• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEKERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW: penelitian tindakan kelas di kelas viii-7 smpn 9 bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEKERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW: penelitian tindakan kelas di kelas viii-7 smpn 9 bandung."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEKERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII-7 SMPN 9 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh :

Millaty Anggana Puri 0901415

PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEKERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII-7 SMPN 9 Bandung)

Oleh

Millaty Anggana Puri

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial

© Millaty Anggana Puri 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

MILLATY ANGGANA PURI (0901415)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEKERJASAMA DALAM

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII-7 SMP Negeri 9 Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP.196308201988031001

Pembimbing II

Drs. Eded Tarmedi, MA. NIP.195801051980021002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

(4)

vii

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitain ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

1.6 Struktur Organisasi Skripsi... 9

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Keterampilan Bekerjasama ... 11

2.2 Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.3 Metode Pembelajaraan Kooperatif Model Jigsaw ... 22

2.4 Keterampilan Bekerjasama dalam Pembelajaran IPS ... 24

(5)

viii

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27

3.2 Desain Penelitian ... 28

3.3 Definisi Operasional ... 32

3.4 Instrumen Penelitian ... 34

3.5 Prosedur Penelitian ... 36

3.6 Analisis Data... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Profil Sekolah... 38

4.2 Temuan Hasil Penelitian ... 40

4.3 Deskripsi Perencanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 43

4.4 Deskripsi Pelaksanaan Penerapan Tindakan Pembelajaraan Kooperatif Tipe Jigsaw ... 44

4.4.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 44

4.4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 50

4.4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus III... 56

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian dalam Meningkatkan Keterampilan Bekerjasama Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 61

4.6 Hambatan-hambatan yang Ditemui Peneliti Dalam Menerapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran IPS….. 65 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan Umum……… 67

5.2Kesimpulan Khusus………... 68

(6)

ix

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 69 LAMPIRAN – LAMPIRAN

(7)

x

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Fase Pembelajaran dengan Model Jigsaw ... 6

4.1 Daftar Kelompok Siklus I ... 44

4.2 Daftar Kelompok Siklus II ... 49

(8)

xi

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Posisi peserta didik dalam model Jigsaw ... 22

3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 29

3.2 Posisi peserta didik dalam model Jigsaw ... 32

4.1 Struktur Organisasi SMPN 9 Bandung ... 37

4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan Peserta Didik Siklus I ... 46

4.3 Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan Peserta Didik Siklus II ... 52

4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan Peserta Didik Siklus III ... 57

4.5 Hasil Pengamatan Keseluruhan Terhadap Kegiatan Peserta Didik Siklus I ... 61

4.6 Hasil Pengamatan Keseluruhan Terhadap Kegiatan Peserta Didik Siklus II ... 62

4.7 Hasil Pengamatan Keseluruhan Terhadap Kegiatan Peserta Didik Siklus III ... 63

(9)

v

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEKERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII-7 SMPN 9 Bandung)

(10)

vi

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

(11)

1

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi

pembangunan bangsa. Dalam penyelenggaraannya yang dilakukan di sekolah

yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

diwujudkan dengan adanya proses pembelajaran. Berlakunya Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) membawa implikasi perubahan khususnya terhadap

proses pembelajaran dan sistem penilaian. Dalam proses pembelajaran guru

dituntut untuk menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta

didik dan menggunakan berbagai media pembelajaran yang beragam yang

mengarah pada pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL). Demikian

pula penilaian harus mencangkup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penting dalam sistem

pendidikan, karena dengan melalui proses tersebut tujuan pendidikan dapat

tercapai dalam bentuk perubahan perilaku peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat

dalam kegiatan belajar mengajar adalah guru serta peserta didik yang berinteraksi

edukatif antara satu dengan yang lain. Sebagaimana Mulyasa (2006: hal 255)

memaparkan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah “proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah

yang lebih baik”. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang

mempengaruhi pembelajaran, baik itu faktor internal dari diri peserta didik itu

sendiri, maupun faktor eksternal dari lingkungannya.

Keberhasilan proses pembelajaran di kelas ditentukan oleh banyak faktor,

diantarnya guru. Guru memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran dengan

memilih model pembelajaran yang tepat untuk diberikan kepada peserta didik

dalam meningkatkan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik

(12)

2

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karakteristik masyarakat global ini ditandai dengan adanya keterampilan dasar

yang harus dimiliki oleh individu dan masyarakatnya. Keterampilan tersebut

misalnya kemampuan untuk mengelola hubungan sosial, mampu memecahkan

masalah, mampu mengambil keputusan, berpikir kreatif, mampu bekerja sama,

dan lain sebaginya.

Menurut Sargent dalam Santosa (1992) yang ditulis ulang oleh Fendik

Setyawan dalam websitenya

(http://www.imadiklus.com/2012/07/teori-kerjasama-dan-persaingan-kelompok.html diakses pada 12 Juni 2013) bahwa :

Kerja sama adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana tujuan anggota kelompok yang satu berkaitan erat dengan tujuan anggota kelompok yang lain atau tujuan kelompok secara keseluruhan, sehingga seseorang individu hanya dapat mencapai tujuan bila individu lain juga

mencapai tujuan.”

