STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE
(TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR
SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1
KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh:
Oleh : Alfina Zaenimar
1005680
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE
(TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR
SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1
KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Oleh:
ALFINA ZAENIMAR
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis
© Alfina Zaenimar
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Alfina Zaenimar, 2014
ALFINA ZAENIMAR
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE
(TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR
SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1
KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing,
Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si NIP. 197406272001121001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa bahwa skripsi yang berjudul “Studi Komparatif Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Antara Kearsipan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square (TPSq) Dengan Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Di Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri.
Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2. Identifikasi dan rumusan masalah... Error! Bookmark not defined.
1.3. Tujuan Penulisan ... Error! Bookmark not defined.
1.4. Kegunaan Penulisan ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS ... Error!
Bookmark not defined.
2.1. Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Pengertian Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2. Model Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.2. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.3. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2. Unit Analisi ... Error! Bookmark not defined.
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... Error! Bookmark not defined.
3.4.1. Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
3.5. Teknik dan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5.1. Penghitungan Skor Tes Individu (Post-test) ... Error! Bookmark not defined.
3.5.2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5.3. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.6. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... Error! Bookmark not defined.
4.1 Profil Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Hasil Pengujian Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1. Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
4.2.4. Uji Daya Pembeda Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
4.3. Deskripsi Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1. Kelas Eksperimen 1 ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2. Kelas Eksperimen 2 ... Error! Bookmark not defined.
4.4. Hasil Pengujian Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
4.4.1. Uji Data Ulangan Harian Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.
4.4.2. Hasil Post-Test ... Error! Bookmark not defined.
4.4.3. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.5. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1. Kesimpulan... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
Alfina Zaenimar, 2014
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Mata Pelajaran Produktif .. Error! Bookmark not
defined.
Tabel 2 Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Mata Pelajaran Kearsipan . Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3 Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Kompetensi Dasar Menjelaskan Penyelamatan
dan Penyusutan Arsip ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 5 Desain Penelitian ... 47
Tabel 6 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 7 Tabel Distribusi Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 8 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 9 Uji Validitas Instrumen ... 67
Tabel 10 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ... 69
Tabel 11 Daya Pembeda Instrumen ... 70
Tabel 12 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Kearsipan... 85
Tabel 13 Uji Normalitas Ulangan Harian Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ... 87
Tabel 14 Uji Homogenitas Data Ulangan Harian ... 88
Tabel 15 Hasil Uji-T Data Ulangan Harian ... 88
Tabel 16 Nilai Post-Test ... 89
Tabel 17 Uji Normalitas Data Post-Test ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 18 Uji Homogenitas Data Post-Test ... Error! Bookmark not defined.
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Alur Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 Model Pembelajaran Think Pair Square (TPSq) Error! Bookmark not defined.
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE
(TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR
SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1
KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
ALFINA ZAENIMAR (1005680)
Skripsi ini dibimbing oleh: Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si.
Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah mengenai rendahnya hasil belajar siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung pada mata pelajaran Kearsipan. Hal tersebut ditandai dengan hasil ulangan harian yang belum optimal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempeoleh data mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square (TPSq) dan model Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode true experimental dengan desain post-test only. Penelitiani ini dilaksanakan di Kelas X AP 1 dan AP 2 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Kelas eksperimen 1 pada penelitian ini adalah kelas X AP 2 yang menerapkan model pembelajaran Think Pair Square dan Kelas X AP 1 sebagai kelas eksperimen 2 yang menerapkan model pembelajaran Think Pair Share. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat perbedaan hasil belajar yaitu menggunakan uji-t.
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
COMPARATIVE STUDY OF STUDENTS LEARNING
OUTCOMES ON SUBJECT OF ARCHIVES BETWEEN
COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SQUARE
(TPSq) WITH COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK
PAIR SHARE (TPS) IN 10
THGRADE STUDENT OF OFFICE
ADMINISTRATION
PROGRAM
EXPERTISE
SMK
PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG ACADEMIC YEAR 2013/2014
ALFINA ZAENIMAR (1005680)
This Thesis is Guided By: Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si
ABSTRACT
The issues examined in this study was about the low10th grade student learning outcomes on Archieve subject at Office AdministrationExpertise SMK Pasundan 1 Kota Bandung. It was marked by the results of the test that were not optimal.. The aims of this study was to obtain data about the influence of Think Pair Square (TPSq) and Think Pair Share (TPS) learning model application towards student’s learning outcomes.
