• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Dengan Angka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Dengan Angka"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

LAPORAN KEUANGAN

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007

DAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Dengan Angka Perbandingan Tahun 2006

(2)

Daftar Isi

Halaman

Laporan Auditor Independen ... . 1

Neraca ………….………....………. . 2

Laporan Laba Rugi ...………...…... . 3

Laporan Perubahan Ekuitas ...………...…….……... 4

Laporan Arus Kas ...……….……….... 5 Catatan atas Laporan Keuangan ...….……….……….. 6 - 42

(3)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan No. D000246

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

PT Indonesian Paradise Property Tbk

Kami telah mengaudit neraca PT Indonesian Paradise Property Tbk tanggal 31 Desember 2007 serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasi PT Indonesian Paradise Property dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2006 diaudit oleh auditor independen lain, yang laporannya bertanggal 15 Maret 2007 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan auditor independen lain tersebut di atas memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Indonesian Paradise Property Tbk tanggal 31 Desember 2007, dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

KANTO, TONY, FRANS & DARMAWAN

Suradi Darmawan MBA, Ak., CPA Nomor Izin Akuntan Publik 98.1.0044 28 Maret 2008

(4)

31 DESEMBER 2007

Dengan Angka Perbandingan pada Tanggal 31 Desember 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2007 2006

Catatan (lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 3 1.085.889.716 52.357.355.228

Efek-efek 2c, 4 6.616.980.000 -

Piutang usaha 2d

Pihak ketiga - setelah dikurangi

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 46.664.010 pada

tanggal 31 Desember 2006 5 765.283.672 3.379.454.636 Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2e,5,6 - 7.952.865

Persediaan 2f,7 114.266.026 538.940.548

Biaya dibayar di muka 2g 163.668.316 329.982.678

Aktiva lancar lainnya 157.579.150 922.824.708

Jumlah Aktiva Lancar 8.903.666.880 57.536.510.663

_____

AKTIVA TIDAK LANCAR

Penyertaan dalam bentuk saham 2b,8 79.943.801.544 25.512.076.825 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2n,13 499.115.805 2.634.804.888 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 7.032.889.987 pada tanggal 31 Desember 2007 dan Rp 68.123.461.895 pada tanggal

31 Desember 2006 2h,2i,9 24.817.592.202 93.996.930.262

Aktiva tidak lancar lainnya 10 - 761.830.685

Jumlah Aktiva Tidak lancar 105.260.509.551 122.905.642.660

JUMLAH AKTIVA 114.164.176.431 180.442.153.323

(5)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

- 2a -

31 DESEMBER 2007

Dengan Angka Perbandingan pada Tanggal 31 Desember 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2007 2006

Catatan (lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Hutang usaha

Pihak ketiga 11 406.757.571 1.921.262.001

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2e,6,11 - 124.172.499

Hutang lain-lain 12 151.376.840 3.157.530.906

Hutang pajak 2n,13 282.570.541 3.545.489.865

Biaya masih harus dibayar

Pihak ketiga 14 364.954.467 1.376.190.752

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2e,6,14 - 434.323.464

Hutang jangka panjang yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun:

Bank 15 - 45.821.600.000

Sewa guna usaha 2h,15 - 181.384.268

Lembaga pembiayaan 15 - 135.707.618

Lain-lain 15,25c - 1.066.730.441

Jumlah Kewajiban Lancar 1.205.659.419 57.764.391.814

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu

satu tahun:

Sewa guna usaha 2h,15 - 116.021.290

Lembaga pembiayaan 15 - 188.974.203

Lain-lain 15,25c - 1.271.760.439

Jumlah Hutang Jangka Panjang - Bersih - 1.576.755.932 Kewajiban imbalan kerja karyawan 2o,23 825.816.272 3.942.981.256

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 825.816.272 5.519.737.188

JUMLAH KEWAJIBAN 2.031.475.691 63.284.129.002

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

YANG DIKONSOLIDASI 2b,16 - 62.269.653.211

(6)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2007 2006

Catatan (lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham

Modal dasar - 2.280.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -

1.594.000.000 saham 17 159.400.000.000 159.400.000.000 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali 2l - ( 67.572.380.246)

Selisih nilai transaksi ekuitas Perusahaan

Asosiasi 2b, 8 ( 10.746.180.868) ( 867.932.475)

Saldo rugi ( 36.521.118.392) ( 36.071.316.169)

JUMLAH EKUITAS - BERSIH 112.132.700.740 54.888.371.110

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 114.164.176.431 180.442.153.323

(7)

- 3 -

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 Dengan Angka Perbandingan Tahun 2006

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2007 2006

Catatan (lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

PENDAPATAN USAHA 2k,6,18 6.180.994.083 36.111.180.536 BEBAN DEPARTEMENTALISASI 2k,19 1.850.150.768 13.111.371.470 LABA KOTOR 4.330.843.315 22.999.809.066 BEBAN USAHA 2k,20

Umum dan administrasi 2.085.788.269 11.471.376.738

Penjualan 6 246.766.490 2.679.639.419

Jumlah Beban Usaha 2.332.554.759 14.151.016.157

LABA KOTOR USAHA 1.998.288.556 8.848.792.909

BEBAN USAHA LAINNYA

Penyusutan 2h,9 1.397.563.108 8.261.057.262

Beban usaha pemilik 2k,21 1.275.000.364 3.964.680.274 Jasa manajemen dan insentif 6,25 149.989.156 1.225.099.751

Lain-lain 34.675.217 93.527.007

Jumlah Beban Usaha Lainnya 2.857.227.845 13.544.364.294

RUGI USAHA ( 858.939.289) ( 4.695.571.385)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Bagian Perusahaan atas laba bersih

Perusahaan Asosiasi 2b,8 772.522.616 3.460.594

Penghasilan bunga 3.398.156 130.657.584

Laba selisih kurs - bersih 2m,24 1.426.002 4.067.170.321 Penyisihan penurunan nilai saham 2c,4 ( 364.931.250) -

Beban bunga 2m - ( 5.504.117.921)

Lain-lain - bersih ( 282.751.070) ( 344.869.748)

