• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Selat - Kecamatan Susut - Kabupaten Belat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Selat - Kecamatan Susut - Kabupaten Belat."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : SELAT

KECAMATAN : SUSUT

KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : ADYS APRILIA

FAK/PS : PENDIDIKAN DOKTER/ KEDOKTERAN

NIM : 1102005083

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmatnya penulisan laporan KK Dampingan ini dapat diselesaikan oleh penulis tepat pada waktunya. Laporan KK Dampingan ini dibuat untuk memenuhi tugas laporan setelah dilakukan KKN PPM Universitas Udayana selama satu bulan yang bertempat di Desa Selat, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan KK Dampingan ini penulis masih banyak memiliki kekurangan sehingga sangat diharapkan saran-saran untuk perbaikan dalam proses belajar. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam proses pembuatan laporan ini.

Bangli, 27 Agustus 2016

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………... i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……….……… iii

LEMBAR PENGESAHAN……….……….…. iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... . 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan……… 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... . 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... . 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... . 6

2.1.1 Kesehatan Keluarga ... . 6

2.1.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... . 7

2.1.3 Lingkungan Tempat Tinggal ... . 8

2.2 Masalah Prioritas Keluarga ... . 8

2.2.1 Kesehatan Keluarga ... . 8

2.2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... . 8

2.2.3 Lingkungan Tempat Tinggal ... . 9

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Kegiatan ... . 10

3.1.1 Program Permasalahan Kesehatan Keluarga ... . 10

3.1.2 Permasalahan PHBS ... . 11

3.1.3 Solusi Permasalahan Lingkungan ... . 12

3.2 Jadwal Kegiatan ... . 12

(4)

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ... . 17

4.2 Lokasi Kegiatan Pendampingan Keluarga ... . 17

4.3 Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Keluarga ... . 17

4.4 Hasil Kegiatan Pendampingan Keluarga ... . 17

4.5 Kendala Kegiatan Pendampingan Keluarga ... . 18

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan……… 19

5.2 Rekomendasi……….. 19

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : ADYS APRILIA

No. Mahasiswa : 1102005083

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan pendampingan keluarga saya selama berada di

lokasi KKN PPM XIII di Desa Selat, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.

Selat, 27 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan KK Dampingan

Drs. I Made Siaka, Msc (Hons) I Nengah Cidra

NIP.

Mengetahui/Menyetujui

I Wayan Windu Ardana

(6)
(7)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Udayana di setiap desa yang telah ditentukan. Tujuan dari program ini adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi baik secara monodisipliner maupun interdisipliner di masyarakat. Selain itu, KKN PPM diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

KKN PPM merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dari KKN PPM Universitas Udayana adalah pendampingan keluarga pra sejahtera. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dengan pemberdayaan keluarga yaitu menggali potensi yang dimiliki keluarga pra sejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Program KK Dampingan ini mewajibkan 1 orang mahasiswa mendampingi 1 keluarga pra sejahtera. Sasaran pendampingan keluarga ini adalah rumah tangga miskin atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga

pra sejahtera (keluarga yang tertinggal) sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan mampu memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

(8)

kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang berada di Banjar

Selat Kaja Kauh. Keluarga tersebut adalah I Nengah Cidra sebagai Kepala Keluarga (KK).

Keluarga Bapak Nengah Cidra merupakan sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak. Sebagai kepala keluarga, Bapak Nengah Cidra memiliki seorang istri yang bernama Ni Ketut Lami, dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Artini sebagai anak pertama, Nyoman Arini sebagai anak kedua, dan Ketut Ariati sebagai anak ketiga. Ketiga anak dari pasangan ini telah berkeluarga dan tinggal terpisah. Bapak Nengah Cidra pernah mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMP) dan istrinya Ni Nyoman Ani juga pernah mengenyam pendidikan hingga Sekolah Dasar.

