MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEBAT
PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI
KELAS V SD NEGERI 050657 STABAT
KABUPATEN LANGKAT
T . A 2011 - 2012
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar
OLEH :
NURFADHILLAH
NIM. 108113049
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat atas segala limpahan Rahmat, Taufik serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Sholawat serta beriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW berserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu berjuang membantu beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
Penyusunan skripsi ini di ajukan guna melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi untuk meraih gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. Dengan berbekal pengetahuan teori dan praktek yang penulis peroleh selama perkuliahan serta dilengkapi dengan data hasil penelitian ke Sekolah Dasar, dapatlah disusun skripsi ini berjudul “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan Menggunakan Metode Debat Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 050657 Stabat Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2011 / 2012.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan literatur yang kurang. Namun demikian, berkat Rahmat Allah SWT dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pertama sekali penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada “Ayahanda dan Ibunda” tercinta yang telah membesarkan dan mendukung penulis dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan cinta serta dukungan berupa do’a, moril dan materil yang tiada terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada adik-adiku Nurhasanah dan Luthfil Amar yang telah memberikan motivasi serta harapan yang kuat, dan tante Yanti yang juga banyak memberikan semangat yang tinggi sehingga mendorong penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor Unimed
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed 3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S Selaku Pembantu Dekan I Fip Unimed
4. Bapak Drs. Aman Simare-Mare, M.S selaku Pembantu Dekan II Fip Unimed
6. Ibu Dra. Nurmayani M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi yang banyak meluangkan waktu dan memberikan pengetahuan yang berharga kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Ibu Dra. Herawaty Bukit, M.Pd, Dra. Syamsuarni, M.Pd, Dra. Eva Betty S. M. Pd selaku dosen penyelaras sekaligus penguji yang banyak memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Jainab S. Pd, selaku kepala sekolah SD. Negeri 050657 Stabat yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Beserta Ibu Khairatunnisa S.Pd selaku wali kelas V yang setia membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian.
9. Salam semangat dan sayang buat teman-teman seperjuangan yang telah memberikan bantuan dan semangat khususnya mahasiswa PGSD S-1 kelas A1 Reguler ’08 : Juli, Halimah, Zoel, Akhyar, Ilyas, Yuli, Hanny, Bayu, Neng, Imana, Wanny, Ruth dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Beserta teman-teman PPLT 2011 Binjai Timur beserta guru dan stafnya. Kemudian ibu kos dan adik-adik kos yang membantu memberikan motivasi dan semangat khususnya Aminah, Irma, Aulia, Eka, Filya dan Santi.
10.Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap ada masukan, kritik dan saran pembaca agar dapat menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat digunakan sebagaimana mestinya dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk bagi kita semua Amin.
Medan, Mei 2012 Peneliti
ABSTRAK
NURFADHILLAH, NIM. 108113049 : “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan Menggunakan Metode Debat Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 050657 Stabat Kabupaten Langkat T.A 2011 / 2012”.
Medan, jurusan PPSD, Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed Tahun Ajaran 2011/2012
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 050657 Stabat, dengan tujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa menghadapi materi tentang mengomentari masalah peristiwa aktual dan upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode debat.
Jenis penelitian ini adalah Peneltian Tindakan Kelas (PTK), subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 050657 Stabat Kabupaten Langkat pada tahun ajaran 2011 / 2012. Dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Penentuan subjek diperoleh berdasarkan hasil rujukan dari guru kelas. Objek penelitian ini adalah tindakan sebagai upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan mengomentari persoalan aktual dengan menggunakan metode debat.
Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa nilai dari 30 orang siswa pada siklus I pertemuan 1 dapat dikatakan tingkat keterampilan berbicara siswa rendah dikarenakan pada tahap pertemuan 1 masih belum kelihatan yang mendapat kriteria sangat terampil atau (0 %) dari 30 siswa, kemudian yang mendapat kriteria terampil diperoleh 8 orang siswa atau ( 26,67 %), selanjutnya yang mendapat kriteria cukup terampil menjadi 12 orang siswa atau ( 40,00 %), dan yang mendapat kriteria kurang terampil 10 orang siswa atau (33,33%). Peroleh skor guru yang diperoleh adalah 77,5 %. Sedangkan pada pertemuan ke 2, perolehan yang didapat siswa pada pertemuan ini yakni, belum ada siswa yang memperoleh kriteria sangat terampil atau (0 %), yang mendapat kriteria terampil terdapat 15 orang atau (50 %), yang mendapat kriteria cukup terampil terdapat 8 orang atau ( 26,67%), dan yang kurang terdapat 7 orang atau (23, 33%). Skor yang diperoleh guru adalah dengan nilai 82,5% dikatakan kriteria baik. Kemudian Pada siklus II pertemuan 3 terdapat 6 orang siswa yang memperoleh kriteria sangat terampil atau (20,00%), kemudian yang mendapat kriteria terampil berjumlah 12 orang atau ( 40,00 %), kemudian 12 orang atau ( 40,00%) mendapatkan kriteria cukup terampil dan tidak ada lagi siswa yang belum terampil atau (0 %), dan skor yang diperoleh guru adalah 87,5%. Skor guru juga mengalami peningkatan. Selanjutnya pada pertemuan ke 4 jumlah siswa yang mendapat kategori sangat terampil sudah meningkat yakni 20 orang atau 66,67%, yang mendapat kategori terampil terdapat 8 orang atau 26,67%, selanjutnya yang memperoleh kategori cukup terdapat 2 orang atau 6, 66%, sehingga tidak ada lagi siswa yang nilainya kurang. Selain itu, skor guru semakin meningkat yakni dengan skor 97,5% dan dikategorikan sangat terampil.
i
2.1.5 Langkah-Langkah Pelaksanaan Debat ... 16
2.1.6 Beberapa Patokan Dalam Berdebat ... 16
2.1.7 Keunggulan dan Kelemahan Metode Debat ... 17
2.2 Kerangka Berpikir ... 18
ii
BAB III METODE PENELITIAN ... 20
3.1 Jenis Penelitian ... 20
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 20
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 20
3.5 Desain Penelitian ... 21
3.6 Prosedur Penelitian ... 22
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 25
3.8 Teknik Analisis Data ... 27
3.9 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29
4.1 Hasil Penelitian ... 29
4.1.1 Deskripsi Keadaan Awal ... 29
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 30
4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 48
4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II . 62 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64
4.4 Temuan Penelitian ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
5.1 Kesimpulan ... 69
5.2 Saran ... 70
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kriteria Indikator Penilaian Keterampilan Berbicara ... 26
Tabel 2. Contoh Cara Penilaian Indikator Keterampilan Berbicara ... 27
Tabel 3. Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 28
Tabel 4. Kriteria Indikator Penilaian Keterampilan Berbicara ... 29
Tabel 5. Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I Pert I ... 33
Tabel 6. Persentase Keterampilan Berbicara Pada Siklus I Pert I ... ... 35
Tabel 7. Grafik Persentase Keterampilan Siswa Siklus I Pert I ... 36
Tabel 8. Skor Kegiatan Belajar Mengajar Guru Siklus I Pert I ... 37
Tabel 9. Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pert I... 38
Tabel 10. Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I Pert II ... 40
Tabel 11. Observasi Keterampilan Berbicara Pada Siklus I Pert II ... 42
Tabel 12. Grafik Persentase Keterampilan Siswa Siklus I Pert II... 42
Tabel 13. Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II ... 43
Tabel 14. Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan II... 44
Tabel 15. Observasi Keterampilan Berbicara Siklus II Pert III ... 51
Tabel 16. Observasi Keterampilan Berbicara Siklus II Pert III ... 53
Tabel 17. Grafik Keterampilan Siswa Siklus II Pert III ... 54
Tabel 18. Observasi Kegiatan Guru Siklus II pert III ... 55
Tabel 19. Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pert III... 56
iv
Tabel 21. Observasi Keterampilan Siswa Siklus II Pert IV ... 60
Tabel 22. Grafik Persentase Keterampilan Siswa Siklus IV ... 60
Tabel 23. Observasi Kegiatan Guru Siklus II pertemuan IV ... 61
Tabel 24. Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan IV ... 62
Tabel 25. Rekapitulasi Observasi Keterampilan Berbicara Siswa ... 64
Tabel 26. Grafik Persentase Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 65
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas ...
