• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN BAB I. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN BAB I. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 1

PENDAHULUAN

Pada setiap akhir tahun anggaran, setiap instansi pemerintah (termasuk satuan/unit kerja di dalamnya), diharuskan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). Sejalan dengan dinamika lingkungan dinamis dan strategik, maka penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang semula menggunakan nomenklatur Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berubah menjadi Laporan Kinerja (LKj). Perubahan tersebut didasarkan atas Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, salah satu unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet adalah Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat. Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet tersebut, Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet di bidang kesejahteraan rakyat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Kabinet.

Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan dukungan staf, administrasi, dan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, penyiapan dan persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden, dan penyiapan pendapat atau pandangan kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat.

(2)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 2 Sejalan dengan maksud tersebut, salah satu unit kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat adalah Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga. yang dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga;

b. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga;

c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;

d. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga;

e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu; dan

f. pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi di atas, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga didukung oleh 3 (tiga) Bidang yakni :

1. Bidang Lingkungan Hidup dan Pariwisata;; 2. Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya; 3. Bidang Pemuda dan Olahraga.

(3)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 3

Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) yang handal dalam analisis dan perumusan saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga secara cepat dan tepat

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, yang menjadi aspek strategis Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga diantaranya adalah adanya penetapan visi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) yang mengacu pada rumusan visi Sekretariat Kabinet yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Kabinet 2010-2014.

Dalam visi tersebut terkandung pengertian bahwa Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) sebagai salah satu unit organisasi di lingkungan Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet dapat diandalkan untuk membantu Pimpinan (Sekretaris Kabinet, Wakil Sekretaris Kabinet, dan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat) dalam melaksanakan tugas sehari-hari yakni dalam melakukan analisis dan perumusan saran kebijakan melalui pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga secara cepat dan tepat.

Selanjutnya, berkenaan dengan upaya untuk mewujudkan visi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) tentunya terkait erat dengan misi yang perlu dirumuskan. Hal ini dikarenakan Misi difahami sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi.

Perumusan misi ini diperlukan guna memberikan gambaran kepada pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) mengenai peran penting yang diemban oleh Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata,

(4)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 4

Mendukung Sekretaris Kabinet dalam meningkatkan kualitas hasil analisis dan saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga secara cepat dan tepat

Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Kabinet. Selain itu, sekaligus berfungsi sebagai landasan kerja bagi pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3).

Adapun rumusan misi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) kurun waktu 2010-2014 sebagai berikut :

Misi tersebut mengandung pengertian bahwa dukungan yang diberikan oleh Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) yang mencakup dukungan dalam bentuk pemberian saran dan analisis melalui pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga, harus semakin berkualitas.

Selain penetapan visi dan misi seperti tersebut di atas, beberapa aspek strategis yang juga menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) diantaranya adalah :

1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

Aspek strategis yang ditekankan disini mencakup upaya untuk melakukan pemberdayaan sumber daya manusia (empowerment) pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) dengan mengikutsertakannya pada setiap kesempatan pendidikan dan pelatihan, kursus, ataupun seminar/workshop, yang ditawarkan.

(5)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 5 Dengan pemberdayaan sumber daya manusia ini dimaksudkan guna meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi.

2. Aspek Keuangan/Anggaran

Aspek strategis yang ditekankan disini mencakup upaya untuk merencanakan alokasi anggaran (pendanaan) yang dibutuhkan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3). Hal ini mengandung pengertian bahwa alokasi anggaran tersebut digunakan untuk mendukung pencapan visi, misi, dan tujuan organisasi, terutama dalam melaksanakan tugas kajian dan analisis atas kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga.

3. Aspek Tata Laksana

Aspek strategis yang ditekankan disini mencakup penyempurnaan prosedur kerja, dengan terus menerus melakukan evaluasi atas prosedur kerja yang telah diterapkan selama ini dan dengan tetap mencari peluang bagi peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3).

Hal ini dikarenakan pemberian saran (rekomendasi) kebijakan melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga, tentunya dipengaruhi pula oleh keinginan para pemangku kepentingan (stake holders) dan publik/masyarakat yang membutuhkan layanan yang prima (cepat, akurat, dan tepat).

4. Aspek Sarana Prasarana

Aspek strategis yang ditekankan disini mencakup upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendukung yang dibutuhkan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi sehari-hari.

(6)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 6 Sejalan dengan hal tersebut, selama ini yang menjadi permasalahan utama (strategic issued) Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) terkait upaya peningkatan kinerja diantaranya adalah :

1) Urgensi pengaturan kebijakan dan program pemerintah

Secara umum, kondisi yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3), terkait penanganan masalah substanstif kebijakan adalah usulan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga yang diajukan oleh instansi pemrakarsa/terkait.

Hal ini dikarenakan usulan tersebut memerlukan kajian dan analisis yang hasilnya berupa saran (rekomendasi) kebijakan kepada para pemangku kepentingan (stake holders), apakah usulan kebijakan maupun program pemerintah tersebut perlu ditindaklanjuti dalam bentuk produk kebijakan.

2) Dampak yang mungkin timbul dari suatu pengaturan kebijakan dan program pemerintah

Kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga pada intinya merupakan jabaran dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga yang disusun setiap tahun.