Sebagaimana juga dikemukakan oleh Harsanto (2007: hal 19) bahwa :

Keberadaan peserta didik sebagai makhluk sosial tidak dapat diingkari sehingga ia perlu mendapatkan kesempatan untuk belajar berinteraksi, bekerja sama dan hidup berdampingan bersama orang lain. Melalui interaksi antarindividu dalam sebuah kelompok itulah pemahaman dan pengalaman seseorang untuk hidup dengan orang lain ditanamkan dan

dipelajari.”

Dalam proses pembelajaran di kelas guru diharapkan mampu untuk

mengembangkan minimal salah satu keterampilan dasar tersebut. Dalam hal ini

peneliti memilih untuk mengembangkan salah satu keterampilan sosial dasar

yakni kerja sama. Proses pembelajarannya harus mengedepankan arti pentingnya

hubungan positif antar manusia dan terus memotivasi peserta didik agar terbiasa

untuk terbuka dan menerima orang lain, memahami kemajemukan, serta toleransi

terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup. Salah satu cara atau metode

pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan bekerja sama yakni dengan

menggunakan metode pembelajaran Jigsaw.

Peneliti telah melakukan observasi langsung pada peserta didik kelas VIII-7

(13)

3

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat digambarkan sebagai berikut : pertama, peserta didik ketika dibagi menjadi

beberapa kelompok kecil ingin memilih sendiri anggota kelompoknya. Kedua ,

ketika anggota kelompok ditentukan oleh peneliti, peserta didik banyak

melakukan protes tidak ingin satu kelompok dengan anggota kelompok yang

sudah ditentukan. Ketiga , peserta didik yang sudah menerima dengan terpaksa

anggota kelompoknya, ketika mengerjakan tugas kelompok yang diberikan

kurang terlihat kekompakan dalam kelompok terebut. Mereka lebih fokus pada

tugas masing-masing, ada yang hanya berleha-leha, mengobrol dengan anggota di

luar kelompoknya.

Peneliti mencoba beberapa model pembelajaran untuk melihat tingkat

kemampuan bekerja sama peserta didik di kelas VIII-7 SMPN 9 Bandung. Setelah

mencoba beberapa kali percobaan pembelajaran kelompok, peneliti melihat

keterampilan bekerja sama pada siswa kelas VIII-7 yang tergolong rendah. Selain

observasi langsung pada saat pemberian tugas kelompok, peneliti juga melihat

perilaku peserta didik pada saat peserta didik tidak diberikan tugas kelompok.

Peserta didik di kelas VIII-7 cenderung bergaul dengan kelompok yang

dibentuknya sendiri. Ada yang hanya mengobrol dengan teman sebangku, ada

yang mengobrol dengan empat orang saja, laki-laki dengan laki-laki saja tanpa

bercanda dengan teman perempuan yang lain, begitu pun sebaliknya.

Selain di dalam kelas, peneliti juga melihat kejadian serupa saat berada di

luar jam pelajaran misalnya pada saat di kantin. Mereka pergi ke kantin,

berbincang-bincang hanya dengan teman dekatnya saja seperti saat di dalam kelas.

Saat peneliti berbincang-bincang dengan sebagian peserta didik di kantin, mereka

cenderung tidak menyukai teman kubu lainnya.

Dengan melihat permasalahan yang ada pada peserta didik tersebut peneliti

ingin menumbuhkan keterampilan bekerja sama antar individu dalam

kelompok-kelompok belajar kecil di kelas dengan menggunakan model pembelajaran

Jigsaw. Diharapkan peserta didik dapat meningkatkan kemampuannya dalam

(14)

4

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperhatikan dan mengajar orang lain, berkomunikasi dengan anggota

kelompok dengan baik, memimpin kelompok, serta menjadi penengah dalam

konflik yang terjadi dalam kelompoknya.

Permasalahan tersebut tidak hanya terjadi pada peserta didik kelas VIII-7,

melainkan pada pengalaman pribadi peneliti pun ketika belajar pada tingkat

Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas teman-teman di kelas

cenderung memilih rekan kelompoknya dengan teman bermainnya saja. Peneliti

merasakan bahwa guru tidak peduli, membiarkan peserta didik menentukan

kelompoknya sendiri saat ada tugas kelompok dan tidak memandang bahwa

keterampilan bekerja sama sangat penting dan harus dimiliki setiap individu serta

harus dilatih sejak dini.

Begitu pun saat memasuki jenjang perkuliahan, beberapa dosen membagi

kelompok hanya dengan menghitung dari posisi tempat duduk, tapi lebih banyak

mahasiswa menentukannya sendiri. Sangat terasa oleh peneliti bagaimana

rekan-rekan lain hanya memilih dengan kelompoknya” saja, jika pun ada yang berbaur dengan teman yang lain itu dikarenakan mereka tidak memiliki tempat lagi di

kelompoknya, dan berbaur dengan yang lain. Melihat dari pengalaman pribadi

serta melihat permasalahan yang sama yang peneliti temui di lapangan, peneliti

merasa bahwa pentingnya peserta didik memiliki keterampilan bekerja sama

kurang diperhatikan oleh guru, seakan diabaikan dan bukan menjadi tujuan

pendidikan di sekolah yang harus dimiliki.