... 22
Gambar 2. Grafik Presentase Keterampilan Berbicara Siklus I Pert I ...
... 36
Gambar 3. Grafik Presentase Keterampilan Berbicara Siklus I Pert II ...
... 42
Gambar 4. Grafik Presentase Keterampilan Berbicara Siklus I Pert III ...
... 54
Gambar 5. Grafik Presentase Keterampilan Berbicara Siklus I Pert IV ...
... 60
Gambar 6. Grafik Presentase Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ...
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan I
Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan II
Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan III
Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan IV
Lampiran 6 Daftar Nama Siswa Kelas Vb SDN 050657 Stabat
Lampiran 7 Lembar Observsi Guru Pertemuan I
Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Pertemuan II
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Pertemuan III
Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Pertemuan IV
Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Lampiran 12 Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Lampiran 13 Lembar Observasi Kegiatan Siswa
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar BelakangMasalah
Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting yakni sebagai alat komunikasi dan alat
berpikir terlihat pada mata pelajaran bahasa yang diberikan mulai dari pendidikan dasar
sampai pendidikan tinggi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan
(berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan
kemampuan intelektual. Dengan demikian setiap siswa dituntut untuk terampil berbahasa.
Bila setiap siswa sudah terampil berbahasa, maka komunikasi antara siswa akan berlangsung
dengan baik. Komunikasi yang dimaksud di sini adalah suatu proses penyampaian maksud
pembicara kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Maksud komunikasi
dapat berupa pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan,
penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.
Selanjutnya Nurjamal (2011 : 2) menyatakan bahwa “aktivitas berbahasa, sudah
mengenal empat aspek keterampilan berbahasa, yang lazim juga disebut dengan caturtunggal
keterampilan berbahasa”. Dinamakan caturtunggal, karena keempat aspek-menyimak –
berbicara – membaca – menulis – itu satu sama lain tak dapat dipisahkan, bahkan dalam
praktiknya keempat keterampilan itu berkait erat satu sama lain. Ketika kita berbicara, pada
saat yang sama kita pun menyimak. Demikian pula, kalau kita akan membicarakan sesuatu
pastilah kita terlebih dahulu harus menyimak dan membaca materi yang ada hubungannya
dengan pokok pembicaraan kita. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita
melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar
menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.
2
Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula hubungannya dengan proses-proses
berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin
terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan
hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Melatih
keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.
Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa, dan keterampilan berbahasa tidak
akan berkembang kalau tidak dilatih secara terus-menerus. Oleh karena itu, kepandaian
berbicara tidak akan dikuasai dengan baik tanpa dilatih.
Sungguhpun demikian penguasaan dan penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi
yang baik dan benar belum selalu memuaskan. Masih ada sejumlah siswa yang ragu untuk
berbicara, ada rasa takut berbicara kalau mengatakan hal yang salah atau mengatakan hal
yang benar dengan cara yang salah. Persoalan inilah yang dialami, tidak adanya keberanian
berbicara oleh para siswa kelas V SDN 050657 Stabat. Suasana belajar menjadi pasif dan
tidak bersemangat akibat tidak adanya keberanian berbicara untuk mengemukakan pendapat
atau berbicara.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis di SD 050657 Stabat, ada
beberapa masalah yang dihadapi guru maupun siswa dalam mengungkapkan pendapat. Pada
kenyataannya, terdapat banyak hal yang tidak mendukung perkembangan keterampilan
berbicara mengungkapkan pendapat. Kemudian ditambah lagi dengan minimnya penggunaan
model atau metode pembelajaran di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran pun terlihat
sangat monoton dan pasif. Pembelajaran yang digunakan lebih dominan menggunakan
metode ceramah. Hal inilah yang membuat keaktifan siswa sangat rendah dalam berbicara
mengungkapkan pendapat. Rendahnya keterampilan berbicara siswa terbukti dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti terhadap wali kelas V SD Negeri 050657 yang
3
yaitu sekitar 4 orang dari 30 siswa sedangkan 86,67% lainnya memiliki keterampilan
berbicara yang kurang, yaitu sekitar 26 orang dari 30 siswa.