Hal ini menjadi sangat krusial, mengingat perumusan kebijakan dan pelaksanaan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga tersebut akan menjadi tolok ukur sejauh mana pemerintah telah dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Berangkat dari identifikasi permasalahan utama (strategic issued) tersebut di atas, ke depannya diperlukan langkah-langkah strategis sebagai upaya meningkatkan kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3), diantaranya meliputi :

(7)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 7 1) Peningkatan kemampuan (competence) pejabat/pegawai dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

Tantangan ini disinyalir menjadi tantangan utama yang ikut mempengaruhi upaya pencapaian kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3), yang dapat diatasi diantaranya melalui keikutsertaan pejabat/pegawai dalam setiap pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana maupun oleh instansi terkait, untuk bidang-bidang yang sesuai dengan tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3).

2) Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS)

Dalam upaya mewujudkan kebijakan dan program pemerintah di bidang Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3),, tentunya diperlukan keterlibatan dan peran aktif setiap instansi pemerintah, pemangku kepentingan dan lembaga swadaya masyarakat, dengan tetap mengacu pada tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Terkait hal tersebut, peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi tentunya menjadi tantangan utama, yang patut menjadi perhatian dari setiap aparatur pemerintah.

(8)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 8

PERENCANAAN KINERJA

M

anajemen kinerja adalah merupakan sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang pegawai dengan atasan langsungnya. Sementara itu, untuk mencapai kinerja tinggi, terdapat dua cara bagi organisasi yakni (1) memusatkan perhatian pada misi yang berorientasi kepada komitmen; dan (2) memastikan bahwa seluruh pegawai dilibatkan dalam mengelola pekerjaan sepenuhnya. Untuk mendukung terwujudnya tujuan organisasi, salah satu instrumen terpenting adalah perencanaan kinerja.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (2007:36) menjelaskan bahwa perencanaan kinerja merupakan proses penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik (renstra) yang mencakup periode tahunan. Rencana kinerja menggambarkan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan indikator kinerja beserta target-targetnya berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik. Target kinerja tahunan di dalam rencana kinerja ditetapkan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Target kinerja tersebut merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam satu periode tahunan. Informasi yang termuat dalam rencana kinerja antara lain: sasaran yang ingin dicapai pada periode yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran dan targetnya, program, kegiatan serta kelompok indikator kinerja dan targetnya; serta keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan dan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi.

Rencana Kinerja Tahunan merupakan langkah awal dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang disusun dengan mengintegrasikan antara keahlian sumber daya manusia, sumber daya anggaran dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan stake-holders dan menjawab tuntutan perkembangan

(9)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 9 lingkungan strategis baik nasional maupun global. Selain itu, penyusunan rencana kinerja yang meliputi penetapan sasaran, program dan kegiatan juga mempertimbangkan perspektif para pihak yang berkepentingan (stakeholders), proses internal (internal business process), pembelajaran organisasi dan pengembangan (learning and growth) serta keuangan (financial) sehingga dapat mengarahkan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan tentang masa depannya, membangun operasi dan prosedur untuk mencapainya, dan menentukan ukuran keberhasilan/ kegagalannya, dimana sasaran dan program yang telah ditetapkan berdasarkan rencana strategik, dijabarkan dalam perencanaan kinerja yang merupakan rencana dan komitmen kinerja untuk suatu tahun tertentu.

Perencanaan kinerja merupakan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Adapun perencanaan kinerja tersebut berisi antara lain sasaran, indikator sasaran, program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan.

A. Tujuan Strategis

Mengacu pada Rencana Strategik Sekretariat Kabinet (Renstra Setkab) 2010-2014, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga memiliki tujuan strategis yaitu

B. Sasaran Tahun 2014

Selanjutnya, hal terpenting terkait dengan tujuan strategis adalah penetapan sasaran, program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga dalam Tahun 2014, yang dijabarkan dalam tabel berikut :

TUJUAN STRATEGIS :

Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima dalam rangka mendukung Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan kekuasaan Pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga

(10)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 10

Tabel 1

Sasaran, Program, dan Kegiatan

Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga

Tahun 2014

SASARAN PROGRAM KEGIATAN

Terwujudnya

peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga

Bagi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga, pencapaian sasaran, program, dan kegiatan tentunya harus didasarkan atas tolok ukur yang cermat, akurat dan akuntabel. Dalam hal ini, penentuan indikator kinerja menjadi suatu keharusan yang menentukan sejauh mana keberhasilan organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Selain itu, hal tersebut di atas juga dikarenakan konsep dasar indikator kinerja adalah suatu ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Oleh sebab itu indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun setelah kegiatan selesai.

Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Setelah ukuran kinerja tersedia, maka langkah selanjutnya adalah mengintegrasikannya dengan proses manajemen yang telah ditetapkan sebelumnya. Data-data dari kinerja tersebut dapat memotivasi tindakan dalam kegiatan organisasi.

(11)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 11 Target kinerja menunjukkan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama 2014 dari semua indikator pada tingkat sasaran strategis akan menjadi ukuran keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi dan misinya. Target kinerja untuk tingkat kegiatan juga didefinisikan dalam Rencana Kinerja Tahun 2014 untuk tujuan pengukuran efisiensi dan efektivitas kegiatan.

Target kinerja pada tingkatan sasaran strategis merupakan jabaran tahunan untuk pencapaian tujuan strategis. Adapun target kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga dalam RKT Tahun 2014, dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

(12)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 12

PENETAPAN KINERJA

ASISTEN DEPUTI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP, PARIWISATA, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs. Herman Suranto, M.Pub.Pol

Jabatan : Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata,

Budaya, Pemuda, dan Olahraga selanjutnya disebut pihak Pertama

Nama : Siswanto Roesyidi, SH, MH

Jabatan : Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Kesejahteraan

Rakyat selanjutnya disebut pihak Kedua

Pihak Pertama pada Tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak Pertama.

Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan atau sanksi.

Jakarta, Januari 2014

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

(13)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 13

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

ASISTEN DEPUTI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP, PARIWISATA, BUDAYA, PEMUDA, DAN OLAHRAGA

Unit Satuan Kerja : Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata,

Budaya, Pemuda, dan Olahraga

Tahun Anggaran : 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Terwujudnya

peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu 2. Persentase saran kebijakan

di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang

ditindaklanjuti

97 %

97 %

Jumlah Anggaran : Rp 644.300.000,00 (enam ratus empat puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah)

Program Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan olahraga sebesar Rp 644.300.000,00.

Jakarta, Januari 2014

Mengetahui/Menyetujui : Asisten Deputi Bidang Lingkungan

Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat, Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda

dan Olahraga,

(14)
(15)
(16)
(17)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 17

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target

2014

Target Anggaran (Rp)

1. Terwujudnya peningkatan kualitas

hasil analisis kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang

Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan

Olahraga secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang

ditindaklanjuti % % 97 % (dengan standar pengukuran 9 hari, sesuai alokasi waktu yang diatur

dalam SP)

97 %

Rp 533.090.000,00 (lima ratus tiga puluh

tiga juta sembilan puluh ribu rupiah)

(18)
(19)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 14

AKUNTABILITAS KINERJA

A

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan akuntabilitas kinerja, masyarakat atau stake-holders diharapkan dapat mengetahui dan menilai kinerja atau hasil yang dicapai suatu instansi dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi yang telah diamanatkan.

Untuk menilai hasil capaian kinerja, perlu dilakukan analisis atas kinerja yang bersangkutan melalui pengukuran indikator kinerja masing-masing kegiatan terhadap target sasaran dan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah ditetapkan pada awal tahun.

Dalam ketentuan Pasal 3 Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme disebutkan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas.

Berkenaan dengan asas akuntabilitas, dalam penjelasan pasal tersebut dinyatakan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas merupakan prinsip pertanggungjawaban pemerintah kepada publik yaitu bahwa setiap proses pembangunan mulai dari perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaannya harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Selanjutnya, dalam rangka mempertajam pelaksanaan akuntabilitas tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan

(20)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 15 ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam bentuk laporan yang menggambarkan kinerja instansi yang bersangkutan.

Terkait dengan maksud tersebut, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3) juga tidak terlepas dari kewajiban menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKj) yang dimaksudkan sebagai salah satu instrumen untuk menilai capaian kinerja yang telah dilaksanakan berdasarkan program dan kegiatan yang telah ditetapkan pada setiap awal tahun.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3) Tahun 2014 merupakan laporan yang menggambarkan capaian/hasil kinerja dari rencana kinerja tahunan (RKT) 2014 yang merupakan kerangka rencana kinerja tahunan.

Pengukuran terhadap capaian/hasil kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3) selama Tahun 2014 dimulai dengan menetapkan indikator kinerja setiap kegiatan yang merupakan alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan unit kerja dalam mencapai tujuannya.

Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode, yaitu : 1. Metode evaluasi kinerja dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja

Kegiatan (PKK), yaitu membandingkan antara rencana kegiatan yang telah ditetapkan dengan realisasinya.

2. Metode pembandingan capaian sasaran dengan menggunakan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS), yaitu membandingkan antara target sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasinya.

(21)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 16 Evaluasi dan analisis capaian kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3) Tahun 2014 menggunakan kategori capaian kinerja dengan skala ordinal, sebagai berikut :

Tabel 2

Kategori Capaian Kinerja

No Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja

1. 2. 3. 4. 85 % - 100 % 70 % - <85 % 55 % - < 70 % < 55% Sangat Baik Baik Sedang Kurang Baik

Sumber : RENSTRA Sekretariat Kabinet 2010-2014 hal.17

A. Pengukuran dan Indikator Kinerja

Pengukuran kinerja merupakan dasar yang penting dalam membangun manajemen kinerja sehingga suatu organisasi dapat mengetahui kinerjanya dalam suatu periode tertentu dan melakukan evaluasi atas kinerja yang telah dicapai. Hal tersebut guna memperbaiki pelayanan publik (improved public service) dan akuntabilitas (improved accountability).

Kegiatan pengukuran kinerja memerlukan data kinerja (performance data) berupa capaian kinerja (performance result) yang dinyatakan dalam satuan indikator kinerja selama satu periode pelaksanaan tertentu.

Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan berupa hasil (input), keluaran (output) dan hasil (outcome). Indikator-indikator ini baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Indikator kinerja akan memberikan sinyal apakah suatu kegiatan atau sasaran telah berhasil dicapai sesuai rencana sebelumnya atau sebaliknya.

(22)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 17 Indikator Kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3) Tahun 2014 yang dirumuskan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT 2014), baik berupa input, output maupun outcome telah ditetapkan pada awal Tahun 2014, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Indikator input merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output.

2. Indikator output merupakan segala sesuatu berupa produk/jasa baik fisik dan/atau non fisik sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan input yang digunakan.

