• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN SEBARAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEORAFIS DI KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMETAAN SEBARAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEORAFIS DI KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

170

DI KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN

Anlsa Maulina1, Nurlina1, Sri Cahyo Wahyono1

Abstract: Mining material of kind C include igneous rocks, sedimentary and metamorphic rocks. These minerals are often used as industrial raw material.

Geologically these minerals are to be found in Banjar Regency. Mining material of kind C can increase regional income. Concerning this, mapping of mining material of kind C distribution is necessary. Method used for this is interpretation of geological map of Banjar Regency and stratigraphic analysis. Based on interpretation of geological map, mining material of kind C found in Banjar Regency include sand, clay, quartz sandstone, quartzite, andesite, granite and serpentinite. Andesite distribution is found in Pitanak and Pauu Formation with distributional area of 421 km2. Granite distribution is found in Granite Formation with distributional area of 101 km2. Quartz sandstone distribution is found in Tanjung Formation with distributional area of 81 km2. Serpentinite distribution is found in Manunggul and Ultramafic rock distribution with distributional area of 941 km2. Quartzite distribution is found in Metamorphic rocks with distributional area of 123 km2. Sand and clay are found in Alluvium with distributional area of 1,430 km2.

Keywords: Banjar Regency, group C mineral, GIS

PENDAHULUAN

Mineral merupakan sumber daya alam, dimana proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan memiliki dan sifatnya tidak dapat diperbaharui. Mineral banyak dimanfaatkan sebagai bahan galian.

Bahan galian yang dimanfaatkan untuk industri termasuk bahan galian golongan C (Sukandarrumidi, 2004).

Kabupaten Banjar merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan dengan luas wilayah sebesar 4.668,50 km2 (Badan Pusat Statistik,

2011). Sumber daya kaolin yang sudah diketahui terdapat di Pematang Danau Kbupaten Banjar sebesar 9,6 juta ton (Distamben Prov. Kalsel, 2014).

Kabupaten Banjar memiliki potensi galian golongan C yang dapat diandalkan, namun sampai saat ini belum dikelola secara optimal. Hal ini disebabkan belum tersedianya informasi tentang keterdapatan bahan galian golongan C. salah satu cara untuk mengetahui keterdapatan bahan galian golongan C adalah dengan menginterpretasi peta geologi

1Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

(2)

171 menggunakan system informasi geografis. Perwira (2009) telah melakukan pemetaan lokasi tambang bahan galian golongan C menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Semarang. Penelitiannya menunjukkan bahwa bahan galian golongan C tersebar secara merata di setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang.

Bahan galian golongan C yang ditemukan antara lain batu andesit, sirtu dan tanah liat.

Penelitian ini melakukan pemetaan sebaran bahan galian golongan C dengan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Gambar 1. Peta Geologi Lembar Banjarmasin (Sikumbang & Heryanto, 1994)

Bahan Galian Golongan C

Bahan galian merupakan sumber daya alam yang mengalami proses pembentukan memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak terbarukan. Bahan galian golongan C yaitu nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika, grafit, magnetit, yarosit, leusit, tawas (alum), oker, batu

permata, batu setengah permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gypsum, bentonit, tanah diatomea, tanah serap (fuller earch), batu apung, trass, obsidian, marmer, batu tulis, batu kapur, dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat dan pasir (Sukandarrumidi, 2004). Cara membedakan batuan yang satu dengan

(3)

172 yang lainnya dapat terlihat berdasarkan sifat fisik batuan seperti warna, kekerasan, berat jenis, titik lebur, bentuk Kristal dan panas spesifiknya. Warna pada batuan akan menentukan kandungan mineral pada batuan

METODOLOGI PENELITIAN

Alat dan bahan yang digunakan untuk mendukung penelitian ini, yaitu seperangkat computer, perangkat lunak ArcGIS 9.3, Peta Geologi Lembar Banjarmasin skala 1:250.000 (Gambar 1) (N.Sikumbang & R Heryanto (1994)), Peta Geologi Lembar Amuntai skala 1:250.000 (Gambar 1) (N.Sikumbang &

R Heryanto (1994)), Peta Geologi Lembar Kotabaru skala 1:250.000 (Gambar 1) (N.Sikumbang & R Heryanto (1994)), Peta Administrasi Kabupaten Banjar.

Prosedur Penelitian

Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu menginterprestasi peta geologi Kabupaten Banjar (Gambar 2).

Selanjutnya, melakukan analisis stratigrafi guna mengetahui jenis bahan galian golongan C.

