• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wasei-Eigo dalam Bahasa Jepang : Kajian Morfologi dan Semantik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Wasei-Eigo dalam Bahasa Jepang : Kajian Morfologi dan Semantik."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

日本語

使わ

和製英語の分類の分析

形態論

意味論

ュマ

1142016

教大学

文学部

日本文学科

(2)

xxix

1. 序論

日 本 語 語 彙 一 般 的 4 プ 分 類 さ 和 語

や 漢 語 外 来 語 混 種 語 あ 最 近 日 本 語 い こ

プ 語 彙 く 見 例 え エ コ ン い う

言 葉 あ 多 く 人 こ 言 葉 外 来 語 考 え い 実 こ

言葉 外来語 く 和製英語 made in japan English” 呼

い 和 製 英 語 い う 英 語 う 形 態 あ 英 語

違 う 意 味 持 い 単 語 あ 和 製 英 語 書

い く 外 来 語 分 類 さ う 和 製 英 語 外 来 語

く pseudo-anglicism いう プ 分類さ い こ 和製英

語 い 日 本 語 学 習 者 知 い い 本 研 究

和製英語 い 以下 通 分類

本研究 目的:

日本語 和製英語 語形 説明

日本語 和製英語 意味 英語 意味 比較

2. 本論

ここ 集 和製英語 プ 分け

意 味 型 短 縮 型 順 和 製 型 英 語 表 現 不 在 型 あ

Shibasaki, Tamaoka Takatori 2007:90) プ い

(3)

xxx 1) 意味 型

例: プペン

和製英語 意味 英語 意味

ュ 使 ッ 式鉛筆 a sharp pencil.

(Kaneda. Yukie, 2014:90)

意味 型 和製英語 意味 英語 意味 違う言葉 あ 和製

英 語 プ ペ ン 最 初 日 本 あ 家 電

プ 作 製 品 前 あ 後 日 本 人 こ

ッ 式鉛筆 こ プペン 呼 い 英語

言 葉 あ 使 わ い プ ペ ン 英 語 a sharp pencil.”

意 味 持 い ッ 式 鉛 筆 一 般 的 “mechanical

pencil”あ い “automatic pencil 呼 い

2) 短縮型

例:セ

和製英語 英語

セ Sexual harrasment

(Kaneda. Yukie, 2014:110)

短縮型 英語 言葉 い 英語 言葉 短く

(4)

xxxi

英 語 Sexual harrasment あ セ sexual

言葉 来 “harassment 言 葉 来 い

こ 和製英語 意味 英語 意味 あ 短縮型 和製英語

英語 違う意味 言葉 あ

3) 順和製型

例:

和製英語 英語 意味

lemonade

(Kaneda. Yukie, 2014:237)

順和製型 英語 う 言葉 あ 英語 言葉 使わ い

和製英語 順和製型 いう 英語 い新 い言葉

あ 例え こ いう言葉 英語 lemonade

あ 日 本 語 新 い 意 味 あ 日 本 語

ソ 味 飲 物 前 あ ン 味 け く

味 あ こ 呼 い

4) 英語表現不在型

例:

和製英語 英語 意味

(5)

xxxii

(Kaneda. Yukie, 2014:96)

英語表現不在型 和製英語 いく 英語 言葉 組 合わさ

い 新 い意味 持 英語表現不在型 プ

く 言葉 使 うこ あ 例え いう

言葉 いう言葉 使 い

使う言葉 あ 例え や マン ョン

3. 結論

1) 和製英語 語形成 プ あ 目 意味 型

あ こ 英語 言葉 和製英語 意味 英語 意味

比べ 少 違 い 目 短縮型 あ こ 英語

言 葉 短 く 意 味 大 体 あ 目

順和製型 あ こ 英語 う 言葉 英語 使わ

い い 言 葉 あ 目 英 語 表 現 不 在 型 あ こ

いく 英語 言葉 組 合わ 新 い意味 持 言葉 あ

2) 本研究 調べ 言葉 新 い意味 言葉 あ 英

語 言葉 あ 場合 意味 少 違

3) 本研究 英語表現不在型 プ 分類さ べ 言葉 句

形成 あ 言葉 英語 全く使わ い 句 分け

(6)

xxxiii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI…………...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI………vii

BAB I PENDAHULUAN………..………...………1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah ...7