3. Indikator outcome merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output kegiatan. Indikator ini merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Ketiga indikator tersebut merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu unit kerja/instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Pengukuran kecepatan penyelesaian hasil analisis atas kebijakan dan program pemerintah menggunakan rumus yang disesuaikan dengan karakteristik komponen realisasinya, yaitu :

1. Rumus 1 digunakan untuk menghitung kecepatan waktu penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah yang diukur berdasarkan hari dimulainya kegiatan penyiapan hasil analisis kebijakan sampai dengan selesai. Penyelesaian dinyatakan tepat waktu apabila waktu penyelesaian sesuai dengan waktu yang tercantum dalam standar pelayanan (SP) yakni untuk Tahun 2014 selama 9 (sembilan) hari.

(hari penyelesaian hasil analisis 1 + hari penyelesaian hasil analisis 2 +....)

= --- x 100% n

(23)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 18 Kemudian, untuk pengukuran persentase atas capaian kinerja dan indikator kinerja menggunakan rumus yang disesuaikan dengan karakteristik komponen realisasinya, yaitu :

Formula tersebut mengandung pengertian bahwa semakin tinggi realisasinya menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik.

2. Rumus 2 digunakan untuk mengukur ketepatan saran kebijakan dan program pemerintah yang ditindaklanjuti.

Kemudian, untuk pengukuran persentase atas capaian kinerja dan indikator kinerja ketepatan saran kebijakan yang ditindaklanjuti menggunakan rumus yang disesuaikan dengan karakteristik komponen realisasinya, yaitu :

Formula tersebut mengandung pengertian bahwa semakin tinggi realisasinya menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja.

Realisasi

Persentase capaian = --- x 100% Rencana

Rencana - (Realisasi - Rencana)

Persentase capaian = --- x 100% Rencana

Saran yang ditindaklanjuti

--- x 100% Saran yang disampaikan

(24)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 19 a. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan

program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga secara tepat waktu

b. Persentase saran kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga yang

ditindaklanjuti

B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2014

Uraian mengenai capaian sasaran strategis tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 3

Capaian Sasaran Strategis 1

Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga

Tahun 2014

Indikator Sasaran Target Realisasi % Capaian

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu

97 % 97,84% 100.87%

2. Persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti

97% 96,77% 99,76%

IKU

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga

(25)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 20 1. Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja Tahun 2014

a. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu

Dari tabel tersebut di atas, untuk Tahun 2014, realisasi indikator “persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu” sebesar 97,84% dengan capaian sasaran sebesar 100,87% (menggunakan rumus 1, karena semakin cepat penyelesaian hasil analisis semakin baik kinerja). Penghitungan tersebut diperoleh dengan membandingkan jumlah dokumen hasil analisis yang telah diselesaikan Asdep Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga dengan target yang ditetapkan pada awal tahun yang tercantum dalam RKT 2014.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui pencatatan elektronik (mail tracking) dari Sub Bidang Fasilitasi Operasional, diperoleh informasi bahwa untuk Tahun 2014 ini, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga telah menghasilkan kinerja output/outcome sejumlah 93 (sembilan puluh tiga) buah dokumen hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga dari target kinerja sebesar 116 (seratus enam belas) buah dokumen.

Hal ini mengandung pengertian bahwa sebanyak 93 dokumen (sembilan puluh tiga) dari 116 (seratus enam belas) buah dokumen hasil analisis, telah diselesaikan dengan memenuhi atau tidak melewati batas waktu yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan (SP) penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu yakni 9 (sembilan) hari kerja, dengan rata-rata waktu penyelesaian yang dibutuhkan sebesar 8,78.

Rata-rata waktu penyelesaian laporan hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya,

(26)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 21 pemuda, dan olahraga selama 8,78 hari tersebut, adalah sebagaimana rincian dalam Tabel berikut ini :

Tabel 4

Waktu penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata,

budaya, pemuda, dan olahraga Tahun 2014

Bulan Rata-rata Waktu Penyelesaian (Hari)

Januari 8,8 Februari 8,9 Maret 8,9 April 8,9 M e i 8,9 Juni 8,7 Juli 8,7 Agustus 8,6 September 8,8 Oktober 8,9 November 8,7 Desember 8,6 Rata-rata 8,78

Dalam melaksanakan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, pejabat dan pegawai pada Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga telah berupaya semaksimal mungkin melaksanakan tugas dan fungsinya dengan tetap berorientasi pada upaya mewujudkan pelayanan prima kepada para stake holder maupun pemangku kepentingan utama.

Meskipun disadari terdapat beberapa kendala seperti kurang intensifnya koordinasi yang dilakukan, namun demikian, penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu

(27)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 22 yang ditargetkan pada awal tahun (sebesar 97% seperti yang tercantum dalam RKT 2014) tersebut per bulan bervariasi antara 8 s.d 9 hari dengan rata-rata waktu penyelesaian 8,78 hari. Realisasi tersebut tidak melewati batas waktu target hari penyelesaian sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT 2014) Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga yakni 9 (sembilan) hari kerja.

Berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat dinyatakan bahwa pencapaian untuk sasaran ini, tergolong dalam kategori sangat baik (karena capaian sasaran 1 yakni 100,87% berada pada rentang 85% s.d. 100%).

b. Persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup,

Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti

Selanjutnya, untuk realisasi indikator “persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti” sebesar 96,77 % dengan capaian sasaran sebesar 99,76% (menggunakan rumus 2, karena semakin tepat saran kebijakan yang ditindaklanjuti, maka semakin baik kinerja). Hal tersebut berdasarkan perhitungan bahwa dari 97% target yang ditetapkan dalam RKT 2014 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (yakni 93 buah dokumen dari 116 dokumen), sejumlah 96,77 % (dari 93 saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang dihasilkan, sejumlah 90 saran kebijakan telah ditindaklanjuti oleh pimpinan (Presiden, Wakil Presiden, Sekretaris Kabinet, Wakil Sekretaris Kabinet dan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat) selaku pemangku kepentingan utama (dalam bentuk memorandum maupun surat Sekretaris Kabinet).

Berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat dinyatakan bahwa pencapaian untuk indikator ini dapat dikategorikan sangat baik (karena capaian 96,77% berada pada rentang 85% s.d. 100%).

(28)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 23 Hal ini menggambarkan bahwa Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga turut memberikan kontribusi bagi pencapaian IKU Kedua Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat, mengingat indikator sasaran 1 merupakan instrumen untuk mencapai IKU Kedua Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Terkait dengan hal tersebut, penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya; pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; dan pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu, merupakan aktivitas mengamati atau meninjau kembali/mempelajari serta mengawasi secara terus menerus atau berkala terhadap pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah yang sedang berjalan, terutama terhadap hot issues. Berbeda dengan pemantauan, evaluasi merupakan aktivitas pemberian nilai atas kejadian, (kinerja) atau pertimbangan nilai tertentu atas perkembangan pelaksanaan kebijakan

(29)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 24 dan program pemerintah dalam jangka waktu tertentu sehingga dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki, baik mengenai sistem dan proses pelaksanaannya maupun kebijakan itu sendiri.

Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu top down dan bottom up. Pemantauan dan evaluasi secara top down ditentukan atas dasar disposisi/arahan Presiden dan/atau Sekretaris Kabinet, sedangkan pemantauan dan evaluasi secara bottom up dikandung maksud bahwa ide awal pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta analisis diprakarsai/inisiatif para pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga dengan tetap mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. Pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan olahraga dapat pula dilakukan berdasarkan inisiatif/undangan dari instansi dan/atau pemerintah daerah yang terkait erat dengan substansi kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan olahraga yang akan dipantau.

Kegiatan pemantauan, evaluasi dan analisis dapat bersifat top down dan bottom up, pada dasarnya dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul, mengambil tindakan sedini mungkin, dan mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki, baik mengenai sistem dan proses pelaksanaannya maupun kebijakan itu sendiri.

Bentuk kegiatan pemantauan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan olahraga tersebut dapat berupa keikutsertaan dalam rapat koordinasi, rapat antar kementerian, keanggotaan dalam suatu badan/ komisi/tim koordinasi, sosialisasi peraturan perundang-undangan, seminar, sarasehan, workshop dan kunjungan pada instansi pemerintah baik di dalam kota, di daerah maupun di luar negeri. Hasil pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah disampaikan kepada pimpinan Sekretariat Kabinet

(30)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 25 dalam bentuk laporan yang didalamnya memuat saran atau rekomendasi (solusi) atas permasalahan yang ditemui dan perlu dilakukan penyempurnaan dan apabila dipandang perlu disampaikan kepada stakeholder terkait.

2. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2012, Tahun 2013, dan Tahun 2014

Hal terpenting dalam mencermati sejauh mana peningkatan kinerja organisasi adalah dengan melakukan penghitungan dan perbandingan capaian kinerja. Sejalan dengan maksud tersebut, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga mencermati trend capaian kinerjanya dengan melakukan perbandingan capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Berikut disajikan perbandingan capaian indikator kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga :

(31)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 26

Tabel 5

Perbandingan Capaian Sasaran Strategis 1

Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga

Indikator Sasaran Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi %Capaian Target Realisasi %Capaian Target Realisasi %Capaian

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu

95 % 96,39% 102,54% 96 % 98,05% 102,14% 97 % 97,84% 100.87%

2. Persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup,

Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti

(32)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 27 Dengan mencermati tabel di atas, realisasi indikator kinerja 1 yakni persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu, pada Tahun 2012 sebesar 96,39%% dengan capaian sasaran sebesar 102,54%. Sedangkan untuk Tahun 2013, realisasinya mencapai 98,05% dengan capaian sebesar 102,14% dan pada Tahun 2014 realisasinya mencapai 97,84% dengan capaian sebesar 100,87%.

Selanjutnya, realisasi untuk indikator kedua yakni persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti pada Tahun 2012 sebesar 93,69%% dengan capaian sasaran sebesar 99,67%. Sedangkan untuk Tahun 2013, realisasinya mencapai 95,06% dengan capaian sebesar 99,02% dan pada Tahun 2014 realisasinya mencapai 96,77% dengan capaian sebesar 99,76%.

Dari data tersebut, sekilas tampak adanya fluktuasi realisasi indikator kinerja dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014 yakni untuk indikator pertama yang semula 96,39% (pada Tahun 2012), kemudian menjadi 98,05 (pada Tahun 2013) dan selanjutnya menjadi 97,84% (pada Tahun 2014). Sedangkan untuk indikator kedua, dari yang semula 93,69% (pada Tahun 2012), kemudian menjadi 95,06 (pada Tahun 2013) dan selanjutnya menjadi 96,77% (pada Tahun 2014).