Maka dari itu peneliti dalam hal ini mengharapkan peserta didik mampu

bekerja sama dan bisa bertanggung jawab terhadap tugas yang diemban setiap

anggota kelompok. Tanpa pertanggungjawaban setiap anggota, bisa jadi hanya

peserta didik yang paling cakap atau dominan yang akan mengerjakan semua

pekerjaan atau tugas kelompok, sementara anggota yang lain diabaikan atau hanya

numpang nama”. “Penelitian dapat menyimpulkan bahwa peserta didik di dalam

(15)

5

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

individu-individu yang bekerja sendirian. Hadjioannou” (Eggen dan Kauchak, 2012 : 130).

Oleh karena itu agar keterampilan bekerja sama peserta didik meningkat

dibutuhkan penggunaan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Peneliti

memilih metode pembelajaran kooperatif. Dikarenakan peneliti beranggapan

bahwa metode ini merupakan metode yang tepat untuk bisa mengembangkan

keterampilan bekerja sama peserta didik.

Bern dan Erickson (Komalasari, 2010 : hal 62) mengemukakan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir

pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil dimana peserta didik

bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam penelitian untuk mengambangkan tingkat kerja sama pada peserta

didik kelas VIII-7 di SMPN 9 Bandung ini, peneliti menggunakan model

pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw. Sebagaimana dikemukakan oleh

Slavin (Eggen dan Kauchak, 2012: hal 141) bahwa dalam menerapkan pelajaran

(16)

6

Millaty Anggana Puri, 2014

[image:16.595.108.518.164.679.2]

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Fase Pembelajaran dengan Model Jigsaw

Fase Tujuan

Fase 1 : Menunjuk Pakar

Peserta didik diberikan komponen topik

untuk dipelajari secara mendalam

-Membuat kerangka kerja bagi

kepingan-kepingan “Jigsaw”

-Memberikan latihan negosiasi sosial

Fase 2 : Mengumpulkan Informasi

Pakar berupa peserta didik mempelajari

di komponen topik mereka sedalam

mungkin

-Mengembangkan pemahaman sedalam

mungkin terhadap komponen topik

-Memberikan pengalaman

mengumpulkan dan menyusun

informasi

-Membantu siswa menjadi mandiri

Fase 3 : Rapat Ahli

Pakar dari setiap komponen topik

berkumpul dan menyiapkan presentasi

yang akan mereka sajikan kepada

kelompok mereka

-Membandingkan dan menyusun

informasi

-Memperdalam pengetahuan tentang

komponen spesifik suatu topik

-Mengembangkan kepemimpinan dan

keahlian keterampilan sosial

Fase 4 : Instruksi Rekan

Pakar mempresentasikan informasi

tentang komponen topik mereka kepada

teman kelompoknya

-Mengembangkan pengetahuan latar

belakang teman kelompok terkait

dengan topik

-Memberikan pengalaman melakukan

presentasi dan berkomunikasi secara

jernih

Fase 5 : Review dan Penutup

Topik direview dan diringkas

-Mengenali ciri-ciri utama topik

-Mengisi celah dalam pemahaman siswa

(17)

7

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada dasarnya menurut Komalasari (2010: 65) mengemukakan bahwa :

Dengan model Jigsaw ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen yang lebih kecil. Selanjutnya guru membagi peserta didik ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat atau lima orang anggota, dan setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan komponen atau sup topik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan latar belakang diatas , maka peneliti mengangkat judul

“Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw” (penelitian tindakan kelas di kelas VIII-7 SMPN 9 Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat peneliti identifikasi

permasalahan yang ada di kelas VIII-7 SMP Negeri 9 Bandung yaitu:

a. Rendahnya keterampilan peserta didik dalam bekerja sama.

b. Rendahnya kesadaran peserta didik dalam menerima orang lain dalam suatu

kelompok.

c. Rendahnya kemampuan berkomunikasi antara anggota kelompok yang baru.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apa saja langkah-langkah dalam menyusun tahapan metode pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang dapat meningkatkan keterampilan bekerja

sama peserta didik dalam pembelajaran IPS di kelas VIII-7 SMP Negeri 9

Bandung?

2. Bagaimana menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam

pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan keterampilan bekerja sama

(18)

8

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana refleksi dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dalam pembelajaran IPS di kelas VIII-7?

4. Bagaimana meningkatkan keterampilan bekerja sama peserta didik dalam

pembelajaran IPS melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw?

1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum

Bertolak dari rumusan masalah di atas maka secara umum tujuan penelitian

ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan

keterampilan bekerja sama peserta didik di kelas VIII-7 SMP Negeri 9 Bandung.