The method used was a True-eksperimental methods with post-test only design. This study was conducted on 10th grade students (X AP 1 and X AP 2) of Office Administration expertise program at SMK Pasundan 1 Kota Bandung. The 1st experimental group on this study was class X AP 2 which applied Think Pair Square (TPSq) learning model meanwhile class X AP 1 was 2nd experimental group which applied Think Pair Shared (TPS) learning model. Data analysis techniquesused were t-test that was used to see the difference improvement of learning outcomes between 1st experimental group and 2nd experimental group.
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL Salah satu masalah pendidikan pada tataran mikro yang menarik untuk dikaji saat ini adalah mengenai rendahnya hasil belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan data yang dilansir oleh Tempo (Jumat, 6 Desember 2013) mengenai hasil studi Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2012. Menyatakan bahwa pendidikan Indonesia berada pada peringkat 64 dari 65 negara peserta PISA. PISA merupakan studi internasional yang diselenggarakan oleh Organization for Economic Co-operation and Development. Pemeringkatan tersebut dilihat dari skor yang dicapai para pelajar Indonesia usia 15 tahun dalam kemampuan membaca, matematika, dan
sains. Sejak tahun 2000 hingga tahun 2012 posisi negara Indonesia selalu berada di peringkat bawah. (Rizki Puspita Sari, 2013)
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alfina Zaenimar, 2014 hasil yang signifikan.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jenjang pendidikan tingkat lanjut yang diharapkan mampu menyiapkan tamatan yang berkualitas, profesional, terampil, kompetitif, dan dapat bersaing di dunia kerja. Keberadaan sekolah menengah kejuruan ini dijelaskan dalam Pasal 15 Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan Siswa untuk bekerja dalam bidang tertentu”.
Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu membentuk sikap profesional siswa guna mencetak manusia yang produktif dan kreatif. Maka dari itu, dengan adanya sekolah menengah kejuruan diharapkan mampu memperbaiki rendahnya kualitas pendidikan saat ini. Namun pada kenyataanya output yang dihasilkan SMK pun belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
3
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehari-harinya. Kelompok mata pelajaran normatif membentuk siswa menjadi seorang pribadi yang utuh dan memiliki norma-norma yang digunakan dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Sementara kelompok mata pelajaran produktif lebih menekankan pada pembelajaran yang melatih keterampilan vokasional siswa sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
SMK Pasundan 1 Kota Bandung merupakan salah satu sekolah kejuruan swasta rumpun Bisnis dan Manajemen yang diunggulkan di Kota
Bandung. SMK tersebut memiliki akreditasi “A” yaitu sangat baik. Di SMK Pasundan 1 ini memiliki beberapa program keahlian yaitu program keahlian Akuntansi, Pemasaran, dan Administrasi Perkantoran.
Alfina Zaenimar, 2014
Tabel 1
Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Mata Pelajaran Produktif
Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
Kelas KKM
Mata Pelajaran Korespondensi Otomatisasi
Perkantoran Kearsipan X AP 1
75
77,82 80,25 77,17
X AP 2 80,39 78,47 76,69
X AP 3 78,88 78,37 79,38
X AP 4 79,58 78,97 79,74
Rata-Rata 79,16 79,01 78,30
(Sumber : Arsip SMK Pasundan 1 Kota Bandung (data diolah) Tahun 2013, Terlampir)
Berdasarkan tabel diatas, nampak bahwa nilai yang diperoleh siswa kelas X pada mata pelajaran produktif masih belum optimal. Meskipun nilai dari ketiga mata pelajaran tersebut telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa dengan KKM yang ditetapkan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
5
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kompetensi dasar mata pelajaran lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2
Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Mata Pelajaran Kearsipan
Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
Kelas KKM Rata-Rata Nilai Mata Pelajaran Kearsipan
KD 1 KD 2 KD 3
X AP 1
75
76,56 77,70 77,25
X AP 2 76,27 77,34 76,46
X AP 3 78,88 77,91 78,66
X AP 4 78,52 80,84 79,75
Rata-Rata 77,55 78,44 77,91
(Sumber : Arsip SMK Pasundan 1 Kota Bandung (data diolah) Tahun 2013, Terlampir)
Alfina Zaenimar, 2014
sehingga ketika menginjak bangku SMK siswa masih sedikit bingung akan makna dari mata pelajaran produktif itu sendiri.