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 129.664.454 ( 1.647.699.170)

RUGI SEBELUM MANFAAT PAJAK

PENGHASILAN TANGGUHAN ( 729.274.835) (6.343.270.555)

MANFAAT PAJAK PENGHASILAN

TANGGUHAN 2n,13 279.472.612 326.817.947

(8)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2007 2006

Catatan (lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

RUGI SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK

PERUSAHAAN YANG

DIKONSOLIDASI ( 449.802.223) ( 6.016.452.608)

HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG

DIKONSOLIDASI 2b,16 - 1.393.419.303

RUGI BERSIH ( 449.802.223) ( 4.623.033.305)

RUGI BERSIH PER SAHAM 2q ( 0,28) ( 2,90)

(9)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

- 4 -

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Selisih Nilai Selisih Nilai

Transaksi Transaksi

Modal Restrukturisasi Ekuitas

Ditempatkan dan Entitas Perusahaan Jumlah

Catatan Disetor Penuh Sepengendali Asosiasi Saldo Rugi Ekuitas - Bersih

Saldo pada tanggal 1 Januari 2006 159.400.000.000 ( 67.572.380.246) ( 880.253.534) ( 31.448.282.864) 59.499.083.356 Selisih nilai transaksi ekuitas Perusahaan Asosiasi 2b,8 - - 12.321.059 - 12.321.059

Rugi bersih tahun 2006 - - - ( 4.623.033.305) ( 4.623.033.305)

Saldo pada tanggal 31 Desember 2006 159.400.000.000 ( 67.572.380.246) ( 867.932.475) ( 36.071.316.169) 54.888.371.110 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2l,8 - 67.572.380.246 - - 67.572.380.246 Selisih nilai transaksi ekuitas Perusahaan Asosiasi 2b,8 - - ( 9.878.248.393) - ( 9.878.248.393)

Rugi bersih tahun 2007 - - - ( 449.802.223) ( 449.802.223)

Saldo pada tanggal 31 Desember 2007 159.400.000.000 - ( 10.746.180.868) ( 36.521.118.392) 112.132.700.740

(10)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2007 2006

Catatan (lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 5.442.746.398 34.797.976.528

Pengeluaran kas untuk:

Pemasok, karyawan dan untuk beban

operasi lainnya ( 6.248.586.212) ( 29.518.685.771)

Penerimaan (pengeluaran) kas dari aktivitas

operasi ( 805.839.814) 5.279.290.757

Pembayaran bunga - bersih ( 1.835.439) ( 5.504.117.920)

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas

operasi ( 807.675.253) ( 224.827.163)

AKTIVITAS INVESTASI

Penurunan penyertaan pada Perusahaan

Perusahaan Asosiasi 8 8.250.000.000 -

Kenaikan aktiva tidak lancar lain-lain - ( 2.013.693)

Penghasilan bunga 3.398.156 130.657.584

Perolehan efek-efek 4 ( 6.616.980.000) -

Perolehan aktiva tetap 9 ( 383.013.454) ( 895.365.759)

Kas bersih yang diperoleh dari

(digunakan untuk) aktivitas investasi 1.253.404.702 ( 766.721.868)

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS PENDANAAN

Penurunan hutang hubungan istimewa ( 1.996.000) ( 65.056.336)

Penurunan piutang hubungan istimewa - 15.956.140

Penurunan hutang bank 15 - ( 9.521.300.000)

Penurunan hutang lain-lain - ( 27.662.500)

Peningkatan (penurunan) hutang

lembaga pembiayaan 15 - 294.907.598

Tambahan modal disetor Perusahaan

Asosiasi 16 - 60.000.000.000

Kas bersih yang diperoleh dari

(digunakan untuk) aktivitas pendanaan ( 1.996.000) 50.696.844.902

(11)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

- 5a -

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2007 2006

Catatan (lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

KENAIKAN BERSIH

KAS DAN SETARA KAS 443.733.449 49.705.295.871

KAS DAN SETARA KAS

AWAL TAHUN 52.357.355.228 2.652.059.357

Dikurangi kas dan bank Anak Perusahaan yang tidak dikonsolidasi

(lihat Catatan 2b dan 28) ( 51.715.198.961) -

KAS DAN SETARA KAS

AKHIR TAHUN 3 1.085.889.716 52.357.355.228

Transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aktiva sewa guna usaha

(12)

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Indonesian Paradise Property Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta pada tahun 1996 dengan nama PT Penta Karsa Lubrindo dengan akta No. 96 tanggal 14 Juni 1996, yang diperbaiki dengan akta No. 42 tanggal 8 Januari 1997, keduanya dibuat di hadapan Buntario Tigris Darmawa, NG, S.H., CN, pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1030 HT.01.01.TH.97 tanggal 12 Pebruari 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 2002, Tambahan No. 2574. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Robert Purba, S.H. No. 23 tanggal 13 Juni 2005, antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Anggaran dasar tersebut telah dilaporkan dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. C-17373 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Juni 2005.

Perusahaan memulai operasi komersial di bulan Oktober 2002.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain meliputi bidang properti, pengelolaan hotel, kontraktor umum, perdagangan umum, dan lain-lain. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jakarta, beralamat di Gedung Exim Melati Lantai 10, Jalan M.H. Thamrin Kav. 8 - 9, Jakarta 10230, dan Perusahaan memiliki hotel dengan 66 kamar, yaitu Hotel Harris yang beralamat di Jalan Dewi Sartika, Tuban, Bali 80361. Surat tanda izin usaha hotel No. 556.2/649/Diparda tanggal 7 Oktober 2002 dari Kantor Pariwisata Pemerintah Kabupaten Badung, Bali. berlaku sampai dengan tanggal 15 Januari 2013.

b. Pencatatan sebagai Perusahaan Publik dan Penambahan Modal Saham

Pada tanggal 21 September 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan - Bapepam dan LK) berdasarkan surat No. S-2970/PM/2004 dalam rangka pendaftaran sebagai Perusahaan Publik. Selanjutnya saham-saham Perusahaan dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 1 Desember 2004.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 26 Mei 2005, pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4) sejumlah 75.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang diambil bagian oleh Premiere Estates Limited. Penambahan saham tersebut telah disetujui oleh Direksi Bursa Efek Surabaya melalui surat No. JKT-027/LIST-EMITEN/BES/VII/2006 tanggal 13 Juli 2005.

