• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SENASTEK ICoSTH 2019 SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI INTERNATIONAL CONFERENCE OF SCIENCE, TECHNOLOGY AND HUMANITIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING SENASTEK ICoSTH 2019 SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI INTERNATIONAL CONFERENCE OF SCIENCE, TECHNOLOGY AND HUMANITIES"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

INTERNATIONAL CONFERENCE OF SCIENCE,

TECHNOLOGY AND HUMANITIES

Chair

Ni Nyoman Pujianiki

General Secretary

Agoes Ganesha Rahyuda

Putu Yadnya

TPC Chair

Gusti Ayu Made Suartika

I Nyoman Udayana

Treasury

I Wayan Sariasih

Conference Management System

Nyoman Putra Sastra

Duman Care Khrisne

Program Chair

Ngakan Ketut Acwin Dwijendra

Proceeding

Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti

Komang Oka Saputra

Nyoman Pramaita

Widyadi Setiawan

IGAK Diafari Djuni Hartawan

I Wayan Nico Fajar Gunawan

I Made Budi Arsika

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

Penerbit

Udayana Press

Universitas Udayana, Jalan PB. Sudirman, Denpasar

(3)

p

enyelenggaraan senastek yang ke VI

dalam upaya menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. seminar ini merupakan sarana komunikasi bagi para peneliti dan pengabdi dari perguruan tinggi, institusi pendidikan, lembaga penelitian, maupun industri guna mempercepat pengembangan sains dan teknologi.

Penyelenggaraan senastek VI bertujuan mendesiminasikan hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat untuk tahun 2019. disamping itu senastek VI tahun 2019 ini juga diselenggarakan dalam kaitan dengan ulang tahun ke 57 Universitas Udayana dan dalam rangka desimininasi hasil-hasil penelitian peneliti dari berbagai perguruan tinggi termasuk Unud, Lembaga penelitian, dll. Tema senastek VI adalah “Penguatan Kolaborasi Sains, Teknologi, dan Humaniora Melalui Pembangunan Berkelanjutan” dengan tujuan penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengabdian, Ajang pertemuan ilmiah para peneliti dan pengabdi yang bergerak di bidang sains dan teknologi, dan sarana tukar informasi bagi para peneliti dan pengabdi dalam rangka pengembangan sains dan teknologi ke depan. Topik makalah meliputi: Kesehatan dan obat – obatan; ilmu sosial dan Humaniora; Ketahanan Pangan dan Pertanian; Teknik Elektro, Elektronika dan informatika; Teknik Material dan Teknologi Pengolahan; Transportasi, Teknik sipil, Arsitektur dan Lingkungan Binaan; Veteriner dan Peternakan; Biodiversitas, dan ilmu lingkungan; Pertahanan, keamanan, dan Pembangunan Berkelanjutan; Energi Baru dan Terbarukan.

Kegiatan seminar ini diharapkan dapat mendorong terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman dalam menerapkan sains dan teknologi untuk pemecahan permasalahan di masyarakat, serta kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan publikasi hasil penelitian dan pengabdian serta kerjasama antar peneliti, antar perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian di indonesia

Bukit Jimbaran, November 2019

Panitia

(4)

Pande Gde Sasmita Julyantoro

Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti

I Gede Hendrawan

Nyoman Pramaita

Ni Luh Watiniasih

Yan Ramona

I Putu Suparthana

I Made Kardena

Iriani Setyawati

I Nyoman Arya Thanaya

I Wayan Widiada

Ida Bagus Wayan Gunam

I Nyoman Udayana

Ni Ketut Arismayanti

I Wayan Suardana

Ni Made Rasmanda Gelgel

Ida Bagus Putra Yadnya

Ketut Artawa

Made Sri Satyawati

Ni Luh Nyoman Seri Malini

I Nengah Sudipa

Agoes Ganesha Rahyuda

Ni Putu Sri Harta Mimba

Putu Saroyini Piartrini

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

(5)

ISBN : 978-602-294-385-3

D A F T A R I S I

Kajian Dinamika Umat Beragama Di Palasari Kabupaten Jembrana Bali 001-1 – 001-4

Fransiska Dewi Setiowati Sunaryo, I Ketut Ardhana, Anak Agung Ayu Rai Wahyuni

Analisa Kualitas Air di Sungai Mati, Badung-Bali 002-1 – 002-4

Ima Yudha Perwira, Rani Ekawaty

Analisa Motivasi Mahasiswa Memilih Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

003-1 – 003-4

I Nyoman Tri Ediwan, Anak Agung Sagung Shanti Sari Dewi

Analisis Framing Pemberitaan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender pada Portal Berita Online Tempo.co

004-1 – 004-4

Ade Devia Pradipta, Putu Titah Kawitri Resen

Analisis Pengaruh Financial Indicators, Corporate Governance dan Variabel Ekonomi Makro Terhadap Financial Distress

005-1 -005-5

Made Reina Candradewi, Agoes Ganesha Rahyuda

Analisis Peran Pemerintah dan Modal Sosial Terhadap Orientasi Kewirausahaan BUMDes di Kabupaten Jembrana Bali

006-1 – 006-4

G K Gandhiadi, I P E N Kencana

Pengaruh Jarak Terhadap Sebaran Laju Dosis Radiasi Di Sekitar Ruang Ct Scan Multi Slice 64 Di Rsup Sanglah Denpasar

007-1 – 007-4

Ni Nyoman Ratini, I Made Yuliara

Aplikasi Hot Water Treatment Pada Penilaian Subyektif Buah Salak Bali Selama Penyimpanan untuk SENASTEK-ICoSTH 2019

008-1 – 008-4

Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja, Pande Ketut Diah Kencana

Dampak Ekonomi Desa Wisata pada Masyarakat dan Potensi Keberlanjutannya

009-1 – 009-4

Ketut Jayanegara, Luh Putu Trisna Darmayanti

Rancang Bangun Sistem Informasi Pemantau Kesehatan Balita Menggunakan Sistem Inferensi Fuzzy

010-1 – 010-4

I Made Sunia Raharja, Gusti Agung A. Putri

Pengembangan Alat Ukur Kesejahteraan Psikologis Sivitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

011-1 – 011-3

(6)

ISBN : 978-602-294-385-3

Sistem Patrilineal di Bali dan Di Jepang Menghadapi Modernisasi 012-1 – 012-4

NPL Wedayanti, NMA Anita Dewi

Keanekaragaman Molusca Di Hutan Mangrove Forum Konservasi Putri Menjangan Desa Pejarakan Kabupaten Buleleng