Keluarga Bapak Nengah Cidra menempati lahan kurang lebih seluas 6 are. Dalam satu song tersebut terdapat 3 KK, termasuk pak Cidra sendiri. Rumah beliau merupakan sebuah rumah kecil yang sangat sederhana hanya dengan 2 kamar tidur dengan dapur dan kamar mandi yang terpisah. Bapak Cidra merupakan seorang pensiunan kepala sekolah dan sampai saat ini masih aktif bekerja membantu istrinya yang bekerja sebagai petani. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga ini dijelaskan lebih lanjut dalam tabel berikut:

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1. I Nengah Cidra Kepala Keluarga 76 tahun SLTA/ Sederajat

Pensiunan -

2. Ni Ketut Lami

Istri 70 tahun

SD/ Sederajat

Petani -

(9)

menempati areal tanah dengan luas kira-kira 6 are, dimana dalam wilayah

tersebut terdapat satu song yang terdiri dari 6 bangunan dengan dapur dan kamar mandi terpisah. Dalam satu song tersebut terdapat 3 kepala keluarga, yaitu pak I Nengah Cidra, bu Mindring dan pak Sukrana. Dapur dan kamar mandi untuk ketiga keluarga menjadi satu.

Rumah Bapak I Nengah Cidra sendiri berukuran 4x6 meter yang terdiri dari 2 kamar dan teras yang berfungsi sebagai ruang tamu dengan dinding batako, lantai keramik dan atap genteng. Rumah telah dilengkapi dengan jendela sebagai ventilasi dengan lampu sebagai penerangan, yaitu bohlam 15 watt, sehingga ruangan terasa sedikit gelap. Masing- masing kamar terdapat 1 kasur dan 1 lemari, dimana masing-masing ditempati oleh pak Cidra dan istrinya. Ruangan tersebut terlihat sempit dengan berbagai barang yang berserakan dan terasa lembab karena jendela yang jarang terbuka. Terdapat 1 televisi di dalam kamar pak Cidra. Di depan bangunan tersebut terdapat bale bengong terbuat dari kayu yang dipergunakan untuk menyimpan peralatan sembahyang. Untuk kamar mandi, kamar mandi pak Nengah Cidra tergolong sedikit kotor dan kurang terawat. Untuk kegiatan memasak, keluarga pak cidra telah menggunakan kompor gas.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Nengah Cidra termasuk keluarga dengan ekonomi

cukup untuk menghidupi dirinya dan istrinya. Sumber pendapatan keluarga ini berasal dari profesi Bapak I Nengah Cidra dan Ibu Ni Ketut Lami sebagai pensiunan dan petani.

(10)

penghasilan sehari – hari tergolong cukup untuk menghidupi dirinya dan

istrinya, dikarenakan anak beliau sudah bekerja dan bekeluarga serta mampu menghidupi keluarganya sendiri.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga a. Kebutuhan sehari-hari

Untuk keperluan sembako dan kebutuhan sehari-hari selama 1 bulan keluarga Bapak Cidra mengeluarkan biaya kurang lebih sebesar Rp 600.000,00. Selain biaya keperluan sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya, Bapak Cidra mengeluarkan biaya untuk keperluan bulanannya, seperti listrik kurang lebih sebesar Rp 85.000,00 dan Rp 80.000,00 untuk air bersih yang dimana sumber air bersih tersebut adalah di PDAM. Dan dikatakan bahwa air mengalir lancar setiap 2 hari sekali.

b. Kesehatan

Pengeluaran untuk kesehatan merupakan suatu hal yang bersifat insidental karena kondisi sakit setiap orang tidak dapat diprediksi secara pasti dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, makanan, dan lain-lain sehingga untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya. Bapak Nengah Cidra mengaku

(11)

dirinya dan istrinya jarang memeriksakan kesehatannya ke puskesmas

dan hanya mengonsumsi obat herbal untuk pengobatannya.

c. Sosial

Masyarakat Bali dikenal memiliki ikatan sosial yang cukup erat antara warga yang satu dengan warga yang lain sehingga apa pun yang diperlukan oleh banjar/desa harus turut serta membantu baik berupa tenaga maupun materi. Begitu pula dengan keluarga Bapak Cidra, apabila terdapat warga yang memiliki hajatan, pak Cidra dan istrinya masih termasuk aktif untuk turut berpartisipasi.