Namun demikian, apabila dicermati lebih dalam, terjadinya fluktuasi menurunnya realisasi terjadi untuk indikator kinerja pertama yakni persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu.

Terjadinya penurunan realisasi tersebut, tidak serta merta diartikan bahwa kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga untuk indikator tersebut, menurun. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tersebut, salah satu diantaranya adalah meningkatnya target dari yang semula 95% (pada Tahun 2012) menjadi 96% (pada Tahun 2013) dan

(33)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 28 kemudian menjadi 97% (pada tahun 2014). Disadari bahwa dengan meningkatnya target berakibat pada perubahan hasil penghitungan realisasi dan capaian indikator dimaksud, karena adanya perubahan pada pembilang dan penyebut.

Selain itu, kecenderungan penyelesaian berkas/surat yang masuk sepenuhnya diluar kendali Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga juga menjadi salah satu penyebab menurunnya realisasi dan capaian indikator pertama tersebut. Hal ini mengandung pengertian bahwa besar kecilnya volume surat masuk yang ditangani Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga dipengaruhi oleh banyak/tidaknya surat-surat yang diajukan oleh kementerian/lembaga/instansi pemerintah terkait permasalahan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga.

Sejalan dengan hal tersebut, hal yang menggembirakan adalah bahwa terjadinya penurunan realisasi untuk indikator kinerja pertama, tidak serta merta menyebabkan menurunnya realisasi indikator kinerja kedua yakni persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti. Hal ini dapat dicermati dari realisasi indikator kedua yakni yang semula 93,69% (pada Tahun 2012) menjadi 95,06% (pada Tahun 2013) dan kemudian menjadi 96,77% (pada tahun 2014).

3. Analisis Penyebab Keberhasilan atau Peningkatan Kinerja

Keberhasilan atau peningkatan kinerja bagi suatu organisasi tentunya merupakan suatu prestise atau kebanggaan yang pada intinya (dari sudut pandang manajemen kinerja) telah terdapat sinergi antar berbagai sumber daya organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi.

Berkenaan dengan maksud tersebut, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga memiliki beberapa faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan diantaranya adalah adanya penetapan visi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda

(34)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 29 dan Olahraga (Asdep-3) yang mengacu pada rumusan visi Sekretariat Kabinet yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Kabinet 2010-2014.

Selanjutnya, terkait upaya untuk mewujudkan visi tersebut, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) juga telah menentukan dan menetapkan misi yang difahami sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi.

Perumusan misi ini diperlukan guna memberikan gambaran dan sebagai landasan kerja bagi pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) mengenai peran penting yang diemban oleh Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Kabinet.

Dalam prakteknya, penetapan visi dan misi tersebut menjadi dorongan bagi pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sebagai gambaran berikut beberapa contoh pelaksanaan tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga.

1) Bidang Lingkungan Hidup dan Pariwisata

a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah terkait pembahasan produk hukum standar operasional prosedur mengenai pencegahan kebakaran hutan dan lahan;

b. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah terkait pembahasan Rancangan Peraturan Presiden tentang Pengawasan dan Pengadilan Kepariwisataan;

c. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan kebijakan dan program pemerintah terkait kemungkinan dampak badai El-Nino;

(35)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 30 d. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah melalui keikutsertaan pejabat/pegawai bidang lingkungan hidup dan pariwisata dalam beberapa event seminar nasional yang dilaksanakan oleh Universitas/Perguruan Tinggi Negeri;

e. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah berkenaan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan pada beberapa kantor dinas provinsi di Indonesia;

f. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang lingkungan hidup dan pariwisata dengan melaksanakan kunjungan lapangan pada beberapa lokasi berkenaan dengan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan pengembangan pariwisata, diantaranya ditempuh melalui upaya pelestarian keberadaan hutan mangrove dan upaya meningkatkan antusias wisatawan domestik dan manca negara untuk mengunjungi beberapa lokasi/destinasi wisata di beberapa provinsi Indonesia. 2) Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya

a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah terkait Permohonan Pembentukan Lembaga Adat Melayu (LAM) kepada Presiden; b. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka

penyelenggaraan kebijakan dan program pemerintah terkait status warisan dunia Indonesia yang terda[pat pada United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) World Heritage;

c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah dengan keikutsertaan pejabat/pegawai bidang pelestarian dan pengembangan budaya dalam beberapa

(36)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 31 event seminar nasional yang dilaksanakan oleh Universitas/Perguruan Tinggi Negeri;

d. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah berkenaan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya pada beberapa kantor dinas provinsi di Indonesia;

e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pelestarian dan pengembangan budaya dengan melaksanakan kunjungan lapangan pada beberapa lokasi/provinsi di Indonesia berkenaan dengan upaya revitalisasi museum, situs dan cagar budaya.

3) Bidang Pemuda dan Olahraga

a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah terkait Status Tanah Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur sebagai salah satu upaya Revitalisasi Gerakan Pramuka;

b. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan kebijakan dan program pemerintah terkait persiapan penyelenggaraan ASEAN GAMES 2018;

c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah melalui keikutsertaan pejabat/pegawai bidang pemuda dan olahraga dalam beberapa event seminar nasional yang dilaksanakan oleh Universitas/Perguruan Tinggi Negeri;

d. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah berkenaan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada beberapa kantor dinas provinsi di Indonesia;

(37)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 32 e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pemuda dan olahraga dengan melaksanakan kunjungan lapangan pada beberapa lokasi berkenaan dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja ke-1 Tahun 2014 di Jawa Timur dan Persiapan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Tahun 2016 di Provinsi Jawa Barat.