(13)

- 7 - c. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

Presiden Komisaris - Todo Sihombing Presiden Direktur - Agoes Soelistyo Santosa Wakil Presiden Komisaris - Fransiscus Xaverius Direktur - Patrick Santosa Rendradjaja

Boyke Gozali Direktur - Diana Solaiman

Komisaris - Karel Patipeilohy

Perusahaan memiliki masing-masing sejumlah 102 dan 106 karyawan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Perusahaan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan dari Bapepam dan LK tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diedarkan oleh Bapepam dan LK. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep nilai perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, penyertaan dalam bentuk saham yang dinyatakan dengan metode ekuitas dan aktiva tetap tertentu dari Anak Perusahaan yang telah dinilai kembali (tahun 2006).

Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Pada tahun 2006, laporan keuangan meliputi laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan PT Indonesian Paradise Island (Anak Perusahaan) dengan persentase kepemilikan 65%. Anak Perusahaan bergerak dalam bidang usaha perhotelan dan sarana penunjang lainnya. Pada tahun 2007, laporan keuangan PT Indonesian Paradise Island tidak dikonsolidasikan (lihat Catatan 28).

Pada tahun 2006, seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi“ pada neraca konsolidasi.

(14)

Penyertaan dalam bentuk saham dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dinyatakan dengan metode ekuitas dimana penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi bersih Perusahaan Asosiasi sejak tanggal perolehan. Selisih harga perolehan dengan bagian Perusahaan atas nilai aktiva bersih Perusahaan Asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Nilai Transaksi Ekuitas Perusahaan Asosiasi“.

c. Efek-efek

Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek-efek dinilai sesuai dengan tujuan manajemen pada saat efek-efek tersebut dibeli yaitu sebagai berikut:

- Efek yang dibeli dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo (“held to maturity”) disajikan sebesar biaya perolehannya yang telah disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi dengan metode garis lurus. Bila terdapat kemungkinan akan terjadi penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya (termasuk amortisasi premi dan/atau diskonto) yang sifatnya permanen, maka biaya perolehan efek yang bersangkutan akan diturunkan ke nilai wajarnya, dan penurunan nilai ini dibebankan sebagai rugi pada periode berjalan.

- Efek yang tersedia untuk dijual (“available-for-sale”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang disebabkan oleh kenaikan atau penurunan nilai wajarnya, setelah dikurangi dengan penerapan pajak penghasilan tangguhan, diakui dan dicatat sebagai komponen ekuitas. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari efek-efek jenis ini diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada periode efek tersebut dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek-efek tersedia dijual, setelah dikurangi dengan penerapan pajak tangguhan, yang tercatat dalam ekuitas diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat surat berharga tersebut dijual.

- Efek yang dibeli dengan tujuan untuk diperdagangkan (“trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang disebabkan oleh kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Pada saat penjualan portofolio efek yang diperdagangkan, perbedaan antara harga jual dengan nilai wajar per buku diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang terealisasi.

Untuk efek-efek yang telah secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar pada umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan dari aktiva bersih efek-efek tersebut.

Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari saldo efek-efek. d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

(15)

- 9 -

e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa“, yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

(1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan asosiasi);

(2) perusahaan asosiasi (associated companies);

(3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

(5) perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Seluruh transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan harga dan persyaratan yang wajar sesuai dengan yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

f. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan Perusahaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method), sedangkan pada tahun 2006 biaya perolehan Anak Perusahaan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (First In, First Out Method). Penyisihan atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih.

g. Biaya Dibayar di Muka

(16)

h. Aktiva Tetap

- Pemilikan Langsung

Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Masa Manfaat

(tahun)

Bangunan dan prasarana 20

Peralatan dan perlengkapan 4

Kendaraan 4

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi tercermin pada laba/rugi tahun yang bersangkutan.

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari akun aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.

Sesuai dengan PSAK No. 47, mengenai “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

- Sewa Guna Usaha

Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

- Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

- Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.

- Masa sewa guna usaha minimal dua tahun.

Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).

(17)

- 11 -

Menurut metode capital lease, aktiva sewa guna usaha dan hutang sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap, sedangkan kewajibannya dilaporkan dalam akun “Hutang Sewa Guna Usaha”. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap yang diperoleh melalui pemilikan langsung.

i. Kapitalisasi Biaya Pinjaman

Pada tahun 2006 Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 1997) mengenai “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs atas pinjaman dan beban pinjaman lainnya yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva dalam penyelesaian, dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman berakhir pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut selesai dibangun.

j. Penurunan Nilai Aktiva

Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva pada akhir tahun. Perusahaan disyaratkan untuk menentukan niai yang dapat diperoleh kembali atas nilai aktiva apabila indikasi tersebut terjadi. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada periode terjadinya pemulihan.

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount), nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebesar nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aktiva apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aktiva lebih rendah dari nilai tercatatnya.

k. Pengakuan Penghasilan dan Beban

Pendapatan atas kamar hotel dan restoran diakui pada saat jasa dan barang telah diberikan kepada pelanggan atau tamu hotel.

Beban diakui pada saat terjadinya sesuai dengan masa manfaatnya (accrual basis). l. Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Berdasarkan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“ pengalihan aktiva, kewajiban, modal saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan restrukturisasi antar entitas sepengendali tidak dapat diakui sebagai goodwill tetapi sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“ dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi. Pada tahun 2007, akun ini disesuaikan karena laporan keuangan Anak Perusahaan tidak dikonsolidasi tetapi disajikan dengan metode ekuitas (lihat Catatan 2b dan 28)

(18)

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah antara kurs beli dan kurs jual yang diumumkan oleh Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut yaitu sebesar Rp 9.419 dan Rp 9.020 untuk US$ 1 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

n. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

o. Imbalan kerja

Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), mengenai “Imbalan Kerja”.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja sesuai dengan UU No. 13 dihitung berdasarkan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja yang akan dijalani para pekerja dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

p. Pelaporan Segmen

Perusahaan bergerak dalam industri perhotelan. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen serta sistem pelaporan intern, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha karena risiko dan imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda.