013-1 – 013-3

I Ketut Muksin, I Ketut Ginantra, Martin Joni

Penambahan Lower Limb Neurodynamic dalam Meningkatkan Fleksibilitas pada Kasus Short Hamstring Syndrome

014-1 – 014-4

Ni Komang Ayu Juni Antari, Gede Parta Kinandana

Efek Protektif Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Sabut Elastis Kulit: Studi Deskriptif

015-1 – 015-4

I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti, Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, Ni Luh Gede Yoni Komalasari

Efektifitas Ekstrak Daun Kedondong Hutan (Spondias Pinnata) Dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni Candida Albicans Pada Plat Gigi Tiruan Lepasan Resin Akrilik Heat Cured

016-1 – 016-5

Ni Kadek Fiora Rena Pertiwi, Desak Nyoman Ari Susanti

Evaluasi Kinerja Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Dana Desa pada Desa Kategori Berkembang di Kabupaten Gianyar Tahun 2018

017-1 – 017-4

I Putu Dharmanu Yudartha, Komang Adi Sastra Wijaya

Gambaran Pemanfaatan Layanan Luviva (Cervical Scan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Badung

018-1 – 018-4

R. Listyowati, P. Muliawan

Hubungan Pola Hidup Dengan Hipertensi Pada Penduduk Usia Dewasa Di Kabupaten Gianyar

019-1 – 019-3

Made Oka Ari Kamayani, Putu Oka Yuli Nurhesti

Implementasi Metode Analitical Hierarcy Proses (AHP) pada Sistem Penentuan Kredit Lembaga Perkreditan Desa (LPD)

020-1 – 020-4

Made Agung Raharja, I Gn Lanang Wijayakusuma, I Wayan Supriana

Implementasi Program Gerakan Pembangunan Siaga Desa Swatantra (PSDS) Studi Kasus Pembangunan Infrastruktur Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Taro

021-1 – 021-4

Komang Adi Sastra Wijaya

Implementasi E-Commerce Pada Toko Sarana Upakara 022-1 – 022-4

(7)

ISBN : 978-602-294-385-3

Kandungan Mineral Oksida Pasir Besi Pantai Tegal Lenga 023-1 – 023-3

P. Suardana, M. Sumadiyasa

Karakterisasi dan Penapisan Fitokimia Ekstrak Kulit Buah Jeruk Limau 024-1 – 024-4

Ketut Widyani Astuti, A. A. G. Rai Yadnya Putra, Ni Komang Cahyaningsih, I G. P. Anindhita Putra Wicaksana

Membangun Loyalitas Nasabah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Provinsi Bali

025-1 – 025-4

I Nyoman Nurcaya, Ni Made Rastini

Linieritas Keluaran Radiasi Pesawat Sinar-X Dan Hubungannya Dengan Ketebalan Pasien

026-1 – 026-4

Ratnawati I. G. A., Suandayani K. T., Sutapa G.N.

Mobile Crowdsensing Menggunakan Jaringan Oportunistik 027-1 – 027-4

Putu Arya Mertasana, Ngurah Indra Er

Pande Wayan Suteja Neka Budayawan dan Pelestari Pusaka Keris di Bali 028-1 – 028-3

I Wayan Tagel Eddy, Sulandjari

Partisipasi Masyarakat Dalam Mengembangkan Desa Wisata Sawan 029-1 – 029-3

M Susilawati , I Wayan Sumarjaya

Pengaruh Store Environment Dan Impulse Buying Tendency Terhadap Urge To Buy Impulsively Dan Impulse Buying Behaviour

030-1 – 030-4

Eka Sulistyawati, Ni Ketut Seminari

Pengaruh Bahasa Inggris Terhadap Pilihan Berbahasa Generasi Milenial 031-1 – 031-4

Anak Agung Sagung Shanti Sari Dewi, I Nyoman Sedeng

Pengaruh Harga Dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pemesanan Akomodasi Melalui Online Travel Agent Airbnb

032-1 – 032-5

Putu Agus Wikanatha Sagita, I Made Kusuma Negara

Niat Beli Ulang Sepeda Motor Merek Honda di Kota Denpasar 033-1 – 033-5

IGA Ketut Sri Ardani, Eka Sulistyawati

Motivasi dan Sikap Mahasiswa dalam Pembelajaran Bahasa Prancis di Prodi Sastra Inggris Universitas Udayana

034-1 – 034-5

Putu Weddha Savitri, I Gusti Agung Istri Aryani

Pengembangan Formulasi Bebean Menjadi Pangan Fungsional Dengan Penamba`Han Kacang-Kacangan

035-1 – 035-5

(8)

ISBN : 978-602-294-385-3

Pengembangan Sistem Rekomendasi Musik Berdasarkan Konteks Menggunakan Data Listening History

036-1 – 036-5

Gst. Ayu Vida Mastrika Giri, I Gusti Agung Gede Arya Kadyanan

Penggambaran Kelas Proletar Dalam Cerpen Karya Kobayashi Takiji 037-1 – 037-4

Ni Luh Putu Ari Sulatri, Silvia Damayanti

PERAN COFFEE SHOP MEMODERASI DAYA TARIK PENGUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

038-1 – 038-4

Ni Ketut Seminari, I Gusti Agung Ketut Sri Ardani

Peran Desa Adat Tenganan Pegringsingan Dalam Pengelolaan Keuangan Desa Melalui Jaringan Ekowisata Desa (JED)

039-1 – 039-4

I Dewa Ayu Putri Wirantari, Ni Made Anggita Sastri Mahadewi, Putu Nomy Yasintha

Peran Fandom K-Pop Di Bali Sebagai Agen People To People Diplomacy Dalam Mendukung Penyebaran Hallyu Sebagai Kebudayaan Global

040-1 – 040-4

Putu Ratih Kumala Dewi, Adi P.Suwecawangsa

Perancangan Aplikasi Pencarian Foto Wajah Seseorang pada Media Penyimpanan Berbasis Metode Face Recognition

041-1 – 041-5

I Putu Arya Dharmaadi, Gusti Made Arya Sasmita

Perancangan Blended Learning pada Mata Kuliah Practice of English-Indonesian Translation, PS Sastra Inggris, FIB, UNUD

042-1 – 042-4

Ni Made Ayu Widiastuti, Ketut Santi Indriani

Rekam Medis Infus Berbasis WEB 043-1 – 043-4

I Wayan Supardi, I Made Satriya Wibawa, Nyoman Wendri

Perbandingan Kinerja Struktur Beton Bertulang Dengan Kolom Bujursangkar dan Kolom Pipih