Keluarga Bapak Cidra tidak menganggarkan secara khusus keperluan-keperluan sosial yang diperlukan seperti iuran banjar, uang duka yang ditujukan untuk warga yang sakit, mengalami kematian ataupun ngaben maupun uang untuk hadiah atau sumbangan untuk warga yang memiliki hajatan atau acara pernikahan. Biasanya apabila terdapat hajatan maka keluarga tersebut turut memberikan sumbangsih dengan datang membawa beras, jajan, gula, dupa maupun mie. Untuk sekali hajatan terkadang keluarga tersebut menghabiskan hingga Rp. 50.0000,00 namun hal ini tidak dapat diprediksi karena bersifat tidak rutin dan dadakan.

d. Kerohanian

(12)

keluarga ini biasanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 300.000,00

(13)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Program kegiatan KK Dampingan bertujuan agar mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh

keluarga tersebut dan bertindak sebagai motivator dan problem solver

sehingga dapat memberikan solusi serta motivasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Penulis menggunakan metode pendekatan secara kekeluargaan dengan bapak Nengah Cidra sebagai kepala keluarga dan Ibu Ni Ketut Lami sebagai istri. Pendekatan dilakukan melalui perbincangan tentang berbagai hal dengan bapak Cidra dan istrinya, berdiskusi, mensosialisasikan program KKN, berkenalan dengan seluruh keluarga Bapak Nengah Cidra serta melihat-lihat keadaan tempat tinggal keluarga ini. Masalah yang dihadapi oleh keluarga Nengah Cidra sesuai dengan hasil yang diperoleh melalui wawancara dengan KK Dampingan yaitu:

2.1.1 Kesehatan Keluarga

(14)

inap hingga beberapa minggu dan mendapatkan pengobatan. Hingga saat ini, Pak Cidra masih mengalami lemah di bagian tubuh kanannya namun sudah bisa untuk bekerja secara aktif. Selain itu, pak Cidra juga mengalami kesemutan di bagian kaki terutama setelah bekerja. Dikatakan bahwa keluhan kesemutan ini bisa dirasakan 10 hingga 15 menit hingga mengganggu aktivitas pak Cidra sehari- hari. Kondisi ini diperburuk dengan kebiasaan pak Cidra yang suka mengonsumsi kopi 2-3 kali dalam sehari.

Tidak jauh berbeda dengan pak Cidra, bu Ketut Lami juga memiliki hipertensi. Dari hasil skrining pengukuran tekanan darah didapatkan bahwa tekanan darah bu Ketut Lami selalu di atas normal. Sama hal nya dengan pak Cidra, bu Ketut Lami juga suka mengonsumsi kopi 2-3 kali dalam sehari serta makanan yang mengandung garam dan daging seperti daging babi. Keluhan lain seperti sesak, sakit kepala, dan lainnya disangkal.

Namun, meskipun pak Cidra dan istrinya telah mengetahui mengenai penyakitnya, beliau tidak pernah memeriksakan kesehatannya secara rutin ke puskesmas dan hanya mengonsumsi obat herbal saja.

2.1.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(15)

yang seharusnya dilaksanakan, terlebih aktivitas makan dilakukan dengan tangan tanpa sendok. Seringkali sepulang kerja, beliau langsung menuju dapur dan makan jajan tanpa cuci tangan ataupun makan nasi dengan mencuci tangan namun tanpa sabun. Mandi pun beliau masih sering tidak menggunakan sabun.

Ibu Ketut juga memiliki permasalahan kebersihan diri yang kurang lebih sama diantaranya frekuensi ganti baju yang kurang. Kesadaran mencuci tangan sudah lebih baik dari Bapak Cidra, walaupun terkadang tidak menggunakan sabun. Selain itu, bu Lami masih sering meludah sembarangan.

Makanan yang dikonsumsi oleh Bapak Cidra sehari-hari tidak dapat dikatakan bergizi. Pak Cidra dan istrinya biasanya makan 3 kali dalam sehari. Walaupun dalam sehari makanan pokok dan lauk pauk sudah cukup bervariasi, namun makanan yang dikonsumsi tidak baik untuk dikonsumsi oleh pak Cidra mengingat beliau dan istrinya memiliki permasalahan kesehatan. Pak Cidra dan istrinya masih sering mengonsumsi garam, jeroan dan daging babi.

Aktivitas fisik yang dilakukan Bapak Cidra dan bu Lami sudah tergolong baik.