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Memperoleh gambaran mengenai kondisi awal pembelajaran IPS di kelas

VIII-7 SMPN 9 Bandung.

b. Memaparkan tahapan-tahapan yang peneliti akan lakukan dalam

mengembangkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang akan

diterapkan pada pembelajaran IPS di kelas VIII-7 SMPN 9 Bandung.

c. Menggambarkan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

yang akan diterapkan pada pembelajaran IPS di kelas VIII-7 SMPN 9

Bandung.

d. Memperoleh gambaran hasil keterampilan bekerja sama peserta didik

setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam

pembelajaran IPS di kelas VIII-7 SMPN 9 Bandung.

e. Memaparkan hambatan-hambatan yang dialami peneliti selama

dilaksanakannya penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam

pembelajaran IPS di kelas VIII-7 SMPN 9 Bandung untuk meningkatkan

(19)

9

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi banyak pihak

yang berhubungan langsung ataupun tidak langsung dalam bidang pendidikan,

khususnya pada satuan pendidikan SMP dalam mata pelajaran IPS.

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini mampu menambah wawasan serta

menambah keterampilan peneliti dalam menerapkan model pembelajaran

serta menambah pengalaman dalam melaksanakan sebuah penelitian.

b. Bagi guru, diharapkan hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan masukan

untuk kajian tindak lanjut.

c. Bagi peserta didik, diharapkan mampu meningkatkan keterampilan

bekerja sama di kelas maupun di luar lingkungan kelas melalui perbaikan

dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan metode pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

d. Bagi sekolah, mampu meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran IPS

di SMPN 9 Bandung.

1.6 Struktur Organisasi Skripsi

Pemaparan dari hasil penelitian ini akan peneliti susun kedalam lima bab

yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjabaran mengenai masalah yang akan dikaji dalam

penelitian. Adapun bagian-bagian dalam bab ini adalah latar belakang masalah,

identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

definisi operasional, metode penelitian, lokasi dan objek penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini memaparkan mengenai penjelasan dari konsep-konsep yang

(20)

10

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

judul penelitian berdasarkan rujukan dan teori-teori yang relevan dengan

permasalahan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini meliputi langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam

melakukan penelitiannya. Dalam bab ini dipaparkan mengenai pendekatan

penelitian, metode dan desain penelitian yang akan digunakan, menetapkan lokasi

dan subjek penelitian, memilih teknik pengumpulan data yang akan digunakan,

menyusun instrumen penelitian, dan melaksanakan pengolahan serta analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi pemaparan hasil dari penelitian berdasarkan data yang telah

diperoleh selama penelitian dilaksanakan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari hasil yang telah

dilakukan dan saran-saran bagi pihak terkait dan bagi pengembangan penelitian

selanjutnya. Kesimpulan menguraikan sintesis dan interpretasi dari hasil

(21)

27

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan

selama penelitian berlangsung. Metode yang peneliti gunakan dalam proses

penelitian ini disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan pada peserta

didik di kelas VIII-7 SMPN 9 Bandung. Pemilihan metode ini didasari untuk

menjawab permasalahan yang ada, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai

dengan baik. Metode penelitian adalah cara alamiah untuk memperoleh data

dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Jadi setiap penelitian yang dilakukan itu

memiliki kegunaan serta tujuan tertentu. Metode penelitian berhubungan erat

dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan

Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan untuk

mengatasi permasalahan-permasalahan di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas

dapat dijadikan sarana bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

secara efektif.

Selaras dengan pernyataan Suyadi (2012: hlm. 18) bahwa penelitian

tindakan kelas adalah “pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan

belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamaan”. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk

meningkatkan keterampilan bekerjasama peserta didik di kelas VIII-7 SMPN 9

Bandung setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian

Sekolah yang dijadikan tempat penelitian adalah SMPN 9 Bandung yang

beralamat di Jl. Semar No.5 Telp. (022) 6014886 Bandung 40172. Lokasi SMPN

9 Bandung ini terletak di Kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo Kota Bandung

Provinsi Jawa Barat. Lingkungan sekolah ini berdekatan dengan pusat

perbelanjaan Istana Plaza, dan berada di daerah pemukiman penduduk dengan

(22)

28

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun kendaraan pribadi. Alasan peneliti memilih sekolah ini sebagai lokasi

penelitian yakni :

a. Penentuan lokasi Program Pelatihan Lapangan (PPL) yang dilakukan

oleh Prodi Pendidikan IPS Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia memutuskan peneliti untuk

melakukan PPL sekaligus penelitian di SMPN 9 Bandung.

b. Sesuai dengan pembagian kelas yang dilakukan random (undian) oleh

guru pamong dan rekan PPL menentukan peneliti mendapat kelas VIII-7

sebagai objek penelitian.

c. Peserta didik kelas VIII-7 dapat diajak bekerjasama dalam

melaksanakan penelitian. Selain itu jumlah peserta didik tidak terlalu

banyak sehingga dapat sesuai dengan alokasi waktu dan metode yang

akan digunakan.

3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik ke kelas VIII-7 yang

berjumlah 41 orang dengan rincian 19 orang perempuan dan 22 orang laki-laki.

Berdasarkan masalah yang telah ditemukan di kelas ini menunjukkan bahwa

peserta didik di kelas VIII-7 kurang memiliki keterampilan bekerjasama.