1.3 Tujuan Penelitian...8

1.4 Metode Penelitian...8

1.5 Organisasi Penulisan...9

BAB II KAJIAN TEORI...11

2.1 Morfologi...11

2.1.1 Borrowing...14

2.1.2 Perubahan kelas kata dalam wasei eigo...16

(7)

xxxiv

2.3 Wasei-Eigo...20

2.3.1 Asal-Usul dan Sejarah Wasei-Eigo...22

2.3.2 Jenis-jenis Wasei-Eigo ...24

2.3.3 Alasan terbentuknya wasei eigo...26

BAB III ANALISIS...27

3.1 Wasei eigo Imizurekata...29

3.2 Wasei eigo Tanshukukata...37

3.3 Wasei eigo Junwaseikata ...45

3.4 Wasei eigo Eigohyougenfuzaikata...54

BAB IV SIMPULAN & SARAN...58

DAFTAR PUSTAKA...60

DAFTAR KAMUS...62

LAMPIRAN...ix

SINOPSIS...xxviii

(8)
(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

dipisahkan dengan interaksi baik secara lisan maupun tulisan. Interaksi tersebut

dilakukan dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Menurut Keraf (1997:1),

bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Penggunaan sebuah bahasa dalam suatu masyarakat dipengaruhi oleh berbagai

hal, salah satunya adalah kontak antarnegara. Oleh karena itu dalam setiap bahasa

pasti terdapat kata serapan atau kata pinjaman dari bahasa lain. Guilbert (1975:89)

mengatakan bahwa tidak ada satu kebudayaan pun dalam sebuah masyarakat yang

benar-benar asli, terlindung dari kontak dengan masyarakat lainnya, kontak yang

terjadi dapat terjalin baik melalui hubungan politik, hubungan ekonomi, maupun

hubungan kebudayaan. Bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan pun

mendapatkan pengaruh secara langsung dari adanya kontak antarmasyarakat tersebut.

Menyerap kata dari bahasa asing merupakan salah satu cara penambahan kata

yang sangat penting untuk memperkaya kosakata didalam suatu bahasa tertentu.

(10)

2

“most language are borrowers, so the lexicon can be divided into native and nonnative words (often called loan words).”

“Sebagian besar bahasa yang ada merupakan peminjam, sehingga kosakatanya bisa dipisahkan menjadi bahasa asli dan bahasa non asli.”

Kata borrowers dalam pendapat Rodman & Fromkin di atas merujuk pada teori

borrowing yang menurut Rodman & Fromkin 1993:332)

“Another important source of new words is borrowing from other languages. Borrowing occurs when one language takes a word or morpheme from another

language and adds it to its lexicon”

“Sumber bahasa baru yang penting lainnya yaitu meminjam dari bahasa lain. Borrowing terjadi ketika suatu bahasa mengambil sebuah kata atau morfem dari bahasa lain dan menambahkannya ke dalam kosakatanya.”

Dari teori mengenai borrowing di atas dapat dipahami bahwa peminjaman dalam

sebuah bahasa merupakan hal yang sering terjadi karena peminjaman bahasa

merupakan salah satu sumber pembentukan kosa kata baru dalam suatu bahasa.

Selain itu, Rodman & Fromkin juga mengatakan bahwa kebanyakan bahasa

meminjam bahasanya dari bahasa lain dan jenis kosakata dalam bahasa tersebut dapat

dibedakan menjadi bahasa asli dan bahasa pinjaman. Hal ini dapat dilihat contohnya

dalam bahasa Jepang.

Negara Jepang merupakan salah satu bangsa yang banyak menyerap kosakata

bahasa lain ke dalam penggunaan bahasanya, bahkan hampir sebagian dari kosakata

dalam bahasa Jepang merupakan kata serapan atau gabungan dari beberapa jenis

kosakata dalam bahasa Jepang. Menurut Tamamura (2001:99) kosakata dalam bahasa

Jepang dibagi menjadi empat golongan yaitu, wago (和語), kango (漢語), gairaigo (外

(11)

3

Wago adalah bahasa yang berasal dari bahasa Jepang asli (Tamamura

2001:100), sering juga disebut koyuunihongo (固有日本語) „bahasa Jepang asli‟ dan

Yamato kotoba (大和言葉) „bahasa Yamato‟. Kosakata ini banyak sekali digunakan

dalam kehidupan sehari-hari orang Jepang, contohnya seperti こ (言葉) kata, く

ま (車) mobil, う くしい (美しい) yang berarti indah dsb.

