 2690 2840 2510 2620 2730 2840 Positif Positif Positif 2710 2405

CMNP Trading Sell 3900 3900 3840 3750 3840 3930 4020 Negatif Negatif Negatif 4200 3325

Finance

BMRI Trading Buy 10275 10275 10600 9850 10100 10350 10600 Positif Positif Negatif 11000 9625

BBRI Trading Sell 10975 10975 10700 10075 10700 11325 11950 Negatif Negatif Negatif 12200 9850

BBNI Trading Buy 5125 5125 5325 4885 5025 5175 5325 Positif Positif Positif 5300 4740

BBCA Trading Buy 11725 11725 12000 10425 11200 11975 12750 Positif Positif Positif 11800 10700

BBTN Trading Buy 1050 1050 1090 1015 1040 1065 1090 Positif Positif Negatif 1230 1005

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 23900 23900 24575 21775 23175 24575 25975 Positif Positif Positif 25350 21975

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan maupun laba bersih Perseroan masih tercatat inline dengan konsensus, namun patut diketahui Perseroan mencatatkan peningkatan yang signifikan keuntungan

Perseroan meraih laba bersih sebesar Rp1,71 miliar hingga periode De- sember 2014 dibandingkan rugi Rp12,04 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.. Penjualan bersih

Perseroan membukukan penurunan tipis laba bersih per Maret 2015 menjadi Rp130,19 miliar, dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp131

Perseroan mengalami penurunan laba bersih sebesar 18.75% menjadi Rp33.91 miliar hingga 31 Desember 2016 dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang

Perseroan mengalami penurunan laba bersih sebesar 63,52% hingga Juni 2016 menjadi Rp112,64 miliar dibandingkan laba bersih Rp308,85 miliar periode sama tahun sebelumnya..

Perseroan meraih laba bersih Rp1,05 triliun hingga periode Desember 2015 naik tajam dari laba bersih tahun sebelumnya yang Rp568,06 miliar di periode yang sama.. Pendapatan

Pembangunan Perumahan (PTPP) memproyeksikan laba bersih tahun 2013 akan mencapai Rp 407 miliar atau tumbuh 31% YoY dibandingkan laba perseroan tahun 2012 sebesar Rp 309

Gunawan Dianjaya Steel (GDST) mencatatkan kerugian sebesar Rp58,48 miliar sepanjang semester I 2015 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang meraih laba sebesar