Rendahnya nilai pada KD pertama dapat di jabarkan pada tabel berikut:
Tabel 3
Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Mata Pelajaran Kearsipan
Kompetensi Dasar Menjelaskan Penyelamatan dan Penyusutan Arsip Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran
di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
Kelas KKM
Nilai Rata-Rata Kompetensi Dasar MenjelaskanPenyelamatan dan Penyusutan
Arsip
Afektif Kognitif Psikomotor X AP 1
75
80,50 69,30 79,90
X AP 2 80,07 66,50 81.60
X AP 3 81,89 71,80 82,96
X AP 4 80,31 72,29 83,31
Rata-Rata 80,69 69,97 81,94
(Sumber : Arsip SMK Pasundan 1 Kota Bandung (data diolah) Tahun 2013, Terlampir)
Rendahnya nilai pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Penyelamatan dan Penyusutan Arsip dipengaruhi karena nilai siswa pada aspek Kognitif rendah. Nilai siswa pada aspek kognitif tersebut berada dibawah kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan.
7
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nilai paling tinggi. Namun pada dasarnya, nilai dari Kelas X AP 1 hingga Kelas X AP 4 berada di bawah KKM yang telah ditentukan..
Rendahnya hasil belajar siswa pada ranah kognitif ini, dapat menggambarkan bahwasanya informasi dan pengetahuan yang diperoleh siswa selama pembelajaran berlangsung tidak dapat dicerna secara optimal.
Rendahnya hasil belajar ini harus segera ditangani. Sebab jika dibiarkan akan berdampak pada lulusan SMK yang tidak kompeten dalam bidang keahliannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar yaitu faktor internal siswa dan faktor eksternal siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa dapat berupa minat, motivasi, daya nalar, dan sebagainya. Hal tersebut akan berpengaruh pada kecepatan siswa memahami pelajaran. Semakin tinggi minat dan motivasi yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula perhatian yang dicurahkan siswa pada mata pelajaran tersebut. Sementara faktor Internal, sepenuhnya timbul dari dalam diri siswa tanpa memerlukan rangsangan luar diri siswa. Faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa diantaranya adalah kurikulum, sarana, dan model pembelajaran yang digunakan. Kecepatan siswa untuk mencerna pelajaran dan mencurahkan perhatiannya pada pembelajaran akan bergantung pada rangsangan dari luar diri siswa. Salah satu faktor eksternal yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran adalah pemilihan model pembelajaran yang tepat.
Alfina Zaenimar, 2014
menyampaikan materi pembelajaran. Pembelajaran yang bersifat transmitif membuat siswa pasif dalam pembelajaran. Siswa hanya memperhatikan, mendengarkan, kemudian mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Maka tidak heran jika pembelajaran konvensional ini akan membuat siswa cepat bosan, jenuh, sehingga berdampak pada terganggunya perhatian dan konsentrasi belajar siswa.
Keberadaan pembelajaran konvensional pada saat ini sebenarnya sudah kurang relevan dengan Kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menuntut proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered). Keadaan ini menuntut guru untuk merancang suatu upaya guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat berpengaruh pada partisipasi aktif dan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran yang dapat merangsang aktivitas siswa diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
9
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga keberhasilan pembelajaran salah satunya ditentukan oleh bagaimana guru mengelola pembelajaran tersebut.
Dalam penggunaan model pembelajaran kerapkali guru sulit menemukan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa dikelas. Hal tersebut banyak peneliti temukan ketika melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Ketika seorang guru menerapkan suatu model pembelajaran yang tidak sesuai maka siswa cenderung bersikap acuh dan kurang memperhatikan akan materi yang disampaikan oleh guru tesebut.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara yang dapat menjadikan proses pembelajaran lebih efektif dan tidak berpusat pada guru. Dalam pembelajaran ini, siswa diajak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil dengan kemampuan yang beragam. Pengelompokan tersebut bertujuan untuk memecahkan permasalahan secara bersama-sama, saling bertukar informasi sesuai dengan pemahamannya, dan menciptakan suasana pembelajaran yang aktif.
Alfina Zaenimar, 2014
pembelajaran dan kerja sama ini merupakan ciri utama dari pada pembelajaran kooperatif.
Meskipun pembelajaran kooperatif ini dibentuk dalam beberapa kelompok kecil, bukan berarti pembelajaran ini sama dengan belajar kelompok pada umumnya. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan belajar kelompok biasa. Ada aturan dalam penyelenggaraannya, tidak seenaknya membagi kelompok kemudian belajar secara bersama-sama. Johnson & Johnson (Anita Lie,2008:7) menyatakan bahwa suasana belajar cooperative learning
menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologis yang lebih baik dari pada suasana belajar biasa yang penuh persaingan dan mengkotak-kotakan siswa.