Kango merupakan kosakata yang berasal dari Tiongkok, lalu bangsa Jepang

memakainya sebagai bahasa sendiri. Di dalam ragam tulisan, kango ditulis dengan

huruf kanji yang dibaca dengan cara on‟yomi, Tamamura (2001:101-102)

menerangkan bahwa kango pada awalnya adalah sebutan orang Tiongkok terhadap

bahasa negaranya yaitu bahasa tiongkok.

Gairago adalah salah satu jenis kosakata bahasa Jepang yang berasal dari

bahasa asing yang telah disesuaikan dengan aturan-aturan yang ada dalam bahasa

Jepang. Tamamura (2001:102) menerangkan bahwa gairaigo adalah jenis kosakata

asing selain kango. Contohnya seperti ー ャ ン (maajan) mahyong, ラ ー メ ン

(raamen) yang berasal dari Tiongkok dan チョンガー (chon‟gaa) dan オンドル

(ondoru) yang berasal dari Korea. Tetapi yang paling banyak digunakan adalah

kosakata yang berasal dari negara-negara Eropa terutama Inggris.

Konshugo adalah jenis kosakata yang terdiri dari gabungan dua atau lebih

jenis bahasa yang telah dibahas di atas. Contoh penggunaan konshugo misalnya

(12)

4

wago), アンチ巨人„anchi kyojin‟ (gairaigo + kango), パン食い競争‟pankuikyousou‟

(gairaigo + wago + kango).

Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa yang digunakan dalam bahasa

Jepang banyak yang telah mengalami perubahan baik dari bentuk kosakata itu sendiri

maupun dari segi makna yang terkandung di dalamnya. Salah satu contohnya adalah

munculnya bentuk kosakata wasei eigo yang berbeda dari keempat jenis kosakata

bahasa Jepang yang telah dijelaskan sebelumnya.

Secara harfiah wasei eigo dibentuk dari dua kata / kanji, yaitu 和製 yang berarti

buatan Jepang dan 英語 yang berarti bahasa Inggris sehingga dapat dipahami secara

literal wasei eigo adalah bahasa Inggris buatan Jepang. Wasei eigo juga dikenal

dengan sebutan janglish atau Japan English (Tamaoka 2012:52).

Menurut Norman (2011:2) wasei eigo adalah :

“Wasei eigo, literally “Made in Japan English” (and also commonly called “Japanized English” or “Japlish” for short), are English constructions not used by English native speakers but that appear in the Japanese vernacular.”

Wasei eigo secara literal berarti “bahasa Inggris buatan Jepang (sering disebut juga bahasa Inggris yang diJepangkan atau Japlish) merupakan konstruksi bahasa Jepang yang tidak digunakan oleh pengguna asli bahasa Inggris tetapi muncul

dalam kosakata bahasa Jepang.”

Meskipun bentuk bahasa tulis yang digunakan dalam wasei eigo menyerupai dengan

bahasa tulis gairaigo yang menggunakan katakana, Tamaoka (2012:55) mengatakan

bahwa :

(13)

5

Wasei eigo no baai ni wa , eigo no imi to nihongo no gairaigo no imi ga itchishinai

Makna yang terdapat dalam wasei eigo tidak cocok bila dibandingkan dengan dengan kata serapan atau gairaigo”

Wasei-eigo mulai populer dan berkembang di kalangan masyarakat Jepang

setelah diperkenalkan dan banyak digunakan dalam media seperti iklan dalam televisi,

majalah maupun media-media yang lain. Shibasaki, Tamaoka dan Takatori (2007:90)

mengklasifikasikan wasei-eigo ke dalam empat kategori.yaitu imizurekata atau kata

yang memiliki perbedaan arti, tanshukukata atau kata yang dibentuk dengan cara

menyingkat atau memenggal sebuah kata, junwaseikata atau kata yang terdengar

seperti bahasa Inggris tetapi tidak memili makna dalam bahasa Inggris, dan

eigohyougenfuzaikata atau gabungan kata-kata dari beberapa morfem bahasa Inggris.