Gambar 2, Peta Geologi Kabupaten banjar

Tahap sselanjutnya mendigitasi peta geologi Kabupaten Banjar guna mengetahui luas setiap formasi. Berikut langkah-langkah penelitian:

1. Persiapan Data

Hal yang diperlukan tahap persiapan data adalah Peta Geologi Lembar Banjarmasin, Peta Geologi Lembar Amuntai, Peta Geologi Lembar Sampanahan, Peta Geologi Lembar Kotabaru dan Peta Administrasi Kabupaten Banjar. Proses dilakukan dengan aplikasi ArcGIS 9.3 dengan tahapan proses.

Proses Rektifikasi

Rektifikasi adalah sebuah proses transformasi data yaitu data yang belum mempunyai koordinat geografis menjadi data yang memiliki koordinat geografis.

(4)

173 Peta Geologi Lembar Banjarmasin, Peta Geologi Lembar Amuntai, Peta Geologi Lembar Sampanahan, Peta Geologi Lembar Kotabaru direktifikasi dengan Peta Administrasi Kabupaten Banjar.

Proses Clip

Clip adalah sebuah proses memotong data raster dengan data spasial, sehingga data raster memiliki koordinat yang sama dengan data spasial. Peta Geologi Lembar Banjarmasin, Peta Geologi Lembar Amuntai, Peta Geologi Lembar Sampanahan, Peta Geologi Lembar Kotabaru diclip dengan Peta Administrasi Kabupaten Banjar. Hasil dari proses ini berupa Peta Geologi Kabupaten Banjar.

Proses Digitasi

Digitasi Peta Geologi Kabupaten Banjar berguna untuk mengetahui luas setiap formasi yang terdapat di Kabupaten Banjar.

2. Interpretasi Peta Geologi

Proses interpretasi peta geologi adalah proses dimana peta geologi Kabupaten Banjar dianalisis stratigrafinya untuk mengetahui bahan galiangolongan C yang terdapat di

Kabupaten Banjar. Adapun langkah dari proses ini adalah sebagai berikut:

a. Analisis stratigrafi untuk mengetahui keterdapatan bahan galian golongan C pada Kabupaten Banjar,

b. Analisis sebaran bahan galian golongan C, untuk mengetahui struktur geologi Kabupaten Banjar, seperti jurus (strike) yaitu perpotongan antara lapisan dengan bidang horisontal, kemiringan (dip) yaitu sudut yang dibentuk oleh bidang perlapisan dan bidang horisontal, lipatan yaitu struktur lapisan batuan sedimen berbentuk lipatan yang terbentuk akibat gaya endogen berupa tekanan dan sesar yaitu rekahan atau patahan lapisan batuan yang terjadi akibat pengaruh gaya endogen baik tekanan maupun tarikan dan mengalami perpindahan tempat. Secara umum tahapan penelitian ini ditampilkan pada Gambar 3.

(5)

174 Gambar 3. Tahapan Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui keterdapatan bahan galian golongan C pada Kabupaten Banjar dilakuak interpretasikan peta geologi. Penyusun batuan yang terdapat disetiap formasi dapat dilihat melalui peta geologi. Setiap formasi memiliki penyusun batuan yang berbeda-beda.

Berdasarkan peta geologi lembar Banjarmasin (Sikumbang & Heryanto, 1994), stratigrafi Kabupaten Banjar terdapat singkapan Aluvium, Formasi Dahor, Formasi Warukin, Formasi Berai, Formasi Tanjung, Formasi Manunggul, Formasi Keramaian, Formasi Paniungan, Formasi Batununggal, Formasi Pauu, Formasi Pitanak, Andesit, Forfir, Diorit, Gabro, Batuan Malihan, Batuan Ultrmafik.

Secara regional, wilayah Kabupaten Banjar berada dalam cekungan Asam-Asam yang merupakan bagian dari cekungan Baroto. Keadaan batuan di Kabupaten Banjar masuk pada Formasi Tanjung berumur Eosen, di bagian barat dari Formasi Binuang dan Aluvium berumur antara Kapur Akhir sedangkan di sebelah timur adalah Formasi manunggul berumur antara Kapur Akhir dan Kapur Awal tersusun atas konglomerat, dengan sisipan batu pasir dan batu lempung. Bahan galian golongan C yang ada di Kabupaten Banjar meliputi pasir, lempung, batu pasir kuarsa, kuarsit, andesit, granit dan serpentinit.

(6)

175

Gambar 4. Peta Sebaran Bahan Galian Golongan C di Kabupaten Banjar

Bahan Galian Golongan C di Kabupaten Banjar

Berdasarkan hasil interpretasi peta geologi Kabupaten Banjar, bahan galian golongan C yang ditemukan seperti andesit, kuarsit, serpentinit, granit, batu pasir kuarsa, pasir dan lempung (Tabel 1) dan sebaran bahan galian golongan C di Kabupaten Banjar ditunjukkan oleh Gambar 4. Tabel 2 menunjukkan deskripsi bahan galian golongan c di Kabupaten Banjar menurut Distamben Prov. Kalimantan Selatan.