Pembelajaran kooperatif memiliki berbagai macam tipe, diantaranya :
Student Teams Achievement Division (STAD), Jigsaw, Group Investigation
(investigasi kelompok), Think Pair Share (berfikir-berpasangan-berbagi),
Think Pair Square (berfikir-berpasangan-berempat), Number Head Together
(kepala bernomor terstruktur), Teams Games Tournament (pertandingan permainan tim), Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) dan kancing gemerincing.
11
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ingatan organisasi. Dalam mata pelajaran Kearsipan siswa mempelajari bagaimana penanganan arsip, mulai dari proses penerimaan, pencatatan, pengiriman, hingga pemusnahan surat atau warkat. Kegiatan pengarsipan ini bertujuan, agar ketika warkat atau surat tersebut dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan kembali.
Dalam Kurikulum 2013, guru tidak menjadi satu-satunya sumber belajar siswa, melainkan teman-temannya pun dapat menjadi sumber belajar bagi siswa lainnya. Siswa dituntut untuk aktif, mencari, dan berbagi informasi mengenai materi yang sedang dibahas bersama teman-temannya berdasarkan sumber yang telah dibacanya. Dengan adanya keterlibatan langsung dalam pembelajaran maka siswa akan lebih mudah mengingat mengenai materi yang sedang dibahas. `Keterlibatan tersebut dapat diwujudkan melalui pembelajaran kelompok yang lebih menekankan pada kerja sama guna meraih keberhasilan belajar bersama. Berdasarkan kriteria diatas, model pembelajaran kooperatif yang relevan digunakan pada penelitian ini adalah Model Kooperatif tipe
Alfina Zaenimar, 2014
teoritis. Kedua model pembelajaran yang dipilih tersebut dan kompetensi dasar yang ditentukan sama-sama menekankan pada aspek kognitif siswa.
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square (TPSq) dan
Think Pair Share (TPS) kini mulai banyak digunakan dalam pembelajaran. Sebab, pembelajaran ini lebih mengoptimalkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan tersebut dapat mendorong siswa untuk aktif berdiskusi dan memecahkan masalah secara bersama. Model ini pun memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak menunjukan keaktifan kepada teman-temannya di bandingkan dengan pembelajaran klasikal. Penerapan model pembelajaran di kelas yang menerapkan model
Think Pair Square (TPSq) dan Think Pair Share (TPS) ini dilakukan guna melihat perbedaan hasil belajar siswa pada masing-masing kelas tersebut.
Model pembelajaran Think Pair Square (TPSq) dan Think Pair Share
13
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah diungkapkan diatas, maka permasalah yang disoroti adalah mengenai bagaimana cara guru untuk memperbaiki aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu diperlukan adanya model pembelajaran yang dapat mendorong interaksi aktif siswa dalam belajar.
Guna memecahkan fenomena mengenai rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kearsipan, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai sejauh mana “STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014”.
1.2. Identifikasi dan rumusan masalah
Alfina Zaenimar, 2014
pencapaian hasil belajar siswa. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu pendekatan terhadap model pembelajaran yang digunakan.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Model Pembelajaran merupakan salah satu aspek dari faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang digunakan hendaknya dapat mengkoordinir siswa, sehingga siswa dapat fokus pada kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Salah satunya adalah kegiatan diskusi dengan model kooperatif tipe Think Pair Square (TPSq) dan Think Pair Share (TPS). Penggunaan metode pembelajaran yang dirancang secara matang akan meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus menumbuhkan kreativitas guru dalam merancang model pembelajaran yang interaktif.
Berdasarkan pemaparan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian yaitu: Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa di kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square (TPSq) dengan model pembelajran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)?
1.3. Tujuan Penulisan
15
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan Khusus yang ingin peneliti capai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dikelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square (TPSq) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
1.4. Kegunaan Penulisan
Manakala tujuan penelitian diatas tercapai, maka penelitian ini akan memberikan dua kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.
1. Kegunaan Teoritis
a. Menjadi sumbangan ilmu pengetahuan tambahan khususnya dalam bidang model pembelajaran, khususnya model pembelajaran Think Pair Square (TPSq) dan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) serta pengaruhnya terhadap hasil belajar.
b. Sebagai bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu admnistrasi, khususnya administrasi perkantoran, sehingga dapat melahirkan temuan ilmiah baru yang lebih produktif.
