• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Metode Akuntansi Persediaan dan Struktur Modal terhadap Price Earnings Ratio.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Metode Akuntansi Persediaan dan Struktur Modal terhadap Price Earnings Ratio."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aimed to determine the influence of Inventory Accounting Method and Capital Structure on Price Earnings Ratio by simultan. The object of this research are firms inclusive of manufacture industry listed in Indonesia Stock Exchange. While the sample used in this research were as 70 companies in 2010. The sample is obtained by using purposive sampling technique. In this research, the data used are secondary data collected by the method of documentation that is by downloading from the official website of companies included in the research sample. The result showed that Inventory Accounting Method and Capital Structure by simultan didn’t give significant influence on price earnings ratio with total contribution is 0.04%

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode akuntansi persediaan dan struktur modal terhadap Price Earnings Ratio secara simultan. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang dikategorikan kedalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 perusahaan yang telah diaudit pada tahun 2010. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder yang dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengunduh dari situs resmi perusahaan yang termasuk dalam sampel penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Metode Akuntansi Persediaan dan Struktur Modal, secara simultan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Price Earnings Ratio dengan total kontribusi sebesar 0,04%.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

1.1 Latar Belakang Penelitian……… 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 8

1.3 Tujuan Penelitian………. 9

1.4 Kegunaan Penelitian……… 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….. 10

2.1 Kajian Pustaka……… 10

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan………... 10

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Pengguna Laporan Keuangan………. 11