Pelaporan segmen sekunder yang ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha tidak disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan berada di wilayah Bali.

Informasi keuangan atas segmen usaha yang disyaratkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) disajikan dalam Catatan 26.

(19)

- 13 - q. Rugi per Saham

Rugi per saham dihitung dengan membagi rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

r. Pengunaan Taksiran-taksiran

Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi pada nilai yang dilaporkan dalam periode laporan sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan taksiran, sehingga terdapat kemungkinan hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya.

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak ketiga terdiri dari:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Kas - Rupiah 17.028.800 146.521.346

Bank - Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 661.539.885 531.280.538

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 333.479.462 20.566.447

PT Bank Mandiri Tbk (Persero) - 2.822.338.081

Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk

(US$ 4.349 pada tahun 2007 dan

US$ 15.343 pada tahun 2006) 40.969.071 138.393.450 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

(US$ 3.490 pada tahun 2007 dan

US$ 3.551 pada tahun 2006 32.872.498 32.032.004 PT. Bank Mandiri Tbk (Persero)

(US$ 81.359 pada tahun 2006) - 733.857.762

Jumlah Bank 1.068.860.916 4.278.468.282

(20)

2007 2006 (lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Deposito on call - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dolar Amerika Serikat (US$ 5.092.280) - 45.932.365.600

Rupiah - 2.000.000.000 Jumlah Deposito - 47.932.365.600 Jumlah 1.085.889.716 52.357.355.228

Tingkat suku bunga deposito on call berkisar antara 4% - 5,75% per tahun.

4. EFEK-EFEK

Efek-efek terdiri dari saham-saham pada perusahaan sebagai berikut:

2007

(lihat Catatan 2b dan 28)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.411.000.000

PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk 1.959.887.500

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 611.023.750

Jumlah 6.981.911.250

Penyisihan penurunan nilai saham ( 364.931.250)

Bersih 6.616.980.000

5. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha dalam Rupiah adalah sebagai berikut:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Pihak ketiga

Mandala Airlines 50.050.000 -

PT Bayu Buana Bali Tour & Travel 36.653.502 -

PT Merpati Nusantara - 162.316.730

PT Bali Megah Wisata Tour & Travel - 145.770.476

Lain-lain 678.580.170 3.118.031.440

Jumlah 765.283.672 3.426.118.646

Penyisihan piutang ragu-ragu - ( 46.664.010)

Bersih 765.283.672 3.379.454.636

(21)

- 15 -

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: PT Sahid International Hotel Management

and Consultant - 2.500.000

Lain-lain - 5.452.865

Jumlah - 7.952.865

Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur disajikan sebagai berikut:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Pihak ketiga:

Belum jatuh tempo 479.438.420 2.344.186.727

Telah jatuh tempo

1 - 30 hari 172.769.608 278.377.390

31 - 60 hari 25.112.550 239.116.617

61 - 90 hari 87.963.094 152.532.664

Lebih dari 90 hari - 411.905.248

Jumlah 765.283.672 3.426.118.646

Penyisihan piutang ragu-ragu - ( 46.664.010)

Bersih 765.283.672 3.379.454.636

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Belum jatuh tempo - 3.880.000

Telah jatuh tempo

1- 30 hari - 5.452.865

31- 60 hari - -

Jumlah - 7.952.865

(22)

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu disajikan sebagai berikut:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Saldo awal 46.664.010 32.476.034

Penyisihan tahun berjalan (lihat Catatan 21) - 37.414.010

Penghapusan piutang - ( 23.226.034)

Bagian Anak Perusahaan yang tidak dikonsolidasi

(lihat Catatan 2b dan 28) ( 46.664.010) -

Saldo akhir - 46.664.010

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

6. TRANSAKSI, SALDO DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Persentase (%) dari jumlah

aktiva/kewajiban/

pendapatan/ beban

yang bersangkutan

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28) 2007 2006

Piutang Usaha (lihat Catatan 5) PT Sahid International Hotel

Management and Consultant - 2.500.000 - 0,0014

Lain-lain - 5.452.865 - 0,0030

Jumlah - 7.952.865 - 0.0044

`

Hutang Usaha (lihat Catatan 11) PT Tauzia International

Management - 81.766.570 - 0,1212

Harris International Hotel Corp - 40.409.929 - 0,0599

PT Java Paradise Island - 1.996.000 - 0,0030

Jumlah - 124.172.499 - 0,1841

(23)

- 17 -

Persentase (%) dari jumlah

aktiva/kewajiban/

pendapatan/ beban

yang bersangkutan

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28) 2007 2006

Biaya Masih Harus Dibayar (lihat Catatan 14)

PT Sahid International Hotel

Management and Consultant - 304.463.052 - 0,3981

PT Tauzia International Management - 139.860.412 2,6354 0,2052 Jumlah - 434.323.464 2,6354 0,6033 Pendapatan Usaha

PT Sahid International Hotel

Management and Consultant - 54.657.773 - 0,1514

STIE Bali International Institute Tourism and

Management - 19.606.200 - 0,0543 Lain-lain - 3.034.280 - 0,0084 Jumlah - 77.298.253 - 0,2141 Beban Penjualan PT Tauzia International Management

(lihat Catatan 25e) - 908.874.207 - 9,1157

Beban Usaha Lainnya - Jasa Manajemen dan Insentif PT Harris International Management

(lihat Catatan 25b) 149.989.156 86.276.807 - 0,6404

PT Tauzia International Management

(lihat Catatan 25e) - 517.903.541 - 2,5140

PT Sahid International Hotel Management and Consultant

(lihat Catatan 25d) - 620.919.403 - 3,4936

Jumlah 149.989.156 1.225.099.751 - 6,648

(24)

Transaksi pendapatan dan beban dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat harga sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga.

Pada tahun 2006 manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa piutang hubungan istimewa tersebut dapat tertagih. Piutang dan hutang hubungan istimewa yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok tersebut tidak dikenakan bunga, serta tidak terdapat jaminan dan jangka waktu pengembalian.