2.1.3 Lingkungan Tempat Tinggal

Bapak Cidra dan Ibu Lami tinggal dalam kamar yang berbeda dengan ventilasi kurang dan jendela yang jarang dibuka. Keadaan rumah cukup berdebu dan berantakan , namun pada beberapa tempat sudah ditumbuhi oleh tanaman bunga yang terawat. Kamar mandi juga nampak kotor kurang terawat. Pada halaman rumah memelihara dan 2 ekor anjing yang dilepas. Terkadang banyak anjing liar yang ada pada halaman rumah Bapak Cidra.

2.2 Masalah Prioritas

(16)

Pengabaian penyakit yang diderita oleh pak Cidra dan ibu Lami. Walaupun istri dari KK telah mengetahui menderita penyakit hipertensi, asam urat dan rematik namun pak Cidra tidak memeriksakan kesehatan secara rutin dan terkadang masih belum dapat menjaga pola makannya. Beliau masih sering mengonsumsi garam dan jeroan. Kelemahan pada tubuh bagian kanan serta kesemutan yang dirasakan pak Cidra juga membuat beliau membatasi aktivitas. Tidak jauh berbeda dengan pak Cidra, bu Lami juga cenderung mengabaikan kesehatan dirinya dengan tidak berperilaku hidup sehat dan cenderung berpendapat bahwa dirinya sehat selalu sepanjang tidak ada keluhan dan melakukan segala aktivitas dengan bebas.

2.2.2 Permasalahan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat

Terdapat beberapa permasalahan prilaku yang tidak sesuai dengan poin-poin PHBS, misalnya Bapak Cidra yang jarang mengganti baju, tidak menggunakan alas kaki, jarang mencuci tangan, serta meludah di sembarang tempat. Bapak Cidra dan istrinya belum memahami dan menyadari bahwa dengan perubahan prilaku sesuai dengan poin-poin PHBS dapat meningkatkan derajat kesehatan anggota keluarganya. Tidak adanya anggota keluarga lain yang mendampingi juga menjadi salah satu faktor yang menyulitkan perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat. Perlu dilakukan suatu upaya secara perlahan-lahan untuk mengubah perilaku-perilaku tersebut.

2.2.3 Lingkungan Tempat Tinggal

(17)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program Kegiatan

Dari permasalahan yang telah dipaparkan, terdapat beberapa kegiatan yang

dilakukan penulis selama kegiatan KK Dampingan KKN-PPM. Kegiatan yang

dilakukan penulis tersebut terdiri dari:

a. Memberikan saran agar Bapak Cidra dan bu Lami tidak menyepelekan kesehatan

diri terutama di usia lanjut dengan tetap menjaga pola hidup sehat. Memberikan

konseling, informasi dan edukasi terhadap keduanya terhadap penyakit yang

dideritanya. Melakukan monitoring terhadap kesehatan beliau dan menyarankan

beliau untuk kontrol ke puskesmas terutama terhadap tekanan darahnya.

b. Memberikan saran tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam

menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga Bapak Cidra, seperti mandi 2 kali

sehari, sering mengganti pakaian terutama bila telah kotor, mandi dengan sabun,

cuci tangan dengan sabun, memakan makanan dengan gizi seimbang, dan

melakukan aktivitas fisik yang ringan dan berkelanjutan.

c. Penyuluhan mengenai lingkungan tempat tinggal yang sehat, yaitu lingkungan

tempat tinggal yang dilengkapi dengan ventilasi yang cukup akan membuat

sirkulasi udara yang baik. Lingkungan tempat tinggal yang baik dan bersih akan

menghindarkan dari bakteri dan secara tidak langsung akan membantu

meningkatkan kondisi kesehatan.

Berikut penjelasan secara ringkas program yang dilaksanakan ::

3.1.1 Program Permasalahan Kesehatan Keluarga

Permasalahan kesehatan yang dialami oleh Bapak Cidra dan Ibu Lami

diperberat dengan kurangnya kesadaran akan diet sesuai dengan penyakit yang

diderita serta tidak adanya motivasi untuk memeriksakan kesehatan ke pelayanan

kesehatan terdekat sehingga menambah berat keluhan. Pendamping menggali

perspektif pasien tentang penyakit yang diderita, dan kesulitan yang beliau alami

(18)

Setelah mendapatkan penjelasan dari bapak Cidra dan ibu Lami, pendamping

memberikan solusi berupa pemberian penjelasan ulang yang lebih mudah

dipahami kepada bapak Cidra dan ibu lami terkait permasalahan kesehatan yang

dideritanya, hal – hal yang berkontribusi dalam memperberat gejala, pentingnya

komitmen dalam menghindari pantangan – pantangan serta komplikasi yang

mungkin terjadi dan prognosis. Memberikan penjelasan secara persuasif kepada

Ibu Cidra.