Berdasarkan pembagian kategori tersebut berikut adalah salah satu contoh

penggunaan wasei eigo

Contoh 1.

ヘビロテ ち!? 回し対決”

Hebirote dekiru no wa docchi!?Hakimawashi taiketsu.

Pakaian mana yang dapat dipakai dalam waktu singkat!? Gunakan pakaian yang ada dihadapan anda.”

@kawaii_hime 3:23 PM -13 Desember 2014

Dalam contoh kalimat tersebut penggunaan wasei eigo yang muncul adalah dalam

kata ヘビロテ. Kata ヘビロテdalam kalimat di atas berasal dari kata ヘビーローテ

ー ョン atau heavy rotation dalam bahasa Inggris yang merupakan sebuah istilah

(14)

6

rotation dipinjam dan dimasukkan ke dalam leksikon bahasa Jepang sebagai wasei

eigo makna yang terkandung dalam kata heavy rotation menjadi waktu singkat/

sekejap.

Wasei

eigo

Jenis Wasei eigo

Bentuk serapan Asal Kata Makna yang

dimaksud

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa wasei eigo ヘビロテ memiliki asal kata ヘビ

ーローテー ョン. Selain itu dapat dipahami bahwa wasei eigo ヘビロテ dalam

klasifikasi wasei eigo yang telah dijelaskan menurut Shibasaki, Tamaoka, dan

takatori sebelumnya, termasuk kedalam wasei eigo imizurekata dan tanshukukata

atau perubahan makna dan pemendekan. Pemendekan kata terjadi dengan mengambil

dua silabel pertama dari kata heavy dan rotation, selain itu dapat di lihat pula selain

pengambilan dua silabel awal dalam kata tersebut pemanjangan dari asal kata pun

(15)

7

Contoh penggunaan wasei-eigo di atas serta makin seringnya ditemukan

penggunaan wasei-eigo di media iklan baik di televisi, majalah, poster, pamflet, surat

kabar, juga dalam bidang hiburan seperti anime, komik, drama, film serta teks lagu

membuat penulis merasa tertarik untuk membahas dan mempelajari tentang

bagaimana asal usul wasei eigo dalam bahasa Jepang, bagaimana pembentukan kata

dan bagaimana makna yang terkandung dalam wasei-eigo tersebut. Kajian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kajian Morfologi yaitu pembentukan kata

dalam suatu bahasa dan kajian Semantik yaitu makna yang terkandung dalam suatu

bahasa.

Penelitian mengenai wasei eigo ini belum penulis temukan dalam di

lingkungan Universitas Kristen Maranatha, karenanya penulis melakukan penelitian

ini dengan judul “和製英語”WASEI EIGO DALAM KALIMAT BAHASA

JEPANG : KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK”

1.2 Rumusan masalah

Bahasa seiring dengan perkembangan zaman akan terus mengalami perubahan,

contohnya dalam penggunaan wasei-eigo yang mulai bertambah dalam

kalimat-kalimat bahasa Jepang modern. Namun banyak pembelajar bahasa Jepang

menyetarakan wasei-eigo dengan gairaigo karena bentuk penulisan yang

menggunakan katakana. Banyak juga pembelajar bahasa Jepang bahkan tidak

mengetahui mengenai penggunaan wasei eigo tersebut. Oleh karena itu penulis

(16)

8

1. Bagaimana pembentukan kata wasei-eigo dalam bahasa Jepang?

2. Makna apa yang terdapat pada wasei-eigo dalam bahasa Jepang.

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan bagaimana pembentukan kata wasei eigo dalam bahasa

Jepang.

2. Mendeskripsikan makna yang terkandung dalam wasei eigo dalam bahasa

Jepang dan membandingkannya dengan makna yang terdapat dalam bahasa

Inggris.

1.4 Metode penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian analisis

deskriptif ( descriptive research ), Metode deskriptif analisis merupakan metode

penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya

kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan

gambaran mengenai masalah yang ada (Sugiyono, 2008:105) Tahapan awal dalam

penelitian ini adalah pengumpulan data. Dalam pengumpulan data penulis akan

menggunakan data-data yang diperoleh melalui metode kepustakaan (library

research) atau dokumentasi, dalam hal ini dikumpulkan dan dianalisis data-data yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Selain dalam buku baik buku pelajaran,

(17)

9

film, maupun animasi Jepang, dari lirik lagu yang digunakan dalam lagu bahasa

Jepang.