3.2 Desain Penelitian

Gerlof (Mukhtar, 2013: hlm. 39) mengemukakan bahwa istilah desain

adalah:

“suatu proses perencanaan yang berkesinambungan dari suatu

reduksi-reduksi tentang ketidakpastian yang diikuti oleh ketidakpastian baru, dan diikuti lagi oleh reduksi-reduksi lain yang lebih tidak pasti, sampai akhirnya

memunculkan kepastian yang diharapkan.”

Lebih tegas disampaikan Ndraha (Mukhtar, 2013: hlm. 39) yang

(23)

29

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

yang dikembangkan oleh Stephen Kemis dan Robin Mc Taggart (Sukardi, 2007:

215) yang dilakukan dalam beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan

yaitu:

a. Perencanaan tindakan,

b. Pelaksanaan tindakan,

c. Observasi dan evaluasi tindakan,

d. Refleksi siklus

Model penelitian yang terdiri dari empat tahapan dalam siklus ini dilakukan

secara berulang sampai tujuan yang diinginkan tercapai dan menunjukkan hasil

yang tetap.

Rincian kegiatan pada setiap tahap kegiatan yang dilakukan peneliti adalah

sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planing)

Kegiatan dalam tahapan perencanaan adalah melakukan

proses identifikasi permasalahan yang ada di dalam kelas,

melakukan analisis masalah, dan mencari solusi yang tepat untuk

memecahkan masalah tersebut.

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan

menggunakan model pembelajaran jigsaw.

2) Membuat rencana pembelajaran.

3) Guru membuat rancangan kegiatan pembelajaran dengan metode

jigsaw yang akan dilakukan.

b. Pelaksanaan (Acting)

Tahapan ini merupakan aksi yang akan dilakukan peneliti

sebagai upaya dalam perbaikan proses pembelajaran. Perbaikan

tersebut dilakukan melalui penerapan metode pembelajaran

kooperatif dengan tipe jigsaw guna meningkatkan keterampilan

(24)

30

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran dengan metode

jigsaw yang akan dilakukan.

2) Peserta didik disiapkan dalam beberapa kelompok kecil.

3) Peserta didik diberikan komponen topik untuk dipelajari secara

mendalam.

4) Pakar berupa peserta didik mempelajari komponen topik mereka

sedalam mungkin

5) Pakar dari setiap komponen topik berkumpul dan menyiapkan

presentasi yang akan mereka sajikan kepada kelompok mereka.

6) Pakar mempresentasikan informasi tentang komponen topik

mereka kepada teman kelompoknya.

7) Topik direview dan diringkas.

c. Pengamatan (Observation)

Pada tahapan ini, tim peneliti (Guru dan Kolaborator)

melakukan pengamatan terhadap aktivitas dalam proses

pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah

dipersiapkan.

d. Refleksi (Reflecting)

Hasil pengamatan yang diperoleh selama proses

pembelajaran berlangsung dianalisa. Berdasarkan hasil ini, teman

sejawat / kolaborator melakukan refleksi diri untuk menentukan

keberhasilan penelitian dan merencanakan tindakan berikutnya.

Penelitian tindakan ini berhasil apabila memenuhi beberapa

syarat sebagai berikut :

1) Guru mampu menggunakan model pembelajaran jigsaw dalam

proses pembelajaran IPS.

2) 75% dari siswa dapat belajar secara mandiri maupun kelompok.

3) Lebih dari 80% siswa dapat meningkat kreativitasnya selama

proses belajar berlangsung.

4) Lebih dari 80% memahami bagaimana pentingnya keterampilan

(25)

31

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:25.595.144.533.145.475.2]

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar siklus di bawah ini :

Gambar 3.1 Siklus PTK

Diadaptasi dari model Kemis dan Taggart (Ishaqmadeamin : 2012)

3.3 Definisi Operasional

Berdasarkan pada judul penelitian yakni “Meningkatkan keterampilan

bekerjasamadalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw”, untuk memudahkan peneliti dalam membuat instrumen

maka peneliti membaginya menjadi dua variabel yaitu keterampilan bekerjasama

peserta didik dan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Berikut penjabaran

dari dua variabel tersebut:

Perencanaan I

Tindakan I

Observasi I Refleksi I

Perencanaan II

Tindakan II

Observasi II Refleksi

(26)

32

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.1 Keterampilan Bekerjasama

Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau

kelompok diantara kedua belah pihak manusia untuk tujuan bersama dan

mendapatkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik. Kerjasama juga didefinisikan

sebagai “bekerja bersama dengan rekan satu kelompok atau satu tim sehingga

tampak kebersamaan dan kekompakan, karena kerjasama merupakan kebutuhan

yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup” (Lie, 2008).

Keterampilan bekerjasama sangatlah diperlukan dalam kehidupan

sehari-hari, baik itu dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat luas. Mengapa

penting? Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa

hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Kerjasama merupakan salah satu dari

banyaknya keterampilan sosial yang harus dikuasai oleh manusia. Agar dapat

menguasai satu atau lebih keterampilan sosial, maka perlu dikenalkan dan dilatih

semenjak dini, baik itu di dalam keluarga maupun di sekolah.