2. Kegunaan Praktis
Alfina Zaenimar, 2014
b. Bagi guru diharapkan dapat menjadi masukan guna menentukan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi sekolah diharapkan dapat menjadi masukan positif guna
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode True Experimental Design dengan bentuk Posttest-Only Control Group Design. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua kelompok kelas eksperimen yang mana keduanya dipilih secara random dan akan diberikan perlakuan dengan model pembelajaran yang berbeda. Kelompok eksperimen 1 yaitu kelas X AP 2 yang akan diberi perlakuan dengan model pembelajaran Think Pair Square, sedangkan kelompok eksperimen 2 yaitu kelas X AP 1 yang akan diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Think Pair Share.
Secara singkat, desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1 Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Post-test
Random Eksperimen 1 X1 T
Random Eksperimen 2 X2 T
(Sugiyono, 2009:112) Keterangan :
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X2 : Penerapan Model Think Pair Share (TPS)
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL 3.2. Unit Analisi
Kegiatan pengumpulan data merupakan suatu hal yang sangat penting guna mengetahui karatkeristik subjek dan objek penelitian. Pada penelitian nilai rata-rata ulangan harian siswa pada Mata Pelajaran Kearsipan dijadikan sebagai acuan dalam menentukan subjek penelitian, dimana rata-rata ulangan harian terendah yaitu di kelas X AP 2 yaitu 66,50 dan kelas X AP 1 dengan nilai 69,30.
3.3. Populasi dan Sample Penelitian
Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:1) “populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/karakter tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi suatu perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Jadi, populasi tidak selalu berkaitan kumpulan orang saja, melainkan apa saja yang dapat menarik perhatian kita. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.
Sementara pengertian sampel menurut Sugiyono(2013:118) adalah “
50
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4. Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Menurut Suharsimi Arikunto (2008:193) menyatakan “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”
Bentuk tes dalam penelitian ini adalah tes uraian, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana pemaham kognitif siswa secara kompleks pada materi menjelaskan penyelamatan dan penyusutan arsip. Pemilihan tes uraian ini menuntut siswa untuk mampu menganalisis, menjelaskan, dan memberikan alasan mengenai suatu persoalan berdasarkan pemahamannya sendiri.
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL 3.4.1. Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes. Butir soal pada tes tersebut hendaknya disesuaikan dengan kompetensi dasar yang ditetapkan, yaitu penyelamatan dan penyusutan arsip.
Sebelum instrumen tersebut diberikan pada subjek penelitian (siswa) tes tersebut diuji cobakan terlebih dahulu pada kelas XI AP 3. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut layak dijadikan sebagai instrumen dalam penelitian ini atau tidak.
Tes tersebut diberikan kepada siswa yang telah mempelajari materi menjelaskan penyelamatan dan penyusutan arisp. Soal tersebut terdiri dari sepuluh soal uraian. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan sebelum instrumen ini diberikan pada kelas eksperimen yang sebenarnya adalah penghujian Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran Soal, dan Daya Pembeda.