Pada tahun 2006 sifat transaksi dan hubungan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa Sifat hubungan istimewa Sifat saldo akun/transaksi

PT Sahid International Hotel Piutang usaha, hutang usaha,

Management and Consultant Afiliasi biaya masih harus dibayar,

STIE Bali International Institute Afiliasi Piutang usaha, pendapatan diterima

Tourism and Management di muka, pendapatan lain-lain

PT Tauzia International Management Afiliasi Biaya masih harus dibayar, beban penjualan

dan jasa manajemen dan insentif

PT Sahid Niaga International Afiliasi Hutang usaha, pembelian perlengkapan PT Harris International Management Afiliasi Beban jasa manajemen dan insentif Hotel Sahid Garden, Jogyakarta Afiliasi Pendapatan usaha

PT Java Paradise Island Perusahaan Asosiasi Hutang usaha Harris International Hotel Corp Afiliasi Hutang usaha

7. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Makanan dan minuman 20.425.459 193.628.011

Perlengkapan umum 59.518.019 86.369.051

Lain-lain 34.322.548 258.943.486

Jumlah 114.266.026 538.940.548

Berdasarkan penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.

(25)

- 19 - 8. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM

2007 (lihat Catatan 2b dan 28)

Perubahan

Bagian Perusahaan Selisih Nilai

Atas Laba Transaksi Ekuitas

Persentase Nilai Tercatat Penambahan (Rugi) Bersih Perusahaan Nilai Tercatat

Kepemilikan 1 Januari 2007 (Pengurangan) Perusahaan Asosiasi Asosiasi 31 Desember 2007

Metode Ekuitas

PT Indonesian Paradise

Island (IPI) 48,75% - 52.030.953.710 659.943.598 9.878.248.393 62.569.145.701

PT Java Paradise Island 27,50% 23.448.134.521 ( 8.250.000.000) 117.758.078 - 15.315.892.599

PT Oasis Hotel Bogor 50,00% 2.063.942.304 - ( 5.179.060) - 2.058.763.244

Jumlah 25.512.076.825 43.780.953.710 772.522.616 9.878.248.393 79.943.801.544

2006 (lihat Catatan 2b dan 28)

Perubahan

Selisih Nilai

Bagian Perusahaan Transaksi Ekuitas

Persentase Nilai Tercatat Atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Nilai Tercatat Kepemilikan 1 Januari 2006 Perusahaan Asosiasi Asosiasi 31 Desember 2006 Metode Ekuitas

PT Java Paradise Island 27,5% 23.426.125.356 9.688.106 12.321.059 23.448.134.521 PT Oasis Hotel Bogor 50,0% 2.070.169.816 ( 6.227.512) - 2.063.942.304

Jumlah 25.496.295.172 3.460.594 12.321.059 25.512.076.825

Pada tahun 2007 PT Indonesian Paradise Island (IPI) yang bergerak dalam bidang usaha pengelolaan hotel yaitu Hotel Harris Kuta, Bali, melakukan penambahan modal saham yang diambil bagian oleh pemegang saham lain sehingga kepemilikan Perusahaan pada IPI terdilusi dari 65% pada tahun 2006 menjadi 48,75% pada tahun 2007, sehingga sejak tahun 2007 penyertaan saham pada IPI disajikan dengan metode ekuitas. Pada tahun 2007 PT Java Paradise Island (JPI) yang bergerak dalam bidang usaha pengelolaan hotel yaitu Hotel Harris Tebet, Jakarta, melakukan penurunan modal saham sebesar 30.000.000 saham atau sebesar Rp 30.000.000.000, di mana pelaksanaannya dilakukan secara seimbang dengan jumlah saham yang dimiliki masing-masing pemegang saham sehingga persentase kepemilikan pemegang saham tidak mengalami perubahan. Atas hal tersebut, maka penyertaan saham Perusahaan di JPI mengalami penurunan sebesar 8.250.000 atau sebesar Rp 8.250.000.000 dari semula 25.575.000 saham atau sebesar Rp 25.575.000.000 menjadi 17.325.000 saham atau sebesar Rp 17.325.000.000.

Pada tahun 2006 JPI melakukan penambahan modal saham yang diambil bagian oleh pemegang saham lain, sehingga kepemilikan Perusahaan pada JPI terdilusi dari 29,9% pada tahun 2005 menjadi 27,5% pada tahun 2006.

Pada tahun 2005 Perusahaan melakukan penyertaan dalam bentuk saham pada PT Oasis Hotel Bogor (OHB) yang akan bergerak dalam bidang usaha pengelolaan hotel. OHB ini belum beroperasi secara komersial dan laporan keuangan OHB tidak diaudit.

(26)

9. AKTIVA TETAP

Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:

2007 (lihat Catatan 2b dan 28)

Penambahan/ Pengurangan/

Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat

Pemilikan Langsung

Hak atas tanah 12.804.576.985 - 3.077.576.985* 9.727.000.000

Bangunan dan prasarana 124.561.286.195 - 106.484.018.287* 18.077.267.908 Peralatan dan perlengkapan 23.273.113.750 326.163.454 19.688.385.351* 3.910.891.853

Kendaraan 620.663.627 11.850.000 497.191.199* 135.322.428

Jumlah 161.259.640.557 338.013.454 129.747.201.822* 31.850.482.189

Aktiva Sewa Guna Usaha

Peralatan dan perlengkapan 169.000.000 - 169.000.000* -

Kendaraan 691.751.600 - 691.751.600* -

Jumlah 860.751.600 - 860.751.600* -

Jumlah Nilai Tercatat 162.120.392.157 338.013.454 130.607.953.422* 31.850.482.189

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung

Bangunan dan prasarana 47.385.541.121 903.863.399 43.633.624.925* 4.655.779.595 Peralatan dan perlengkapan 19.964.304.774 477.771.905 18.127.196.252* 2.314.880.427