Mengenai keluhan kesemutan pada kaki, dapat diberikan solusi berupa

pengurangan aktivitas berat yang membebani lutut, misalnya mengangkat barang

berat dan berjalan kaki jarak jauh. Akan tetapi, harus dilakukan olahraga atau

aktivitas fisik ringan sesuai dengan kemampuan. Jika dirasakan keluhan lagi

seperti nyeri dan bengkak, disarankan untuk memberikan balsam hangat atau

kompres dengan air hangat pada lutut untuk meringankan nyeri sementara,

kemudian segera dibawa ke Puskesmas.

Selain itu dengan memberikan penjelasan tentang diet yang sesuai dengan

penyakit yang diderita juga menjadi salah satu solusi yang diberikan. Dalam

kasus ini, karena pak Cidra dan bu Lami memiliki penyakit hipoertensi, asam urat

dan rematik, maka disarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung

garam dan rendah purin serta mengurangi konsumsi kopi.

Di samping itu dengan memberikan saran dan penjelasan yang persuasif,

bahwa kesehatan terutama pada usia tua sudah mengalami penurunan dikarenakan

proses penuaan hingga perlu melaksanakan perilaku hidup sehat dan skrining

kesehatan dengan cara rajin memeriksakan diri ke posyandu lansia atau

puskesmas keliling yang sering dilaksanakan.

Dan mengantarkan pak Cidra ke puskesmas untuk memeriksakan kesehatan

telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran pak Cidra dan suaminya

terhadap kesehatan. Dengan mendapatkan pengobatan terhadap penyakit yang

diderita serta nasihat secara langsung dari dokter diharapkan dapat diterapkan

(19)

Saran lain yang diberikan ke keluarga adalah agar tetap memperpanjang

jaminan kesehatan yang dimiliki yaitu JKBM agar keluarga tidak perlu susah

memikirkan mengenai biaya yang perlu dikeluarkan jika ada anggota keluarga

yang sakit.

3.1.2 Permasalahan PHBS

Beberapa permasalahan prilaku pada Bapak Cidra dan ibu Lami yaitu jarang

mengganti baju, tidak menggunakan alas kaki, jarang mencuci tangan, serta

meludah di sembarang tempat.

Pendamping memberikan penjelasan kepada Bapak Cidra, terkait dengan

pentingnya menjaga kebersihan tubuh yakni mengganti baju minimal setiap hari

dan mandi menggunakan sabun serta mencuci pakaian dengan menggunakan

detergen.. Karena kebersihan tubuh merupakan salah satu hal untuk pencegahan

penyakit utamanya penyakit infeksi. Karena tubuh yang kotor merupakan jendela

yang baik bagi tempat pertumbuhan kuman yang bermanifestasi pada berbagai

penyakit. Penjelasan tentang cuci tangan menggunakan sabun sehabis bekerja,

sebelum makan juga dan setelah BAK dan BAB perlu diberikan dan

didemonstrasikan pada seluruh anggota keluarga. Penjelasan tentang penggunaan

alas kaki juga sangat penting untuk mencegah terjadinya trauma ataupun

timbulnya penyakit infeksi lainnya.

3.1.3 Solusi Permasalahan Lingkungan

Beberapa permasalahan lingkungan yang penulis temukan pada Bapak Cidra

yaitu kamar tidur dengan ventilasi dan penerangan yang kurang dan kamar mandi

yang tampak kurang terawat. Saran yang diberikan adalah agar Bapak Cidra

membersihkan kamar tidur dan kamar mandi agar lebih layak. Layak yang penulis

maksud adalah memiliki sistem sirkulasi yang baik, penerangan yang cukup.