3.4.1.1. Uji Validitas Instrumen
52
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010 dan nilai validitas ditentukan menggunakan koefisien product moment. Adapun rumus validitas yang digunakan adalah sebagai berikut:
(Sambas Ali Muhidin, 2010: 26)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X : Skor tiap item X Y : Skor tiap item Y N : Jumlah responden 3.4.1.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL (Sambas Ali Muhidin, 2010: 31)
Keterangan:
= Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya pernyataan ∑ 2
= Jumlah varian butir 2 = Varian total
3.4.1.3. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen
Sukar atau tidaknya suatu instrumen penelitian bersumber dari sudut pandang siswa. Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis tingkat kesukaran soal adalah bagaimana menentukan proporsi soal yang berkategori mudah, sedang, dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang terdiri dari ketiga kriteria tersebut, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Menentukan tingkat kesukaran pada soal berbentuk uraian dapat dilakukan dengan mempresentasekan antara jumlah siswa yang mengikuti test dan jumlah siswa yang gagal menjawab soal tersebut. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran soal ini adalah :
TK
=
�54
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Arifin, 2011 : 266)
Keterangan :
TK : Tingkat Kesukaran
S : Banyak Siswa yang menjawab soal itu dengan salah N : Jumlah seluruh Siswa peserta tes
[image:38.595.189.434.397.591.2]Kriteria yang menjadi acuan untuk menganalsisi tingkat kesukaran soal tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 2
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Nilai Indeks
Kesukaran Interpretasi < 27% Soal mudah
< 72% Soal sedang > 72% Soal sukar (Arifin, 2011: 266)
3.4.1.4. Daya Pembeda Instrumen
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL menguasai materi dengan siswa yang kurang menguasai materi. Perhitungan daya pembeda dilakukan dengan cara menghitung rata-rata nilai siswa dari kelompok atas dan rata-rata nilai siswa dari kelompok bawah pada setiap butir soal. Perhitungan daya pembeda dapat menggunakan rumus berikut:
� = � − �
�12+ �22
�(� −1)
(Arifin, 2011 : 278) Keterangan:
t = Daya Pembeda
� = Rata-rata skor Siswa kelompok atas
� = Rata-rata skor Siswa kelompok bawah
�12 = Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
�22 = Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah
n = 27% x N (baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah
3.5. Teknik dan Analisis Data
Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 207) memaparkan “ dalam penelitian kuatitatif, analsis data
56
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis tes hanya dapat dilakukan setelah hasil post-test pada masing-masing kelas (kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2) telah terkumpul. Kemudian dihitung untuk memperoleh perbedaan dari kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2.
3.5.1. Penghitungan Skor Tes Individu (Post-test)
Data yang diperoleh merupakan hasil pre-testdan post-testsiswa. Data tersebut akan dinilai sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Perhitungan terhadap penilaian hasil pre-testdan post-test tidak mengenal minus, hal tersebut agar tidak terjadi perolehan skor negatif.
3.5.2. Pengujian Persyaratan Analisis Data
3.5.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan agar mengetahui normal atau tidaknya distribusi data. Hal tersebut akan menentukan ketepatan pemilihan uji stratistik yang akan digunakan. Rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini yaitu uji Liliefors Test.Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada uji
Liliefors Test menurut Ating dan Sambas (2006: 289) adalah sebagai berikut : a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali,
meskipun ada data yang sama.
b. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatimya.
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL e. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoretical Proportion pada table z f. Menghitung Theoretical Proportion.
g. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion,
kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
h. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi
Dalam pengujian normalitas ini digunakan tabel distribusi pembantu yaitu sebagai berikut :
[image:41.595.135.487.290.414.2]Tabel 7
Tabel Distribusi Uji Normalitas X F Fx �� (��) Z �� (��) �� �� -
�� (��)
�� �� - �� (��)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(Ating dan Sambas, 2006: 289) Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, �� (��) = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula, �= Xi−�
S
Dimana : � = ��
� dan S = ��−
� � 2 �
58
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kolom 6 :Theoretical Proportion (label z): Proporsi Kumulalif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada label distribust normal.
Kolom 7 :Selisih Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara 0,886
� .
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak
berdistribusi normal.
3.5.2.2. Uji Homogenitas
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL kriteria dimana nilai hitung Fhitung < nilai Ftabel, maka H0 menyatakan vaarians
skor homogen. Adapun langkah-langkah pada pengujian F yaitu : 1. Menentukan varians data
2. Menentukan Derajat Kebebasan dk1 = n1 – 1 dan dk2 = n2 – 2
3. Menghitung nilai F (tingkat homogenitas) menggunakan rumus:
f hitung =
��2
��2
Keterangan :
S2b = varian terbesar
S2k = varian tekecil
4. Menentukan nilai uji homogenitas tabel melalui intepolasi. Jika Fhitung < Ftabel ,maka data dinyatakan berdistribusi homogen.
3.5.3. Pengujian Hipotesis
Proses pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan rata-rata skor yang diperoleh siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 berdasarkan post-test yang telah dijalaninya. Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian ini ditolak atau tidak.