Kendaraan 467.492.552 15.927.804 421.190.391* 62.229.965

Jumlah 67.817.338.447 1.397.563.108 62.182.011.568* 7.032.889.987

Aktiva Sewa Guna Usaha

Peralatan dan perlengkapan 83.839.844 - 83.839.844* -

Kendaraan 222.283.604 - 222.283.604* -

Jumlah 306.123.448 - 306.123.448* -

Jumlah Akumulasi Penyusutan 68.123.461.895 1.397.563.108 62.488.135.016* 7.032.889.987

Nilai Buku 93.996.930.262 24.817.592.202

(27)

- 21 -

2006 (lihat Catatan 2b dan 28)

Penambahan/ Pengurangan/

Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat

Pemilikan Langsung

Hak atas tanah 12.804.576.985 - - 12.804.576.985

Bangunan dan prasarana 124.503.393.195 57.893.000 - 124.561.286.195

Peralatan dan perlengkapan 22.821.245.821 452.721.159 853.230 23.273.113.750

Kendaraan 614.163.627 6.500.000 - 620.663.627

Jumlah 160.743.379.628 463.859.659 853.230 161.259.640.557

Aktiva Sewa Guna Usaha

Peralatan dan perlengkapan 169.000.000 - - 169.000.000

Kendaraan 313.500.000 378.251.600 - 691.751.600

Jumlah 482.500.000 378.251.600 - 860.751.600

Jumlah Nilai Tercatat 161.225.879.628 842.111.259 853.230 162.120.392.157

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung

Bangunan dan prasarana 41.157.853.268 6.227.687.853 - 47.385.541.121

Peralatan dan perlengkapan 18.151.832.388 1.812.614.592 142.206 19.964.304.774

Kendaraan 427.447.120 40.045.432 - 467.492.552

Jumlah 59.737.132.776 8.080.347.877 142.206 67.817.338.447

Aktiva Sewa Guna Usaha

Peralatan dan perlengkapan 55.453.125 28.386.719 - 83.839.844

Kendaraan 69.960.938 152.322.666 - 222.283.604

Jumlah 125.414.063 180.709.385 - 306.123.448

Jumlah Akumulasi Penyusutan 59.862.546.839 8.261.057.262 142.206 68.123.461.895

Nilai Buku 101.363.332.789 93.996.930.262

*) Merupakan aktiva tetap PT Indonesian Paradise Island (Anak Perusahaan) yang pada awal tahun 2007 laporan keuangannya tidak dikonsolidasi (lihat Catatan 2b dan 28).

Penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp 1.397.563.108 pada tahun 2007 dan Rp 8.261.057.262 pada tahun 2006.

Perusahaan menguasai sebidang tanah yang terletak di Tuban, Bali dengan Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 2.700 meter persegi atas nama Perusahaan. HGB tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2034 dan menurut Perusahaan hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.

(28)

Pada tahun 2006 sebagian besar tanah Anak Perusahaan merupakan “Hak Milik”, dengan luas keseluruhan sebesar 45.741 meter persegi yang terletak di Kuta, Bali. Selanjutnya pada bulan Desember 2005, Anak Perusahaan memperoleh ‘’Hak Guna Bangunan’’ (HGB) selama 25 tahun untuk tanah baru seluas 6.720 meter persegi di Kuta, Bali. Manajemen Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat masa berakhirnya. Biaya-biaya perijinan sehubungan dengan perolehan HGB tersebut disajikan pada akun ‘’Biaya Ditangguhkan - Bersih’’ di neraca.

Aktiva tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 16.200.000.000 pada tanggal 31 Desember 2007 dan Rp 90.340.000.000 pada tanggal 31 Desember 2006. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2006 sebagian aktiva tetap Anak Perusahaan berupa tanah, bangunan dan prasarana, peralatan dan perlengkapan, serta kendaraan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Tbk (Persero) (Catatan 15).

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.

10. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA

Pada tahun 2006 akun ini merupakan biaya perpanjangan hak guna bangunan pada Anak Perusahaan.

11. HUTANG USAHA

Akun ini merupakan kewajiban dalam mata uang Rupiah yang timbul dari perolehan makanan, minuman, dan perlengkapan hotel, dengan rincian sebagai berikut:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Pihak Ketiga:

PT Propan Raya 28.154.950 -

UD Luh Ron 16.104.250 -

PT Indoguna Bali 14.801.100 -

Central F&B Supplier 11.807.938 -

UD Tunas Sari - 76.614.000

PT Trust - 72.247.945

UD Asti Mulia - 55.072.675

UD Dineta Jaya - 51.471.766

Toko Sumber Manis - 40.095.640

Lain-lain 335.889.333 1.625.759.975

Jumlah 406.757.571 1.921.262.001

(29)

- 23 -

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: PT. Sahid International Hotel Management and

Consultant - 81.766.570

Lain-lain - 42.405.929

Jumlah - 124.172.499

Rincian umur hutang sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Pihak ketiga:

Kurang dari 31 hari 231.724.164 1.040.241.917

31 sampai 60 hari 16.060.263 392.725.643

61 sampai 90 hari 363.939 258.511.729

Lebih dari 90 hari 158.609.205 229.782.712

Jumlah 406.757.571 1.921.262.001

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa:

1 sampai dengan 30 hari - 47.294.848

31 sampai dengan 60 hari - 74.881.651

61 sampai dengan 90 hari - -

Lebih dari 90 hari - 1.996.000

Jumlah - 124.172.499

12. HUTANG LAIN-LAIN

Rincian hutang lain-lain adalah sebagai berikut:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Hutang jasa pelayanan dan sisa penyisihan atas kerugian dan kerusakan

peralatan hotel dan restoran 136.655.064 486.881.040

Uang jaminan tamu - 1.805.289.015

Lain-lain 14.721.776 865.360.851

Jumlah 151.376.840 3.157.530.906

Uang jaminan tamu merupakan uang muka yang disetor tamu atas pemakaian kamar dan ruangan pada tanggal 31 Desember 2006.