2.1.4 Komponen Lengkap Laporan Keuangan……… 12

2.1.5 Persediaan………... 19

2.1.5.1Definisi Persediaan………. 19

2.1.5.2Sistem Pencatatan……….. 21

2.1.5.3Klasifikasi Persediaan……… 22

2.1.5.4Penilaian Persediaan………... 22

2.1.5.5Metode Penilaian persediaan………. 25

2.1.6 Konsep Analisis Laporan Keuangan……….. 28

2.1.7 Struktur Modal………... 31

2.1.7.1Pengertian Struktur Modal………. 31

2.1.7.2Komponen Struktur Modal……… 32

2.1.7.3Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal.. 32

2.1.7.4Rasio Struktur Modal………. 33

2.1.8 Investasi, Pasar Modal, dan Saham……… 33

2.1.8.1Investasi……….. 33

2.1.8.2Pasar Modal……… 35

2.1.8.3Saham………. 36

2.1.9 Price Earnings Ratio……….. 38

2.2 Kerangka Pemikiran……… 39

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN……….. 42

3.1 Obyek Penelitian………... 42

3.2 Metode Penelitian………. 42

3.2.1 Data dan Pengklasifikasian Data………... 43

3.2.2 Metode Pengambilan Data……… 45

3.2.3 Tahap-tahap Analis Data………... 45

3.2.4 Operasionalisasi Variabel……….. 46

3.2.4.1Variabel Bebas (Independent Variable)…………. 46

3.2.4.2Variabel Terikat (Dependent Variable)………….. 49

3.2.5 Penetapan Rancangan Hipotesis……… 51

3.2.5.1Metode Akuntansi Persediaan terhadap PER…… 51

3.2.5.2Struktur Modal terhadap PER……… 52

3.2.5.3Metode Akuntansi Persediaan dan Struktur Modal Terhadap PER……… 53

3.2.6 Teknik Pengambilan Sampel………. 54

3.2.7 Pengujian Data……….. 55

3.2.8 Pengujian Hipotesis………... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN……….. 61

4.1 Hasil Penelitian………... 61

4.1.1 Deskripsi Sampel Penelitian……… 61

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2 Pengujian Data……… 73

4.2.1 Uji Normalitas Data……… 73

4.2.2 Uji Multikolinearitas………... 78

4.2.3 Uji Heterokedasitas……… 79

4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda……….. 81

4.3 Pembahasan……… 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….. 91

5.1 Simpulan……… 91

5.2 Saran………. 92

DAFTAR PUSTAKA………... 93

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Siklus Operasi……… 14

Gambar 2 Tipe Investasi……… 34

Gambar 3 Kerangka Pemikiran……….. 41

Gambar 4 Normal Plot Sebelum Eliminasi Data……… 75

Gambar 5 Normal Plot Setelah Eliminasi Data……….. 76

Gambar 6 Scatterplot Uji Heterokedasitas……….. 79

Gambar 7 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel X1………... 87

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi Variabel……… 50

Tabel II Distribusi Sampel Penelitian………... 62

Tabel III Ringkasan Perusahaan yang telah diolah tahun 2010…………. 66

Tabel IV Hasil Uji Normalitas sebelum Uji Outliers………. 74

Tabel V Hasil Uji Normalitas setelah Uji Outliers……… 77

Tabel VI Nilai VIF Uji Multikolinearitas……… 78

Tabel VII Hasil Uji Glejser……… 80

Tabel VIII Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Regresi……… 82

Tabel IX Nilai Koefisien Korelasi……… 83

Tabel X Koefisien Korelasi dan Taksirannya……….. 83

Tabel XI Analisis Koefisien Determinasi………. 84

Tabel XII Analisa Koefisien Beta X Zero-Order………... 84

Tabel XIII Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)……… 85

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik I Grafik Histogram sebelum Eliminasi Data……….. 74

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek

maupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek pada umumnya adalah

mendapatkan laba, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk memelihara

kelangsungan hidup perusahaan, yaitu memaksimumkan nilai perusahaan yang

mampu bertahan dalam dunia persaingan yang semakin ketat. Ukuran perusahaan

yang satu dengan perusahaan yang lain berbeda. Sehingga variabel control ukuran

perusahaan dalam penelitian ini didasarkan pada total aktiva perusahaan. Semakin

besar jumlah aktiva yang dimiliki, maka perusahaan tersebut akan digolongkan pada

ukuran perusahaan yang besar dan cenderung mempunyai pertumbuhan laba yang

lebih tinggi. Sebaliknya, jika suatu perusahaan memiliki jumlah aktiva yang kecil,

maka akan digolongkan pada ukuran perusahaan yang kecil dan cenderung

mempunyai pertumbuhan laba yang rendah (Salno dan Baridwan:2000).

Untuk itulah, perusahaan dituntut beroperasi secara efisien dan efektif. Agar

dapat beroperasi secara efisien dan efektif, maka perencanaan yang dibuat harus

matang dan berdaya guna. Dalam melakukan perencanaan diperlukan informasi

akuntansi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Informasi akuntansi tersebut

diantaranya adalah informasi tentang persediaan dan struktur modal yang sangat

berguna bagi operasional perusahaan, dalam hal perencanaan, pengendalian, dan

(11)

P E N D A H U L U A N | 2

Universitas Kristen Maranatha pada risiko bahwa perusahaannya tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang

memerlukan atau meminta barang atau jasa, dan tidak dapat memenuhi keinginan

para investor dalam kaitannya dengan market value perusahaan, sehingga diharapkan

dalam memilih metode akuntansi persediaan tersebut akan berdampak pada tingkat

return yang diharapkan oleh investor. Dan dengan adanya struktur modal akan

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya dengan ekuitas

pemegang saham, juga diharapkan dapat membantu investor mencapai tujuannya

dalam menanamkan modal pada sekuritas saham, yaitu untuk memperoleh tingkat

pengembalian (return) tertentu dengan risiko minimal.

Persediaan itu sendiri merupakan barang yang diperoleh untuk dijual

kembali atau bahan untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan

dijual atau barang yang akan digunakan (Google.com:2009). Persediaan adalah

asset/aktiva lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang di maksudkan untuk

mendukung kegiatan operasional pemerintah dan kemudian barang tersebut di jual

dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat (Google.com).

Menurut (Dedi ordiawan:2008), perolehan persediaan berasal dari:

a. Pembelian

Jika persediaan yang di peroleh dari pembelian, maka akan di catat/disajikan

sebesar nilai/biaya perolehannya. Biaya perolehan persediaan meliputi biaya

pengangkutan, biaya penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat

dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat dan lainnya yang

(12)

P E N D A H U L U A N | 3

Universitas Kristen Maranatha b. Produksi sendiri

Jika persediaan yang diperoleh dengan memproduksi sendiri, maka akan dicatat

sebesar biaya standard. Biaya standard meliputi biaya langsung dengan

persediaan yang di produksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara

sistematis berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan

rencana kerja dan anggaran.

c. Cara lain nya

Jika persediaan diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi atau rampasan, maka

akan di catat sebesar nilai wajar. Nilai wajar meliputi nilai tukar asset atau

penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan

melakukan transaksi wajar

Dua sistem pencatatan akuntansi persediaan yang paling sering digunakan

secara luas adalah periodik dan perpetual. Dalam sistem persediaan perpetual saat

membeli barang, dibuat jurnal yang men-debet akun Persediaan Barang Dagangan

dan meng-kredit akun Hutang atau Kas. Pada waktu menjual barang dibuat jurnal

yang mendebet akun Harga Pokok Penjualan dan mengkredit akun Persediaan

sehingga akun Persediaan akan menunjukkan harga pokok dari persediaan yang ada

di gudang. Dalam sistem persediaan periodik jika ada penjualan barang tidak dibuat

jurnal untuk harga pokok dari barang yang dijual di bagian akuntansi. Pada akhir

tahun, persediaan yang ada di gudang penyimpanan dihitung jumlah kuantitasnya

dan ditentukan nilai/harga belinya. Untuk menentukan persediaan yang

dipakai/dijual,maka persediaan yang pernah ada (persediaan awal ditambah

pembelian selama satu periode) dikurangi dengan persediaan akhir periode.