60
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis
penelitian yang diajukan.
b. Menentukan taraf kemakanaan atau nyata α (Level Of Significance α). c. Gunakan uji signifikansi yang tepat, dalam penelitian ini statistik uji
yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan rata-rata ini akan menguji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square
lebih baik dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Rumus Uji-t (t-test) yang digunakan adalah :
�= � −1 � 2
�1− 1 �1 2–( �2− 1 )�2 2
�1− �2− 2 (
1
�1 −
1
�2)
(Sugiyono, 2006: 118) Keterangan :
t = thitung
n1 = jumlah responden kelompok eksperimen 1
n2 = jumlah responden kelompok eksperimen 2
S1 = standar deviasi kelompok eksperimen 1
S2 = standar deviasi kelompok eksperimen 2
� 1 = rata-rata kelompok eksperimen 1
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL Setelah hasil dari thitung diperoleh, selanjutnya thitung dibandingkan
dengan ttabel dengan melakukan langkah berikut:
1. Menentukan derajat kebebasan (dk) = N1 + N2– 2
2. Melihat tabel distribusi t untuk tes satu skor pada taraf signifikasi tertentu.
d. Pengambilan keputusan uji perbedaan rata-rata ini dijelaskan dalam bentuk kriteria sebagai berikut:
Apabila nilai thitung< ttabel atau thitung> ttabel l maka H0 ditolak dan H1
diterima.
3.6. Prosedur Penelitian
Menurut Zaenal Arifin (2011:70) prosedur penelitian eksperimen dilakukan melalui langkah-langkah berikut :
Langkah ke 1 : Memilih masalah
Langkah ke 2 : Mengidentifikasi masalah
Langkah ke 3 : Melakukan kajian pustakan yang rrelevan dengan permasalahan
Langkah ke 4 : Merumusakan hipotesis statistik (H0)
Langkah ke 5 : Merumuskan definisi operasional dan variabel penelitian
Langkah ke 6 : Menyusun desain penelitian eksperimen, yang
meliputi: (a) latar belakang masalah, (b) rumusan operasional variabel, dan cara mengontor variabel, (f) tujuan dan manfaat hasil penelitian, (g) model desain ekperimen, (h) populasi dan sampel, (i) kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, (j) instrument penelitian, (k) langkah-langkah pengumpulan data-data, dan (l) langkah-langkah pengelolaan data.
62
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu eksperimen
Langkah ke 8 : Melaksanakan eksperimen yang sesungguhnya Langkah ke 9 : Mengumpulkan, mengelompokkan, dan
mendeskripsikan data. Langkah ke 10 : Analisas data
Langkah ke 11 : Membahas eksperimen sesuai dengan rumusan masalah
Langkah ke 12 : Membuat simpulan, implikasi dan saran, dan Langkah ke 13 : Menyusun laporan penelitian eksperimen
[image:46.595.114.514.376.599.2]Langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square (TPSq) pada kelas eksperimen dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada kelas kontrol, yang dapat digambarkan pada skenario pembelajaran berikut :
Tabel 8
Skenario Pembelajaran Model Think Pair Square
(Kelas Eksperimen)
Model Think Pair Share (Kelas Kontrol) 1.Tahap Persiapan
a. Guru merancang rencana pembelajaran (RPP)
b. Guru menyiapkan materi yang akan dibahas
c. Menyiapkan soal untuk pre-testdan
post-test
1. Tahap Persiapan
a. Guru merancang rencana pembelajaran (RPP)
b. Guru menyiapkan materu yang akan dibahas
c. Menyiapkan soal untuk pre-testdan
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL 2. Tahap Pelaksanaan
a. Pendahuluan Orientasi
1. Siswa beserta guru berdoa bersama-sama sebelum memulai pelajaran.
2. Siswa merespon saat dicek kehadirannya.
2. Tahap Pelaksanaan a. Pendahuluan Orientasi
1. Siswa beserta guru berdoa bersama-sama sebelum memulai pelajaran.
2. Siswa merespon saat dicek kehadirannya.
Apersepsi
Siswa diajak mengulas kembali materi yang telah dipelajari minggu lalu. Motivasi
Siswa diberikan motivasi berupa pre-test serta tujuannya untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Acuan
1. Siswa menyimak informasi mengenai pokok materi yang akan disampaikan.
2. Siswa menyimak mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3. Siswa dibagi menjadi 10 kelompok
dan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang. Kelompok tersebut merupakan kelompok
Apersepsi
Siswa diajak mengulas kembali materi yang telah dipelajari minggu lalu. Motivasi
Siswa diberikan motivasi berupa pre-test serta tujuannya untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Acuan
1. Siswa menyimak informasi mengenai pokok materi yang akan disampaikan.
2. Siswa menyimak mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3. Guru Menjelaskan
64
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu heterogen.
4. Guru Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Think Pair Square
b. Kegiatan Inti
1. Mengamati (observing)
Siswa mengamati materi yang ditampilkan pada slide mengenai pengamanan arsip, pemeliharaan arsip, dan perawatan arsip.