(30)

13. HUTANG PAJAK, MANFAAT PAJAK PENGHASILAN TANGGUHAN DAN AKTIVA PAJAK TANGGUHAN

Hutang pajak terdiri dari:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Pajak Pembangunan I 225.766.912 3.238.488.535 Pajak Penghasilan Pasal 21 27.001.275 180.398.547 Pasal 23 29.802.354 100.662.302 Pasal 26 - 9.449.573

Pajak Pertambahan Nilai - 16.490.908

Jumlah 282.570.541 3.545.489.865

Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan tangguhan

sesuai dengan laporan laba rugi ( 729.274.835) ( 6.343.270.555) Dikurangi rugi Anak Perusahaan sebelum

pajak penghasilan - 4.271.042.652

Bagian Perusahaan atas laba bersih

Perusahaan Asosiasi ( 772.522.616) ( 6.271.439)

Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan tangguhan

Perusahaan ( 1.501.797.451) ( 2.078.499.342)

Beda waktu:

Penyusutan aktiva tetap 450.102.353 -

Penyisihan penurunan nilai saham 364.931.250 - Penyisihan untuk imbalan kerja karyawan 116.541.771 123.244.346 Beda tetap:

Penghasilan jasa giro dan bunga deposito yang telah dikenakan

pajak penghasilan final ( 3.398.156) ( 2.573.057)

Jamuan dan representasi - 1.253.400

Taksiran rugi fiskal tahun berjalan - Perusahaan ( 573.620.233) ( 1.956.574.653)

(31)

- 25 -

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Rugi fiskal awal periode yang dapat dikompensasi:

Tahun 2006 ( 1.956.574.653) - Tahun 2005 ( 58.050.714) ( 58.050.714) Tahun 2004 ( 2.035.673.139) ( 2.035.673.139) Tahun 2003 ( 2.398.347.429) ( 2.398.347.429) Tahun 2002 - ( 1.257.950.364)

Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan -

Perusahaan ( 6.448.645.935) ( 5.750.021.646)

Taksiran Rugi Fiskal Akhir tahun - Perusahaan ( 7.022.266.168) ( 7.706.596.299) Taksiran Rugi Fiskal Akhir Tahun -

Anak Perusahaan - ( 26.294.411.252)

Jumlah Taksiran Rugi Fiskal Akhir Tahun ( 7.022.266.168) ( 34.001.007.551)

Perhitungan pajak penghasilan Perusahaan tersebut di atas sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Perusahaan untuk tahun 2006.

Perhitungan manfaat pajak penghasilan tangguhan - bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Manfaat pajak penghasilan tangguhan: Perusahaan

Penyusutan aktiva tetap 135.030.706 -

Penyisihan penurunan nilai saham 109.479.375 -

Penyisihan atas imbalan kerja karyawan 34.962.531 36.973.304

Jumlah 279.472.612 36.973.304

Anak Perusahaan

Penyisihan imbalan kerja karyawan - 251.036.358

Penyusutan aktiva tetap - 24.584.082

Penyisihan (pemulihan penyisihan)

piutang ragu-ragu - 14.224.203

Jumlah - 289.844.643

Jumlah Manfaat Pajak Tangguhan 279.472.612 326.817.947

(32)

Rincian aktiva pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Aktiva pajak tangguhan: Perusahaan

Penyisihan atas imbalan kerja karyawan 254.605.724 219.643.193

Penyisihan penurunan nilai saham 109.479.375 -

Penyusutan aktiva tetap 135.030.706 -

Jumlah 499.115.805 219.246.838

Anak Perusahaan

Penyusutan aktiva tetap - 1.421.082.657

Penyisihan imbalan kerja karyawan - 970.112.026

Penyisihan piutang ragu-ragu - 23.967.012

Jumlah - 2.415.161.695

Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan 499.115.805 2.634.804.888

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mengakui aktiva pajak tangguhan atas rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa rugi fiskal di atas tidak dapat terpulihkan dan tidak dapat dimanfaatkan pada masa mendatang.

14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari biaya masih harus dibayar untuk:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Pihak ketiga:

Listrik, air dan bahan bakar 43.007.635 438.828.236 Gaji, upah dan tunjangan karyawan 43.210.062 256.558.164

Beban bunga - 114.554.000

Lain-lain 278.736.770 566.250.352

Sub jumlah 364.954.467 1.376.190.752

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Jasa manajemen dan insentif

(lihat Catatan 25d dan 25e) - 434.323.464

(33)

- 27 - 15. HUTANG JANGKA PANJANG

Hutang jangka panjang dengan uraian sebagai berikut:

2006

(lihat Catatan 2b dan 28)

Hutang bank:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 5.080.000

pada tahun 2006) 45.821.600.000

Hutang sewa guna usaha:

PT Sinar Mitra Sepadan 147.964.958

PT Clipan Finance Indonesia 77.334.100

PT Primus Financial Service 72.106.500

Hutang lembaga pembiayaan:

PT Sinar Mitra Sepadan 324.681.821

Lain-lain:

PT Prima Vijaya Indah Tour (lihat Catatan 25c) 2.338.490.880

Jumlah 48.782.178.259

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun :

Hutang bank ( 45.821.600.000)

Hutang sewa guna usaha ( 181.384.268)

Hutang lembaga pembiayaan ( 135.707.618)

Hutang lain-lain (lihat Catatan 25c) ( 1.066.730.441)

Jumlah ( 47.205.422.327)

Bagian Jangka Panjang 1.576.755.932

Hutang PT Bank Mandiri Tbk (Persero)

Pada tahun 2003, Anak Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (Persero) (Bank Mandiri) atas fasilitas kredit investasi refinancing dan kredit investasi renovasi dengan pagu kredit masing-masing sebesar US$3.350.000 dan US$2.650.000. Fasilitas kredit investasi refinancing digunakan untuk pengambilalihan hutang Tranche A dari ASF, sedangkan kredit investasi renovasi digunakan untuk membiayai renovasi hotel milik Anak Perusahaan. Pinjaman ini diangsur secara triwulan mulai bulan Desember 2005 sampai dengan bulan Juni 2011.

(34)

Pinjaman dari Bank Mandiri tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 9,5% sampai dengan 9,75% pada tahun 2006, serta dijamin dengan aktiva tetap milik Anak Perusahaan (Catatan 9).