Metode mengajar yang dipilih dan digunakan membawa pengaruh langsung maupun
tidak langsung terhadap pencapaian hasil yang diharapkan, baik berupa dampak langsung
maupun dampak pengiring. Metode ceramah misalnya, dapat membuat siswa menjadi
pendengar yang baik, meniru cara atau sikap guru berbicara dan bertingkah laku, tetapi bisa
pula membawa pengaruh yang kurang baik seperti siswa mudah melupakan apa yang
diceramahkan membuat siswa pasif dan kurang mengembangkan kreativitasnya. Metode
penugasan dapat berpengaruh kepada siswa, yaitu terbinanya kemandirian, bertanggung
jawab, dan sebagainya. Demikian juga dapat menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam
pergaulan hidup mereka sehari-hari.
Metode debat sebagai alternatif yang dipilih peneliti sebagai alat dalam membantu
menyelesaikan masalah siswa dalam mengungkapkan pendapat. Tarigan (2007 : 86) “Pada
dasarnya debat merupakan suatu latihan atau praktek kontroversi”. Debat merupakan
argumentasi untuk menentukan baik tidaknya suatu usul tertentu yang didukung oleh satu
pihak yang disebut pendukung, dan ditolak atau disangkal oleh pihak lain yang disebut
penyangkal.
Peneliti sangat tertarik untuk memperbaiki suasana kelas agar lebih aktif dan
bersemangat. Keadaan inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian tindakan
kelas di kelas V SDN 050657 Stabat untuk mengatasi kesulitan guru membelajarkan siswa
agar memiliki kemampuan dan keberanian berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa peneliti tertarik melakukan penelitian
4
Metode Debat Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SDN 050657 Kecamatan
Stabat Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2011-2012”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi
sehubungan dengan keterampilan siswa berbicara. Masalah-masalah itu perlu diidentifikasi
atau dikenali. Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi antara lain:
1. Kurangnya latihan berbicara dalam pembelajaran
2. Keaktifan siswa sangat rendah dalam berbicara mengungkapkan pendapat
3. Metode pembelajaran guru yang tidak mengaktifan siswa karena metode yang
disampaikan cenderung berceramah.
4. Pembelajaran hanya berpusat pada guru.
5. Suasana belajar menjadi pasif dan tidak bersemangat
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah penelitian yaitu:
“Peningkatan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode debat pada
pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok menanggapi peristiwa aktual yang terjadi pada
kehidupan sehari-hari di kelas V SD Negeri 050657 Stabat”.
1. 4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah, “Apakah dengan penggunaan metode debat dapat meningkatkan keterampilan
berbicara siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 050657 Stabat?”
5
Untuk mengetahui atau sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan
metode debat pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 050657 Stabat Kabupten
Langkat tahun ajaran 2011 / 2012.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi siswa
a. Menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran melalui metode debat
b. Melatih dan meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam
mengemukakan pendapat
2. Bagi guru
a. Sebagai bahan masukan bahwa penggunaan metode yang bervariasi dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa, khususnya metode debat dapat
meningkatkan keterampilan siswa berbicara mengeluarkan pendapat.