044-1 – 044-4

Ida Bagus Rai Widiarsa, I Putu Deskarta

Perbandingan Serial Drama sebagai Instrumen Soft Power India dan Korea Selatan

045-1 – 045-4

Putu Titah Kawitri Resen, Ade Devia Pradipta

Perbedaan Efektivitas Muscle Energy Technique Dibandingkan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation Pada Intervensi Ultrasound Therapy Dan Neck Stabilization Exercise Pada Mechanical Neck Pain

046-1 – 046-4

Made Hendra Satria Nugraha, Ni Komang Ayu Juni Antari, Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati

(9)

ISBN : 978-602-294-385-3

Pengukuran Pendapat Siswa SMA/SMK tentang Berbusana Adat Bali Ke Sekolah

047-1 – 047-4

Luh Putu Ida Harini, Kartika Sari

Perencanaan Dan Pengendalian Produksi Pada Usaha Kerajinan Tedung Khas Bali

048-1 – 048-4

Ni Ketut Purnawati, I Gusti Bagus Wiksuana

Peringkasan Teks Secara Ekstraktif Dengan TF-ISF Dan Fuzzy C-Means 049-1 – 049-3

I Made Suwija Putra, Ni Putu Sutramiani, Yonathan Adiwinata

Pola Penggunaan Media Sosial Di Denpasar 050-1 – 050-4

Ni Made Ras Amanda Gelgel

Potensi Penerapan Sistem Budidaya Ikan Kombinasi Akuaponik Pada Skala Rumah Tangga

051-1 – 051-4

Gde Raka Angga Kartika, Ayu Putu Wiweka Khrisna Dewi

Pemantauan Dosis Pasien Radiologi

Untuk Penyususnan Drl (Diagnostic Reference Level) Lokal

052-1 – 052-4

Suryatika I B M, Sutapa G N, Kasmawan I G A

Rancang Bangun Meter Air Bersama dilengkapi Ponsel berbasis Mikrokontroler

053-1 – 053-4

I Gusti Agung Putu Raka Agung, I Gst A. Komang Diafari Djuni H, I Gusti Agung Made Yoga Mahaputra, Fachri Zamzami

Niat Beli Remaja Terhadap Makanan Tradisional Bali Dengan Inovasi Yang Berorientasi Pelanggan

054-1 – 054-4

Ni Made Rastini, I Nyoman Nurcaya

Sistem Pengenalan Batik berbasis Mobile Menggunakan Metode Deep Learning

055-1 – 055-4

Dewa Made Sri Arsa, Anak Agung Ngurah Hary Susila, Made Prastha Nugraha, I Kadek Sastrawan, Henrico Aldy Ferdian

Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness) Pada Beberapa Variasi Umur Tanaman

056-1 – 056-4

Putu Sanna Yustiantara, I G. N. Agung Dewantara P, 3. Andika Dhananjaya, N. L. G. Wiwin Pebriani

Standar Pengaturan Penyelesaian Sengketa Investasi Asing Berdasarkan Hukum Internasional

057-1 – 057-4

Made Suksma Prijandhini Devi Salain, Anak Agung Sri Utari

Strategi Kesantunan Berbahasa dalam Drama Jepang 058-1 – 058-4

(10)

ISBN : 978-602-294-385-3

Strategi Pengawasan Inspektorat dalam meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Pemerintah Kabupaten Tabanan

059-1 – 059-4

Ni Putu Anik Prabawati, Ni Wayan Supriliyani

Strategi Puskesmas II Denpasar Barat dalam Persiapan Akreditasi dengan Metode Balanced Scorecard

060-1 – 060-4

Luh Putu Sinthya Ulandari, Ni Made Sri Nopiyani

Studi Etnografi Keluarga Pasien ODGJ: Kelelahan, keputusasaan, dan Strategi Koping dalam Balutan Resiliensi Keluarga Etnis Bali

061-1 – 061-4

Bambang Dharwiyanto Putro, I Nyoman Suarsana

Studi Etnografi Pola Asuh Anak Keluarga Muslim Melayu Dalam Balutan Kearifan Lokal di Kelurahan Loloan Timur Kabupaten Jembrana

062-1 – 062-4

I Ketut Kaler, Bambang Dharwiyanto Putro

Analisis Parameter Indeks Vegetasi Untuk Identifikasi Vegetasi Cengkeh 063-1 – 063-4

I Made Yuliara, Ni Nyoman Ratini

Kajian Limbah Konstruksi Pada Proyek Gedung Menggunakan Metode Pareto

064-1 – 064-4

Ida Ayu Rai Widhiawati, Gede Astawa Diputra, Ida Bagus Rai Adnyana

Studi Sikap Human Resources Department (HRD) Manajer Terhadap Tenaga Kerja Disabilitas Pada Hotel Berbintang Di Kota Denpasar

065-1 – 065-5

I G N Widyatmaja, Ni Ketut Arismayanti

Efek Protektif Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Sabut Elastis Kulit: Studi Deskriptif

066-1 – 066-4

I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti, Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, Ni Luh Gede Yoni Komalasari

Verifikasi Proteksi Radiasi Sinar-X Pada Unit Radiologi Diagnostik Rs. Kasih Ibu Kedonganan

067-1 – 067-4

I Ketut Putra, IB Made Suryatika, IGA Ayu Ratnawati

Klasterisasi Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Berdasarkan Indikator IPM 068-1 – 068-5

I Komang Gde Sukarsa, G K Gandhiadi, Eka N Kencana

Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kebun Bunga Di Desa Pengotan Bangli Menjadi Potpourri

069-1 – 069-4

Luh Putu Febryana Larasanty, Ni Luh Putu Vidya Paramita, Ni Made Pitri Susanti, Ni Made Widi Astuti

Perbedaan Efektivitas Pemberian Twelve Balance Exercise Dan Otago Home Exercise Terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamis Pada Lanisa Di Banjar Tainsiat Desa Dangi Puri Denpasar Bali

070-1 – 070-4

(11)
(12)

XXX-1

STUDI TENTANG PELEMBAGAAN

WISATAWAN BACKPACKER DI UBUD

1

I. P. Sudana

PS. Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Denpasar, Bali sudanaputu@yahoo.com