Secara keseluruhan, kontribusi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga memberikan manfaat kinerja cukup efektif karena telah dapat memenuhi target yang ditetapkan. Hal tersebut, dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain (1) peran dan posisi Sekretariat Kabinet dalam pembahasan kebijakan dan program pemerintah yang diselenggarakan dalam sidang-sidang kabinet, rapat koordinasi, rapat antar kementerian dan lembaga, sosialisasi, seminar, sarasehan, workshop dan kunjungan kerja pada instansi pemerintah daerah terkait kebijakan dan program pemerintah, (2) Munculnya isu-isu penting bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan olahraga yang berkembang di masyarakat berkenaan dengan pelaksanaan kebijakan yang selanjutnya direspons baik atas inisiatif Sekretariat Kabinet, arahan Presiden maupun permintaan pertimbangan dari instansi terkait dan pemerintah daerah, terutama terkait program prioritas yang perlu dikaji, dianalisis dan dievaluasi, (3) Keterlibatan Sekretariat Kabinet sebagai anggota dalam Tim, Panitia, Dewan, Badan atau Kelompok Kerja tingkat nasional terkait evaluasi dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program bidang pemerintah lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga, dan (4) Penetapan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Unit Kerja di Lingkungan Sekretariat Kabinet, yang antara lain menetapkan pedoman untuk melakukan kegiatan pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah.

Walaupun pencapaian kinerja pada Tahun 2014, baik untuk indikator sasaran 1 maupun indikator sasaran 2 dapat dikategorikan

(38)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 33 sangat baik, namun dalam pelaksanaannya belum optimal, hal ini disebabkan adanya beberapa kendala diantaranya (1) Pengaruh perubahan dinamika lingkungan strategis yang cepat berubah baik internal maupun eksternal yang ikut mempengaruhi prioritas pelaksanaan tugas dan (2) Kebijakan penghematan anggaran yang ditetapkan Pemerintah dan sistem pengelolaan anggaran di Sekretariat Kabinet yang belum efektif berimplikasi pada kebijakan pimpinan dalam melaksanakan pemantauan, evaluasi dan analisis.

Dalam rangka menanggulangi kendala di atas dan dalam upaya optimalisasi pencapaian kinerja, telah diidentifikasi beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan diantaranya sebagai berikut :

a. Kegiatan pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah difokuskan pada pelaksanaan kebijakan dan program yang menjadi prioritas nasional.

b. Optimalisasi pengelolaan anggaran antara lain melalui peningkatan koordinasi internal dan penyusunan standar pengelolaan dan pelayanan anggaran.

c. Peningkatan kapasitas kelembagaan, tata laksana, dan sumber daya manusia dalam pengkajian, analisis, dan evaluasi kebijakan dan program pemerintah melalui pengembangan manajemen pengadministrasian persuratan berbasis tekhnologi informasi yang terintegrasi, capacity building, sosialisasi dokumen-dokumen pelaksanaan kinerja (Renstra, RKT, dan Standar Pelayanan),

d. Perlunya peningkatan koordinasi dengan instansi terkait seperti keikutsertaan dalam tim interdep, dan berperan serta dalam rapat koordinasi interdep.

4. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga memperoleh alokasi dana untuk pelaksanaan kegiatan pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan

(39)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 34 olahraga sebesar Rp 644.300.000,00 (enam ratus empat puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah). Namun sesuai kebijakan pemerintah untuk melakukan penghematan anggaran sebesar 15% terkait dengan kebijakan subsidi bahan bakar minyak, setelah dilakukan penghitungan ulang (revisi) maka alokasi dana Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 533.090.000,00 (lima ratus tiga puluh tiga juta sembilan puluh juta rupiah). yang terdistribusi ke dalam komponen dan sub komponen dengan bentuk kegiatan yang telah dilakukan meliputi pemantauan berkenaan dengan substansi permasalahan bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga, mengikuti seminar/workshop yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga maupun universitas dan perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mengangkat tema dan pembahasan bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga, pengamatan perkembangan umum berkaitan dengan implementasi kebijakan dan program kementerian/ lembaga di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga, dan melakukan kunjungan lapangan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga.

Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan tugas penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya; pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang

(40)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 35 lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; dan pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu, menghadiri seminar, diskusi, dan rapat koordinasi berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012.

Dalam pelaksanaannya, dari jumlah alokasi anggaran tersebut yang telah terserap sejak bulan Januari sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp 440.069.882,00 (empat ratus empat puluh juta enam puluh Sembilan ribu delapan ratus delapan puluh dua rupiah) atau mencapai sekitar 82,55%.

Sisa anggaran Tahun 2014 yang belum/tidak terserap sebesar Rp 93.020.118 dikarenakan kegiatan rapat koordinasi yang sebagian anggarannya dialokasikan untuk belanja bahan seperti jamuan rapat, pengadaan alat tulis dan kantor serta bahan komputer, untuk Tahun 2014 belum dapat dilaksanakan karena adanya kebijakan intern organisasi untuk lebih fokus pada upaya pengembangan SDM dengan mengikutsertakan pejabat/ pegawai di lingkungan Asdep Bidang LH, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga pada kegiatan-kegiatan seminar/workshop/lokakarya yang diadakan oleh universitas atau perguruan tinggi negeri di tanah air.