KESIMPULAN

1. Sebaran andesit seluas 421 km2 terdapat pada Formasi Pitanak dan Pauu, yang tersebar di enam kecamatan yaitu Kecamatan Pengaron, Simpang Empat, Sambung

Makmur, Paramasan, Sungai Pinang dan Telaga Bauntung,

2. Sebaran granit seluas 101 km2 terdapat pada Formasi Granit yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Paramasan, Telaga Bauntung dan Sungai Pinang,

3. Sebaran batu pasir kuarsa seluas 81 km2 terdapat pada Formasi Pitanak yang tersebar di empat kecamatan yaitu Kecamatan Karang Intan, Mataraman, Simpang Empat, dan Pengaron,

4. Sebaran serpentinit seluas 941 km2 terdapat pada Formasi Manunggul dan Batuan Ultramafik, yang tersebar di enam kecamatan yaitu Kecamatan Karang Intan, Mataraman, Sungai

(7)

176 Pinang, Paramasan, Aranio dan Pengaron,

5. Sebaran kuarsit seluas 123 km2 terdapat pada Batuan Malihan, yang tersebar di dua kecamatan yaitu Kecamatan Karang Intan, dan Aranio,

6. Sebaran pasir dan lempung seluas 1.430 km2 terdapat pada Aluvium, yang tersebar di 14 kecamatan yaitu

Kecamatan Aluh-Aluh, Tatah Makmur, Beruntung Baru, Kertak Hanyar, Sungai Tabuk, Martapura Barat, Martapura, Martapura Timur, Astambul, Mataraman, Cintapuri, Simpang Empat, Karang Intan, Aranio dan Gambut.

Tabel 1. Sebaran Bahan Galian Golongan C di Kabupaten Banjar

No Kecamatan Formasi Batuan Luas (km2)

1 Pengaron Pitanak Andesit 5

Batupasir Kuarsa

Batuan Ultramafik Serpentinit 13

2 Simpang Empat Pitanak Andesit 13

Batupasir Kuarsa

Alluvium Pasir dan Lempung 9

3 Sambung Makmur Pitanak Andesit 61

4 Paramasan Pitanak Andesit 213

Granit Granit 76

Manunggul Serpentinit 3

5 Sungai Pinang Pitanak Andesit 34

Pauu Andesit 175

Manunggul Serpentinit 358

6 Telaga Bauntung Pitanak Andesit 50

Granit Granit 14

7 Karang Intan Pitanak Batupasir 7

Kuarsa

Manunggul Serpentinit 30

Batuan Ultramafik Serpentinit 41

Batuan Malihan Kuarsit 87

Alluvium Pasir dan Lempung 35

8 Mataraman Manunggul Serpentinit 30

Batuan Ultramafik Serpentinit 14

(8)

177

Pitanak Batupasir 12

Kuarsa

Alluvium Pasir dan Lempung 59

9 Aranio Manunggul Serpentinit 298

Batuan Ultramafik Serpentinit 320

Batuan Malihan Kuarsit 69

Alluvium Pasir dan Lempung 51

10 Aluh-Aluh Alluvium Pasir dan Lempung 97

11 Tatah Makmur Alluvium Pasir dan Lempung 36

12 Beruntung Baru Alluvium Pasir dan Lempung 75

13 Kertak Hanyar Alluvium Pasir dan Lempung 40

14 Sungai Tabuk Alluvium Pasir dan Lempung 150

15 Martapura Barat Alluvium Pasir dan Lempung 143

16 Martapura Alluvium Pasir dan Lempung 37

17 Martapura Timur Alluvium Pasir dan Lempung 22

18 Astambul Alluvium Pasir dan Lempung 110

19 Cintapuri Alluvium Pasir dan Lempung 450

20 Gambut Alluvium Pasir dan Lempung 115

Tabel 2. Deskripsi Bahan Galian Golongan C di Kabupaten Banjar (Distamben Prov. Kalsel)

No Lokasi

Nama Bahan Galian

Deskripsi 1 Gunung

Batubadel Kec.

Pengaron

Andesit Berwarna abu-abu – abu-abu kehitaman, lapuk abu-abu kecoklatan, tekstur afaritik, keras, terkekarkan disusun oleh mineral plagioklas, homblede dan mika.