2

Ni P. Eka Mahadewi

PS. Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Denpasar, Bali eka.mahadewi@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini didasari oleh kurangnya perhatian pemerintah dan masih minimnya studi yang terkait dengan eksistensi wisatawan backpacker di Bali pada umumnya dan kawasan pariwisata Ubud pada khususnya, sehingga keberadaannya kurang diperhitungkan dalam pengembangan pariwisata di Bali. Hal ini disebabkan karena masih adanya pemikiran yang steoratife tentang wisatawan backpacker yakni wisatawan yang daya belinya sangat rendah, tidak ramah lingkungan, mabuk-mabukan, sex bebas, kurang menghargai budaya lokal dan seterusnya. Wisatawan backpacker tergolong wisatawan yang lebih individualistik merupakan kelompok wisatawan yang tak terlembagakan (non-institutionalised tourist), memiliki pola perjalanan yang spesifik berbeda dengan pola perjalanan wisatawan massal (institutionalized tourist). Sama halnya dengan wisatawan secara umum, wisatawan backpacker juga memerlukan jasa dan pelayanan seperti : sarana transportasi, makan dan minum, akomodasi, hiburan, dan menikmati daya tarik wisata yang unik. Keberadannya juga memberikan dampak ekonomi, sosial budaya dan lingkungan di daerah yang dikunjunginya. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pola perjalanan dan aktivitas wisatawan backpacker pun cenderung mengalami proses pelembagaan ke arah pariwisata massal. Terbatasnya penelitian terhadap eksistensi wisatawan backpacker di Bali dan Ubud pada khususnya, membuat penelitian ini penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola perjalanan wisatawan dan proses pelembagaan (institutionalized) wisatawan

backpacker di Kawasan Pariwisata Ubud. Penelitian ini menemukan bahwa pola perjalanan wisatawan di Ubud meliputi pola

perjalan intra destinasi, inter destinasi, intra regional dan inter regional. Proses terlembaganya perjalanan wisatawan backpacker tidak terlepas dari respon masyarakat lokal Ubud yang ingin mendapatkan manfaat langsung dari perkembangan pariwisata khususnya wisatawan backpacker.

Kata Kunci : Backpacker, Pola Perjalanan, Pelembagaan

I. PENDAHULUAN

Trand wisatawan masa kini adalah mengunjungi suatu destinasi untuk mencari alternatif untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan dan melakukan hal yang berbeda dari pariwisata massal (Menuh, 2016). Backpacker merupakan salah satu dari sub kelompok wisatawan yang terlepas dari pariwisata massal dan berusaha untuk mencari pengalaman pariwisata yang lebih lengkap (Currie et al, 2011). Menurunnya biaya transportasi dan pertumbuhan media komunikasi melalui internet membuat perjalanan wisata backpacking ini terus meningkat (Maritha, 2010 dalam Menuh, 2016). Indonesia termasuk dalam rangkaian wisata backpacker Asia Tenggara yang meliputi Thailand, Singapura, dan Malaysia (Tze, Musa 2005). Melihat fenomena tersebut, sudah selayaknya Indonesia sebagai negara yang sudah terkenal dengan wisatanya mulai juga memperhatikan segmen wisata

backpacker. Berkembang dan munculnya kembali wisata ala backpacker merupakan peluang bagus bagi Indonesia

untuk mengembangkan pariwisata backpacker. Keanekaragaman daya tarik wisata yang teradapat di Indonesia dan harga yang relatif terjangkau menjadikan Indonesia sebagai surga bagi para backpacker. Hampir di semua daerah tujuan wisata di Indonesia mempunyai daerah khusus yang disenangi oleh wisatawan backpacker.

Penelitian terkait dengan eksistensi wisatawan backpacker di kawasan pariwisata Ubud sebagai area rural

enclave belum banyak dilakukan. Penelitian yang telah dilakukan hanya terbatas pada aspek produk meliputi kajian

(13)

lain-XXX-2

pergerakan, respon masyarakat lokal dan pelembagaan wisatawan backpacker di Ubud. Kajian tentang pola perjalanan wisatawan backpacker dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji destinasi – destinasi utama yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan backpacker di Bali, dan untuk menemukan destinasi utama di luar Bali yang dikunjungi wisatawan backpacker. Pola pergerakan wisatawan backpacker ini dikaji dari aspek inter destinasi, intra destinasi, inter regional dan intra regional. Pola pergerakan backpacker disusun dengan melakukan analisis kualitatif terhadap hasil observasi, wawancara dengan wisatawan backpacker, para sopir, tour guide, dan pengusaha tourist

information centre. Sedangkan kajian terhadap respon masyarakat lokal terhadap perkembangan pariwisata backpacker dalam penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui peran pengusaha atau penyedia jasa

pariwisata sebagai aktor yang turut menentukan proses pelembagaan (institutionalization) pariwisata backpacker ke arah pariwisata massal di Ubud.

II. METODELOGI

Beragam teknik memperoleh data penelitian untuk mengungkap berbagai fenomena wisatawan backpaker di kawasan pariwisata Ubud. Penelitian ini menerapkan prinsip-prinsip participatory dengan melibatkan para pemilik dan pengusaha home stay, touris information centre, usaha penyewaan sepeda motor, penyedia jasa angkutan wisata, tour guide, tokoh masyarakat Ubud, pengelola atraksi wisata untuk mendapatkan data tentang pelembagaan wisatawan backpacker, serta penyebaran kuesioner terhadap 168 orang wisatawan backpacker untuk mendapatkan data profil dan pola pergerakannya selama berada di kawasan pariwisata Ubud.

Tabel 1 Sumber Data dan Teknik Pemerolehan Data

Item Data Sumber Data Teknik Pemerolehan

Data 1. Identifikasi profil dan pola

perjalanan wisatawan

backpacker

Wisatawan backpacker  Wawancara,

 Penyebaran kuesioner / angket

2. Respon masyarakat lokal dan pelembagaan wisatawan

backpacker di Ubud

Pemilik hostel

 Penyedia jasa penyewaan sepeda motor

Pengusaha touris information

centre (TIC)

 Penyedia jasa angkutan wisata  Pemandu wisata

 Tokoh-tokoh masyarakat Ubud,  Pengelola atraksi dan daya tarik

wisata

 Observasi,

 Wawancara mendalam,  Kuesioner semi

terstruktur

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif yang tujuannya untuk menyajikan, mendeskripsikan atau menggambarkan, menguraikan, menjelaskan dan menjabarkan secara jelas dan sistematis data yang diperoleh di lapangan. Proses analisis dilakukan sejak tahap pengumpulan data melalui proses pengorganisasian data yang mencakup serangkaian proses kategorisasi atau pengkodean (coding), interpretasi data, pengungkapan relasi antar kelompok kategori. Kemudian dilakukan analisis terhadap relasi-relasi yang terbangun guna memperoleh teori induktif dari topik penelitian. Demikian juga dengan data yang terhimpun dari penyebaran kuesioner disajikan dalam bentuk paparan/deskripsi dan tabel prosentase masing-masing kriteria.