(13)

P E N D A H U L U A N | 4

Universitas Kristen Maranatha Ikhtisar Laba Rugi dan meng-kredit akun Persediaan sejumlah persediaan awal.

Jurnal yang kedua didasarkan atas hasil inventarisasi fisik barang pada akhir tahun.

Jurnalnya men-debet akun Persediaan Barang Dagangan dan meng-kredit akun

Ikhtisar Laba Rugi. Ayat jurnal ini dibuat sekaligus dalam satu periode.

Tiga metode pembiayaan persediaan yang umum digunakan:

1. Masuk pertama, keluar pertama (FIFO),

2. Masuk terakhir, keluar pertama (LIFO), dan

3. Biaya rata-rata atau biaya tertimbang rata-rata.

Karena persediaan merupakan aktiva lancar terbesar dari suatu perusahaan,

sehingga diperlukan pengukuran yang tepat untuk menjamin laporan keuangan yang

akurat. Jika persediaan tidak dihitung secara tepat, pengeluaran dan penerimaan tidak

dapat dicocokkan secara benar. Jika persediaan akhir tidak benar, maka hasilnya

adalah saldo-saldo dari neraca (persediaan barang dagangan, total aktiva, dan ekuitas

pemilik modal ) juga tidak akan benar, begitu juga harga pokok penjualan barang

dagangan dan laba bersih juga tidak akan benar dalam laporan laba rugi. Sehingga,

perusahaan harus mempertimbangkan dalam hal memilih metode akuntansi

persediaan yang akan digunakan oleh perusahaan, agar persediaan akhir dapat

dihitung dengan benar. Pemilihan metode akuntansi persediaan di Indonesia

mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tahun 2009. SAK 2009 No.14

memberikan kebebasan bagi perusahaan untuk menggunakan salah satu alternatif

metode akuntansi persediaan, yaitu: FIFO (First in First out), atau rata-rata

(14)

P E N D A H U L U A N | 5

Universitas Kristen Maranatha Alasan dipilihnya metode akuntansi persediaan oleh perusahaan adalah untuk

memenuhi keinginan investor yang berkaitan dengan market value perusahaan,

sehingga dalam memilih metode tersebut akan memberikan tingkat return yang

diharapkan investor.

Nilai suatu perusahaan juga tercermin dari harga saham perusahaan apabila

perusahaan tersebut sudah listing dibursa. Tujuan investor menanamkan dananya

pada sekuritas saham adalah memperoleh tingkat pengembalian (return) tertentu

dengan risiko minimal. Kebjakan mengenai struktur modal melibatkan trade off

antara risiko dan tingkat pengembalian (return). Penambahan utang akan

memperbesar risiko perusahaan, namun akan memperbesar tingkat pengembalian

yang diharapkan (expected return). Risiko yang makin tinggi akibat besarnya utang

cenderung akan menurunkan harga saham, namun meningkatnya expected return

akan meningkatkan harga saham juga. Sehingga muncul konsep struktur modal

optimal, yaitu struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan

return sehingga akan memaksimumkan harga saham. .Manajer keuangan harus

menentukan kebijakan kombinasi struktur modal yang tepat dengan

mempertahankan utang dan ekuitas pada level tertentu, agar dapat mengoptimalkan

nilai perusahaan. Struktur modal yang diukur dengan debt to equity ratio

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya dengan ekuitas

pemegang saham. Dari rasio ini, pemodal dapat melihat apakah perusahaan dalam

keadaan mampu atau tidak dalam membayar utang.

Tingkat pengembalian (return) atas kepemilikan saham dapat diperoleh

dalam dua bentuk, yaitu dividen dan capital gain (harga jual saham lebih tinggi dari

(15)

P E N D A H U L U A N | 6

Universitas Kristen Maranatha Saat melakukan investasi saham, investor akan memilih saham perusahaan mana

yang akan memberikan return tinggi. Investor yang menanamkan dananya dalam

saham, perlu mempertimbangkan risiko dan return yang akan diterimanya kelak.