Melatih peserta didik dalam meningkatkan kerjasama di sekolah tentu

melalui kegiatan berkelompok. Di luar lingkungan sekolah, kelompok merupakan

struktur sosial dasar.

Dalam ruang lingkup sekolah, guru diharapkan mampu mengajarkan dan

membiasakan peserta didik dalam bekerjasama. Peneliti menggunakan sebuah

metode pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan

bekerjasama peserta didik yakni dengan metode jigsaw.

Sikap kerjasama dalam kelompok, baik itu kelompok kecil maupun besar

merupakan perpaduan dari sikap individu-individu yang terbentuk berdasarkan

komitmen bersama yang diwujudkan berupa satu sikap dan perilaku kelompok

sesuai dengan karakteristik dari pada sikap dan perilaku individu. Bekerjasama

dalam satu kelompok memang membutuhkan kekompakan dan kerjasama yang

solid antar anggota dalam kelompok tersebut. Selain itu setiap anggota dari

kelompok juga dituntut untuk bisa mandiri di dalam kelompok. Artinya, walau

(27)

33

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bantuan dan pertolongan rekan satu tim. Setiap anggota tetap harus memberikan

kontribusi pribadi bagi kepentingan kelompoknya.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data yang diperlukan di lapangan diperlukan

beberapa perangkat penelitian. Perangkat-perangkat yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data di lapangan yakni :

a. Observasi

Seorang peneliti sangat mengandalkan hasil penelitiannya melalui observasi

yang didukung oleh wawancara dan dokumentasi yang dikumpulkan di lapangan.

Menurut Mukhtar (2013 : hlm. 109) observasi adalah proses keterlibatan peneliti

dalam situasi sosial, kemudian dia mengungkapkan seluruh apa yang dilihat,

dialami dan dirasakan langsung oleh peneliti.

Adapun kegiatan observasi yang peneliti lakukan adalah dengan cara

menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku

dengan melihat dan mengamati peserta didik dalam kelompok secara langsung

saat proses pembelajaran IPS pada peserta didik kelas VIII-7 dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Pada observasi ini peneliti menggunakan pedoman observasi (catatan

lapangan) yang tersusun dan memuat aspek-aspek yang perlu diperhatikan pada

saat penelitian berlangsung. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Mukhtar (2013 :

111) menyatakan bahwa catatan lapangan adalah catatan tertulis mengenai apa

yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam proses pengumpulan data

dan merupakan refleksi terhadap data penelitian.

b. Wawancara

Wawancara merupakan proses tanya jawab antara peneliti dengan subjek

penelitian atau informan dalam satu situasi sosial. Data hasil wawancara

(28)

34

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam situasi sosial. Data ini adalah penguatan akademis empiris yang dilakukan

melalui proses triangulasi.

Wawancara yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini berupa wawancara

bebas, dimana peneliti dalam menyampaikan beberapa pertanyaan pada responden

tidak menggunakan pedoman. Alasan peneliti memilih wawancara bebas yakni

agar lebih efektif dalam memperoleh informasi yang diinginkan. Sehubungan

dengan responden yang diwawancarai merupakan peserta didik maka wawancara

bebas ini dapat membantu peneliti dalam melakukan proses wawancara agar lebih

santai.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data pendukung yang dikumpulkan oleh peneliti

sebagai penguatan data observasi. Jenis data dokumentasi yang digunakan oleh

peneliti yakni berupa gambar atau foto peserta didik saat proses pembelajaran IPS

di kelas dengan menggunakan metode jigsaw.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai diperoleh

kesimpulan bahwa keterampilan bekerjasama peserta didik sudah meningkat dan

menunjukkan hasil yang stabil. Kegiatan awal yang dilakukan adalah melakukan

pra-penelitian di kelas VIII-7 untuk melihat adanya masalah dalam proses

pembelajaran. Berdasarkan hasil pra-penelitian tersebut maka ditemukan ada

permasalahan yang terjadi, yakni kurangnya keterampilan bekerjasama yang

dimiliki peserta didik di kelas VIII-7.

Peneliti bermaksud untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas VIII-7

dengan meningkatkan keterampilan bekerjasama peserta didik melalui penerapan

metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran IPS. Tahapan

dalam penelitian ini dibagi kedalam empat tahap yaitu perencanaan (plan),

pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection), setiap

(29)

35

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Analisis Data

Menurut Mukhtar (2013: 120) Analisis data adalah proses mengolah,

memisahkan, mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan

di lapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah yang

terstruktur dan sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi laporan hasil

penelitian.

Analisis data merupakan kajian terpenting dalam suatu metode ilmiah

dimana dalam analisis ini data-data yang diperoleh oleh peneliti saat penelitian

dapat membantu dalam pemecahan masalah yang diteliti. Adapun

langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Mukhtar (2013 : 135)

yakni: pertama : pengumpulan data, kedua : reduksi data, ketiga : display data,

keempat : verifikasi/menarik kesimpulan.

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan seperangkat instrumen

yang telah dipersiapkan peneliti guna memperoleh informasi melalui observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

b. Reduksi data

Setelah mendapatkan data selanjutnya memasuki tahap reduksi data yakni

meliputi proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, dan

mentransformasikan data mentah yang muncul pada proses pengumpulan data.