(14)

XXX-3

yang dapat memukau wisatawan. Pada tahun 1925 Kepala Puri Ubud yaitu Cokorda Gede Raka Sukawati mengundang seorang pelukis dan pemusik Jerman bernama Walter Spies dan terpukau akan budaya di Bali sehingga memutuskan tinggal di Bali. Sejak saat itu, Walter Spies segera menjadi pengagum berat budaya Bali dan menjadikannya perantara wajib untuk tamu-tamu terhormat. Kemudian pada tahun 1929 datang pula pelukis Belanda Rudolf Bonnet yang juga memilih untuk tinggal di Bali. Spies dan Bonnet berperan sebagai pelindung seni dan perantara budaya, pertama dengan menjualkan karya-karya seniman Bali kepada kolektor kaya, kemudian dengan membuka pasaran pariwisata. Pada tahun 1936 Cokorda Gede Agung Sukawati mendirikan suatu organisasi bernama Pita Maha yang bertujuan untuk mempromosikan seni rupa Bali dan mengumpulkan sekitar 150 seniman. Pada tahun 1950-an pelukis asing lainnya datang dan menetap di Ubud, di antaranya : Arie Smit, Han Snel, dan Antonio Blanco. Selanjutnya, pada tahun 1956, berkat kerja sama antara Bonnet dan Cokorda Agung, impian para pendiri Pita Maha dapat terlaksana, yaitu suatu museum seni Modern, Puri Lukisan mulai dibuka di Ubud. Kemudian muncul galeri-galeri pribadi yang memasarkan karya-karya yang dihasilkan oleh seniman kepada wisatawan. Walaupun sering dikunjungi wisatawan, pada awal tahun 1970-an di Ubud baru terdapat empat hotel, satu penginapan, dan belasan galeri seni.

Sejak saat itulah, Ubud benar-benar menjadi suatu resort dengan menampung dua jenis pengunjung, yaitu pertama, wisatawan yang berkeliling pulau dan tinggal di Ubud satu atau dua malam. Kedua, makin lama dan makin banyak jumlahnya adalah para wisatawan yang ingin menikmati kebudayaan Bali dan melihat Ubud sebagai cermin terbalik dari Kuta. Pariwisata di Ubud sesungguhnya mulai berkembang pada tahun 1976, ketika listrik mulai dipasang di desa dan perkembangan pesat terjadi pada awal tahun 1980-an, ketika penginapan, restoran, butik, galeri, bank, biro perjalanan bermunculan di sepanjang jalan desa. Sejak awal pengenalan Ubud sebagai daerah pariwisata hingga kini Ubud telah dikenal sebagai destinasi wisata budaya dan seni (seni musik, seni tari, seni patung, dan seni lukis).

3.1.2 Daya Tarik Wisata di Ubud

Terdapat beberapa daya tarik wisata di Ubud yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung, di antaranya:

1) Monkey Forest

Monkey forest merupakan daya tarik wisata yang ada di Ubud. Monkey forest menawarkan atraksi

wisata dimana wisatawan dapat menikmati atraksi dengan suasana hutan alami yang dihuni oleh kera yang berasal dari hutan tersebut. Daya tarik wisata ini, wisatawan juga dapat berinteraksi secara langsung dengan kera yang ada di hutan tersebut dengan cara memberikan makanan serta berfoto, di area

monkey forest ini juga terdapat Pura dengan arsitektur khas bangunan Bali dan juga terdapat rusa di

kawasan tersebut. Wisatawan juga dapat membeli oleh-oleh di area monkey forest ini untuk dapat dijadikan souvenir yang dibawa ke negara asalnya.

2) Puri Ubud

Puri Ubud berada di Pusat Ubud dekat dengan kantor kelurahan Ubud, wisatawan dapat melihat seni arsitektur pada bangunan di Puri Ubud. Suasana tenang dan sejuk sangat nyaman bagi wisatawan untuk berkunjung. Setiap malam hari di Puri Ubud diadakan pertunjukan seni tari dan seni musik, dan wisatwan dapat menikmatinya dengan membeli tiket seharga Rp. 80.000 dijual oleh orang lokal setempat dan juga dijual di depan puri.

3) Pasar Ubud

Pasar seni Ubud letaknya tidak jauh dari Puri Ubud, disini wisatawan dapat membeli atau pun sekedar melihat-lihat segala souvenir ataupun barang-barang kesenian yang dijual mulai dari pakaian, lukisan, pernak -pernik, alat musik, aksesoris, dan lain-lain

4) Rice Field

Pemandangan sawah dan alam dapat dinikmati oleh wisatawan, menuju kesana wisatawan harus dapat berjalan menuju rice field karena sawahnya berada cukup jauh dari jalan utama. Namun, dapat juga ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Sepanjang jalan menuju rice field wisatawan dapat melihat hal yang unik dijalan yang dilewatinya yang mana jalannya dibuat dengan beton yang berisi tulisan berupa nama-nama orang, nama-nama usaha, maupun gambar-gambar.

(15)

XXX-4

Heaven), Paket Bersepeda (cycling), paket menyelam (diving), paket cooking lesson, paket perjalanan ke Gili

Lombok (Gili T, Gili A, Gili M). Wisatawan backpacker juga memanfaatkan jasa dari transportasi lokal pada saat mereka memerlukan jasa transfer menuju destinasi – destinasi baru seperti lovina, Amed, Canggu (new Kuta) dan destinasi lain yang dianggap sebagai kantong–kantong pariwisata backpacker.

Hostel tempat backpacker menginap memiliki peranan yang sangat penting untuk memfasilitasi kepentingan wisatawan backpacker untuk mendapatkan paket-paket wisata, jasa transportasi yang disediakan oleh masyarakat lokal Ubud bahkan sebagai tempat mendapatkan informasi dan rekomendasi tempat makan atau warung yang bagus untuk wisatawan backpacker, yang sudah barang tentu jenis makanan yang lokal yang enak dan harga yang terjangkau. Hasil pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa semakin inten komunikasi antara tuan rumah sebagai pemilik hostel dengan wisatawan backpacker maka semakin mudah bagi tuan pemilik hostel untuk menawarkan dan menjual paket-paket wisata yang disediakan oleh tour operator lokal di Ubud, sekaligus ini merupakan penghasilan tambahan yang didapatkan oleh pemilik hostel berupa fee atau komisi yang disediakan oleh pihak tour operator atas jasa penjualan paket wisatanya. Kehadiran hostel-hostel di Ubud sebagai penyedia akomodasi murah bagi wisatawan backpacker merupakan pesaing bagi pemilik homestay yang berada di kawasan pariwisata Ubud. Kehadiran beberapa hostel di Ubud ditenggarai sebagai salah satu penyebab turunnya jumlah tingkat hunian kamar di beberapa home stay di Ubud.