3. Sekolah
a. Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah khususnya keterampilan berbicara
siswa dengan menggunakan metode debat
b. Sebagai bahan masukan bahwa metode debat dapat meningkatkan
keterampilan berbicara siswa
4. Bagi peneliti
a. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan berbicara siswa
6
b. Bagi peneliti lainnya yang ingin atau berminat untuk meneliti lebih lanjut
tentang bagaimana meningkatkan keterampilan siswa berbicara
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan yang diuraikan dalam Bab IV
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Dengan menggunakan metode debat, keterampilan berbicara mengungkapkan pendapat
siswa kelas V SD Negeri 050657 Stabat mengalami peningkatan. Sebelum masuk pada
siklus I, terlebih dahulu mengadakan observasi awal, tingkat keterampilan siswa tampak
pada kemampuan awal dengan hasil yang diperoleh yaitu terdapat 4 siswa atau 13,33 %
yang masuk dalam kategori terampil dengan nilai rata-rata 57,15%, sedangkan 4 siswa
lagi atau 13,33% termasuk dalam kategori cukup terampil, dan 22 siswa lainnya atau
73,33% termasuk dalam kurang terampil.
b. Ketika pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama setelah dilaksanakannya
tindakan dengan menggunakan metode debat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
materi pelajaran mengomentari peristiwa aktual jumlah siswa yang terampil
mengungkapkan pendapat berjumlah 8 orang atau sebesar 26,67 % dari 30 siswa, dan
nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 65,15 % dari jumlah skor maksimum seluruh
siswa. Kemudian peneliti melanjutkan pada pertemua kedua dengan mendapatkan jumlah
siswa yang terampil adalah 15 orang atau 50,00%. Hal ini tampak ada peningkatan dari
siswa itu sendiri yaitu keterampilan berbicaranya.
c. Tindakan selanjutnya adalah pelaksaan pada siklus II pertemuan ketiga, ada peningkatan
yang diperoleh dari siswa dalam mengungkapkan pendapat yaitu terdapat 18 orang
68
siswa atau sebesar 60,00 % dari 30 siswa, dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar
81,00 % dari jumlah seluruh siswa. Selanjutnya peneliti melakukan pertemuan keempat
yang mendapat perolehan nilai kategori tuntas ada 28 orang siswa atau 93,33 %. Jadi,
penelitian ini sudah dilaksanakan dengan baik sesuai prosedur dan skenario yang telah
dirancang sebelumnya. Maka peneliti menyimpulkan penelitian ini dicukupkan hanya
pada siklus ke II pertemuan keempat.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi siswa, diharapkan dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran seperti yang
diharapkan guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini bertujuan agar
proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Bagi guru, diharapkan dapat menerapkan tingkat penguasaan siswa terhadap kemampuan
siswa dalam berbicara mengungkapkan pendapat sehingga siswa mengerti cara
menyampaikan ide-ide, pikiran dan isi hati dalam bentuk pendapat.
3. Bagi guru kelas V khususnya dapat menggunakan metode debat, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir anak dan keterampilan berbicara siswa.
4. Bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian yang sejenis pada materi dan sekolah yang
lainnya, agar diperoleh hasil yang maksimal sehingga hasil penelitian ini bermanfaat
sebagai riset teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya proses
29
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Dewi, Rosmala. 2010. Proffesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan
Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Maryani, Yani. 2005. Intisari Bahasa Indonesia SD Kelas 4, 5, dan 6. Bandung : Pustaka Setia.
Materi Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG). 2011. Model-Model Pembelajaran yang Efektif. Sosialisasi KTSP.
Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara.
Nurjamal, Dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung : Alfabeta.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Sabri, Ahmad. 2088. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Padang : Quantum teaching.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sardiman. 2008. Strategi Pembelajaran. Bandung : Kencana
Smarapradhipa. 2005. (http://winawimala.wordpress.com/author/winawimala/). diakses tanggal 10 Januari 2012
Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisispatif. Bandung : Falah Production.
Suryabrata, S. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Tarigan, Henry Guntur. 2007. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbicara. Bandung : Angkasa Bandung.