Reduksi data harus berbentuk analisis yang tajam, ringkas, terfokus, membuang

data yang tidak penting, dan mengorganisasikan data sebagai cara untuk

menggambarkan dan memverifikasi kesimpulan akhir.

c. Display data

Display data merupakan proses merangkai informasi yang terorganisir

dalam upaya menggambarkan kesimpulan dan mengambil tindakan. Meliputi

(30)

36

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw, serta aktivitas yang berupa kegiatan peserta didik selama

proses pembelajaran berlangsung dan kinerja guru saat mengajar.

d. Verifikasi dan menarik kesimpulan

Merupakan aktivitas analisis dimana pada awal pengumpulan data peneliti

mulai memutuskan apakah sesuatu bermakna, atau tidak mempunyai keteraturan,

penjelasan, hubungan sebab akibat, dan proposisi.

Target data jenuh pada penelitian ini dapat dilihat dalam table berikut :

Baik 75 -100

Cukup 46 - 74

Kurang 0 – 45

Penelitian ini sukses apabila hasil nilai dari aspek yang diteliti berada pada

(31)

67

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Umum

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada peserta didik

kelas VIII-7 di SMPN 9 Bandung sangat membantu dalam meningkatkan

keterampilan kerjasama peserta didik baik di dalam kelompok kecil maupun

kelompok yang lebih kompleks. Peserta didik lebih dapat memahami perbedaan

yang ada di dalam kelompok, baik itu perbedaan jenis kelamin, agama,

keterampilan dan kecakapan memahami materi, dan pendapat. Peserta didik

juga mampu menjadi pemimpin dalam kelompok serta mampu menjadi guru

bagi teman-teman kelompoknya. Selain itu, kemampuan saling memahami,

saling mendengarkan, dan memberikan masukan atau pendapat kepada

temannya pun meningkat. Karena pada prinsipnya guru memberikan tanggung

jawab secara personal dan tanggung jawab kelompok kepada setiap anggota

kelompok, agar setiap anggota kelompok dapat memahami dengan jelas materi

yang sedang diberikan, sehingga menjadikan pembelajaran IPS di kelas

menjadi lebih bermakna.

Penerapan model Jigsaw ini bermaksud memberikan latihan mengenai

salah satu keterampilan yang dibutuhkan oleh setiap individu dalam menjalani

kehidupan sebagai makhluk sosial yakni dengan bekerjasama. Tidak hanya

dalam pembelajaran IPS saja, peserta didik diharapkan mampu bekerjasama

dengan siapa saja baik itu di dalam kelas, di sekolah, lingkungan rumah, dan di

lingkungan masyarakat luas.

5.2 Kesimpulan Khusus

1. Perencanaan yang dilakukan peneliti dalam menerapkan metode

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keterampilan

(32)

67

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disiapkan sebelumnya, menentukan Kompetisi Dasar berdasarkan silabus

dan Program Semester serta pengembangan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran. Dalam pengembangan materi dan pemilihan media

pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik harus sesuai

sehingga peserta didik tidak jenuh saat proses KBM.

2. Pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk

meningkatkan keterampilan bekerjasama peserta didik dilaksanakan dalam

10 kelompok kecil (kelompok inti) dan 4 kelompok besar (kelompok ahli),

setiap peserta didik mempunyai tanggung jawab individu serta mewakili

kelompok. Ketika berada di kelompok kecil, peserta didik diharapkan bisa

menjadi guru bagi teman sekelompoknya dan bekerjasama agar seluruh

anggota kelompok dapat mengerti dan paham dengan materi yang berbeda

dari setiap orang. Begitu pula pada saat berada di kelompok besar

(kelompok inti) para anggota bekerjasama agar setiap anggota dapat lebih

mendalami materi yang ditugaskan.

3. Refleksi yang dilakukan lebih kepada kemampuan mengelola keadaan kelas

dan mengembangkan media pembelajaran agar lebih menarik saat proses

pembelajaran berlangsung.

4. Kendala yang dihadapi peneliti saat melaksanakan penelitian yakni pada

keterbatasan waktu yang ada serta ruangan yang cukup sempit untuk

mobilitas perpindahan kelompok dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Pada awal pembelajaran tepat

duduk dirancang untuk 10 kelompok yang terdiri dari 4 orang, selanjutnya

berpindah dengan mengubah pengaturan tempat duduk menjadi 4 kelompok

besar yang terdiri dari 10 orang, dan kembali lagi kepada kelompok kecil.