Gambar 1. Saluran distribusi pelembagaan wisatawan backpacker di Ubud

Peran tambahan hostel sebagai perantara atau agen bagi terjualnya paket-paket wisata dan jasa transportasi yang disediakan oleh tour operator lokal untuk wisatawan backpacker juga merupakan pesaing baru bagi usaha

Tourist Information Centre (TIC) di Ubud. Sedikitnya ditemui 9 buah TIC yang berada di Destinasi Wisata Ubud

(survai, 2019). TIC ini merupakan usaha Agen Perjalanan yang menjual kemasan paket-paket wisata yang dikemas oleh tour operator dengan mendapatkan imbalan berupa komisi dari paket yang dijual yang biasanya berupa selisih antara harga jual dan contract rate yang diberikan oleh tour operator atau Biro Perjalanan Wisata. Munculnya hostel di Ubud yang berperan sebagai penyedia akomodasi yang juga berperan sebagai agen perjalanan ini juga merupakan

(16)

XXX-5

apabila terjadi keluhan (complaint) terhadap paket wisata yang telah dibeli wisatawan backpacker akan dapat menyampaikannya secara langsung kepada pemilik hostel, disini nyata terlihat bahwa peran pemilik hostel disamping sebagai penyedia akomodasi bagi wisatawan backpacker juga berperan sebagai tour adviser bahkan sebagai tour planner bagi wisatawan backpacker yang menginap di hostelnya.

3.2 POLA PERJALANAN WISATAWAN BACKPACKER DI UBUD 3.2.1. Pola Perjalanan Wisatawan Backpacker Intra Destinasi

Wisatawan backpacker yang menginap di Ubud cenderung tinggal lebih lama dibandingkan dengan destinasi lain yang ada di Bali. Rata-rata lama tinggal di Ubud selama 11 hari, mengingat banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh wisatawan backpacker di Ubud seperti aktivitas rafting, cycling, tracking dan Yoga. Disamping itu Ubud dianggap sebagai destinasi yang ada di sentral Pulau Bali, sehingga dengan tinggal di Ubud mereka dengan mudah mengunjungi destinasi-destinasi lain yang ada di Bali. Adapun destinasi-destinasi yang menjadi tujuan favorit wisatawan yang mengunjungi Bali adalah Canggu, Kuta, Nusa Penida, Seminyak, Nusa Lembongan, Sanur, Uluwatu, Nusa Dua, Lovina, Amed dan Jimbaran. Yang menarik adalah destinasi Candidasa kurang diminati bahkan mulai ditinggal oleh wisatawan backpacker mengingat destinasi ini sudah terjadi abrasi di beberapa pantainya, sehingga kurang menarik untuk dikunjungi. Dari 168 wisatawan backpacker yang diteliti hanya 2.38% yang mengunjungi Candidasa dengan rata-rata tidak menginap. Sedangkan destinasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan backpacker adalah Canggu dengan rata-rata lama tinggal selama 5.6 hari, disusul destinasi Kuta, Nusa Penida dan Seminyak. Adapun destinasi yang menjadi tujuan wisatawan backpacker dan rata-rata lama tinggalnya disajikan pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Pola Perjalanan Wisatawan Backpaker Intra Destinasi di Bali

3.2.2. Pola Perjalanan Wisatawan Backpacker Inter Destinasi dan Intra regional

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden sebanyak 168 orang wisatawan backpacker melakukan pola perjalanan intra destinasi yakni mengunjungi atau menginap di beberapa destinasi wisata di Bali, sebanyak 122 orang (73.05%) wisatawan backpacker melakukan pola perjalanan inter destinasi yakni mengunjungi destinasi-destinasi di Indonesia selain Bali, sebanyak 46 orang wisatawan backpacker (27.3%) yang tidak mengunjungi destinasi lain di wilayah Indonesia selain Bali. Terdapat 58.33% wisatawan backpacker yang pola perjalanannya selain mengunjungi Bali, juga mengunjungi destinasi lain di Indonesia bahkan mengunjungi Negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Terdapat 82 orang (48.8) wisatawan backpacker yang pola perjalanannya selain mengunjungi Negara Indonesia, juga mengunjungi negara-negara di Asia Tenggara (intra regional) bahkan mengunjungi negara-negara lain di luar Negara ASEAN. Tabel 2 dan Tabel 3 berikut menunjukkan pola perjalanan

(17)

XXX-6

Data di atas menunjukkan bahwa destinasi favorit yang banyak dikunjungi wisatawan backpacker adalah tiga Gili yang mencakup Gili Meno, Gili Air dan Gili Terawangan, daerah ini semakin meningkat dikunjungi wisatawan mengingat semakin mudahnya akses dari Bali menuju ke tiga Gili tersebut. Akses tersebut dengan mudah dapat dijangkau dengan speed boat dari beberapa tempat di Bali meliputi Pantai Sanur, Pelabuhan Padang Bai, Serangan dan Pelabuhan Benua. Selain tiga Gili tempat-tempat yang menjadi tujuan wisatawan backpacker di luar Bali meliputi Jawa, Lombok, Pulau Komodo dan Flores. Tempat yang sering dikunjungi wisatawan backpacker di Pulau Jawa diantaranya adalah kawah Ijen dan Bromo.

Tabel 2. Pola Perjalanan wisatawan backpacker yang melakukan perjalanan Intra Regional

Negara Timor Leste dan Brunai Darusalam bukan merupakan tujuan kunjungan wisatawan backpacker di Asia Tenggara. Thailand merupakan negara yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan backpacker dengan rata-rata kunjungan selam 20.9 hari sebelum mengunjungi Bali, sedangkan rata-rata-rata-rata kunjungan wisatawan backpacker yang akan mengunjungi Thailand setelah mengunjungi Bali adalah selama 13.5 hari, sedangkan Negara Singapura merupakan Negara ke dua paling banyak dikunjungi oleh wisatawan backpacker namun rata-rata kunjungannya relatif singkat selama 3.3 hari. Philipina merupakan negara yang memiliki rata-rata lama kunjungan paling tinggi yakni selama 27.6 hari, sebelum mengunjungi Bali. Sedangkan negara Vietnam merupakan negara yang menjadi tujuan kunjungan terbesar (33.9%) nomor dua bagi wisatawan backpacker dengan rata-rata kunjungan selama 21.7 hari sebelum mengunjungi Bali.

(18)

XXX-7

Hamzah dan Hamton (2016) yakni terjadinya peningkatan proses penyatuan antara wisatawan backpacker dengan pariwisata konvensional (Hampton & Hamzah, 2016).