Diperlukan analisis untuk mengidentifikasi prospek perusahaan dimasa yang akan

datang. Analisis ini bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan kepada

investor. Analisis fundamental selalu menjadi acuan investor dalam membuat

keputusan investasi di pasar modal. Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap

investasi saham mempunyai landasan kuat yang disebut nilai intrinsik yang dapat

ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi perusahaan

pada saat sekarang dan prospeknya dimasa datang. Untuk mengukur dan

menganalisa kondisi fundamental sebuah saham, alat ukur utama yang dipergunakan

adalah laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari:

Laporan laba rugi (profit and loss), neraca (balance sheet) dan kondisi arus kas (cash

flow) perusahaan. Dalam analisa fundamental, cukup banyak analisa ratio-ratio yang

dipergunakan. Salah satu ratio yang paling favorit dipergunakan adalah rasio antara

harga pasar saham dengan laba bersih per sahamnya (EPS) yang di sebut Price

Earnings Ratio/PER. Price Earnings Ratio merupakan indikator dalam menentukan

kewajaran atas nilai saham. Besaran PER akan berubah-ubah mengikuti perubahan

harga di pasar dan proyeksi laba bersih. Jika harga naik, proyeksi laba tetap, praktis

PER akan naik. Sebaliknya jika proyeksi laba naik, harga di pasar tidak bergerak

maka PER akan turun. PER membutuhkan catatan yang benar dari saldo-saldo dalam

neraca, dan laporan laba rugi.

Mengingat pentingnya pemilihan metode akuntansi persediaan dan struktur

(16)

P E N D A H U L U A N | 7

Universitas Kristen Maranatha investasi, beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan dengan hal tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Akustia R. Kanam (2006) dengan judul

“Pengaruh penerapan Metode Akuntansi Persediaan FIFO dan Average terhadap

Price Earning Ratio pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta” bahwa terdapat perbedaan Price Earnings Ratio yang signifikan antara

perusahaan yang mengadopsi metode akuntansi persediaan FIFO dan average.

Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulia Perwira Daulata (2004)

dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earnings Ratio

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, hasil penelitian ini

menunjukan bahwa struktur modal yang diukur dengan Debt to equity ratio

berpengaruh signifikan terhadap Price Earnings Ratio dan juga merupakan analisa

yang paling baik untuk menilai Price Earnings Ratio perusahaan.

Namun hasil yang bertolak belakang ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan

Taufiqurrahman (2008) dengan judul “Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi

Persediaan dan Struktur Modal terhadap Price Earnings Ratio” bahwa tidak terdapat

perbedaan Price Earnings Ratio yang signifikan antara perusahaan yang menerapkan

metode persediaan FIFO dan Avarage. Dalam penelitian tersebut juga didapatkan

hasil bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Earnings

Ratio. Begitu juga diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan Tiffany Dewi

Saputri (2010) dengan judul “Pengaruh pemilihan metode akuntansi persediaan dan

struktur modal terhadap Price Earnings Ratio dengan ukuran perusahaan sebagai

variabel kontrol” bahwa tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) dari

pemilihan metode akuntansi persediaan, struktur modal, dan ukuran perusahaan

(17)

P E N D A H U L U A N | 8

Universitas Kristen Maranatha Dalam penelitian ini, mengungkapkan juga bahwa struktur modal yang tercermin

oleh debt to equity ratio tidak memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap

Price Earnings Ratio.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian lebih

lanjut yang dituangkan kembali pada penelitian yang berjudul:

Pengaruh Metode Akuntansi Persediaan dan Struktur Modal Terhadap Price

Earnings Ratio

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut diatas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Apakah metode akuntansi persediaan berpengaruh terhadap Price Earnings

Ratio?

2. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap Price Earnings Ratio?

3. Apakah metode akuntansi persediaan dan struktur modal berpengaruh terhadap

(18)

P E N D A H U L U A N | 9

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui apakah metode akuntansi persediaan berpengaruh terhadap

Price Earnings Ratio

2. Untuk mengetahui apakah struktur modal berpengaruh terhadap Price Earnings

Ratio

3. Untuk mengetahui apakah metode akuntansi persediaan dan struktur modal

berpengaruh terhadap Price Earnings Ratio

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi penulis, memberikan pemahaman yang baik mengenai pengaruh metode

akuntansi persediaan terhadap Price Earnings Ratio.