Setelah tahapan pengumpulan data-data, tahapan selanjutnya dalam penelitian

ini adalah mengklasifikasikan dan menganalisis data-data yang telah dikumpulkan

pada tahap awal penelitian. Data-data yang telah dikumpulkan tersebut

diklasifikasikan berdasarkan empat golongan wasei eigo menurut Shibasaki,

Tamaoka dan Takatori Yuki (2007:90) yaitu imizurekata, tanshukukata, junwaseikata

dan eigohyougenfuzaikata. Setelah diklasifikasikan barulah data-data tersebut

dianalisis dengan menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan

penelitian ini.

Lalu tahap akhir dalam penelitian ini adalah penarikan simpulan berdasarkan

data-data yang telah dikumpulkan, dikelompokan dan di analisis, lalu dari hasil

kesimpulan tersebut dapat diberikan saran-saran yang bermanfaat untuk

perkembangan ilmu pengetahuan bahasa Jepang.

1.5 Organisasi

Dalam susunan laporan penelitian dilakukan secara bersistem, terstruktur,

runtun, dan terurut, serta disusun sedemikian rupa sehingga memiliki alur yang

kronologis. Berikut ini akan dikemukakan organ-organ, bab demi bab, sub bab demi

sub bab, yang tercantum dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

Dalam bab I, yaitu Bab Pendahuluan. disajikan latar belakang masalah,

(18)

10

Dalam bab II, yaitu Bab Kajian Teori/Landasan Teori, dijabarkan dan

dikomentari teori-teori dan aspek-aspek keilmuan yang dikemukakan para ahli, yaitu

definisi morfologi dan semantik.

Dalam bab III, yaitu Bab Pembahasan, akan dikemukakan alternatif jawaban

persoalan yang dapat ditempuh, interpretasi terhadap data-data dan permasalahan,

argumen yang disertai fakta dan bukti yang lengkap dan memadai, serta solusi atau

jalan keluar untuk mengatasi persoalan dalam penelitian tersebut.

Dalam bab IV, yaitu Bab Simpulan dan Saran, dikemukakan penegasan

terhadap jawaban persoalan yang diperoleh setelah masalah diteliti dan diselidiki,

serta langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh pembaca, Bagian ini merupakan

bagian penutup laporan peneliitian yang disajikan secara singkat karena berfungsi

(19)

58 BAB IV

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dalam menganalisis

data dari empat jenis wasei eigo, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai jawaban

dari tujuan dilakukannya penelitian ini.

1. Wasei eigo yang terdapat dalam data-data yang telah dianalisis pada

umumnya terbentuk dari proses borrowing. Terdapat 4 jenis pembentukan

kata dalam wasei eigo. Pada wasei eigo imizurekata pada umumnya wasei

eigo berbentuk kata hanya saja maknanya berbeda dengan bahasa Inggris,

pada wasei eigo tanshukukata juga pada umumnya wasei eigo berbentuk

frase yang mengalami penyingkatan atau pemenggalan kata atau dalam

bahasa Jepang disebut dengan 縮 約形 shukuyakukei. Pada wasei eigo

junwaseikata, wasei eigo dapat berbentuk kata maupun frase yang tidak

memiliki padanan kata dalam bahasa Inggris, dan pada wasei eigo

eigohyougenfuzaikata pada umumnya wasei eigo hanya berupa frase dari

kata-kata bahasa Inggris yang memiliki makna yang sama namun apabila

telah digabungkan dan membentuk sebuah frase, ia tidak memiliki makna

yang sama lagi. Terdapat juga wasei eigo yang mengalami perubahan

kelas kata dari kata asalnya dalam bahasa Inggris ke kelas kata lain dalam

(20)

59

2. Wasei eigo yang muncul dari data-data yang telah dikumpulkan terbentuk

dari beberapa kategori sesuai dengan jenis-jenis wasei eigo. Ada beberapa

data wasei eigo yang berbentuk frase yang terbentuk dari gabungan

beberapa kata dalam bahasa Inggris namun ada juga wasei eigo yang

berbentuk kata. Dari data yang telah dianalisa terdapat perbedaan makna

antara makna kata dalam wasei eigo dengan makna yang terdapat dalam

bahasa Inggris. Namun ada juga wasei eigo yang memiliki makna yang

terdapat dalam kamus wasei eigo tetapi tidak memiliki padanan kata

dalam bahasa Inggris.