Mengingat Bapak Cidra dan Ibu Lami adalah lansia yang memiliki daya tahan

tubuh yang tidak lagi prima sebagaimana layaknya orang yang berusia muda

(20)

kunjungan ke rumah Bapak Cidra, penulis sudah memberikan edukasi mengenai

kemungkinan dampak yang ditimbulkan bila lingkungan tempat tinggal masih

kotor dengan ventilasi yang kurang. Keluarga Bapak Cidra pun saat ini sudah

cukup mengerti dan mau bekerja sama dalam membenahi tempat tinggal Bapak

ke depannya.

3.2 Jadwal Kegiatan

3.2.1 Agenda Kegiatan

Adapun agenda kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa

KKN PPM XIII di Desa Selat. Untuk jadwal kunjungan ke keluarga

dampingan minimal 2 hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan

yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun mengenai jadwal

kegiatan pendampingan keluarga tersebut secara rinci dapat dilihat

(21)

No. Hari/Tanggal Kegiatan Tempat Peserta Jam

Volume

JKEM

1. Senin, 25 Juli 2016

Koordinasi dengan Kepala

Desa/ Sekretaris desa Selat

untuk konsultasi keluarga

yang dipilih sebagai KK

Dampingan.

Kantor Desa

Selat

18

orang 2 jam 36

2. Rabu, 27 Juli 2016

Survey lokasi rumah KK

Dampingan ditemani Klian

banjar Selat Kaja Kauh

Rumah KK

Dampingan di

Selat Kaja Kauh

6 orang 2 jam 12

3. Kamis, 28 Juli 2016

Berkenalan dengan

keluarga KK Dampingan

dan menyatakan tujuan

Rumah KK

Dampingan 2 orang 1 jam 2 jam

4. Minggu, 30

Juli 2016

Berbincang-bincang

dengan keluarga Bapak I

Nengah Cidra dan

membicarakan

masalah-masalah yang dihadapi

Rumah KK

dampingan 2 orang 2 jam 4 jam

5. Senin, 1

Agustus 2016

Mengantarkan pak Cidra

untuk memeriksakan

kesehatan ke puskesmas

Susut 1

Rumah KK

dampingan 1 orang 2 jam 2 jam

6. Selasa, 2 Kunjungan ke KK

dampingan untuk Rumah KK

(22)

Agustus 2016 mengikuti kegiatan bapak

Cidra

dampingan

7. Rabu, 3

Agustus 2016

Kunjungan ke KK

dampingan untuk

mengikuti kegiatan ibu

Lami

Rumah KK

dampingan 1 orang 2 jam 2 jam

8. Jum’at, 5

Agustus 2016

Meminta data keluarga dan

identitas masing-masing

anggota keluarga

Rumah KK

dampingan

2 orang 2 jam 4 jam

9. Minggu, 7

Agustus 2016

Mengidentifikasi

permasalahan sekaligus

pemberian informasi dan

edukasi terhadap keluarga

bapak I Nengah Cidra

terkait dengan penyakit

yang diderita.

pemeriksaan tekanan darah

Rumah KK

dampingan 2 orang 1 jam 2 jam

10. Senin, 8

Agustus 2016

Melakukan skrining

tekanan darah terhadap

keluarga bapak Cidra

Rumah KK

dampingan 2 orang 2 jam 4 jam

11. Selasa, 9

Agustus 2016

Pemberian konseling dan

informasi terhadap

keluarga bapak Cidra

terhadap penyakit yang

diderita, identifikasi

masalah

Rumah KK

(23)

12. Kamis, 11

Agustus 2016

Konseling keluarga Bapak

Cidra terkait dengan diet

yang sesuai dengan

penyakit yang dimiliki,

sekaligus pemberian saran

dan informasi terkait

bahaya penyakit hipertensi.

Pemeriksaan tekanan

darah.

Rumah KK

dampingan 2 orang 2 jam 4 jam

13. Jum’at, 12

Agustus 2016

Diskusi terkait dengan

permasalahan kebutuhan

gizi dan pemberian saran

terkait dengan hal tersebut.

Rumah KK

dampingan 2 orang 2 jam 4 jam

14. Minggu, 14

Agustus 2016

Diskusi tentang perilaku

hidup bersih dan sehat,

penjelasan tentang

menjaga kebersihan diri

dan lingkungan, pemberian

informasi tentang cuci

tangan yang benar.