2. Bagi pembaca, memberikan gambaran sebagai referensi untuk penelitian serupa

yang lebih lanjut dan mendalam

3. Bagi manajemen perusahaan, dapat dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi

dalam perlakuan akuntansi persediaan yang selama ini dijalankan perusahaan.

Melalui perhitungan kuantitatif pada penelitian ini, diharapkan membantu

manajer dalam memaksimumkan nilai perusahaan

4. Bagi investor, dapat dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan untuk

menentukan investasi dengan mempertimbangkan pengaruh metode akuntansi

persediaan dan struktur modal yang diterapkan perusahaan terhadap price

(19)

91 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai “Pengaruh Metode

Akuntansi Persediaan dan Struktur Modal Terhadap Price Earnings Ratio”, maka

penulis mencoba menarik suatu kesimpulan, berikut ini:

1. Berdasarkan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji koefisien

determinasi dan pengujian hipotesis parsial, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa variabel Metode Akuntansi Persediaan, secara parsial tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap Price Earnings Ratio dengan total kontribusi

sebesar 0,04%.

2. Berdasarkan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji koefisien

determinasi dan pengujian hipotesis parsial, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa variabel Struktur Modal, secara parsial tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap Price Earnings Ratio dengan total kontribusi sebesar 0,00%.

3. Berdasarkan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, uji

persamaan regresi, uji koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis simultan,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel Metode Akuntansi Persediaan

dan variabel Struktur Modal, secara simultan tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap Price Earnings Ratio dengan total kontribusi sebesar 3.3%.

Sedangkan sisanya sebesar 96,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

(20)

K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 92

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan untuk penelitian yang akan datang adalah sebagai

berikut:

1. Disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menambah variabel-variabel

lainnya yang dapat mempengaruhi Price Earnings Ratio yang memberikan

gambaran seberapa besar investor bersedia untuk membayar setiap rupiah laba

bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan juga yang menunjukan berapa

tingkat kemungkinan pengembalian investasi pada suatu saham.

2. Disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menambah ruang lingkup

penelitiannya, dengan mengambil sampel Laporan Keuangan perusahaan

manufaktur di BEI yang telah diaudit pada tahun saat ini dan tahun sebelumnya

(21)

93 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Fess, Philip E., Warren, Carl., dan Reeve, James M. 2005. Pengantar Akuntansi.

Edisi 21. Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi 1. BPFE-Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 6.

BPFE-Yogyakarta.

Kieso, Donald E., et all. 2007. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jilid 2. Erlangga,

Jakarta.

Saputri, Tiffany Dewi. 2010. Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan dan

Struktur Modal terhadap Price Earnings Ratio dengan Ukuran Perusahaan

sebagai Variabel Kontrol. Skripsi. Ekonomi/S1. Universitas Padjadjaran,

Bandung.

Subramanyam, K.R., dan Wild, Jhon J. 2010. Analisis Laporan Kauangan. Edisi 10.

(22)

94

Universitas Kristen Maranatha Subramanyam, K.R., dan Wild, Jhon J. 2010. Analisis Laporan Kauangan. Edisi 10.

Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.

Suwardjono. 2008. Akuntansi Pengantar. Edisi 3. BPFE-Yogyakarta.

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi 3.

BPFE-Yogyakarta.

Taufiqurrahman. 2008. Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan dan

Struktur Modal terhadap Price Earnings Ratio. Skripsi. Ekonomi/S1.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, menimbulkan fenomena yaitu bahwa pelanggan restoran Gudeg Putri Bu Har dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan yang sangat drastis,

[r]

Setelah penulis mengumpulkan, menyusun dan menyajikan data tentang Ilmu Public Relations Dalam Guest Relation Officer Lor In Business Resort & Spa Solo, yang secara

Dalam perkembangannya, ternyata muncul pendapat lain yang mengatakan bahwa undang-undang yang dimaksudkan tersebut pada dasarnya bukan dibuat oleh rakyat sendiri, tetapi oleh

Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Sun 7 yang menyebutkan bahwa nyeri bahu adalah gangguan yang sering terjadi pada pekerja karena beban kerja yang

Teori yang digunakan adalah teori yang mendukung dalam melakukan analisis seperti sistem informasi, audit sistem informasi, teori COBIT 4.1, dan teori lainnya

Daripada perbincangan di atas, dapat disimpulkan bahawa sastera berperanan sebagai antara wadah berkesan dalam menyampaikan mesej ilmu kepada masyarakat. Keperluan

Berdasarkan hasil analisis uji t diketahui bahwa kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan didukung nilai sig 0,024 1ebih kecil dari