Meskipun demikian, serapan anggaran Tahun 2014 ini dikatakan lebih baik, meskipun target yang ditetapkan untuk Tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan pada Tahun 2013 lalu.

(41)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 36 Berikut disajikan akuntabilitas keuangan terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, sepanjang bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2014 yang telah dilaksanakan dan/atau dihadiri oleh Pejabat/Pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3).

(42)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 37

Tabel 6

AKUNTABILITAS KEUANGAN

ASISTEN DEPUTI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP, PARIWISATA, BUDAYA, PEMUDA, DAN OLAHRAGA TAHUN 2014

Sasaran Strategis Indikator Sasaran % Capaian Target

Anggaran Realisasi Anggaran % Serapan Anggaran Akuntabilitas Keuangan % Penghematan

dana % Efisiensi Keterangan

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga 1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu 2. Persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti 100,87 % 99,76 %

533.090.000 440.069.882 82,55% 68,30% 82,73% Sisa anggaran yang belum/tidak

terserap sebesar Rp 93.020.118 dikarenakan kegiatan rapat koordinasi yang sebagian anggarannya dialokasikan untuk belanja bahan seperti jamuan rapat, pengadaan alat tulis dan kantor serta bahan komputer, untuk Tahun 2014 belum dapat dilaksanakan karena adanya kebijakan intern organisasi untuk lebih fokus pada upaya pengembangan SDM dengan mengikutsertakan pejabat/ pegawai di lingkungan Asdep Bidang LH, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga pada kegiatan-kegiatan seminar/ workshop/lokakarya yang diadakan oleh universitas atau perguruan tinggi negeri di tanah air.

(43)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 38 5. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan ataupun

Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Sebagai bagian dari organisasi Sekretariat Kabinet, Asisten Deputi Bidang LH, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga selalu berupaya untuk meningkatkan capaian kinerja sesuai target dalam dokumen Rencana Kinerja Tahun (RKT) yang ditetapkan pada setiap awal tahunnya. Namun demikian, upaya tersebut disadari tidaklah mudah, terutama karena dipengaruhi oleh dinamika lingkungan internal maupun eksternal organisasi sebagai bagian dari wujud peningkatan pelayanan kepada pemangku kepentingan utama (stake holders).

Melalui mekanisme evaluasi atas capaian pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan oleh segenap jajaran pimpinan unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet, telah dilakukan perubahan rumusan sasaran dan indikator sasaran, yang berpengaruh pada capaian kinerja Asisten Deputi Bidang LH, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga. Hal ini dapatlah dipahami sebagai arah kebijakan untuk secara terus menerus melakukan upaya-upaya perbaikan, inovasi dan kreativitas organisasi dalam mencapai peningkatan capaian kinerja dari waktu ke waktu.

Terjadinya perubahan rumusan sasaran dan indikator kinerja tersebut, berpengaruh pula pada efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga.

Selanjutnya, program dan kegiatan yang ikut mendukung keberhasilan pencapaian pernyataan kinerja diantaranya adalah :

(44)

C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 39

Tabel 7

KEGIATAN,KOMPONEN, DAN SUB KOMPONEN

ASISTEN DEPUTI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP, PARIWISATA, BUDAYA, PEMUDA, DAN OLAHRAGA TAHUN 2014

Kegiatan

Komponen

kode Nomenklatur Komponen Sub Komponen

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga

308 Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga

AA. Penyiapan Bahan Perumusan dan Penyampaian Analisis Atas Rencana Kebijakan dan Program

Pemerintah di bidang Lingkungan Hidup dan Pariwisata melalui Pengumpulan Data/Rapat

Koordinasi/Pemantauan/Menghadiri Seminar/Lokakarya/Workshop

AB. Penyiapan Bahan Perumusan dan Penyampaian Analisis Atas Rencana Kebijakan dan Program Pemerintah di bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya melalui Pengumpulan Data/Rapat

Koordinasi/Pemantauan/Menghadiri Seminar/Lokakarya/Workshop

AC. Penyiapan Bahan Perumusan dan Penyampaian Analisis Atas Rencana Kebijakan dan Program Pemerintah di bidang Pemuda dan Olahraga melalui Pengumpulan Data/Rapat Koordinasi/

Pemantauan/Menghadiri Seminar/ Lokakarya/Workshop

Referensi

Dokumen terkait

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang berkualitas di bidang kemaritiman dihasilkan melalui kegiatan perumusan dan analisis rencana kebijakan pemerintah, penyiapan

Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan. Perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang humas untuk mendukung kebijakan nasional dan pemerintah daerah, penyediaan.. Rencana Strategis Dinas Komunikasi

Pemerintah daerah berusaha mewujudkan hal itu dengan melaksanakan perumusan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dalam urusan pemerintah di bidang lingkungan hidup

Perumusan tentang efektivitas pelaksanaan CSR yang paling efektif dilaksanakan dalam bidang lingkungan hidup di Kawasan Pariwisata Ubud bagi akademisi dapat memperkaya

Seksi Perencanaan Tata Ruang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang perencanaan tata ruang,

dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah Kelurahan.. Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian

1) pelaksanaan penyusunan perencanaan kegiatan fasilitasi pengawasan sesuai dengan rencana strategis pemerintah daerah;.. 2) pelaksanaan penyiapan bahan dan penyusunan