2.Menanya (questioning)
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi Siswa mengamati materi pengamanan arsip, pemeliharaan arsip, dan perawatan arsipyang belum dipahaminya dalam bahasa yang santun.
3.Menalar (Explore)
Siswa diberikan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam materi pembelajaran, kemudian memikirkan penyelesaian tersebut secara individu.
4.Mengasosiasikan
a. Setelah memiliki pendapat masing-masing, setiap siswa bergabung
b. Kegiatan Inti
1. Mengamati (observing)
Siswa mengamati materi yang ditampilkan pada slide mengenai pengamanan arsip, pemeliharaan arsip, dan perawatan arsip.
2.Menanya (questioning)
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi Siswa mengamati materi pengamanan arsip, pemeliharaan arsip, dan perawatan arsipyang belum dipahaminya dalam bahasa yang santun.
3.Menalar (Explore)
Siswa diberikan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam materi pembelajaran, kemudian memikirkan penyelesaian tersebut secara individu.
4.Mengasosiasikan
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL dengan pasangannya. Setiap
pasangan mendiskusikan hasil pemikirannya masing-masing yang diperoleh dari berbagai sumber. b. Setelah berdiskusi dengan
kelompok pasangannya, siswa bergabung dengan kelompok yang berjumlah 4 orang, kemudian saling berbagi dan bertukar informasi mengenai apa yang telah mereka peroleh.
c. Setelah memiliki kesamaan pendapat dan persepsi, siswa membuat kesimpulan dan solusi atas permasalahan tersebut berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
5.Mengkomunikasikan
Beberapa kelompok pasangan diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.Siswa lainnya berhak bertanya, menambahkan bahkan menyanggah apabila ada jawaban yang tidak sesuai.
dengan pasangannya. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pemikirannya masing-masing yang diperoleh dari berbagai sumber. b. Setelah memiliki kesamaan
pendapat dan persepsi, siswa membuat kesimpulan dan solusi atas permasalahan tersebut berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
5.Mengkomunikasikan
Hasil diskusi dengan pasangannya, kemudian dikomunikasikan dan dipresentasikan kepada teman-temannyadikelas.
3. Tahap Penutup
1. Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan pembelajaran
3. Tahap Penutup
66
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengenai pengamanan arsip,
pemeliharaan arsip, dan perawatan arsip.
2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi
3. Siswa menanyakan hal-hal yang masih belum dipahaminya.
4. Siswa diberikan informasi untuk memersiapkan diri menghadapi
post-test pada akhir pertemuan sekaligus mengakhiri proses pembelajaran.
pembelajaran mengenai
pengamanan arsip,
pemeliharaan arsip, dan perawatan arsip.
2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi
3. Siswa menanyakan hal-hal yang masih belum dipahaminya.
4. Siswa diberikan informasi untuk memersiapkan diri menghadapi
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti kemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen 1 yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square (TPSq) dengan kelas eksperimen 2 yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran Kearsipan Kompetensi Dasar Penyelamatan dan Penyusutan Arsip di kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.
5.2. Saran
Mengacu pada hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka terdapat beberapa saran berkaitan dengan pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Square(TPSq) yaitu:
98
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengenalan akan teknis pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2008). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Baharuddin. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. (2002). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Isjoni. (2013). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Lie, Anita. (2008). Cooperatif Learning. Jakarta:Gramedia.
Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian.
Bandung: Karya Andhika Utama
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer
Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung : Alfabeta. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Somantri, Ating dan Sambas Ali M. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung. Pustaka Setia.
Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2006) Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Syah, Muhibbin. (2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Trianto.(2009). Mendesai Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan
NasionalPasal 15
Winata, Hendri. (2014). Langkah-langkah Eksperimen. Bandung.
Yamin, Martinis. (2013). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Sumber lain :
Fanari, Heri Akhmad. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik Think Pair Square untuk Meningkatkan Kemampuan
Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Kelas V SD Negeri Di
Alfina Zaenimar, 2014
STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL Tresnayanti, Ni Made Dwi, dkk. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Square Terhadap Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar IPS
Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Singaraja. Jurnal. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sari, Puspita Rizki. “Mutu Pendidikan Indonesia Terendah di Dunia”.
(Online). Tersedia :
http://tempo.co/read/news/2013/12/06/173535256/Mutu-Pendidikan-Indonesia-Terendah-di-dunia