Pemeriksaan tekanan darah

Rumah KK

dampingan 2 orang 2 jam 4 jam

15. Senin, 15

Agustus 2016

Berbincang-bincang

dengan ibu Lami (ramah

tamah) mengenai

penciptaan kondisi

lingkungan yang baik dan

sehat, terutama mengenai

ventilasi dan penerangan

yang cukup. Pemeriksaan

Rumah KK

(24)

tekanan darah.

16. Rabu, 17

Agustus 2016

Membantu mengerjakan

pekerjaan rumah Ibu Lami.

Pemeriksaan tekanan darah

Rumah KK

dampingan 1 orang 1 jam 1 jam

17. Kamis, 18

Agustus 2016

Ramah tamah dan diskusi

terkait permasalahan

pembiayaan kesehatan dan

pengeluaran sehari – hari.

Pemeriksaan tekanan darah

Rumah KK

dampingan 2 orang 2 jam 4 jam

18. Jum’at, 19

Agustus 2016

Mengantarkan pak Cidra

untuk memeriksakan

kesehatan ke puskesmas

Susut 1

Puskesmas 1 orang 2 jam 2 jam

19. Senin, 22

Agustus 2016

Berbincang-bincang

dengan keluarga pak Cidra

disertai konseling

kesehatan. Pemeriksaan

tekanan darah

Rumah KK

dampingan 2 orang 1 jam 2 jam

20. Selasa, 23

Agustus 2016

Berbincang-bincang

dengan keluarga pak Cidra

disertai konseling

kesehatan dan edukasi

PHBS. Pemeriksaan

tekanan darah

Rumah KK

dampingan 2 orang 2 jam 4 jam

21. Rabu, 24

Agustus 2016

Ramah tamah dengan

keluarga Bapak Cidra

Rumah KK

(25)

22. Kanis, 26

Agustus 2016

Berbincang-bincang

dengan keluarga pak Cidra

disertai konseling

kesehatan dan edukasi

PHBS. Pemeriksaan

tekanan darah

Rumah KK

dampingan 2 orang 2 jam 4 jam

23 Sabtu, 27

Agustus 2016

Perpisahan Rumah KK

dampingan 2 orang 2 jam 4 jam

(26)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke

dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap

mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam

kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang

penulis lakukan selama 1 bulan adalah sebanyak 23 kali dengan total waktu

kunjungan selama 109 jam.

4.2 Lokasi Kegiatan Pendampingan Keluarga

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini

adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa

yang dimaksud adalah Banjar Selat Kaja Kauh, Desa Selat, Kecamatan Susut,

Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan oleh masing-masing mahasiswa KKN PPM

periode XIII Tahun 2016 di Desa Selat, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.

Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman

keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan

perbincangan-perbincangan bersama keluarga yang didampingi untuk

menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam

mengungkapkan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang

ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 23

kali selama 1 bulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 2 jam untuk tiap

kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 109 jam.

(27)

Dampak yang diharapkan penulis atas solusi-solusi yang telah diberikan

yaitu penulis ingin memberikan suatu motivasi yang positif kepada keluarga

Bapak Cidra untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi ke depannya.

Perubahan yang diharapkan meliputi peningkatan pengetahuan, perubahan

sikap dan perilaku. Seluruh perubahan ini nantinya diharapkan akan dapat

memperbaiki perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan internal keluarga

Bapak Cidra khususnya dan dapat mempengaruhi warga sekitar dalam

peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat demi terciptanya kualitas

kesehatan masyarakat Desa Selat Kaja Kauh yang optimal. Status kesehatan

yang baik tentunya akan sangat mempengaruhi peningkatan produktivitas

masyarakat Desa Selat ke depannya.

Dari program yang sudah dilaksanakan, yaitu berupa diskusi dan

penyuluhan yang diberikan selama kunjungan, pak Cidra beserta istri mulai

menyadari akan pentingnya kesehatan serta manfaat dalam menerapkan pola

hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari- hari. Walaupun hasil dari segi

program belum optimal karena memerlukan waktu untuk mengetahui hasil

tersebut tetapi yang dapat dilaporkan pada saat ini adalah hasil dari program

yang diprioritaskan adalah semua program yang telah dirancang dapat diterima

dengan baik dan mendapat perhatian yang sangat positif dari keluarga Bapak I

Nengah Cidra.