Makna yang terkandung dalam kamus wasei eigo apabila telah

dibandingkan dengan makna yang terdapat dalam bahasa Inggris akan

terdapat perbedaan, namun pada wasei eigo yang berupa frase, makna

dari kata-kata pembentuknya apabila diterjemahkan secara terpisah akan

(21)

60

DAFTAR PUSTAKA

Bloomfield, Leonard. 1994. Language. USA : Motilal Banarsidass Publishe

Crane,B.L, Yearge, Edward, Whitman, Randal L. 1981. An Introduction to

Linguistics. Boston: Little, Brown & Company

De Mente, Boyé Lafayette. 2011 Japan’s Cultural Code words. Tokyo : Tuttle Publishing

Fromkin,Victoria. Rodman,Robert 1993. An Introduction to Language. New york,

USA: Holt, Rinehart and winstonn. Inc

Hoffer, B. L. 2002 Language Borrowing and Language Diffusion: an Overview .

Intercultural Communication Studies. Rhode island, USA

Jane H. Hill,P. J. Mistry,Lyle Campbell. 1997. The Life of Language: Papers in

Linguistics in Honor of William Bright. Berlin : Walter de Gruyter & Co

Kadzuo, Tamaoka 2012 Wasei Eigo Journal. Nagoya, University of Nagoya

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

McArthur, Tom 1998. The English Language. Cambridge, Cambridge University

Press

(22)

61

Miller, Laura. 1998. The Life of Language: Papers in Linguistics in Honor of William

Bright. Arizona : Walter de Gruyter

Mulyana Dedy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja

Nobuhiro, kaji. 2012. Koboshi ji to iikae o riyō shita katakana fukugōgo no bunkatsu.

Tokyo, University of Tokyo

Shibasaki, Tamaoka dan Takatori 2007. Amerikajin wa waseieigo o dono gurai rikai

dekiruka Hiroshima

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Tamamura, Fumio. 2001. Nihongogaku o Manabu Hito no Tameni. Tokyo:

Sekaishishousha,

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa

The Japan Foundation.2002. Kaigai Kyoushi no Tame Nihongo no Kyoujuhou.

Saitama, Japan

Tsujimura,Natsuko 1999. An Introduction to Japanese Linguistics. Massachusetts,

USA: Blackwell Publishers Inc

Verhaar. J.W.M. 1996. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: University of

(23)

62

DAFTAR KAMUS

Pearson Eduucation Limited. 2001. Longman Wordwise Dictionary. Essex, England :

Pearson Education Limited

Referensi

Dokumen terkait

Sinonim dalam bahasa Jepang disebut dengan ruigigo. Ruigigo terdapat pada semua kelas kata dalam bahasa Jepang, termasuk pada keiyoushi. Banyak keiyoushi yang

dilakukan, dengan kata lain kakujoshi pada kalimat tersebut memiliki makna gramatikal ‘ dari ’ yang merupakan penanda dasar keputusan atau dalam bahasa Jepang disebut

Makna yang dihasilkan dari frase endosentris bahasa Jepang adalah makna. yang dilihat dari

( [Saya] berpendapat bahwa karena muncul questioner bahwa kata “bir” berasal dari bahasa Belanda yang dikatakan di dalam bahasa Jepang, dari situlah bahasa Belanda mulai masuk.. (

ABSTRAK : Akhiran dalam bahasa Jepang disebut Shujoshi, Shujoshi yo dan Ne merupakan partikel yang diletakkan di akhir kalimat yang biasanya dipakai dalam percakapan

Kata menu dalam bahasa Inggris me- nunjukkan kepada bentuk jamak sehingga berakhiran /s/. Ketika diserap dalam ba- hasa Indonesia, konsonan /s/ tersebut di-

Semua proses penyisipan fonem ini terjadi karena dalam bahasa Jepang dikenal dengan sistem silabel terbuka, sehingga kata yang diadaptasi dari bahasa Inggris ke dalam

Kata menu dalam bahasa Inggris me- nunjukkan kepada bentuk jamak sehingga berakhiran /s/. Ketika diserap dalam ba- hasa Indonesia, konsonan /s/ tersebut di-