Berdasarkan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri, Anak Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban antara lain:

a. Menjaga rasio-rasio keuangan tertentu

b. Anak Perusahaan wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Mandiri apabila akan melakukan transaksi-transaksi berikut:

(1) Memperoleh kredit/pinjaman baru dari pihak lain

(2) Memberikan pinjaman baru kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi yang berkaitan langsung dengan kegiatan usaha Anak Perusahaan

(3) Mengubah anggaran dasar Anak Perusahaan, susunan permodalan, serta direksi, komisaris dan pemegang saham

(4) Melakukan merger atau akuisisi

(5) Membagikan bonus, dividen dan/atau keuntungan lain

(6) Mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan lain dan/atau membiayai perusahaan-perusahaan lain.

Pinjaman tersebut di atas telah dilunasi Anak Perusahaan pada tanggal 2 Januari 2007. PT Sinar Mitra Sepadan

Anak Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT Sinar Mitra Sepadan untuk pembelian kendaraan dan elektronik, dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan berakhir pada tanggal 22 Mei 2007 dan 17 Januari 2009.

(35)

- 29 -

Pada tanggal 31 Desember 2006, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun Jumlah 2007 116.804.898 2008 55.600.008 2009 4.633.334 Jumlah 177.038.240

Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo 29.073.282

Hutang sewa guna usaha 147.964.958

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 95.472.120

Jumlah bagian yang akan jatuh tempo lebih

dari satu tahun 52.492.838

Anak Perusahaan juga mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Sinar Mitra Sepadan dengan jaminan kendaraan, dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan berakhir pada tanggal 20 Januari 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2006, pembayaran pembiayaan minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun Jumlah 2007 200.160.000 2008 200.160.000 2009 16.680.000 Jumlah 417.000.000

Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo 92.318.179

Hutang lembaga pembiayaan 324.681.821

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 135.707.618

Jumlah bagian yang akan jatuh tempo lebih

dari satu tahun 188.974.203

Seluruh hutang dari PT Sinar Mitra Sepadan milik Anak Perusahaan dan pada tahun 2007 tidak dikonsolidasi pada laporan keuangan Perusahaan.

(36)

PT Clipan Finance Indonesia

Anak Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT Clipan Finance Indonesia untuk pembelian kendaraan, dengan jangka waktu 4 (empat) tahun dan berakhir pada tanggal 10 Juni 2009.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun Jumlah 2007 38.826.000 2008 38.826.000 2009 16.177.500 Jumlah 93.829.500

Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo 16.495.400

Hutang sewa guna usaha 77.334.100

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 28.226.948

Jumlah bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun 49.107.152 Seluruh hutang dari PT Clipan Finance Indonesia milik Anak Perusahaan dan pada tahun 2007 tidak dikonsolidasi pada laporan keuangan Perusahaan.

PT Primus Financial Service

Anak Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT Primus Financial Service untuk pembelian kendaraan, dengan jangka waktu 2 (dua) tahun dan berakhir pada tanggal Maret 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2006, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun Jumlah 2007 69.804.000 2008 17.451.000 Jumlah 87.255.000

Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo 15.148.500

Hutang sewa guna usaha 72.106.500

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 57.685.200

Jumlah bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun 14.421.300

Seluruh hutang dari PT Primus Financial Service milik Anak Perusahaan dan pada tahun 2007 tidak dikonsolidasi pada laporan keuangan Perusahaan.

(37)

- 31 -

16. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI

Akun ini merupakan hak kepemilikan minoritas atas aktiva bersih PT Indonesian Paradise Island/Anak Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:

2007 2006

(lihat Catatan 2b dan 28) (lihat Catatan 2b dan 28)

Saldo awal 62.269.653.211 3.663.072.514

Penambahan setoran modal pada

Perusahaan Asosiasi - 60.000.000.000

Bagian minoritas atas rugi bersih tahun berjalan - ( 1.393.419.303) Hak minoritas atas aktiva bersih IPI

yang tidak dikonsolidasi ( 62.269.653.211) -

Saldo akhir - 62.269.653.211

17. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek PT. Adimitra Transferindo adalah sebagai berikut:

Persentase

Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Jumlah

Anemone Continental S.A. BVI 949.000.000 59,54% 94.900.000.000 Premiere Estate Limited BVI 405.000.000 25,41% 40.500.000.000 PT Grahatama Kreasi Baru 127.500.000 8,00% 12.750.000.000 Agoes Soelistyo Santoso (Direktur

Utama) 10.000.000 0,63% 1.000.000.000

Patrick Santosa Rendradjaja (Direktur) 5.000.000 0,31% 500.000.000

Diana Solaiman (Direktur) 3.500.000 0,22% 350.000.000

Karel Patipeilohy (Komisaris) 1.000.000 0,06% 100.000.000

Lain-lain 93.000.000 5,83% 9.300.000.000

Jumlah 1.594.000.000 100,00% 159.400.000.000

Gambar

Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban penyisihan imbalan kerja yang diakui di  laporan laba rugi konsolidasi dan penyisihan imbalan kerja yang diakui di neraca konsolidasi  berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT

Referensi

Dokumen terkait

If you are an enthusiastic craps shooter, taking part in a craps tournament is a great way to enjoy a more intensive craps playing experience, meet other craps fans and, of course,

Hal ini tercermin pada kerangka penelitian Program Peningkatan Regulasi Diri Berbasis Mindfulness untuk menurunkan GSPT pada para penyintas KDRT berikut ini....

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia (MKKGI), para Kolegium setiap

$asing" masing untuk memahami perkembangan sis%a S&' STP' ST dan mahasis%a masing untuk memahami perkembangan sis%a S&' STP' ST dan mahasis%a di

Penelitian yang dilakukan merupakan analisis hubungan kinerja simpang bersinyal berupa tundaan dan konsumsi bahan bakar pada beberapa simpang bersinyal di

Sehubungan dengan adanya kejahatan yang dilakukan oleh remaja di kota Pariaman, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Motif Remaja

Penelitian ini dilakukan dengan harapan, bahwa perusahaan dapat mengetahui tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan Apotek, dan mengetahui faktor-faktor yang

Reverse engineering adalah teknik yang menggunakan pendekatan berbeda untuk mendapatkan data karakteristik dari benda fisik yang tidak memiliki gambar dokumentasi atau