2 Gunung Gulanggulang Kec.

Pengaron

Andesit Berwarna abu-abu kehitaman, lapuk abu-abu kecoklatan, tekstur afaritik, terdapat fragmen-fragmen tufa, keras , fragmen tufa berwarna abu-abu terang berukuran bervariasi antara 2-20 cm, fragmen tufanya antara lain tufa pasiran, tufa lempungan dan tufa lapilli, menempati daerah

perbukitan dengan ketinggian antara 150-225 m Gunung

Batubangun Kec. Simpang Empat

Andesit Berwarna abu-abu kehitaman, kompak dan keras, vegetasi yang tumbuh berupa padang alang-alang dan padang rumput

Gunung Gagaro Kec Paramasan

Granit Berwarna abu-abu kehitaman, tekstur fanerik, kompak dan keras, tersusun oleh mineral plagioklas, piroksen dan mineral bijih.mineral plagioklas dan mineral piroksen berukuran relative kasar, mencapai 2 mm. Lokasi ini tersingkap di lereng Gunung Gagaro dengan kemiringan sekitar 200.

Gunung Batupasir Berwarna putih kekuningan-putih kecoklatan, tekstur klastik,

(9)

178 Lurus Kec

Mataraman

Kuarsa berlapis, tebal perlapisan antara 50-75 cm, berbulir sedang, ukuran butir ˂ 2 mm, komposisi mineral kuarsa dan

sebagian kecil feldspar. Lapisan tanah penutup berupa tanah liat dengan ketebalan ˂ 50 cm.

Desa Sungai Raya Kec.

Simpang Empat

Batupasir Kuarsa

Berwarna putih kekuningan, berbulir halus-kasar, dibawahnya dijumpai lapisan batubara.

Gunung Bukit Besar Kec, Karang Intan

Serpentinit Berwarna hijau kehitaman, lapuk hijau,kecoklatan, tekstur fanerik dalam keadaan segar keras dan kompak,

terkekarkan, komposisi mineral serpentin olivine, piroksen dan mineralbijih. Lapisan tanah penutup relative tipis ˂ 30 cm, vegetasi yang tumbuh berupa semak belukar dan padang alang-alang.

Gunung Pematon Kec, Karang Intan

Serpentinit Berwarna hijau kekuningan, keras dan kompak, vegetasi yang tumbuh berupa semak belukar, padang alang-alang dan padang rumput.

Gunung Bakat Kec.

Aranio

Kuarsit Berwarna putih sampai putih kemerahan, kompak dan keras, tidak berlapis, terkekarkan, kekar-kekar terisi mika, singkapan berupa bongkah-bongkah berukuran bervariasi antara 15-50 cm, komposisi mineral kuarsa dengan mineral pengotor mika dan oksidalogam. Bentuk singkapan berupa bongkah-bongkah di dalam batuan malihan yang lapuk.

Vegetasi beruapa padang rumput, semak belukar dan akasia.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2011, Kabupaten Banjar Dalam Angka 2011, BPS Kabupaten Banjar.

Pertiwi, N. 2009, Pemetaan Lokasi Tambang Bahan Galian Golongan C Kabupaten Semarang Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Skripsi.

Universitas Negeri Semarang, Semarang

Sikumbang, N & Heryanto.R. 1994. Peta Geologi Lembar Banjarmasin, Kalimantan Selatan skala 1:250.000, PusatPenelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung Sukandarrumidi, 2004, Bhan Galian Industri, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini dijalankan adalah bertujuan untuk mengkaji bagaimana pelaksanaan pengurusan Sistem Jaminan Halal Dalaman (SJHD) yang dilaksanakan oleh eksekutif halal bagi kategori

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Kotler (2011: 63) yang menyatakan harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka kesimpulannya adalah terdapat pengaruh signifikan dari variabel motivasi konsumen, persepsi konsumen, dan sikap

Untuk informasi kesehatan dan keselamatan untuk komponen masing-masing yang digunakan dalam proses manufaktur, mengacu ke lembar data keselamatan yang sesuai untuk

Pokja Konstruksi 2 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Barito Timur mengundang calon. penyedia jasa berikut untuk menghadiri pembuktian kualifikasi untuk paket

Berdasarkan tahapan jadwal Pembukaan File Dokumen Penawaran (dokumen penawaran harga, administrasi dan teknis) serta Dokumen Kualifikasi tanggal 15 September 2012 Pukul

Kontribusi yang terbesar terhadap total pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir pada tahun 2012 diberikan oleh sektor pertanian, yaitu sebesar 3,85 persen dengan laju

lanjutan yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan fakta bahwa Silat Perisai ini masih ada. Namun sudah mulai berkurang eksistensinya atau dapat dikatakan kurang