4.5 Kendala Kegiatan Pendampingan Keluarga

Kendala dalam pelaksanaan program KK Dampingan ini adalah

mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan yang

dihadapi oleh keluarga dampingan, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu

yang dimiliki. Pendanaan mahasiswa yang masih bergantung dari orang tua

menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan solusi dalam bentuk

diskusi, saran, serta motivasi dalam menyelesaikan masalah dari keluarga

dampingan tersebut. Mahasiswa juga harus mampu membagi waktu antara

(28)

kendala bahasa juga ikut menghambat dalam menyamakan persepsi yang

diharapkan.

Namun terlepas dari itu semua, pak Cidra beserta istri sudah mampu

mengimplementasikan solusi yang telah diberikan mahasiswa. Hal ini telah

menunjukkan respons positif dari keluarga dampingan. Melihat respon yang

positif ini, penulis yakin bahwa keluarga Bapak Cidra akan dapat meningkatkan

derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup keluarganya. Peningkatan perilaku

hidup bersih dan sehat keluarga Bapak Cidra inilah yang menjadi fokus

(29)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

KKN PPM Unud 2016 merupakan salah satu bentuk perwujudan

pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan

masyarakat secara langsung, terpadu, dan terintegrasi. Salah satu program

dalam KKN PPM ini adalah program Keluarga Dampingan yang bertujuan

untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Dari beberapa kali

kunjungan yang dilakukan ke rumah maupun Cidra, penulis sebagai

pendamping dari keluarga Bapak Cidra mengambil kesimpulan seperti berikut

ini :

1. Permasalahan utama yang ditemui yakni permasalahan kesehatan dalam

keluarga yakni kurangnya kesadaran dalam menjaga kesehatan, berperilaku

hidup bersih dan sehat. Tidak adanya motivasi untuk memeriksakan

kesehatan secara berkala ke pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas

pembantu merupakan permasalahan yang dialami dalam kasus ini. Di

samping itu permasalahan lainnya dalam menerapkan pola hidup bersih dan

sehat seperti halnya mandi, gosok gigi, cuci tangan, menggunakan alas kaki,

makan makanan yang bergizi, perlu diberi perhatian secara serius.

2. Permasalahan mengenai tempat tinggal yang kurang layak dikarenakan

kurangnya ventilasi dan penerangan, serta penataan barang yang kurang rapi

menyebabkan sirkulasi yang kurang baik, lembab, gelap serta sempit perlu

(30)

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga

yang didampingi, yaitu keluarga Bapak I Nengah Cidra, maka rekomendasi

yang dapat penulis berikan, antara lain :

1. Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan

KKN PPM ini mampu dilakukan secara berkelanjutan oleh pihak KK

bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

2. Diharapkan kepedulian dan keterlibatan pemerintah dan instansi terkait

untuk menangani permasalahan yang dihadapi oleh keluarga pak Cidra.

Terutama mengenai permasalahan kesehatan, misalnya Puskesmas

pembantu bisa memberikan perhatian lebih dan melakukan kunjungan

langsung ke rumah untu lebih memberikan pelayanan kesehatan kepada

keluarga seperti pak Cidra dikarenakan terbatasnya transportasi dan

akomodasi.

3. Keluarga Bapak I Nengah Cidra diharapkan mampu mengaplikasikan

solusi-solusi yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik di masa mendatang,

terutama dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan

(31)

LAMPIRAN

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok wajib terdiri atas kelompok wajib A dan B yang terdiri atas Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika,

Pengaruh Diabetes Self Management dalam Discharge Planning Terhadap Self Care Behavior Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.. A Model for Discharge Planning in Nursing

[r]

[r]

return harga saham penutupan harian Bank Negara Indonesia (Persero) tahun 2009-2010 yang tidak

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek ekstrak etanol daun terhadap penurunan glukosa darah mencit yang diinduksi Aloksan.. Ekstrak etanol

Explicit Instruction. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu 1. Untuk mengetahui penerapan Model Explicit Instruction dalam pembelajaran lari estafet siswa kelas IV MINU