Wisatawan backpacker yang menginap di Ubud, pola perjalanannya dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu pola perjalanan intra destinasi, inter destinasi, intra regional dan inter regional. Pola perjalanan intra destinasi wisatawan memilih destinasi-destinasi yang menarik untuk dikunjungi meliputi : Canggu, Ubud, Nusa Penida, Kuta, Nusa Lembongan, Seminyak, Sanur, Amed dan Uluwatu. Pola perjalanan interdestinasi wisatawan mengunjungi beberapa destinasi yang ada di luar Bali diantaranya adalah : Gili, Lombok, Pulau Komodo, Jawa dan Flores. Kawasan tiga Gili merupakan destinasi yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan backpacker yang menginap di Ubud. Pola pergerakan intra regional, kebanyakan wisatawan mengunjungi Negara Thailand, Vietnam, Singapura dan Malaysia sebelum dan sesudah mengunjungi Bali, disamping mengunjungi Negara lain seperti Philipina, Kamboja dan Laos, sedangkan Negara Brunai Darusalam dan Timor Leste tidak menjadi tujuan kunjungan wisatawan backpacker.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana, Ketua LPPM Universitas Udayana, Bapak Dekan Fakultas Pariwisata dan para informan di kawasan pariwisata Ubud atas data-data yang diberikan serta para wisatawan backpacker yang dengan senang hati mengisi kuesioner yang diberikan peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, C., Fletcher, J., Gilbert, D. and Wanhill, S., (eds) (1993) ‘An Introduction to Tourism’, in ‘Tourism: Principles and Practice’, 1st edn, Longman Scientific & Technical, Harlow, Essex, pp. 1–10.

Crompton, J. L. (1979) ‘Motivations for PleasureVaca- tion’, Annals of Tourism Research, 6, 408–424. Dann, M. S. (1977) ‘Anomie, Ego-Enhancement and Tourism’, Annals of Tourism Research, 4, 4, 184–194. Doxey, G. V. (1975). Theory of visitor-resident irritants, methodology and research inferences: The impact of

tourism. In Sixth Annual Conference of the Travel Research Association, San Diego, USA.

Flognfeldt, T. (1999) ‘Traveler Geographic Origin and Market Segmentation: The Multi Trips Destination Case’,

Journal of Travel and Tourism Marketing, 8, 1, 111–124.

Hampton, M. P., & Hamzah, A. (2016). Change, Choice, and Commercialization: Backpacker Routes in Southeast Asia. Growth and Change, 47(4), 556–571.

Hannam, K., & Ateljevic, I. (2007). Backpacker tourism: Concepts and profiles. Channel View Publications. Kim, H. B. (1998) ‘Perceived Attractiveness of Korean Destinations’, Annals of Tourism Research, 25, 2, 340–361. Kusmayadi dan Sugiarto. 2002. Metodelogi Penelitian di Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT gramedia Pustaka

Utama.

Lehto, X. Y., O’Leary, J. T. and Morrison, A. M. (2004) ‘The Effect of Prior Experience on Vocation Behavior’,

Annals of Tourism Research, 31, 4, 801–818.

Leiper, N. (1979) ‘The Framework of Tourism: Towards a definition of tourism, tourist, and the tourist industry’,

Annals ofTourism Research, 6, 4, 390–407.

Lew,A.A.(1987)‘A Framework of Tourist Attraction Research’, Annals of Tourism Research, 14, 553–575.

Lew, A. A. and McKercher, B. (2002) ‘Trip Destinations, Gateways and Itineraries: The example of Hong Kong’,

Tourism Management, 23, 6, 609–621.

Lue, C. C., Crompton, J. L. and Fesenmaier, D. R. (1993) ‘Conceptualization of Multidestination Pleasure Trips’,

Annals of Tourism Research, 20, 289–301.

Loker-Murphy, L., Pearce, P. (1995). Young budget travelers : Backpackers in Australia. Annals of Tourism

Research 22, 819-843

McKercher, B. and Lew, A. A. (2004) ‘Tourist Flows and the Spatial Distribution of Tourists’, in Lew, A. A., Hall, M. W. and Williams, A. M. (eds), ‘A Companion to Tourism’, Blackwell, Oxford, pp. 36–47.

(19)

XXX-8

Desertasi. Denpasar.

Richards, G. (2015). The new global nomads: Youth travel in a globalizing world. Tourism Recreation Research,

40(3), 340–352. https://doi.org/10.1080/02508281.2015.1075724

Rogerson, C.M. (2001). Tourism and spatial development initiatives : the case of the Maputo Development Corridor, South African Geographical Journal, 83, 2, pp. 124-36.

Richarson, John and Martin Fluker. 2004. Understanding and Managing Tourism. Australia: Person Education Australia, NWS Australia.

Ricards G., Wilson J. (2014). The Global Nomad : Backpacker Travel In Theory and Practice, Tourism and Culture Change, Channel View Publications, Bristol, Buffalo, Toranto.

Scheyvens, R. (2002). Backpacker tourism and third world development. Annals of Tourism Research, 29(1), 144– 164.

Sørensen, A. (2003). Backpacker ethnography. Annals of Tourism Research, 30(4), 847–867.

Shafaei dan Mohamed. (2015). A Stage- Based Model Development Study on Touristm Social Impact Assessment.

International Journal of Scientific and Publication.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : ALFABETA

Tze Ian, Lee and Musa. 2005. Uncovering International Backpacker to Malaysia. Backpacker Tourism. 2(1), pp: 139-143.

Oppermann, M. (1995) ‘A Model of Travel Itiner- aries’, Journal of Travel Research, 33, 4, 57–61.

Oppermann, M. (1997a) ‘First-Time and Repeat Visitors to New Zealand’, Tourism Management, 18, 3, 177–181. Oppermann, M. (1997b) ‘Length of Stay and Travel Patterns’, Australian Tourism & Hospitality Research

Conference, pp. 471–480.

Putra, I Nyoman Darma. 2018. "Metamorfosis Homestay dalam Dunia Pariwisata Bali". Homestay Mozaik

Pariwisata Berbasis Kerakyatan. Nusa Dua - Bali : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Sekolah Tinggi Pariwisata, Nusa - Dua Bali.

Pitanatri, Diah Sasri Putu dan Putra, I Nyoman. 2016. Wisata Kuliner Atribut Baru Destinasi Ubud. Denpasar : Jagatpress, Bekerjasama dengan Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana.