Untuk menggeser kursi dan meja selama dua kali dalam waktu yang

(33)

67

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.3 Saran-saran

Berikut ini adalah saran-saran dari peneliti bagi pihak yang akan melakukan

penelitian sejenis dan di tempat yang sama sehubungan dengan hasil penelitian yakni:

1. Bagi peneliti lain, dalam meningkatkan keterampilan bekerjasama peserta

didik pada pembelajaran IPS dapat dikembangkan melalui metode

penelitian yang lain yang memfokuskan pada pembelajaran di dalam

sebuah kelompok beranggotakan minimal 4 orang, serta pembentukan

kelompok secara acak agar memaksimalkan latihan peserta didik dalam

berinteraksi dan bekerjasama dengan banyak orang yang belum terlalu

mengeal sebelumnya,

2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran Jigsaw agar lebih

dapat mengembangkan materi awal menjadi lebih ringan dan lebih

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pemilihan media pembelajaran

yang menarik dan selalu berbeda pada setiap pembelajaran dapat

membantu peserta didik lebih fokus dan tidak merasa bosan. Serta yang

lebih penting adalah kendala ruangan, jika dimungkinkan guru dapat

melaksanakan pembelajaran di luar ruang kelas, seperti taman atau

lapangan yang teduh. Selain udara di luar lebih nyaman dibandingkan

dengan berada di dalam ruang kelas yang terkesan kaku, space dalam

perpindahan kelompok juga lebih leluasa.

3. Bagi pengambil kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

salah satu masukan bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

khususnya Dinas Pendidikan Kota Bandung agar dapat lebih

mensosialisasikan model-model pembelajaran kooperatif khususnya jigsaw

pada guru-guru SMP khususnya pada guru mata pelajaran IPS. Dengan

demikian diharapkan kinerja guru dalam proses pembelajaran IPS dapat

(34)

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adi, R. (2004). Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit

Asna, A. (2010). “Pengaruh Metode Belajar Jigsaw Terhadap Keterampilan Hubungan Interpersonal dan Kerjasama Kelompok”. Jurnal Psikologi. 37, (2), 165-175.

pada Mahasiswa Fakultas Psikologi

Budiningsih, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Eggen, P. dan Kauchak, D. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten

dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: PT. Indeks

Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Harsanto, R. (2007). Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisus

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama

Lie,A. (2000). Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.

Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi

Mukyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Somantri, N. (2010). Inovasi Pembelajaran IPS. Bandung : Rizqi Press.

Suderajat, Hari. (2003). Landasan Konseptual Teoritis dan ImplementasiPendidikan Berbasis

Luas (BBE) yang Berorientasi Pada Kecakapan Hidup (Life Skill). Bandung: CV.

Cipta Cekas Grafika

Sukardi. (2007). Metode Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara

Yamin, M. (2013). Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group

---. (2012). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik,. Jakarta: Referensi

Yunita, T. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and

(35)

Millaty Anggana Puri, 2014

Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam pembelajaran ips dengan menggunakan Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Internet

Haryanto. (2011). Pengertian Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/ [16 Juni 2013]

Ishaqmadeamin. (2012) Model Spiral Dari Kemmis & Taggart. [Online]. Tersedia:

http://www.ishaqmadeamin.com/2012/11/model-ptk-3-model-spiral-dari-kemmis.html [20 Oktober 2014]

Santosa. (1992). Teori Kerjasama dan Persaingan Kelompok. [Online]. Tersedia: http://www.imadiklus.com/2012/07/teori-kerjasama-dan-persaingan-kelompok.html [16 Juni 2013]

Risal, M. (2011). Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif. [Online]. Tersedia : http://www.artikelbagus.com/2011/06/langkah-langkah-pembelajaran-kooperatif.html [29 Juni 2014]

Triharyadi, R. (2013). Pembelajaran Kontekstual CTL Lebih Bermakna. [Online]. Tersedia: http://dikporapapua.org/index.php/component/k2/item/331-pembelajaran-kontekstual-ctl-lebih-bermakna [16 Juni 2013]

Umar, T. (2011). Pengaruh Outbond training Terhadap Peningkatan Rasa percaya Diri Kepemimpinan Dan Kerjasama Tim. Dalam Jurnal Ilmiah SPIRIT [Online],11 (3), 11

Suyadi (2012). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : DIVA Press

halaman. Tersedia:

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja& ved=0CDgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fejournal.utp.ac.id%2Findex.php%2FJIS%2

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 3.1 Siklus PTK

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Skripsi yang berjudul “Produksi Serbuk Pewa rna Alami Angkak ( Monascus sp. ) Dengan Berbagai Metode Pengeringan dan Konsentrasi Soy Protein Isolate ”

menarik karena mempunyai rantai fenil en yang panjang. Tetapi poliamida jenis ini tidak dapat larut pada semua jenis pelarut organik dan mempunyai kristalinitas yang

Dengan penggunaan metode Probabilitas Bayes pada sistem pakar ini, diharapkan aplikasi yang dibuat akan dapat menghasilkan suatu analisis pengambilan keputusan yang

Abstrak : Diantara langkah terobosan MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan adalah merealisasikan program di bidang pengembangan kurikulum bahasa Arab. Tujuan penelitian

Kajian Kuat Tekan, Kuat Tarik, Kuat Lentur, dan Redaman Bunyi pada Panel Dinding Beton dengan Agregat Limbah Plastik.. PET dan Limbah

Terkait dengan hal tersebut, penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup,

Atas dasar uraian, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan judul “Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Efektivitas Dewan Komisaris Terhadap Tingkat

Dalam penelitian ini diperoleh gambaran perilaku membeli produk pakaian online subjek berada pada kategori sedang.. Keyword : perilaku membeli, pakaian