(20)

B. Pola Perjalanan Inter Destinasi Wisatawan Backpacker yang menginap di Ubud

C. Pelembagaan Wisatawan Backpacker di Ubud

2

ND

INTERNATIONAL CONFERENCE ON SCIENCE TECHNOLOGY AND HUMANITIES

ICoSTH 2019

Kuta, Bali, INDONESIA, 14– 15 Nopember 2019

STUDI TENTANG PELEMBAGAAN

WISATAWAN BACKPACKER DI UBUD

I. P. Sudana, N. P. Eka Mahadewi

sudanaputu@yahoo.com

,

ekamahadewi@gmail.com

METODE PENELITIAN

Gambar berikut menjelaskan rancangan penelitian ini bercorak penelitian kualitatif dengan

menerapkan tenik grounded research dipakai dalam mencapai tujuan-tujuan penelitian seperti penggalian

pola pergerakan wisatawan backpacker dan respon masyarakat lokal baik secara langsung dan tidak

langsung berperan terhadap pelembagaan aktivitas wisatawan backpacker di kawasan pariwisata Ubud.

KESIMPULAN

Wisatawan backpacker yang menginap di hostel yang berada di destinasi

pariwisata Ubud tidak sepenuhnya mengorganisir perjalanannya secara mandiri, tetapi

untuk mengikuti perjalanan-perjalanan yang spesifik masih tetap memerlukan kemasan

paket-paket wisata yang ditawarkan oleh tour operator lokal seperti paket wisata mendaki

Gunung Batur, Paket tour mengunjungi Pura Lempuyang (Gate of Heaven), Paket

Bersepeda (cycling), paket menyelam (diving), paket cooking lesson, paket perjalanan ke

Gili Lombok (Gili T, Gili A, Gili M). Wisatawan backpacker juga memanfaatkan jasa dari

transportasi lokal pada saat mereka memerlukan jasa transfer menuju destinasi –

destinasi baru seperti lovina, Amed, Canggu (new Kuta) dan destinasi lain yang dianggap

sebagai kantong–kantong pariwisata backpacker.

DAFTAR PUSTAKA

Bjorklund, E. and Philbrick, A. (1972). Spatial Configurations of Mental Recreation and Park

Processes. In Belanger, M., & Janelle, D. Building Regions for the Future (Eds.), Dept. of

Geography, Lowal University, Quebec.

Cooper, C., Fletcher, J., Gilbert, D. and Wanhill, S., (eds) (1993) ‘An Introduction to Tourism’, in

‘Tourism: Principles and Practice’, 1st edn, Longman Scientific & Technical, Harlow, Essex, pp.

1–10.

Crompton, J. L. (1979) ‘Motivations for PleasureVaca- tion’, Annals of Tourism Research, 6,

408–424.

Dann, M. S. (1977) ‘Anomie, Ego-Enhancement and Tourism’, Annals of Tourism Research, 4, 4,

184–194.

Doxey, G. V. (1975). Theory of visitor-resident irritants, methodology and research inferences:

The impact of tourism. In Sixth Annual Conference of the Travel Research Association, San

Diego, USA.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana, Ketua

LPPM, Bapak Dekan Fakultas Pariwisata dan para informan atas

data-data yang diberikan serta para wisatawan backpacker yang dengan

senang hati mengisi kuesioner yang diberikan peneliti..

PENDAHULUAN

Penelitian tentang pelembagaan wisatawan backpacker penting dilakukan memengingat masih

minimnya studi terhadap eksistensi wisatawan backpacker di kawasan pariwisata Ubud (rural enclave)

sekaligus untuk melengkapi penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan

untuk mengkaji pola pergerakan, respon masyarakat lokal dan pelembagaan wisatawan backpacker di

Ubud. Kajian tentang pola perjalanan wisatawan backpacker dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji

destinasi – destinasi utama yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan backpacker di Bali, dan untuk

menemukan destinasi utama di luar Bali yang dikunjungi wisatawan backpacker. Pola pergerakan

wisatawan backpacker ini dikaji dari aspek inter destinasi, intra destinasi, inter regional dan intra regional.

Pola pergerakan backpacker disusun dengan melakukan analisis kualitatif terhadap hasil observasi,

wawancara dengan wisatawan backpacker, para sopir, tour guide, dan pengusaha tourist information

centre. Sedangkan kajian terhadap respon masyarakat lokal terhadap perkembangan pariwisata

backpacker dalam penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui peran pengusaha atau penyedia

jasa pariwisata sebagai aktor yang turut menentukan proses pelembagaan (institutionalization) pariwisata

backpacker ke arah pariwisata massal di Ubud.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian terhadap 168 orang wisatawan backpacker (semua responden) melakukan pola

perjalanan intra destinasi yakni mengunjungi atau menginap di beberapa destinasi wisata di Bali, sebanyak

122 orang (73.05%) wisatawan backpacker melakukan pola perjalanan inter destinasi yakni mengunjungi

destinasi-destinasi di Indonesia selain Bali, sebanyak 46 orang wisatawan backpacker (27.3%) yang tidak

mengunjungi destinasi lain di wilayah Indonesia selain Bali. Terdapat 58.33% wisatawan backpacker yang pola

perjalanannya selain mengunjungi Bali, juga mengunjungi destinasi lain di Indonesia bahkan mengunjungi

Negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Terdapat 82 orang (48.8) wisatawan backpacker yang pola

perjalanannya selain mengunjungi Negara Indonesia, juga mengunjungi negara-negara di Asia Tenggara

bahkan mengunjungi negara-negara lain di luar Negara ASEAN, disajikan dalam Tabel berikut.

A. Pola Perjalanan Wisatawan Backpacker Intra destinasi yang menginap di Ubud

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Kemasan yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 172 Tahun 2020

Portofolio yang disampaikan terkait dengan kinerja penelitian, pengabdian kepada masyarakat, publikasi dan hibah internal yang diberikan LP2M UAI kepada seluruh

Pada Rasio Ketergantungan Daerah (RKTGD) Kabupaten Bojonegoro tahun 2009–2018 terhadap Pertumbuhan Ekonomi menghasilkan nilai - 0,131 yang berarti memiliki hubungan yang

2 | Husein Tampomas, Soal dan Solusi Matematika, Pra UJian Nasional SMA/MA Tahun Pelajaran 2013/2014, Universitas Gunadarma, 2014 Jadi, pernyataannya adalah ” Hujan

Hasil penelitian dapat disimpulakan bahwa peran kepala sekolah di SMPN I Lembar telah melaksanakan peranya sebagai manajer dalam fungsi controlling dan Evaluasi terhadap

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulakan kondisi terbaik yang dihasilkan dalam penelitian pemisahan serium(IV) dari mineral monasit Bangka dengan

Cacat kritis adalah suatu bentuk cacat dimana penilaian dan pengalaman mengindikasikan bahwa cacat produk tersebut akan menghasilkan kondisi yang berbahaya atau tidak aman

Dalam proses tersebut faktor determinan penting dalam perilaku pengambilan keputusan etis adalah faktor yang berhubungan dengan individu pembuat keputusan yang